• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III: DATA DAN ANALISA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III: DATA DAN ANALISA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 44

BAB III: DATA DAN ANALISA

3.1. Data Fisik Dan Non Fisik

3.1.1. Data Fisik/ Kondisi Tapak Area Stasiun Manggarai

Menurut PP No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran tanah, data fisik adalah keterangan mengenai letak, batas dan luas bidang tanah dan satuan rumah susun yang didaftar, termasuk keterangan mengenai adanya bangunan atau bagian bangunan di atasnya.

Stasiun manggarai terletak di KotamadyaJakarta Pusat, tepatnya di jalan ManggaraiUtara 1, Stasiun manggarai adalah salah satustasiun kereta api besar di Jakarta yang terletak di Manggarai, Jakarta Pusat.Stasiun ini mulai dibangu sekitar tahun 1910. Memiliki jalur hampir sebanyak stasiun JakartaKota. Stasiun ini kebanyakan hanya melayanikereta ekonomi komuter tujuan Bogor, TanahAbang, dan Bekasi. Penumpang tujuan Bogorkebanyakan buruh. Sore hari ada keretatujuan Nambo dan kereta Tanah AbangEkspres koridor Bogor-Tanah Abang parkir disini sebelum masuk dipo Bukit Duri.

3.1.1.1.

Ukuran, bentuk & luas tapak

Berikut adalah gambaran tapak Manggarai dan tapak Stasiun Manggarai lama:

Gambar 23. Marking Tapak PJKA Manggarai

(2)

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 45 • Letak Geografis: 106º22’42” BT sampai 106º58’18”BT,5º19’12”LS sampai

-6º23’54”LS. (jakarta.go.id).

• Luas Tapak milik PJKA/ PT. KAI: sekitar 33HA (Hasil ukur area CAD persil Stasiun Manggarai Dinas Tata Kota Provinsi DKI Jakarta).

• Luas Bangunan Stasiun + Platform saja: sekitar 14.000M2 (Hasil ukur area CAD persil Stasiun Manggarai Dinas Tata Kota Provinsi DKI Jakarta).

3.1.1.2. Batas-batas

tapak

Manggarai masuk dalam cakupan Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Daerah-daerah cakupan Kecamatan Tebet diantaranya Tebet Barat, Tebet Timur, Kebon Baru, Bukit Duri, Manggarai, Manggarai Selatan dan Menteng Dalam.

Batas Tapak yang ada adalah:

1. Batas sisi utara : Jl Manggarai Utara.

2. Batas sisi timur : Permukiman warga dan Jl. menara air. 3. Batas sisi selatan : Permukiman warga.

4. Batas sisi Barat : Sungai Ciliwung dan Jl. Sultan Agung.

3.1.1.3. Kondisi

geologis.

Seluruh dataran terdiri dari endapan Pleistosein terdapat ±50M dibawah permukaan tanah. Bagian selatan terdiri dari lapisan alluvial, sedangkan dataran rendah pantai merentang kebagian pedalaman sekitar 10 KM. Dibawahnya terdapat lapisan endapan yang lebih tua yang tidak tampak pada permukaan tanah karena tertimbun seluruhnya oleh endapan alluvium. Diwilayah bagian utara baru terdapat pada kedalaman 10-25M, makin ke selatan permukaan keras semakin dangkal 8-15M. Pada bagian kota tetentu terdapat juga lapisan tanah yang keras dengan kedalaman 40M.(jakarta.go.id).

3.1.1.4.

Keberadaan eksisting pada tapak

Keberadaan fasilitas-fasilitas stasiun dan bangunan-bangunan yang masuk dalam dokumentasi survey diantaranya:

(3)

Keteranga Ga an: 1. Kantor 2. Taman 3. Pasara ambar 24.Keb Sumber Polisi Stasiun ya Mangga Program St beradaan eksis r gambar: Goo arai tudi Arsitektur

sting pada tap ogle map

- Universitas

pak

(4)

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 47 4. Halte Busway

5. Fasilitas dalam Stasiun (ATM Center, Mushola, Biro pengiriman, Mesin tiket, toko swalayan, Resto cepat saji dan lain-lain).

6. Jalan terowongan 7. Depo Kereta api/ KRL

8. Mesin tiket/ Area Entrance stasiun 9. Ruang kontrol informasi

10. Mushola stasiun

11. Biro tiket dan pengiriman barang 12. Area platform stasiun

13. Kursi tunggu calon penumpang kereta.

3.1.2. Data non-fisikArea Stasiun Manggarai

Stasiun ini kebanyakan hanya melayanikereta ekonomi komuter tujuan Bogor, TanahAbang, dan Bekasi. Penumpang tujuan Bogorkebanyakan buruh. Sore hari ada keretatujuan Nambo dan kereta Tanah AbangEkspres koridor Bogor-Tanah Abang parkir disini sebelum masuk dipo Bukit Duri. Jalan-jalan disekitar stasiun dipenuhi oleh angkot, ojek sepeda motor dan lalu lintas warga sehari-hari. Kondisi ini membuat bangunan stasiun Manggarai tampak usang dan tidak teratur dalam sirkulasi masyarakat dan pengguna stasiun.

3.1.2.1. Iklim

Jakarta beriklim tropis, dengan suhu tahunan rata-rata 27º dengan kelembaban 80-90%. Karena terletak didekat garis katulistiwa, arah angin dipengaruhi oleh angin musim. Angin musim barat bertiup antara Novemberdan April. Sedangkan angin musim timur antara Mei dan Oktober. Suhu sehari-hari kota Jakarta dipengaruhi angin laut yang nyaman disepanjang pantai. Curah hujan rata-rata 2.000 mm, curah hujan paling besar sekitar bulan Januari dan paling kecil pada bulan September. (jakarta.go.id).

(5)

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 48

3.1.2.2.

Aspek Sosial Ekonomi

Kecamatan Setiabudi, Kecamatan Tebet dan sebagian Kecamatan Mampang Prapatan merupakan bagian wilayah Jakarta Selatan yang berkembang sangat pesat sebagai pusat kegiatan perekonomian seperti perdagangan jasa dan perkantoran. Khusus di kecamatan Jagakarsa terdapat Situ Babakan dan Situ Mangga Bolong (±31Ha) yang dikembangkan sebagai suatu kawasan objek wisata agro, wisata budaya (perkampungan budaya Betawi asli). Sementara itu, di wilayah Kodya Jakarta Selatan juga terdapat fasilitas pendukung sektor pariwisata maupun perdagangan seperti hotel berbintang lima sedikitnya ada 10 buah, hotel melati 8 buah, biro perjalanan wisata 274 tempat, balai pertemuan 30 buah, dan tempat hiburan 385 tempat. (jakarta.go.id).

3.1.2.3.

Aturan Membangun / advice planning (KDB, KLB, GSB, dsb)

Beberapa aturan yang mengikat pada tapak perencanaan Manggarai berdasarkan Peraturan daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 1 tahun 2014 Tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi adalah:

1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) : 0,40 atau 40% 2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) : 5

3. Tinggi Maksimum Bangunan : 40 (TOR: max 16-17) 4. Koefisien Dasar Hijau (KDH) : 0,3 atau 30%

5. KTB : 55%

6. Garis Sepadan Bangunan (GSB) : 3 meter (dari Jl. Manggarai Utara 1)

3.2. Analisa Non Fisik

Berikut adalah analisa non-fisik Kawasan stasiun Manggarai:

1. Terdapatnya banyak bangunan pariwisata dan perdagangan tak lepas dari letak geografisnya yang dekat dengan kawasan terpadu Kuningan. Kawasan Niaga Sudirman dan Kuningan sudah lebih dulu berkembang karena pertumbuhan area perniagaan dan bisnisnya. Kawasan Manggarai bisa menyusul berkembang apabila sudah terkoordinir rapi kawasan dan transportasinya.

(6)

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 49 2. Kemacetan Jakarta bisa saja diurai atau dijaga persentase pertumbuhannya

apabila masyarakat pengguna jalan kawasan ini lebih nyaman menggunakan moda angkutan umum yang mampu terhubung dengan moda transportasi lainnya dengan mudah dan cepat.

3. Cuaca Jakarta adalah cuaca panas dan hujan. Sebagian besar kawasan Jakarta termasuk Jakarta Selatan sering terjadi banjir saat cuaca hujan dengan intensitas lebat. Selain itu kebiasaan pengguna kendaraan bermotor saathujan adalah meneduh di tepi jalan maupun dibawah jembatan ataupun terowongan. Terdapatnya kebiasaan ini harus diantisipasi dengan solusi pencegah macet panjang saat hujan.

4. Koefisien lantai bangunan stasiun mungkin bisa diubah menjadi 3 apabila disetujui Pemda Jakarta. Mengingat area ini cukup layak dijadikan sektor pemicu pertumbuhan kota. Dengan dukungan infrastruktur dan fasilitas bangunan yang terpadu menjadi satu kesatuan wilayah TOD, diharapan Kawasan Manggarai berkembang cepat menjadi lebih baik dan terkoordinir dengan rapi.

5. Manggarai dan sebagian wilayah Tebet merupakan masyarakat dengan penduduk asli Betawi beserta komunitas dan kebudayaannya. Mungkin pada beberapa view bisa dihadirkan suasana bercorak Betawi, walaupun pada tema bangunan stasiun nanti lebih terkesan maju bila di kaitkan dengan tema modern dan hi-tech.

3.3. Analisa

Fisik

Berikut adalah analisa fisik yang terdapat dikawasan Stasiun Manggarai: 1. Fasade depan Stasiun Manggarai

Fasade depan stasiun berada di Jl. Manggarai Utara 1, Jakarta Selatan.

Fasade depan kurang efektif, sebab area pintu masuk atau entrance gate berada pada jauh sisi kiri bangunan. Selain itu pada sisi sebelah kanan bangunan terlihat fasade berjendela yang cenderung terlihat tanpa fungsi. Pada perancangan desain hal ini harus mendapat perhatian khusus.

(7)

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 50 Gambar 25. Fasad depan Stasiun Manggarai

Sumber: Dokumentasi penyusun

Dengan luas tapak 6,4 HA yang dimiliki PT. KAI, entrance utama haruslah tampak megah dan sesuai dengan keseluruhan bangunan stasiun setelah digabung. Namun demikian dinding fasad eksisting harus tetap dapat dipertahankan secara baik karena merupakan bangunan konservasi/ heritage.

2. Mushola luar dan Kantor Polisi.

Bangunan ini terdapat didepan stasiun. Lokasinya sangat strategis namun terlalu dekat dengan jalan raya. Mushola dan fasilitas keamanan nantinya akan ditempatkan menyatu dengan bangunan utama agar menjadi satu kesatuan fungsi bangunan publik.

(8)

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 51 Gambar 26. Kantor polisi dan mushola luar

Sumber: Dokumentasi penyusun

3. Taman Stasiun

Taman kecil terdapat di samping Mushola dan Kantor Polisi. Taman ini lokasinya sedikit menutupi fasade depan stasiun. Pada studi desain ukuran dan lokasinya bisa dirubah lebih baik agar mendukung suasana Stasiun menjadi asri.

Gambar 27. Taman stasiun Sumber: Dokumentasi penyusun

KEAMANAN

MUSHOLA LUAR

KEAMANAN

EKSISTING

(9)

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 52 Taman baru ini nantinya akan difungsikan juga sebagai inner court dari stasiun dan bangunan lot komersial.

4. Pasaraya Manggarai

Bangunan ini adalah salah satu tempat belanja dan makan terkenal di Manggarai. Kesulitan pengunjung tempat ini apabila selepas keluar dari stasiun adalah harus berjalan memutar dahulu menyeberangi jalan raya yang padat. Pasaraya Manggarai letaknya dekat dengan Terminal Manggarai. Pada perancangan, bisa dikelola sirkulasinya yang terhubung juga dengan halte busway dan stasiun karena lokasinya saling berdekatan.

Gambar 28. Pasaraya Manggarai dan jembatan busway Sumber: Dokumentasi penyusun

5. Halte Busway

Halte Busway terletak disamping terminal Manggarai. Tempatnya cukup bersih dengan jembatan penghubung yang baik karena menjembatani segala arah. Pada penerapannya, halte ini akan diperbesar daya tampungnya dan ditempatkan pada lokasi yang cukup dekat dengan bangunan stasiun agar cepat dan efektif dalam menunjang fungsi TOD.

Gambar 29. Halte busway Sumber: Dokumentasi penyusun

(10)

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 53 6. Fasilitas dalam Stasiun (ATM Center, Mushola, R. Kepala Stasiun, Biro

perjalanan dan pengiriman, Mesin tiket, toko swalayan, Resto cepat saji dan lain-lain).

Saat kita memasuki area Entrance stasiun kita akan langsung menemui fasilitas-fasilitas stasiun dengan mudah. Namun dengan koridor yang kurang lebar.

Gambar 30. Hall dan fasilitas Sumber: Dokumentasi penyusun

Gambar 31. Fasilitas penunjang stasiun paid area Sumber: Dokumentasi penyusun

Gambar 32. Rencana penempatan Food court dan office PT. KAI Sumber: Dokumentasi penyusun

Pada aplikasinya, semua fungsi komersial akan ditempatkan di lantai 1 eksisting dan lantai 2 bangunan baru. Penempatan ini bertujuan untuk membuat suasana bangunan lama terkesan hidup namun tidak menghilangkan unsur heritage nya.

LANTAI 2

LANTAI 2

LANTAI EKSISTING

RESTO SIAP SAJI RESTO SIAP SAJI RESTO SIAP SAJI

MUSHOLA DALAM BIRO EKSPEDISI TICKETING DAN HALL

(11)

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 54 Penempatan area komersial berupa resto siap saji, food court, ATM dan toko buku di lantai 2 dan bukan di lantai platform bertujuan agar lingkungan platform terkesan selalu bersih dan tidak merusak tema yang platform yang ingin diciptakan.

7. Jalan terowongan dan Pintu Air Manggarai

Gambar 33. Terowongan dan Pintu Air Manggarai Sumber: Dokumentasi penyusun

8. Depo Kereta api/ KRL

Pada konsep perancangan stasiun TOD Manggarai, depo akan dihilangkan dan pengelolaan MRT atau kereta apa yang rusak akan ditempatkan sementara di jalur rel yang jarang dilintasi (alih fungsi sementara).

Gambar 34. Depo Manggarai Sumber: Google

9. Ticket Gate/ Area Entrance stasiun

Terdapat 9 ticket Gate pada entrance.Referensi untuk perancangan stasiun baru Manggarai. Pada perencanaan bangunan baru disediakan 12 ticket gate KA Luar Kota dan 12 ticket gate KA Dalam Kota. Total keseluruhan berjumlah 20 ticket gate penumpang biasa dan 4 untuk penyandang difable.

(12)

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 55 Gambar 35. Ticket gate area dan Biro perjalanan

Sumber: Dokumentasi penyusun

10. Ruang kontrol informasi

Ruang kontrol informasi atau ruang pengawas peron berukuran kecil (2X4M). Letaknya agak menghalangi jalan koridor. Pada pelaksanaannya fungsi ini akan ada di lantai 3 platform agar dapat lebih efektif.

Gambar 36. Ruang kontrol informasi Sumber: Dokumentasi penyusun

11. Mushola stasiun

Mushola ini hanya sementara namun cukup luas. Sirkulasi ruang ibadah dan tempat bersuci cukup baik. Diluar bangunan stasiun juga terdapat mushola yang cukup luas dan bersih untuk penunjang fasilitas ibadah para pengunjung stasiun.

TICKET GATE DI LANTAI 2

R. INFORMASI , R. PANTAU DAN KEAMANAN

BIRO PERJALANAN

(13)

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 56 Gambar 37. Mushola

Sumber: Dokumentasi penyusun

Pada perencanaannya, mushola dibagi menjadi 3 area. Area tersebut ada di bangunan eksisting, lantai 2 arah platform dalam kota dan juga arah luar kota.

12. Biro pengiriman barang.

Kantor biro ini kurang besar ukuran ruangannya. Hal ini tentu mengganggu koridor apabila jumlah barang pengiriman melebihi batas.

Gambar 38. Biro pengiriman barang Sumber: Dokumentasi penyusun

MUSHOLA DALAM EKSISTING MUSHOLA LUAR EKSISTING

PENERAPAN

BIRO PENGIRIMAN BARANG

TANGGA SIRKULASI

(14)

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 57 Perlu ada ruang khusus untuk biro pengiriman. Ruangan ini harus ditempatkan pada area yang tidak mengganggu arus lalu lalang pengunjung stasiun, dan juga akses sirkulasi keluar masuk barang harus mudah menjangkau ke sirkulasi kendaraan pengangkut.

13. Area platform stasiun

Area platform atau peron cukup luas dan nyaman. Hal ini disebabkan konsep terbuka yang diaplikasikan pada ruang tunggu peron ini. Namun demikian, apabila terjadi kedatangan kereta,platform terkesan terlalu sesak. Pada area ini terdapat ramp yang tidak terlalu curam, hal ini memudahkan pengguna difable dan pembawa barang membawa barang berat. Jalan sirkulasi penyeberangan pejalan kaki dan tempat duduk tunggu cukup luas.

Gambar 39. Peron ramp dan lalu lintasnya. Sumber: Dokumentasi penyusun

Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan menyesuaikan luas platform dengan menyediakan juga fasilitas penunjang sirkulasi vertikal dan horisontalnya. Kemudian pada tiap-tiap platform dapat ditempatkan fasilitas komersial.

AKSES HORISONTAL LINTASAN TAK TERPAKAI AKSES HORISONTAL

PLATFORM RAMP DIFABLE DAN BARANG PLATFORM UJUNG

(15)

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 58 14. Kursi tunggu calon penumpang kereta.

Bila cuaca siang hari cerah area ini cukup terlindung dari sinar matahari. Demikian juga bila cuaca hujan atap peron cukup melindungi pengunjung dari air hujan. Pada fungsi ini diperlukan desain ruang tunggu dan kursi yang mendukung desain keseluruhan.

Gambar 40. Kursi duduk peron Sumber: Dokumentasi penyusun

15. Ruang Trafo/ Listrik

Ruang travo cukup tersembunyi di samping entrance. Sehingga bila terjadi masalah listrik, pihak pengelola dapat dengan leluasa dan mudah dalam menanganinya. Ruang trafo ini pada perencanaan tetap ditempatkan di luar bangunan utama agar lebih bebas dalam pengelolaannya.

Gambar 41. Ruang trafo/ genset/ gas engine Sumber: Dokumentasi penyusun

3.4. Konsep

Zoning

Eksisting

Rumusan analisa bentuk zoningnya dapat digambarkan: 1. Zoning Vertikal

(16)

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 59 Pada perencanaan stasiun TOD ini diperlukan fasilitas pendukung sirkulasi vertikal karena jumlah lantai pada bangunan baru direncanakan ada 3.

2. Zoning Horisontal

Zoning horisontal pada stasiun eksisting Manggarai ini dijabarkan kedalam 2 zoning.

• Zoning Ruang

Seluruh ruang fasilitas stasiun terdapat pada zona privat, kecuali pada resto cepat saji dan biro pengiriman barang. Kedua ruang fasilitas tersebut masuk kedalam zona semi publik. Pada kedua ruang tersebut, pengunjung bisa saja bertransaksi tanpa harus membeli tiket masuk. Depo kereta berjarak jauh dari platform dan hanya akses pengelola stasiun saja. Diagram terlihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 42. Zoning Ruang (Eksisting) Sumber gambar: Hasil analisa penyusun

• Zoning Kegiatan atau arus pengunjung stasiun

Pengunjung biro pengiriman barang dan pengunjung resto siap saji boleh langsung bertransaksi dan berkegitan ke tempat tujuan tanpa harus membeli tiket masuk/ peron dahulu.

Pada calon penumpang diwajibkan membeli tiket dahulu pada loket pembelian, kemudian mendapatkan kartu akses dan tiket untuk masuk

(17)

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 60 kedalam koridor dan platform stasiun. Pihak pengelola mendapatkan akses penuh kesegala ruang. Untuk kegiatan sholat, pengunjung bisa saja sholat di Mushola luar stasiun tanpa ada hubungannya dengan peraturan stasiun. Diagram dapat dilihat dibawah ini.

Gambar 43. Zoning Kegiatan (Eksisting) Sumber gambar: Hasil analisa penyusun

Gambar

Gambar 23. Marking Tapak PJKA Manggarai
Gambar 25. Fasad depan Stasiun Manggarai  Sumber: Dokumentasi penyusun
Gambar 26. Kantor polisi dan mushola luar  Sumber: Dokumentasi penyusun
Gambar 28. Pasaraya Manggarai dan jembatan busway  Sumber: Dokumentasi penyusun
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai penutup dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Badung Tahun 2015, dapat disimpulkan bahwa secara

Upaya meningkatkan kesadaran hukum masyarakat adat melayu terhadap pelestarian budaya berkaitan dengan upaya perlindungan Hak Cipta Tarian Inai Karoteh Dalam praktiknya di

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) unsur-unsur intrinsik novel Ombak Sandyakalaning karya Tamsir A.S; (2) nilai pendidikan yang terdapat dalam novel

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dokumen akademik yang berguna untuk dijadikan acuan bagi civitas akademik dan dapat memperkaya konsep atau teori

Dari hasil penelitian diketahui bahwa berdasarkan hasil pengujian terhadap 17 orang siswa, diketahui bahwa pengaruh manajemen kelas kurang berarti (kurang

Diharapkan bagi pengelola pesantren Al Mukhlishin Tanjung Morawa dapat meningkatkan pola personal hygiene khususnya kebersihan handuk dan tempat tidur para santri

No Nama NIP Tempat Tugas Gol Juli Agustus September No... MUSLICH

Saat kamu belajar tentang gaya dan gerak, kamu telah bekerja sama dengan teman- temanmu.. Catatlah sikapmu yang masih perlu diperbaiki saat