• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMASI PENGUJIAN POMPA SERI DAN PARALEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "OPTIMASI PENGUJIAN POMPA SERI DAN PARALEL"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

OPTIMASI PENGUJIAN POMPA SERI DAN

PARALEL

Nasirwan

(1) (1)

Staf Pengajar Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang

ABSTRACT

Centrifugal pump is the mechanism that transfers fluid in upward directions. In operating this pump, there were variation installations that can be done, series, parallel and series-parallel combinations. In installation design, the pump work performance should be known. Thus, we design and build the instrument for series and parallel pump study with variation in valve opened by 4/4, ¾, 2/4, and ¼. From series test, we’ve got 20m head, 8.9 x 10-4-m3/s on ¼ valve opened with 89.85% of efficiency. On 4/4 valve opened, the debit is 8.24 x 10 -4m3/s with 66.61 watt force. By joining the series and parallel installation, its show that series pump head are greater than parallel pump. It show’s that 1st pump head was forwarded to 2nd pump and then pressured to the collector. Highest force was on parallel pump with 72.8%. It shows that the higher force been used the smaller efficiency we’ve got and vice versa.

Keywords: system pump, valve, head

I.PENDAHULUAN

Suatu alat yang menyebabkan perubahan energi antara suatu sistem mekanik dan media fluida disebut mesin fluida. Sedangkan mesin yang digerakkan secara mekanik untuk melakukan kerja pada sistem fluida dan kemudian merubah energi mekanik menjadi energi fluida disebut pompa.

Dalam pengoperasian pompa, susunan pemompaan bervariasi ada yang dipasang secara parallel dan seri, dan ada secara seri parallel. Dalam merencanakan instalasi yang demikian perlu diketahui kemampuan kerja pompa agar dapat bekerja secara optimal. Salah satu metoda untuk menentukan kemampuan pompa dengan bentuk instalasi seri parallel ialah dengan menguji pada sebuah instalasi pengujian. Untuk itu dilakukanlah suatu penelitian berupa perancangan dan pembuatan alat simulasi pengujian pompa seri dan paralel. Dimana penelitian ini lebih memfokuskan pada masalah rancang bangun instalasi pengujian pompa seri parallel.

Tujuan Penelitian adalah merancang dan membuat instalasi pengujian pompa seri parallel yang dapat digunakan untuk melakukan pengujian terhadap prestasi kerja pompa seri parallel sehingga diketahui karakteristiknya menganalisis untuk dapat menentukan daerah kerja optimal dari pompa seri paralel secara teoritis dan pengujian.

Manfaat Penelitian adalah Rancang bangun instalasi pengujian pompa seri paralel akan dapat digunakan oleh mahasiswa Jurusan Teknik Mesin program kosentrasi maintenance dalam melakukan pengujian terhadap prestasi kerja pompa.

Sebelum pompa seri paralel dioperasikan perlu diketahui terlebih dahulu prestasi kerja dari pompa

tersebut yaitu tekanannya, kapasitas aliran, daya dan efisiensi, kemudian bagaimana kondisi dan pemasangan instalasi yang baik, sehingga dalam pengoperasiannya didapatkan pompa yang bekerja secara optimal.

Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian adalah : mengetahui prestasi kerja pompa yaitu kondisi head, kapasitas, daya dan efisiensi serta menentukan kerja optimal dari pompa secara teoritis dan pengujian.

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sifat – sifat Fluida

Ada beberapa amcam sifat fluida berhubungan dengan variable yang dibutuhkan. Adapun sifat– sifat fluida tersebut adalah :

1. Rapat massa ()

Rapat massa didefinisikan sebagai perbandingan massa fluida persatuan volume pada tekanan dan temperatur tertentu. Rapat massa pada suatu titik ditulis dalam bentuk matematis,

 = 0

lim

V

V

m

kg/m3

Denganm adalah massa yang menempati volume (V) apabila massa diberikan dalam kilogram maka rapat massa adalah dalam kilogram per meter kubik.

2. Berat jenis ()

Berat jenis adalah perbandingan antara berat benda terhadap volume benda. Berat suatu benda adalah hasil kali massa dan percepatan grafitasi. Jadi berat jenis adalah :

(2)

 = g





3

m

N

Perubahan rapat massa dan berat jenis fluida terhadap tekanan adalah sangat kecil sehingga dalam prakteknya perubahan tersebut diabaikan.

2.2. Kekentalan Fluida

Kekentalan fluida adalah sifat fluida untuk melwan tegangan geser pada waktu bergerak atau mengalir. Kekentalan ini disebabkan oleh gaya kohesi antara partikel fluida. Fluida ideal tidak mempunyai kekentalan, sedangkan fluida encer seperti sirup dan oli mempunyai kekentalan kecil.

2.3. Tekanan

Pada prinsipnya tekanan terdiri dari, tekanan atmosfir, tekanan terukur dan tekanan absolute. Tekanan atmosfir disebabkan oleh berat grafitasi udara diatas permukaan bumi dan tekanan ini sulit dihitung.

Tekanan terukur atau tekanan relatif adalah tekanan yang diperoleh dari hasil pengukuran berdasarkan tekanan atmosfir. Jika tekanan yang terukur bernilai negatif, maka tekanan terukur tersebut disebut tekanan vakum.

Tekanan absolut adalah penjumlahan atau pengurangan tekanan atmosfir terhadap tekanan terukur.

2.4. Klasifikasi Pompa Sentrifugal

Pompa sentrifugal dapat digolongkan atas pompa volut dan pompa diffuser. Adapun pompa diffuser mempunyai diffuser yang dipasang mengelilingi impeller. Guna dari diffuser ini adalah untuk menurunkan kecepatan aliran yang keluar dari impeller, sehingga energi kinetik aliran dapat diubah menjadi energi tekanan secara efisien. Pompa diffuser yang diapkai untuk memperoleh head total yantg tinggi. Harga s pompa ini berkisar antara 100 – 300.

2.5. Kecepatan spesifik

Kecepatan spesifik didefinisikan sebagai kecepatan dalam putaran permenit pada kondisi dimana suatu impeller akan beroperasi apabila secara proporsional ukurannya diperkecil agar dapat memberikan kapasitas 1 m3/s dan head 1 m.

Harga kecepatan specifik dapat diperoleh dengan rumus : 4 / 3 2 / 1

.

H

Q

n

n

s

dimana : ns = kecepatan spesifik H = head total pompa N = putaran

Q = kapasitas aliran

Berdasarkan kecepatan spesifik impeller dapat dibagi atas empat yaitu, : radial, prancis, aliran campur dan propeller.

2.6. Head Pompa

Head pompa adalah kemapuan suatu pompa untuk memindahkan fluida dari suatu tempat ketempat lain yang berbeda ketinggian atau kemampuan pompa untuk memindahkan fluida antara dua tempat yang berbeda jaraknya. Secara mekanis head pompa dapat ditulis sebagai berikut :

Hp = Ha + H losses

2.7. Daya Pompa

Besarnya daya pompa yant dibutuhkan untuk mengalirkan fluida dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

P =QH

dimana :  = Berat oli persatuan volume Q = Kapasitas

H = Head total pompa Po = Daya oli .

2.8. Putaran pompa

Untuk mentransmisikan putaran motor ke pompa digunakan system transmisi sabuk, dimana type sabuk yang digunakan adalah type A, untuk menentukan putaran yang ditransmisikan digunakan persamaan :

1

2

2

1

d

d

i

N

N 

dimana : N1 = putaran motor N2 = putaran pompa

D1= Diameter puli penggerak D2 = diameter puli yang digerakkan .

3. KONTRIBUSI PENELITIAN

Kontribusi dari pada penelitian ini adalah :

1. Penambahan ilmu pengetahuan praktis/terapan pada bidang teknik mesin dalam menentukan kemampuan kerja dari mesin – mesin konversi energi khususnya pompa sentrifugal dengan menggunakan teori – teori terapan mekanika fluida.

2. Adanya informasi yang pasti dalam mendapatkan bentuk dan kondisi instalasi pompa sentrifugal yang sesuai dengan kemampuan kerja pompa sentrifugal yang optimal berdasarkan standard.

(3)

4. METODE PENELITIAN

Dalam Bab ini akan dijelaskan metode penelitian yang terkait dengan a) perancangan dan Pembuatan Alat simulasi Pengujian pompa seri paralell, b) metode pengujian, c) data pengujian, d) pengolahan data e) grafik – grafik prestasi.

4.1. Data Pengujian

Data pengamatan didapat dengan 6 kali percobaan dengan 6 macam kecepatan putaran motor. Masing – masing percobaan, data yang didapatkan disusun pada tabel dibawah ini :

Kuat Arus ( I ) = ….. Amp

Tegangan = …….V No Bukaan Katup Pv (mm H2O) Pv (Pa) Ps (mm H2O) Ps (Pa) Pt (mm H2O Pt (pa) 1 1/4 2 1/2 3 3/4 4 Penuh

dimana : Pv = Tekanan dinamik Ps = Tekanan statik Pt = Tekanan total

4.2. Pengolahan Data

Data yang didapatkan kemudian diolah dengan menggunakan beberapa rumus yang tujuannya untuk menentukan debit aliran fluida (Q), Head Total (H), Daya Hidraulik (Nh) dan daya pompa

(Np) dan efissiensi pompa. Rumus rumus tersebut

adalah sebagai berikut : 1. Debit aliran (Q)

Untuk menghitung kapasitas pompa (Q) ada dua cara yaitu dengan menggunakan Hweir dan orifice.

a. Menggunakan Hweir

Q =

dimana :Ce = 0,5765

H = Tinggi air weirmeter (m) He = kh+ hweir(m) Kh= 0,00026 b. Menggunakan Orifice q=

1 0 1

1

.

.

2

.

.

A

A

h

g

Cd

A

air dimana : do = 19,05 d1 = 25,40 --- 0,99 2. Head Total (H) H = 3. Daya Hidraulik (Nh) Nh=.g.Q.H ( watt ) 4. Daya Pompa ( Np) Np= T . ( watt )

Dimana :T= Torsi Dinamometer (Nm)  = Kecepatan sudut ( rad/det) 5. Efisiensi pompa

%

100

x

N

N

p h

dimana : = Massa jenis air ( kg/m3) g = Grafitasi

L = Lengan Torsi = 0,15 m n = Putaran poros ( rpm )

m = Massa beban dinamometer (kg) Untuk seri : Nhtotal = NhA = NhB

Nptot = NpA = NpB

Untuk Paralel : Nhtot =

2

hB hA

N

N

Nptot =

2

pB pA

N

N

Hasil pengolahan data pengujian dengan 6 kali percobaan dapat dimasukkan kedalam tabel dibawah ini :

Kuat arus ( I) = ……Amp Tegangan (V) = ….. Volt N o Bukaan Katup Ptot (mm H2O) Vu (m/dt) M (kg/dt ) Qu (m3 /dt) N (Watt) Nmtr (Watt)  (%) 1 1/4 2 1/2 3 3/4 4 Penuh

4.4. Grafik – Grafik Prestasi

Dari pengolahan data pengujian, selain ditampilkan dalam bentuk tabel dan dapat juga ditampilkan dalam bentuk grafik. Grafik – grafik yang dapat diperoleh dari hasil pengujian adalah :

1. Q vs Pt 2. Q vs N

)

/

(

.

.

.

2

.

15

8

5/2 3

s

m

h

C

g

e e

)

(

.

2

.

2 1

m

g

V

g

H

H

d

s

(4)

3. Q vs 

5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Susunan Pompa secara Seri

a. Data Hasil Pengujian

Sebelum kita mengambil data pengujian terlebih dahulu kita harus tahu spesifikasi dari pompa yang akan diuji adalah sebagai berikut :

Daya pompa : 125 watt

Head hisap : 9 m

Head tekan : 11 m

Head total : 20 m

Pipa hisap : ¾ inci = 20 mm Pipa tekan : ¾ inci = 20 mm Kapasitas debit air : 25 liter/menit Pengambilan data pengujian harus sesuai dengan prosedur pengujian pompa seri, pengujian dilakukan secara berulang-ulang. Berdasarkan pembukaan katup yang bervariasi seperti pada table di bawah ini.

b. Hasil Analisa Pengujian Pompa Seri

selanjutnya dapat dilihat pada table

di bawah ini :

Tabel 1. Bukaan Katup 44

No Head (H) m Daya Hidrolik (Nh) Watt Debit Aliran (Q) m3/dt Efisiensi () % 1. 14,53 59,44 4,09 . 10-4 75,73 2. 14,53 59,44 4,09 . 10-4 75,73 3. 14,53 61,31 4,22 . 10-4 74,97 4. 14,53 26,44 4,09 . 10-4 75,73 5. 14,53 55,79 3,84 . 10-4 77,22 Rata-rata 14,53 59,08 4,06 . 10 -4 75,87

Tabel 2. Bukaan Katup 34

No Head (H) m Daya Hidrolik (Nh) Watt Debit Aliran (Q) m3/dt Efisiensi () % 1. 8,930 34,29 3,84 . 10-4 86,00 2. 8,930 35,36 3,96 . 10-4 85,56 3. 8,930 35,36 3,96 . 10-4 85,56 4. 8,930 36,52 4,09 . 10-4 85,09 5. 8,930 36,52 4,09 . 10-4 85,09 Rata-rata 8,930 35,61 3,98 . 10 -4 85,46

Tabel 3. Bukaan Katup 4

2 No Head (H) m Daya Hidrolik (Nh) Watt Debit Aliran (Q) m3/dt Efisiensi () % 1. 7,964 30,58 3,84 . 10-4 87,51 2. 7,964 29,54 3,71 . 10-4 87,94 3. 7,964 29,54 3,71 . 10-4 87,94 4. 7,964 30,58 3,84 . 10-4 87,51 5. 7,964 28,51 3,58 . 10-4 88,36 Rata-rata 7,964 29,75 3,73 . 10 -4 87,85

Tabel 4. Bukaan Katup 14

No Head (H) m Daya Hidrolik (Nh) Watt Debit Aliran (Q) m3/dt Efisiensi () % 1. 9,508 18,25 1,92 . 10-4 92,55 2. 9,508 17,01 1,79 . 10-4 93,05 3. 9,508 21,86 2,30 . 10-4 91,07 4. 9,508 21,86 2,30 . 10-4 91,07 5. 9,508 20,63 2,17 . 10-4 91,57 Rata-rata 9,508 19,92 2,09 . 10 -4 91,86

c. Kurva Karakteristik Pengujian Pompa Seri

K U R V A K A R A K T E R I S T I K P E N G U J I A N P O M P A S E R I 0 1 0 2 0 3 0 4 0 5 0 6 0 7 0 8 0 9 0 1 0 0 0 1 2 3 4 5 K a p a sita s Q D a y a P o m p a , E ff is ie n si (W a tt , % ) D aya E ffisien s i KURVAKARAKTERISTIKPENGUJIANPOMPA SERI 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 Kapasitas Q H ea d (m ) Head

Gambar. 5.1 Kurva Karakteristik Pengujian Pompa Seri

Pada kurva karakteristik hasil pengujian pompa seri, bahwa hubungan antara head total, daya pompa, effisiensi dengan debit aliran pada pembukaan katup ¼ terlihat head yang tertinggi dalam pengujian pompa seri dibandingkan dengan pembukaan katup

4

2 , ¾, dan 4

4 akibat penyempitan yang terjadi pada

pipa laluan.

Pada kurva ini juga dapat dilihat seberapa jauh terjadi perubahan tekanan untuk setiap pembukaan katup yang dilakukan, jadi menurut effisiensi tertinggi terjadi pada pembukaan katup ¼ dari hasil pengujian pada pompa seri yang dilakukan selama 25 detik. Pada pengujian ini kita dapat melihat perbedaan antara spesifikasi pompa yang diuji dengan data yang didapat dari alat uji pompa yang mana Head yang didapat dari alat uji lebih kecil dibandingakan dengan Head yang seharusnya. Head total pompa yang ada adalah 20 m sedangkan pada hasil pengujian dengan rangkaian alat uji pompa adalah 14,53 m, jadi kerugian pada Head alat uji adalah Head total pompa dikurang dengan Head total hasil pengujian yaitu 20 m – 14,53 m = 5.47 m. Hal ini disebabkan oleh

(5)

susunan instalansi pada alat uji seperti adanya belokan (Elbow) dan simpangan pada rangkaian pengujian pompa.

Dari kurva di atas dapat dijelaskan bahwa pada pengujian pompa seri untuk bukaan katup yang berbeda terjadi perubahan terhadap Head dan debit alirannya, untuk mendapatkan Head total pompa bias dilakukan melalui penyempitan pada pipa laluan.

5.2 Susunan Pompa Paralel

a. Data Hasil Pengujian

Sebelum kita mengambil data pengujian terlebih dahulu kita harus tahu spesifikasi dari pompa yang akan diuji adalah sebagai berikut :

Daya pompa : 125 watt

Head hisap : 9 m

Head tekan : 11 m

Head total : 20 m

Pipa hisap : ¾ inci = 20 mm Pipa tekan : ¾ inci = 20 mm Kapasitas debit air : 25 liter/menit Pengambilan data pengujian harus sesuai dengan prosedur pengujian pompa seri, pengujian dilakukan secara berulang-ulang. Berdasarkan pembukaan katup yang bervariasi seperti pada table di bawah ini.

b. Hasil Analisa Pengujian Pompa paralel

selanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1. Bukaan Katup 44

No Head (H) m Daya Hidrolik (Nh) Watt Debit Aliran (Q) m3/dt Efisi ensi () % 1. 7, 912 60,76 7,68 . 10-4 75,20 2. 7, 912 70,89 8,96 . 10-4 71,66 3. 7, 912 62,74 7,93 . 10-4 74,39 4. 7, 912 68,83 8,70 . 10-4 71,90 5. 7, 912 69,86 8,83 . 10-4 71,48 Rata-rata 7,912 66,61 8,42 . 10 -4 72,80

Tabel 2. Bukaan Katup

No Head (H) m Daya Hidrolik (Nh) Watt Debit Aliran (Q) m3/dt Efisiensi () % 1. 9,162 58,63 6,4 . 10-4 76,06 2. 9,162 65,59 7,16 . 10-4 73,22 3. 9,162 65,59 7,16 . 10-4 73,22 4. 9,162 70,36 7,68 . 10-4 71,28 5. 9,162 67,98 7,42 . 10-4 72,25 Rata-rata 9,162 65,63 7,16 . 10 -4 73,20

Tabel 3. Bukaan Katup 4

2 No Head (H) m Daya Hidrolik (Nh) Watt Debit Aliran (Q) m3/dt Efisiensi () % 1. 7,590 36,88 4,86 . 10-4 87,51 2. 7, 590 34,00 4,48 . 10 -4 87,94 3. 7, 590 36,88 4,84 . 10 -4 87,94 4. 7, 590 37,87 4,99 . 10 -4 87,51 5. 7, 590 34,00 4,48 . 10 -4 88,36 Rata-rata 7, 590 35,92 4,73 . 10 -4 87,85

Tabel 4. Bukaan Katup 14

No Head (H) m Daya Hidrolik (Nh) Watt Debit Aliran (Q) m3/dt Efisiensi () % 1. 6088, 26,42 3,07 . 10-4 89,21 2. 8, 608 19,79 2,30 . 10 -4 91,92 3. 8, 608 23,06 2,68 . 10 -4 90,58 4. 8, 608 25,30 2,94 . 10 -4 89,67 5. 8, 608 29,69 3,45 . 10 -4 87,88 Rata-rata 8,608 24,85 2,88 . 10 -4 89,85

c. Kurva Karakteristik Pengujian Pompa Paralel

KURVA KARAKTERISTIK PENGUJIAN POMPA PARALEL

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 0 2 4 6 8 10 Kapasitas Q D a y a P o m p a , E ff is ie n si (W a tt , % ) Daya Effisiensi

KURVA KARAKTERISTIK PENGUJIAN POMPA PARALEL

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kapasitas Q H e a d (m ) Head

Gambar. 5.2. Kurva Karakteristik Pengujian Pompa Paralel

Berdasarkan kurva di atas parameter pompa sentrifugal system parallel di dapat bahwa debit aliran terkecil yaitu 89.10-4 m3/dt terdapat pada pembukaan katup ¼, sedangkan debit aliran tertinggi

4 3

(6)

terdapat pada pembukaan katup 44, yaitu 8,42.10-4

m3/dt, dari data ini dapat diketahui bahwa pada pompa sentrifugal system parallel debit aliran yang di dapat besar karena memakai hisapan (Suction) dua pompa, sedangkan head tekanan yang didapat tidak begitu tinggi. Untuk daya tertinggi terdapat pada pembukaan katup 44, yaitu 66,61 watt, sedangkan

effisiensi tertinggi terdapat pada pembukaan katup ¼ yaitu 89,85 %.

Dari pengertian pompa parallel di atas kita dapatkan perbandingan debit aliran pada alat uji dengan debit pompa yang ada.

5.1. Kurva Karakteristik Gabungan Pengujian Pompa Seri dan Pompa Paralel

KURVA KARAKTERISTIK GABUNGAN PENGUJIAN POMPA SERI DAN POMPA PARALEL 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kapasitas Q D a y a P o m p a , E ff is ie n si (W a tt , % ) Daya Effisiensi

KURVA KARAKTERISTIK GABUNGAN PENGUJIAN POMPA SERI DAN POMPA PARALEL 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kapasitas Q H ea d (m ) Head

Gambar. 5.3. Kurva Karakteristik Gabunan Pengujian Pompa Seri dan Pompa Paralel.

Dari penggabungan kedua grafik/kurva pompa sentrifugal seri dan parallel kita dapat melihat bahwa Head pompa seri lebih besar dari Head pada pengujian pompa parallel ini disebabkan karena pada pengujian pompa seri kita menggunakan dua lat uji pompa dengan satu hisapan, jadi Head pompa 1 diteruskan oleh pompa 2 untuk ditekan dikeluarkan ke bak penampung seperti terlihat pada kurva untuk pengujian pompa seri menghasilkan Head tertinggi 9,508 m dengan debit aliran 2,09 . 10-4 m3/dt sedangkan pada pengujian paralel hasi head tertingginya adalah 8,608 m dengan debit aliran terbesar 8,42.10-4m3/dt.

Di sini kita dapat membandingkan antara head pompa seri yang cenderung agak tinggi dengan head pompa parallel dengan membandingkan 9,508 m – 8,608 m = 0,9 m sedangkan untuk debit aliran terjadi

peningkatan pada pompa parallel yaitu 8,42 . 10-4 m3/dt – 2,09 . 10-4m3/dt = 6,30 . 10-4m3/dt.

Sedangkan untuk pemakaian daya tertinggi adalah pada pompa paralel 66,6 watt dan dengan effisiensi 72,8 %. Hal ini bisa kita bandingkan dengan pengujian pompa sentrifugal secara seri yang mana untuk pemakaian daya tertinggi adalah : 35,6 watt dan effisiensi 85,4 %.

Pada kesimpulannya semakin tinggi daya yang terpakai semakin kecil effisiensi yang didapat dan sebaliknya semakin kecil daya yang terpakai semakin tinggi effisiensi yang didapat.

6. PENUTUP 6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data pengujian pada alat uji pompa sentrifugal dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada pengujian pompa sentrifugal secara paralel, debit aliran terkecil terjadi pada pembukaan katup ¼ adalah 2,89.10-4m3/dt. Dan

head berkisar antara 7,912 m – 8,608m.

2. Untuk pompa sistem seri, head terkecil terdapat pada pembukaan katup 44 yaitu 6,08 m

sedangkan head terbesar terdapat pada pembukaan katup ¼ yaitu 9,508 m.

Dari data kedua sistem pompa tersebut di atas dapat diketahui perbedaan parameter yang di dapat yaitu untuk pompa sistem paralel perbedaan data parameter yang di dapat antara debit aliran dan head begitu besar, dimana pada sistem instalasi paralel ini debit aliran yang di dapat besar dari head

dikarenakan pada instalasi paralel ini pompa yang dipakai yaitu dua pompa dan dua hisapan (section) juga dalam pembacaan alat ukur yang dibaca adalah dua alat ukur, tapi yang diambil cuma satu pembacaan saja. Untuk seri perbedaan data yang di dapat juga besar dimana pada pompa sistem instalasi pompa seri ini head tekanan yang besar dari pada debit aliran dikarenakan sistem instalasi seri ini memakai dua pompa dengan satu hisapan, oleh karena itu pada instalasi seri ini tekanan head besar sekali. Akibat tekanan head yang begitu besar pada sistem instalasi pipa pada pompa seri ini, maka pembacaan alat ukur yang dibaca bervariasi.

6.2. Saran

Untuk mengetahui tingkat effisiensi pada saat melakukan pengujian perlu dilakukan secara berulang-ulang dengan waktu yang relatif lama agar data yang di dapat lebih akurat.

Alat uji hendaknya dapat digunakan sebagai alat praktikum pada mahasiswa jurusan teknik mesin dan mahasiswa teknik lainnya, untuk melihat

(7)

karakteristik pompa sentrifugal dengan pengoperasian seri dan paralel, serta memberi informasi tentang penggunaan pompa secara baik dan benar sesuai dengan kebutuhan.

Penyusunan pompa paralel lebih effisien digunakan untuk mendapatkan debit aliran yang besar. Pemakaian pompa seri lebih cocok digunakan untuk daerah ketinggian karena mempunyai head yang besar.

Untuk lebih menyempurnakan isi laporan tugas akhir ini penulis mengharapkan kritik dan saran dari pihak-pihak yang terkait dalam pembuatan

PUSTAKA

1. Frank M. White, Mekanika zat alir , Erlangga,

Jakarta, 1986

2. Sularso, Kiyokat suga, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin , P.T Pradya Paramita

Jakarta.

3. Daugherty & Frazini, Fluid Mechanic With

Engineering Aplications, SI Metric Ed,

McGrawHill Book Company, Singapura. 1989.

4. Nolte, Claude B, PhD, Optimum Pipe Size

Selection, Gulf Publishing Company Book

Division, Houston, 1979.

5. V. Pvasandani, Theory of fluid Mecanic, Khana

publisher, Delhi.

6. R. S Khurmi, J.K. Gupta, A ext Book of

Machine Design, Eurasia publishimg House LTD

Ram nagar, New Delhi, 1980.

7. J.Kennet Slisbury, Mechanical Engineering

Hand Book, Power Volume, Third Edition, Jhon

Willey & Sons Inc New York, USA.

8. Church. Austin H, Zulkifli Harahap, Pompa dan Blower Sentrifugal, Erlangga, Jakarta, 1986.

9. Ditzel Fritz, Turbin Pompa dan Kompresor .

Gambar

Tabel 3. Bukaan Katup 42 No Head(H) m Daya Hidrolik(Nh) Watt Debit Aliran (Q)m3/dt Efisiensi()% 1
Tabel 1. Bukaan Katup 4 4

Referensi

Dokumen terkait

melibatkan keluarga dan kerabat laki-laki berarak-arakan diiringi tari dan nyanyi mengantar mas kawin kerumah keluarga perempuan yang hendak dikawini. Dalam upacara

Dari contoh-contoh penerapan diketahui bahwa parameter ionosfer hasil scaling dengan metode ini sesuai dengan ionogram dan harga median bulanannya menunjukkan ciri

Bahwa seluruh hasil penilaian Kinerja Sikap dan Perilaku PNS 360˚ (tiga ratus enam puluh derajat) secara online di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjadi

Berdasarkan pada kesimpulan diatas, saran bagi guru adalah sebagai berikut: (1) Penggunaan model pembelajaran course review horay dalam pembelajaran matematika di

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (research and development) yang bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran berbasis modul cetak pada mata kuliah Teknik

exigua instar 3, dan (3) memperoleh konsentrasi polihedra dan waktu panen yang optimal. Infeksi SeNPV pada larva S. exigua menghambat proses ganti kulit dan mengganggu

Bapak Rofingoen Rozikeoen Soenardjo,Drs.,MT selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan masukan kepada penulis pada saat penyusunan laporan Tugas Akhir. Bapak

(enam puluh delapan ribu) desa, merupakan bukti tersendiri untuk menyatakan bahwa pondok pesantren merupakan sebuah lembaga yang mempunyai keunikan kultur. Dan hal