• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Daya Hambat Sabun Cair Cuci Tangan pada Restoran Waralaba di Kota. Padang terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Uji Daya Hambat Sabun Cair Cuci Tangan pada Restoran Waralaba di Kota. Padang terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Uji Daya Hambat Sabun Cair Cuci Tangan pada Restoran Waralaba di Kota Padang terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan

Staphylococcus aureus Secara In Vitro

Skripsi

Diajukan ke Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebagai pemenuhan salah satu syarat untuk mendapatkan

gelar Sarjana Kedokteran

Oleh ANISHA FAZLISIA No.BP. 1010313113 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2014

(2)

DAFTAR ISI

ABSTRACT ...iii

ABSTRAK ...iv

KATA PENGANTAR ...v

DAFTAR ISI...vii

DAFTAR TABEL ...xi

DAFTAR GAMBAR ...xii

DAFTAR GRAFIK ...xiii

DAFTAR SINGKATAN ...xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1 1.2 Rumusan Masalah ...3 1.3 Tujuan Penelitian ...3 1.3.1 Tujuan Umum ...3 1.3.2 Tujuan Khusus ...4 1.4 Manfaat Penelitian ...4

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Sabun Cair ...5

2.1.1 Defenisi Sabun Cair ...5

2.1.2 Mekanisme Pembuatan Sabun Cair Cuci Tangan...5

2.1.3 Komposisi Sabun Cair Cuci Tangan ...6

Nama Jabatan Tanda tangan

Dra. Elizabeth Bahar, M.Kes Pembimbing I dr. Yulistini, M.Med, Ed Pembimbing II

(3)

2.2 Mekanisme Kerja Derajat Keasaman (pH), Alkohol, dan

Antibakteri... 8

2.2.1 Derajat Keasman (pH)... 8

2.2.2 Alkohol... 8

2.2.3 Antibakteri ...9

2.3 Pengenceran Sabun Cair Cuci Tangan ...10

2.4 Efek Pengenceran terhadap pH, Alkohol, dan Antibakteri Sabun Cair Cuci Tangan ...10

2.5 Escherichia coli...15

2.5.1 Epidemiologi ...11

2.5.2 Morfologi dan Identifikasi ...11

2.5.3 Struktur Dinding Sel ...11

2.5.4 Struktur Antigen...12

2.5.5 Faktor-faktor Patogenitas ...13

2.5.5.1 Antigen Permukaan ...13

2.5.5.2 Enterotoksin ...14

2.5.6 Klasifikasi dan Patogenesis...15

2.5.7 Manifestasi Klinis ...18

2.5.8 Pengendalian dan Pencegahan ...18

2.6 Staphylococcus aureus ...19

2.6.1 Epidemiologi ...19

2.6.2 Morfologi dan Identifikasi ...19

2.6.3 Struktur Dinding Sel ...20

(4)

2.6.5 Daya Tahan Kuman... 21

2.6.6 Enzim dan Toksin ...21

2.6.7 Patogenesis ...22

2.6.8 Manifestasi Klinis ...23

2.6.9 Pengendalian dan Pencegahan ...23

2.7 Restoran Waralaba ...24

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ...25

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Rancangan Penelitian ...26

4.2 Populasi, Sampel, Besar Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ...27

4.2.1 Populasi ...27

4.2.2 Sampel...28

4.2.3 Besar Sampel...28

4.2.4 Teknik Pengambilan Sampel... 28

4.3 Variabel Penelitian ...28

4.3.1 Klasifikasi Variabel...28

4.3.2 Defenisi Operasional Variabel ...29

4.4 Bahan-bahan penelitian ...29

4.5 Instrumen Penelitian... 29

4.6 Cara Kerja ...30

4.6.1 Sterilisasi Alat ...30

(5)

4.6.3 Pembuatan Biakkan Murni... 31

4.6.4 Pembuatan Suspensi Bakteri ...31

4.6.5 Pembuatan Agar Muller-Hinton... 31

4.6.6 Perbandingan Daerah Bebas Kuman dengan Metode Cakram ...32

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ...32

4.7.1 Lokasi Penelitian ...32

4.7.2 Waktu Penelitian ...32

4.8 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data ...32

4.9 Cara Pengolahan dan Analisis Data ...32

BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Data Penelitian ...33

5.2 Analisis Hasil Penelitian ...36

BAB VI PEMBAHASAN ...38

BAB VII PENUTUP...42

7.1 Kesimpulan ...42

7.2 Saran ...42

DAFTAR KEPUSTAKAAN ...44

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.3 Komposisi Sabun Cair Cuci Tangan ...7 Tabel 5.1 Uji Daya Hambat Sabun Cair Cuci Tangan terhadap Pertumbuhan

(7)

DAFTAR GAMBAR

(8)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 5.1.a Rata-rata Daya Hambat Sabun Cair Cuci Tangan terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli...34 Grafik 5.1.b Rata-rata Daya Hambat Sabun Cair Cuci Tangan terhadap

(9)

DAFTAR SINGKATAN

1. cAMP : cyclic Adenosine Mono Phosphate 2. cGMP : cyclic Guanosit Mono Phosphate 3. IgG : Imunoglobulin G

4. LT : Labile Toxin 5. PMN : Polimorfonuklear 6. ST : Stable Toxin

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sabun adalah kumpulan senyawa yang terdiri dari satu jenis asam amino atau lebih atau ekuivalennya dan alkali (Dorland, 2007). Sabun dihasilkan dari reaksi antara minyak hewani, nabati atau lemak yang direbus bersama dengan sodium hidroksida (Parasuram, 2003).

Saat ini, sabun tidak hanya digunakan untuk menjaga kebersihan badan tetapi juga untuk kebersihan tangan. Mencuci tangan dengan sabun lebih efektif dan efisien jika dibandingkan dengan hanya menggunakan air (Oranusi, Akanade, and Dahunsi, 2013). Penelitian yang dilakukan oleh Mwambate dan Lyombe dengan cara membiakkan bakteri Pseudomonas aeroginosa, Staphylococcus aureus, dan Escherichia coli di dalam cawan petri yang berisi sabun cair cuci tangan menunjukkan bahwa sabun cair cuci tangan memiliki daya hambat terhadap bakteri-bakteri tersebut. Penelitian lain yang dilakukan oleh Burton dan kawan-kawan pada tahun 2010 membuktikan bahwa jumlah bakteri pada telapak tangan yang dicuci menggunakan sabun lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah bakteri yang ditemukan pada tangan yang dicuci tanpa sabun.

Hal ini dikarenakan di dalam sabun cair cuci tangan terkandung zat-zat yang bersifat bakterisid dan bakteriostatik (Selvamohan and Sandhya, 2012; Husain, 2008). Zat-zat tersebut seperti alkohol dan antibakteri. Selain itu, derajat keasaman (pH) sabun cair cuci tangan juga berperan dalam menghambat

(11)

pertumbuhan dan membunuh bakteri (Brooks, Butel, and Morse, 2008; Irianto, 2006; Champoux et al., 2004; Paulson, 2003).

Pemerintah mengharuskan setiap restoran waralaba untuk menyediakan tempat cuci tangan beserta sabun sebagai upaya untuk menurunkan angka penyakit infeksi saluran pencernaan (Menteri Kesehatan Repunlik Indonesia 2011; 2003). Meningkatnya angka penyakit infeksi saluran pencernaan saat ini tidak hanya disebabkan oleh bakteri yang berasal dari konsumen sendiri tetapi juga dari para pengolah makanan atau food-handler (Loir, 2003).

Bakteri Escherichia coli strain tertentu merupakan bakteri Gram negatif yang banyak menyebabkan penyakit infeksi saluran pencernaan selain Vibrio cholera dan rotavirus. Bakteri ini bertransmisi melalui jalur fekal-oral akibat rendahnya kualitas kebersihan individu (konsumen). Selain bakteri Gram negatif, toksin bakteri Gram positif seperti Staphylococcus aureus yang bersifat termostabil juga dapat menyebabkan penyakit infeksi (Champoux et al., 2004). Toksin S. aureus berperan besar dalam meningkatnya wabah infeksi saluran cerna akibat keracunan makanan atau food-poisoning disease (Loir, 2003). Toksin tersebut dihasilkan oleh bakteri S. aureus yang masuk dan berkembang di dalam makanan akibat dari proses pengolahan yang tidak bersih oleh food-handler (Loir, 2003).

Penggunaan sabun cair untuk mencuci tangan dapat diterima secara luas daripada sabun batang karena sabun batang memiliki potensi yang lebih basar untuk terjadinya perpindahan bakteri dari pengguna sebelumnya (Oranusi, Akanade, and Dahunsi, 2013). Sabun cair cuci tangan disediakan diberbagai fasilitas umum seperti restoran waralaba. Sabun cair cuci tangan yang disediakan

(12)

di restoran waralaba di Kota Padang sudah mengalami proses pengenceran dengan jumlah yang berbeda-beda. Pengenceran sabun cair cuci tangan mengubah pH, konsentrasi antiseptik seperti alkohol, dan antibakteri sebagai kandungan tambahan yang terlarut di dalam sabun sehingga akan mempengaruhi kemampuan sabun dalam menghambat dan membunuh bakteri (Oranusi, Akanade, and Dahunsi, 2013; Irianto, 2006).

Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin melakukan uji sensitivitas untuk mengetahui daya hambat sabun cair cuci tangan yang tersedia pada restoran waralaba di Kota Padang terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus secara in vitro.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang, rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimana daya hambat masing-masing sabun cair cuci tangan yang tersedia pada restoran waralaba di Kota Padang terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli secara in vitro?

2. Bagaimana daya hambat masing-masing sabun cair cuci tangan yang tersedia pada restoran waralaba di Kota Padang terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat masing-masing sabun cair cuci tangan yang tersedia pada restoran waralaba di Kota Padang terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.

(13)

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui daya hambat masing-masing sabun cair cuci tangan yang tersedia pada restoran waralaba di Kota Padang terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli.

2. Mengetahui daya hambat masing-masing sabun cair cuci tangan yang tersedia pada restoran waralaba di Kota Padang terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Memberi informasi mengenai daya hambat masing-masing sabun cair cuci tangan yang tersedia pada restoran waralaba di Kota Padang terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.

2. Menjadi landasan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan keilmuan yang terkait dengan hal ini.

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji coba kelompok kecil menunjukkan bahwa tanggapan mahasiswa terhadap aspek kegrafikaan dan aspek penyajian memiliki tingkat validitas yang tinggi, serta

Dimana pada Gambar 4, yang dimaksud dengan data-1 adalah Hasil perhitun- gan hambatan kapal dengan metode Van Oot- merssen , data-2 adalah hasil perhitungan ham-

Adapun Algoritma yang digunakan untuk membangkitkan frequent itemset ini adalah Algoritma AprioriAlgoritma apriori memiliki kelemahan pada ekstraksi fitur yang

Hasil penelitian yang didapatkan adalah sistem pengolahan data ini dapat membantu proses penginputan data peserta diklat di LP3SDM AZRA Palembang menjadi lebih

Dari analisa hasil eyetracking untuk task III, ditemukan adanya kesulitan pada saat hendak menggunakan fitur sortir produk karena dalam website RI menggunakan istilah standar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran dan pola asuh orang tua terhadap hasil belajar di Lubuk Pakam. Teknik analisis data adalah analisis

Menurut adat Masyarakat Suku Sakai bahwa untuk bagian harta waris, (hak) ayah dan ibu hanya bisa diperoleh apabila ahli waris utama benar-benar dapat dinyatakan sudah

Misal, apabila ECFC telah divalidasi menjadi subtipe yang dapat membentuk pembuluh darah dan tidak bersifat parakrin, maka segala hal yang berkaitan dengan