• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 USULAN PROGRAM PENGEMBANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 3 USULAN PROGRAM PENGEMBANGAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III. USULAN PROGRAM PENGEMBANGAN

3.1. Latar Belakang

Usulan Program Pengembangan ini disusun berdasarkan hasil evaluasi diri yang ada

dijurusan Agronomi secara komprehensif, sebagaimana telah diuraikan pada Bab. 2.

evaluasi diri. Berdasarkan analisis masalah dengan menggunakan issue strategis RAISE

ditemukan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Dari aspek Relevansi

(Relevance)

, akar permasalahan yang ditemukan adalah: a.

Lemahnya

link and match

antara kurikulum jurusan agronomi dengan

stakeholder

yang belum terprogram dengan baik, b. Tingkat kompetensi dan daya saing lulusan

rendah karena banyak yang bekerja di luar bidang agronomi, sehingga kemampuan

interpreneurshipnya rendah.

2. Dari aspek Atmosfir Akademik

(Academic Atmosphere)

, akar permasalahan yang

ditemukan adalah: Interaksi dosen – mahasiswa masih rendah.

3. Dari aspek isu strategis manajemen dan organisasi internal

(Internal management and

organization)

, akar permasalahan yang ditemukan adalah a. Belum adanya sistem

kendali mutu akademik ditingkat jurusan, dan b. Belum adanya manajemen praktikum

yang baik di Laboratorium lingkungan jurusan agronomi.

4. Dari aspek Keberlanjutan

(Sustainability)

, akar permasalahan yang ditemukan adalah:

a. Semakin menurunnya jumlah mahasiswa dari tahun ke tahun, dan b. Kurang

aktifnya dosen mengikuti/mendalami

skills

di bidang agronomi.

5. Dari aspek Efisiensi

(Efficiency)

, akar permasalahan yang ditemukan adalah : a.

Kurang efektif proses belajar mengajar karena kurangnya fasilitas pembelajaran dan

keahlian pengajar dan b. Lama masa studi mahasiswa masih tinggi.

Berdasarkan beberapa alternatif solusi yang ada dari hasil identifikasi masalah, dipilih

beberapa alternatif solusi untuk dilaksanakan sebagai program pengembangan Jurusan

Agronomi. Pemilihan alternatif solusi ini dilakukan dengan memperhatikan prinsip bahwa

program tersebut harus dan dapat dilakukan dengan keterbatasan sumber daya yang

dimiliki. Beberapa program bahkan sudah menjadi komitmen untuk dibiayai sendiri melalui

pendanaan rutin universitas seperti program peningkatan kualitas organisasi, program

peningkatan kualitas dosen melalui studi lanjut, dan program peningkatan relevansi

kurikulum. Sebagaimana

Higher Education Long Term Strategy

(HELTS) 2003 – 2010 yang

telah dicanangkan Direktorat Pendidikan Tinggi (DIKTI), program yang diusulkan oleh

Jurusan Agronomi UMM pada dasarnya adalah untuk meningkatkan daya saing lulusannya

melalui penyelenggaraan pendidikan yang efektif dan efisien. Secara khusus usulan

program ini ditujukan untuk meningkatkan efektifitas proses pembelajaran, meningkatkan

kualitas input, meningkatkan suasana akademik, dan meningkatkan efisiensi dalam

pemanfaatan sumberdaya, serta mengupayakan keberlanjutan.

Rincian program yang diusulkan terkait dengan kegiatan, sub-kegiatan, indikator

kinerja, dan lain-lain diuraikan pada Sub Bab 3.2 sampai dengan Sub Bab 3.4 berikut ini.

Program-program tersebut dikelompokkan sebagai berikut:

1. Program peningkatan Atmosfir Akademik

(Academic Atmosphere)

melalui aktivitas:

Peningkatan Interaksi Mahasiswa Dosen melalui Kegiatan Kewirausahaan Bidang

Agronomi (3.2.1).

2. Program peningkatan Manajemen dan organisasi internal

(Internal management and

(2)

(SPMA) di Jurusan Agronomi (3.3.1), dan 2) Peningkatan Manajemen Praktikum

(3.3.2)

3. Program peningkatan Efesiensi

(Efficiency, E)

melalui aktivitas: 1) Meningkatkan

(3)

3.2. Program peningkatan Atmosfir Akademik (Academic Atmosphere)

3.2.1. Peningkatan Interaksi Mahasiswa – Dosen melalui Kegiatan Kewirausahaan Bidang Agronomi

(A.1)

A. Latar Belakang

(4)

B. Rasional

Pengelolaan interaksi dosen dan mahasiswa, mahasiswa dengan mahasiswa serta dosen dengan dosen melalui kegiatan yang tersistem dan kondusif adalah salah satu cara untuk menumbuh kembangkan minat mereka terhadap kebutuhan transfer pengetahuan, serta meningkatkan produktifitas karya ilmiah. Bila kepekaan ilmiah telah dikembangkan di kalangan dosen dan mahasiswa dengan meningkatkan efektifitasnya melakukan kegiatan ilmiah, maka atmosfer akademik di jurusan Agronomi menjadi lebih baik.

C. Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan interaksi dosen dan mahasiswa, mahasiswa dengan mahasiswa, maupun dosen dengan dosen melalui peningkatan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang mempertemukan mereka di luar waktu-waktu perkuliahan dan administrasi akademik/perwalian sehingga transfer pengetahuan dapat ditingkatkan.

D. Mekanisme & Rancangan

Peningkatan Interaksi Dosen Dengan Mahasiswa, Mahasiswa Dengan Mahasiswa, Dosen Dengan Dosen dapat diwujudkan dengan beberapa sub kegiatan yang dirancang secara berutuan meliputi:

 Mengaktifkan kembali / mereformasi kelompok diskusi yang sudah ada dan menambah kelompok baru. (Triwulan 1 tahun 1)

 Mengadakan pelatihan kewirausahaan dengan bantuan tenaga ahli. Pelatihan dan pembimbingan penelitian dan karya ilmiah, belajar kerja nyata di kebun (Farm Days) (Triwulan 2 tahun 1)

 Menyelenggarakan workshoop kewirausahaan bagi mahasiswa dan dosen

 Menyelenggarakan kompetisi kelompok studi / karya

E. Sumberdaya yang dibutuhkan

Sub-aktivitas Jenis Sumber-daya dibutuhkan

Estimasi biaya & sumber pendanaan

(Ribuan rupiah) KP

PHK DRK

A.1.1 Diskusi/studi karya dan Menambah Kelompok Baru

Pengadaan Buku; Pengembangan Program, Peralatan 149.375 25.830 29.820 12.500 2) 4) 5)

A.1.2 Magang Kewirausahaan Magang Staf Dosen 120.000 1)

A.1.3 Menyelenggarakan Workshop

Kewirausahaan

Tenaga Ahli, Pengembangan Program 6.450

14.800

2) 3) 5) A.1.4 Menyelenggarakan Kompetisi

Kelompok Studi/karya

Tenaga Ahli; Pengembangan Program 6.875

10.000

3) 5)

A.1.5 Pelatihan Kewirausahaan Tenaga Ahli;Pengembangan Program 6.450 14.800

2) 3) 5) Keterangan Komponen Pembiayaan (KP)

1) Pengembangan staf 2) Peralatan 3) Tenaga ahli 4) Koleksi Perpustakaan

5) Pengembangan Program 6) Hibah Pengajaran 7) Hibah Penelitian 8) Manajemen Penyelenggaraan Program

F. Jadwal Pelaksanaan Rencana Aktivitas 3 tahun

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3

1-2 3-4 5-6 7-8 9-10

11-12

1-2 3-4 5-6 7-8 9-10

11-12

1-2 3-4 5-6 7-8 9-10 11-12 Sub-aktivitas A.1.1 Sub-aktivitas A.1.2 Sub-aktivitas A.1.3 Sub-aktivitas A.1.4

G. Indikator Kinerja

Indikator Kinerja Awal Tengah Akhir

Jumlah Kelompok Diskusi 3 5 5

Mahasiswa Terlibat Diskusi (%) 24 75 80

Jumlah Dosen yang terlibat (%) 8 12 15

Jumlah Diskusi per tahun 24 32 40

Proposal Mhs diajukan ke Dikti 6 8 10

Kepuasan layanan akademik (%) 30,24 40 50

(5)

H. Keberlanjutan

Kegiatan interaksi mahasiswa - dosen dalam kewirausahaan bidang agronomi selanjutnya akan diusulkan untuk ditangani oleh badan khusus tingkat Fakultas atau Universitas dalam wadah University Farm.

I. Penanggung Jawab : Dr. Ir. Dyah Roeswitawati, MS.

3.3. Program Peningkatan Manajemen dan Organisasi Internal (Internal Management and organization)

3.3.1. Penguatan Sistem Penjaminan Mutu Akademik (SPMA) di Jurusan Agronomi A. Latar Belakang

Hasil laporan evaluasi diri menunjukkan bahwa proses belajar mengajar masih kurang efektif, terbukti bahwa rata-rata persentase kehadiran dosen masih rendah (77,6%, bahkan pada beberapa matakuliah tingkat kehadiran dosen berada dibawah 70% (Tabel 2.23 dan 2.24), persentase rata-rata nilai C, D dan E juga masih tinggi (31,9%) dan pada beberapa matakuliah lebih dari 50% (Tabel 2.23 dan 2.24), rata-rata nilai praktikum rendah (68,5) (Tabel 2.22), dan sebanyak 87,73% mahasiswa yang mempunyai nilai kefasihan berbahasa Inggris (TOEFL Equivalent) kurang dari 450 (Tabel 2.15). Persentase mahasiswa aktif yang mempunyai IP < 2,5 masih tinggi ( 26,99%, Tabel 2.9), sehingga lulusan yang mempunyai IPK 2,5 – 3,00 cukup tinggi (37,29 %, Tabel 2.8.), dan rata-rata masa studi yang lama yaitu 5,7 tahun (2.10b). Penyebab terjadinya permasalahan tersebut adalah akibat kurang efektifnya proses belajar di kelas, luar kelas dan laboratorium sehingga pemahaman terhadap materi kuliah rendah. Hal tersebut mengindikasikan bahwa sistem penjaminan mutu yang telah berjalan belum cukup efektif sehingga sistem yang telah diterapkan di tingkat universitas perlu dikembangan lebih lanjut pada dengan mengacu lebih khusus pada karakteristik jurusan. B. Rasional

Sistem penjaminan mutu yang efektif diperlukan oleh organisasi (Jurusan Agronomi) untuk memastikan bahwa semua proses telah dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan penyelenggaraan pendidikan agronomi. Indikasi lemahnya sistem yang diterapkan menunjukkan diperlukannya kegiatan untuk memperkuat sistem tersebut.

C. Tujuan

Memperbaiki sistem penjaminan kualitas proses belajar mengajar untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas melalui penguatan sistem penjaminan mutu akademik.

D. Mekanisme & Rancangan

Untuk mencapai tujuan, dilakukan dengan cara:

 Melakukan re-evaluasi dan pembaharuan protokol penjaminan mutu akademik. Mengingat banyaknya aspek maka direncanakan untuk dilakukan secara bertahap (3 tahap).

 Meningkatkan sarana pendukung untuk menerapkan sistem kendali mutu yang telah diperbarui.

 Pelatihan untuk meningkatkan Quality Awareness dan Ketrampilan Penerapan Sistem Penjaminan Mutu yang telah diperbarui bagi staf akademik.

 Menerapkan Sistem penjaminan mutu yang telah diperbarui melalui pemantauan dan evaluasi.

E. Sumberdaya yang dibutuhkan

Sub-aktivitas Jenis Sumber-daya dibutuhkan

Estimasi biaya & sumber

pendanaan (Ribuan rupiah) KP

PHK DRK

I.1.1 Re-evaluasi dan pembaharuan protokol penjaminan mutu akademik

Peralatan: Sistem Penjaminan Mutu Akademik (software) Pengembangan program: Lokakarya SPMA Dana: A2

65.000 2)

I.1.2. Peningkatan Sarana Pendukung SPMA

Peralatan: Perlengkapan pendukung

SPMA 65.638 17.000 2)

I.1.3 Peningkatan Quality Awareness para Staf

Pengembangan Staf: Kursus QA. Dana:

A2 64.800 1)

I.1.4. Pelatihan Ketrampilan

Penerapan SPMA Tenaga Ahli: Staf: Pelatihan. Instruktur; Dana: A2Pengembangan 16.80020.000 7.000 3)5) I.1.5. Lokakarya Pengembangan

Program Pengembangan Program: Lokakarya Supervisi dan 16.80010.000 2)3)

(6)

1) Pengembangan staf 2) Peralatan 3) Tenaga ahli 4) Koleksi Perpustakaan

5) Pengembangan Program 6) Hibah Pengajaran 7) Hibah Penelitian 8) Manajemen Penyelenggaraan Program

F.

Jadwal Pelaksanaan

Rencana Aktivitas

3 tahun

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3

1-2 3-4 5-6 7-8 9-10 11-12 1-2 3-4 5-6 7-8 9-10 11-12 1-2 3-4 5-6 7-8 9-10 11-12

Sub-aktivitas I.1.1 Sub-aktivitas I.1.2 Sub-aktivitas I.1.3 Sub-aktivitas I.1.4 Sub-aktivitas I.1.5

G. Indikator Kinerja

Indikator Kinerja Awal Tengah Akhir

Nilai ujian Skripsi dengan nilai A (%) 49,59 55,00 65,00

Waktu penyelesaian tugas akhir (bulan) 14,2 12 10

Persentase IPK lulusan > 3,00 (%) 61.65 63 65

Jumlah jaringan kerjasama penelitian 3 7 9

Jumlah penulisan pada jurnal nasional/tahun 3 6 12

Modul PBM 0 1 1

Modul Kendali Mutu Akademik 0 1 1

H. Keberlanjutan

Penerapan perubahan/perbaikan Sistem Penjaminan Mutu merupakan proses yang relatif membutuhkan biaya besar hanya pada saat awalnya. Pelaksanaan selanjutnya terutama tergantung pada kepemimpinan lembaga dan pimpinan. Telah menjadi komitmen pimpinan, baik di tingkat jurusan hingga universitas, untuk selalu memberikan dukungan penuh setiap upaya peningkatan mutu dan pemeliharaannya.

I. Penanggung Jawab : Ir. Wahono, MT

3.3.2. Peningkatan Manajemen Praktikum A. Latar Belakang

Dari data evaluasi diri, rata-rata IPK lulusan yang kurang dari 3 masih cukup tinggi, yaitu mencapai 38,35% (Tabel 2.8). Hal ini antara lain disebabkan oleh masih tingginya jumlah mahasiswa aktif yang memiliki IPK < 2,5 yang mencapai 26,99% (Tabel 2.9). Fakta masalah ini juga ditunjukkan oleh tingginya persentase nilai C, D, E yang diperoleh mahasiswa, yaitu mencapai 31,9% (Tabel 2.22 dan Tabel 2.23). Kondisi tersebut menyebabkan tingginya persentase mahasiswa yang mengulang mata kuliah, yaitu mencapai 17,62% (Tabel 2.23 dan Tabel 2.24) yang selanjutnya berpengaruh pada lamanya masa studi.

Salah satu faktor yang diindikasikan menjadi penyebab runtutan masalah tersebut adalah rendahnya nilai praktikum. Pada Tabel 2.21 disajikan bahwa rata-rata nilai praktikum masih rendah, yaitu 68,50. Permasalahan rendahnya rata-rata nilai praktikum tersebut antara lain disebabkan oleh tingginya beban praktikum bagi mahasiswa, kurang terintegrasinya penataan sistem pengelolaan praktikum serta sarana laboratorium pendukung. Karena itu diperlukan peningkatan manajemen praktikum dan sarana pendukungnya

B. Rasional

Dari uraian latar belakang tersebut teridentifikasi bahwa tatalaksana praktikum berperan dalam kurang efisiennya proses belajar mengajar sehingga perlu dilakukan perbaikan. Peningkatan manajemen praktikum dan sarana pendukungnya diharapkan dapat memberikan andil dalam peningkatan efisiensi yang ditunjukkan dengan pencapaian indikator kinerja. Tanpa upaya perbaikan manajemen praktikum

dikhawatirkan menyebabkan kurang optimalnya program-program untuk peningkatan efisiensi.

Usulan program ini berbeda dengan yang telah diajukan dalam proposal merujuk pada hasil review proposal pada saat site-visite dengan pertimbangan: (1) Program pembenahan pengelolaan praktikum dipandang lebih urgen dan mendesak untuk dilakukan guna mencapai tingkat efisiensi yang ideal mendukung program-program yang lainnya; (2) kegiatan lama (peningkatan intensitas komunikasi dengan alumni) lebih tertuju pada aspek relevansi padahal fokus pada PHK A2 adalah aspek efisiensi dan produktifitas

C. Tujuan

(7)

D. Mekanisme & Rancangan

Peningkatan Manajemen Praktikum dapat dicapai dengan beberapa cara, antara lain:

 Pengembangan perangkat dan prosedur tata laksana praktikum terpadu berikut perbaikan manajemen sarana pendukung (laboratorium dan kebun). Pengembangan tersebut dilakukan secara bertahap

 Peningkatan kualitas SDM pengelola laboratorium dan kebun

 Pengembangan sistem informasi pengelolaan laboratorium dan kebun

E. Sumberdaya yang dibutuhkan

Sub-aktivitas Jenis Sumber-daya dibutuhkan

Estimasi biaya & sumber

pendanaan (Ribuan rupiah) KP

PHK DRK

I.2.1 Pengembangan perangkat dan prosedur tata laksana praktikum terpadu berikut perbaikan manajemen sarana pendukung (laboratorium dan kebun)

Peralatan

38.000 8.000 2)

I.2.2 Peningkatan kualitas SDM pengelola laboratorium dan kebun

Magang 33.600 1)

I.2.3. Pengembangan sistem informasi

pengelolaan laboratorium dan kebun Peralatan 61.362 8.000 2)

Keterangan Komponen Pembiayaan (KP)

1) Pengembangan staf 2) Peralatan 3) Tenaga ahli 4) Koleksi Perpustakaan

5) Pengembangan Program 6) Hibah Pengajaran 7) Hibah Penelitian 8) Manajemen Penyelenggaraan Program

F. Jadwal Pelaksanaan

Rencana Aktivitas

3 tahun 1-2 3-4 Tahun 15-6 7-8 9-10 11-12 1-2 3-4 Tahun 25-6 7-8 9-10 11-12 1-2 3-4 5-6Tahun 37-8 9-10 11-12

Sub-aktivitas I.2.1 Sub-aktivitas I.2.2 Sub-aktivitas I.2.3

G.

Indikator Kinerja

Indikator Kinerja Awal Tengah Akhir

Rata rata Nilai Praktikum 68,5 75 77,5

Rata rata Waktu penyelesaian tugas akhir (bulan) 14,2 12 10

IPK lulusan > 3,00 (%) 61,65 63 65

Mahasiswa mengulang matakuliah (%) 17,62 15,62 11,62

Nilai C,D dan E (%) 31,92 21,9 15

IPK mahasiswa aktif < 2,5 (%) 26,99 20 15

H. Keberlanjutan

Peningkatan manajemen praktikum akan membantu laboratorium untuk melakukan pelayanan praktikum yang lebih baik dan efisien. Sehingga laboratorium dapat mengembangkan diri menjadi institusi yang tidak hanya melayani praktikum saja, tapi dapat meningkatkan diri untuk pelayanan penelitian, pengabdian dan pusat income generating. Pada akhirnya kegiatan tersebut akan mendorong dan menjamin keberlanjutan.

I. Penanggung Jawab : Ir. Wahono, MT

3.4. Program Peningkatan Efisiensi dan Produktifitas

(8)

A. latar belakang

Hasil laporan evaluasi diri menunjukkan bahwa proses belajar mengajar masih kurang efektif, terbukti bahwa rata-rata persentase kehadiran dosen masih rendah (77,6%, bahkan pada beberapa matakuliah tingkat kehadiran dosen berada dibawah 70% (Tabel 2.23 dan Tabel 2.24), persentase rata-rata nilai C, D dan E juga masih tinggi (31,9%) dan pada beberapa matakuliah lebih dari 50% (Tabel 2.23 dan Tabel 2.24), rata-rata nilai praktikum rendah (68,5) (Tabel 2.22), dan sebanyak 89,73 mahasiswa yang mempunyai nilai toefl dibawah 450 (Tabel 2.15). Persentase mahasiswa aktif yang mempunyai IP < 2,5 masih tinggi (26,99% (Tabel 2.9.), sehingga lulusan yang mempunyai IPK 2,5 – 3,00 cukup tinggi (37,29 %) (Tabel 2.8), dengan rata-rata masa studi yang lama yaitu 5,7 tahun (Tabel 2.10). Penyebab terjadinya permasalahan tersebut adalah akibat kurang efektifnya proses belajar di kelas, luar kelas dan laboratorium sehingga pemahaman terhadap materi kuliah rendah, ini disebabkan oleh terbatasnya buku ajar, kurang tepatnya metode pengajaran, terbatasnya alat penunjang proses pembelajaran, kurang efektifnya praktikum di laboratorium, terbatasnya kemampuan bahasa Inggris siswa serta masih kurang efektifnya kurikulum yang ada dalam menunjang kualitas lulusan.

B. Rasional

Peningkatan efektifitas proses belajar mengajar seperti adanya SAP, buku ajar, alat bantu PBM, perbaikan sistem evaluasi, praktikum terpadu dan mandiri, pemberian tugas-tugas berbahasa Inggris diharapkan mampu memperbaiki proses belajar mengajar dan kualitas lulusan.

C. Tujuan

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat kehadiran dosen, memperbaiki kualitas mahasiswa aktif dan lulusan, berkurangnya mahasiswa yang mempunyai IP <2,5, meningkatnya IPK lulusan, mengurangi mahasiswa mengulang, meningkatnya nilai Toefl mahasiswa akhir dan mempercepat lulusan.

D. Mekanisme dan Rancangan

Kegiatan peningkatan Efektifitas proses belajar mengajar di kelas, luar kelas dan Laboratorium ini dilakukan dengan cara berurutan, yang meliputi:

1. Rekonstruksi matakuliah dan Implementasi kurikulum berbasis kompetensi yang dilakukan dengan cara lokakarya dan pelatihan bagi semua dosen, dengan bantuan tenaga ahli yang dilaksanakan pada triwulan ke 1 tahun ke 1, hal ini dilakukan pada Program Internal manajemen.

2. Meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar di kelas dan luar kelas dengan cara menerapkan SAP, perbaikan sistem evaluasi, meningkatkan keahlian dosen di bidang pengajaran terutama penggunaan alat bantu PBM, kegiatan ini dilakukan setelah pelaksanaan lokakarya dan pelatihan. Kegiatan diawali dengan penetapan tim seleksi, koordinasi tentang aturan-aturan hibah pengajaran, pengumunan hibah pengajaran, seleksi proposal, kemudian mengumumkan pemenang seleksi, dan pelaksanaan program.

3. Meningkatkan efektifitas proses pembelajaran di laboratorium yang dilakukan dengan cara praktikum mandiri dan terpadu. Kegiatan ini diawali dengan koordinasi tentang praktikum mandiri dan terpadu yang diikuti oleh semua dosen agronomi, kegiatan ini dilakukan pada triwulan 1 tahun ke 1.

Sub-aktivitas Jenis Sumber daya yang dibutuhkan

Estimasi biaya dan sumber pendanaan

(Ribuan rupiah) KP

PHK DRK

E1.1.Meningkatkan efekti fitas proses belajar mengajar di kelas

Peralatan: notebook, LCD, buku referensi. Hibah pengajaran.

240.000 27.400 30.000

(9)

E.1.2. Meningkatkan efektifitas Proses Pembelajaran di Lab.

Penyusunan buku praktikum terpadu dan akurasi peralatan (timbangan analitik, soil tester dan pH digital) dan peralatan: digital camera mikroskop + asesoris, Deluxe weather atation wireless + asesoris, top loading balancing, portable multiparameter

45.000

137.600 6)2)

Keterangan:

1) Pengembangan Staf 2) Peralatan 3) tenaga Ahli 4) Koleksi Perpustakaan 5)Pengembangan program 6)HibahPengajaran 7)Hibah Penelitian 8) Manajemen Penyelenggaraan Program

F. Jadual Pelaksanaan

Rencana Aktivitas 3 tahun

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3

1 -2 3 -4 5 -6 7 -8 9 -1 0 1 1 -1 2 1 -2 3 -4 5 -6 7 -8 9 -1 0 1 1 -1 2 1 -2 3 -4 5 -6 7 -8 9 -1 0 1 1 -1 2 Sub-aktivitas E.1.1 Sub-aktivitas E.1.2

G. Indikator Kinerja

Indikator Kinerja Awal Tengah Akhir

Sub-aktivitas E1.1.Meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar di kelas

Tingkat kehadiran dosen (%) 77,6 80 85

Feed back tugas ke mahasiswa (%) 42,82 60 75

Tersusunnya RKBM 2 7 17

Tersedianya penunjang PBM (Mata kuliah) 5 10 20

Nilai C,D dan E (%) 31,9 21,9 15

IPK lulusan > 3,00 (%) 61,65 63 65

IP mahasiswa aktif <2,5 (%) 26,99 20 15

Toefl mahasiswa akhir <450 (%) 87,73 70 50

Sub-aktivitas E.1.2. Meningkatkan Proses Pembelajaran di Lab.

Rata – rata nilai praktikum 68,5 75 77,5

Buku praktikum terpadu (buku) 0 3 3

H. Keberlanjutan

Setelah program ini berakhir, karena diharapkan kemampuan dan kesadaran pentingnya perencanaan proses belajar mengajar dan penggunaan alat bantu PBM terus meningkat , keakuratan dan lengkapnya peralatan laboratorium dan pustaka terus terjaga dengan baik dan lengkap, oleh karena itu institusi akan menyediakan dana yang memadai untuk keperluan tersebut.

I. Penanggung Jawab: Ir. Henik Sukorini, MP

3.4.2. Mempercepat dan Meningkatkan Kualitas Penelitian dengan sistem kolaboratif (Dosen -Mahasiswa).(E.2)

A. latar belakang

(10)

bulan (Tabel 2.10a) dan kemampuan berwiraswasta rendah 20,12% (Tabel 2.11). Penyebab terjadinya permasalahan tersebut adalah akibat terbatasnya kemampuan mahasiswa dalam merancang penyelesaian tugas akhirnya sehingga perlu dikemas model penelitian yang bersifat kolaboratif antara mahasiswa dan dosen.

B. Rasional

Perancangan penyelesaian tugas akhir secara tepat oleh mahasiswa dan dosen akan memudahkan mahasiswa menyelesaikan tugas akhir secara cepat dengan kualitas yang baik.

C. Tujuan

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas penelitian dan mempercepat penyelesaian tugas akhir, mempercepat waktu lulus mahasiswa, menurunkan persentase IPK lulusan (2,5 -3,00).

D. Mekanisme dan Rancangan

Kegiatan mempercepat dan meningkatkan kualitas penelitian dengan sistem kolaboratif (Dosen- Mahasiswa). ini dilakukan dengan cara:

 Penunjukan pembimbing lebih awal (semester 5 atau 6)

 seleksi proposal hibah penelitian kerjasama (colaborative research grant) mahasiswa-dosen, kegiatan ini dilakukan pada triwulan pertama setiap tahunnya.

 Pelaksanaan penelitian dan pelaporan, kegiatan ini dilakukan setelah ada pengumunan yaitu pada bulan ke 2 triwulan pada setiap tahunnya.

E. Sumberdaya yang dibutuhkan

Sub-aktivitas Jenis Sumber daya yang dibutuhkan

Estimasi biaya dan sumber pendanaan (Ribuan rupiah)

KP

PHK DRK

Penunjukan Pembimbing lebih awal

Internal manajemen 0 0

Seleksi Proposal dan pelaksanaan penelitian

Pelaksanaan 3 pkt/thX3thX 90.000

270,000 7)

Keterangan:

1) Pengembangan Staf 2) Peralatan 3) tenaga Ahli 4) Koleksi Perpustakaan

5)Pengembangan program 6)HibahPengajaran 7)Hibah Penelitian 8) Manajemen Penyelenggaraan Program

F. Jadual Pelaksanaan

Rencana Aktivitas 3

tahun Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3

1-2 3-4 5-6 7-8 9-10 11 -12

1-2 3-4 5-6 7-8 9-10 11 -12

1-2 3-4 5-6 7-8 9-10 11 -12

Sub-aktivitas E.2

G. Indikator Kinerja

Indikator Kinerja Awal Tengah Akhir

Nilai ujian Skripsi dengan nilai A 49,59 55 65

Waktu penyelesaian tugas akhir (bulan) 14,2 12 10

Persentase IPK lulusan 2,5 – 3,00 (%) 37,29 27,29 22,29

Jumlah jaringan kerjasama penelitian 3 9 12

Jumlah penulisan pada jurnal nasional/tahun 3 6 12

Publikasi ilmiah mahasiswa 0 3 9

H. Keberlanjutan

Setelah program ini berakhir, peningkatan kualitas penelitian, kecepatan mahasiswa menyelesaikan tugas akhir, kecepatan kelulusan mahasiswa terus ditingkatkan pada masa-masa mendatang dengan dukungan biaya dari institusi maupun instansi terkait.

Referensi

Dokumen terkait

Karakteristik penelitian kualitatif, menurut Bogdan dan Biklen (1982: 27-30), adalah (a) natural setting (latar alamiah) sebagai sumber data langsung, (b) peneliti sebagai

Kinerja adalah kemampuan atau potensi angkutan umum untuk melayani kebutuhan pergerakan pada suatu daerah, dengan kata lain kinerja merupakan tingkat pencapaian atau

Perbandingan gula dengan sorbitol memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P&lt;0,01) terhadap kekuatan selai lembaran yang dihasilkan seperti pada Tabel 2..

Karena-Nya, penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kajian Pengaruh Tinggi Bukaan Pintu Air Tegak Terhadap Kondisi Aliran Di Bagian Hilir Saluran

 Dari hasil penelitian dan pengujian yang sudah dilakukan oleh peneliti diperoleh hasil bahwa tingkat ketebalan tertinggi didapat pada campuran Varnish Galaxy HS 2800

Bila suhu ruangan lebih rendah dari suhu yang disetel : Pengeringan udara akan bekerja pada suhu yang disetel sedikit lebih rendah dari suhu ruangan.. Fungsi ini akan berhenti

Dengan ergonomi akan dapat meningkatkan produktivitas dan di isisi lain akan memberikan kenyamanan dan keamanan dalam bekerja sehingga karyawan bisa bekerja dengan

Berdasarkan hasil identifikasi faktor, aktor, sasaran dan kebijakan maka strategi pengembangan sistem produksi pupuk organik pada UPPO di Desa Bangunsari adalah pengelola UPPO bersama