• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAS BIOGENIK SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF BAGI MASYARAKAT DAERAH TERPENCIL DI WILAYAH PESISIR SISTEM DELTA SUNGAI BESAR INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAS BIOGENIK SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF BAGI MASYARAKAT DAERAH TERPENCIL DI WILAYAH PESISIR SISTEM DELTA SUNGAI BESAR INDONESIA."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Topik Utama

Topik Utama

Topik Utama

Topik Utama

Topik Utama

GAS BIOGENIK SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF BAGI

MASYARAKAT DAERAH TERPENCIL DI WILAYAH PESISIR

SISTEM DELTA SUNGAI BESAR INDONESIA

Hananto Kurnio

Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

hkurnio@yahoo.com

1. PENDAHULUAN

Gas biogenik di dalam sedimen adalah gas yang terbentuk oleh aktifitas bakteri metanogenik, pada kondisi lingkungan anaerobik dengan unsur organik karbon melimpah, serta proses sedimentasi berlangsung cepat untuk segera memerangkap gas yang terbentuk. Kondisi ideal bagi terbentuknya gas biogenik adalah sistem delta sungai-sungai besar. Pada Gambar 1 tampak pulau-pulau di seluruh Wilayah Indonesia. Sungai-sungai besar di pulau-pulau Kalimantan, Sumatera, dan Papua mempunyai daerah pesisir yang berpotensi terdapat gas biogenik. Di Kalimantan Barat potensi terdapat di pesisir Sungai Kapuas yang merupakan sungai terbesar memanjang hingga jauh ke hulu

S A R I

Gas biogenik adalah energi alternatif yang dapat langsung dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar keberadaan deposit gas tersebut. Karena jumlah cadangannya yang terbatas, deposit gas biogenik tidak dapat dinaikkan statusnya menjadi komersial dalam skala industri. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan(P3GL) telah melaksanakan penelitian keterdapatan gas biogenik di wilayah pesisir sistim delta beberapa sungai besar di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk membantu menyediakan alternatif energi bagi masyarakat pesisir terpencil yang jauh dari akses bahan bakar minyak dan listrik.

Kebijakan pemanfaatan gas biogenik jika diterapkan secara nasional di wilayah-wilayah pesisir, akan banyak mereduksi emisi gas metan yang sangat mempengaruhi pemanasan global. Metan mempunyai pengaruh besar terhadap pemanasan global, akibat waktu tinggalnya yang 21 kali lebih lama di atmosfer dibandingkan dengan gas-gas rumah kaca lainnya seperti CO2.

Kata kunci : energi alternatif, gas biogenik, masyarakat terpencil, sistem delta sungai besar.

di tengah Kalimantan, Sungai Mahakam di Kalimantan Timur, dan Sungai Kapuas yang mengalir di Kalimantan Tengah.

Demikian Pulau Sumatera, sungai-sungai yang bermuara di pesisir timur berpotensi terdapat energi alternatif ini; karena sungai-sungai tersebut membentuk dan melalui daratan alluvial yang membentang luas, serta kaya akan unsur organik karbon sebagai material yang diperlukan untuk pembentukan metan (CH4) (Rice dan Claypool, 1981). Di daratan Papua, daerah prospek berada di pesisir utara pulau, yaitu pada sistem delta Sungai Mamberamo, yang merupakan sungai terbesar di Papua. Prospek daerah utara ini berdasarkan tinjauan bahwa pesisir utara Papua lebih banyak penduduk,

(2)

Topik Utama

Topik Utama

Topik Utama

Topik Utama

Topik Utama

daripada pesisir selatan yang banyak tertutup

hutan lebat dari kawasan pesisir hingga pedalaman.

2. PENELITIAN GAS BIOGENIK

Prospek endapan gas biogenik di Pesisir Sungai Kapuas, Kalimantan Barat, telah diteliti oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL). Hasil kajian lingkungan pengendapan gas biogenik di delta Sungai Kapuas berdasarkan data geologi bawah permukaan, mendapatkan bahwa gas terjebak dalam endapan pasir pematang pantai purba dan sedimen pasir kanal pembagi (distributary channel) yang telah terkubur di bawah permukaan. Hasil analisis Gas biogenik menggunakan gas chromatography di P3GL memperlihatkan komposisi metan (CH4)

Gambar 1. Wilayah Indonesia dengan pembagian daerah-daerah Provinsi, tampak juga sistem sungai-sungai besar di daratan Kalimantan, Sumatera dan Papua yang berpotensi untuk terdapatnya gas biogenik di pesisir deltanya

lebih dari 95%, CO2 dan Nitrogen sekitar 2%, dan H2S kurang dari 0,1%.

Penelitian gas biogenik yang dilakukan oleh P3GL diawali dengan pemetaan potensi energi alternatif ini dengan memakai metoda geologi dan geofisika kelautan. Metode geofisika meliputi pencitraan bawah dasar laut memakai seismik pantul dangkal resolusi tinggi. Untuk melakukan penafsiran seismik secara akurat dibantu dengan pemboran laut, agar litologi hasil penafsiran seismik dapat diketahui. Dengan pemahaman kondisi bawah permukaan gas biogenik ini, prospek untuk pemanfaatannya menjadi lebih nyata.

Penelitian gas biogenik hingga berhasil memanfaatkan potensi yang ada, adalah seperti yang dilakukan di pesisir delta Sungai Kapuas, Provinsi Kalimantan Barat, dengan fokus di

(3)

Topik Utama

Topik Utama

Topik Utama

Topik Utama

Topik Utama

Kecamatan Kakap, Kabupaten Kubu Raya.

Penelitian dilakukan melalui beberapa tahap. Pada tahap pertama tahun 2004, penelitian dilakukan dengan menginventarisasi indikasi gas biogenik di muara Sungai Kapuas. Pada tahun berikutnya, 2005, penelitian dilakukan dengan memetakan potensi dan sebaran gas biogenik di perairan dangkal delta Kapuas dengan memakai metoda seismik pantul dangkal dan pemboran lepas pantai. Penelitian tahun 2005 berhasil memetakan sebaran gas biogenik, berupa zona turbiditas akustik dalam rekaman seismik; dengan sebaran mulai dari perairan dangkal (kedalaman kurang dari 5 m), pada jarak 2 hingga 3 km dari garis pantai, ke arah delta. Hasil penelitian juga mendapatkan bahwa pulau-pulau pada sistem delta Kapuas, terutama untuk pulau berpenduduk, berprospek untuk memanfaatkan potensi energi alternatif ini (Darlan drr., 2006).

Penelitian tahap akhir, yaitu pemanfaatan gas biogenik untuk penduduk, telah berhasil dilakukan di salah satu pulau dalam sistem delta tersebut, yaitu Pulau Sepuk Laut pada tahun 2008. Penelitian tahun 2008 diawali dengan pemboran dangkal pada lokasi terdapatnya indikasi gas biogenik, yaitu di depan rumah Kepala Desa Sepuk Laut (Gambar 2). Hasil pemboran, setelah di-casing dan di-screening mendapatkan indikasi deposit gas biogenik yang cukup signifikan, karena gas terjebak dalam lapisan pasir kuarsa halus dengan ketebalan mencapai 11 meter. Lapisan reservoar berada sekitar 1 meter di bawah lapisan 'semi-impermeable' yang berupa lempung organik. Setelah dilakukan pipanisasi ke dalam rumah Kepala Desa gas ditampung dahulu dalam kantong plastik (Gambar 3). Gas tersebut berhasil menghidupkan kompor gas yang didisain khusus untuk tekanan rendah, serta generator berbahan bakar gas berkapasitas 500 Watt. Sehingga dapat disimpulkan bahwa gas demikian cukup untuk rumah sederhana di daerah terpencil, yang jauh dari akses bahan bakar minyak dan listrik.

Gambar 2. Pengambilan contoh gas biogenik di daerah pesisir delta Sungai Kapuas Kalimantan Barat.

3. DISKUSI

Keberadaan gas biogenik di alam, menurut hasil kajian kami, terbentuk dalam sistem geologi b e r u m u r m u d a ; s e h i n g g a t i d a k mengakumulasikan tekanan sangat tinggi seperti di sistem petroleum yang berumur jauh lebih tua. Potensi semburan memang ada, seperti pernah dialami berkali-kali di daerah Kakap - pesisir Kalimantan Barat; tetapi sejalan dengan waktu, semburan itu akan mati sendiri karena menurunnya tekanan. Gas ini juga banyak dikenal sebagai gas rawa, karena lingkungan pembentukannya banyak terjadi di daerah rawa (Lubis, 2006).

Hasil kajian juga mendapatkan bahwa jumlah cadangan yang ada tidak dapat terus dikembangkan hingga ke tahap komersialisasi, karena sedikitnya jumlah cadangan. Tujuan penelitian gas biogenik lebih diarahkan untuk membantu masyarakat yang jauh dari akses bahan bakar minyak dan listrik; dengan memanfaatkan sumber daya energi di sekitar tempat tinggal mereka. Tanpa ada usaha pemanfaatan ini, gas metan, sebagai penyusun utama gas biogenik, akan terlepas begitu saja ke atmosfer. Padahal gas ini pengaruhnya terhadap pemanasan global sangat signifikan.

(4)

Topik Utama

Topik Utama

Topik Utama

Topik Utama

Topik Utama

Gambar 3. Pipanisasi dan pemanfaatan gas biogenik di rumah Kepala Desa Sepuk Laut pesisir delta Sungai Kapuas Kalimantan Barat.

Oleh karenanya, pemanfaatan gas biogenik di wilayah-wilayah pesisir seluruh Indonesia, dapat membantu mengurangi emisi gas yang sangat berdampak menimbulkan pemanasan global ini. Hasil kajian juga mendapatkan bahwa eksistensi gas biogenik akan terjaga jika hutan bakau tetap lestari, karena bakau mampu mempertahankan zona anaerobik di bawahnya dimana metan banyak terbentuk (Krithika drr., 2008). Pandangan kami, selama hutan bakau tetap lestari, keberadaan gas biogenik akan terus dapat dipertahankan. Eksploitasi yang hanya sekedar memenuhi kebutuhan energi penduduk setempat tanpa berlebihan, akan membantu mempertahankan energi alternatif ini. Hasil instalasi kami di daerah pesisir delta Kapuas Kalimantan Barat, berdasarkan laporan Kepala Desanya, pada saat ini masih dapat

pada tahun 2008, jadi telah 3 tahun gas biogenik di daerah tersebut dimanfaatkan, tanpa ada tanda-tanda penurunan intensitas.

4. KESIMPULAN

Gas biogenik merupakan energi alternatif yang dapat langsung dimanfaatkan bagi masyarakat pesisir di sekitar keberadaan deposit ini, seperti yang telah berhasil dilakukan untuk masyarakat pesisir sistem delta sungai di Kalimantan Barat. Oleh karena terbatasnya jumlah cadangan, energi alternatif ini tidak dapat ditingkatkan statusnya menjadi untuk komersialisasi sekala industri. Tujuan pokok penelitian adalah membantu masyarakat desa pesisir terpencil yang jauh dari akses bahan bakar minyak serta listrik.

(5)

Topik Utama

Topik Utama

Topik Utama

Topik Utama

Topik Utama

Pemanfaatan energi alternatif gas biogenik dapat

membantu mengurangi emisi metan yang meripakan kontributor utama gas rumah kaca.

DAFTAR PUSTAKA

Krithika, K., Purvaja, R. and Ramesh, R., 2008. Fluxes of methane and nitrous oxide from an Indian mangrove. Current Science, Vol.

94, No. 2, 25 January 2008, pdf online.

Lubis, S., 2006. Semburan Gas Di Sawah Dan Rawa: Fenomena Geologi Yang Membawa Musibah Atau Berkah ?. Puslitbang Geologi Kelautan Balitbang ESDM (artikel pdf

www.mgi.esdm.go.id).

Rice, D.D. and Claypool, G.E., 1981. Generation, Accumulation, and Resource Potential of Biogenic Gas. AAPG Bulletin Vol. 65, No. 1, pp. 5-25.

Tim Muara Kakap, 2005. Eksplorasi prospektif

Gas Biogenik Kelautan Perairan Muara Kakap dan Sekitarnya, Kalimantan Barat.

Puslitbang Geologi Kelautan (P3GL). Darlan, Y., Kamiludin, U., Hutagaol, J., Kurnio,

H. dan Widjaksana, K.H., 2006. Gas Biogenik Kawasan Pesisir Muara Kakap Sebagai Sumber Energi Alternatif. Puslitbang Geologi Kelautan Balitbang ESDM (artikel pdf www.mgi.esdm.go.id).

Gambar

Gambar 1. Wilayah Indonesia dengan pembagian daerah-daerah Provinsi, tampak juga sistem sungai-sungai besar di daratan Kalimantan, Sumatera dan Papua yang berpotensi untuk terdapatnya gas biogenik di pesisir deltanya
Gambar 2. Pengambilan contoh gas biogenik di daerah pesisir delta Sungai Kapuas Kalimantan Barat.
Gambar 3. Pipanisasi dan pemanfaatan gas biogenik di rumah Kepala Desa Sepuk Laut pesisir delta Sungai Kapuas Kalimantan Barat.

Referensi

Dokumen terkait

Seorang istri sangat dianjurkan untuk membantu suaminya dari hartanya baik dari harta warisannya ataupun gaji pekerjaannya, ketika suami dalam kesusahan memberi nafkah

menunjukkan perempuan diciptakan dari jenis yang sama dengan Adam. Pendapat ini tidak mendukung sama sekali pendapat mufasir masa lalu yang beranggapan bahwa Hawa diciptakan

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, pita ukur 50 meter (meteran) untuk mengukur luas lahan; pita ukur diameter ( phi band ) untuk mengukur diameter

Total Fejervarya cancrivora yang ditemukan di persawahan Sungai Raya selama penelitian ini sebanyak 403 individu, yang terdiri dari individu anakan sebanyak 134

Ini yang di maksud adalah, penugasan dari pemerintah kepada daerah dan dari pemerintah provinsi kepada kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas tertentu

Bertolak dari uraian di atas, maka peneliti mencoba mengkaji tentang struktur pendapatan dan distribusi pendapatan rumah tangga petani kelapa sawit pola swadaya di

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen tes kemampuan representasi matematis siswa, khususnya dalam materi persamaan garis lurus di SMP

Teman - teman Teknik Mesin angkatan 2014 yang sudah banyak membantu saya dan mendukung saya dalam perkuliahan selama di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Teman