LAPORAN TIM KUNKER RESES KOMISI VIII DPR RI
MASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2017-2018
KE PROVINSI JAMBI
TANGGAL 30 OKTOBER S.D 3 NOVEMBER 2017
KOMISI VIII DPR RI
JAKARTA 2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Umum
Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, sesuai ketentuan Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib, maka Komisi VIII DPR RI dalam Reses Masa Persidangan I Tahun Sidang 2017-2018 telah membentuk 3 (tiga) Tim Kunjungan Kerja, yaitu ke Provinsi Jambi, Provinsi Kalimantan Utara, dan Provinsi Papua.
B. Dasar Kunjungan Kerja
Pelaksanaan kunjungan kerja ke Provinsi Jambi ini didasarkan atas:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 20, 20A, 21 dan 23 tentang tugas DPR-RI di bidang Legislasi, Anggaran dan Pengawasan.
2. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
3. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia nomor 1 tahun 2014 tentang tata Tertib
4. Keputusan Rapat Internal Komisi VIII DPR RI tanggal 23 Agustus 2017
C. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
a. Melakukan komunikasi intensif antara DPR RI khususnya Komisi VIII DPR RI dengan Pemerintah Daerah dan dengan pelaksanaan pembangunan dibidang Agama, Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Penanggulangan Bencana dan Pengelolaan Zakat, serta dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan atau stake holder yang berkaitan dengan keseluruhan bidang tersebut, meliputi: Pimpinan Agama, NGO, Kelompok Penyandang cacat, lembaga sosial, Masyarakat dan lainnya.
b. Melaksanakan fungsi Pengawasan atas Pelaksanaan Undang-undang termasuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
c. Menggali dan menyerap aspirasi daerah dari unsur Pemerintah Daerah maupun masyarakat.
2. Tujuan
Untuk mengumpulkan dan mendapatkan bahan-bahan masukan berupa data dan kondisi faktual tentang pelaksanaan program pembangunan secara umum di daerah, dan khususnya pembangunan di bidang agama, sosial, penanggulangan Bencana dan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
D. Waktu Pelaksanaan
Kunjungan Kerja Reses Komisi VIII DPR RI Masa Persidangan I Tahun Sidang 2017-2018 ke Provinsi Jambi berlangsung dari tanggal 30 Oktober s.d 3 November 2017.
E. Daftar Nama Anggota Tim
Daftar Nama Anggota Tim Kunker Reses Komisi VIII DPR RI Masa Persidangan I Tahun Sidang 2017-2018 ke Provinsi Jambi adalah sebagai berikut : NOMOR
N A M A JABATAN FRAKSI DAPIL
URUT ANGG
1. 495 Dr. M.ALI TAHER,S.H.,M.Hum KETUA KOMISI VIII
DPR RI F-PAN
BANTEN III
2. 135 HR.ERWIN MOESLIMIN SINGAJURU ANGGOTA F-PDIP SUMSEL II
3. 141 ITET TRIDJAJATI SUMARJIANTO, MBA ANGGOTA F-PDIP LAMPUNG II
4. 182 BUDIMAN SUDJATMIKO,M.Sc,M.Phil ANGGOTA F-PDIP JATENG VIII
5. 298 H.MUHAMMAD LUTFI,SE ANGGOTA F-PG NTB
6. 302 Ir. H. ZULFADHLI, MM. ANGGOTA F-PG KALBAR
7. 356 RAHAYU SARASWATI
DJOJOHADIKUSUMO ANGGOTA F-GER
JATENG IV
8. 395 AMRULLAH AMRI TUASIKAL,SE ANGGOTA F-GER MALUKU
9. 443 H.M. SYAMSUL LUTFI ANGGOTA F-PD NTB
10. 462 H.MHD ASLI CHAIDIR,SH ANGGOTA F-PAN SUMBAR I
11. 60 DRS.H. BISRI ROMLY ANGGOTA F-PKB JATENG X
12. 92 DRS.H.MOHAMMAD IQBAL ROMZI ANGGOTA F-PKS SUMSEL II
13. 25 HJ.TRIMURNY, SH ANGGOTA F-NASDEM BANTEN I
14. - DIAN ARIVANI, SE., MSM SEKRETARIAT KOMISI VIII
15. - HUSNUL LATIFAH, S.Sos. SEKRETARIAT KOMISI VIII
16. - ADI WICAKSONO TENAGA AHLI
BAB II
LAPORAN PELAKSANAAN KUNJUNGAN KERJA
Kunjungan kerja Komisi VIII DPR RI ke Provinsi Jambi dalam rangka Reses Masa Persidangan I Tahun Sidang 2017-2018 telah dilaksanakan bertempat di kantor gubernur provinsi Jambi dan dipimpin oleh ketua Komisi VIII DPR RI bersama wakil gubernur Provinsi Jambi. Peserta rapat dari unsur kantor wilayah kementerian provinsi Jambi beserta jajarannya, kepala dinas sosial Provinsi Jambi, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian penduduk Provinsi Jambi, Kepala BPBD Provinsi Jambi, jajaran pemerintah Provinsi Jambi serta Kapolda Jambi dan Perwakilan Komando Daerah Militer II/Sriwijaya.
Dalam penyampaian secara keseluruhan Wakil Gubernur Provinsi Jambi dalam paparannya, bahwa pembangunan di seluruh Provinsi Jambi terus mengalami peningkatan baik itu infrastruktur maupun di Bidang Sosial, Agama, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kesiapsiagaan Bencana Dan Pengurangan Risiko Bencana. Pemerintah Provinsi Jambi telah memiliki Perda No.02 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Perdagangan Perempuan dan Anak dan saat ini sedang mengupayakan RAPERDA tentang Perlindungan Perempuan dan Anak. Sesuai dengan Perda No.08 Tahun 2016 maka terbentuknya Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) Jambi. Upaya peningkatan menjadi dinas diharapkan dapat lebih fokus dalam penanganan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Selanjutnya dalam BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA telah memiliki gudang logistik namun terlihat masih
minim sehingga perlu adanya peningkatan stok logistik serta variasi kebutuhan dari masyarakat yang terkena dampak bencana. Pola koordinasi lintas sektor dari penanganan bencana berjalan dengan baik, kesiapsiagaan juga terlihat baik dari serangkaian program yang telah dilakukan seperti kegiatan pelatihan kesiapsiagaan penanggulangan bencana, penyusunan dan uji coba rencana penanggulangan kedaruratan bencana serta kegiatan pemberdayaan relawan penanggulangan bencana.
Sedangkan dalam BIDANG AGAMA Plt. Kanwil Kementerian Agama menyampaikan bahwa dukungan pemerintah daerah provinsi Jambi dalam bentuk APBD untuk bantuan pendidikan keagamaan islam belum teralokasi secara rutin. Capaian kinerja Kanwil Kementerian Agama terlihat pada realisasi 98,75% berdasarkan
pengamalan ajaran agama dengan meningkatkan kualitas dan ketersediaan bimbingan dan fasilitasi keagamaan, (2) sasaran terkait pengukuhan kerukunan hidup umat beragama dengan meningkatkan harmoni sosial dan kerukunan antar umat beragama, (3) sasaran terkait peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama dengan meningkatkan kualitas pelayanan kehidupan beragama, (4) sasaran terkait peningkatan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan dengan meningkatkan kualitas dan akuntabilitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan, (5) sasaran strategis fungsi pendidikan, (6) sasaran peningkatan kualitas tatakelola pembangunan bidang agama, (7) sasaran peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji.
Beberapa KENDALA DAN HAMBATAN yang disampaikan dalam forum rapat
kunjungan kerja serta temuan saat kunjungan lapangan komisi VIII DPR RI ke Provinsi Jambi yaitu : (1) Adanya institusi penerima wajib lapor (IPWL) kementerian
sosial yang belum maksimal dalam pelayanan dikarenakan fasilitas yang belum ada seperti rawat inap, peralatan olahraga, peralatan keterampilan, sarana ibadah dan fasilitas penunjang lainnya, (2) Belum adanya rumah singgah bagi orang ganguan jiwa yang tidak memiliki keluarga dan tempat tinggal, sementara kasus nya banyak. (3) Meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, (4) Meningkatnya kasus human trafficking (perdagangan orang) dan meningkatnya prostitusi online. (5) Banyaknya anak yang mengalami eksploitasi ekonomi (pekerja anak), penyalah gunaan narkoba, perkawinan dini dan implementasi pola asuh. (6) Minimnya peralatan penanggulangan bencana di gudang logistik serta minimnya logistik yang ada, (7) minimnya anggaran on call penanggulangan bencana bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah. (8) Peta rawan bencana bagi masing-masing BPBD kabupaten/kota belum diupdate. (9) terjadinya mangkraknya pembangunan asrama haji sehingga menimbulkan dampak bagi para pekerja bangungan yang tidak terbayar.
BAB III REKOMENDASI
Kunjungan Kerja Reses Tim Kunjungan Kerja Komisi VIII DPR RI ke Provinsi Jambi menghasilkan beberapa rekomendasi sebagai berikut :
1. Pembuatan payung hukum mengenai anggaran pendidikan keagamaan negeri dan swasta dari alokasi anggaran pendidikan dari APBD Provinsi atau kabupaten/kota. 2. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang memiliki kapabilitas dalam
upaya perlindungan anak di seluruh kabupaten/kota di provinsi Jambi.
3. Peningkatan sinergi jejaring antara Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), lembaga penegak hukum, organisasi perempuan, organisasi masyarakat dan media dalam rangka pemenuhan hak-hak terhadap perempuan dan anak.
4. Meningkatkan kualitas lembaga layanan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) menjadi Unit Pelaksana Teknis Daerah yang di dalamnya mencakup SDM yang melayani perempuan dan anak korban kekerasan, yang mencakup layanan pengaduan, rehabilitasi kesehatan, rehabilitasi sosial, penegakan dan bantuan hukum serta pemulangan dan reintegrasi sosial.
5. Peningkatan alokasi dana on call yang diperuntukan kepada BPBD bagi penanganan darurat bencana untuk meningkatkan respon penanganan terjadinya bencana.
6. Peningkatan latihan simulasi penanganan bencana di BPBD untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapan dalam menghadapi bencana.
7. Badan Penanggulangan Bencana Daerah harus segera memperbarui peta rawan bencana dan rencana aksi daerah penguraangan risiko bencana.
8. Penyelesaian asrama haji di provinsi Jambi yang tidak selesai untuk dapaat segera difungsikan peruntukkanya.
9. Penyelesaian tunggakan tunjangan profesi guru PNS dan Non PNS selain inpassing yang belum di verifikasi oleh BPKP sebanyak 239 orang senilai Rp.3.000.450.600. Tunggakan tunjangan profesi guru on going tahun 2017 sebanyak 787 senilai Rp. 7.001.749.100.
10. Dukungan peningkatan anggaran bagi UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sesuai dengan pengembangan rencana strategisnya.
11. Pengembangan panti Institusi penerima wajib lapor al janah kementerian sosial agar mampu menyediakan pelayanan rawat inap minimal 100 orang, peralatan keterampilan, alat-alat olahraga, tempat ibadah serta fasilitas penunjang lainnya. 12. Pendirian Rumah singgah kementerian sosial untuk pelayanan bagi eksikotik orang
gangguan jiwa yang terlantar yang tidak punya keluarga dan tidak punya rumah dengan kapasitas 100 orang.
13. Percepatan verifikasi dan validasi bagi fakir miskin agar tidak menimbulkan diskriminasi bagi penerima manfaat dari program penanganan fakir miskin.
BAB IV PENUTUP
Demikian laporan ini disusun sebagai bahan masukan untuk pengambilan kebijakan dari Kementerian atau lembaga terkait serta rekomendasi terhadap permasalahan yang terjadi. Laporan Kunjungan Kerja Komisi VIII DPR RI, diharapkan dapat memberikan manfaat dalam rangka kelancaran dan kersuksesan dalam menjalankan tugas Konstitusional DPR RI.
PIMPINAN KOMISI VIII DPR RI KETUA TIM
ttd