• Tidak ada hasil yang ditemukan

VIROLOGI I M A Y U D H A P E R W I R A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "VIROLOGI I M A Y U D H A P E R W I R A"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

I M A Y U D H A P E R W I R A

(2)

Virologi adalah studi tentang virus : struktur

mereka, klasifikasi dan evolusi, cara-cara mereka

untuk menginfeksi dan memanfaatkan sel virus

reproduksi, penyakit yang menimbulkan, teknik

untuk

mengisolasi

dan

budaya

mereka,

dan

penggunaannya dalam penelitian dan terapi.

Kata virus berasal dari bahasa latin “Virion” yang

berarti “Racun”, yang pertama kali digunakan di

Bahasa Inggris tahun 1392. Definisi "agen yang

menyebabkan infeksi penyakit" pertama kali

digunakan tahun 1728, sebelum ditemukannya

“virus” sendiri oleh Dimitry Iwanovsky tahun 1892.

(3)

Sejarah Penemuan Virus

Pada jaman sebelum masehi, virus endemik yang

cukup terkenal adalah virus Smallpox yang

menyerang masyarakat cina pada tahun 1000.

Akan tetapi pada pada tahun 1798 , Edward Jenner

menemukan bahwa beberapa pemerah susu

memiliki kekebalan terhadap virus pox. Hal

tersebut diduga karena Virus Pox yang terdapat pada

sapi, melindungi manusia dari Pox. Penemuan

tersebut yang dipahami kemudian merupakan

(4)

 Pada tahun 1880, Louis Pasteur dan Robert Koch

mengemukakan suatu "germ theory" yaitu bahwa mikroorganisme merupakan penyebab penyakit.

Pada saat itu juga terkenal ”Postulat Koch” yang

sangat terkenal hingga saat ini yaitu :

”Agen penyakit harus ada di dalam setiap kasus penyakit”,

“Agen harus bisa diisolasi dari inang dan bisa

ditumbuhkan secara in vitro”,

“Ketika kultur agen muri diinokulasikan ke dalam sel inang sehat yang rentan maka ia bisa menimbulkan penyakit”, dan

” Agen yang sama bisa di ambil dan diisolasi kembali dari inang yang terinfeksi tersebut”.

(5)

 Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian

mengenai penyakit mosaik yang menghambat

pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak.

Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan

Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit.

 Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah

tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari

biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop biasa.

(6)

Pada tahun 1892, Dimitry Iwanovsky dari Rusia

menemukan bahwa getah daun tembakau yang

sudah disaring dengan penyaring bakteri masih

dapat menimbulkan penyakit mosaik.

Iwanovsky menyimpulkan dua hal: “bakteri

penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil

sehingga masih dapat melewati saringan” atau

“bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat

menembus saringan”.

(7)

Pada tahun 1897, Martinus Beijerinck dari

Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam

getah yang sudah disaring tersebut dapat

bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan

penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali

ditransfer antartanaman.

Kemungkinan kedua dari kesimpulan Iwanovsky

digugurkan.

Patogen mosaik tembakau disimpulkan sebagai

bukan bakteri, melainkan merupakan contagium

vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa

(8)

Pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan

bahwa penyebab penyakit mulut dan kaki sapi dapat

melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya

adalah bakteri yang sangat kecil.

Pada tahun 1935, pendapat Beijerinck terbukti setelah

Wendell Meredith Stanley dari AS berhasil

mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal sebagai “virus mosaik tembakau”. Stanley mengemukakan bahwa virus akan dapat tetap aktif

meskipun setelah kristalisasi.

 Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali

divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.

(9)

Pada tahun 1952, Martha Chase dan Alfred

Hershey berhasil menemukan bakteriofage.

Bakteriofage adalah virus yang memiliki inang

bakteri sehingga hanya dapat bereplikasi di dalam

sel bakteri.

(10)

Periode Tahun Temuan 1000 M Serangan Virus Smallpax di Cina.

1798 M

Pemerah Susu memiliki Kekebalan terhadap virus smallpox. Tonggak pelopor penggunaan vaksin.

1880 M ”Germ Theory” atau Postulat Koch 1883 M

Penyakit mosaik pada tembakau disebabkan oleh bakteri yg lebih kecil dan tidak terlihat mikroskop biasa.

1892 M

Bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan.

Bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan.

1897 M

Kemungkinan kedua dari kesimpulan Iwanovsky digugurkan.

Patogen mosaik tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit

(11)

Sifat-sifat Virus

 Virus berukuran amat kecil , jauh lebih kecil dari bakteri,

yakni berkisar antara 20 mµ – 300mµ (1 mikron = 1000 milimikron), untuk mengamatinya diperlukan

mikroskop elektron yang pembesarannya dapat mencapai 50.000 X.

 Virus adalah kehidupan transisi antara benda mati dan

hidup karena bisa sebagai benda mati ketika dikristalkan tetap bisa hidup (Wendell Stanley) , dan mampu

bereproduksi sebagai mahkluk hidup.

 Reproduksinya selalu di jaringan mahkluk hidup.

Reproduksinya secara Replikasi /Proliferasi , tidak bisa membelah diri karena adanya Kapsid disusun oleh

(12)

 Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang

menginfeksi sel organisme biologis.

 Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan

karena dia mengambil protein dari inangnya dan tidak bisa memproduksi protein sendiri untuk pembentukan kapsidnya karena tidak memiliki perlengkapan seluler ribosom.

 Selain itu tubuh virus hanya tersusun oleh satu asam

nuklead RNA atau DNA, perlu diketahui semua mahkluk hidup mempunyai keduanya RNA dan DNA dengan

hanya mempunyai satu asam nukleat. Oleh sebab itu meraka tidak bisa membuat Protein karena sintesa

protein itu dibuat melalui kerja sama antara DNA dan RNA. DNA sebagai Arsitek/perancangmya dan RNA sebagai pelaksananya

(13)

Struktur Tubuh Virus

 Struktur tubuh sebuah virus masih belum dapat disebut

sebagai sel, karena hanya tersusun dariselubung protein di bagian luar (Kapsid) dan asam nukleat (RNA atau

DNA) di bagian dalamnya.

 Berdasarkan asam nukleat yang terdapat pada virus, kita

mengenal virus DNA dan virus RNA.

 Bahan-bahan yang diperlukan untuk membentuk bagian

tubuh virus baru, berasal dari sitoplasma sel yang diinfeksi.

Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel

yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara

istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).

(14)
(15)

Reproduksi Virus

 Cara reproduksi virus dikenal sebagai proliferasi yang

terdiri dari: Daur litik (litic cycle) dan Daur lisogenik (lisogenic cycle).

Pada daur litik, diawali dengan fase adsorbsi (fase

penempelan) yang ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus

mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus.

Kemudian diikuti dengan fase injeksi, yaitu virus akan

memasukkan asam inti (DNA) ke dalam tubuh sel

bakteri melalui lubang yang terbentuk. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi.

(16)

Setelah itu dilanjutkan dengan fase sintesis dimana

DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk

mereplikasi bagian-bagian virus, sehingga terbentuklah bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak

berdaya itu disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus.

Fase asembling/perakitan, Bagian-bagian virus yang

telah terbentuk, oleh bakteri akan dirakit menjadi virus sempurna. Jumlah virus yang terbentuk sekitar 100-200 buah dalam satu daur litik.

Fase litik, Ketika perakitan selesai, maka virus akan

menghancurkan dinding sel bakteri dengan enzim lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang baru.

(17)

Pada daur lisogenik, dimulai dengan fase

penggabungan dimana dalam menyisip ke DNA

bakteri DNA virus akan memutus DNA bakteri,

kemudian DNA virus menyisip di antara benang DNA bakteri yang terputus tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA bakteri terkandung materi genetik virus.

Fase Pembelahan, Setelah menyisip DNA virus tidak

aktif disebut profag. Kemudian DNA bakteri mereplikasi untuk melakukan pembelahan.

Fase Sintesis, DNA virus melakukan sintesis untuk

(18)

Fase Perakitan, Setelah virus membentuk

bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk ke dalam

akan membentuk virus baru.

Fase Litik, Setelah perakitan selesai terjadilah lisis

sel bakteri. Virus yang terlepas dari inang akan

mencari inang baru.

(19)

Klasifikasi Virus

Menurut klasifikasi Bergey, virus termasuk ke dalam

divisio Protophyta, kelas Mikrotatobiotes dan ordo

Virales (Virus).

Pada tahun 1976 ICTV (International Commite on

Taxonomy of Virus) mempublikasikan bahwa virus

diklasifikasikan struktur dan komposisi tubuh, yakni

berdasarkan kandungan asam.

Pada dasarnya virus dibedakan atas dua golongan

(20)

Virus DNA mempunyai beberapa famili:

Famili Parvoviridae seperti genus Parvovirus;

Famili Papovaviridae seperti genus Aviadenovirus;

Famili Adenoviridae seperti genus Mastadenovirus;

Famili Herpesviridae seperti genus Herpesvirus;

Famili Iridoviridae seperti genus Iridovirus;

(21)

Virus RNA mempunyai beberapa famili:

Famili Picornaviridae seperti genus Enterivirus;

Famili Reoviridae seperti genus Reovirus;

Famili Togaviridae seperti genus Alphavirus;

Famili Paramyvoviridae seperti genus Pneumovirus;

Famili Orthomyxoviridae seperti genus

Influensavirus;

Famili Retroviridae seperti genus Leukovirus;

Famili Rhabdoviridae seperti genus Lyssavirus;

Famili Arenaviridae seperti genus Arenavirus.

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Swasembada dan swasembada berkelanjutan padi, jagung dan kedelai (2) Peningkatan diversifikasi pangan, (3) Peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor, dan (4)

Fakta bahwa kawin campur beda agama sering terjadi di masyarakat kita, khususnya di sini di Paroki St. Paulus Palu dan merupakan pilihan konkret yang

M PR PR (-) (-) yang yang ter ter masuk masuk tulangan pelat tulangan pelat didala didalam lebar e m lebar e ffek ffek tip balok , tip balok , akan hasilnya akan hasilnya yang

Uraian Desain industri ini dibuat dalam bahasa Indonesia pada kertas ukuran siandar A4 - 80 gram dan harus nempunyai kesatuan dengan gambar atau foto dari desain

Stoner Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat

Keikutsertaan ibu di kelas ibu hamil tidak berpengaruh secara signifikan terhadap praktik Inisiasi Menyusu Dini, akan tetapi dengan ikut serta dalam program kelas ibu

Pelabuhan Perikanan Mayangan terletak di Kota Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. Pengukuran perbandingan dimensi utama kapal sangat penting untuk menganalisis nilai pada L/B,

Perbedaan ini karena pemberian perlakuan F10 yang terdiri dari kombinasi (kotoran ayam 3 kg, air kelapa 300 ml, dedak 300 g, MOL 300 ml) memberikan respon