• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KONSEP DESAIN. Tugas Akhir Perancangan Cinematic 3D Untuk Game Bergenre FPS dengan Tema Pertempuran 10 Nopember 1945 Surabaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV KONSEP DESAIN. Tugas Akhir Perancangan Cinematic 3D Untuk Game Bergenre FPS dengan Tema Pertempuran 10 Nopember 1945 Surabaya"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV KONSEP DESAIN

4.1 Penelusuran Masalah

Peristiwa 10 November 1945 merupakan peristiwa sejarah perang antara Indonesia dan NICA (inggris diboncengi oleh Belanda). Peristiwa berdarah di Surabaya ketika itu juga telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban ketika itulah yang kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan.15

Dengan demikian peristiwa pertempuran 10 Nopember merupakan peristiwa sejarah penting dimasa kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia tetapi ternyata tidak banyak media yang mengangkat cerita peristiwa bersejarah tersebut. Didasari oleh pemikiran diatas maka game adalah salah satu media yang dapat diangkat untuk merekonstruksi kembali peristiwa pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya dengan gaya interaktif, sehingga dapat menarik minat generasi muda atau remaja. Ketika sebuah game mengadaptasi sebuah kisah nyata atau bernilai historis sebagai dasar content creationnya, maka nilai informasi sejarah yang di kandungnya secara tidak langsung akan tersampaikan kepada audiencenya.

Seperti dijelaskan di bab sebelumnya terdapat beragam divisi dalam merancang sebuah game profesional. Untuk perancangan saat ini penulis membatasi ruang lingkup kerja pada perancangan cinematicnya saja dengan rumusan “Bagaimana cara merancang sebuah Cinematic Game Simulasi Pertempuran 10 Nepemvber Surabaya 1945 dengan baik berdasarkan referensi sejarah yang sudah ada.

(2)

Diharapkan Masyarakat mendapatkan alternatif hiburan dari game lokal yang tentunya menceritakan peristiwa dan budaya lokal bangsa. Secara tidak langsung nilai informasi historis tentang Peristiwa pertempuran 10 Nopember di Surabaya dapat diketahui ketika mengikuti gameplay yang dibuat berdasarkan refrensi sejarah yang ada.

Tujuan yang ingin dicapai dalam Perancangan Tugas Akhir ini adalah :

a) Untuk merancang Cinematic Game tentang peristiwa pertempuran 10 Nopember sesuai referensi sejarah, sehingga dapat menggugah pengguna untuk tertarik memainkan Game Simulasi Pertempuran 10 Nopember 1945.

b) Secara tidak langsung menginformaikan kepada masyarakat khususnya remaja Surabaya tentang cerita pertempuran 10 Nopember di Surabaya yang historic dan heroik.

c) Menumbuhkan minat masyarakat terhadap game lokal, sehingga mengangkat nilai dan dan budaya serta cerita lokal bangsa Indonesia sendiri.

d) Dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa Desain Komunikasi Visual dalam rangka pengembangan ilmu tentang dunia Game Development. Khususnya pada bidang Game Desainer.

4.2 Game Rating sebagai refrensi pemetaan audience

Indonesia belum memiliki standart rating untuk game yang masuk dan beredar di sini. Sehingga kontrol distribusi dari game belumlah ada, sehingga disini penulis sebagai perancang content creation dari Game simulasi peristiwa pertempuran 10 Nopember Surabaya, menggunakan atau mengadaptasi Game

(3)

4.2.1 AIO (Activities Interests Opinion)

Berikut adalah hasil mengenai AIO ( Activities, Interests and Opinion ) untuk mendalami karakteristik target audiens, yaitu:

a) Meluangkan waktu bersama teman (anak nongkrong). b) Menginginkan pertumbuhan dan kemajuan pribadi. c) Menyukai seni.

d) Sadar fashion.

e) Tertarik terhadap isu sosial.

f) Berorientasi kepada keberhasilan masa depan. g) Menyadari pentingnya pelestarian budaya.

4.2.2 Target Audiens a) Usia Muda 17 tahun +

b) Jenis Kelamin: Laki-laki dan Perempuan (didominiasi Laki-laki)

c) Pendidikan minimal SMU SES B+ (menengah ke atas) d) Wilayah Geografis: Surabaya dan jawa timur.

e) Gaya Hidup: The Change Expecting Lack (Anak Nongkrong) 10,5%16

4.2.3 Building Lock Desires

a) Gold : Materi hanya alat untuk mempertahankan hidup

b) Glory : Diterima dan dicintai oleh teman-temannya c) Group : Teman-teman adalah motivasi hidup

(4)

4.2.4 Demografi

Umumnya laki-laki, urban, usia muda, SES rendah.

4.2.5 Karakteristik

a) Hidupnya berorientasi pada teman-temannya (kelompoknya).

b) “All is One and One is All”

c) Menurut mereka teman adalah segalanya.Segmen ini tidak begitu optimis akan masa depan.

d) Mengharapkan perubahan

e) Golongan ini suka menonton TV, mendengarkan musik, dan bermain game.

4.3 Game Rating sebagai refrensi pemetaan audience Keyword

Keyword yang merupakan ide besar untuk menentukan

konsep desain diperoleh dari beberapa elemen yaitu identifikasi masalah, segmentasi target audien dan korelasi karakteristik antara ESRB dan Face of Indonesia, USP (Unique Selling Proposition) New Media (dalam hal ini Game), hasil riset AIO, dan studi eksisting game sejenis (luar negeri). Keyword “Game dengan tema pertempuran 10 Nopember 1945 Surabaya dengan genre FPS (First Person Shooter)”. Konsep diperoleh melalui hasil riset, observasi dan pengumpulan data dari pakar game selain juga melalui poling dan kuisioner.

(5)

4.4 Skema Perancangan

(6)

4.5 Konsep interatif navigasi menu pada game

(7)

4.6 Konsep cerita game Prolog Cinematic :

-Teaser (dapat di skip)

-Penyobekan Bendera di Hotel Oranye

Game : LATIHAN di markas TKR, di pinggiran kota Act. 1 Cinematic : Brifing pasukan

sebelum penyerangan Gedung Don Bosco. Penggambaran situasi Gedung Don Bosco

Game 1 : 1PENYERANGAN KE GEDUNG DON BOSCO. 1 Oktober 1945, berperan sebagai salah satu pejuang, menyerang dan menguasai gedung Don Bosco, tujuan merampas seluruh senjata. menggunakan bambu runcing, Arisaka

Game 2 : PENYERANGAN GEDUNG HVA Comidiestraat. 1 Oktober 1945, berperan sebagai salah satu pejuang, menyerang dan menguasai gedung HVA, tujuan merampas seluruh senjata. menggunakan bambu runcing senjata arisaka

(8)

Game 3: PENYERANGAN GEDUNG KENPETAI. 2 Oktober 1945, berperan sebagai salah satu pejuang, menyerang dan memasuki gedung kenpetai, sekarang sudah hancur dan menjadi Musium Tugu Pahlawan, tujuan merampas seluruh senjata. menggunakan senjata arisaka/ bren

Cinematic : Bendera Jepang Hinomaru diturunkan sendiri oleh TAKAHARA, komandan Kenpetai.

Act. 2 Cinematic : Datangnya pesawat (bomber) Mosquitos dan

menjatuhkan bom di Surabaya, di ikuti oleh pesawat pemburu yang terbang rendah

memuntahkan peluru ke pejuang di Surabaya

Game 4 : MENUJU KE ANTI AIRCRAFT FLANK.

10 Nopember 1945, berperan sebagai salah satu pejuang, mempertahankan kota dari serangan pesawat bomber menggunakan senjata arisaka / bren, dan antiaircraft flank.

(9)

Game 5 : MENAHAN SERANGAN SEKUTU DARI UTARA.

10 Nopember 1945, menahan serangan sekutu di atas gedung siola dan mundur, karena gedung terbakar akibat serangan. senjata arisaka dan bren)

Cinematic : Tank mulai bergerak memasuki kota, dan menembaki ke arah pejuang

Game 6 : MENAHAN SERANGAN TANK DI SEKITAR TUGU PAHLAWAN.

14 Nopember 1945, menahan serangan sekutu, dan

meledakkan tank dengan menggunkan bom sumbu, menggunkan senjara arisaka dan dan bren

Cinematic : Tank Sherman meledak, dan dengan gencarnya serangan balik dari para pejuang di Surabaya, para tentara sekutu sedikit mundur untuk menyusun ulang kekuatan.

(10)

Act. 3 Cinematic : Pelontaran mortir oleh tentara sekutu ke arah pejuang dan bangunan-bangunan tempat pejuang bertahan Game 7 : MEMPERTAHANKAN KOTA SURABAYA DARI SERANGAN SEKUTU 17 Nopember 1945,menahan laju sekutu untuk mengambil alih kota Surabaya, menggunkan sentata arisaka dan bren

Game 8 : BERTAHAN DAN MUNDUR PERLAHAN. 20 Nopember 1945,bertahan dari gempuran sekutu, sambil perlahan mundur ke perbatasan kota. senjata arisaka dan bren Cinematic : Kota surabaya hancur dan terbakar End Cinematic : narasi bahwa

pertempuran Surabaya adalah titik awal yang menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan

(11)

4.7 Detail rancangan leveling game dan cinematic

1. Cinematic : Prolog movie, berupa kumpulan scenes dalam game. Berfungsi sebagai media pemberitahu tentang game yang akan dimainkannya.

2. UI : Menu Utama Game, sebagai pengontrol keseluruhan setting game

3. Cinematic : Peristiwa penyobekan bendera Belanda pada 19 September 1945 di atas tiang Hotel Oranje (di jaman Jepang bernama Hotel Yamato), kemudian bernama Hotel Simpang. (Cinematic ini berfungsi sebagai salah cerita yang melatar belakangi peristiwa 10 Nopember, sekaligus sebagai media pengalih perhatian ketika game meloading assetnya sebelum dapat dimainkan.

4. Game : Training Camp (berfungsi sebagai area user ( pemain game) membiasakan diri dengan cara bermain (pengoprasian) yang diadopsi dalam game ini, sehingga memudahkan dalam permainan selanjutnya.

Objective : menyelesaikan latihan

Setting : Seorang pemuda yang tergabung dalam TKR, berlatih di sebuah daerah pinggiran kota Surabaya. Asset : Senjata Arisaka

5. Cinematic : Selebaran yang berisi ultimatum datang dari sebuah pesawat terbang.

Detail Cerita : Pada tanggal 27 Oktober 1945 sekitar pukul 11.00, sebuah pesawat terbang Dakota yang datang dari Jakarta, menyebarkan pamflet di atas kota Surabaya. Isi pamflet -atas instruksi langsung dari Mayor Jenderal Hawthorn, panglima Divisi 23- yang disebarkan di seluruh Jawa, memerintahkan kepada seluruh penduduk untuk dalam waktu 2 x 24 jam menyerahkan semua

(12)

Surabaya, yang praktis ketika itu hanya diwakili tentara Inggris.

Komandan Divisi Surabaya, Mayor Jenderal Yonosewoyo, menanggapi ultimatum sekutu dengan serangan besar-besaran yang dilancarkan pada hari Minggu, 28 Oktober pukul 4.30. di delapan titik pos tentara Inggris. (dikenal dengan nama pertempuran tiga hari.

6. Game : Serangan Hari 1 (Pertama), Pos Inggris di Gedung Lindeteves.

Setting : Gedung Lindateves

Objective : Memukul mundur tentara inggris hingga kedalam gedung, dan mencari senjata rampasan.

Asset : Senjata Arisaka.

7. Cinematic : Inggris meminta bantuan logistic ke jakarta

8. Game : Serangan Hari 2 (Kedua), Blokade logistik untuk Inggris.

Setting : Jalanan Kota surabaya yang menuju Gedung Lindateves.

Objective : melakukan serangan dan menahan beberapa truk yang berisi logistik, untuk tentara inggris. Asset : Senjata Arisaka.

9. Cinematic : Hari pertama penyerbuan rakyat Indonesia terhadap pos-pos nghadapi gempuran rakyat Indonesia di Surabaya. Mallaby memperhitungkan, bahwa Brigade 49 ini akan disapu bersih, malam hari tanggal 28 Oktober 1945, mereka menghubungi pimpinan tertinggi tentara Inggris di Jakarta meminta bantuan. Menurut penilaian pimpinan tertinggi tentara Inggris,

(13)

hanya Presiden Sukarno yang sanggup mengatasi situasi seperti ini di Surabaya.

Presiden Soekarno lalu melakukan perundingan dengan Inggris di Gubernuran.

10. Game : Serangan Hari 3 (Ketiga), Pos Inggris di Gedung Lindeteves

Setting : Gedung Lindateves

Objective : Memukul mundur tentara inggris hingga kedalam gedung, dan mencari senjata rampasan.

Asset : Senjata Bren (Stand Gun)

11. Cinematic : Sosialisasi hasil perundingan yang berisi gencatan senjata untuk kedua belah pihak.

12. Game : Serangan Hari 3 (Ketiga, Salah Paham) Setting : Gedung Internatio, Jemabatan Merah.

Objective : Mempertahankan diri dari tembakan tentara Inggris dari gedung Internatio dan dan dari arah iringan-iringan mobil. Serta membalas tembakan yang dilancarkan.

Asset : Senjata Bren (Stand Gun)

13. Cinematic : Pemimpin-pemimpin indonesia berhasil meredam situasi, dan ketahui bahwa Brigadir Mallaby telah tewas di mobilnya.

14. Cinematic : Setelah Letnan Jenderal Sir Phillip Christison mengeluarkan ancamannya, dalam waktu singkat Inggris menambah kekuatan mereka di Surabaya dalam jumlah sangat besar, mobilisasi militer Inggris terbesar setelah Perang Dunia II usai.,

Inggris menyerahkan 2 surat ultimatum kepada Gubernur Suryo.

(14)

Objective : Bergerak menyusuri kota (mengambil alih pos-pos Inggris).

Asset : Senjata Bren (Stand Gun)

16. Game : Pertempuran 10 Nopember 1945 Part 2 Setting : Pinggiran kota Surabaya

Objective : Bergerak keluar kota (menghindari serangan inggris).

Asset : Senjata Bren (Stand Gun)

17. Cinematic : Menysun Strategi menjebak Tank Sherman milik Inggris.

18. Game : Pertempuran 10 Nopember 1945 Part 3 Setting : Jalanan kota Surabaya.

Objective : Bertahan dari serangan pasukan Inggris sambil berusaha meledakan Tank Sherman Inggris. Asset : Senjata Arisaka, Bren, Ranjau Darat.

19. Cinematic : Pasukan Inggris terus mendesak para pejuang untuk mundur berbagai serangan mereka lancarkan baik dari darat laut hingga udara.

20. Game : Bartahan di perbatasan kota Setting : Pinggiran kota Surabaya

Objective : Bertahan dari serangan MG’S (Machine Guns) dan Mortar tentara inggris dengan mengeleminasi operator MG’S dan Mortar dengan mode Sniper.

Asset : Senjata Modifikasi Arisaka (with Scope)

21. Cinematic : Inggris Meningkatkan serangannya ke perbatasan kota dengan bantuan beberapa Tank Sherman. 22. Game : Bergerak meninggalkan kota

(15)

Objective : Bergerak keluar kota sambil memperlambat gerak musuh, untuk memberi waktu pasukan pejuang pergi meninggalkan kota.

Asset : Senjata Bren (Stand Gun)

23. Cinematic : Pasukan Pejuang yang tersisa meninggalkan kota Surabaya kearah Mojokerto.

24. Credit : Credit title. (berisi pesan tentang efek pertempuran Surabaya terhadap pertempuran di kota lain untuk mempertahankan kamerdekaan RI).

4.8 Peluang Pengembangan Game 4.8.1 Peluang Media Komersial

Pemanfaatan game untuk di jual bebas memang masih menjadi pertimbangan, karena membutuhkan kajian marketing yang lebih mendalam. Kajian untuk penjualan game secara bebas meliputi distribusi dan pengemasn game itu sendiri.

Adapaun jika hal diatas dimungkinkan, maka berikut adalah perhitungan kasar biaya produksi dan juga harga jual yang ditawarkan untuk game ini.

Study literartur Rp. 2.000.000,- Survei lapangan Rp. 1.000.000,- Penyusunan naskah Rp. 750.000,- Produksi Modeling Rp. 7.000.000,- Texturing Rp. 5.000.000,- Animasi Rp. 10.000.000,- Rendering Rp. 4.000.000,-

(16)

Compositing Rp. 5.000.000,- Scripting Rp. 15.000.000,- Sound enginering Rp. 4.000.000,- Pasca produksi Beta tester Rp. 2.000.000,- Cd mastering 10000 cd x Rp. 5000,- Rp. 50.000.000,- --- + Jumlah Rp. 105.750.000,- Lain-lain

Eskalasi biaya 8% jumlah produksi Rp. 6.768.000,- Total biaya produksi Rp. 112.518.000,-

Biaya produksi per keping CD

Rp. 112.518.000,- : 10000 cd Rp. 11.251,- Target keuntungan per keping cd Rp 30.000,- --- +

Harga jual CD Rp 41.251,-

Pembulatan harga jual Rp 42.000,- 4.8.2 Peluang Media Edukasi

Tetapi Game ini dapat juga di manfaatkan sebagai Media

(17)

mudah dan sederhana adalah digunakanya game ini sebagai media peraga di Musium Tugu Pahlawan. Dengan memainkan game ini setidaknya pemain dapat mengetahui garis besar pertempuran 10 Nopember 1945 yang terjadi di kota Surabaya.

Adapun jika durasi permainan game dari awal hingga akhir menyita waktu pengunjung musium, maka game yang dimainkan di media peraga museum adalah sebatas sample satu Level Game dengan satu Cinematic yang saling berhubunga. Ketika pengunjung ingin memainkan game secara penuh, maka pengunjung dapat membeli CD Intaller Game Full Version di tempat yang sama.

4.8.3 Pengembangan Media lainnya

Ketika media game sudah di luncurkan dan disambut dengan baik oleh masyarakat. Biasanya akan dikiuti oleh peluncuran media lainnya, semisal film dan iklan. Untuk game ini media yang paling memingkinkan untuk d kembangkan lebih lanjuta adalah pembuatan fim animasi 3d secara penuh, dimana teknologi untuk membuatnya sudah sangat terjangkau oleh sumber daya dan tenaga kerja fiml lokal.

Untuk pembuatan film murni. Masih terkendala setting lokasi secara real yang membutuhkan teknologi dan dana yang sangat besar. Sehingga filem 3d merupakan solusi untuk mengatasi hal tersebut. Selebihnya kreatifitas yang menjadi hambatan lebih lanjut untuk pongembanganya.

Pembuatan mesin game Arcade juga sangat dimungkinkan mengingat sekarang di Surabaya telah banyak bermunculan arean bermain game archade di mall-mal yang jumlahnya juga semakin banyak. Pembuatan mesin game archade dapat menjadi salah satu pemasukan jangka panjang. Mengingat mesin arcade yang tidak portable hanya dapat d mainkan di lokasi tertentu. Tetapi dapat di akses oleh banyak orang.

(18)

Media marchendise juga dapat di kembangkan untuk mendukung promoasi game ini, semisal T-Shirt, Mousepad, Poster, Topi pejuang tempo dulu, dan lain-lain.

Gambar

Gambar 4.1. : Skema Perancangan
Gambar 4.2. : Gambar skema system navigasi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pernyataan di atas, jelaslah bahawa kemahiran generik mempunyai kepentingan tersendiri kepada pelajar. Ini kerana, penerapan kemahiran generik merupakan

Responden menjawab faktor melakukan hutang-piutang karena adanya kebutuhan mendesak sebanyak 40 orang dengan proporsi 66.66 %, dan yang menjawab karena paceklik 14

Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh dalam penelitian ini seluruh siswa telah memenuhi standar kelulusan, karena nilai rata-rata siswa diatas standar ketuntasan

Tu&uan dari tablet kunyah adalah untuk memberikan suatu bentuk pengobatan yang dapat diberikan dengan mudah kepada anak6anak atau orang tua yang mungkin sukar menelan obat

Oleh karena itu maka Pemerintah Kabupaten Kutai Barat memandang perlu menetapkan peraturan yang mengatur mengenai pemanfaatan hutan didalam wilayah Kabupaten Kutai

Muhammad Abduh selaku Ketua Program TA Terpadu PHK-A3 Bandara Internasional Jawa Barat dan juga dosen pembimbing yang telah banyak memberikan masukan selama penyusunan Tugas

Secara empiris penulis akan menguji hubungan antara non-CEO family ownership dan ukuran perusahaan dengan konservatisme pada pelaporan keuangan menggunakan 41

Ada korelasi antara metode Semi- Quantitatif Food Frequency Questionnare dan Food Recall 24 Jam dalam mengestimasi asupan zat gizi makro yaitu untuk energi,