• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan Irjen dalam Rakor SPI 19 Januari 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahan Irjen dalam Rakor SPI 19 Januari 2016"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Re viu La p o ra n Ke ua ng a n d a n

La p o ra n Kine rja Ta hun 2015

Ke m e nriste kdikti

Pro f. Dr. Ja m a l Wiwo ho , SH., M.Hum .

1

Disampaikan dalam kegiatan Rapat Koordinasi SPI Tahun 2016

(2)
(3)

Pasal 55 ayat (4) : Menteri/ Pimpinan lembaga selaku Pengguna

Anggaran/ Pengguna Barang memberikan pernyataan bahwa pengelolaan APBN telah diselenggarakan berdasarkan Sistem Pengendalian Intern yang memadai dan akuntansi keuangan telah diselenggarakan sesuai dengan

Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).

Pasal 58 ayat (1) dan (2) : Dalam rangka meningkatkan kinerj a,

transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, Presiden selaku Kepala Pemerintah mengatur dan menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern di lingkungan pemerintah secara menyeluruh. SPI

ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

DASAR HUKUM

(4)

SPI adalah

p

roses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang

dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh

pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas

tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan

efisien

,

keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset

negara, dan ketaatan

terhadap peraturan perundang-undangan

(PP 60/2008, Bab I Ps. 1 butir 1)

SPIP adalah sistem pengendalian intern (SPI) yang

diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah

pusat dan pemerintah daerah

(5)
(6)

Tewujudnya Pengawasan Intern Yang Profesional Dan Berkualitas Untuk Mendorong Ritek dan Dikti Yang Bermutu Dan Berdaya Saing.

1. Mewujudkan Pengawasan Internal yang Berkualitas dan Bernilai Tambah

2. Mewujudkan SDM Pengawasan Internal Yang Profesional

3. Mewujudkan Manajemen Pengawasan Internal Yang Berakuntabilitas

1. Meningkatkan Kualitas dan Nilai Tambah

Pengawasan Internal

2. Meningkatkan Kualitas dan Integritas SDM Pengawasan Internal

3. Meningkatkan Kualitas dan Akuntabilitas

Dukungan Manajemen Pengawasan Internal VISI

MISI TUJUAN

RENCANA STRATEGIS ITJEN

(7)

KEBIJAKAN PELAKSANAAN TUGAS ITJEN KEMRISTEKDIKTI

TUGAS DAN FUNGSI

KEMENRISTEK DAN DIKTI

Mencegah dan melindungi sesuatu Dari ketidaknyamanan dan

kehancuran

Mencegah

Mengarahkan Menghentikan PENGAWALAN

TUGAS ITJEN: Menyelenggarakan pengawasan intern di lingkungan Kemristek dan Dikti

PERPRES NO. 13 TAHUN 2015 KEGIATAN 1. AUDIT 2. REVIU 3. EVALUASI 4. PEMANTAUAN

5. PENGAWASAN LAINNYA

Mendorong

PERAN DAN POSISI ITJEN 1. PEMBERI PERINGATAN DINI 2. KATALISATOR

(8)

3. Mengoptimalkan Kapasitas Inspektorat Jenderal:

a. Mengoptimalkan peran dan layanan Inspektorat Jenderal audit kinerja, pemberian peringatan dini, dan konsultasi.

b. Mengoptimalkan manajemen sumber daya manusia Inspektorat Jenderal dengan kuantitas dan kualitas yang memadai.

c. Menerapkan praktik-praktik pemeriksaan intern yang profesional.

d. Meningkatkan akuntabilitas dan manajemen kinerja Inspektorat Jenderal secara baik.

e. Membangun hubungan dan budaya organisasi yang baik dengan pihak-pihak lain yang terkait. f. Menerapkan struktur tata kelola yang baik.

4. Mengoptimalkan Kapasitas dan Peran Satuan Pengawas Intern (SPI) PTN: a. Meningkatkan peran dan fungsi SPI sebagai pengawal PTN

b. Mengupayakan penegasan struktur organisasi SPI PTN c. Meningkatkan kapabilitas SDM SPI PTN

1. Membangun komitmen seluruh jajaran Kemristekdikti, mulai dari pimpinan sampai staf terbawah.

(9)
(10)

Reviu

Penjelasan Pasal 48 Huruf b PP 60/08:

(11)

Pasal 49 (1) Aparat pengawasan intern pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 ayat (1) terdiri atas:

a. BPKP;

b. Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsional melaksanakan pengawasan intern;

c. Inspektorat Provinsi; dan d. Inspektorat Kabupaten/Kota.

Pasal 49 ayat (4) Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsional melaksanakan pengawasan intern melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi kementerian

negara/lembaga yang didanai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Pasal 57 (1) Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsional melaksanakan pengawasan intern melakukan reviu atas laporan keuangan kementerian negara/lembaga sebelum disampaikan menteri/pimpinan

(12)
(13)

Opini Standar Auditor

Opini WTP

Tidak ada Pembatasan

Sesuai dengan SAP

Bebas dari Kesalahan

Material

Pengungkapan yang Cukup

(14)

No Kementerian

OPINI BPK

2010 2011 2012 2013 2014 1 Dikbud TMP TMP WDP WTP WTP

2 Ristek WTP WTP WTP WDP WTP-DPP

(15)

Hal Penting dalam Hasil Audit BPK atas LK Kemristek

Tahun 2015 (Kepatuhan)

1. Tidak membayar Sewa Rumah Negara

2. Pembayaran langsung biaya personel tidak sesuai ketentuan

3. Belanja barang untuk kegiatan tidak sesuai ketentuan/tidak layak

dibayarkan.

4. Kekurangan volume pekerjaan

Hal Penting dalam Hasil Audit BPK atas LK Kemristek

Tahun 2015 (SPI)

1. Penerimaan dan pengeluaran atas jasa layanan dan penggunaan

sarpras tidak sesuai ketentuan.

2. Pencairan dan pendistribusian belanja honor output kegiatan tidak dapat

diyakini kebenarannya

(16)

Hal Penting dalam Hasil Audit BPK atas LK Kemristek Tahun 2015 (Kepatuhan) 1. PNBP terlambat setor dan digunakan langsung

2. Potensi Pendapatan yang belum/tidak dipungut 3. Pendapatan bunga jasa giro yang dipotong Pph

4. Penerimaan kas yang belum dilaporkan atau digunakan langsung

5. Pertanggungjawaban belanja barang tidak akuntabel atau tidak dilengkapi bukti yang valid.

6. Pertanggungjawaban belanja perjalanan dinas tidak sesuai ketentuan. Hal Penting dalam Hasil Audit BPK atas LK Kemdikbud Tahun 2015 (SPI) 1. Kelemahan pengendalian intern atas pengelolaan keuangan sebagai dampak

perubahan kebijakan dan nomenklatur organisasi berupa pendapatan hibah langsung yang belum tercatat dalam mekanisme APBN.

2. Kelemahan pengendalian intern atas belanja negara Bantuan Sosial yang belum dipertanggungjawabkan.

3. Kelemahan intern atas aset lancar yang terindikasi penyetoran dengan menggunakan dana lain.

(17)

KEBIJAKAN ITJEN DALAM PELAKSANAAN REVIU LAPORAN

KEUANGAN TAHUN 2016:

1. Reviu dilakukan secara pararel dengan saat penyusunan LK

2. Reviu LK Satker dilakukan oleh masing-masing SPI

3. Reviu yang dilakukan oleh SPI berpedoman pada Petunjuk

Teknis Reviu LK lingkup Kemenristekdikti yang akan diterbitkan

Inspektorat Jenderal.

4. Satker pusat dan satker yang tidak memiliki SPI, LK akan dieviu

oleh Inspektorat yang sesuai dengan wilayah kerja

masing-masing.

5. Inspektorat Jendera lakan melakukan pemantauan dan

pendampingan untuk satker tertentu atau secara sampling.

6. Laporan Hasil Reviu dari masing-masing Satker agar

(18)
(19)

 Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah.

DASAR PELAKSANAAN REVIU LAPORAN KINERJA

Pasal 28 Perpres 29 Tahun 2014:

API P pada K/ L/ P melakukan reviu atas Laporan Kinerja dalam rangka meyakinkan keandalan informasi yang disajikan sebelum disampaikan oleh

menteri/ pimpinan/ lembaga/ gubernur/ bupati/ walikota.

(20)

NO

ASPEK YANG DIEVALUASI

Nilai

Maksimal

Nilai

Evaluasi

1

Perencanaan Kinerja

30

22,87

2

Pengukuran Kinerja

25

15,94

3

Pelaporan Kinerja

15

10,81

4

Evaluasi Kinerja

10

6,89

5

Capaian Kinerja

20

12,25

(21)

1. Mereviu kembali Renstra, PK dan IKU yang merepresentasikan

Kemenristekdikti. Selanjutnya memperbaiki rumusan sasaran

strategis dan indikator kinerja kementerian kemudian

menjabarkan ke dalam berbagai sasaran strategis dan

indikator kinerja di Renstra Eselon I bahkan hingga pejabat

eselon III dan IV. Kemudian meneruskan

performance cascade

ini hingga kinerja individu

(22)

3. Meningkatkan kualitas hasil evaluasi akuntabilitas kinerja

agar dapat memberikan penilaian dan rekomendasi atas

akuntabilitas kinerja masing-masing eselon I/unit kerja,

sehingga dapat ditindaklanjuti untuk perbaikan

perencanaan dalam bentuk langkah2 nyata;

4. Meningkatkan kapasitas SDM dalam bidang akuntabilitas

dan manajemen kinerja diseluruh jajaran Kemenristek,

(23)

KEBIJAKAN ITJEN DALAM PELAKSANAAN REVIU LAPORAN

KINERJA TAHUN 2016:

1. Reviu Laporan Kinerja dilakukan secara pararel dengan saat penyusunan

laporan.

2. Reviu Laporan Kinerja Satker dilakukan oleh masing-masing SPI

3. Reviu Laporan Kinerja yang dilakukan oleh SPI berpedoman pada Petunjuk

Teknis Reviu Laporan Kinerja lingkup Kemenristekdikti yang akan diterbitkan

Inspektorat Jenderal.

4. Satker pusat dan satker yang tidak memiliki SPI, Laporan Kinerja akan dieviu

oleh Inspektorat yang sesuai dengan wilayah kerja masing-masing.

5. Inspektorat Jenderal akan melakukan pemantauan dan pendampingan untuk

satker tertentu atau secara sampling.

(24)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

(7) Dalam hal ganti rugi dibayarkan kepada pengirim, maka pengirim berhak atas pengembalian porto yang telah dibayarnya, jika surat dengan harga tanggungan atau

Indonesia mempergunakan aliran Rechtsvinding (penemuan hukum).  Hal ini berarti bahwa hakim dalam memutuskan perkara berpegang pada Undang-undang dan hukum lainnya yang berlaku

Mekanisme Penyusunan Program Dan Anggaran Kementerian Agama Tahun 2011 .... Alokasi Anggaran Kementerian Agama Tahun

Lampiran 8 Struktur diameter tegakan hutan rakyat di Kabupaten Ciamis Pola

Di dalam penelitian ini penulis dapat mengambil beberapa ketentuan sebagai bahan acuan untuk menentukan asumsi dasar apa yang penulis ambil dari masalah tentang perbandingan

Pada proses deklarasi awal sistem melakukan proses memanggil pustaka yaitu nRF905, SPI, Ethernet Shield, kemudian melakukan proses mendefinisikan jumlah device,

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana mengembangkan keterampilan metakognitif dan berpikir kritis

Program yang telah terancang dan terkomputerisasi dipergunakan untuk pelayanan Pendaftaran Pasien Rawat Inap pada Rumah Sakit Daerah Banyuwangi yang akan membantu segala