BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tipe dan dasar penelitian
3.2 Definisi oprasional
Tabel 3.1
No Variabel Definisi Oprasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala
1. Usia Lama hidup responden dihitung berdasarkan ulang tahun terakhir saat dilakukan penelitian
Kuesioner A nomer 1 Umur dalam satuan tahun
Rasio
2. Jenis kelamin Jenis kelamin responden dilihat dari keadaan biologis
Kuesioner A nomer 2 1. Laki-laki 2. Perempuan
Nominal
3. Pendidikan Pendidikan keperawatan
responden berdasarkan ijasah terakhir yang dimiliki
Kuesioner A nomer 3 1. D3 keperawatan 2. S1 keperawatan
Ordinal
4. Lama kerja di Puskesmas
Periode masa kerja responden di Puskesmas
Kuesioner A nomer 4 Lama kerja dalam satuan tahun
Rasio 5. Peran perawat Emam peran perawat yang harus
dilakukan oleh perawat puskesmas, ke enam fungsi tersebut adalah:
1. Pemberi asuhan keperawatan ( care provider)
2. Peran sebagai penemu kasus 3. Peran sebagai pendidik
kesehatan
Kuesioner B Nomor 1-27
Untuk pertanyaan positif:
• Selalu=4 • Sering=3 •
Kadang-kadang=2 • Tidak pernah=1
1.00-1.75: sangat tidak optimal
1.76-2.50 : tidak optimal
2.51-3.25: optimal 3.26-4.00: sangat optimal
4. Peran sebagai koordinator dan kolabolator
5. Peran sebagai konselor
6. Peran sebagai panutan (role model)
Untuk pertanyaan negatif:
• Selalu=1 • Sering=2 •
Kadang-kadang=3 • Tidak pernah=4
6. Tingkat keterlaksanaa n kegiatan perkesmas
Pelaksanaan kegiatan perkesmas yang dilakukan perawat puskesmas dalam perencanaan (P1), penggerakan pelaksanaan (P2), dan pengawasan, pengendalian dan penilaian (P3).
Kuesioner C Nomor 1-17
Untuk pertanyaan positif:
• Selalu=4 • Sering=3 •
Kadang-kadang=2 • Tidak pernah=1 Untuk pertanyaan negatif:
• Selalu=1 • Sering=2 •
Kadang-kadang=3 • Tidak pernah=4
1.00-1.75: sangat tidak optimal
1.76-2.50 : tidak optimal
2.51-3.25: optimal 3.26-4.00: sangat optimal
3.3 Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti (Notoatmojo dalam Setiadi 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di Puskesmas yakni sebanyak 46 perawat yang tersebar di 6 Puskesmas di Kota Salatiga. Yaitu 16 perawat dari Puskesmas Cebongan, 4 perawat dari Puskesmas Tegalrejo, 5 perawat dari Puskesmas Sidorejo Kidul, 10 perawat dari Puskesmas Sidorejo Lor, 5 perawat dari Puskesmas Mangunsari, dan 6 perawat dari Puskesmas Kali Cacing.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmojo dalam Setiadi, 2007).
penelitian ini yang dibuktikan dengan surat kesediaan menjadi responden.
3.4 Tempat dan waktu penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada 6 Puskesmas di Kota Salatiga yaitu Puskesmas Cebongan, Puskesmas Kalicacing, Puskesmas Tegalrejo, Puskesmas Mangunsari, Puskesmas Sidorejo Lor, Puskesmas Sidorejo Kidul pada tanggal 15 Agustus-14 September 2013.
3.5 Pengumpulan data
A. Alat pengumpulan data
Peneliti menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan yang dibuat peneliti berdasarkan pengembangan dari teori yang ada. Kuesioner terdiri dari tiga bagian, yaitu : kuesioner bagian A yang berupa pertanyaan tentang data demografi yang berjumlah empat item pertanyaan terbuka. Pertanyaan tersebut mengenai usia, jenis kelamin, pendidikan, dan masa kerja di Puskesmas.
koordinator dan kolabolator, konselor dan panutan. Jumlah pertanyaan sebanyak 27 pertanyaan dalam bentuk pilihan Skala Likert. Pertanyaan positif dengan pilihan Tidak Pernah (TP) diberi skor 1, Kadang-kadang (KK) diberi skor 2, Sering (Sr) diberi skor 3, Selalu (Sl) diberi skor 4. Untuk pertanyaan negatif Tidak Pernah (TP) diberi skor 4, Kadang-kadang (KK) diberi skor 3, Sering (Sr) diberi skor 2, Selalu (Sl) diberi skor 1.
B. Metode pengumpulan data
Proses pembuatan proposal penelitian ini disetujui pembimbing, kemudian membuat surat perizinan penelitian dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana yang ditujukan kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, dan Dinas Kesehatan Kota Salatiga. Selanjutnya memberikan surat ijin tersebut ke Puskesmas-Puskesmas untuk memperoleh ijin dalam melakukan penelitian ditempat yang dimaksud.
Peneliti mengunjungi Puskesmas untuk studi pendahuluan. Kemudian peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas pada Puskesmas yang setara dengan tempat penelitian. Setelah mendapatkan surat ijin penelitian, peneliti mengunjungi Puskesmas terkait dan mencari responden yang sesuai dengan kreteria inklusi yang dibutuhkan dalam penelitian. Responden diberikan penjelasan mengenai tujuan, manfaat, peran serta dan kerahasiaan responden selama dan sesudah penelitian. Responden yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian diberikan surat persetujuan penelitian yang harus ditandatangani secara sadar dan tanpa paksaan.
responden. Peneliti mendampingi responden selama pengisian kuesioner untuk memudahkan responden apabila ada pertanyaan yang kurang dimengerti. Setelah responden selesai mengisi kuesioner yang diberikan, peneliti memeriksa kembali kelengkapan jawaban responden. Jika kuesioner belum terisi lengkap peneliti meminta responden untuk melengkapinya saat itu juga. Sehingga peneliti menjamin dari 46 kuesioner yang disebar tidak ada drop out. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada responden atas partisipasinya dalam penelitian ini.
3.6 Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
Sebelum penelitian dilakukan peneliti melakukan uji coba kuesioner kepada 16 responden yang terdiri dari 7 perawat dari Puskesmas Getasan Kabupaten Semarang dan 9 perawat dari Puskesmas Bringin Kabupaten Semarang untuk menguji validitas dan reliabilitas kuesioner.
A. Uji validitas
valid. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur atau diinginkan dan sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti (Riduwan dan Sunarto, 2011).
Cara mengukur validitas instrumen (kuesioner) dilakukan dengan cara korelasi antar skor masing-masing variabel dengan skor totalnya. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan program statistik melalui teknik Pearson product moment (r). Butir pertanyaan dilkatakan
valid apabila r-hitung yang merupakan nilai dari corrected item-Total Correlation> dari r-tabel. Pertanyaan atau
pernyataan yang valid dalam penelitian ini akan dipergunakan, namun jika isi pertanyaan atau pernyataan yang tidak valid akan dibuang tetapi bila pertanyaan atau pernyataan dianggap penting akan di perbaiki dari segi bahasa agar mudah dipahami dan tidak menimbulkan kebingungan.
B. Uji reliabilitas
sudah baik. Instrumen yang sudah dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga (Arikunto dalam Freddy 2002:75). Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > dari 0,60 (Nugroho, 2005).
C. Hasil Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
1. Kuesioner A
Berisi identitas responden, cukup jelas dan tidak ada perubahan.
2. Kuesioner B
Kuesioner B berisi tentang peran perawat berjumlah 30 pertanyaan. Pernyataan dikatakan valid apabila r-hitung yang merupakan nilai dari Cocted Item-Total Correlation>dari r-tabel (0,426). Analisis uji coba pada 25
kuesioner ini sehingga jumlah kuesioner A berjumlah 27 pernyataan. Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas dengan Cronbach’s Alpha bila Cronbach’s Alpha> dari 0,60 maka
dikatakan reliabel. Hasil uji reliabilitas Cronbach’s Alpha 0,933 > 0,60 yang berarti semua pernyataan reliabel. 3. Kuesioner C
Kuesioner C berisi tentang pelaksanaan perkesmas berjumlah 20 pertanyaan. Pernyataan dikatakan valid apabila r-hitung yang merupakan nilai dari Cocted Item-Total Correlation> dari r-tabel (0,426). Analisis uji coba
pada 16 pernyataan diperoleh Correcred Item-Total Correlation lebih besar dari r tabel berkisar antara
0,495-0,720. Sedangkan 4 pernyataan yaitu nomor 6,7,12 dan 16 memiliki Correcred Item-Total Correlation lebih rendah dari r tabel yaitu 0,049-0,416. Peneliti memodifikasi pernyataan nomor 6 dari segi bahasa agar mudah dipahami dan tidak menimbulkan kebingungan. Pernyataan nomor 7,12 dan 16 tidak digunakan dalam kuesioner ini sehingga jumlah kuesioner A berjumlah 17 pernyataan. Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas dengan Cronbach’s Alpha bila Cronbach’s Alpha> dari 0,60 maka
3.7 Cara pengelolaan data
1. Clearning
Kuesioner yang telah diisi oleh responden kemudian diperiksa kembali untuk memastikan bahwa semua pertanyaan telah terjawab dan tidak ada jawaban yang ganda.
2. Coding
Dilakukan untuk memberikan kode jawaban responden di daftar pertanyaan. Tiap jawaban diberi kode angka sesuai yang telah ditetapkan sebelumnya.
3. Skoring
Tiap variabel diberi skor untuk mengukur peran perawat dan pelaksanaan perkesmas.
4. Entering
Memasukan data yang telah diskor kedalam komputer seperti kedalam spread sheet Excel atau dalam program SPSS (Statistical Product end Service Solutions).
3.8 Analisa data
melihat distribusi data dari masing-masing variabel yang diteliti. Karakteristik responden meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja. Variabel peran perawat meliputi peran sebagai pemberi asuhan keperawatan, penemu kasus, pendidik kesehatan, koordinator dan kolabolator, konselor, dan panutan dan variabel terkait yaitu pelaksanaan perkesmas.
3.9 Etika penelitian
Etika penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam suatu penelitian. Mengingat penelitian berhubungan langsung dengan manusia, maka dalam etika penelitian harus memperhatikan :
1. Informed Consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara
peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan, dengan tujuan agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian, serta mengetahui dampaknya (Hidayat, 2007).
2. Anonimity (tanpa nama)
Anominity memberikan jaminan dalam penggunaan
hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan (Hidayat, 2007). 3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Merupakan etika penelitian dengan memberikan jaminan kerahasian hasil penelitian baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil penelitian (Hidayat, 2007).
4. Privacy