• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ary Yunita Anggraeni STIE INDOCAKTI, Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ary Yunita Anggraeni STIE INDOCAKTI, Malang"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM MUTU

PENGELOLAAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA,

MANAJEMEN KEUANGAN, MANAJEMEN PEMASARAN

DAN MANAJEMEN PRODUKSI

PADA KANTOR NOTARIS SJA’BANY BACHRY, SH

Ary Yunita Anggraeni STIE INDOCAKTI, Malang

ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan system mutu manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan, manajemen pemasaran, dan manajemen produksi pada Kantor Notaris Sja’bany Bachry, SH, sebagai media dalam pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, pemasaran, dan produksi . Dengan adanya sistem mutu pengelolaan tersebut dapat memudahkan setiap kegiatan yang ada pada perusahaan tersebut.

Model yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan aadalah berbentuk konseptual, prosedur yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan melalui tahapan pengumpulan data (identifikasi kebutuhan perusahaan), perencanaan, pengembangan produk, uji ahli, revisi produk, produk akhir.Subyek yang digunakan adalah Kantor Notaris Sja’bany Bachry, SH, jenis data yang diperoleh melalui observasi lapangan dan pemilik perusahaan serta data pendukung lainnya. Instrumen pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dokumentasi, dan angket. Jawaban angket menggunakan skala likert dengan 5 kategori penilaian (5) Sangat Layak, (4) Layak, (3) Cukup Layak, (2) Tidak Layak, dan (1)Sangat Tidak Layak. Teknik analisis data menggunakan rata-rata (mean) Sistem mutu diuji validasi oleh dua validator yaitu praktisi dan akademisi yang memiliki perbedaan dan persamaan sikap, cara pandang serta latar belakang pendidikan.

Hasil total uji rata-rata SOP Sumber Daya Manusia adalah 4,56 (dibulatkan menjadi 5). Nilai ini menunjukkan nilai sangat layak sehingga SOP Sumber Daya Manusia dinyatakan dibutuhkan dan layak digunakan. Hasil total uji rata-rata SOP Keuangan adalah 4,65 (dibulatkan menjadi 5). Nilai ini menunjukkan nilai sangat layak sehingga SOP Keuangan dinyatakan dibutuhkan dan layak digunakan. Hasil total uji rata-rata SOP Pemasaran adalah 4,54(dibulatkan menjadi 5). Nilai ini menunjukkan nilai sangat layak sehingga SOP Pemasaran dinyatakan dibutuhkan dan layak digunakan. Hasil total uji rata-rata SOP Produksi adalah 4,57 (dibulatkan menjadi 5). Nilai ini menunjukkan nilai sangat layak sehingga SOP Produksi dinyatakan dibutuhkan dan layak digunakan. Dari keempat manajemen SOP diatas dinyatakan bahwa SOP yang telah dikembangkan sangat layak dan dibutuhkan perusahaan. Kata kunci : Pengembangan Sistem Mutu, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen

Keuangan, Manajemen Pemasaran, dan Manajemen Produksi PENDAHULUAN

Di Indonesia terdapat bermacam-macam perusahaan dalam bentuk bisnis dan bentuk kepemilikannya diantaranya Peru

sahaan Perseorangan (PO), Firma, Perseroan Komanditer (CV), Perseroan Terbatas (PT), Perseroan Terbatas Negara (Persero), Lembaga, Koperasi dan lain sebagainya.

Terdapat dua pengertian pokok mengenai bisnis, pertama, bisnis merupakan kegiatan-kegiatan, dan kedua, bisnis merupakan sebuah

perusahaan. Para ahli pun mendefinisikan bisnis dengan cara berbeda. Definisi Raymond E. Glos dalam bukunya “Bussines Its Nature and Environment: And Introduction” (Glos, 1980), dianggap memiliki cakupan yang paling luas yakni:

“Bisnis merupakan seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industri yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan

(2)

memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka”.

Dalam suatu perekonomian yang kompleks saat ini, orang harus menghadapi tantangan dan risiko untuk mengkombinasikan tenaga kerja, material, modal, dan manajemen secara baik sebelum memasarkan suatu produk. Motivasi utama kegiatan bisnis adalah laba yang didefinisikan sebagai perbedaan antara penghasilan dan biaya-biaya yang dikeluarkan. Para pengusaha harus dapat melayani pelanggan dengan cara yang menguntungkan untuk kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang, selain harus selalu mengetahui kesempatan-kesempatan baru untuk memuaskan keinginan pembeli. (Umar, 2000:3-4)

Menurut Umar Husein (2000:17), Secara sederhana, Ilmu Manajemen dapat diartikan “Ilmu yang mempelajari cara mencapai suatu tujuan dengan efektif dan efisien, degan bantuan orang lain”.

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Adalah tugas MSDM untuk mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya. Atas definisi di atas, tugas MSDM terdiri atas tiga fungsi. Pertama fungsi manajerial: perencanaan, pengrganisasian, penggerakan dan pengendalian. Kedua, fungsi operasional: pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintregasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja. Fungsi ketiga MSDM menyangkut pencapaian tujuan organisasi perusahaan secara terpadu (Umar, 2000:17).

Tidak terlepas dari Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Keuangan memiliki pengertian manajemen pada umumnya, hanya pengaplikasian khusus pada bidang keuangan. Manajemen Keuangan, dilihat dari fungsinya, sebagai perencanaan organisasi untuk memperoleh dana, menggunakan dana, dan sekaligus mengendalikan dana tersebut dalam rangka maksimalisasi nilai organisasi (Umar, 2000:157).

Telah dijelaskan di atas pengertian manajemen-manajemen perusahaan. Begitupun

dengan manajemen yang lain, Manajemen Pemasaran pada dasarnya dapat diartikan bahwa sebagai keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun yang potensial (Umar, 2000:129).

Sedangkan manajemen produksi dan operasi adalah pengaplikasian dari beberapa manajemen sebelumnya yang dapat didefinisikan sebagai proses yang secara kontinyu dan efektif menggunakan fungsi-fungsi manajemen untuk mengintregasikan berbagai sumberdaya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Kegiatan manajemen ini berhubungan dengan penciptaan/pembuatan barang dan jasa (Umar:2000:143).

Kantor Notaris Sja’bany Bachry, SH merupakan perusahaan jasa yang bergerak di bidang hukum. Dalam perekrutan sumber daya manusia perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang hukum ini, memerlukan tenaga-tenaga yang tentunya faham dalam pembuatan jasa-jasa yang berkaitan dengan hukum negara. Dalam hal ini, pemilik perusahaan melakukan tes seleksi untuk mendapatkan karyawan yang mampu meningkatkan dan mengembangkan kinerja perusahaan. Pemilik perusahaan harus bisa menempatkan karyawannya sesuai dengan kemampuan masing-masing karyawannya, sehingga tujuan dan hasil kerja yang diinginkan perusahaan dapat tercapai.

Dapat disimpulkan bahwa, pengembangan sistem mutu dalam suatu perusahaan sangat penting untuk meningkatkan dan mengembangkan manajemen-manajemen yang ada dalam perusahaan, terutama dalam manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan, manajemen pemasaran dan manajemen produksi. Pada manajemen sumber daya manusia, mampu meningkatkan kinerja karyawan, meningkatkan daya saing karyawan, meningkatkan kemampuan karyawan dalam memberikan kepuasan layanan terhadap pelanggan. Pada manajemen keuangannya perusahaan mampu mengalokasikan dana secara

(3)

sesuai kebutuhan, tepat guna, dan efektif dalam pemasukan kas ataupun pengeluarannya. Pada manajemen pemasaran, mampu meningkatkan kecerdasan karyawan dalam melakukan proses pemasaran produk, meningkatkan daya saing perusahaan dalam pandangan pelanggan, menjaga hubungan baik dengan masyarakat serta mampu memperluas produk di pasaran, sedangkan pada manajemen produksinya perusahaan bisa tepat waktu dalam penyelesaiannya sesuai dengan kemampuan para karyawan yang ada di perusahaan.

TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengembangkan system mutu sumber daya manusia, keuangan, pemasaran dan produksi pada kantor Notaris Sja’bany Bachry, SH

KAJIAN PUSTAKA

Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Proses ini terdapat dalam fungsi/bidang produksi, pemasaran, keuangan, maupun kepegawaian. Karena sumber daya manusia (SDM) dianggap semakin penting perannya dalam pencapaian tujuan erusahaan, maka berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang SDM dikumpulkan secara sistematis dalam apa yang disebut manajemen sumber daya manusia. Istilah “manajemen” mempunyai arti sebagai kumpulan pengetahuan tentang bagaimana seharusnya memanage (mengelola) sumber daya manusia. (Rivai, 2004:1).

Manajemen Keuangan adalah salah satu bidang manajemen fungsional perusahaan perusahaan yang berhubungan dengan pengambil keputusan investasi jangka panjang, keputusan pendanaan jangka panjang, dan pengelolaan modal kerja perusahaan yang meliputi investasi dan pendanaan jangka pendek. Dengan kata lain, keuangan perusahaan merupakan bidang keuangan yang merupakan prinsip-prinsip keuangan dalam suatu organisasi perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan nilai melalui pengambilan

keputusan dan pengelolaan sumber daya manusia. (Sudana, 2011: 1-2).

Pemasaran dalam arti sempit yang terlihat dari definisi American Marketing Ascociation 1960 adalah hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang berkaitan dengan mengalirnya barang dan jasa dari produsen sampai ke konsumen.Pandangan yang lebih luas, yang menyatakan pemasaran merupakan proses kegiatan yang mulai jauh sebelum barang-barang atau bahan-bahan masuk dalam proses produksi. (Assauri, 2004: 3) .

Manajemen produksi dan operasi merupakan usaha-usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumber daya-sumber daya (atau sering disebut faktor-faktor produksi) tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan sebagainya, dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk dan jasa. (Handoko, 2000: 3)

Pengertian Sistem Menurut Jogianto (2005: 2) mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.

Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian (P4) sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien (dalam arti luas). Manajemene dalam arti sempit adalah manajemen sekolah/madrasah yang meliputi: perencanaan program sekolah/madrasah, pelaksanaan program sekolah/madrasah, kepemimpinan kepala sekolah/madrasah, pengawas/evaluasi, dan sistem informasi sekolah/madrasah. (Usman, 2010:5)

Menurut Goetsch dan Davis (1994: 4) “mutu (quality) merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan, lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan”.

Kata “Mutu” berasal dari bahasa inggris, “Quality” yang berarti kualitas. Dengan hal ini, mutu berarti merupakan sebuah hal yang

(4)

berhubungan dengan gairah dan harga diri. Sesuai keberadaannya, mutu dipandang sebagai nilai tertinggi dari suatu produk atau jasa.

Menurut Tjipto Atmoko (2009), Standar Operasional Prosedur merupakan suatu pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai denga fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif dan prosedural sesuai tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.

MODEL PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN

Dalam model pengembangan, Borg and Gall (1983) memuat panduan sistematika langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti agar produk yang dirancangnya mempunyai standar kelayakan. Dengan demikian, yang diperlukan dalam pengembangan ini adalah rujukan tentang prosedur produk yang akan dikembangkan. Uraian model pengembangan Borg dan Gall (1983), dijelaskan sebagai berikut.

Educational research and development (R & D) is a process used to develop and validate educational products. The steps of this process are usually referred to as the R & D cycle , which consists of studying research findings pertinent to the product to be developed, developing the product based on the finding, field testing it in the setting where it wil be used eventually, and revising it to correct the deficiencies found in the field testing stage. In indicate that product meets its behaviorally defined objectives. (Borg & Gall, 1983: 772) Terjemahan:

Riset dan pengembangan bidang pendidikan (R & D) adalah suatu proses yang yang digunakan untuk mengembangkan dan mengesahkan produk bidang pendidikan. Langkah-langkah dalam proses ini pada umumnya dikenal sebagai siklus R& D, yang terdiri dari: pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan validitas komponen-komponen pada produk yang akan dikembangkan, mengembangkannya menjadi sebuah produk, pengujian terhadap produk yang

dirancang, dan peninjauan ulang dan mengoreksi produk tersebut berdasarkan hasil uji coba. Hal itu sebagai indikasi bahwa produk temuan dari kegiatan pengembangan yang dilakukan mempunyai obyektivitas.

Dalam teknologi pembelajaran, deskripsi tentang prosedur dan langkah-langkah penelitian pengembangan sudah banyak dikembangkan. Borg & gall (1983) menyatakan bahwa prosedur penelitian pengembangan pada dasarnya terdiri dari dua tujuan utama, yaitu: (1) mengembangkan produk, dan (2) menguji keefektifan produk dalam mencapai tujuan.

Tujuan pertama disebut sebagai fungsi pengemban sedangkan tujuan kedua disebut sebagai validasi. Dengan demikkian, konsep penelitian pengembangan lebih tepat diartikan sebagai upaya pengembangan yang sekaligus disertai dengan upaya validasinya.

Borg dan Gall (1983: 775) mengajukan serangkaian tahap yang harus ditempuh dalam pendekatan ini, yaitu “research and information collecting, planning, develop preliminary form of product, preliminary field testing, main product revision, main field testing, operational product revision, operational field testing, final product revision, and dissemination and implementation”. Secara konseptual, pendekatan penelitian dan pengembangan mencakup 10 langkah umum, sebagaimana diuraikan Borg & Gall (1983:775),

(5)

Penelitian yang dilakukan penulis ini merupakan penelitian pengembangan yang dirancang untuk menghasilkan suatu sistem mutu yaitu standar operasional prosedur (SOP) di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), Manajemen Keuangan, Manajemen Pemasaran, dan Manajemen Produksi pada Kantor Notaris Sja’bany Bachry, SH. Pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model pengembangan yang dikembangkan oleh Borg dan Gall (1983) yang dimodifikasi oleh peneliti.

Langkah-langkah yang digunakan dalam model pengembangan ini adalah sebagai berikut: (1) melakukan pengumpulan data dengan melakukan wawancara dan observasi dengan pemilik usaha yakni Pak Sja’bany Bachry, (2) menyusun sistem mutu yang akan dikembangkan baik di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Keuangan, Manajemen Pemasaran, dan Manajemen Produksi, (3) mengembangkan produk sistem mutu yaitu standar operasional prosedur (SOP) dibidang Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Keuangan, Manajemen Pemasaran, dan Manajemen Produksi, (4) melakukan validasi standar operasional prosedur (SOP) kepada ahli bidang akademisi dosen Akuntansi dan Manajemen STIE INDOCAKTI dan praktisi yaitu pemilik Kantor Notaris Pak Sja’bany Bachry, SH, (5) merevisi produk awal (sesuai dengan hasil validasi dan saran atau tanggapan dari hasil uji ahli), (6) penyempurnaan produk akhir sistem mutu yaitu standar operasional prosedur (SOP) dibidang Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Keuangan, Manajemen Pemasaran dan Manajemen Produksi.

Gambar Langkah-langkah pengembangan sistem mutu Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Keuangan, Manajemen Pemasaran dan Manajemen Produksi.

Pengumpulan Data

Wawancara Observasi Dokumentasi

(Sumber : diolah sendiri oleh peneliti, 2014) PROSEDUR PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN

Standar operasional prosedur (SOP) di bidang manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan, Manajemen pemasaran dan manajemen produksi dikembangkan melalui prosedur pengembangan yang meliputi pengumpulan data, perencanaan, pengembangan produk awal, uji ahli, revisi produk awal, penerapan dan revisi produk akhir. Berikut penjelasan untuk masing-masing tahap :

Tahap Pengumpulan Data

Kegiatan pada tahap pengumpulan data ialah dengan melakukan wawancara yang berkaitan dengan pemilik perusahaan. Hal ini diperlukan untuk mengetahui sistem mutu yang cocok untuk diterapkan pada Kantor Notaris Sja’bany Bachry. Yang paling menonjol untuk dijadikan sistem mutu yaitu sistem mutu manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan, manajemen pemasaran, dan manajemen produksi.

Tahap Perencanaan

Berdasarkan tahap pengumpulan data, tahap perencanaan meliputi :

a. Perencanaan sistem mutu manajemen sumber daya manusia

Perencanaan

Manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan, manajemen pemasaran dan

manajemen produksi

Pengembangan Produk Awal

Membuat standar operasional prosedur (SOP) menajemen SDM, Manajemen Pemasaran dan

Manajemen Keuangan

Uji Ahli Praktisi Akademisi

Revisi Produk Awal

(6)

Pada tahap ini, peneliti merencanakan sistem mutu yang berkaitan dengan

manajemen sumber daya manusia b. Perencanaan sistem mutu manajemen keuangan

Pada tahap ini, peneliti merencanakan sistem mutu yang berkaitan dengan

manajemen keuangan

c. Perencanaan sistem mutu manajemen pemasaran

Pada tahap ini peneliti merencanakan sistem mutu yang berkaitan dengan manajemen pemasaran

d. Perencanaan sistem mutu manajemen produksi

Pada tahap ini peneliti merencanakan sistem mutu yang berkaitan dengan manajemen produksi

Tahap Pengembangan Produk Awal Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan sistem mutu yang dijabarkan dengan standar operasional prosedur (SP) berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan, manajemen pemasaran, dan manajemen produksi. Standar operasional prosedur meliputi beberapa aspek antara lain sebagai berikut: a. Definisi b. Tujuan c. Prinsip d. Prosedur e. Bagian Terkait f. Dokumentasi Tahap Uji Ahli

Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengetahui apakah standar operasional prosedur (SOP) yang telah dikembangkan dapat diterapkan pada perusahaan. Subyek validasi ahli adalah dosen Jurusan Akuntansi dan Manajemen STIE Indocakti dan Pemilik usaha. Dosen validator merupakan Dosen Jurusan Akuntansi dan Manajemen yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam bidang sistem mutu serta telah menempuh jennjang pendidikan S2. Validator praktisi merupakan pemilik Kantor Notaris yang di masa datang sebagai aplikator pada usaha yang dijalankannya.

Tabel 4.1 Tabel Validator Ahli Tabel Idenditas Validator Ahli

(Sumber diolah sendiri oleh peneliti, 2014) Tahap Revisi Produk Awal

Hasil validasi oleh validator pada standar operasional prosedur (SOP) digunakan sebagai acuan untuk merevisi standar operasional (SOP) yang telah dikembangkan sebelumnya. Revisi dilakukan berdasarkan kreteria dalam angket validasi yang disusun. Bagian dari standar operasional prosedur (SOP) yang divalidasi untuk di revisi adalah:

a. Definisi b. Tujuan c. Prinsip d. Prosedur e. Bagian Terkait Tahap Produk Akhir

Hasil yang diperoleh pada tahap penerapan digunakan sebagai acuan untuk melakukan dan menerapkan pada standar operasional prosedur (SOP) yang dihasilkan sebelumnya. Penyusunan produk akhir sistem mutu dengan produk standar operasional prosedur (SOP). Produk akhir ini adalah revisi akhir yang disarankan oleh validator sehingga produk memiliki tingkat kegunaan dan layak diterapkan pada usaha jasa pembuatan akta tanah dan akta perusahaan.. Jenis Data

Jenis data yang didapatkan merupakan data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif merupakan hasil penelitian dari validator berupa angka yaitu 1, 2, 3, 4, 5. Angka-angka tersebut kemudian dianalisis dan disesuaikan dengan kriteria yang telah ditentukan sehingga didapatkan kesimpulan kelayakan standar operasional prosedur (SOP). Data kualitatif merupakan komentar, saran, dan tanggapan dari validator digunakan untuk melakukan revisi terhadap standar operasional prosedur (SOP)

1 Candra Wahyu Hidayat Dosen Akuntansi STIE Indocakti 2 Sja’bany Bachry Pemilik Usaha Kantor Notaris

(7)

Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan pada pengumpulan data yaitu dengan menggunakan angket. ngket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang efisien jika peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang tidak bisa diharapkan dari responden. Angket sebagai teknik pengumpulan data sangat cocok untuk mengumpulkan data dalam jumlah besar. (Sugiyono, 2011:199-203). Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket untuk memperoleh data kualitatif yang kemudian akan dianalisis menggunakan program SPSS. Angket yang digunakan terdapat dua bagian, dimana bagian pertama merupakan angket penilaian dan bagian kedua merupakan lembar saran, komentar dari validator. Aspek-aspek penilaian yang terdapat pada bagian pertama adalah : (a) kegunaan; (b) kemudahan penggunaan; (c) kelengkapan; (d) keterbacaan atas standar operasional prosedur (SOP). Angket diserahkan kepada validator untuk dilakukan penilaian terhadap standar operasional prosedur (SOP). Hasil penilaian angket kemudian dianalisis menggunakan program SPSS. Data yang diperoleh pada penelitian ini merupakan hasil penilaian validator terhadap angket yang dibuat oleh peneliti . jawaban angket menggunakan skala likert dengan lima kategori pilisahan sebagai berikut :

a. Angka 1 berarti sangat tidak layak b. Angka 2 berarti tidak layak

c. Angka 3 berarti cukup d. Angka 4 berarti layak e. Angka 5 berarti sangat layak Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian bertujuan untuk menyempurnakan sistem mutu manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan, manajemen pemasaran, dan manajemen produksi dengan produk yang berupa standar operasional prosedur (SOP). Teknik yang digunakan untuk menganalisis data hasil validasi adalah :

1. Uji Rata-Rata

Perhitungan rata-rata didasarkan atas pendapat (Sugiono, 2013) yang menyatakan bahwa uji rata-rata penjelasan dari kelompok yang didasarkan atas nilai-nilai dari kelompok tersebut dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut. rumus untuk menghitung rata-rata adalah sebagai berikut:

Me = ∑ . 𝑥𝑖 N Dimana : Me : mean rata-rata ∑ : epsilen 𝑥𝑖 : nilai ke i sampai ke n n : jumlah individu No. Manajemen Sumber Daya Manusia Rata-rata seluruh validator A. Rata-rata per aspek 1 SOP Penyusunan

dan Alur Struktur Organisas 4,75 4,75 2 SOP Penyusunan Peta Tugas NOTARIS 4,25 4,25 3 SOP Penyusunan

Peta Tugas Bagian Keuangan

4,875 4,875

4

SOP Penyusunan

Peta Tugas Bagian Produksi

4,25 4,25

5

SOP Penyusunan

Peta Tugas Bagian Personalia 4,5 4,5 6 SOP Perekrutan Karyawan 4,5 4,5 7 SOP Penyeleksian Karyawan 5 5 8 SOP Penerimaan Karyawan 5 5 9 SOP Pelatihan Karyawan 4,5 4,5 10 SOP Penempatan Karyawan 4,625 4,625 11 SOP Penjadwalan

Hari kerja karyawan 4,5 4,5

12 SOP Penjadwalan

Rekreasi karyawan 4,5 4,5

13 SOP Pemberian

Bonus Karyawan 3,75 3,75

(8)

2. Pembulatan

Jadi, rata-rata yang dihasilkan dari rata-rata seluruh validator dan rata-rata per aspek menghasilkan nilai sebesar 4,65 (dibulatkan menjadi 5), berarti secara keseluruhan SOP yang ada dalam Manajemen Keuangan sangat layak digunakan dalam perusahaan.

Dalam rumus pembulatan peneliti membuat kesimpulan bahwa :

Untuk nilai rata-rata per aspek yang mendapatkan nilai koma lebih mulai dari 0,1-0,4 maka pembulatannya dijadikan pembulatan kebawah, sedangkan untuk nilai koma lebih dari 0,5-0,9 maka pembulatannya dijadikan pembulatan ke atas.

(Contoh : nilai rata-rata 4,3 pembulatannya menjadi 4,nilai rata-rata 4,8 pembulatannya menjadi 5)

Dengan asumsi bahwa pembulatan dipakai untuk rata-rata keseluruhan (gabungan rata-rata validator akademisi dan praktisi

Jadi, rata-rata yang dihasilkan dari rata-rata seluruh validator dan rata-rata per aspek menghasilkan nilai sebesar 4,54 (dibulatkan menjadi 5), berarti secara keseluruhan SOP yang ada dalam Manajemen Sumber Daya Manusia sangat layak digunakan dalam perusahaan Jadi, rata-rata yang dihasilkan dari rata-rata seluruh validator dan rata-rata per aspek menghasilkan nilai sebesar 4,57 (dibulatkan menjadi 5), berarti secara keseluruhan SOP yang ada dalam Manajemen Produksi sangat layak digunakan dalam perusahaan.

Jadi, rata-rata yang dihasilkan dari rata-rata seluruh validator dan rata-rata per aspek menghasilkan nilai sebesar 4,54 (dibulatkan menjadi 5), berarti secara keseluruhan SOP yang ada dalam Manajemen Pemasaran sangat layak digunakan dalam perusahaan.

No. Manajemen Keuangan Rata-rata seluruh validator B. Rata-rata per aspek 1 SOP Penyusunan Modal Usaha 4,125 4,125 2 SOP Penyusunan Kas Kecil 4,75 4,75 3 SOP Penerimaan Kas 4,875 4,875 4 SOP Pengeluaran Kas 4,75 4,75 5 SOP Pengadaan Inventaris Kantor 4,75 4,75 6 SOP Penggajian Karyawan 4,375 4,375 7 SOP Pembagian Uang Makan Karyawan 4,5 4,5 8 SOP Pembagian Uang Transport Karyawan 5 5 9 SOP Pembagian Tunjangan Hari Raya 4,75 4,75 10 SOP Pembayaran Rekening Listrik 5 5 11 SOP Penganggaran Belanja Bulanan 4,25 4,25 RATA-RATA 4,65 4,65 No. Manajemen Pemasaran Rata-rata seluruh validator C. Rata-rata per aspek 1 SOP Pembuatan Cover 4,5 4,5 2 SOP Pembuatan Kartu Nama 4,125 4,125 3 SOP Pembuatan Papan Nama 4,875 4,875 4 SOP Pembuatan Display Perusahaan 4,375 4,375 5 SOP Penentuan harga 4,5 4,5 6 SOP Penentuan Janka Waktu Penyelesaian 4,25 4,25 7 SOP Pembayaran Akta 4,75 4,75 No. Manajemen Pemasaran Rata-rata seluruh validator D. Rata-rata per aspek 8 SOP Pemberian Garansi Kepada Kecacatan 4,75 4,75 9 SOP Perjanjian Kerjasama Dengan Bank 4,75 4,75 RATA-RATA 4,54 4,54

(9)

Kesimpulan

Di dunia usaha mulai dari usaha kecil sampai dengan menengah ke atas pasti terdapat sebuah sistem yang berbentuk prosedur pengerjaan tahapan kerja, dimana tahapan-tahapan tersebut dibuat dengan hal-hal yang memang perlu dilakukan dalam prosedur kerja. Dalam hal ini, banyak perusahaan yang belum tahu mengenai apa pentingnya pembuatan prosedur kerja tersebut. Memang, dalam dunia usaha semua pengusaha telah mempunyai prosedur kerja, tetapi prosedur tersebut hanya bisa dilakukan searah dengan pemikiran dan perkembangan usahanya, daripada menulis dan membuat prosedur kerja yang terstruktur.

Di sini, saya sebagai penulis melakukan pengembangan dari sistem yang berbentuk prosedur kerja, di mana prosedur-prosedur tiap tahapan kerja ditulis secara jelas dan disamakan dengan kondisi di lapangan. Hal ini dimaksudkan untuk lebih memunculkan kegunaan dari prosedur kerja yang ditujukan agar susunan dan sistem-sistem yang ada dalam perusahaan lebih jelas, terstruktur, dan

No Judul SOP Kritik dan

Saran Solusi 1. SOP Penyusunan Struktur Organisasi Pada struktur Organisasi tidak usah mencantumka n bagian pemasaran (marketing) untuk masuk menjadi bagian struktur organisasi karena melanggar kode etik kenotarisan Menghilangka n bagian pemasaran (marketing) yang ada di dalam struktur organisasi 2. SOP Penjadwalan Pakaian Kerja Pindahkan substansi yang semula peneliti mencantumka n pada substansi manajemen pemasaran dipindahkan ke dalam substansi manajemen sumber daya manusia Pada perusahaan penjadwalan pakaian kerja sudah tidak dipergunakan lagi seperti pada awal mulaberdiriny a perusahaan, dan pemilik perusahaan menyarankan SOP penjadwalan pakaian kerja tidak perlu untuk dikembangkan 3. SOP Pemberian Bonus Karyawan Pindahkan substansi yang semula peneliti mencantumka n pada substansi manajemen pemasaran dipindahkan ke dalam substansi manajemen sumber daya manusia Untuk SOP Pemberian Bonus Karyawan dipindah dari substansi manajemenpe masaran ke dalam substansi manajemen sumber daya manusia No. Manajemen Produksi Rata-rata seluruh validator E. Rata-rata per aspek 1 SOP Penataan Ruangan 4,875 4,875

2 SOP Bahan Baku 4,625 4,625

3 SOP Penjadwalan karyawan 4,25 4,25 4 SOP Pelayanan Pelanggan 4,75 4,75 5 SOP Penerimaan Pesanan 4,75 4,75 6 SOP Pemeriksaan Kelengkapan Akta 4,625 4,625

7 SOP Pengetikan Akta 4,375 4,375

8

SOP

Penandatanganan Akta

4,5 4,5

9 SOP Penjahitan Akta 4,875 4,875

10 SOP Pemrosesan Validasi Pajak 4,125 4,125 11 SOP Pendaftaran Akta 4,625 4,625 12 SOP Pengarsipan 4,5 4,5 RATA-RATA 4,57 4,57

(10)

terkoodinir dengan baik sesuai dengan keinginan dan tujuan perusahaan.

Jadi, dengan pembuatan dan pengembangan prosedur kerja ini akan dapat memudahkan seluruh pemakai dan pelaksana dalam perusahaan akan lebih mudah melaksanakan pekerjaan dan bisa mewujudkan tujuan perusahaan dengan baik dan benar.

Kajian Produk yang Sudah Direvisi

Berdasarkan uji validitas pada produk penelitian dan pengembangan standar operasional prosedur (SOP) maka dengan ini dinyatakan valid dan layak diterapkan pada usaha pelayanan [roduk jasa Kantor Notaris Sja’bany Bachry, SH, Sehingga dapat disimpulkan bahwa :

1. Sistem mutu yang dikembangkan oleh peneliti melalui pembuatan Standar Operasional Prosedur merupakan tahapan-tahapan yang dijalankan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya melalui produk jasa. 2. Standar Operasional Prosedur yang telah dibuat sudah dikoreksi oleh validator ahli yaitu validator praktisi dan akademisi, kemudian direvisi kembali oleh peneliti untuk mendapatkan pengebangan yang tepat guna. 3. Pembuatan produk jasa yang diaplikasikan melalui standar operasional prosedur dari tiap-tiap manajemen yang ada dalam perusahaan yaitu manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan, manajemen pemasaran dan, manajemen produksi bertujuan menciptakan perubahan dalam tahapan-tahapan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang benar. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis dapat memberikan beberapa saran, antara lain:

1. Bagi Perusahaan

Pembuatan standar operasional prosedur yang meliputi beberapa manajemen dalam perusahaan yaitu manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan, manajemen pemasaran dan, manajemen produksi diharapkan mampu memberi pedoman perusahaan untuk melakukan tahapan-tahapan kerja yang sesuai dengan tujuan awal didirikannya perusahaan.

2. Bagi Peneliti

Dengan pembuatan standar operasional prosedur yang seperti ini, diharapkan bisa mengembangkan dan meneliti dalam cakupan skala yang lebih besar.

3. Bagi STIE INDOCAKTI

Dengan pembuatan pedoman system mutu dalam perusahaan jasa diharapkan bisa mengembangkan kualitas pendidik untuk lebih memahami tentang tata cara kerja yang dilakukan perusahaan jasa khususnya di bidang hokum.

DAFTAR PUSTAKA

Assauri Sofjan. (2004), Manajemen Pemasaran Dasar Konsep dan Strategi, Edisi ketujuh. Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada

Jogiyanto, (2005), Analisis dan Desain Sistem Informasi.

Rivai Veithzal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, Edisi Pertama, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada

Sudana I Made, (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Pertama, Jakarta, Erlangga

Umar Husein. (2000). Business An Introduction. Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama

Usman Husaini. (2010). Manajemen, Edisi kedua. Jakarta, PT. Bumi Aksara INTERNET

Adip Wahyudi

http://adipwahyudi.blogspot.com/2011/01/model -penelitian-pengembangan-borg-and.html diakses tanggal 11 desember 2013 pukul 18.30 WIB oleh Achmad Ghozali

(11)

Gambar

Gambar  Langkah-langkah  pengembangan  sistem mutu Manajemen Sumber Daya Manusia,  Manajemen  Keuangan,  Manajemen  Pemasaran  dan Manajemen Produksi

Referensi

Dokumen terkait

Dalam menyusun skripsi dengan judul : “Pengembangan Instrumen Berbasis Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik Materi Radiasi Elektromagnetik Di SMA Negeri 13

Dari uji kadar air arang aktif dari limbah padat proses sintesis furfural berbahan dasar sekam padi diperoleh hasil yang sesuai dengan standar SNI No.. Nilai kadar air terendah

Yogyakarta: Depdiknas Dirjen peningkatan Mutu pendidik dan Tenaga Kependidikan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika. Yamin,

Implikasi berlanjut dengan ditandatanganinya Nota Kesepakatan bersama antara Menteri Hukum dan HAM RI, Mahkamah Agung RI, Kejaksaan Agung RI dan Kepolisian RI

Empat pengkondisian pada analogi instalasi listrik fase-tiga diperoleh hasil berupa: (1) fase-R, fase-S, dan fase-T tidak diberi sumber tegangan, maka ketiga lampu pendar

Level kinerja struktur berdasarkan target perpindahan dari metode Spektrum Kapasitas ATC-40 menunjukkan bahwa Model 1 dan Model 2 pada kondisi tanah sedang dan

Hasil penelitian yang dianalisis dengan menggunakan uji paired sample t- test , menunjukkan nilai rerata berdasarkan pengaruh promosi kesehatan tentang tanda bahaya

Berdasarkan nilai probabilitas yaitu 0.000 < 0.05, artinya terdapat hubungan negatif antara faktor jumlah premi dengan tingkat partisipasi petani dalam AUTP dengan