• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Fadli, Firdaus. 2016. Analisis Makna Gaya Bahasa Perbandingan dalam Puisi Siswa Kelas VII A Semester 2 MTs Al Hikmah Cupel Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Jember. Pembimbing : (1) Drs. Abd Rahman D.S, M. Pd. (2) Dzarna, M.Pd.

Kata kunci : makna, gaya bahasa perbandingan, puisi siswa

Penggunaan gaya bahasa dan makna sebagai unsur fisik merupakan unsur penting dalam puisi. Gaya bahasa yang terdapat pada suatu puisi akan member-kan kesan dan menjadi daya tarik bagi pembaca. Menulis puisi harus memperhati-kan unsur fisik dan batin terutama dalam hal makna gaya bahasa perbandingan dalam puisi, agar menghasilkan puisi baik. Banyak siswa yang belum memahami unsur-unsur puisi. Hal inilah, yang membuat puisi siswa cenderung kurang menarik. Semestinya siswa harus memahami unsur- unsur tersebut untuk meningkatkan kemampuan dalam menulis puisi yang baik dan benar, serta menarik untuk dibaca.

Permasalahan yang muncul dari latar belakang adalah bagaimana makna pemakaian gaya perbandingan dalam puisi karya siswa kelas VII A MTs Al Hikmah Cupel tahun pelajaran 2014/2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna pemakain gaya bahasa perbandingan yang digunakan siswa dalam menulis puisi.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sasaran penelitian ini adalah siswa-siswi VII A MTs Al Hikmah Cupel. Tempat penelitian di MTs Al Hikmah Cupel, dilakukan pada tanggal 09 September- 16 Setember 2015. Teknik pengumpulan data adalah teknik dokumentasi. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti selaku instrumen utama, dan instrumen bantu berupa tabulasi data. Data dalam penelitian dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif yaitu kata-kata yang diperoleh diinterprestasikan dengan membaca data, menemukan data, mengidentifikasi data, mengklasifikasi data, dan menganalisis data.

Hasil analisis data menunjukkan puisi karya siswa yang memenuhi kriteria adalah 24 siswa dari 30 puisi. penggunaan gaya bahasa perbandingan yang

digunakan adalah jenis gaya bahasa alusio, gaya bahasa asosiasi, gaya bahasa eufemisme, gaya bahasa hiperbola, gaya bahasa lilotes, gaya bahasa metonimia, gaya bahasa metafora, dan gaya bahasa personifikasi. Selanjutnya pada makna puisi, peneliti menyimpulkan bahwa sebagian besar siswa lebih mendeskripsikan suatu objek untuk dijadikan sebuah puisi. Ada 6 siswa yang mendeskripsikan kasih sayang dan pengalaman diri sendiri. Selanjutnya pada puisi siswa ditemukan kurang padunya suatu kalimat antara larik satu dengan larik berikutnya.

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu karya sastra yang estetik dan kaya makna adalah puisi. Puisi me-rupakan salah satu bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya makna. .

Indonesia merupakan negara yang banyak memiliki karya sastra salah satunya adalah puisi, banyak kalangan yang menyukai puisi baik dari kalangan dewasa dan remaja sekalipun. Akan tetatpi, banyak juga yang tidak mengetahui apa

sebenarnya puisi itu. Sebenarnya tidaklah sulit untuk memahami sebuah karya sastra seperti puisi, hanyalah bagaimana seseorang mempunyai keinginan untuk mempelari dan mengetahui makna yang sebenarnya dimaksud oleh penulis. Hal ini selain memberikan kenikmatan pada pembaca juga banyak terdapat pesan didalamnya seperti pesan moral, pesan sosial, dan pesan budaya.

Puisi memiliki unsur pembangun baik dari fisik maupun batin, unsur inilah yang membuat sebuah puisi

memiliki nilai estetika yang menarik seseorang untuk membaca dan memahami makna yang terdapat pada sebuah puisi. Pada sebuah karya sastra seperti puisi, bahasa

merupakan media pembangun yang sangat penting, bahasa berfungsi untuk mengemukakan atau

mengekspreskan gagasan dan tujuan yang ada di benak pengarang yang ingin disampaikan kepada pembaca

Gaya bahasa sangat

mempengaruhi daya tarik pembaca seperti gaya bahasa perbandingan, dimana gaya bahasa perbandingan ini mirip dengan kata-kata kiasan untuk meningkatkan kesan dan

pengaruhnya terhadap pendengar atau pembacanya. Berkaitan dengan penelitian ini, peneliti akan

menganalisis puisi siswa dalam pemakain gaya bahasa perbandingan. Akan tetapi, penelitian ini

difokuskan pada makna gaya bahasa perbandingan siswa dalam penulisan puisi.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, banyak siswa yang masih belum mengerti dan memahami tentang unsur-unsur yang harus ada pada puisi seperti unsur fisik ataupun unsur batin, hal seperti

(3)

inilah yang membuat puisi siswa cenderung melenceng atau tidak sesuai dengan tema puisi yang dipilih. Maka dari itu, judul ini diambil dari kurikulum KTSP yang tepatnya pada standar kompetensi 16 Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan

menulis puisi, dan kompetensi dasar 16.1 Menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam serta 16.2 Menulis kreatif puisi berkenaan dengan peristiwa yang pernah dialami. Hal inilah membuat peneliti tertarik untuk meneliti tentang pembelajaran sastra puisi yaitu “Analisis Makna Gaya Bahasa Perbandingan Dalam Puisi Siswa kelas VII A Semester 2 MTs Al Hikmah Cupel Tahun Pelajaran 2014/2015”.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah makna pemakaian gaya bahasa perbandingan yang terdapat pada puisi siswa kelas VII A semester 2 MTs Al Hikmah Cupel tahun pelajaran 2014/2015?

1.3 Tujuan Penelitian Mendeskripsikan makna pemakaian gaya bahasa

perbandingan yang terdapat pada

puisi siswa kelas VII A semester 2 MTs Al Hikmah Cupel tahun pelajaran 2014/2015.

1.4 Definisi Operasional

Untuk memperjelas pemahaman terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini agar tidak terjadi kesalahpahaman, istilah-istilah dalam judul penelitian perlu didefinisikan secara jelas. Istilah-istilah yang didefinisikan sebagai berikut.

a. Analisis adalah kegiatan mengidentifikasi dan menemukan makna pemakaian gaya bahasa perbandingan yang terdapat dalam puisi karya siswa. b. Gaya bahasa perbandingan

adalah kata-kata indah yang berkias yang menyatakan perbandingan untuk

meningkatkan kesan kepada pendengar dan pembaca. c. Puisi siswa adalah bentuk

puisi karangan siswa kelas VII A semester 2 MTs Al Hikmah Cupel Tahun Pelajaran 2014/2015. Puisi yang dimaksud adalah puisi hasil karya siswa yang tidak

(4)

terdapat plagiat dari buku-buku puisi.

1.5 Manfaat Penelitian

a. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, hasil penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan,

b. Bagi siswa, penelitian ini dapat meningkatkan

kemampuan dan pemahaman siswa dalam menulis puisi, c. Bagi guru, hasil penelitian

dapat meningkatkan kegairahan pembelajaran sastra, khususnya

pembelajaran menulis puisi, d. Bagi peniliti, diharapkan hasil

penelitian dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian. 1.6 Ruang Lingkup Penelitian

a. Fokus penelitian pada makna pemakain gaya bahasa perbandingan pada puisi siswa,

b. Data penelitian berupa penggalan larik puisi yang terdapat gaya bahasa perbandingan,

c. Sumber data penelitian

adalah puisi karya siswa kelas VII A semester 2 MTs Al Hikmah Cupel, d. Lokasi penelitian di MTs Al Hikmah Cupel , e. Tahun Pelajaran 2014/2015. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Puisi

Puisi merupakan salah satu dari sekian banyak karya sastra yang terdapat di Indonesia. Banyak masyarakat yang menikmati

keindahan puisi baik dari segi bahasa ataupun bentuknya. Biasanya larik dalam setiap bait yang ada dalam sebuah puisi memiliki makna dan bahasa yang dipakai juga menarik. Penulis puisi sangatlah banyak, dan setiap penulis memiliki gaya

penulisan sendiri yang membedakan penulis satu dengan yang lainnya. hal inilah yang membuat puisi disebut karya yang kaya akan makna dan memiliki keindahan tersendiri didalam bait-baitnya.

Siswanto (dalam Suyanto, 2010: 20) berpendapat puisi adalah poetry might be defined as a kidn of languege that says more and says it more intensenly than does ordinary

(5)

language, puisi merupakan sejenis bahasa yang berbeda dari bahasa sehari-hari karena puisi lebih banyak mengatakan dan mengekpresikan diri secara intens.

Aminuddin (2013:134)

mengungkapkan secara etimologi, istilah puisi berasal dari bahasa Yunani pocima „membuat‟ atau Poesis „pembuatan‟, dan dalam bahasa Inggris disebut poem atau poetry. Puisi diartikan “membuat” dan “pembuatan” karena lewat puisi pada dasarnya seorang telah

menciptakan suatu dunia tersendiri, yang mungkin berisi pesan atau gambaran suasana-suasana tertentu, baik fisik maupun batiniyah.

2.2 Macam-Macam Puisi A. Jenis Puisi Berdasarkan

Waktu 1) Puisi lama

Berdasarkan bentuk dan isinya, puisi lama dibedakan menjadi beberapa jenis. Adapun jenis puisi lama itu adalah sebagai berikut a. Mantra merupakan puisi tua.

Keberadaannya pada mulanya bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak

berkaitan pada dengan adat dan kepercayaan.

b. Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India). Isinya berupa nasihat, pada umumnya menjelaskan atau menampilkan suatu pernyataan sebab akibat. 2) Puisi Baru

Puisi baru pen terdiri dari atas beberapa jenis. Penjenisan itu didasarkan pada jumlah baris pada tiap bait, seperti

a. Distichon adalah puisi 2 seuntai, biasanya bersajak a-a.

b. Terzina puisi 3 seuntai. 3) Puisi Modern

Puisi medern terdiri atas beberapa jenis. Pembagian atas beberapa jenis itu didasarkan pada isi, bentuk, serta cara ucapan penyair, yaitu:

a. Puisi naratif adalah puisi yang didalamnya

mengandung suatu cerita. b. Puisi lirik adalah puisi yang

berisi luapan batin

penyairnya dengan segala macam endapan pengalaman,

(6)

sikap maupun suasana batin yang melingkupinya. c. Puisi deskriptif adalah puisi

dimana penyair berusaha mengungkapkan kesannya terhadap keadaan, peristiwa, benda, atau suasana

B. Puisi Berdasarkan Keterbacaan

1. Puisi diafan adalah puisi yang kurang sekali menggunakan pengimajian, kata figuratif, dan cenderung terbuka, bicara apa adanya, polos, nyaris seperti tuturan sehari-hari. 2. Puisi prismatis kaya akan

makna. Bahasa yang digunakan penyair adalah bahasa yang besifat metaforis dan simbolis.

C. Puisi Berdasarkan Bentuk Pengungkapan

Jenis puisi berdarsarkan bentuk pengungkapannya terbagi beberapa, yaitu:

1. Puisi Mbeling adalah puisi ini memakai uangkapan yang blak-blakang, sederhana, tanpa menghiraukan diksi konvensional ataupun bunga-bunga bahasa.

2. Puisi tipografi adalah puisi yang lebih mementingkan gambar visual dari puisi tersebut.

2.3 Struktur Puisi A. Unsur Fisik

1) Diksi (Pilihan Kata) Kata-kata yang digunakan dalam puisi merupakan dalam pemilihan yang sangat cermat. Kata-katanya merupakan hasil pertimbangan, baik itu makna, susunan bunyinya, maupun

hubungan kata itu dengan kata-kata lain dalam baris dan baitnya.

2) Pengimajinasian Pengimajinasian adalah kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi. 3) Kata Konkret

Untuk membangkitkan imajinasi pembaca, kata-kta harus diperkonkret atau diperjelas.

4) Bahasa Figuratif (Majas) Majas (figurative

languege) ialah bahasa yang digunakan penyair

(7)

untuk mengatakan sesuatu dengan cara

membandingkan dengan benda atau kata lain. 5) Rima

Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi.

Dengan adanya rima, suatu puisi menjadi indah. 6) Tata Wajah (Tipografi)

Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan darama.

B. Unsur Batin 1) Tema

Tema merupakan gagasan pokok yang diungkapkan penyair dalam puisinya. Tema berfungsi sebagai landasan utama penyair dalam puisinya.

2) Perasaan

Puisi merupakan karya sastra yang paling mewakili ekspresi

perasaan penyair. Bentuk ekpresi itu dapat berupa keindahan, kegelisahan, atau pengagungan 3) Nada dan Suasana

Dalam menulis puisi, penyair mempunyai sikap tertentu terhadap

pembaca: apakah dia ingin bersikap menggurui, menasehati, mengejek, menyindir

C. Amanat

Amanat yang hendak disampaikan oleh penyair dapat ditelaah setelah kita memahami tema, rasa, dan nada pada puisi itu. Tujuan/ amanat

merupakan hal yang mendorong penyair untuk menciptakan puisinya. Amanat tersirat di balik kata-kata yang disusum, dan juga berada di balik tema yang diungkapkan. 2.4 Gaya Bahasa

Gaya bahasa merupakan salah satu unsur pembangun yang ada di dalam sebuah puisi. Setiap penyair memiliki gaya sendiri untuk menyampaikan pesan dan

gagasannya, dengan gaya bahasa inilah penyair mampu membuat sebuah karya lebih menarik dan mampu menarik minat pembacanya. Menurut H.B Jassin (dalam

(8)

Tjahjono, 2011: 56) berpendapat majas adalah perihal memilih dan menggunakan kata sesuai dengan isi yang mau disampaikan.

2.4.1 Gaya Bahasa Perbandingan A. Personifikasi atau

penginsanan adalah gaya bahasa yang melukiskan bahwa benda-benda tidak bernyawa atau biasa berperilaku layaknya manusia.

B. Metafora atau perbandingan langsung adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu hal atau dengan keadaan hal atau keadaan lain yang memiliki sifat sama.

C. Asosiasi/ Simile adalah gaya bahasa berbeda dengan metafora dalam asosiasi perbandingan tak langsung atau disebut pula simile. D. Metonimia adalah gaya

bahasa yang menyamakan sepatah kata atau nama yang memiliki hubungan dengan suatu benda lain yang

merupakan merk dagang atau perusahaan.

E. Simbolik adalah gaya bahasa yang menyamakan sepatah

kata atau nama dengan kata atau nama benda lain. F. Tropen adalah gaya bahasa

yang mempergunakan kata-kata yang tepat dan sejajar artinya dengan pengertian yang dimaksud.

G. Litotes adalah gaya bahasa yang mempergunakan kata-kata yang berlawanan arti dengan maksud sebenarnya untuk merendahkan diri dan melemahkan arti.

H. Eufemisme adalah gaya bahasa yang mempergunakan kata-kata lain dari pengertian sebenarnya, agar terdengar lebih santun.

I. Hiperbola adalah gaya bahasa yang menyatakan suatu hal atau keadaan secara

berlebihan. J. Sinokdonce

Majas ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

1) Pars Pro Toto yaitu gaya bahasa menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.

2) Totem Pro Parte yaitu gaya bahasa yang

(9)

menyebutkan keseluruhan buat sebagian.

K. Alusio adalah gaya bahasa yang memakai ungkapan, kiasaan, atau peribahasa yang sudah lazim dipakai orang. L. Perafrasis adalah gaya bahasa

yang menguraikan sepatah kata atau frase yang serangkaian kata yang memiliki arti sama. M. Antonomasia adalah gaya

bahasa yang menyebutkan nama orang dengan sebutan lain yang sesuai dengan ciri atau watak orang tersebut. N. Alegori ialah gaya bahasa

yang menjadikan seluruh teks puisi merupakan lukisan kiasan.

2.5 Makna Gaya Bahasa

Chaer (2013: 70) makna kata dan makna istilah berdasarkan ketepatan makna kata berbeda dalam penggunaannya secara umum dan secara khusus. Dalam penggunaan bahasa secara umum seringkali kata-kata itu

di-gunakan secara tidak cermat sehingga maknanya bersifat umum. Gaya bahasa sebenernya memiliki peranan penting dalam

sebuah karya sastra seperti puisi, berdasarkan beberapa teori di atas dapat dipahami bahwa gaya bahasa perbandingan

menunjukan jati diri seorang penyair.

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Peneltian

Penelitian yang dilakukan berjenis penelitian deskriptif kualitatif. Pada penelitian jenis ini, data dipaparkan dengan detail yang bersifat naratif dan biasanya diperkuat dengan beberapa sumber atau rujukan. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi barisan kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTs Al Hikmah Cupel Jembrana di Jalan Pantai Selatan No.37A Cupel Jembrana Bali. Peneliti memilih MTs Al Hikmah sebagai

(10)

lokasi penelitian, karena dokumen atau data yang dimaksud peneliti sesuai 3.3 Data Penelitian

Data penelitian yang menjadi fokus analisis dalam penelitian ini adalah makna pemakaian gaya bahasa perbandingan pada setiap larik puisi siswa kelas VII A semester 2 MTs Al Hikmah Cupel Tahun Pelajaran

2014/2015, kelas VII A dipilih karena kelas ini unggulan dan kemungkinan besar kedua aspek yaitu: bentuk dan makna gaya bahasa perbandingan terdapat dalam puisi.

3.4 Sumber Data Penelitian Sumber data penelitian ini adalah berupa puisi karya siswa kelas VII A semester 2 MTs Al Hikmah Cupel Tahun Pelajaran 2014/2015. Pada puisi bukan hanya ada keindahan kata-kata, melainkan ada makna yang tersirat dalam setiap keindahan kata-kata tersebut.

3.5 Tehnik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik studi dokumentasi. Studi dokumentasi

yang dimaksudkan adalah mempelajari dan mengaji dokumen yang berupa teks puisi siswa kelas VII A MTs Al Hikmah Cupel Tahun Pelajaran 2014/2015. Teks puisi siswa merupakan sumber data utama atau sumber primer dalam penelitian ini. Untuk

mendapatkan dokumen tersebut peneliti melakukan observasi langsung ke sekolah.

3.6 Instrumen Pengumpulan data Agar data yang dikumpulkan sesuai dengan data yang

diinginkan, maka penelitian menggunakan alat bantu berupa dokumenter, alat pencatatan, dan tabel pengumpulan data atau tabulasi. Tabulasi adalah proses pengolahan data dengan

memasukkan data dalam tabel. 3.7 Tehnik Pengumpulan Data

A. Reduksi Data

Pada tahap ini data yang diperoleh dicatat dalam uraian yang terperinci. B. Pemaparan Data

Pada langkah ini peneliti memaparkan data yang telah direduksi dipaparkan dengan rapi dalam bentuk narasi.

(11)

C. Analisis Data

Analisis data adalah kegiatan mengidentifikasi dan

menelaah data sesuai dengan kajian yang dikehendaki D. Penyimpulan Data

Pada tahap ini peneliti melakukan pengumpulan terhadap data yang telah dipaparkan sesuai teori yang digunakan.

3.8 Pengecekan keabsahan Data Pada penilitian ini, peneliti menggunakan ketekunan atau keajengan pengamatan dalam pengecekan keabsahan data. Ketekunan atau keajengan pengamatan berarti mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol (Moleong, 2014: 329).

Data yang diperoleh melalui proses pengumpulan data harus absah atau valid. Untuk

melakukan pengecekan

keabsahan data digunakan teknik validasi dari ahli. Dalam

penelitian ini, untuk memvalidasi data, peneliti melakukan

konsultasi pada Guru Bahasa Indonesia yaitu Riza Fahmi S.Pd

BAB IV

TEMUAN DAN PAPARAN DATA

4.1 Analisis Pemakaian makna Gaya Bahasa Perbandingan Paparan data tersebut adalah penggunaan gaya bahasa

perbandingan dalam puisi. Paparan dan temuan data tersebut akan dijelaskan dengan singkat tentang penggunaan gaya bahasa

perbandingan pada puisi karya siswa kelas VII A semester 2 MTs Al Hikmah Cupel tahun pelajaran 2014/2016.

A. Gaya Bahasa Alusio

Judul puisi “Pantai” karya Adi Rahman

Kode data : AR 1.1

Dan aku melihat pantai seakan-akan bercahaya seperti matahari yang bersinar menyinari matahari

Penggalan larik di atas menggunakan gaya bahasa asosiasi, karena ditandai

dengan kata seperti yang merupakan salah satu unsur kata pembanding.

B. Gaya Bahasa Asosiasi

Judul puisi “Pantai” karya Adi Rahman

(12)

Kode data : AR 1.1

Dan aku melihat pantai seakan-akan bercahaya seperti matahari yang bersinar menyinari matahari

Penggalan larik di atas menggunakan gaya bahasa asosiasi, karena ditandai dengan kata seperti yang merupakan salah satu unsur kata pembanding.

C. Gaya Bahasa Eufemisme Judul puisi “Pantai” karya Adit Warman

Kode data : AW 2.1

Sampai ingin menghabiskan waktu sampai akhir menutup mata Pada penggalan larik di atas menggunakan gaya bahasa eufemisme, dimana kata sampai akhir menutup mata ini

konotasinya lebih sopan daripada kata “mati”.

D. Gaya Bahasa Hiperbola

Judul puisi “Pantai” karya Adit Warman

Kode data : AW 2.1 Dan kekayaan alamnya yang melimpah ruah

Penggalan larik di atas menggunakan gaya bahasa hiperbola, dimana ditandai

dengan kata melimpah ruah yang termasuk kata yang berlebihan.

E. Gaya Bahasa Litotes

Judul puisi “Buku” karya Ainul Yakin

Kode data : AY 4.1

Aku hanyalah sampah yang tak pantas menyentuhmu

Pada (4.1) menggunakan gaya bahasa litotes, dimana kata sampah bukan berarti benda yang kotor atau tidak layak, tetapi untuk merendakan diri atau arti kata.

F. Gaya Bahasa Metafora

Judul puisi “Buku” karya Ainul Yakin

Kode data : AY 4.1

Engkau adalah gudangnya ilmu AY 4.2

Kutu buku adalah julukan penggemarmu

Penggalan larik di atas merupakan penggunaan gaya bahasa metafora, dimana pada kata gudangnya dan kutu buku merupakan kata pembanding. G. Gaya Bahasa Metonimia

Judul puisi “Desaku” karya Eka Nur Rahma

(13)

Saat itu tercium aroma goe mild yang menyengat

Pada penggalan larik di atas merupakan penggunaan gaya bahasa metonimia, dimana kata goe mild merupakan nama merk dagang,atau perusahaan.

H. Gaya Bahasa Personifikasi Judul puisi “Buku” karya Ainul Yakin

Kode data : AY 4.1

Engkau tebarkan berbagai macam ilmu

Penggalan larik di atas merupakan penggunaan gaya bahasa personifikasi, dimana ditandai dengan kata tebarkan yang merupakan aktivitas yang biasa dilakukan oleh manusia.

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Gaya Bahasa Alusio

Gaya bahasa alusio adalah gaya bahasa yang memakai ungkapan, kiasaan, atau peribahasa yang sudah lazim dipakai orang. Gaya bahasa ini merupakan salah satu jenis gaya bahasa yang terdapat pada puisi karya siswa kelas VII A semester 2 MTs Al Hikmah Cupel tahun pelajaran 2014/2015. Gaya bahasa

alusio tersebut dideskripsikan sebagai berikut.

Judul puisi “Desaku” karya Eka Nur Rahma

Kode data : ENR 6.1

Bagai air susu dibalas air tuba Pada penggalan larik bagai air susu dibalas air tuba merupakan gaya bahasa alusio, dimana bagian di atas adalah pribahasa yang sudah lazim digunakan masyarakat. Pribahasa pada penggalan larik di atas bermakna bahwa manusia sering melupakan jasa orang lain, tetapi disini penyair menekankan pada keadaan desa. Makna dari

penggunaan gaya bahasa tersebut adalah penyair menggambarkan desanya yang kumuh, tercemar dan tidak seperti dulu.

5.2 Gaya Bahasa Asosiasi (Simile) Gaya bahasa asosiasi adalah gaya bahasa yang menyatakan

perbandingan hal secara tak langsung atau disebut pula simile. Gaya bahasa ini merupakan salah satu jenis gaya bahasa yang terdapat pada puisi karya siswa kelas VII A semester 2 MTs Al Hikmah Cupel tahun pelajaran 2014/2015. Gaya bahasa

(14)

asosiasi tersebut dideskripsikan sebagai berikut.

Judul puisi “Pantai” karya Adi Rahman

Kode data : AR 1.1

Dan aku melihat pantai seakan-akan bercahaya seperti matahari yang bersinar menyinari bumi ini Pada (1.1) menggunakan gaya

bahasa simile, ditandai dengan kata seperti sebagai konjungsi yang menjadi unsur kata pembanding dimana penyair membandingkan pantai dengan cahaya matahari secara tidak langsung. Makna dari penggunaan gaya bahasa ini adalah penyair mengagumi akan keindahan pantai.

5.3 Gaya Bahasa Eufemisme Gaya bahasa eufemisme adalah gaya bahasa yang mempergunakan kata-kata lain dari pengertian sebenarnya, agar terdengar lebih santun. Gaya bahasa ini merupakan salah satu jenis gaya bahasa yang terdapat pada puisi karya siswa kelas VII A semester 2 MTs Al Hikmah Cupel tahun pelajaran 2014/2015. Gaya bahasa eufemisme tersebut dideskripsikan sebagai berikut.

Judul puisi “Pantai” karya Adit Warman

Kode data : AW 2.1

Sampai ingin menghabiskan waktu sampai akhir menutup mata Pada (2.1) merupakan penggunaan bahasa yang lebih sopan.

Penggunaan bahasa tersebut dapat diartikan mati atau tewas. Sedangkan makna dari penggunaan gaya bahasa tersebut adalah penyair

menggantikan kata mati dengan pernyataan sampai akhir menutup mata agar terdengar lebih sopan. Makna dari penggunaan gaya bahasa ini adalah penyair menggambarkan kecintaannya pada pantai.

5.4 Gaya Bahasa Hiperbola Gaya bahasa hiperbola adalah gaya bahasa yang menyatakan suatu hal atau keadaan secara berlebihan. Gaya bahasa ini merupakan salah satu jenis gaya bahasa yang terdapat pada puisi karya siswa kelas VII A semester 2 MTs Al Hikmah Cupel tahun pelajaran 2014/2015. Gaya bahasa hiperbola tersebut

dideskripsikan sebagai berikut.

Judul puisi “Pantai” karya Adit Warman

(15)

Kode data : AW 2.1

Dan kekayaan alamnya yang melimpah ruah

Pada kata melimpah ruah merupakan penggunaan bahasa yang berlebihan, dimana kata melimpah artinya banyak dan ruah artinya meluap. Penggunaan bahasa tersebut menggabarkan kekayaan hayati Indonesia yang sangat banyak seperti akan meluap. Sedangkan makna dari penggunaan gaya bahasa tersebut adalah penyair menggambarkan betapa banyaknya kekayaan hayati indonesia.

5.5 Gaya Bahasa litotes

Gaya bahasa litotes adalah gaya bahasa yang mempergunakan kata-kata yang berlawanan arti dengan maksud sebenarnya untuk

merendahkan diri dan melemahkan arti. Gaya bahasa ini merupakan salah satu jenis gaya bahasa yang terdapat pada puisi karya siswa kelas VII A semester 2 MTs Al Hikmah Cupel tahun pelajaran 2014/2015. Gaya bahasa litotes tersebut dideskripsikan sebagai berikut.

Judul puisi “Buku” karya Ainul Yakin

Kode data : AY 4.1

Aku hanyalah sampah yang tak pantas menyentuhmu

Pada (4.1,) menggunakan gaya bahasa litotes yang terdapat pada kata sampah. Pada kenyataannya sampah adalah benda yang kotor dan tidak bermanfaat yang bertolak belakang dengan makna sebenarnya, penggunaan kata sampah disini untuk merendah diri dan memberikan kesan berbeda. Makna dari

penggunaan gaya bahasa ini adalah penyair menggabarkan betapa pentingnya membaca buku.

5.6 Gaya Bahasa Metafora Metafora adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu hal atau dengan keadaan hal atau keadaan lain yang memiliki sifat sama. Gaya bahasa ini merupakan salah satu jenis gaya bahasa yang terdapat pada puisi karya siswa kelas VII A semester 2 MTs Al Hikmah Cupel tahun pelajaran 2014/2015. Gaya bahasa metafora tersebut

dideskripsikan sebagai berikut.

Judul puisi “Buku” karya Ainul Yakin

(16)

Engkau adalah gudangnya ilmu

AY 4.2

Kutu buku adalah julukan penggemarmu

Pada (4.1 dan 2) merupakan

penggunaan gaya bahasa metafora,. Kata yang menjadi salah satu unsur gaya bahasa metafora adalah gudang yang merujuk tempat atau wadah, dimana penyair membandingkan buku dengan gudang secara langsung tanpa memakai kata penghubung. Makna dari penggunaan gaya bahasa ini adalah penyair menjelaskan bahwa buku merupakan tempat segala ilmu. Kemudian pada kata kutu buku, maksudnya orang yang cinta atau suka membaca. Makna dari penggunaan gaya bahasa ini adalah sebutan untuk seseorang yang suka membaca.

5.7 Gaya bahasa Metonimia Metonimia adalah gaya bahasa yang menyamakan sepatah kata atau nama yang memiliki hubungan dengan suatu benda lain yang merupakan merk dagang atau perusahaan. Gaya bahasa ini merupakan salah satu jenis gaya bahasa yang terdapat pada puisi karya siswa kelas VII A semester 2

MTs Al Hikmah Cupel tahun pelajaran 2014/2015. Gaya bahasa metonimia tersebut dideskripsikan sebagai berikut.

Judul puisi “Desaku” karya Eka Nur Rahma

Kode data : ENR 6.1

Saat itu tercium aroma goe mild yang menyengat

Pada (6.1) menggunakan gaya bahasa metonimia, karena terdapat kata goe mild yang merupakan salah satu dari merek dagang. Makna dari penggunaan gaya bahasa ini adalah masyarakat yang tidak peduli dengan keadaan sekitar.

5.8 Gaya bahasa Personifikasi Personifikasi adalah gaya bahasa yang melukiskan bahwa benda-benda tidak bernyawa atau biasa

berperilaku layaknya manusia. Gaya bahasa ini merupakan salah satu jenis gaya bahasa yang terdapat pada puisi karya siswa kelas VII A semester 2 MTs Al Hikmah Cupel tahun pelajaran 2014/2015. Gaya bahasa personifikasi tersebut dideskripsikan sebagai berikut

Judul puisi “Buku” karya Ainul Yakin

(17)

Kode data : AY 4.1

Engkau tebarkan berbagai macam ilmu

Pada (4.1) Engkau tebarkan

merupakan penggunaan gaya bahasa personifikasi, yakni kata Engkau (buku) yang merupakan benda mati yang dapat menebar layaknya seorang manusia atau makhluk hidup. Makna dari penggunaan gaya bahasa ini adalah buku adalah tempat berbagai macam ilmu pengetahuan.

BAB VI KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan

Berdasarkan paparan, temuan data dan pembahasan pada penelitian ber-judul “Analisis Makna Gaya Bahasa Perbandingan Dalam Puisi Karya Siswa Kelas VII A Semester 2 MTs Al Hikmah Tahun Pelajaran 2014/2015”,. Makna pemakaian gaya bahasa perbandingan yang digunakan siswa cukup sederhana dan mudah untuk dipahami. kerena siswa masih banyak menggunakan bahasa percakapan sehari-hari, terlihat pada data yang ditemukan bahwa masih banyak siswa yang belum memahami puisi baik dari segi

unsur batin atau fisik, sehingga puisi menjadi baik dan sesuai apabila siswa memahami unsur- unsur pada puisi dengan benar.

6.2 Saran

a. Bagi siswa

Siswa diharapkan agar

penggunaan gaya bahasa pada puisi hendaklah lebih runtun dalam setiap larik puisi dan lebih kreatif dalam memilih kata. Agar siswa dapat menyesuaikan

dengan pikiran yang ada di dalam diri dengan hal yang

diinterprestasikan dalam bentuk puisi.

b. Bagi guru

Guru Bahasa Indonesia disarankan agar lebih

membimbing siswa terutama dalam materi puisi, khususnya pada penggunaan gaya bahasa pada puisi.

Referensi

Dokumen terkait

Dari area bisnis yang ada, ditemukan beberapa hal menyangkut permasalahan yang ada, yaitu: (1) Pihak manajemen dalam melakukan perencanaan penjualan dan produksi memperoleh data dari

Hasil uji reliabilitas instrumen variabel motivasi belajar (Y) akan diukur tingkat reliabilitasnya berdasarkan interpretasi reliabilitas yang telah ditentukan pada

RSUD.Prof.Dr.Aloei Saboe kota Gorontalo Pencegahan flebitis dapat dilakukan dengan cara bagaimana perawat bisa memilih ukuran yang tepat untuk vena pasien, letak

tidak dapat mengukur non-perform dari suatu kredit padahal terdapat variabel total loans dalam perhitungan efisiensi; investor di Indonesia masih berorientasi short term

Penelitian dilaksanakan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan mengikuti desain penelitian Kemmis dan Mc. Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi

Bahan yang digunakan adalah data penggunaan antibiotik untuk pasien rawat jalan selama 1 Januari sampai 31 Desember 2012 dan 1 Januari sampai 31 Desember 2013 yang

Penelitian ini difokuskan pada karakteristik berupa lirik, laras/ tangganada, lagu serta dongkari/ ornamentasi yang digunakan dalam pupuh Kinanti Kawali dengan pendekatan

Dari hasil perhitungan back testing pada tabel tersebut tampak bahwa nilai LR lebih kecil dari critical value sehingga dapat disimpulkan bahwa model perhitungan OpVaR