• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi pengembangan talenta sumber daya manusia di DKC CBP-IPNU dan KPP-IPPNU Sidoarjo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi pengembangan talenta sumber daya manusia di DKC CBP-IPNU dan KPP-IPPNU Sidoarjo."

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN TALENTA SUMBER DAYA MANUSIA DI DKC CBP-IPNU DAN KPP-IPPNU SIDOARJO

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Untuk memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.)

Oleh:

WAKHIDATUL ULUMIAH B34213035

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH JURUSAN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Wakhidatul Ulumiah, 2017, Implementasi Pengembangan Talenta Sumber Daya Manusia di DKC CBP-IPNU dan KPP-IPPNU Sidoarjo.

Kata kunci: Pengembangan Sumber Daya Manusia, Talenta, CBP-KPP

Penelitian ini memfokuskan pada rumusan masalah yaitu “Apa saja bentuk program talenta DKC CBP-KPP Sidoarjo? Bagaimana proses pengembangan talenta sumber daya manusia di DKC CBP-KPP Sidoarjo?”. Untuk menjawab permasalahan tersebut, peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian dekriptif. Melalui penggunaaan metode pengamatan (observasi), wawancara (interview), dan dokumentasi, yang akan menggambarkan keadaan atau fenomena sebagaimana adanya, yaitu gambaran pengembangan talenta sumber daya manusia di DKC CBP-KPP Sidoarjo. Analisis data yang dilakukan adalah reduksi data, penyajian data, dan

conclusions drawing/ verivication.

Penelitian ini bertujuan untuk menglasifikasi bentuk program talenta DKC CBP-KPP Sidoarjo. dan untuk mengetahui dan mendeskripsikan lebih mendalam proses pengembangan talenta sumber daya manusiadi DKC CBP-KPP Sidoarjo.

Penelitian ini menemukan bahwa bentuk keahlian yang diberikan dan dikembangkan di DKC CBP-KPP Sidoarjo terdapat tiga jenis keahlian talenta yaitu pertama,

(7)

DAFTAR ISI

JUDUL PENELITIAN (COVER)... i

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN OTENTISITAS SKRIPSIvi ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian... 8

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Definisi Konsep ... 9

F. Sistematika Pembahasan ... 13

BAB II: KAJIAN TEORETIK A. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 15

B. Implementasi ... 17

(8)

1. Pengertian Sumber Daya Manusia ... 18

2. Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia ... 21

D. Manajemen Talenta ... 23

1. Pengertian Talenta ... 23

2. Manfaat Manajemen Talenta ... 27

3. Proses Program Manajemen Talenta ... 28

4. Prinsip Pengelolaan Manajemen Talenta ... 33

E. Pengembangan Manajemen Talenta dalam Perspektif Islam .... 34

BAB III: METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 37

B. Subyek, Objek dan Lokasi Penelitian ... 38

C. Jenis dan Sumber Data ... 39

D. Tahap-Tahap Penelitian ... 41

E. Teknik Pengumpulan Data ... 43

F. Teknik Validitas Data ... 46

G. Teknik Analisis Data ... 48

BAB IV: HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 51

B. Penyajian Data ... 58

C. Pembahasan Hasil Penelitian (Analisis Data) ... 82

BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan ... 97

(9)

C. Keterbatasan Penelitian ... 98

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN: (instrumen penelitian seperti pedoman wawancara, pedoman observasi, transkrip hasil wawancara; Surat Keterangan melakukan penelitian, kartu konsultasi dengan dosen pembimbing, dll)

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah salah satu dimensi penting dalam sebuah organisasi.

Oleh karena itu, berjalan atau tidaknya sistem yang dibuat dalam sebuah

organisasi semata-mata bergantung pada sumber daya manusia yang ada di

dalamnya. Menurut Hasibuan, ada enam unsur yang harus diperhatikan dalam

manajemen organisasi di antaranya: man, money, method, materials, machine dan market.1 Manusia adalah salah satu unsur penting dan sangat berpengaruh

serta tidak bisa tergantikan, karena manusia adalah penggerak dan pengendali

dari kelima unsur tersebut.

Sumber daya merupakan kemampuan seseorang untuk berbuat sesuatu,

memanfaatkan sesuatu yang ada dan kemampuan untuk bisa membebaskan

diri dari kesulitan yang di alami serta dapat menyeimbangkan kebutuhan dan

kemampuan yang dimiliki.2 Manajemen sumber daya manusia adalah

kebijakan dan praktik menentukan aspek “manusia” atau sumber daya

manusia dalam posisi manajemen, termasuk merekrut, menyaring, melatih,

memberi penghargaan dan penilaian.3

(11)

2

Dapat disimpulkan bahwa, Manajemen sumber daya manusia

merupakan serangkaian dari proses dan kebijakan yang dibuat dan didesain

oleh sebuah organisasi untuk menunjang tujuan suatu organisasi. Manajemen

sumber daya manusia pada era masa kini sangat dibutuhkan, terutama dalam

era anggota atau pekerja pengetahuan. Mengelola sumber daya manusia dalam

sebuah organisasi akan menjadi lebih penting secara signifikan. Keberadaan

sumber daya manusia menjadi asset yang paling penting dan merupakan alat

untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.

Setiap organisasi baik lembaga maupun perusahaan mempunyai peran

yang sangat besar dalam mengembangkan kemampuan sumber daya manusia

yang ada di dalamnya. Proses pengembangan sumber daya manusia menjadi

point awal organisasi dalam meningkatkan dan mengembangkan kemampuan

serta pengetahuan setiap individu sesuai dengan kebutuhan masa kini dan

masa yang akan datang.4 Perkembangan dunia industri dan teknologi yang

sangat cepat di era sekarang, menuntut organisasi untuk menyiapkan atau

mempertahankan sumber daya manusia yang siap berkompetisi dan membaca

masa depan serta mampu menerima tantangan.

Organisasi harus mempunyai cara dan inisiatif untuk

mengembangankan individu di dalamnya yang mempunyai talenta, sehingga

dapat bersaing di ranah internal maupun eksternal organisasi. Tidak hanya

4 Edy Sutrisno, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, hal.

(12)

3

berhenti pada proses itu saja, pengembangan sumber daya manusia seharusnya

disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan anggota, supaya bisa dalam

memaksimalkan potensi yang ada di dalam setiap individu. Salah satu bentuk

pengembangan sumber daya manusia yang sangat penting guna menunjang

keberhasilan organisasi untuk kemampuan dan pengetahuan anggota ialah

dengan mengembangkan talenta atau potensi yang dimiliki anggota supaya

dapat memaksimalkan perannya sesuai dengan tugas atau jabatan yang

diterimanya.

Setiap organisasi seharusnya mempunyai sistem manajemen talenta

guna menyiapkan individu anggota yang terampil dan mempunyai

pengetahuan yang lebih luas. Sehingga para individu anggota mempunyai

kualitas diri yang bisa dapat memaksimalkan kebutuhan organisasi dan

menyesuaikan dengan perubahan zaman yang tak terduga di masa yang akan

datang.

Manajemen pelatihan dan pengembangan merupakan usaha

mengurangi atau menghilangkan terjadinya kesenjangan antara kemampuan

anggota dengan yang dikehendaki organisasi.5 Pelatihan dan pengembangan

cara stimulus yang diberikan oleh sebuah organisasi guna memberi

keterampilan, kemampuan dan membantu karyawan memperbaiki

kekurangannya dalam kinerja, yang mana kemampuan, keterampilan dan

perbaikan kekurangan ini akan diperlukan organisasi di masa sekarang dan

(13)

4

masa yang akan datang.6 Usaha tersebut dilakukan melalui peningkatan

kemampuan kerja yang dimiliki anggota dengan cara menambah pengetahuan

dan keterampilan kerja serta merubah sikap. Proses manajemen sumber daya

manusia dimulai dari perencanaan, perekrutan dan seleksi untuk mendapatkan

anggota baru yang memiliki talenta prima.

Sebuah organisasi dituntut untuk mampu tumbuh dan berkembang di

tengah dinamisnya lingkungan dunia usaha (kompetisi), baik organisasi

pemerintahan atau organisasi swasta.7 Organisasi tidak hanya mengandalkan

talenta yang dimiliki anggotanya. Organisasi menuntut potensi atau talenta

daripada anggotanya untuk terus dilatih dan dikembangkan agar kompetisinya

dapat mengikuti tuntutan dinamika lingkungan.

Manajemen talenta adalah serangkaian proses SDM organisasi terpadu

yang dirancang untuk mengembangkan, memotivasi, dan mempertahankan

produktif, terhadap anggota atau karyawan yang terlibat.8 Pada dasarnya,

sistem manajemen talenta perlu diimplementasikan agar dapat dipetakan

potensi sumber daya manusia yang dimiliki organisasi saat ini, sehingga dapat

diselaraskan dengan kebutuhan pencapaian tujuan organisasi yang tertuang

dalam visi, misi, tujuan, dan strategi organisasi. Keselarasan tersebut

diperoleh dari identifikasi antara kompetensi yang dimiliki oleh individu

6 Kaswan, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Keunggulan Bersaing Organisasi, Graha

Ilmu, Yogyakarta, hal. 96

7 Kaswan, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Keunggulan Bersaing Organisasi, Graha

Ilmu, Yogyakarta, hal. 95

8 Ahmad Palleh, darmin & afifah inayah, 2011, Talent management, Pt. Gramedia pustaka, Jakarta,

(14)

5

pengurus atau anggota karyawan dengan kebutuhan proyeksi jabatan yang

telah dijalankan dan diembannya. Kebutuhan kompetensi ditujukan guna

mencapai tujuan organisasi.

Pengembangan talenta harus menjadi prioritas utama organisasi guna

menghasilkan individu-individu yang mempunyai pengetahuan serta bakat

yang terampil. Manajemen talenta memang dirasa sangat tidak penting

keberadaannya, namun baru dipandang penting pada saat kita sudah bisa

membenahinya dengan baik dalam waktu singkat, karena bersifat jangka

panjang, bertumbuh dan kultural.9

Pengembangan sumber daya manusia dapat dilakukan di berbagai

macam tempat, baik di perusahaan maupun lembaga sosial. Akan menjadi

pembahasan menarik, apabila manajemen talenta dapat dilakukan di lembaga

sosial untuk pengembangan sumber daya manusianya yang berbasis lembaga

non profit. Yang mana hasil talenta yang dikembangkan akan berdampak

langsung untuk asset utama lembaga(Anggota) dan masyarakat.

Sebuah perusahaan atau lembaga profit mengadakan pengembangan

manajemen talenta sudah jelas tujuannya demi tercapainya tujuan organisasi

atau individu, untuk mempertahankan karyawan dalam organisasi serta

menguatkan organisasi dalam persaingan bisnis dengan kompetitor. Akan

tetapi, manfaat yang dirasa pengembangan talenta yang dilakukan di lembaga

(15)

6

sosial yang dampaknya langsung kepada anggota dan masyarakat. Tidak ada

ikatan atau kontrak kerja yang dilakukan kepada perusahaan pada umumnya.

Corps Brigade Pembangunan dan Korps Pelajar Putri (CBP-KPP)

merupakan lembaga yang dibentuk berdasarkan keputusan Konbes I

IPNU-IPPNU. CBP-KPP merupakan suatu lembaga ptotokoler IPNU yang bergerak

langsung kepada sosial masyarakat di setiap cabang. Corps Brigade

Pembangunan (CBP) merupakan lembaga yang dibentuk pada tahun 1963.

Hal itu di latar belakangi oleh peristiwa persengketaan antara Indonesia

dengan Malaysia, Sedangkan Korps Pelajar Putri (KPP) dibentuk pada tahun

1964.10

Kelahiran organisasi pelajar NU merupakan sebuah hal yang sangat

penting dalam dinamika sosial pelajar dan pemuda dalam bidang lingkungan

alam, kepanduan, kesehatan, dan sosial kemasyarakatan di negeri ini.

Karenanya, hal tersebut bertolak pada asumsi bahwa organisasi merupakan

sebuah wadah yang tepat dalam mengembangkan intelektual dan skill para pelajar dan pemuda. Dengan membangun hubungan antar sesama dan

menjaga agar terus berlangsung sepanjang waktu, maka orang mampu

bekerjasama untuk mencapai berbagai hal yang tidak dapat dilakukan secara

10 Pedoman peraturan organisasi CBP-KPP, diputuskan dalam Rakerwil Lembaga CBP PW IPNU

(16)

7

individu. Orang berhubungan melalui serangkaian jaringan atau organisasi

dan cenderung memiliki kesamaan nilai dengan anggota lain.11

CBP-KPP memiliki program pelatihan dan pengembangan yang sangat

variatif. Adapun program pelatihannya bersifat jenjang. Pertama,

DIKLATAMA (Pendidikan dan Latihan Pertama) kedua, DIKLATMAD (Pendidikan dan Latihan Madya) ketiga, DIKLATSUS (Pendidikan dan Latihan Khusus). Dan untuk program pengembangannya, organisasi

CBP-KPP sendiri memiliki tanda keahlian. Tanda keahlian adalah tanda yang

diberikan kepada personil CBP-KPP atas keahlian atau keterampilan tertentu

yang dimiliki, yang mana pemberian tanda keahlian ini harus dibuktikan

dengan sertifikat bahwa yang bersangkutan telah mengikuti pendidikan dan

pelatihan khusus sesuai standarisasi.

Program pelatihan dan pengembangan yang tersusun dan pelaksanaan

manajemen yang baik, mampu memberi kesempatan kepada personil dengan

menambah kemampuan dan keahlian yang dimiliki, serta organisasi mampu

mengimplementasikan manajemen talenta dengan baik. DKC CBP-KPP

Sidoarjo merupakan suatu wadah organisasi yang mampu menjalankan tugas

pokok sesuai dengan tujuan organisasi. Organisasi yang dikatakan maju

karena menyadari pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM).

11

(17)

8

Hal tersebut menunjukkan bahwa CBP-KPP Sidoarjo memiliki

program yang sangat baik terhadap talenta anggotanya. Maka dari itu,

penelitian ini dilakukan untuk menemukan proses pengembangan talenta

anggota DKC CBP-IPNU dan KPP-IPPNU Sidoarjo dengan maksud untuk

menggambarkan talenta anggota yang telah dikembangkan di lembaga

tersebut walaupun bentuk pengembangan talenta dan teknisnya berbeda-beda.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti dapat merumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Apa saja bentuk program talenta DKC CBP-KPP Sidoarjo?

2. Bagaimana proses pengembangan talenta sumber daya manusia di DKC

CBP-KPP Sidoarjo?

C. Tujuan Penelitian

Dengan mengacu pada rumusan masalah penelitian yang telah dibahas

sebelumnya, riset ini bertujuan untuk:

1. Mengkalsifikasi bentuk program talenta DKC CBP-IPNU dan KPP-IPPNU

Sidoarjo

2. Mengetahui dan mendeskripsikan lebih mendalam proses pengembangan

(18)

9

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dapat memberi manfaat baik secara teoritis

maupun praktis. Adapun manfaat dalam riset ini sebagaimana berikut:

1) Manfaat teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan bagi pengembangan

ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pengembangan sumber daya

manusia dan manajemen talenta

b. Menjadi masukan bagi pihak-pihak tertentu guna menjadikan penelitian ini

sebagai referensi untuk penelitian yang belum dibahas dalam riset ini

2) Manfaat praktis

a. Menambah wawasan bagi praktisi manajemen, bahwa pengembangan

talenta sumber daya manusia memberikan dampak besar terhadap

organisasi baik lembaga profit atau non profit

b. Memberikan wawasan yang luas terkait pengembangan talenta sumber

daya manusia yang dapat diterapkan di lembaga manapun.

E.Definisi Konseptual

Untuk mencegah adanya kesalahan persepsi di dalam memahami judul

penelitian, maka perlu dijelaskan konsep teoritis tentang judul yang diangkat

dalam penelitian ini sebagai berikut:

(19)

10

Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah

rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi

biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap sempurna. Menurut

Nurdin Usman, implementasi adalah bermuara pada aktivitas,aksi,tindakan

atau adanyamekanisme suatu sistem, implementasi bukan sekedar aktivitas ,

tapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan.12

Implementasi adalah suatu kegiatan yang terencana, bukan hanya suatu

aktifitas dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan

norma-norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu, implementasi

tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh objek berikutnya yaitu

pengembangan manajemen talenta.

2. Pengembangan

Menurut H.Malayu.S.P Hasibuan, Pengembangan adalah suatu usaha untuk

meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan

sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan melalui pendidikan dan

pelatihan. Sedangkan menurut Hadari, pengembangan adalah usaha yang

diakukan secara formal dan berkelanjutan dengan difokuskan pada

peningkatan dan penambahan kemampuan seorang pekerja.13 Dari dua

pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengembangan adalah suatu

usaha yang sistematis dan terorganisir yang dilakukan oleh perusahaan untuk

12 Nurdin Usman,2002, Konteks Implemntasi Brbasis Kurikulum, Grassindo, Jakarta, hal 70

13

(20)

11

meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan

sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan.

Tujuan dari pengembangan adalah untuk ditingkatkannya kemampuan,

keterampilan dan sikap anggota organisasi sehingga lebih efektif dan efisien

dalam mencapai tujuan organisasi. Andrew E. Sikola menyebutkan delapan

jenis tujuan pengembangan, yakni meliputi: produktivitas personil dan

organisasi, kualitas produk organisasi, perencanaan sumber daya manusia,

semangat personil dan iklim organisasi, meningkatkan kompensasi secara tidak

langsung, kesehatan mental dan fisik, pencegahan merosotnya kemampuan

personil, dan pertumbuhan kemampuan personil secara individual.14

3. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia diartikan sebagai sumber dari kekuatan yang berasal dari

manusia-manusia yang dapat didayagunakan oleh organisasi.15 Menurut Hadari

Nawawi, Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan asset dan

berfungsi sebagai modal (non materiil) di dalam organisasi bisnis, yang dapat

mewujudkan eksistensi organisasi. Sumber daya manusia. Sedangkan menurut

Ruki dalam Sutrisno menyebutkan bahwa ada tiga sumber daya strategis lain yang

mutlak harus dimiliki oleh organisasi supaya menjadi organisasi yang unggul. Di

antaranya pertama, financial resource yaitu sumber daya yang berbetuk

dana/modal yang dimiliki. Sedangkan kedua, human resource yakni sumber daya

14 Susilo Martoyo, 1996, Manajemen Sumber Daya Manusia, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, ed3, hal

60 15

(21)

12

yang berbentuk dan berasal dari manusia. Adapun yang ketiga ialah informational

resource, sumber daya ini berasal dari berbagai informasi yang diperlukan untuk

membuat keputusan strategis ataupun taktis.16

4. Telenta

Talenta adalah faktor pembeda kinerja organisasi. Perusahaan yang ingin

bertumbuh dan meningkatkan bisnis mau tidak mau secara sadar harus

memfokuskan dirinya mencari, menarik, dan mempertahankan orang-orang

terbaik. Faktor pendorong dalam pertumbuhan organisasi yaitu talenta terbaik

dalam jumlah yang memadai, posisi karyawan yang tepat, pendayagunaan

sumber daya manusia optimal.17

5. CBP-IPNU dan KPP-IPPNU

Corps Brigade Pembangunan dan Korps Pelajar Putri (CBP-KPP) merupakan

lembaga yang dibentuk berdasarkan keputusan Konbes I IPNU-IPPNU.

CBP-KPP merupakan suatu lembaga pengembangan SDM dalam bidang lingkungan

alam, kepanduan, kesehatan, dan sosial kemasyarakatan. Corps Brigade

Pembangunan (CBP) merupakan lembaga yang dibentuk pada tahun 1963. Hal

itu di latar belakangi oleh peristiwa persengketaan antara Indonesia dengan

Malaysia, Sedangkan Korps Pelajar Putri (KPP) dibentuk pada tahun 1964.18

16 Edy Sutrisno, 2014, Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta,

hal. 5.

17 Ahmad Palleh, darmin & afifah inayah, 2011, Talent management, Pt. Gramedia Pustaka, Jakarta

hal. 25

18 Pedoman peraturan organisasi CBP-KPP, diputuskan dalam Rakerwil Lembaga CBP PW IPNU

(22)

13

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan merupakan urutan sekaligus kerangka

berpikir dalam penulisan skripsi. Dalam penelitian ini, peneliti

mengklasifikasikan kajian penelitian hingga menjadi lima bab, yang

masing-masing babnya mengandung susunan pembahasan.

Bab pertama adalah pendahuluan, yang terdiri dari pembahasan latar

belakang masalah, permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, dan definisi konseptual. Pada bab pertama ini kemudian

diakhiri dengan sub bab mengenai sistematika pembahasan yang

menggambarkan isi dari penelitian secara sistematis dan menyeluruh.

Bab kedua adalah kajian teoritik, yang mana dalam bab ini berisikan

tentang kajian kepustakaan yang meliputi: penelitian terdahulu yang relevan,

pengertian pengembangan sumber daya manusia, tujuan pengembangan

sumber daya manusia, pengertian manajemen talenta, tahapan program

manajemen talenta, prinsip pengelolaan manajemen talenta, rekrutmen dan

seleksi manajemen talenta.

Selanjutnya bab ketiga disini membahas tentang metode penelitian,

yang di dalamnya menjelaskan tentang pendekatan dan jenis penelitian, lokasi

penelitian, jenis dan sumber data, tahap-tahap penelitian, teknik pengumpulan

data, teknik validitas data. Pembahasan ini sengaja disajikan untuk

memberikan gambaran secara utuh mengenai metode penelitian yang

(23)

14

dalam penelitian nantinya diharapkan dapat menjawab rumusan masalah yang

telah dirancang pada sub bab rumusan masalah di atas.

Sedangkan bab keempat adalah hasil penelitian yang meliputi

penyajian dan analisis data. Pada bab ini menjelaskan mengenai gambaran

umum lokasi penelitian yaitu DKC CBP-IPNU dan KPP-IPPNU, penyajian

data yang memaparkan fakta-fakta mengenai masalah yang diangkat dan

analisa data. Data yang telah dianalisa dan diuji keabsahan datanya

dibandingkan dengan teori. Hasil uraian tersebut ditulis dalam sub bab

pembahasan.

Adapun bab kelima meliputi penutup yang memaparkan tentang

(24)

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A.Kajian Terdahulu Yang Relevan

Tema pengembangan sumber daya manusia memang bukanlah hal yang

baru dalam studi manajemen, begitupun dalam sebuah perusahaan atau lembaga

baik dalam skala nasional maupun internasional. Model pengembangan sumber

daya manusia dalam sebuah perusahaan atau lembaga sangat bervariasi salah

satunya bentuk pengembangan talenta sumber daya manusia. Dalam proses

penelusuran karya-karya ilmiah yang sama atau mirip dengan penyusunan karya

ilmiah ini, maka penulis menelusuri untuk mencari beberapa kerangka karya

ilmiah diantaranya sebagai berikut:

Penelitian pertama yang relevan dengan penelitian ini oleh Irmawanty dan

Mailani Hamdani, menulis penelitian yang berjudul “Pengaruh Talent

Management terhadap Pengembangan Karir Pegawai di Universitas Terbuka”

pada tahun 2014. Membahas tentang pengaruh sistem pengembangan karir

pegawai berdasarkan talenta yang diterapkan di Universitas Terbuka serta

tantangan yang dihadapi dalam penerapan manajemen talenta dalam

pengembangannya. Persamaannya, penelitian ini menggunakan fokus atau variabel

Manajemen talenta dalam pengembangan pegawai atau anggota dan menggunakan

pendekatan metode penelitian kualitatif. Sedangkan perbedaan terletak pada obyek

(25)

16

penelitian di Universitas Terbuka. Dan bentuk dari model analisanya juga berbeda,

dimana penelitian terdahulu berfokus pada pengaruh variabel talenta yang

dominan terhadap pengembangan karir pegawai.

Penelitian kedua yang relevan dengan penelitian ini adalah

“Pengembangan Sumber Daya Manusia Berbasis Talenta di Pondok Pesantren

Al-Jihad” oleh Aini Siti Hasanatut Tholibah Al Qurratul. Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel tahun 2016.

Penelitian ini menemukan bahwa bentuk talenta yang dikembangankan di pondok

pesantren Al-jihad Surabaya terdapat dua kategori talenta. Manajemen talenta

dalam proses pengembangan sumber daya manusia ada empat tahapan proses yang

harus dilalui, akan tetapi dalam hasil penelitian yang dilakukan, ada satu tahapan

yang tidak dilalui oleh ponpes Al-Jihad yaitu penugasan posisi kunci.

Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti manajemen talenta

dalam pengembangan sumber daya manusia. Namun obyek yang digunakan dalam

penelitian berbeda, pada penelitian di atas obyek yang digunakan adalah pondok

pesantren sedangkan yang akan dilakukan penelitian ini pada organisasi semi

otonom DKC CBP-KPP Sidoarjo yang langsung berfokus pada program kegiatan

pengembangan pendidikan dan pelatihan (DIKLAT) kepada para anggotanya.

(26)

17

melalui Talent Management pada Kementrian Tenaga Kegiatan Transmigrasi” pada tahun 2011. Adapun hasil penelitian yang diperoleh adalah Talent

Management sebagai variabel atau fokus penelitian mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini menggunakan metode

penelitian kualitatif dengan pendekatan Explanatory Research.

B.Implementasi

Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana

yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi biasanya

dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap sempurna. Menurut Nurdin

Usman, implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan atau adanya

mekanisme suatu sistem, implementasi bukan sekedar aktivitas, tapi suatu kegiatan

yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan.19 Guntur Setiawan

berpendapat, implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan

proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk mencapainya serta memerlukan

jaringan pelaksana, birokrasi yang efektif.20

Dari pengertian-pengertian di atas memperlihatkan bahwa kata

implementasi bermuara pada mekanisme suatu sistem. Berdasarkan pendapat para

ahli di atas, maka dapat disimpulkan implementasi adalah suatu kegiatan yang

terencana, bukan hanya suatu aktifitas dan dilakukan secara sungguh-sungguh

berdasarkan acuan norma-norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Oleh

19

Nurdin Usman, 2002, Konteks Implementasi berbasis Kurikulum, Garsindo, Jakarta,hal 70

20

(27)

18

karena itu, impelementasi tidak berdiri sendiri akan tetapi dipengaruhi oleh objek

berikutnya.

C.Pengembangan Sumber Daya Manusia

1. Pengertian Pengembangan Sumber Daya Mansuia

Pada dasarnya pengembangan merupakan kesempatan-kesempatan

belajar yang didesain guna membantu para pekerja ataupun pegawai atau

sumber daya manusia dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Pengembangan

sumber daya manusia merupakan keharusan mutlak dan pembahasannya tidak

asing lagi bagi organisasi. Investasi di dalam pengembangan sumber daya

manusia merupakan pengeluaran yang ditunjukkan untuk memperbaiki dan

mengembangkan dengan baik kapasitas produktif dari individu di dalam

organisasi.

Dalam Kadarisman, Gouzali menegemukakan bahwa pengembangan

sumber daya manusia adalah sebagaimana berikut:

“Pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan organisasi, agar pengetahuan

(knowledge), kemampuan (ability), dan keterampilan (skill)

mereka sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang mereka lakukan. Dengan kegiatan pengembangan ini, maka diharapkan dapat memperbaiki dan mengatasi kekurangan dalam melaksanakan pekerjaan yang lebih baik, sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang digunakan oleh organisasi”21

21

(28)

19

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan

sumber daya manusia merupakan sebuah cara atau langkah yang sangat penting

dilaksanakan organisasi guna mengembangkan individu dan organisasi agar

pencapaiannya sesuai dengan tujuan serta visi-misi organisasi. Pengembangan

juga diharapkan dapat memaksimalkan dan memperbaiki kekurangan dalam

pelaksanaan pekerjaan yang lebih baik. Fokus pengembangan sumber daya

manusia pula bukan hanya untuk masa sekarang, akan tetapi untuk jangka yang

lebih panjang.

Pengembangan karyawan dalam pelaksanaannya seringkali dilakukan

untuk membantu karyawan memasuki dunia kerja yang kompetitif yang

berbeda dari kondisi kehidupan sebelumnya. Karyawan yang akan mengikuti

program pengembangan adalah karyawan baru agar memahami, terampil, dan

ahli dalam menyelesaikan pekerjaannya, dan karyawan lama supaya mereka

lebih memahami technical skill, human skill, conceptual skill, dan managerial

skill. 22

Pengembangan karyawan dimaksudkan untuk menyiapkan karyawan

untuk memegang tanggung jawab pekerjaan di masa yang akan datang.

Pengembangan karyawan bisa dilakukan secara formal maupun informal.

Secara formal berarti karyawan ditugaskan oleh perusahaan. Sedangkan secara

22

(29)

20

informal berarti karyawan melatih dan mengembangkan dirinya atas keinginan

dan inisiatif sendiri tanpa ditugaskan oleh perusahaan.

Program pengembangan karyawan akan membuat karyawan semakin

produktif sehingga memungkinkan organisasi atau perusahaan

mempertimbangkan untuk melakukan pengembangan karir karyawan, menurut

Nawawi pengembangan karyawan memiliki alternatif yaitu:23

a. Organisasi mempertahankanya pada jabatan semula dalam jangkan

waktu tertentu

b. Organisasi perlu memindahkan pekerja pada jabatan atau posisilain

secara horizontal

c. Organisasi perlu mempromosikan pekerja secara vertikal.

Program pengembangan karyawan seringkali dilakukan secara

bersamaan dengan pelatihan dan pendidikan. Menurut Singodimedjo dalam

Sutrisno mengemukakan bahwa.

“Pengembangan sumber daya manusia adalah proses persiapan individu-individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau lebih tinggi di dalam organisasi, biasanya berkaitan dengan peningkatan kemampuan intelektual untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik.” 24

Pengembangan sumber daya manusia dalam organisasi dipandang

sebagai peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui program-program

pelatihan dan pendidikan. Pengembangan tersebut membutuhkan kolaborasi

23

Hadari Nawawi dan Martini Hadari. 1990. Administrasi Personel Untuk Peningkatan Produktifitas Kerja, Jakarta, Haji Masagung, hal. 292

24

(30)

21

dengan program-program manajemen sumber daya manusia (MSDM) lainnya

untuk memaksimalkan dan mencapai tujuan serta hasil yang diingikan

organisasi.25

Pengembangan sumber daya manusia diperlukan organisasi setiap saat,

baik diberikan untuk karyawan baru maupun karyawan lama. Karyawan baru

memerlukan berbagai program pengembangan, pelatihan maupun pendidikan

sebagai pengenalan untuk keterampiralannya sebelum melaksanakan tugas dan

kewajiban. Sedangkan karyawan lama membutuhkan pelatihan dan

pengembangan, karena adanya tuntutan baru dari tugasnya yang selalu

berkembang seiring kemajuan teknologi yang dihadapi dalam masa sekarang

dan yang akan datang.26

2. Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Keterampilan karyawan merupakan salah satu faktor utama dalam

usaha mencapai tujuan organisasi. Tujuan pokok dalam program

pengembangan sumber daya manusia adalah meningkatkan kemampuan,

keterampilan, sikap dan tanggung jawab karyawan, sehingga lebih efektif dan

efisien dalam mencapai sasaran program dan tujuan organisasi.27

25

Edi Sutrisno, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Prenada, Jakarta, hal 62

26

Diah Rusmianingsih,2010, “Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Cakra Guna Cipta Malang”, Jurnal Ekonomi Modernisasi, Vol 6, No 1, Fakultas Ekonomi, Universitas Kanjuruhan Malang, hal 24

27 Diah Rusmianingsih, 2010, “

(31)

22

Tujuan pengembangan sumber daya manusia menurut Andrew E

Sikula dalam Burhanuddin Yusuf menyebutkan, bahwasannya ada 8 (delapan)

tujuan yang diinginkan yaitu.

a. Productivity (dicapainya produktivitas karyawan dan organisasi)

b. Quality (Kualitas dalam meningkatkan produk)

c. Human resource planning (melaksanakan perencanaa sumber daya manusia

d. Moral (meningkatkan semangat dan tanggung jawab karyawan)

e. Indirect compensation (meningkatkan kompensasi secara tidak

langsung)

f. Health and safety (memelihara kesehatan mental dan fisik)

g. Obselesence prevention (mencegah menurunnya kemampuan

karyawan)

h. Personal growth (meningkatkan kemampuan individual karyawan)28

Tujuan utama pengembangan sumber daya manusia adalah untuk

dapat memperbaiki efektifitas dan efisiensi kerja karyawan dalam mencapai

sasaran kerja yang telah ditetapkan. Perbaikan efektifitas dan efisiensi kerja

dapat dilakukan dengan cara memperbaiki pengetahuan karyawan, keterampilan

28

(32)

23

karyawan, kualitas karyawan maupun sikap karyawan terhadap tugas dan

kewajiban yang diberikan organisasi.29

D. Manajemen Talenta

1. Pengertian Talenta

Talenta merupakan bentuk kemampuan khusus dimana seseorang

menunjukkan potensi untuk mengembangkan kecakapannya dalam suatu

bidang tertentu.30Salah satu dari bentuk pengembangan sumber daya manusia

adalah bakat (talent). Pengembangan sumber daya manusia seharusnya

dimulai pada saat individu masuk dalam organisasi, tetapi pada nyatanya tidak

semua organisasi dapat mempraktikannya. Pengembangan sumber daya

manusia dengan mengetahui talenta individu saat awal masuk organisasi

dimaksudkan untuk mengetahui bakat atau talenta mana yang dimiliki oleh

individu dalam pekerjaannya. G. Frederic Kuder dan Blance B. Poulson

menyebutkan macam-macam talenta sebagaimana berikut:31

a) Talenta Mekanik : Talenta yang tumbuh pada orang-orang yang suka

mengoleksi alat-alat mesin dan menggunakan perlengkapan

mesin dalam membongkar dan memasangnya kembali.

29 Rusmianingsih, Diah, 2010, “

Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Cakra Guna Cpta Malang”, Jurnal Ekonomi Modernisasi, Vol 6, No 1, Fakultas Ekonomi, Universitas Kanjuruhan Malang, hal 25

30

Kbbi.web.id/talenta 31

(33)

24

b) Talenta Bilangan : Talenta ini dimiliki oleh seseorang yang menyukai

angka-angka dan soal berhitung.

c) Talenta Persuasi : Tipe talenta seperti ini dimiliki oleh orang yang suka bergaul

dan mempunyai jiwa sosial.

d) Talenta Seni : Orang ini mencipta seni, seperti melukis, menari, bernyanyi,

dan sebagainya.

e) Talenta Sastra : Orang yang mempunyai talenta ini mempunyai keahlian

dalam penggunaan bahasa dalam berbicara dan ungkapan.

f) Talenta Musik : Talenta yang dimiliki orang yang gemar dengerin musik atau

bahkan memainkan alat musik.

Pengembangan telenta sesungguhnya perlu didukung oleh sistem dan

semua proses. Karena pengembangan telenta pada masa sekarang, dirasa penting

manfaatnya karena tuntutan pekerjaan atau jabatan sebagai akibat kemajuan

teknologi dan semakin ketatnya persaingan di antara organisasi yang sejenis.

Manajemen talenta adalah kemampuan mengubah potensi menjadi kompetensi,

bakat menjadi keahlian dan talenta menjadi sebuah kekuatan.32 Dengan talenta,

pegawai dapat lebih percaya diri dengan potensi yang mereka miliki dalam

pribadi dirinya dalam melakukan semua kewajiban pekerjaannya sehingga tak ada

lagi takut dan gentar ketika dihadapkan pada situasi atau kondisi apapun.

32

(34)

25

Manajemen talenta adalah serangkaian proses SDM organisasi terpadu

yang dirancang untuk mengembangkan, memotivasi, dan mempertahankan

produktif, terhadap karyawan yang terlibat. Tujuan dari manajemen bakat adalah

untuk menciptakan kinerja tinggi, organisasi berkelanjutan yang memenuhi

tujuannya strategis dan operasional.33 Hal yang harus senantiasa diingat serta

diwaspadai oleh organisasi maupun individu adalah pengembangan talenta,

regenerasi, dan pembaharuan, perusahaan bisa menjaga produktivitasnya dan

individu sangat berperan di dalamnya.34 Bila sistem pengembangan manusia tidak

diprioritaskan, akan terbengkalailah manajemen talenta serta organisasi akan

menderita. Maka, organisasi memang harus mempersiapkan pengembangan

talenta demi kebaikan organisasi dan tujuan yang diharapkannya

Manajemen talenta adalah proses analisis, pengembangkan, dan

pemanfaatan talenta yang berkelanjutan dan efektif untuk memenuhi kebutuhan

bisnis. Hal ini melibatkan proses tertentu yang membandingkan talenta saat ini di

suatu departemen dengan kebutuhan strategi bisnisnya. Hasil ini mengarah pada

pengembangan dan implementasi strategi yang sesuai untuk mengatasi

kesenjangan atau surplus talenta. Talenta merupakan faktor pembeda kinerja

setiap pegawai atau anggota di dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Jika

sebuah perusahaan ingin meningkatkan profit dalam lini bisnis yang sedang

dijalani dan terus menumbuhkembangkan perusahaan yang ada, maka perusahaan

33

Darmin Ahmad Palleh & afifah inayah, 2011 Talent management, Pt. Gramedia pustaka, Jakarta, hal. 83

34

(35)

26

wajib memfokuskan kepada mencari, menarik dan mempertahankan pegawai -

pegawai yang terbaik. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang visi, misi

dan nilai perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya dijalankan oleh sejumlah

pegawai yang bertalenta yang bekerja secara bersama-sama dan bersinergi.35

Pegawai atau anggota yang memiliki talenta inilah yang harus dikelola

oleh perusahaan dengan baik dan dengan sistem manajamen yang baik pula.

Sistem manajemen talenta yang dilaksanakan secara terpadu dan selaras dengan

fungsi manajemen lainnya akan memberikan peningkatan kinerja bisnis dan

kinerja pegawai yang nyata. Budaya pengembangan talenta pegawai terdiri dari

program-program yang secara spesifik terdiri dari strategi perusahaan dalam

memilih pegawai yang tepat, menempatkan pegawai sesuai dengan kemampuan

dan keterampilan yang dimiliki, memberikan pelatihan dan pengembangan

pegawai sehingga dapat meningkatkan kinerja di dalam bekerja dan

mempertahankan para pegawai dengan memberikan kompensasi.

Manajemen talenta di dalam sebuah perusahaan memiliki dua peran

utama, peran pertama yaitu menjadi value creator dan peran kedua menjadi value protector. Sebagai value creator, tugas setiap manajer dan pimpinan di sebuah

perusahaan adalah menghasilkan manusia-manusia yang memiliki nilai. Model

value creator membuat setiap individu di dalam perusahaan bernilai tinggi yang

kemudian menyebarkan nilai dalam hitungan deret ukur ke segala arah untuk

35

(36)

27

menghasilkan momentum perubahan berskala besar. Sebagai value protector

berarti bahwa perusahaan melakukan segala macam cara untuk melindungi

individu dengan talenta bernilai tinggi yang dihasilkan agar tidak hilang ditelan

godaan organisasi lainnya.36

Model pengelolaan talent dikemukakan oleh Jody walstroom dalam darmin dan afifah (2011) yang dituangkan dalam Konsep manajemen talenta

(talent management) menggambarkan bagaimana sebuah organisasi mendapatkan

(acquire), membangun (develop), dan mempertahankan(retain) talenta pegawai.37

2. Manfaat Manajemen Talenta

Berikut adalah manfaat manajemen talenta menurut Pella dan Inayati.38

a. Tersedianya terus-menerus karyawan yang mencapai potensi terbaik mereka

masing-masing.

b. Membantu perusahaan untuk wilayah pasar baru dan bisa bersaing dengan

competitor

c. Mampu menggembangkan reputasi public untuk menjadi tempat kerja yang

bagus

d. Memupuk loyalitas para karyawan yang telah bekerja di perusahaan.

36

Darmin Ahmad Palleh & afifah inayah, 2011 Talent management, Pt. Gramedia pustaka, Jakarta, hal. 75-77

37

Darmin Ahmad Palleh & afifah inayah, 2011 Talent management, Pt. Gramedia pustaka, Jakarta, hal. 87

38

(37)

28

3. Proses Program Manajemen Talenta

Tahapan program manajemen talenta memiliki berbagai variasi,

Menurut Pella dan Inayati ada beberapa tahapan program dalam manajemen

talenta, di antaranya sebagaimana berikut.39

a. Proses Rekrutmen dan Seleksi Anggota Kompetitif

1) Rekrutmen

Rekrutmen merupakan proses mencari, mengadakan, menemukan

dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam suatu organisasi.40

Menurut Irawan dalam Ellyta bahwa rekrutmen adalah suatu proses untuk

mendapatkan tenaga yang berkualitas guna bekerja dalam perusahaan atau

organisasi.41 Dan Singodimedjo dalam Sutrisno mengatakan bahwa

rekrutmen adalah proses mencari, menemukan, dan menarik para pelamar

untuk dipekerjakan dalam suatu organisasi.42

Tujuan Rekrutmen menurut Henry Simarora, ada 3 tujuan utama

diadakannya proses rekrutmen yaitu.43

a) Untuk memikat sekumpulan besar pelamar kerja sehingga organisasi

akan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan

39

Darmin Ahmad Palleh & afifah inayah, 2011 Talent management, Pt. Gramedia pustaka, Jakarta, hal. 89

40

Edi Sutrisno,2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Prenada, Jakarta, hal 45

41Ellyta Yullianti, 2009,”

Analisis Proses Rekrutmen dan Seleksi pada Kinerja Pegawai”, Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, Vol 16 No 3, Bisnis dan Biroksi, hal 132

42

Edi Sutrisno,2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, J,Kencana Prenada, Jakarta, hal 45

43

(38)

29

pemilihan terhadap calon-calon pekerja yang dianggap memenuhi

standar kualifikasi organisasi.

b) Tujuan pasca pengangkatan (post-hiring goals) adalah penghasilan karyawan-karyawan yang merupakan pelaksana-pelaksana yang baik

dan akan tetap bersama dengan perusahaan sampai jangka waktu yang

masuk akal.

c) Upaya-upaya perekrutan hendaknya mempunyai efek luberan

(spillover effects) yakni citra umum organisasi haruslah menanjak, dan bahkan pelamar-pelamar yang gagal haruslah mempunyai kesan-kesan

positif terhadap perusahaan.

Tujuan utama rekrutmen adalah mendapatkan calon karyawan

yang memungkinkan pihak manajemen untuk memilih atau menyeleksi

calon sesuai kualifikasi yang dibutuhkan oleh organisasi.44

Menurut Sutrisno, ada dua cara atau teknik yang digunakan

dalam proses rekrutmen yaitu Mencari calon dari dalam dan dari luar.

Adapun yang dimaksud dengan mencali dari dalam adalah pencarian

angota baru dalam memanfaatkan sumber-sumber atau cara yang sudahh

tersedia dalam organisasi sebelum mencarinya di luar atau keluar

organisasi. Sedangkan yang dimaksud dengan mencari dari luar adalah

44

(39)

30

cara dan teknik yang umum digunakan organisasi untuk mencari calon

anggota atau karyawan dari sumber-sumber luar.45

2) Seleksi

Seleksi merupakan proses memilih dari para pelamar melalui

tahapan-tahapan tes, hingga diperoleh sejumlah pelamar yang memenuhi

kriteria yang teah ditetapkan dan dinyatakan diterima oleh organisasi.

Menurut Siagian dalam Yulianti menyebutkan bahwa seleksi adalah

berbagai langkah spesifik yang diambil untuk memutuskan pelamar mana

yang akan diterima dan pelamar mana yang akan ditolak. Proses seleksi

dimulai dari penerimaan lamaran dan berakhir dengan keputusan terhadap

lamaran tersebut46

Tujuan seleksi adalah untuk mendapatkan tenaga kerja yang

memenuhi syarat dan memiliki kualifikasi yang sesuai dengan deskripsi

pekerjaan yang ada atau sesuai dengan kebutuhan organisasi.47Dalam

proses seleksi, calon anggota harus mendapatkan kesempatan

seluas-luasnya untuk mengetahui lapangan kerja yang paling cocok agar dapat

lebih mengembangkan bakatnya yang tersembuyi.

45

Edi Sutrisno,2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Kencana, hal 46-48

46

Ellyta Yullianti, 2009,”Analisis Proses Rekrutmen dan Seleksi pada Kinerja Pegawai”, Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, Vol 16 No 3, Bisnis dan Biroksi, hal 132

47

(40)

31

a) Kriteria dan Teknik Seleksi

Organisasi tentu akan mengharapkan para pelamar yang datang

memiliki prestasi yang memuaskan dalam pekerjaannya. Kriteria

seleksi menurut Simamora, pada umumnya dapat dirangkum dalam

beberapa kategori yaitu, Pendidikan, pengalaman kerja, kondisi fisik

dan kepribadian.48

Sebelum organisasi memutuskan karakteristik seleksi yang digunakan,

maka oirganisasi sebaiknya memilih kriteria khusus yang telah

ditetapkan sebelumnya untuk menentukan cara memprediksi pelamar

mana yang mencapai tingkat yang diharapkan. Burhanuddin

menyebutkan bahwa ada dua teknik seleksi yang bisa digunakan, yaitu:

pertama. Tenik seleksi menggunakan interview dan kedua, teknik

seleksi dengan menggunakan Assesment center.49 b. Proses Orientasi dan Identifikasi Talenta

Proses orientasi yang merupakan terkait organisasi merancang

program untuk menyamput talenta baru dalam organisasi, identifikasi talenta

dan memetakkan anggota berbakat. Langkah identifikasi dapat dijalankan

dengan mengamati, memperhatikan dan melihat sikap maupun perilaku

karyawan. Tentu saja dengan melihat dampak dari perilaku tersebut. Bakat

48

Henry Simamora, 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi I, Cetakan ke-1, Penerbit STIE YKPN, Yogyakarta, hal. 217

49

(41)

32

yang dimiliki seorang karyawan harus dipelihara, dibina dan dikembangkan.

Dengan demikian karyawan berbakat tetap bermotivasi dan memiliki

komitmen untuk memberikan pekerjaan dan hasil terbaik. Pemetaan bakat

membantu organisasi fokus dalam sasaran jangka pendek tanpa kehilangan

arahan atau gambaran besar sasaran jangka panjang. Dengan kata lain,

membantu strategi organisasi jangka panjang serta menentukan bakat apa

yang perlu ditambahkan untuk menjamin keberlangsungan suksesnya

organisasi di masa depan.50

c. Talent Pool (Pengelompokan Talenta)

Proses berikutnya yang penting adalah menyusun dan menyiapkan

program pengembangan khusus bagi calon pemimpin masa depan yang ada

dalam talent pool tersebut. Talent Pool merupakan sebuah hasil saringan dari

para talent terbaik disetiap kelompoknya. Program ini dirancang secara

khusus, tidak hanya sekedar program pelatihan tradisional, tapi juga

mencakup hal-hal praktis yang dapat secara langsung memberikan dampak

peningkatan skills dan pembentukan behaviours yang diharapkan.51 Talent pool berkaitan dengan tujuan strategis organisasi untuk menjamin

kesinambungan kesuksesan organisasi dalam jangka panjang. Organisasi

kemudian mengidentifikasi kemampuan apa yang penting untuk mendukung

50

Darmin Ahmad Palleh & afifah inayah, 2011 Talent management, Pt. Gramedia pustaka, Jakarta, hal. 85

51

(42)

33

keberhasilan jangka panjang organisasi. Kemudian, dilihat posisi-posisi apa

yang kritikal dalam organisasi yang dituntut untuk memiliki kemampuan

atau kompetensi yang penting tersebut.

Perlu juga diperhatikan evaluasi hasil pengembangan talent pool

dengan mengukur dampak program talent management yang ada tersebut terhadap hasil akhir organisasi. Jikalau tidak meningkatkan hasil akhir

organisasi, maka sudah pasti penerapan talent management tersebut perlu

dirancang ulang agar dapat memberikan high impact bagi organisasi.

d. Proses Pengembangan Kaderisasi

Proses yang terkait dengan bagaimana organisasi dalam

mengembangkan rencana strategis untuk meminimalkan gangguan yang

dihasilkan dari kosongnya posisi penting, kritis dan memiliki dampak tinggi

terhadap naik turunnya kinerja organisasi. Proses ini juga terkait bagaimana

organisasi berinvestasi dalam pengembangan pemimpin dan anggota masa

depan dalam memenuhi kesenjangan yang ada antara suplay dan demand

talenta baru dalam organisasi.52

e. Mengevaluasi Kemajuan Program

Tahapan terakhir yang bertujuan memberi cerminan, refleksi dan

masukan untuk melakukan perbaikan ke-depannya.

4. Prinsip pengelolaan Manajemen Talenta

52

(43)

34

Dalam pelaksanaanya, ada beberapa prinsip yang perlu dijalankan dalam

pengelolaan manajemen talenta di setiap organisasi. Prinsip yang dijadikan

dasar sebagai pembeda dengan program pengembangan sumber daya manusia

yang lain. Menurut Pella dan Inayati ada enam prinsip yang perlu dijalankan

dalam pengelolaanya, diantaranya sebagai berikut.53

Table 2.1

Prinsip Pengelolaan Manajemen Talenta No. Prinsip Pengelolaan Manajemen Talenta

Prinsip 1 Manajemen talenta dimulai dari pimpinan tertinggi

Prinsip 2 Memperjelas kebutuhan talenta dalam organisasi

Prinsip 3 Kepesertaan program talenta bersifat fleksibel

Prinsip 4 Pemantauan program manajemen talenta

Prinsip 5 Keberhasilan program manajemen talenta dimonitor

dengan seksama

Prinsip 6 Program manajemen talenta berbasis kompetensi

E.Pengembangan Talenta Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Islam

Manusia adalah salah satu dimensi penting dalam sebuah organisasi. Oleh

karena itu, berjalan atau tidaknya sistem yang dibuat dalam sebuah organisasi

semata-mata bergantung pada sumber daya manusia yang ada di dalamnya.

53

(44)

35

Sebagai manusia yang beragama, memang diperlukan syarat lain yang dinggap

menjadi pembedanya yaitu tumbuhnya kepribadian yang religious dan berakhlakul

karimah, sehinggga kualitas diri yang dimiliki dapat diimbangi dengan ketahanan

mental dan kemakmuran spiritual yang handal.54

Manusia dalam Al-Qur’an dipandang sebagai makhluk Allah yang paling

mulia yang memiliki kehormatan, kesantunan dan berbeda dengan makhluk yang

lainnya. Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah di bumi untuk

mengelola bumi dan sumber daya yang dalamnya demi kesejahteraan manusia

sendiri, makhluk dan seluruh alam semesta. Dalam dunia kerja maupun dalam

organisasi, tentunya penempatan kerja seorang karyawan seharusnya berdasarkan

pada bakat, kemampuan dan keahlian. Dalam Al-Qur’an menjelaskan perihal

tersebut dalam Q.S Al-Israa’ 84.

ْعأ ْمكُبرف هتلكاش ٰ لع لمْعي ٌلك ْلق

ليبس ٰ دْهأ ه ْنمب مل

ا

Katakanlah: tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing.

Maka tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya”

Hamka, menjelaskan bahwa kata syakilah yang terdapat pada ayat di atas

diartikan sebagai bawaan atau bakat. Beliau menjelaskan lebih lanjut, bahwa

tiap-tiap manusia itu ada pembawaannya masing-masing yang telah ditentukan oleh

Allah sejak sebelum lahir.55

54

Muhammad Tholhah Hasan, 2003, Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia, Jakarta, Lantabora Press, hal 67

55

(45)

36

Dengan demikian, pada diri manusia sudah melekat satu potensi atau bakat

kebenaran. Sehingga, dalam hal konteks pengembangan sumber daya manusia hal

ini dirasa penting dalam prakteknya, guna memaksimalkan potensi SDM untuk

kebutuhan individu masing-masing dan organisasi. Pengembangan bakat juga

diharapkan dapat memaksimalkan dan memperbaiki kekurangan dalam

(46)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian pada dasarnya merupakan “cara ilmiah” untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah yang

dimkasud adalah kegiatan penelitian yang didasarkan pada ciri-ciri kelilmuan,

yaitu rasional (masuk akal), empiris (dapat diamati oleh indera manusia), dan

sistematis (langkah-langkah yang logis).55

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Peneliti dalam riset ini menggunakan pendekatan kualitatif

disebabkan penelitian ini bersifat holistik. Pendekatan kualitatif adalah

pendekatan yang menerjemahkan pandangan-pandangan dasar interperentif.

Bahwa realitas sosial adalah suatu yang subjektif dan di interpretasikan,

manusia menciptakan rangkaian makna dalam menjalani hidupnya, bersifat

induktif, geografis, dan tidak bebas nilai. Penelitian ini bertujuan untuk

memahami kehidupan sosial.56 Digunakannya pendekatan ini, karena

pendekatan penelitian kualitatif lebih relevan dengan judul penelitian yaitu

Implementasi Mnajemen Talenta dalam Pengembangan DKC CBP-IPNU dan

KPP-IPPNU Sidoarjo. Dengan penggunaan pendekatan kualitatif ini,

55

Sugiyono, 2014, Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, hal 2.

56

(47)

38

diharapkan semua pertanyaan yang berkaitan dengan fokus penelitian dapat

terjawab dengan jelas dan tuntas.

Jenis pelitian yang digunakan oleh penliti adalah deskriptif, yaitu

penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menggambarkan keadaan dan

status fenomena dalam situasi tertentu. Digunakannya penelitian kualitatif

deskriptif ini bertujuan agar peneliti mampu mengupkapkan dengan jelas dan

mendalam mengenai fenomena yang diangkat dalam penelitian ini.

B. Subyek, Objek dan Lokasi Penelitian 1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah komandan CBP-IPNU dan komandan

KPP-IPPNU serta jajaran anggota DKC CBP-KPP Sidoarjo. Terutama

jajaran DKC CBP-KPP yang terlibat dalam departemen pelatihan dan

pengembangan.

2. Objek Penelitian

Objek yang menjadi kajian dalam penlitian ini adalah keilmuan

Manajemen Talenta dan Pengembangan SDM. Khusunya kajian mengenai

proses implementasi pengembangan manajemen talenta anggota

CBP-KPP Sidoarjo.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini merupakan DKC CBP-IPNU dan

(48)

39

C. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data

Pada penelitian ini, ada dua macam jenis data yang akan digunakan oleh

peneliti untuk mendukung penelitian ini. Jenis data tersebeut sebagai

berikut:

a. Data primer, yaitu data yang diambil dari sumber data yang pertama di

lapangan atau sumber pertama di mana sebuah data dihasilkan.57 Data

primer ini, diperoleh dengan cara mencari jawaban atas pertanyaan

yang disajikan melalui wawancara secara langsung. Data primner

didapatkan dari wawancara dengan pegawai yang berhubungan dengan

judul penelitian serta observasi oleh peneliti di lapangan. Dalam

penelitian ini yang menjadi sumber data primer, peneliti melibatkan

enam orang sebagai informan, berikut adalah daftar informan atau

sumber data dalam penelitian ini:

b. Komandan DKC CBP Sidoarjo

c. Komandan DKC KPP Sidoarjo

d. Koordinator atau anggota divisi pelatihan dan pengembangan

CBP-KPP Sidoarjo

57

(49)

40

Dari semua daftar informan yang telah tertera di atas, adalah

orang-orang yang memiliki jabatan dalam hal penerapan dan mengerti

tentang manajemen talenta dalam pelatihan dan pengembangan.

b. Data sekunder, data yang diperoleh ke dua setelah data primer. Tidak

menutup kemungkinan peneliti sulit atau tidak mendapatkan data dari

sumber sekunder dikarenakan ada sesuatu hal yang sifatnya sangat

pribadi. Oleh karena itu, peneliti juga menggunakan data sekunder

sebagai sarana memperoleh data. Sumber data sekunder digunakan

sebagai bahan pembanding dari data primer yang telah diperoleh.58

Data sekunder yang dihimpun dalam penelitian ini adalah profil

organisasi, struktur kepengurusan organisasi dan buku pedoman

kebijakan organisasi. Selain itu, peneliti juga dapat menambah

pengetahuan dari berbagai artikel yang didapat dari website yang

terkait dengan penelitian ini dan mampu untuk

dipertanggungjawabkan.

2. Sumber Data

Menurut Suharsimi Arikunto, “yang dimaksud sumber data dalam

penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh”.59

Ada beberapa

sumber data yang digunakan oleh peneliti yaitu:

58

Burhan Bungin, 2001. Metodologi Penelitian Sosial. Airlangga University Press, Surabaya, hal. 129

59

(50)

41

a. Informan, adalah orang yang berpengaruh dalam proses pengumpulan

data bisa juga disebut sebagai narasumber atau key member, orang yang

memgang kunci utama sumber data dalam penelitian ini.

b. Dokumen atau arsip, yaitu merupakan bahan tertilis atau benda yang

berkaitan dengan attivitas tertentu. Bisa berupa rekaman atau

domumentasi tertulis seperti arsip, database, surat-surat, rekaman,

gambar, serta benda-benda peninggalan yang berkaitan dengan

manajemen talenta dan pengembangan SDM.

c. Catatan lapangan, yaitu catatan yang diperoleh dari hasil pengamatan

dan peran serta peneliti yang berupa situasi, proses dan perilaku peneliti

yang kemudian hasilnya dibuat suatu catatan.

D. Tahap- Tahap Penelitian

Ada tiga tahap yang harus dikerjakan dalam penelitian. Yaitu tahap pra

lapangan, kegiatan lapangan dan penulisan laporan.60

1. Tahap Pra Lapangan

Tahap ini merupakan tahapan persiapan sebelum penelitian dilakukan.

Adapuun langkah-langkahnya adalah:

a. Menyusun rancanagan penelitian

Penelitian ini dimulai dengan menentukan lapangan atau lokasi yang

akan dijadikan penelitian. Membuat rumusan masalah yang akan

60

(51)

42

diteliti dari fenomena yang ada di lapangan. Kemudian mencari

informan yang terkait. Setelah itu segala hal yang diteliti dan

metodologinya ditunagkan dalam proposal penelitian.

b. Mengurus Perijinan

Setelah proposal penelitian disetujui, dilanjutkan dengan mengurus

surat izin penelitian untuk melakukan wawancara dan observasi

dat-data yang dibutuhkan.

c. Menyiapkan Perlengkapan

Sebelum penelitian dilakukan, penulis mempersiapkan alat yang

menunjang jalannya wawancara dan observasi di lapangan. Peneliti

menyiapkan buku catata, tape recorder, kamera dan lain-lain agar hasil yang diperoleh lebih maksimal.

2. Kegiatan Lapangan

Sebelum melakukan wawancara lapangana, penulis melakukan

pendekatan kepada informan dalam penelitian serta melakukan

pengamatan secara langsung seputar data. Selanjutnya membuat pedoman

wawancara seputar hal-hal yang ingin diteliti. Kemudian mengumpulkan

data-data yang diperoleh untuk dikaji dan dianalisa lebih lanjut.

3. Penulisan Laporan

Setelah tahap lapangan selesai penulis membuat dan menyusun laporan

(52)

43

E. Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan untuk

mendukuung penelitian ini. Teknik-teknik tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Wawancara, yaitu percakapan dengan maksud tertentu, yang dilakukan

oleh dua pihak, yaitu pewawancara dan narasumber atau informan.”61

Teknik wawancara yang dipilih oleh peneliti adalah indept interview atau

wawancara mendalam yaitu teknik penelitian yang dilakukan oleh peneliti

dengan menggunakan panduan atau pedoman wawancara yang telah

disiapkan seseai dengan focus penelitian. Wawancara yang dilakukan

bersifat terbuka dan terstruktur. Teknik ini peneliti pergunakan untuk

melakukan wawancara dengan beberapa informan.

Tabel 3.1

Data Informan Penelitian

NO

Daftar Informan

1 Komandan CBP Sidoarjo

2 Komandan KPP Sidoarjo

3 Koordinator/ anggota program pengembangan

61

(53)

44

Jadi, total keseluruhan informan yang diwawancarai oleh peneliti

adalah 5 orang. Dengan menggunakan wawancara (interview) ini, peneliti

mendapatkan data tentang.

Tabel 3.2

Data Hasil Wawancara

2. Observasi, yaitu pengumpulan data dengan melakukan pengamatan, dan

berpartisipasi secara langsung pada objek penelitian, guna memperoleh data

yang diperlukan. Dalam hal ini, peneliti menggunakan teknik observasi

partisipatif moderat, dimana peneliti dalam mengumpulkan data observasi

partisipatif dalam beberapa kegiatan akan mengikutinya, namun tidak

semuanya.62 Dalam teknik observasi ini peneliti melihat dan mengamati

sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi

62

Sugiyono, 2014. Metode penelitian kualitatif, kuantitatif, dan R&D cetakan XXI. Alfabeta, Bandung, hal. 227

NO Data Hasil Wawancara

1 Proses awal seleksi dan rekrutmen anggota CBP-KPP

2 Bentuk program keahlian talenta

3 Konsep Program Pelaksanaan Manajemen Talenta

4 Pelaksanaan Manajemen Talenta

(54)

45

pada keadaan sebenarnya. Teknik ini digunakan untuk mengetahui dan

mencatat secara langsung tentang:

Tabel 3.3

Data Hasil Observasi

NO Data Observasi

1 Teknis pelaksanaan pengembangan manajemen talenta

2 Tingkat keikutsertaan atau minat anggota dalam pengembangan manajemen talenta

3. Dokumentasi, pengumpulan data yang diperoleh melalui

dokumen-dokumen dan cenderung menjadi data skunder. Pemakaian metode

dokumentasi digunakan oleh peneliti untuk mencari data mengenai hal-hal

atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah

ilmiah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan lain sebagainya.63

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang:

Tabel 4.3

Dokumentasi

NO Dokumentasi

1 Profil DKC CBP-IPNU dan KPP-IPPNU

2 Gambar kegiatan dan pelatihan dan pengembangan manajemen

talenta

63

(55)

46

F. Teknik Validitas Data

Teknik validitas data dalam penelitian berfungsi untuk uji keabsahan

data. Data yang valid adalah data yang sama antara data yang dilaporkan oleh

peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian. Dalam

penelitian ini untuk keabsahan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini

ialah:

a. Keikutsertaan

Peneliti dalam penelitian kualitatif adalah instrumen utama

sehingga keikutsertaan peneliti sangat menentukan pengumpulan data.

Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat.

Sehingga peneliti akan dapat memperoleh data yang lebih banyak dan

dapat digunakan untuk mendeteksi data yang diperoleh, sehingga

menyediakan lingkup yang luas.

b. Triangulasi

Yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan

sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan sebagai

pembanding terhadap data itu. Data yang diperoleh dari satu sumber akan

dibandingkan dengan data yang diperoleh dari sumber yang lain dengan

berbagai teknik dan waktu yang berbeda. Sebagai contoh data yang

diperoleh dengan wawancara lalu di cek dengan observasi dan dokumentasi

Gambar

Table 2.1
 Tabel 3.1
  Tabel 3.2
         Tabel 4.3
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang telah diperoleh selama pendampingan yakni dari survey belanja tangga pemilik lahan yang telah dijual, rendahnya keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat,

Strategi pengembangan bisnis yang dapat dilakukan perusahaan dengan melalui fungsi sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan adalah dengan meningkatkan

Sedangkan hasil dari penelitian ini adalah pengembangan yang dilakukan oleh madrasah diniyah ponpes manba’ul ma’arif adalah dengan mengadakan diklat yaitu pendidikan dan

Berdasarkan hasil wawancara informan di atas dapat disimpulkan, bahwa perencanaan yang dilakukan oleh Yayasan Pondok Pesantren Fadlillah memiki hambatan dalam

Tidak sedikit per pustakaan pribadi yang memiliki koleksi unik dibeli oleh atau disum- bangkan ke perpustakaan publik atau universitas untuk dapat dikelola

a) Pengembangan karier ASN yang dilaksanakan di Kabupaten Nias Utara belum dapat dilaksanakan dengan baik yang ditandai dengan kepedulian pemerintah terhadap

sementara SBU dan IUJK tahun 2007 belum dimiliki oleh badan usaha jasa konstruksi (BUJK) dalam jumlah yang layak untuk dapat dilakukan kompetisi, maka Menteri Pekerjaan Umum

Berdasarkan pemikiran ini, madrasah mutlak membutuhkan pendidik yang berkualitas, dapat menjadi instruktur yang mahir sesuai dengan kemampuan yang diinginkan oleh madrasah dalam siklus