• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perda 17 2009.doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perda 17 2009.doc"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR: 17 TAHUN 2009

TENTANG

RETRIBUSI PELAYANAN KEBERSIHAN / PERSAMPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KUNINGAN

Menimbang : a. bahwa pengaturan Retribusi Pelayanan Kebersihan / Persampahan selama ini telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2003;

b. bahwa sejalan dengan perkembangan keadaan dewasa ini, maka pengaturan Retribusi Pelayanan Kebersihan / Persampahan perlu ditinjau kembali untuk diadakan penyesuaian;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b, untuk menjamin adanya kepastian hukum perlu mengatur kembali Ketentuan Retribusi Pelayanan Kebersihan / Persampahan yang dibentuk dengan Peraturan Daerah.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

2. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3685), sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048);

3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3699);

4. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

(2)

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4851);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4593);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

12. Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional. Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

14. SK Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor KM3/. HK.001/MKP.02 tanggal 27 Februari 2002 tentang Penggolongan Kelas Hotel;

15. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 13 Tahun 2001 tentang Tata Cara Pemungutan, Pemeriksaan dan Sistem Prosedur administrasi Pemungutan Pajak dan Retribusi Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2001 Nomor 15 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 84 );

16. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 24 Tahun 2003 tentang Kebersihan dan Keindahan (Lembaran Daerah Tahun 2003 Nomor 26 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 42 );

17. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 6 Tahun 2005 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan Tahun 2005 Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 16);

(3)

19. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 3 Tahun 2008 tentang Kewenangan Pemerintahan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 68 seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 70);

20. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 72 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 74);

21. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 12 Tahun 2008 tentang Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 77 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah 77).

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUNINGAN

dan

BUPATI KUNINGAN MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KEBERSIHAN / PERSAMPAHAN.

B A B I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Kuningan.

b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Kuningan. c. Bupati adalah Bupati Kuningan.

d. Badan adalah Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Kuningan.

e. Pelayanan Kebersihan / Persampahan adalah keseluruhan aktifitas pelayanan kebersihan / persampahan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah yang mencakup pemeliharaan kebersihan jalan dan lingkungan, pengangkutan sampah dari TPS ke TPSA serta pengadaan sarana dan prasarana kebersihan / persampahan.

f. Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.

g. Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. h. Tempat penampungan sementara adalah tempat sebelum sampah

diangkut ke tempat pendauran ulang, pengolahan, dan/atau tempat pengolahan sampah terpadu.

i. Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) adalah penampungan sampah dari setiap TPSS.

(4)

k. Surat Ketetapan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat SKRD adalah surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah retribusi yang terutang.

l. Kas Daerah adalah Kas Pemerintah Daerah yang ditentukan oleh Bendaharawan Umum Daerah.

m. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut Peraturan Perundang-undangan diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi.

B A B II

NAMA, OBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI Pasal 2

(1) Dengan nama Retribusi Pelayanan Kebersihan / Persampahan dipungut retribusi atas pelayanan Kebersihan / Persampahan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah.

(2) Obyek retribusi adalah pelayanan Kebersihan / Persampahan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah .

(3) Subyek retribusi adalah setiap orang pribadi atau badan yang mendapatkan jasa pelayanan Kebersihan / Persampahan.

B A B III

GOLONGAN RETRIBUSI Pasal 3

Retribusi Pelayanan Kebersihan / Persampahan termasuk golongan retribusi Jasa Umum.

B A B IV

CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA

Pasal 4

Tingkat penggunaan jasa Retribusi Pelayanan Kebersihan / Persampahan diukur berdasarkan jenis, klasifikasi, tempat dan volume pengangkutan sampah serta aktifitas Pemerintah Daerah dalam menciptakan keadaan jalan dan lingkungan yang bersih dan nyaman.

B A B V

PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN STRUKTUR DAN BESARNYA RETRIBUSI

Pasal 5

(5)

B A B VI

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIP

DAN SAAT TERJADINYA RETRIBUSI TERUTANG Pasal 6

(1) Setiap orang pribadi atau badan yang mendapatkan jasa pelayanan Kebersihan / Persampahan, wajib membayar retribusi.

(2) Struktur dan besarnya tarif retribusi dimaksud pada Ayat (1) ditetapkan sebagai berikut:

1. Rumah.

a. Rumah Tinggal b. Rumah Toko (Ruko)

Rp. 2.000,-/bulan Rp. 10.000,-/bulan 2. Kantor

a. Kantor Pemerintah b. Kantor Swasta

Rp. 10.000,-/bulan Rp. 15.000,-/bulan 3. Rumah Sakit

a. Type A b. Type B c. Type C

Rp. 50.000,-/bulan Rp. 40.000,-/bulan Rp. 30.000,-/bulan 4. Poliklinik, Balai Pengobatan. Rp. 25.000,-/bulan 5. Praktek Dokter dan sejenisnya Rp. 15.000,-/bulan

6. Lembaga Pendidikan dan

sejenisnya Rp. 10.000,-/bulan

7. Pedagang diluar / di dalam pasar a. Toko di dalam pasar b. Pedagang tetap c. Pedagang tidak tetap

Rp. 7.500,-/bulan Rp. 5.000,-/bulan Rp. 200,-/hari 8. Toko Modern

a. Type A b. Type B c. Type C

Rp. 300.000,-/bulan Rp. 250.000,-/bulan Rp. 200.000,-/bulan 9. Perusahaan a. Minimarket b. Supermarket c. Hypermarket

Rp. 250.000,-/bulan Rp. 350.000,-/bulan Rp. 500.000,-/bulan 10. Hotel

a. Bintang I b. Bintang II c. Bintang III

Rp. 150.000,-/bulan Rp. 200.000,-/bulan Rp. 300.000,-/bulan 11 Hotel Melati

a. Melati I b. Melati II c. Melati III

(6)

12. Losmen, Penginapan dan sejenisnya a. Kelas A

b. Kelas B c. Kelas C

Rp. 40.000,-/bulan Rp. 30.000,-/bulan Rp. 20.000,-/bulan

13. Restoran Rp. 100.000,-/bulan

14. Rumah Makan Rp. 75.000,-/bulan 15. Warung Makan Rp. 50.000,-/bulan

16. Apotek Rp. 25.000,-/bulan

17. Tempat Hiburan dan Ketangkasan Rp. 25.000,-/bulan 18. Penyelenggara hajatan dan

Keramaian Lingkungan Rp. 75.000,-/kegiatan 19. Prasarana Angkutan Umum

a. Terminal b. Sub. Terminal

Rp. 300.000,-/bulan Rp. 250.000,-/bulan

20. Pelayanan Pembuangan Sampah

langsung ke TPSA. Rp. 7.500,-/M3

(3) Pengklasifikasian Rumah Tinggal, Perusahaan serta Hotel, Losmen, Penginapan dan sejenisnya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Pasal 7

Retribusi terutang terjadi pada saat dikeluarkan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.

B A B VII

JALUR LAYANAN PENGANGKUTAN SAMPAH Pasal 8

Jalur layanan pengangkutan sampah disesuaikan dengan kemampuan kendaraan operasional yang diatur oleh Badan.

B A B VIII

WILAYAH PEMUNGUTAN,

PERANGKAT PELAKSANA PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN RETRIBUSI Pasal 9

Retribusi Pelayanan Kebersihan/Persampahan dipungut di Wilayah Daerah layanan.

Pasal 10

(7)

Pasal 11

Penyetoran Retribusi Pelayanan Kebersihan/Persampahan dilaksanakan oleh Bendahara Penerima Badan ke Kas Daerah melalui Bendahara Umum Daerah (BUD).

B A B IX

KETENTUAN PIDANA DAN PENYIDIKAN Pasal 12

(1) Wajib retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan keuangan daerah, diancam Pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak empat kali besarnya retribusi terutang.

(2) Denda sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), disetorkan ke Kas Daerah. (3) Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), adalah

pelanggaran.

Pasal 13

(1) Penyidikan terhadap pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3), dilaksanakan oleh Penyidik Umum dan atau Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Dalam melaksanakan tugas Penyidikan, para Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) berwenang :

a. Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang mengenai adanya tindak pidana atas pelanggaran Peraturan Daerah;

b. Melakukan tindakan pertama dan pemeriksaan di tempat kejadian; c. Menyuruh berhenti seseorang dan memeriksa tanda pengenal diri

tersangka;

d. Melakukan penyitaan benda atau surat;

e. Mengambil sidik jari dan memotret seseorang;

f. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;

g. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara;

h. Mengadakan penghentian penyidikan setelah mendapat petunjuk dari penyidik bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui penyidik memberitahukan hal tersebut kepada penunut umum, tersangka atau keluarganya;

i. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan.

B A B X

KETENTUAN PENUTUP Pasal 14

(8)

(2) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2003 tentang Retribusi Pelayanan Persampahan /Kebersihan dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.

Pasal 15

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan.

Disahkan di Kuningan

Pada tanggal : 10 September 2009

BUPATI KUNINGAN

AANG HAMID SUGANDA

Diundangkan di Kuningan

Pada tanggal: 14 September 2009 SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN KUNINGAN

DJAMALUDDIN NOER

(9)

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR: 17 TAHUN 2009

TENTANG

RETRIBUSI PELAYANAN KEBERSIHAN/PERSAMPAHAN

I. UMUM.

Bahwa pengaturan Retribusi Pelayanan Kebersihan / Persampahan selama ini telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2003. Sejalan dengan lahirnya Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah maka Peraturan Daerah dimaksud perlu dilakukan peninjauan kembali untuk diadakan penyesuaian.

Untuk peninjauan kembali Peraturan Daerah dimaksud dalam rangka efiesiensi dan efektivitas tidak ditempuh melalui perubahan tetapi dibuat Peraturan Daerah Baru sebagai pengganti.

Penggantian tersebut sejalan dengan perkembangan dinamika kehidupan perekonomian di Daerah serta untuk meningkatkan penerimaan Daerah melalui pengalian sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan cara mendayagunakan fasilitas-fasilitas yang ada untuk dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan.

Atas dasar pertimbangan dimaksud, maka guna menjamin adanya kepastian hukum perlu mengatur kembali ketentuan Retribusi Pelayanan Kebersihan/Persampahan yang dibentuk dengan Peraturan Daerah.

II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1

Pasal ini menjelaskan arti beberapa istilah yang digunakan dalam Peraturan Daerah ini dengan maksud untuk menyamakan pengertian tentang istilah-istilah itu, sehingga dengan demikian dapat dihindari kesalahpahaman dalam menafsirkannya.

Pasal 2

Cukup Jelas Pasal 3

Cukup Jelas Pasal 4

Cukup Jelas Pasal 5

Cukup Jelas Pasal 6

Cukup Jelas Pasal 7

(10)

Pasal 8

Cukup Jelas Pasal 9

Cukup Jelas Pasal 10

Cukup Jelas Pasal 11

Cukup Jelas Pasal 12

Cukup Jelas Pasal 13

Cukup Jelas Pasal 14

Cukup Jelas Pasal 15

Cukup Jelas

(11)

12. Losmen, Penginapan dan sejenisnya d. Kelas A

e. Kelas B f. Kelas C

Rp. 40.000,-/bulan Rp. 30.000,-/bulan Rp. 20.000,-/bulan

13. Restoran Rp. 100.000,-/bulan

14. Rumah Makan Rp. 75.000,-/bulan 15. Warung Makan Rp. 50.000,-/bulan

16. Apotek Rp. 25.000,-/bulan

17. Tempat Hiburan dan Ketangkasan Rp. 25.000,-/bulan 18. Penyelenggara hajatan dan

Keramaian Lingkungan Rp. 75.000,-/kegiatan 19. Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan di Terminal

Bis Mikro Bis Mini Bis

Rp. 750,-/hari Rp. 500,-/hari Rp. 300,-/hari 20. Pelayanan Pembuangan Sampah

langsung ke TPSA. Rp. 7.500,-/M3

(4) Pengklasifikasian Rumah Tinggal, Perusahaan serta Hotel, Losmen, Penginapan dan sejenisnya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Pasal 7

Retribusi terutang terjadi pada saat dikeluarkan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.

B A B VII

JALUR LAYANAN PENGANGKUTAN SAMPAH Pasal 8

Jalur layanan pengangkutan sampah disesuaikan dengan kemampuan kendaraan operasional yang diatur oleh Badan.

B A B VIII

WILAYAH PEMUNGUTAN,

PERANGKAT PELAKSANA PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN RETRIBUSI Pasal 9

Retribusi Pelayanan Kebersihan/Persampahan dipungut di Wilayah Daerah layanan.

Pasal 10

(12)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hasil yang ingin dicapai dari program PKH yang dilaksanakan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) adalah perubahan perilaku, yaitu meningkatnya pengetahuan,

Komunitas burung antara dua tipe habitat berkisar dari mirip hingga berbeda dengan nilai 0,53-0,95 pada musim hujan dan 0,54-0,95 pada musim kemarau.. Komunitas burung antara dua

Berdasarkan pengaruh NaOH 5% selama 2 jam terlihat perbedaan yang signifikan antara kekuatan tariknya (Tabel 1). Ini berarti dengan adanya perlakuan alkali NaOH

Gambar 4 menunjukkan bentuk hubungan antara ketinggian tempat sisiran sarang dengan tebal sarang madu Apis dorsata adalah Y = 10,87 – 0,11X dapat diartikan

sederhana dan saling keterkaitan, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan.. bersikap ilmiah dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dengan lebih

Pada contoh kasus yang diberikan, untuk skenario ekspektasi arus kas tinggi, jaminan lebih efektif dibandingkan VGF untuk risiko proyek rendah atau moderat tetapi

Kereta api adalah salah satu angkutan atau alat transportasi darat yang banyak menjadi pilihan masyarakat, khususnya para pengguna jasa transportasi yang membawa atau

Uji berkala kendaraan Bermotor harus dilakukan oleh penguji yang memiliki kompetensi di bidang pengujian kendaraan bermotor secara berjenjang..a. JENJANG SDM