• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

7 2.1 Landasan Teori Umum

2.3.1 Rekayasa Perangkat Lunak

Menurut (Pressman, 2010, hal. 13), rekayasa perangkat lunak mencakup sebuah proses, metode, untuk mengelola dan merekayasa perangkat lunak, dan alat bantu. Mengacu pada pendapat (Pressman, 2010, hal. 13), definisi rekayasa perangkat lunak telah dikembangkan lebih luas dan lengkap oleh Institute of Electrical Electronics Engineers [IEE93a] , yaitu :

1. Aplikasi dari sebuah pendekatan yang sistematis, disiplin, dan dapat diukur pada pengembangan, operasi, dan pemeliharaan perangkat lunak, yaitu aplikasi dari penerapan perangkat lunak.

2. Studi terhadap pendekatan-pendekatan seperti pada aplikasi tersebut. 2.3.2 Waterfall Model

Waterfall model menunjukkan suatu pendekatan yang sistematis dan berurutan untuk pengembangan perangkat lunak yang dimulai dengan spesifikasi dari persyaratan pengguna (Pressman, 2010, hal. 39).

Beberapa tahapan dalam waterfall model menurut (Pressman, 2010, hal. 39) :

(2)

a. Communication

Tahap communication adalah tahap yang sangat penting untuk para stakeholder sebelum pekerjaan dimulai. Hal ini bertujuan untuk

memahami keinginan dan mendapatkan kebutuhan serta

mengumpulkan data-data tambahan yang membantu untuk

menentukan fitur software dan fungsinya.

b. Planning

Tahap planning dilakukan untuk menjelaskan tugas-tugas teknis yang akan dilakukan, resiko yang mungkin terjadi, sumber daya yang akan dibutuhkan, produk yang akan diproduksi, dan jadwal kerja.

c. Modelling

Tahap modelling merupakan tahap analisis dan pembuatan rancangan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan.

d. Construction

Tahap ini merupakan proses menerjemahkan hasil perancangan desain ke dalam kode kemudian dilakukan uji coba untuk memeriksa jika ada kesalahan-kesalahan pada kode.

(3)

e. Deployment

Perangkat lunak diberikan kepada pelanggan untuk dievaluasi dan pelanggan memberikan umpan balik berdasarkan evaluasi tersebut.

2.1.3 Delapan Aturan Emas (8 Golden Rules)

Menurut (Shneiderman & Plaisant, 2010, hal. 88-89), ada delapan aturan emas yang menjadi prinsip desain antar muka, yaitu:

1. Berusaha untuk konsisten.

2. Menyediakan usability universal.

3. Memberikan umpan balik yang informatif.

4. Merancang dialog yang memberikan penutupan (keadaan akhir). 5. Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan

yang sederhana.

6. Memungkinkan pembalikan aksi yang mudah.

7. Mendukung pusat kendali internal.

8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek.

2.3.4 Lima Faktor Manusia Terukur

Menurut (Shneiderman & Plaisant, 2010, hal. 32), lima faktor manusia terukur dalam interaksi manusia dan komputer, yaitu :

1. Waktu belajar

Berapa lama yang dibutuhkan untuk pengguna mempelajari bagaimana menggunakan perintah yang ada.

2. Kecepatan Kinerja

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu perintah.

(4)

3. Tingkat Kesalahan Pengguna

Berapa banyak dan kesalahan seperti apa yang dilakukan pengguna saat menyelesaikan perintah yang diberikan. 4. Daya Ingat Jangka Panjang

Seberapa baik pengguna menjaga pengetahuan mereka setelah sejam, sehari, atau seminggu?

5. Kepuasan Subjektif

Seberapa banyak kepuasan pengguna pada berbagai aspek dari sistem?

2.3.5 Database

Database adalah sekumpulan data yang saling berhubungan, dan penjelasan dari data ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari sebuah organisasi (Connolly & Begg, 2010, hal. 65).

a. Pengertian Database Management System (DBMS)

Menurut (Connolly & Begg, 2010, hal. 66) , Database Management System (DBMS) adalah sistem perangkat lunak yang

memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat,

memelihara, dan mengontrol akses ke database.

2.3.6 Entity Relationship Diagram (ERD)

Diagram yang digunakan untuk menggambarkan konsep logika database adalah Entity Relationship Diagram (ERD). Penggunaan Entity Relationship Diagram (ERD) dimungkinkan untuk memberikan kemudahan di dalam melakukan pemodelan data (Connolly & Begg, 2010).

(5)

Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk menggambarkan hubungan antara satu entitas dengan entitas yang lain.

2.3.7 Unified Modelling Language

a. Use Case Diagram

Menurut (Sommerville, 2011, hal. 124) use case adalah sebuah teknik yang dipakai untuk menganalisa kebutuhan sistem dari user dan pertama kali diperkenalkan oleh Jacobson et al pada tahun 1993. Use case diagram menggambarkan interaksi antara aktor dan use case dalam sebuah sistem.

Di dalam use case diagram terdapat aktor dan proses. Aktor dilambangkan dengan gambar seperti orang, sedangkan proses berbentuk elips dan di dalamnya terdapat nama dari proses tersebut. Aktor dan proses dihubungkan dengan sebuah garis lurus. Gambar 2.2 menunjukkan contoh use case :

(6)

b. Sequence Diagram

Menurut (Sommerville, 2011, hal. 126), sequence diagram dipakai untuk menggambarkan interaksi antara aktor dan objek di dalam sistem dan juga interaksi antar objek tersebut. Sebuah sequence diagram akan menunjukkan urutan interaksi yang terjadi dari sebuah use case tertentu.

Objek dan aktor yang terlibat ditulis di bagian atas diagram yang kemudian ditarik garis putus-putus secara vertikal dari daftar tersebut. Interaksi antar objek ditandai dengan panah horisontal. Kotak pada garis putus-putus menandakan jangka waktu hidup dari objek bersangkutan. Gambar 2.3 menunjukkan contoh sequence diagram :

BAB 2

Gambar 2.3 Sequence Diagram

c. Class Diagram

Menurut (Sommerville, 2011, hal. 129), class diagram dipakai saat membangun sebuah sistem berorientasi objek untuk menunjukkan kelas-kelas di dalam sistem dan asosiasi di antara kelas-kelas tersebut.

(7)

Asosiasi yang dimaksud adalah sebuah hubungan antar kelas yang menunjukkan adanya relasi di antara mereka. Untuk menambah detil dari class diagram, di dalamnya ditambahkan informasi mengenai attributes (karakteristik-karakteristik dari sebuah kelas) dan operasi-operasi dari class tersebut. Gambar 2.4 dan Gambar 2.5 menunjukkan contoh sebuah class diagram :

Gambar 2.4 Class Diagram dan Asosiasi

Gambar 2.5 Class Diagram Consultation

d. Activity Diagram

Gambar 2.6 activity diagram menunjukkan aktivitas sebuah proses sistem dan alur kontrol dari satu aktivitas ke aktivitas lain.

(8)

Awal dari proses ditandai dengan lingkaran hitam penuh dan akhir proses ditandai dengan lingkaran hitam penuh didalam lingkaran lain. Aktivitas ditandai dengan persegi panjang yang merupakan penjelasan dari subproses yang spesifik. Sedangkan, panah menunjukkan alur dari kerja aktivitas satu ke aktivitas yang lain (Sommerville, 2011, hal. 123).

Gambar 2.6 Activity Diagram

2.2 Landasan Teori Khusus 2.3.1 Bootstrap

Bootstrap adalah sebuah template website yang mempunyai fitur fleksibel. Bootstrap dapat digunakan untuk membangun website sederhana dengan mudah. Bootstrap disebarkan secara gratis dan dapat diunduh melalui situs resmi getbootstrap.com .

Bootstrap juga menyediakan sarana untuk merancang halaman website sesuai dengan kebutuhan, bahkan dapat memilih sendiri CSS dan fitur JavaScript yang diinginkan (Spurlock, 2013).

(9)

2.3.2 PHP

PHP adalah bahasa pemograman server-side script yang dirancang untuk pengembangan web (Welling & Thomson, 2009, hal. 2). PHP adalah sebuah teknologi web yang mudah digunakan dan dibagikan secara gratis.

Pada awalnya PHP adalah singkatan dari Personal Home Page tetapi kemudian mengalami perubahan menjadi singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor.

2.3.3 PhpMyAdmin

PhpMyAdmin adalah sebuah aplikasi web yang ditulis dengan menggunakan bahasa pemograman PHP. Aplikasi ini berisi seperti aplikasi web kebanyakan yaitu XHTML, CSS, dan JavaScript (Delisle, 2012, hal. 8).

2.3.4 MySQL

Menurut (Welling & Thomson, 2009, hal. 3), MySQL adalah DBMS yang disebarkan secara gratis. Server MySQL mengontrol akses ke dalam data agar banyak pengguna bisa mengakses data tersebut secara bersamaan dan memastikan bahwa hanya pengguna tertentu yang dapat mengakses data tersebut.

MySQL adalah sistem yang multi user dan multi server. MySQL menggunakan Structured Query Language (SQL) yang merupakan standar bahasa dalam basis data.

2.3.5 HTML

Menurut (Meloni, 2012, hal. 2), HTML adalah bahasa yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana teks, grafik, dan data-data yang mengandung informasi lain dapat diorganisir dan dihubungkan satu dengan yang lain.

(10)

2.3.6 CSS

Menurut (Meloni, 2012, hal. 46) , Cascading Style Sheet (CSS) merupakan bahasa yang didefinisikan untuk mengkonstruksi huruf, warna, dan posisi, dimana dapat digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana informasi pada suatu halaman web dapat dibentuk dan ditampilkan. CSS dapat disimpan langsung dalam halaman HTML atau dalam file yang terpisah.

2.3.7 JavaScript

JavaScript adalah sebuah bahasa pemograman berbentuk script pada sebuah website dimana kode-kode tersebut dieksekusi oleh browser. Menurut (Meloni, 2012, hal. 66), JavaScript dapat dimasukkan ke dalam dokumen HTML. JavaScript dapat melakukan hal sebagai berikut :

- Menampilkan pesan kepada pengguna sebagai bagian dari suatu halaman web, dalam status line browser atau dalam alert boxes. - Melakukan pengecekan isi pada suatu form dan juga membuat sebuah

kalkulasi, seperti pada form pesanan.

- Animasi gambar atau membuat gambar yang dapat berubah ketika memindahkan mouse pada gambar tersebut.

2.3.8 JQuery

JQuery adalah JavaScript library yang mempunyai kapasitas kecil, memiliki akses yang cepat dan mempunyai banyak fitur (Anonymous, Home: What is jQuery?, 2014). Hal seperti itu membuat dokumentasi HTML yang manipulatif, pemanggilan kode JavaScript ketika didalam tag HTML, animasi dan Ajax jauh lebih sederhana dengan API yang mudah digunakan untuk bekerja di banyak browser. Dengan kombinasi yang fleksibel dan diperpanjang, jQuery telah mengubah cara pandang jutaan orang untuk menulis JavaScript.

(11)

2.3.9 CodeIgniter

CodeIgniter adalah sebuah framework PHP yang dapat mempercepat developer dalam mengembangkan sebuah aplikasi web. Ada banyak library dan helper di dalamnya yang berguna untuk mempermudah proses development (Ibnu Daqiqil ld, 2011).

2.3.10 Application Programming Interface (API)

Application Programming Interface (API) adalah sebuah perangkat lunak yang saling berhubungan dengan perangkat lunak lainnya melalui fungsi dan perintah. Tujuannya adalah untuk memudahkan programmer menggunakan fitur dari sebuah perangkat lunak tanpa perlu menulis dan membuat ulang fitur tersebut (Anonymous, Google Maps JavaScript API v3, 2014).

a. Google Maps API

Google Maps (tanpa API ) diperkenalkan pada Februari 2005, merupakan layanan pemetaan berbasis web yang disediakan oleh Google. Google Maps API baru dirilis ke publik pada Juni 2005. Dengan API, Google Maps memperbolehkan developer untuk mengintegrasikan Google Maps ke situs web maupun aplikasi mereka sendiri. Google Maps API dapat digunakan secara gratis dan tanpa tampilan iklan.

b. Facebook API

Facebook API adalah platform untuk membangun aplikasi yang tersedia bagi anggota jejaring sosial Facebook. Facebook API memungkinkan sebuah aplikasi dengan menggunakan hubungan sosial dan informasi profil untuk membuat aplikasi yang lebih melibatkan profil berita halaman Facebook yang tergantung pada

(12)

pengaturan privasi oleh pengguna. Dengan Facebook API, pengguna bisa menambahkan konteks sosial untuk aplikasi yang mereka bangun dengan memanfaatkan data profil, teman, page, kelompok, foto dan event (Anonymous, Facebook API, 2014) .

2.3.11 Jejaring Sosial

Definisi Jejaring sosial menurut Andreas Kaplan dan Michael Hanelein (2010) adalah sekelompok aplikasi dengan berbasis internet yang diciptakan menggunakan ideologi dan teknologi dari Web 2.0, dan memperbolehkan penciptaaan dan pertukaran konten yang dibuat oleh user. Jejaring sosial menggunakan mobilitas dan komunitas dapat berbagi, menciptakan, mendiskusikan, dan memodifikasi konten tersebut. Hal ini memperkenalkan dan mengubah cara berkomunikasi antara organisasi, komunitas, dan individu (Wicaksono, 2013).

2.3.12 Tourism

Menurut World Tourism Organization (WTO), Tourism atau Pariwisata adalah fenomena sosial, budaya dan ekonomi yang memerlukan pergerakan orang ke negara – negara atau tempat – tempat di luar lingkungan mereka untuk tujuan profesional, pribadi atau bisnis. Orang-orang ini disebut pengunjung, pengunjung dapat berupa wisatawan, penduduk atau non-penduduk dan pariwisata berkaitan dengan melakukan sebuah aktivitas, beberapa di antaranya melampirkan biaya pariwisata. Dengan demikian, pariwisata berdampak pada ekonomi, pada budaya dan alam, pada penduduk setempat di tempat tujuan dan pada wisatawan itu sendiri.

(13)

2.3.13 Backpacker

Backpacker adalah seseorang yang menghabiskan setidaknya satu malam di losmen atau asrama pondokan. Backpacker dikategorikan sebagai bagian kecil dari turis, namun merupakan pasar pariwisata yang signifikan. Backpacker menghabiskan perjalanan yang rata-rata lebih lama daripada turis-turis lainnya (Anonymous, What is Backpacker?, 2014).

2.3 Hasil Penelitian Sebelumnya 2.3.1 Teori Sosial Media

Dalam jurnal "Social Media Impact on Holiday Travel Planning: The Case of the Russian and the FSU Markets" oleh John Fotis, Dimitrios Buhalis, dan Nicos Rossides (2011) menurut Kaplan dan Haenlein (2010, p.61), sosial media merupakan sekelompok aplikasi yang berbasis internet yang dibangun dengan teknologi Web 2.0 dan memungkinkan pengguna untuk mengubah isi konten. Definisi lain menurut Safko dan Brake (2009, p.6), sosial media tidak hanya sebuah media tetapi juga meliputi aktivitas, praktek, dan perilaku diantara komunitas yang berkumpul secara online untuk berbagi informasi, pengetahuan dan opini menggunakan media percakapan.

Perilaku konsumen pada pariwisata selalu dipengaruhi oleh kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Di beberapa kasus sosial media, dampaknya pada industri travel diprediksikan akan luar biasa. Beberapa hal yang mendukung argumen tersebut : (a) The European Travel Monitor menyatakan 6 dari 10 orang Eropa yang pergi berlibur selama 2009 menggunakan internet 48% melakukan pemesanan perjalanan liburan dan 12% hanya mencari tempat pilihan untuk liburan; (b) TripAdvisor, sebuah website yang menyediakan ulasan travel, lebih dari 40 juta pengguna setiap bulan yang mencari saran untuk rencana perjalanan dan lebih dari 40 juta ulasan travel dan opini; dan (c) eMarketer (2008) menemukan bahwa 82% konsumen di Amerika Serikat memeriksa ulasan online, blog, dan online

(14)

feedback lainnya untuk perjalanan mereka yang terkait dengan keputusan pemesanan perjalanan.

2.3.2 Teori Backpacker

Dalam jurnal “Backpacker Motivations: A Travel Career Approach” oleh Cody Morris Paris dan Victor Teye (2010), istilah backpacker sudah banyak digunakan untuk mendeskripsikan keragaman segmen turis dan merepreentasikan sebuah kelompok yang mempunyai dampak perluasan ekonomi yang kuat. Hal ini menunjukkan bahwa dampak ekonomi pada pasar backpacker tidak sepenuhnya disadari (Richard & Wilson, 2004a).

Ekonomi, lingkungan dan kelanjutan budaya, khususnya di desa tujuan, dapat membawa manfaat bagi perkembangan travel backpacker, karena banyak backpacker yang lebih menyukai untuk mengunjungi tempat daerah yang kurang berkembang, menghabiskan banyak waktu, dan lebih bersedia bertahan dalam kesulitan dibandingkan dengan kebanyakan wisatawan. Backpacker menghabiskan lebih banyak uang di sebuah negara daripada kebanyakan wisatawan lainnya, dan mereka mempunyai dampak besar pada ekonomi lokal (Cooper, O’Mahony, & Erfurt, 2004).

2.3.3 Teori Pariwisata

Dalam jurnal “Pariwisata dan Pengembangan Sumberdaya Manusia” oleh Nandi (2008), pariwisata berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari dua kata yaitu kata pari dan wisata. Kata pari berarti penuh, seluruh atau semua kata wisata berarti perjalanan. Kata pariwisata dapat diartikan perjalanan penuh mulai dari berangkat dari suatu tempat ke satu atau beberapa tempat lain dan singgah kemudian kembali ke tempat semula. Dalam Undang-Undang No. 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan (Bab IV pasal 4) disebutkan bahwa objek dan daya tarik wisata terdiri atas :

(15)

1. Objek dan daya tarikwisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan alam serta flora fauna.

2. Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia berupa museum, peninggalan sejarah, wisata agro, wisata tirta, wisata buru, wisata petualangan alam, taman rekreasi dan tempat hiburan.

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor andalan pemerintah Indonesia untuk menghasilkan devisa negara, oleh karena itu pemanfaatan, pengembangan, pengelolaan dan pembiayaan kawasan wisata harus mendapat perhatian yang serius dari pemerintah.

Gambar

Gambar 0.2 Use Case Diagram
Gambar 2.3 Sequence Diagram
Gambar 2.4 Class Diagram dan Asosiasi
Gambar 2.6 Activity Diagram

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian untuk perancangan konsep motion graphics pengenalan layang-layang sebagai budaya bangsa Indonesia dapat menunjukkan bahwa ciri khas bentuk dan desain layang-

flavicarva dengan AgNO 3 dan waktu reaksinya.NPP yang dihasilkan dalam kondisi optimumlah yang akan diuji selektivitasnya terhadap beberapa logam yang sering terdapat di

Tahap pengembangan dihasilkan produk LKPD yang sudah diperbaiki berdasarkan saran dan masukan dari hasil telaah para ahli. Selanjutnya yaitu validasi perangkat dan

Penelitian yang dilakukan oleh Ida (2011) juga menunjukkan bahwa ibu yang mendapat dukungan baik dari suami berpeluang 3 kali lebih besar memberikan ASI

ENTITY-RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD) menampilkan relasi dari kumpulan entitas yang disimpan dalam database. Dengan kata lain, kita dapat mengatakan bahwa diagram ER membantu >>

Entity-Relationship adalah salah satu metode pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual namun dalam implementasinya tidak bergantung

Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa implementasi Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 08 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah, masih terkait dengan pengolaan

Berdasarkan perolehan hasil yang dilihat pada grafik 2, dapat disimpulkan bahwa dari sebagian besar anak yang merasa dekat dengan orangtuanya, sebanyak 46% merasa dekat dengan