ABSTRAK
Fadli, Firdaus. 2016. Analisis Makna Gaya Bahasa Perbandingan dalam Puisi Siswa Kelas VII A Semester 2 MTs Al Hikmah Cupel Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Jember. Pembimbing : (1) Drs. Abd Rahman D.S, M. Pd. (2) Dzarna, M.Pd.
Kata kunci : makna, gaya bahasa perbandingan, puisi siswa
Penggunaan gaya bahasa dan makna sebagai unsur fisik merupakan unsur penting dalam puisi. Gaya bahasa yang terdapat pada suatu puisi akan member-kan kesan dan menjadi daya tarik bagi pembaca. Menulis puisi harus memperhati-kan unsur fisik dan batin terutama dalam hal makna gaya bahasa perbandingan dalam puisi, agar menghasilkan puisi baik. Banyak siswa yang belum memahami unsur-unsur puisi. Hal inilah, yang membuat puisi siswa cenderung kurang menarik. Semestinya siswa harus memahami unsur- unsur tersebut untuk meningkatkan kemampuan dalam menulis puisi yang baik dan benar, serta menarik untuk dibaca.
Permasalahan yang muncul dari latar belakang adalah bagaimana makna pemakaian gaya perbandingan dalam puisi karya siswa kelas VII A MTs Al Hikmah Cupel tahun pelajaran 2014/2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna pemakain gaya bahasa perbandingan yang digunakan siswa dalam menulis puisi.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sasaran penelitian ini adalah siswa-siswi VII A MTs Al Hikmah Cupel. Tempat penelitian di MTs Al Hikmah Cupel, dilakukan pada tanggal 09 September- 16 Setember 2015. Teknik pengumpulan data adalah teknik dokumentasi. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti selaku instrumen utama, dan instrumen bantu berupa tabulasi data. Data dalam penelitian dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif yaitu kata-kata yang diperoleh diinterprestasikan dengan membaca data, menemukan data, mengidentifikasi data, mengklasifikasi data, dan menganalisis data.
Hasil analisis data menunjukkan puisi karya siswa yang memenuhi kriteria adalah 24 siswa dari 30 puisi. penggunaan gaya bahasa perbandingan yang
digunakan adalah jenis gaya bahasa alusio, gaya bahasa asosiasi, gaya bahasa eufemisme, gaya bahasa hiperbola, gaya bahasa lilotes, gaya bahasa metonimia, gaya bahasa metafora, dan gaya bahasa personifikasi. Selanjutnya pada makna puisi, peneliti menyimpulkan bahwa sebagian besar siswa lebih mendeskripsikan suatu objek untuk dijadikan sebuah puisi. Ada 6 siswa yang mendeskripsikan kasih sayang dan pengalaman diri sendiri. Selanjutnya pada puisi siswa ditemukan kurang padunya suatu kalimat antara larik satu dengan larik berikutnya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu karya sastra yang estetik dan kaya makna adalah puisi. Puisi me-rupakan salah satu bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya makna. .
Indonesia merupakan negara yang banyak memiliki karya sastra salah satunya adalah puisi, banyak kalangan yang menyukai puisi baik dari kalangan dewasa dan remaja sekalipun. Akan tetatpi, banyak juga yang tidak mengetahui apa
sebenarnya puisi itu. Sebenarnya tidaklah sulit untuk memahami sebuah karya sastra seperti puisi, hanyalah bagaimana seseorang mempunyai keinginan untuk mempelari dan mengetahui makna yang sebenarnya dimaksud oleh penulis. Hal ini selain memberikan kenikmatan pada pembaca juga banyak terdapat pesan didalamnya seperti pesan moral, pesan sosial, dan pesan budaya.
Puisi memiliki unsur pembangun baik dari fisik maupun batin, unsur inilah yang membuat sebuah puisi
memiliki nilai estetika yang menarik seseorang untuk membaca dan memahami makna yang terdapat pada sebuah puisi. Pada sebuah karya sastra seperti puisi, bahasa
merupakan media pembangun yang sangat penting, bahasa berfungsi untuk mengemukakan atau
mengekspreskan gagasan dan tujuan yang ada di benak pengarang yang ingin disampaikan kepada pembaca
Gaya bahasa sangat
mempengaruhi daya tarik pembaca seperti gaya bahasa perbandingan, dimana gaya bahasa perbandingan ini mirip dengan kata-kata kiasan untuk meningkatkan kesan dan
pengaruhnya terhadap pendengar atau pembacanya. Berkaitan dengan penelitian ini, peneliti akan
menganalisis puisi siswa dalam pemakain gaya bahasa perbandingan. Akan tetapi, penelitian ini
difokuskan pada makna gaya bahasa perbandingan siswa dalam penulisan puisi.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, banyak siswa yang masih belum mengerti dan memahami tentang unsur-unsur yang harus ada pada puisi seperti unsur fisik ataupun unsur batin, hal seperti
inilah yang membuat puisi siswa cenderung melenceng atau tidak sesuai dengan tema puisi yang dipilih. Maka dari itu, judul ini diambil dari kurikulum KTSP yang tepatnya pada standar kompetensi 16 Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan
menulis puisi, dan kompetensi dasar 16.1 Menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam serta 16.2 Menulis kreatif puisi berkenaan dengan peristiwa yang pernah dialami. Hal inilah membuat peneliti tertarik untuk meneliti tentang pembelajaran sastra puisi yaitu “Analisis Makna Gaya Bahasa Perbandingan Dalam Puisi Siswa kelas VII A Semester 2 MTs Al Hikmah Cupel Tahun Pelajaran 2014/2015”.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah makna pemakaian gaya bahasa perbandingan yang terdapat pada puisi siswa kelas VII A semester 2 MTs Al Hikmah Cupel tahun pelajaran 2014/2015?
1.3 Tujuan Penelitian Mendeskripsikan makna pemakaian gaya bahasa
perbandingan yang terdapat pada
puisi siswa kelas VII A semester 2 MTs Al Hikmah Cupel tahun pelajaran 2014/2015.
1.4 Definisi Operasional
Untuk memperjelas pemahaman terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini agar tidak terjadi kesalahpahaman, istilah-istilah dalam judul penelitian perlu didefinisikan secara jelas. Istilah-istilah yang didefinisikan sebagai berikut.
a. Analisis adalah kegiatan mengidentifikasi dan menemukan makna pemakaian gaya bahasa perbandingan yang terdapat dalam puisi karya siswa. b. Gaya bahasa perbandingan
adalah kata-kata indah yang berkias yang menyatakan perbandingan untuk
meningkatkan kesan kepada pendengar dan pembaca. c. Puisi siswa adalah bentuk
puisi karangan siswa kelas VII A semester 2 MTs Al Hikmah Cupel Tahun Pelajaran 2014/2015. Puisi yang dimaksud adalah puisi hasil karya siswa yang tidak
terdapat plagiat dari buku-buku puisi.
1.5 Manfaat Penelitian
a. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, hasil penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan,
b. Bagi siswa, penelitian ini dapat meningkatkan
kemampuan dan pemahaman siswa dalam menulis puisi, c. Bagi guru, hasil penelitian
dapat meningkatkan kegairahan pembelajaran sastra, khususnya
pembelajaran menulis puisi, d. Bagi peniliti, diharapkan hasil
penelitian dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian. 1.6 Ruang Lingkup Penelitian
a. Fokus penelitian pada makna pemakain gaya bahasa perbandingan pada puisi siswa,
b. Data penelitian berupa penggalan larik puisi yang terdapat gaya bahasa perbandingan,
c. Sumber data penelitian
adalah puisi karya siswa kelas VII A semester 2 MTs Al Hikmah Cupel, d. Lokasi penelitian di MTs Al Hikmah Cupel , e. Tahun Pelajaran 2014/2015. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Puisi
Puisi merupakan salah satu dari sekian banyak karya sastra yang terdapat di Indonesia. Banyak masyarakat yang menikmati
keindahan puisi baik dari segi bahasa ataupun bentuknya. Biasanya larik dalam setiap bait yang ada dalam sebuah puisi memiliki makna dan bahasa yang dipakai juga menarik. Penulis puisi sangatlah banyak, dan setiap penulis memiliki gaya
penulisan sendiri yang membedakan penulis satu dengan yang lainnya. hal inilah yang membuat puisi disebut karya yang kaya akan makna dan memiliki keindahan tersendiri didalam bait-baitnya.
Siswanto (dalam Suyanto, 2010: 20) berpendapat puisi adalah poetry might be defined as a kidn of languege that says more and says it more intensenly than does ordinary
language, puisi merupakan sejenis bahasa yang berbeda dari bahasa sehari-hari karena puisi lebih banyak mengatakan dan mengekpresikan diri secara intens.
Aminuddin (2013:134)
mengungkapkan secara etimologi, istilah puisi berasal dari bahasa Yunani pocima „membuat‟ atau Poesis „pembuatan‟, dan dalam bahasa Inggris disebut poem atau poetry. Puisi diartikan “membuat” dan “pembuatan” karena lewat puisi pada dasarnya seorang telah
menciptakan suatu dunia tersendiri, yang mungkin berisi pesan atau gambaran suasana-suasana tertentu, baik fisik maupun batiniyah.
2.2 Macam-Macam Puisi A. Jenis Puisi Berdasarkan
Waktu 1) Puisi lama
Berdasarkan bentuk dan isinya, puisi lama dibedakan menjadi beberapa jenis. Adapun jenis puisi lama itu adalah sebagai berikut a. Mantra merupakan puisi tua.
Keberadaannya pada mulanya bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak
berkaitan pada dengan adat dan kepercayaan.
b. Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India). Isinya berupa nasihat, pada umumnya menjelaskan atau menampilkan suatu pernyataan sebab akibat. 2) Puisi Baru
Puisi baru pen terdiri dari atas beberapa jenis. Penjenisan itu didasarkan pada jumlah baris pada tiap bait, seperti
a. Distichon adalah puisi 2 seuntai, biasanya bersajak a-a.
b. Terzina puisi 3 seuntai. 3) Puisi Modern
Puisi medern terdiri atas beberapa jenis. Pembagian atas beberapa jenis itu didasarkan pada isi, bentuk, serta cara ucapan penyair, yaitu:
a. Puisi naratif adalah puisi yang didalamnya
mengandung suatu cerita. b. Puisi lirik adalah puisi yang
berisi luapan batin
penyairnya dengan segala macam endapan pengalaman,
sikap maupun suasana batin yang melingkupinya. c. Puisi deskriptif adalah puisi
dimana penyair berusaha mengungkapkan kesannya terhadap keadaan, peristiwa, benda, atau suasana
B. Puisi Berdasarkan Keterbacaan
1. Puisi diafan adalah puisi yang kurang sekali menggunakan pengimajian, kata figuratif, dan cenderung terbuka, bicara apa adanya, polos, nyaris seperti tuturan sehari-hari. 2. Puisi prismatis kaya akan
makna. Bahasa yang digunakan penyair adalah bahasa yang besifat metaforis dan simbolis.
C. Puisi Berdasarkan Bentuk Pengungkapan
Jenis puisi berdarsarkan bentuk pengungkapannya terbagi beberapa, yaitu:
1. Puisi Mbeling adalah puisi ini memakai uangkapan yang blak-blakang, sederhana, tanpa menghiraukan diksi konvensional ataupun bunga-bunga bahasa.
2. Puisi tipografi adalah puisi yang lebih mementingkan gambar visual dari puisi tersebut.
2.3 Struktur Puisi A. Unsur Fisik
1) Diksi (Pilihan Kata) Kata-kata yang digunakan dalam puisi merupakan dalam pemilihan yang sangat cermat. Kata-katanya merupakan hasil pertimbangan, baik itu makna, susunan bunyinya, maupun
hubungan kata itu dengan kata-kata lain dalam baris dan baitnya.
2) Pengimajinasian Pengimajinasian adalah kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi. 3) Kata Konkret
Untuk membangkitkan imajinasi pembaca, kata-kta harus diperkonkret atau diperjelas.
4) Bahasa Figuratif (Majas) Majas (figurative
languege) ialah bahasa yang digunakan penyair
untuk mengatakan sesuatu dengan cara
membandingkan dengan benda atau kata lain. 5) Rima
Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi.
Dengan adanya rima, suatu puisi menjadi indah. 6) Tata Wajah (Tipografi)
Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan darama.
B. Unsur Batin 1) Tema
Tema merupakan gagasan pokok yang diungkapkan penyair dalam puisinya. Tema berfungsi sebagai landasan utama penyair dalam puisinya.
2) Perasaan
Puisi merupakan karya sastra yang paling mewakili ekspresi
perasaan penyair. Bentuk ekpresi itu dapat berupa keindahan, kegelisahan, atau pengagungan 3) Nada dan Suasana
Dalam menulis puisi, penyair mempunyai sikap tertentu terhadap
pembaca: apakah dia ingin bersikap menggurui, menasehati, mengejek, menyindir
C. Amanat
Amanat yang hendak disampaikan oleh penyair dapat ditelaah setelah kita memahami tema, rasa, dan nada pada puisi itu. Tujuan/ amanat
merupakan hal yang mendorong penyair untuk menciptakan puisinya. Amanat tersirat di balik kata-kata yang disusum, dan juga berada di balik tema yang diungkapkan. 2.4 Gaya Bahasa
Gaya bahasa merupakan salah satu unsur pembangun yang ada di dalam sebuah puisi. Setiap penyair memiliki gaya sendiri untuk menyampaikan pesan dan
gagasannya, dengan gaya bahasa inilah penyair mampu membuat sebuah karya lebih menarik dan mampu menarik minat pembacanya. Menurut H.B Jassin (dalam
Tjahjono, 2011: 56) berpendapat majas adalah perihal memilih dan menggunakan kata sesuai dengan isi yang mau disampaikan.
2.4.1 Gaya Bahasa Perbandingan A. Personifikasi atau
penginsanan adalah gaya bahasa yang melukiskan bahwa benda-benda tidak bernyawa atau biasa berperilaku layaknya manusia.
B. Metafora atau perbandingan langsung adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu hal atau dengan keadaan hal atau keadaan lain yang memiliki sifat sama.
C. Asosiasi/ Simile adalah gaya bahasa berbeda dengan metafora dalam asosiasi perbandingan tak langsung atau disebut pula simile. D. Metonimia adalah gaya
bahasa yang menyamakan sepatah kata atau nama yang memiliki hubungan dengan suatu benda lain yang
merupakan merk dagang atau perusahaan.
E. Simbolik adalah gaya bahasa yang menyamakan sepatah
kata atau nama dengan kata atau nama benda lain. F. Tropen adalah gaya bahasa
yang mempergunakan kata-kata yang tepat dan sejajar artinya dengan pengertian yang dimaksud.
G. Litotes adalah gaya bahasa yang mempergunakan kata-kata yang berlawanan arti dengan maksud sebenarnya untuk merendahkan diri dan melemahkan arti.
H. Eufemisme adalah gaya bahasa yang mempergunakan kata-kata lain dari pengertian sebenarnya, agar terdengar lebih santun.
I. Hiperbola adalah gaya bahasa yang menyatakan suatu hal atau keadaan secara
berlebihan. J. Sinokdonce
Majas ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
1) Pars Pro Toto yaitu gaya bahasa menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
2) Totem Pro Parte yaitu gaya bahasa yang
menyebutkan keseluruhan buat sebagian.
K. Alusio adalah gaya bahasa yang memakai ungkapan, kiasaan, atau peribahasa yang sudah lazim dipakai orang. L. Perafrasis adalah gaya bahasa
yang menguraikan sepatah kata atau frase yang serangkaian kata yang memiliki arti sama. M. Antonomasia adalah gaya
bahasa yang menyebutkan nama orang dengan sebutan lain yang sesuai dengan ciri atau watak orang tersebut. N. Alegori ialah gaya bahasa
yang menjadikan seluruh teks puisi merupakan lukisan kiasan.
2.5 Makna Gaya Bahasa
Chaer (2013: 70) makna kata dan makna istilah berdasarkan ketepatan makna kata berbeda dalam penggunaannya secara umum dan secara khusus. Dalam penggunaan bahasa secara umum seringkali kata-kata itu
di-gunakan secara tidak cermat sehingga maknanya bersifat umum. Gaya bahasa sebenernya memiliki peranan penting dalam
sebuah karya sastra seperti puisi, berdasarkan beberapa teori di atas dapat dipahami bahwa gaya bahasa perbandingan
menunjukan jati diri seorang penyair.
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Peneltian
Penelitian yang dilakukan berjenis penelitian deskriptif kualitatif. Pada penelitian jenis ini, data dipaparkan dengan detail yang bersifat naratif dan biasanya diperkuat dengan beberapa sumber atau rujukan. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi barisan kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MTs Al Hikmah Cupel Jembrana di Jalan Pantai Selatan No.37A Cupel Jembrana Bali. Peneliti memilih MTs Al Hikmah sebagai
lokasi penelitian, karena dokumen atau data yang dimaksud peneliti sesuai 3.3 Data Penelitian
Data penelitian yang menjadi fokus analisis dalam penelitian ini adalah makna pemakaian gaya bahasa perbandingan pada setiap larik puisi siswa kelas VII A semester 2 MTs Al Hikmah Cupel Tahun Pelajaran
2014/2015, kelas VII A dipilih karena kelas ini unggulan dan kemungkinan besar kedua aspek yaitu: bentuk dan makna gaya bahasa perbandingan terdapat dalam puisi.
3.4 Sumber Data Penelitian Sumber data penelitian ini adalah berupa puisi karya siswa kelas VII A semester 2 MTs Al Hikmah Cupel Tahun Pelajaran 2014/2015. Pada puisi bukan hanya ada keindahan kata-kata, melainkan ada makna yang tersirat dalam setiap keindahan kata-kata tersebut.
3.5 Tehnik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik studi dokumentasi. Studi dokumentasi
yang dimaksudkan adalah mempelajari dan mengaji dokumen yang berupa teks puisi siswa kelas VII A MTs Al Hikmah Cupel Tahun Pelajaran 2014/2015. Teks puisi siswa merupakan sumber data utama atau sumber primer dalam penelitian ini. Untuk
mendapatkan dokumen tersebut peneliti melakukan observasi langsung ke sekolah.
3.6 Instrumen Pengumpulan data Agar data yang dikumpulkan sesuai dengan data yang
diinginkan, maka penelitian menggunakan alat bantu berupa dokumenter, alat pencatatan, dan tabel pengumpulan data atau tabulasi. Tabulasi adalah proses pengolahan data dengan
memasukkan data dalam tabel. 3.7 Tehnik Pengumpulan Data
A. Reduksi Data
Pada tahap ini data yang diperoleh dicatat dalam uraian yang terperinci. B. Pemaparan Data
Pada langkah ini peneliti memaparkan data yang telah direduksi dipaparkan dengan rapi dalam bentuk narasi.
C. Analisis Data
Analisis data adalah kegiatan mengidentifikasi dan
menelaah data sesuai dengan kajian yang dikehendaki D. Penyimpulan Data
Pada tahap ini peneliti melakukan pengumpulan terhadap data yang telah dipaparkan sesuai teori yang digunakan.
3.8 Pengecekan keabsahan Data Pada penilitian ini, peneliti menggunakan ketekunan atau keajengan pengamatan dalam pengecekan keabsahan data. Ketekunan atau keajengan pengamatan berarti mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol (Moleong, 2014: 329).
Data yang diperoleh melalui proses pengumpulan data harus absah atau valid. Untuk
melakukan pengecekan
keabsahan data digunakan teknik validasi dari ahli. Dalam
penelitian ini, untuk memvalidasi data, peneliti melakukan
konsultasi pada Guru Bahasa Indonesia yaitu Riza Fahmi S.Pd
BAB IV
TEMUAN DAN PAPARAN DATA
4.1 Analisis Pemakaian makna Gaya Bahasa Perbandingan Paparan data tersebut adalah penggunaan gaya bahasa
perbandingan dalam puisi. Paparan dan temuan data tersebut akan dijelaskan dengan singkat tentang penggunaan gaya bahasa
perbandingan pada puisi karya siswa kelas VII A semester 2 MTs Al Hikmah Cupel tahun pelajaran 2014/2016.
A. Gaya Bahasa Alusio
Judul puisi “Pantai” karya Adi Rahman
Kode data : AR 1.1
Dan aku melihat pantai seakan-akan bercahaya seperti matahari yang bersinar menyinari matahari
Penggalan larik di atas menggunakan gaya bahasa asosiasi, karena ditandai
dengan kata seperti yang merupakan salah satu unsur kata pembanding.
B. Gaya Bahasa Asosiasi
Judul puisi “Pantai” karya Adi Rahman
Kode data : AR 1.1
Dan aku melihat pantai seakan-akan bercahaya seperti matahari yang bersinar menyinari matahari
Penggalan larik di atas menggunakan gaya bahasa asosiasi, karena ditandai dengan kata seperti yang merupakan salah satu unsur kata pembanding.
C. Gaya Bahasa Eufemisme Judul puisi “Pantai” karya Adit Warman
Kode data : AW 2.1
Sampai ingin menghabiskan waktu sampai akhir menutup mata Pada penggalan larik di atas menggunakan gaya bahasa eufemisme, dimana kata sampai akhir menutup mata ini
konotasinya lebih sopan daripada kata “mati”.
D. Gaya Bahasa Hiperbola
Judul puisi “Pantai” karya Adit Warman
Kode data : AW 2.1 Dan kekayaan alamnya yang melimpah ruah
Penggalan larik di atas menggunakan gaya bahasa hiperbola, dimana ditandai
dengan kata melimpah ruah yang termasuk kata yang berlebihan.
E. Gaya Bahasa Litotes
Judul puisi “Buku” karya Ainul Yakin
Kode data : AY 4.1
Aku hanyalah sampah yang tak pantas menyentuhmu
Pada (4.1) menggunakan gaya bahasa litotes, dimana kata sampah bukan berarti benda yang kotor atau tidak layak, tetapi untuk merendakan diri atau arti kata.
F. Gaya Bahasa Metafora
Judul puisi “Buku” karya Ainul Yakin
Kode data : AY 4.1
Engkau adalah gudangnya ilmu AY 4.2
Kutu buku adalah julukan penggemarmu
Penggalan larik di atas merupakan penggunaan gaya bahasa metafora, dimana pada kata gudangnya dan kutu buku merupakan kata pembanding. G. Gaya Bahasa Metonimia
Judul puisi “Desaku” karya Eka Nur Rahma
Saat itu tercium aroma goe mild yang menyengat
Pada penggalan larik di atas merupakan penggunaan gaya bahasa metonimia, dimana kata goe mild merupakan nama merk dagang,atau perusahaan.
H. Gaya Bahasa Personifikasi Judul puisi “Buku” karya Ainul Yakin
Kode data : AY 4.1
Engkau tebarkan berbagai macam ilmu
Penggalan larik di atas merupakan penggunaan gaya bahasa personifikasi, dimana ditandai dengan kata tebarkan yang merupakan aktivitas yang biasa dilakukan oleh manusia.
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Gaya Bahasa Alusio
Gaya bahasa alusio adalah gaya bahasa yang memakai ungkapan, kiasaan, atau peribahasa yang sudah lazim dipakai orang. Gaya bahasa ini merupakan salah satu jenis gaya bahasa yang terdapat pada puisi karya siswa kelas VII A semester 2 MTs Al Hikmah Cupel tahun pelajaran 2014/2015. Gaya bahasa
alusio tersebut dideskripsikan sebagai berikut.
Judul puisi “Desaku” karya Eka Nur Rahma
Kode data : ENR 6.1
Bagai air susu dibalas air tuba Pada penggalan larik bagai air susu dibalas air tuba merupakan gaya bahasa alusio, dimana bagian di atas adalah pribahasa yang sudah lazim digunakan masyarakat. Pribahasa pada penggalan larik di atas bermakna bahwa manusia sering melupakan jasa orang lain, tetapi disini penyair menekankan pada keadaan desa. Makna dari
penggunaan gaya bahasa tersebut adalah penyair menggambarkan desanya yang kumuh, tercemar dan tidak seperti dulu.
5.2 Gaya Bahasa Asosiasi (Simile) Gaya bahasa asosiasi adalah gaya bahasa yang menyatakan
perbandingan hal secara tak langsung atau disebut pula simile. Gaya bahasa ini merupakan salah satu jenis gaya bahasa yang terdapat pada puisi karya siswa kelas VII A semester 2 MTs Al Hikmah Cupel tahun pelajaran 2014/2015. Gaya bahasa
asosiasi tersebut dideskripsikan sebagai berikut.
Judul puisi “Pantai” karya Adi Rahman
Kode data : AR 1.1
Dan aku melihat pantai seakan-akan bercahaya seperti matahari yang bersinar menyinari bumi ini Pada (1.1) menggunakan gaya
bahasa simile, ditandai dengan kata seperti sebagai konjungsi yang menjadi unsur kata pembanding dimana penyair membandingkan pantai dengan cahaya matahari secara tidak langsung. Makna dari penggunaan gaya bahasa ini adalah penyair mengagumi akan keindahan pantai.
5.3 Gaya Bahasa Eufemisme Gaya bahasa eufemisme adalah gaya bahasa yang mempergunakan kata-kata lain dari pengertian sebenarnya, agar terdengar lebih santun. Gaya bahasa ini merupakan salah satu jenis gaya bahasa yang terdapat pada puisi karya siswa kelas VII A semester 2 MTs Al Hikmah Cupel tahun pelajaran 2014/2015. Gaya bahasa eufemisme tersebut dideskripsikan sebagai berikut.
Judul puisi “Pantai” karya Adit Warman
Kode data : AW 2.1
Sampai ingin menghabiskan waktu sampai akhir menutup mata Pada (2.1) merupakan penggunaan bahasa yang lebih sopan.
Penggunaan bahasa tersebut dapat diartikan mati atau tewas. Sedangkan makna dari penggunaan gaya bahasa tersebut adalah penyair
menggantikan kata mati dengan pernyataan sampai akhir menutup mata agar terdengar lebih sopan. Makna dari penggunaan gaya bahasa ini adalah penyair menggambarkan kecintaannya pada pantai.
5.4 Gaya Bahasa Hiperbola Gaya bahasa hiperbola adalah gaya bahasa yang menyatakan suatu hal atau keadaan secara berlebihan. Gaya bahasa ini merupakan salah satu jenis gaya bahasa yang terdapat pada puisi karya siswa kelas VII A semester 2 MTs Al Hikmah Cupel tahun pelajaran 2014/2015. Gaya bahasa hiperbola tersebut
dideskripsikan sebagai berikut.
Judul puisi “Pantai” karya Adit Warman
Kode data : AW 2.1
Dan kekayaan alamnya yang melimpah ruah
Pada kata melimpah ruah merupakan penggunaan bahasa yang berlebihan, dimana kata melimpah artinya banyak dan ruah artinya meluap. Penggunaan bahasa tersebut menggabarkan kekayaan hayati Indonesia yang sangat banyak seperti akan meluap. Sedangkan makna dari penggunaan gaya bahasa tersebut adalah penyair menggambarkan betapa banyaknya kekayaan hayati indonesia.
5.5 Gaya Bahasa litotes
Gaya bahasa litotes adalah gaya bahasa yang mempergunakan kata-kata yang berlawanan arti dengan maksud sebenarnya untuk
merendahkan diri dan melemahkan arti. Gaya bahasa ini merupakan salah satu jenis gaya bahasa yang terdapat pada puisi karya siswa kelas VII A semester 2 MTs Al Hikmah Cupel tahun pelajaran 2014/2015. Gaya bahasa litotes tersebut dideskripsikan sebagai berikut.
Judul puisi “Buku” karya Ainul Yakin
Kode data : AY 4.1
Aku hanyalah sampah yang tak pantas menyentuhmu
Pada (4.1,) menggunakan gaya bahasa litotes yang terdapat pada kata sampah. Pada kenyataannya sampah adalah benda yang kotor dan tidak bermanfaat yang bertolak belakang dengan makna sebenarnya, penggunaan kata sampah disini untuk merendah diri dan memberikan kesan berbeda. Makna dari
penggunaan gaya bahasa ini adalah penyair menggabarkan betapa pentingnya membaca buku.
5.6 Gaya Bahasa Metafora Metafora adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu hal atau dengan keadaan hal atau keadaan lain yang memiliki sifat sama. Gaya bahasa ini merupakan salah satu jenis gaya bahasa yang terdapat pada puisi karya siswa kelas VII A semester 2 MTs Al Hikmah Cupel tahun pelajaran 2014/2015. Gaya bahasa metafora tersebut
dideskripsikan sebagai berikut.
Judul puisi “Buku” karya Ainul Yakin
Engkau adalah gudangnya ilmu
AY 4.2
Kutu buku adalah julukan penggemarmu
Pada (4.1 dan 2) merupakan
penggunaan gaya bahasa metafora,. Kata yang menjadi salah satu unsur gaya bahasa metafora adalah gudang yang merujuk tempat atau wadah, dimana penyair membandingkan buku dengan gudang secara langsung tanpa memakai kata penghubung. Makna dari penggunaan gaya bahasa ini adalah penyair menjelaskan bahwa buku merupakan tempat segala ilmu. Kemudian pada kata kutu buku, maksudnya orang yang cinta atau suka membaca. Makna dari penggunaan gaya bahasa ini adalah sebutan untuk seseorang yang suka membaca.
5.7 Gaya bahasa Metonimia Metonimia adalah gaya bahasa yang menyamakan sepatah kata atau nama yang memiliki hubungan dengan suatu benda lain yang merupakan merk dagang atau perusahaan. Gaya bahasa ini merupakan salah satu jenis gaya bahasa yang terdapat pada puisi karya siswa kelas VII A semester 2
MTs Al Hikmah Cupel tahun pelajaran 2014/2015. Gaya bahasa metonimia tersebut dideskripsikan sebagai berikut.
Judul puisi “Desaku” karya Eka Nur Rahma
Kode data : ENR 6.1
Saat itu tercium aroma goe mild yang menyengat
Pada (6.1) menggunakan gaya bahasa metonimia, karena terdapat kata goe mild yang merupakan salah satu dari merek dagang. Makna dari penggunaan gaya bahasa ini adalah masyarakat yang tidak peduli dengan keadaan sekitar.
5.8 Gaya bahasa Personifikasi Personifikasi adalah gaya bahasa yang melukiskan bahwa benda-benda tidak bernyawa atau biasa
berperilaku layaknya manusia. Gaya bahasa ini merupakan salah satu jenis gaya bahasa yang terdapat pada puisi karya siswa kelas VII A semester 2 MTs Al Hikmah Cupel tahun pelajaran 2014/2015. Gaya bahasa personifikasi tersebut dideskripsikan sebagai berikut
Judul puisi “Buku” karya Ainul Yakin
Kode data : AY 4.1
Engkau tebarkan berbagai macam ilmu
Pada (4.1) Engkau tebarkan
merupakan penggunaan gaya bahasa personifikasi, yakni kata Engkau (buku) yang merupakan benda mati yang dapat menebar layaknya seorang manusia atau makhluk hidup. Makna dari penggunaan gaya bahasa ini adalah buku adalah tempat berbagai macam ilmu pengetahuan.
BAB VI KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan
Berdasarkan paparan, temuan data dan pembahasan pada penelitian ber-judul “Analisis Makna Gaya Bahasa Perbandingan Dalam Puisi Karya Siswa Kelas VII A Semester 2 MTs Al Hikmah Tahun Pelajaran 2014/2015”,. Makna pemakaian gaya bahasa perbandingan yang digunakan siswa cukup sederhana dan mudah untuk dipahami. kerena siswa masih banyak menggunakan bahasa percakapan sehari-hari, terlihat pada data yang ditemukan bahwa masih banyak siswa yang belum memahami puisi baik dari segi
unsur batin atau fisik, sehingga puisi menjadi baik dan sesuai apabila siswa memahami unsur- unsur pada puisi dengan benar.
6.2 Saran
a. Bagi siswa
Siswa diharapkan agar
penggunaan gaya bahasa pada puisi hendaklah lebih runtun dalam setiap larik puisi dan lebih kreatif dalam memilih kata. Agar siswa dapat menyesuaikan
dengan pikiran yang ada di dalam diri dengan hal yang
diinterprestasikan dalam bentuk puisi.
b. Bagi guru
Guru Bahasa Indonesia disarankan agar lebih
membimbing siswa terutama dalam materi puisi, khususnya pada penggunaan gaya bahasa pada puisi.