• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GARAM AI(N03)3 TERHADAP EKSTRAKSI ITRIUM DARI KONSENTRAT LOGAM TANAH JARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH GARAM AI(N03)3 TERHADAP EKSTRAKSI ITRIUM DARI KONSENTRAT LOGAM TANAH JARANG"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

A.N. Bintarti, dkk. ISSN 0216 - 3128 213

PENGARUH

GARAM

AI(N03)3

TERHADAP

EKSTRAKSI

ITRIUM DARI KONSENTRAT LOGAM TANAH JARANG

AN. Bintarti, Bambang EHB

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

ABSTRAK

PENGARUH GARAM Al(NOJJJ TERHADAP EKSTRAKSI ITRIUM DARI KONSENTRAT LOGAM TANAH JARANG. Telah dilakulwn proses ekstraksi terhadap konsentrat itrium dari pasir senotim yang mengandung unsur-unsur itrium (Y). gadolinium (Cd) dan dysporsium (Oy) yang dilarutlwn dalam asam nitrat. Oilakulwn penelilian ekstraksi secara catu dari 10 ml umpan dicampur dengan 10 ml salven dan pemalwian tri bulil fosfat (TBP) sebagai solven divariasi dari 10 - 100% volum. keasaman umpan dari 2 -6 M, kecepatan pengadulwn dari 100 - 600 rpm, pemalwian AI(NOJJJ dalam umpan dari 0.25 - 1.5 grlml dan wakiu pengadulwn dari 5 - 30 meni!. Kondisi ekstraksi relatif baik pada pemalwian TBP 70% volume, keasaman umpan 3M. kecepatan pengadulwn 100 rpm. pemalwian AI(NOJJJ dalam umpan 1,25 grlml dan wakiu pengadulwn 20 men it dl!ngan hasil pemisahan yang dinyatalwn sebagai koejisiensi distribusi (Kd) itrium 0.7681 denganfakior pisah (rx) Y-Gd =2,/0 dan Y-Oy =0,5121.

ABSTRACT

INFLUENCE OF A/(NOJJJ SALT ON THE EXTRACTION OF YTTRIUM FROM RARE EARTH CONCENTRA TE. An extraction process of yttrium concentrate from xenolime sand which contain elements yttrium (Y), gadolinium (Gd), and dysporsium (Oy) which were dissolved into nitric acid. The experimenl IVas done hatch usely hy mixing 10 ml of Ihe feed wilh 10 ml solvent and Ihe use of using tribllthyl phosphate (/'81') as solvelll was varied ;rom I 0 ~.!OO%valli me, acidity of Ihe feed ;rOil/ 2- (, M. the velocity of stirring from 100 - 600 rpm, IIsing AI(NOJJJ in the feed from 0.25 - 1.5 grlml and the time of stirring from 5 - 30 minutes. The good relative extraction condition IVasgained at using T8P 70% volllll/e, Ihe acidity of the feed 1.25 grlcc and the time of slirring at 20 minutes with the separation results as coefficienl dislriblllion of Y =O.768111'ilh separationfaClor (a) Y·Gd = 2,10 and Y-Dy = 0,5121.

PENDAHULUAN

Itrium

tanah (Y)jarangmerupakanyang terdapatsalah satudalamunsurcampuranlogam

sesama unsur-unsur logam tanah jarang , baik dipasir monasit maupun senotim, yang merupakan hasil samping pengolahan tambang timah di P Bangka dan P Belitung. (2. 3) Oi dalam pasir monasit itrium ada sekitar 1,34% dan dalam scnotim sekitar 19,7% bersama unsur logam tanah jarang yang lain terikat sebagai senyawa komplek

fosfat dan biasa ditulis sebagai ( Y, La, Ce, Nd, Th ) P04 sedangkan pengotor-pengotornya yaitu seperti Fe, AI Ca, Mg, Si, Ti dan Zr juga terikut sebagai komplek fosfat. (2.3)

Itrium berguna diberbagai bidang industri seperti Y 203 untuk tabung TV wama, untuk produksi Itrium Iron Gamet (Y 3Fes0I2) untuk gclombang mikro, Y dengan logam lain dapat digunakan untuk pembuatan logam paduan yang sangat kuat, juga dipakai sebagai bahan keramik dan formula gelas yang mempunyai titik leleh tinggi

serta memberikan tahanan kejut dan karakteristik pemuaian yang rendah. NdY AI garnet adalah laser dengan 4 tingkat yang memakai medium aktif Y 3AI0Is.(2)

Salah satu cara untuk memisahkan unsur yang diinginkan dari campurannya adalah adalah melalui proses ekstraksi yang merupakan proses dengan dasar perbedaan daya larut unsur yang diinginkan (solut) diantara 2 fasa yang tidak saling larut yaitu fasa fasa air atau umpan dan fasa organik. Solut akan masuk dari fasa air ke dalam fasa organik, dan banyak faktor yang mempengaruhi perpindahan itu yaitu jumlah pemakaian solven, konsentrasi umpan, keasaman umpan, pemakaian penggaram berupa garam nitrat, waktu dan kecepatan pengadukan selama proses ekstraksi. (3)

Untuk menandai besamya proses pemisahan melalui ekstraksi dinyatakan dengan koefisien distribusi (Kd) yaitu perbandingan antara konsentrasi solut dalam fasa organik terhadap

(2)

214

-

ISSN 0216 - 3128 A.N. Bintarti, dkk.

konsentrasi solut yang masih tinggal dalam fasa air. Makin besar harga

Kd

berarti makin besar pula solut yang dapat diambil melalui proses ekstraksi dan untuk menyatakan seberapa jauh solut terpisah dari unsur-unsur lain yang terikut yaitu melalui faktor pisah (ex) yang merupakan perbandingan Kd solut terhadap Kd suatu unsur lain yang terikut. Besamya solut yang dapat terekstrak dapat juga dinyatakan dengan % recovery atau efisiensi yaitu perbandingan solut yang terambil terhadap banyaknya solut dalam mula-mula dinyatakan dalam %.

Oalam penelitian ini dicoba variabel-variabel berpengaruh seperti pemakaian solven, keasaman dan konsentrasi umpan, jumlah garam AI(N03)3 sebagai lanjutan penelitian sebelumnya yaitu pengaruh beberapa macam garam nitrat di dalam umpan yang terbukti bisa meningkatkan hasil ekstraksi, begitu juga akan dicoba pengaruh waktu dan kecepatan selama proses. Pada proses ekstraksi memakai pelarut tributil fosfat (TBP) dalam media asam nitrat, maka apabila M+3 adalah suatu ion logam tanah jarang, maka persamaan ekstraksinya kemungkinan adalah sebagai berikut :

MJ+ +3HNOJ +3TBP <=>M (NOJh 3TBP +3H+ (I)

I. Variasi pemakaian TBP dalam pengencer kerosin. Larutan' umpan 10 ml dikontakkan dengan 10 ml solven TBP diaduk dengan kecepatan 200 rpm, waktu pengadukan 10 men it. Sesudah itu didiamkan sebentar, hinga diperkirakan telah mencapai keadaan setimbang . Selanjutnya fasa air dipisahkan dari fasa organiknya, kemudian umpan dan fasa air ini dianalisis.

2. Pekerjaan No I. diulangi dengan variasi keasaman umpan dari 2 - 6 M, dengan %TBP dipakai kondisi terbaik dari pekerjaan No I. 3. Pekerjaan No 2. diulangi dengan variasi

kecepatan pengadukan dari 100 - 600 rpm, dengan % TBP dan keasaman umpan dipakai kondisi terbaik dari pekerjaan No I dan No.2. 4. Pekerjaan No 3. diulangi dengan variasi

pemakaian AI(N03)3 di dalam umpan dari 0,25 - 1,50 grim I, dengan % TBP, keasaman umpan dan kecepatan pengadukan dipakai kondisi terbaik dari pekerjaan No I, 2 dan 3. 5. Pekerjaan No 4. diulangi dengan variasi waktu

pengadukan dari 5 - 30 men it, dengan %TBP, keasaman umpan, kecepatan pengadukan dan pemakaian AI(N03)3, dipakai kondisi terbaik dari pekerjaan No. I, 2, 3 dan 4.

Kd

=

[M (N03)3

3TBP]

[M3

+]

(2)

HASIL

DAN PEMBAHASAN

Kd Solut Kd unsur lain

Setelah dilakukan berbagai variasi dalam percobaan di atas maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Faktor pisah

(a)

=

(3)

.. [Solut]yangterambil x 100% (4) EfislenSI (,,)

=

[Solut] dalam umpan

TAT A KERJA

0.6 0.5 0.4 "0 ::I:: 0.3 0.2 0.1 o

[;By

-<>--<>-DyG d

Bahan dan Alat

Bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah konsentrat itrium dari pasir senotim, HN03, garam AI(N03)3, aquades, TBP, pengencer kerosin, sedangkan alat yang digunakan adalah peralatan gelas, neraca analitik, dan alat pendar sinar X.

Metoda

Ekstraksi terhadap konsentrat itrium dalam media asam nitrat yang terutama mengandung unsur dari kelompok itria yaitu itrium (Y), diikuti gadolinium (Gd) dan dysporsium (Dy).

•••<::> ~ '!J<::> ~ +,,<::> ~<::> ,,<::> 'b<::> <fI •••<::><::>

%volume TBP

Gambar 1. Pengarull % volume TBP terlladap

Kd

Dari Gambar I dan 2 bisa diamati bahwa semakin naik pemakaian solven yaitu TBP, maka hasil pemisahan juga semakin naik. Hal ini bisa ditinjau dari persamaan reaksinya (persamaan I) yang menunjukkan bahwa hasil ekstraksi berbanding lurus dengan konsentrasi TBP pangkat 3 yang bisa ditulis kembali sebagai berikut :

Prosldlng PPI - PDIPTN 2006

Pustek Akselerator dan Proses Bahan· BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006

(3)

A.N. Bintarti, dkk. ISSN 0216 - 3128

-

2/5

Gambar 2. Pengaruh % TBP terhadap faktor

pisah

MJ+ +N03' +3TBP <:::> M (N03)] 3TBP

M (NO])3 3THP = K [M31] [No]'f [TBPf M3 \ = ion logam tanah jarang di dalam umpan M (NO])3 3TBP = senyawa komplek dalam fasa organik %volume TBP 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Kd [Wr (5) [HNOJ]) [TBPf K =[M(NO))) .3TBP][Wf [M)+][HNo)]) [TBP]

(ni bcrasal dari pcrsamaan :

Dari Gambar 3 dan 4. bisa dilihat bahwa semakin naik keasaman umpan, maka hasil ekstraksi eenderung menurun, Kondisi ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yaitu ekstraksi itrium dibawah pengaruh garam Fe(NO])3 yang menunjukkan bahwa semakin naik keasaman, maka hasil ekstraksi juga semakin naik, yang dapat dilihat dari harga Kdnya. Dari pesamaan reaksi di atas dapat ditulis harga konstante kesetimbangan yaitu : ..·o.··"O·P.O 0-o

1.

1A

i

12 ~ 1

~

~ O. ~ O. ~ OA 02 o

HNO) dalam Umpan, M

Gambar 3. Pe/lgaruh keasama/l umpa/l terhadap

Kd

HNO) dalam Umpan, M

Gambar 4. Pe/lgaruh keasama/l umpan terhadap faktor pisah.

Pemilihan jumlah solven yang dipakai tidak hanya bisa memberikan hasil ekstraksi yang relatif paling banyak, tetapi juga dipertimbangkan pemisahan soilit dari unsur-unsur lain yang terikut, sampai kira-kira pemakaian TBP 50% mulai memberikan hasil pcmisahan yang mcningkat. Dipilih solvcn

70% volume karena memberikan hasil pemisahan yang rclatif baik antara Y terhadap Gd maupun Dy. Untuk pcmakaian TBP yang lebih tinggi, maka faktor pisah Y terhadap Gd semakin meningkat, tetapi faktor pisah Y terhadap Dy mulai mengalami penurunan, sehingga hal ini tidak dipilih.

4 3.5 3 2.5 ~ 2 1.5 1 0.6 o I ,

Pada penelitian ini ada hubungannya dengan konsentrasi itrium di dalam umpan yang mungkin lebih rendah jika dibandingkan penelitian sebelumnya yaitu dibawah pengaruh garam Fe(NO]h Dalam hal ini terkait konsentrasi umpan yaitu konsentrasi yang lebih kecil, maka hanya rnemcrlukan kcasaman yang juga Icbih rcndah sudah eukup meneapai stoiehiometri dan untuk keasaman yang rneningkat, hasil ekstraksi rnalah sernakin turun dengan bcrtambahnya ion H' dalarn larutan akan menyebabkan reaksi bergeser ke kiri, ke arah reaktan yang bisa dilihat dari persamaan di atas, sehingga harga Kd mengalami penurunan. Pada penelitian sebelumnya, konsentrasi umpan yang dipakai lebih tinggi, sehingga memerlukan ion-ion nitrat yang lebih banyak antara lain dengan bantuan pemakaian gararn-garam nitrat an tara lain Fe(N03h dalam umpan, disamping juga dengan eara menaikkan keasarnannya. Sernakin naik keasarnan urnpan maka hasil juga akan semakin bertambah besar sarnpai kira-kira meneapai stoiehiometri, kemudian berangsur turun karena dalam larutan urn pan terjadi kelebihan jurnlah ion H+ yang menyebabkan reaksi bergeser kearah kiri yaitu kearah reaktan. Dari Gambar 3 dan 4 dipilih keasarnan umpan 3 M sebab pada kondisi ini memberikan harga-harga faktor pisah relatif lebih tinggi untuk itrium terhadap un sur lain yang terikut, yaitu faktor pisah itrium terhadap Gd = 0,5750 dan terhadap Dy = 0,5775.

Penelitian untuk rnernvariasi pengadukan perlu dilakukan, sebab diperkirakan mernpengaruhi hasil ekstraksi yang juga rnerupakan peristiwa difusi, selain peristiwa kimia dalarn pernbentukan kornplek dari dua fasa yang tidak saling earn pur. Pengadukan diberikan kepada sistern dengan tujuan untuk rnenebarkan zat eair yang rnengandung solut ke dalarn zat eair lain yang tidak atau sukar bereampur, sehingga bisa rnernberi kontak fasa yang sebesar-besarnya, yang rnengakibatkan hasil ~y

·..0 .. Gd ~Dy

,...o .. y.Gdl

--Y-Dy

6 6 5 5 4 4 3 3 2 2 O~ o.

i

O~

fM

i~

~~

~~

~1 o

(4)

216 ISSN 0216 - 3128 A.N. Hintarti, dkk.

100 200 300 400 600 600

Kec. Pengadukan, rpm

Gambar

5.

Pengaruh

kecepatan

pengadukan

terhadap Kd

ekstraksi meningkat. Kecepatan pengadukan yang semakin tinggi menyebabkan terbentuknya butir-butir cairan yang semakin kecil ukurannya, sehingga luas bidang kontak semakin besar untuk melakukan kontak fasa. Besamya pengadukan tergantung pada total volume dari cairan yang dicampur, juga oleh kekentalan sistem dan tegangan antar muka antara fasa organik dan fasa cairo Dari pecobaan ini dapat dilihat dari Gambar 5 dan 6 bahwa kenaikan kecepatan pengadukan memberikan kenaikan hasil yang berarti untuk Dy tetapi untuk Y dan Gd kenaikan tidak begitu signifikan. Hal ini mungkin disebabkan karena volume sistem yang diaduk relatif sedikit, yaitu hanya 20 ml, yang mungkin hanya memerlukan kecepatan pengadukan sampai kira-kira 100 rpm, memberikan faktor pisah Y terhadap Gd dan Y relatif tinggi jika dibandingkan pada kecepatan lain yang lebih besar. Meskipun hasil ekstraksi lebih rendah tetapi memberikan faktor pisah relatif lebih tinggi.

AI(NO,h, gr/ml

Gambar

7.

Pengaruh garam A/(NO.J3 terhadap

Kd 0.8 .c IV ~ 0.6]

/

"-0/

I~

~ 0.4 I -<>-Y.Dy IV u.. 0.2

[;Ey

-<>--.- GdDy 1.26 1.6 0.26 0.6 0.76

dalam larutan, sehingga lebih mendorong unsur untuk masuk ke dalam fasa organik, karena terbentuknya komplek. Dengan penambahan elektrolit berupa AI(N03)3 atau memakai garam-garam nitrat yang lain, maka efisiensi itrium akan meningkat karena kekuatan ionik (f.l) dalam umpan meningkat. Ekstraksi itrium membutuhkan konsentrasi ion nitrat dalam larutan umpan yang relatif cukup, sebab ekstraksi itrium dipengaruhi dan dibantu oleh efek garam. Dari Gambar 7 dan 8 dipilih pemakaian Al(N03)3 sebanyak 1,25 gr/ml dengan alasan menghasilkan faktor pisah antara itrium terhadap Gd dan Dy relatif tinggi, jika dibandingkan pada pemakaian AI(N03)3 untuk harga-harga yang lain.

4 --3.6 3 2.6 ~ 2 1.5 1 0.5 o

[;Ey

-<>--.- GdDy 6 4.6 4 3.6 3 ~ 2.6 2 1.6 1 0.6 o o 1 0.9 0.8

{i

0.7

£

0.6 ~ 0.6 ~ 0.4 ~ 0.3 0.2 0.1 o 100 200 300 400 600 600 Kec. Pengadukan, rpm

Gambar

6.

Pengaruh'

kecepatan

pengadukan

terhadap faktor pisah.

0.26 0.6 0.76 1 1.25 1.5

AI(NO,h, grlml

Gambar

8.

Pengaruh garam A/(NO.J3

faktor pisah.

3.6 3 2.6 2 'a :s:: 1.6 1 0.6 o

terhadap

[;Ey

-<>--.- GdDy Penambahan elektrolit ke dalam sistem

larutan berair (umpan) dimaksudkan untuk meningkatkan hasil ekstraksi. Peristiwa penambahan elektrolit ini disebut

"Salted Out"

dan dalam penelitian ini dipakai garam AI(N03)3. Garam nitrat ini akan menyumbang ion nitrat di

6 10 16 20 25

Waktu Pengadukan, menlt

Gambar

9.

Pengaruh

waktu

terltadap Kd

30

pengadukall

Prosiding PPI - PDIPTN 2006

Pustek Akselerator dan Proses Bahan· BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006

(5)

A.N. Billtarti, dkk. ISSN 0216-3128

2/7

5 10 15 20 25 30

Waktu Pengadukan, menit

KESIMPULAN

Gall/bar JO. Pengaruh !Vaklu pengadukan

terhadap faktor pisah.

garam Mohon pertimbangan penggunaan

dalam penelitian ini

?

TANYAJAWAB

Sunardjo Apakah AI(N03») dijelaskan

DAFT AR PUST AKA

I. PRAKASH. S., " Advanced Chemistry of Rare Earth Element"., 4 ed , S. Chand. Co. Ltd., New Delhi (1975).

2. SISWOTO.," Pemisahan Itrium dari Pasir Senotim Secara Kromatografi Kolom Penukar Ion dengan EDT A sebagai Eluen "., Jurusan Teknik Nuklir, FT-UGM, Yogyakarta. (1989).

3. NINIK BINTARTI. A, BAMBANG EHB.,

"Ekstraksi Unsur-unsur Dalam Konsentrat Nd dari Pasir Monasit dengan Pengaruh NaN03 di dalam Umpan "., JASA KIAI, (2004).

4. HANSON.C., Recent advanced in Liquid-liquid Extraction., Pergamon. Press, Oxford. (197]).

5. LESTER L.K., MORTON.S and FH

SPEDDING., Solvent Extraction Equilibria For Rare Earth N itrate- Tributyl Phosphate System., ISC-766 USAEC , USA (1956). 6. RITCEY GM and ASHBROOK AW., Solvent

Extraction., ESPC, New York. (1979).

7. TIPTOP C.R. JR., Reactor Hand Book., Vol I., Material s, Interscience Publisher, Inc. New York ( 1960).

8. HUNG;TM., HORNG, J.S, and HOH Y.c. "Stripping Rare Earth From Its Loaded Di (2-ethyl hexyl) Phosphate Complex by Oxalic Acid" Chemical Engineering Division., Institute of Nuclear Energy Research, Taiwan (1991).

/

3 2.5 .!:

~

2 1/1 a: •.. 1.5 B.:s:ro u. 0.5 0

Dari Gambar 9 dan 10 dapat di jelaskan sebagai berikut : dua fasa yang tidak saling larut di dalam proses ekstraksi, maka disamping mcmbutuhkan pengadukan juga membutuhkan waktu yang cukup untuk mengontakan ke dua fasa slIpaya perpindahan solut dari fasa air ke rasa organik bisa lebih efektif. Semakin lama waktu yang diberikan, maka hasil ekstraksi cenderung mengalami peningkatan sampai mencapai suatu kcadaan dimana pcrtambahan waktu yang dibcrikan tidak memberikan tambahan hasil yang bcrarti dan ini kira-kira sampai pencapaian waktu ekstraksi 20 menit. Untuk waktu sepanjang itu meskipun harga Kd itrium yang dihasilkan lebih rendah jika dibandingkan dengan pengadukan kurang dari 20 men it, tetapi perbedaan itu kurang berarti, lebih lagi pada 20 men it, memberikan faktor pisah yang relatif lebih tinggi untuk itrium terhadap Gd dan Dy. Pada pengadukan 10 menit memberikan faktor pisah antara Y terhadap Gd paling tinggi tetapi terhadap Dy lebih rendah jika dibandingkan dengan pengadukan untuk waktu-waktu yang lain sehingga tidak dipilih.

Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa ekstraksi itrium dari konsentrat logam tanah jarang dari pasir senotim dibawah pengaruh AI(N03)3 memberikan kondisi relatif baik yaitu untuk pemakaian TBP sebagai solven pada 70% dalam pengencer kerosin, keasaman umpan 3 M, kecepatan pengadukan 100 rpm, pemakaian AI(N03h 1,25 grim I dan waktu pengadukan 20 menit memberikan koefisien distribusi (Kd) Y = 0,7681 dan faktor pisah

(a)

Y-Gd = 2,100; Y-Dy = 0,512\.

A.N. Bintarti

Pemakaian AI(NO;h dalam umpan mempunyai tujuan untuk meningkatkan hasi/ ekstraksi. Hal ini disebabkan dengan penambahan atau elektro/it mengakibatkan kekuatan ionik dalam fasa air meningkat yang akan menyebabkan

turunnya koejisien aktivitas ion logam. Keadaan ini akan meningkatkan konsentrasi logam dalam fasa air sehingga menyebabkan kesetimbangan

(6)

218

!!!!!!!! ISSN 0216 - 3128 A.N. Binlarti, dkk.

Hidayati

Sampai berapa % Itrium maximum dapat terekstrak pada akhir reaksi (akhir proses) dibandingkan dengan konsentrat maupun batuan?

Juga dibandingkan dengan pustaka terbaru yang diperoleh ?

A.N. Bintarti

Di da/am pasir monasit

:t

1,34 % , di da/am senotim

:t

19,70 % , da/am konsentrat yang pernah dikerjakan ada

:t

46% -85,6%. Da/am penelitian ini dicoba untuk meningkatkan

kadarnya. Disini Itrium yang dapat terekstrak

:t

43,44 % dari umpan yang dipakai apakah dari kadar 46 %atau yang /ebih tinggi. Hasi/ dapat ditingkatkan dengan me/akukan ekstraksi /agi (bertingkat) dan untuk lehih memurnikannya lagi hasi/ ekstraksi dikenakan proses me/alui k%m penukar ion mengingat unsur-unsur logam tanah jarang mempunyai sifat-sifat kimia

yang mirip sehingga sukar untuk

memisahkannya.

Yang bisa di/akukan adalah meningkatkan kadar setinggi-tingginya, /ebih tinggi dari yang te/ah dicapai se/ama ini, sedangkan hasi/ dipasaran yang diperoleh

:t

99, 9 %.

Prosiding PPI • PDIPTN 2006

Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006

Gambar

Gambar 1. Pengarull % volume TBP terlladap Kd
Gambar 2. Pengaruh % TBP terhadap faktor pisah
Gambar 5. Pengaruh kecepatan pengadukan terhadap Kd

Referensi

Dokumen terkait

(3) rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, ukuran laba atau rugi segmen dilaporkan, aset segmen, liabilitas segmen, dan unsur segmen material lainnya terhadap jumlah

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung Nomor: 07/Ba-HPL/PL-Konsul/BM- APBD/PU/IV/2012 :.. Perencanaan Pembangunan Jalan Lapen Macadam Jalan Lingkungan Batubi SP1, SP2 dan

PEDOMAN WA WANCARA MENDALAM BAGI SlJBYEK PENELITIAIN DPRD KOTA PEKALONGAN TENTANG IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KA W ASAN TANP A ROKOK KTR SESUAI PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NO MER

Pertumbuhan Cendawan Entomopatogen Lecanicillium lecanii pada Berbagai Media serta Infektivitasnya terhadap Kutudaun Kedelai Aphis.. glycines Matsumura (Hemiptera:

Selain dilakukan uji korelasi dari persamaan yang telah diperoleh, dilakukan juga uji beda nyata untuk mengetahui perbedaan nilai kadar karbon dan berat jenis

Atas desakan masyarakat untuk mencetak uang dengan jumlah yg lebih kecil, maka Sultan Kamil mencetak uang dari tembaga (fulus), sehingga dirham untuk transaksi besar &amp; fulus

Semasa pengkaji menjalankan pengajaran dan pembelajaran komponen kemahiran permainan bola baling, respon murid yang menyatakan aktiviti yang dijalankan juga seronok

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang penggunaan pen- dekatan Pendidikan Matematika Rea- listik dalam peningkatan pembela-jaran Matematika di kelas I SDN