INVESTMENT ANALYSIS &
PORTFOLIO MANAGEMENT
SUTIA BUDI
STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA SUTIA BUDI
Session
1 Time
STRATEGI
PORTOFOLIO
SAHAM
SAHAM
Strategi Portofolio Aktif
STRATEGI PORTOFOLIO AKTIF
Strategi Momentum Harga
Strategi Pemilihan Saham
Strategi Pemilihan Saham
Strategi Saham Individual
Rotasi Sektor
STRATEGI PORTOFOLIO AKTIF
Strategi Momentum Harga
Pada dasarnya, strategi ini menekankan pada penetapan waktu secara cermat, kapan suatu saham dibeli dan saham lainnya dijual dalam
rangka meningkatkan tingkat pendapatan (return).
Strategi ini pada dasarnnya merupakan usaha pengalokasian aset Strategi ini pada dasarnnya merupakan usaha pengalokasian aset
dengan cara menggeser dana dari aset yang satu ke lainnya. Dalam hal ini, Manejer Investasi harus rela rugi bila melakukan cut-loss jika saham yang lain menjanjikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi
dibanding saham yang dimiliki pada saat ini
(http://www.missiinvestor.com Edukasi, 3 September 2002).
Menurut Tandelilin, ide dasar dari strategi ini adalah adanya kenyataan bahwa pada waktu-waktu tertentu harga pasar saham akan
STRATEGI PORTOFOLIO AKTIF
Strategi Pemilihan Saham
Dalam hal ini, investor secara aktif melakukan
analisis dan pemilihan saham-saham terbaik yaitu
analisis dan pemilihan saham-saham terbaik yaitu
saham yang memberikan hubungan tingkat
return-risiko yang terbaik dibanding alternatif
lainnya. Pemilihan tersebut dilakukan dengan
berdasar pada analisis fundamental guna
mengetahui prospek saham tersebut di masa
datang (Tandelilin, 2001:2002).
STRATEGI PORTOFOLIO AKTIF
Strategi Saham Individual
Strategi ini diterapkan dengan cara
Strategi ini diterapkan dengan cara
memperhatikan masing-masing saham
dan kemudian melakukan transaksi
dalam rangka memaksimumkan
tingkat pengembalian
STRATEGI PORTOFOLIO AKTIF
Strategi Rotasi Sektor
• Strategi ini biasanya dilakukan oleh investor yang berinvestasi pada saham-saham di dalam negeri saja (Tandelilin.2001:203), . Biasanya dilakukan dua cara: (Tandelilin.2001:203), . Biasanya dilakukan dua cara: 1. Melalukukan investasi pada saham-saham perusahaan
yang bergerak pada sector tertentu untuk mengantisipasi perubahan siklus ekonomi di kemudian hari.
2. Melakukan modifikasi atau perubahan terhadapbobot
portofolio saham-saham pada sector industri yang berbeda-beda, untuk mengantisipasi perubahan siklus ekonomi,
STRATEGI
PORTOFOLIO PASIF
Strategi Beli dan Simpan
STRATEGI PORTOFOLIO PASIF
Strategi Beli dan Simpan
Dalam strategi ini investor membeli sejumlah saham dan tetap memegangnya untuk beberapa waktu tertentu,
Tujuan dilakukannya strategi ini adalah untuk menghindari Tujuan dilakukannya strategi ini adalah untuk menghindari biaya transaksi dan biaya tambahan lainnya yang terlalu tinggi. Dalam hal ini, investor percaya bahwa return yang akan diperoleh dari penerapan strategi ini tidak akan jauh berbeda dengan return yang akan diperoleh jika investor secara aktif membeli dan menjual saham
STRATEGI PORTOFOLIO PASIF
Strategi Mengikuti Indeks
Dalam prakteknya, biasa digambarkan sebagai
pembelian instrumen reksadana atau dana pensiun
oleh investor. Dengan membeli instrumen
oleh investor. Dengan membeli instrumen
reksadana, investor berharap bahwa kinerja
investasinya pada kumpulan saham dalam
instrumen reksadana Investor sudah merupakan
duplikasi dari kinerja indeks pasar. Dengan kata
lain investor berharap akan memperoleh return
yang sebanding dengan return pasar
STRATEGI SEDERHANA
DALAM INVESTASI SAHAM
1. Beli di Pasar Perdana, Jual Begitu Masuk di Pasar Sekunder. 2. Strategi Beli dan Simpan (Buy and Hold)
2. Strategi Beli dan Simpan (Buy and Hold) 3. Strategi Berpindah
4. Stratgi Mengurangi Kerugian (Cut Loss) 5. Membeli Saham-saham Tidur
6. Stretegi Konsentrasi pada Industri 7. Strategi Membeli Pasar
STRATEGI SEDERHANA DALAM INVESTASI SAHAM
• Beli di Pasar Perdana, Jual Begitu Masuk di Pasar Sekunder. Strategi ini digunakan karena adanya keyakinan investor bahwa harga akan naik begitu suatu saham dicatatkan di bursa efek. Hal ini dilandasi dengan asumsi bahwa
bursa efek. Hal ini dilandasi dengan asumsi bahwa
underwriter tidak akan membiarkan harga jatuh pada minggu pertama di pasar sekunder.
Contoh: Saham PT. KIC pernah mengalami kenaikan kurs dari harga perdana sebesar Rp. 2.600,- menjadi Rp. 4.200,- pada hari pertama diperdagangkan di BES. Strategi ini cocok digunakan pada waktu pasar sedang bullish
STRATEGI SEDERHANA
DALAM INVESTASI SAHAM
• Strategi Beli dan Simpan (
Buy and Hold
)
Strategi ini digunakan oleh investor karena
berkeyakinan bahwa suatu perusahaan akan
berkeyakinan bahwa suatu perusahaan akan
berkembang salam jangka panjang, misalnya
perusahaan yang produknya sangat strategis.
Umumnya strategi ini juga cocok digunakan pada
saat harga mencapai titik teredah atau umumnya
pasar sedang
bearish
(harga-harga saham sangat
rendah).
STRATEGI SEDERHANA
DALAM INVESTASI SAHAM
• Strategi Berpindah
Strategi ini digunakan oleh investor yang aktif mengikuti perkembangan pasar. Tujuannya adalah memanfaatkan perkembangan pasar. Tujuannya adalah memanfaatkan peluang kemungkinan naiknya harga saham lain dengan harapan pemodal tersebut memperoleh capital gain dalam waktu singkat. Dalam jangka panjang, strategi ini bertujuan merubah jenis saham yang dimiliki, dengan harapan saham lain lebih prospektif. Strategi ini cocok digunakan pada
saham-saham yang aktif diperdagangkan di bursa efek (likuid).
STRATEGI SEDERHANA DALAM INVESTASI SAHAM
•
Strategi Mengurangi Kerugian (
Cut Loss
)
Strategi ini digunakan untuk mengurangi kerugian atas Strategi ini digunakan untuk mengurangi kerugian atas pembelian saham yaitu dengan cara menjual saham yang sebelumnya dimiliki dan mengganti dengan saham lain (berpindah), cara lainnya yaitu dengan membeli saham sejenis seperti yang dipegang sebelumnya pada waktu harganya rendaha dan melepaskannya kembali pada waktu harganya naik. Sehingga kerugian pada saat
STRATEGI SEDERHANA
DALAM INVESTASI SAHAM
• Membeli Saham-saham Tidur
Strategi membeli saham-saham tidur maksudnya
membeli saham-saham yang tidak aktif, karena
membeli saham-saham yang tidak aktif, karena
biasanya saham-saham yang tidak aktif sering
luput dari perhatian orang banyak, sehingga
cenderung harganya murah. Tipe pemodal yang
sabar cocok membeli saham-saham yang tidak
aktif tersebut, sebab pada umumnya potensi
keuntungan pada saham yang demikian ini akan
nampak dalam jangka waku yang lama.
STRATEGI SEDERHANA
DALAM INVESTASI SAHAM
• Stretegi Konsentrasi pada Industri
Investor yang memusatkan perhatiannya pada
Investor yang memusatkan perhatiannya pada
perkembangan industri tertentu, karena lebih
mengetahui kondisi, mekanisme kerja dari
perusahaan yang berada pada industri tersebut,
trend industri dan sebagainya. Strategi investasi
dengan cara ini adalah memilih saham-saham
yang terbaik pada industri tersebut.
STRATEGI SEDERHANA
DALAM INVESTASI SAHAM
• Strategi Membeli Pasar
Seorang pemodal dikatakan melakukan strategi
membeli pasar, apabila investor secara relatif
membeli pasar, apabila investor secara relatif
proporsional ke dalam saham-saham yang ada di
bursa efek, misalnya 50% jenis saham yang tecatat
di bursa efek. Strategi ini mungkin kurang tepat
bagi investor kecil, karena untuk melaksanakan
strategi ini tentunya membutuhkan dana yang
besar.
STRATEGI SEDERHANA
DALAM INVESTASI SAHAM
• Strategi Membeli Melalui Reksadana
Strategi ini dilakukan dengan mempercayakan
pengelolaan dana yang dimiliki oleh investor
pengelolaan dana yang dimiliki oleh investor
kepada suatu lembaga yang disebut Reksadana.
Reksadana akan melakukan penyebaran investasi
untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu dan
meminimumkan resiko.
Gaya Investasi Saham
Gaya Investasi Pertumbuhan
• Dalam memilih saham, investor dengan gaya investasi pertumbuhan mencari saham dengan kecenderungan yang kuat dalam laju
pertumbuhan penjualan dan pendapatan. Saham ini pada umumnya berasal dari industri yang sedang berkembang.
berasal dari industri yang sedang berkembang.
Perusahaan-perusahaan dengan tingkat pertumbuhan tinggi pada umumnya
sahamnya dijual dengan PER (Price Earning Ratio) tinggi. Jika membeli saham-saham pertumbuhan, dan jika keliru, akan mengakibatkan kerugian yang besar. Saham dengan PER tinggi memiliki tingkat
toleransi yang terbatas. Jika laporan keuangan mengecewakan akan menyebabkan penurunan harga saham dengan cepat.
Gaya Investasi Saham
Gaya Investasi Nilai
• Investor dengan gaya investasi nilai mencari saham dengan PBV (Price to Book Value) dan PER (Price Earning Ratio) yang rendah. Harga saham tersebut lebih rendah dari nilai yang rendah. Harga saham tersebut lebih rendah dari nilai bukunya dan ratio harga – pendapatan pun rendah. Yang dicari para investor nilai ini adalah perusahaan-perusahaan yang harga sahamnya jatuh pada masa-masa sulit, namum memiliki masa depan cerah. Investasi nilai ini memerlukan kesabaran karena sulit untuk memprediksi kapan harga saham berbalik ke atas kembali.
Gaya Investasi Saham
Gaya Investasi Momentum
Investor dengan gaya investasi momentum
ini berpedoman pada hukum Newton I yang
ini berpedoman pada hukum Newton I yang
menyatakan bahwa benda yang bergerak
cenderung untuk terus bergerak sampai ada
gaya lain melakukan intervensi. Investor
dengan gaya ini tertarik pada saham-saham
dengan momentum kenaikan harga kuat.
Gaya Investasi Saham
Gaya Investasi Atas ke Bawah
Investor dengan gaya investasi atas ke
bawah, terlebih dahulu mempelajari atau
bawah, terlebih dahulu mempelajari atau
melihat kondisi ekonomi secara keseluruhan
untuk menentukan sektor dan subsektor apa
yang menarik untuk dibeli. Setelah itu
mereka menganalisa saham-saham di sektor
dan subsektor itu dan memilih satu atau
Gaya Investasi Saham
Gaya Investasi Bawah ke Atas
• Investor dengan gaya ini merupakan kebalikan dari gaya atas ke bawah. Pada gaya investasi bawah ke atas ini, investor menganalisa saham-saham perusahaan yang
menarik dan memilih satu atau lebih saham tersebut. Gaya menarik dan memilih satu atau lebih saham tersebut. Gaya investasi mana yang terbaik? Tidak ada jawaban untuk
pertanyaan ini. Ada periode dimana suatu gaya investasi menggungguli gaya investasi lainnya, dan sebaliknya gaya investasi lainnya lebih unggul pada periode yang berbeda. Kita sebaiknya menyeimbangkan gaya-gaya investasi
tersebut pada portofolio saham kita, karena diharapkan akan tercipta keseimbangan kinerja dari periode ke
• Jake Bernstein dalam “
Market Master?”.
Kunci-kunci Keberhasilan Berinvestasi
(Thian Hin, 2002:101), yaitu:
• Kesabaran
Kesabaran merupakan faktor yang penting, karena jika kita kekurangan aspek ini, kita sering terlalu cepat merealisasikan keuntungan atau kerugian.
keuntungan atau kerugian.
• Kemampuan untuk menerima dan segera
merealisasikan kerugian bila terdapat indikasi.
Sering kali sulit bagi kita untuk merealisasikan kerugian ini dan pada akhirnya kita menderita kerugian yang jauh lebih besar.
• Ketekunan dan keteguhan hati.
Hal ini merupakan salah satu komponen teratas untuk keberhasilan investor.