PERTEMUAN MULTI PIHAK PENGEMBANG WISATA ALAM DAN STRATEGI PROMOSI KAWASAN TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG
BULUSARAUNG PROVINSI SULAWESI SELATAN MAKASSAR, TANGGAL 08 JULI 2010
Pertemuan multi pihak dilaksanakan atas kerjasama Direktorat PJLWA
Direktorat Jenderal PHKA, Pusat Informasi Kehutanan Sekretariat Jenderal
Kementerian Kehutanan dan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, serta
Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung pada tanggal 8 Juli 2010 di
Makassar.
Pertemuan ini dimaksudkan untuk mendorong pengembangan wisata alam
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung menjadi tujuan destinasi wisata Provinsi
Sulawesi Selatan. Gubernur Sulawesi Selatan mengharapkan bahwa dalam rangka
persiapan Sulawesi Selatan Visit Year 2012, Provinsi Sulawesi Selatan dapat
ditetapkan menjadi pilot model destinasi wisata alam nasional. Oleh karena itu
keterpaduan program dan promosi perlu digalakkan lintas sektoral, pelaku usaha dan
Pemerintah Daerah.
Jumlah pengunjung Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung mencapai 677
ribu orang per tahun yang merupakan destinasi wisatawan lokal, sedangkan jumlah
wisatawan nusantara dan mancanegara yang dicatat dari pintu gerbang Makassar
dengan tujuan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung hanya 22 ribu orang pada
tahun 2009, padahal potensi Objek Daya Tarik Wista Alam sangat luar biasa karena di
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung merupakan daerah karst terbesar kedua
didunia, keanekaragaman hayati sangat tinggi dengan ikon“kupu-kupu”. Pada saat ini
terdapat 202 jenis kupu-kupu, disamping itu terdapat air terjun, stalaktit-stalagmit
yang terdapat di gua-gua yang merupakan panorama alam yang sangat unik.
Para pihak bersepakat:
1. Mengembangkan potensi Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung menjadi
destinasi wisata tidak hanya lokal tetapi nasional dan mancanegara.
2. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan integrasi program dalam:
a. Peningkatan kualitas aksesibilitas jalan/ pelabuhan/ bandara/ terminal dari
Makassar ke lokasi yang dikembangkan bersama Dinas Perhubungan, Dinas
Pekerjaan Umum dan Instansi terkait.
b. Promosi dilakukan secara terpadu dengan penyediaan informasi di
berkelanjutan serta membangun informasi di bandara maupun tempat-tempat
strategis lainnya. Sekiranya terdapat leaflet dalam bahasa Inggris dalam
jumlah banyak dapat di kirimkan ke Kedutaan Indonesia di Luar Negeri yang
merupakan target pasar.
c. Menciptakan iklim investasi pariwisata alam yang baik dengan mengikuti
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan menghindari duplikasi
terhadap pungutan /retribusi yang membebani inverstor/pengunjung.
d. Menyiapkan pra kondisi perilaku masyarakat sadar wisata yang
memungkinkan toleransi di dalam budaya dan sikap mental melayani
pengunjung dengan baik.
e. Menyajikan infrastruktur wisata alam dan penunjangnya (hotel/ akomodasi)