• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENSTRA BADAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RENSTRA BADAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010 2015"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

R

R

E

E

N

N

C

C

A

A

N

N

A

A

S

S

T

T

R

R

A

A

T

T

E

E

G

G

I

I

S

S

(

(

R

R

E

E

N

N

S

S

T

T

R

R

A

A

)

)

T

T

A

A

H

H

U

U

N

N

2

2

0

0

1

1

0

0

-

-

2

2

0

0

1

1

5

5

B

B

A

A

D

D

A

A

N

N

K

K

E

E

L

L

U

U

A

A

R

R

G

G

A

A

B

B

E

E

R

R

E

E

N

N

C

C

A

A

N

N

A

A

P

P

E

E

M

M

E

E

R

R

I

I

N

N

T

T

A

A

H

H

K

K

A

A

B

B

U

U

P

P

A

A

T

T

E

E

N

N

M

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Keluarga Berencana (KB) merupakan program sosial dasar yang

sangat penting artinya bagi kemajuan suatu bangsa, selain pendidikan dan

kesehatan. Hasil program KB tidak seketika dapat dinikmati, tetapi sangat

menentukan dalam upaya mencerdaskan masyarakat bangsa dan

membangun sumber daya manusia (SDM) yang tangguh di masa depan.

Terwujudnya SDM yang berkualitas akan membangun generasi baru Bangsa

Indonesia yang mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia,

terutama dalam era globalisasi dan persaingan bebas.

Dengan lahirnya UU No. 52/2009 tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, yang merupakan amandemen

UU No 10/92 telah mengubah Badan Koordinasi Keluarga Berencana

menjadi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

dengan pertanggungjawaban langsung kepada Presiden.

Dalam UU No 52 tahun 2009 disebutkan, Pemerintah Daerah

Kabupaten atau Kota harus membentuk Badan Kependudukan dan Keluarga

Berencana Daerah (BKKBD) sebagaimana SKPD yang mengurusi masalah

kependudukan dan KB. Dalam hal pembiayaan berbagai program, UU No

52/2009 menyatakan bahwa Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

wajib menganggarkan dari APBN dan APBD (pasal 15 dan 16). Pemerintah

pusat dan daerah juga harus menyiapkan data dan informasi kependudukan

sebagai dasar penetapan kebijakan dalam penyelenggaraan pembangunan

(pasal 49 dan 50). berbagai pemenuhan kebutuhan dasar yang mampu

meningkatkan kualitas manusia seperti akses pada pendidikan, kesehatan,

sandang, pangan, papan, pekerjaan yang layak serta rasa aman, harus

(3)

Bagi program KB, Undang-Undang yang baru ini menjadi payung

hukum yang kuat. Pemerintah pusat dan daerah secara tegas diwajibkan

meningkatkan akses dan kualitas informasi, pendidikan, konseling dan

pelayanan kontrasepsi (pasal 23) kepada masyarakat.

Adapun pada tingkat Kabupaten Musi Rawas, Lembaga/Instansi

Keluarga Berencana telah mendapat perhatian penuh dari Pemerintah

Daerah. Nomenklatur Lembaga/Instansi KB dibuat tersendiri tanpa

bergabung dengan instansi lainnya yaitu dengan nama Badan Keluarga

Berencana (BKB) Kabupaten Musi Rawas berdasarkan PERDA no.3 tahun

2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Tehnis Daerah

Kabupaten Musi Rawas (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 3

Tahun 2008) dan diperkuat dengan PERBUP nomor 45 tahun 2008 tentang

Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Badan Keluarga Berencana Kabupaten

Musi Rawas.

Seiring dengan itu pulalah Lembaga/Instansi KB dituntut untuk terus

meningkatkan kinerja khususnya dalam rangka pembangunan

kependudukan dan KB di Kabupaten Musi Rawas.

Pembangunan kependudukan dan KB di Kabupaten Musi Rawas tidak

terlepas dari peran aktif pemimpin daerah untuk menggerakan SKPD

Lembaga/Instansi Badan Keluarga Berencana melalui VISI dan MISI yang

telah digariskan/ditetapkan.

Dengan VISI Kabupaten Musi Rawas, yaitu Terwujudnya Bumi

Agropolitan dan Kawasan Pertambangan Menuju Musi Rawas Darussalam.

Sedangkan untuk menjalankan Visi tersebut dilakukan 6 (Enam) MISI yaitu :

1. Pembangunan Kultur Darussalam

2. Peningkatan Kesejahteraan dan Perlindungan Sosial

3. Pengembangan Agropolitian

4. Pengembangan Pertambangan dan lingkungan

5. Penguatan Investasi dan DayaSaing

(4)

Pelaksanaan Visi dan Misi tersebut dibangun dengan kerangka “Rumah Untuk Kembali” dengan menggunakan 3 (tiga) Pilar Utama yaitu;

MURA CERDAS, MURA SEHAT dan MURA MAPAN, sedangkan Atap dari “Rumah Untuk Kembali” tersebut dibangun dengan AKHLAKUL KARIMAH yang berpondasikan Khatam AL QUR’AN untuk menuju masyarakat Musi Rawas Darussalam.

Dalam kerangka ini, maka Lembaga/Instansi SKPD Badan Keluarga

Berencana Kabupaten Musi Rawas juga telah menyusun rencana kerja

pembangunan di bidang Kependudukan dan Keluarga Berencana yang

tertuang dalam RENSTRA (Rencana Strategis) Badan Keluarga Berencana

Kabupaten Musi Rawas untuk lima tahun kedepan 2011-2015.

Renstra disusun untuk menyediakan sebuah dokumen perencanaan

komprehensif lima tahunan, yang akan digunakan sebagai acuan dalam

penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD sesuai dengan Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Keuangan Negara,

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan

Nasional dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tatacara

Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional. Sehubungan dengan hal

tersebut, Renstra Badan Keluarga Berencana Kabupaten Musi Rawas Tahun 2011 – 2015 disusun dengan mengaju pada RPJM dan RPJMD yang meliputi perencanaan program dan kegiatan strategis berbasis kinerja (PBK).

Badan Keluarga Berencana Kabupaten Musi Rawas dalam

melaksanakan tugasnya didasari pada perencanaan kerja tahunan yang

merupakan penjabaran dari rencana kerja lima tahunan dalam mencapai Visi

dan Misi Organisasi Badan Keluarga Berencana.

Penyusunan rencana kerja tahunan merupakan komitmen bersama

dari seluruh stakeholder dan pelaksana Program Keluarga Berencana

Nasional mulai dari tingkat pusat Rakernas, Rakerda tingkat Propinsi,

Rakerda tingkat Kabupaten sampai Rakor Tingkat Kecamatan dan

disosialisaikan pada rapat koordinasi tingkat kelurahan dan desa, kegiatan

dilaksanakan pada awal tahun pelaksanaan program guna evaluasi kegiatan

(5)

1.2 LANDASAN HUKUM

1. Undang–Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang pembentukan Daerah

Tingkat II Dan Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara RI

Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1821);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Keuangan Negara;

3. Undang–Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara

RI Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor

4400);

4. Undang-Undang No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional ;

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004, Tambahan

Lembaran Negara RI Nomor 4437),sebagaimana telah diubah beberapa

kali dan diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008

tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

(Lembaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran

Negara RI Nomor 4844) ;

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran

Negara RI Nomor 4438) ;

7. Undang-Undang No. 52/2009 tentang Perkembangan Kependudukan

dan Pembangunan Keluarga ;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Tambahan Lembaran Negara RI

Nomor 4124) ;

10.Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja

(6)

11.Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan

Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga ;

12.Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014 ;

13.Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 3 Tahun 2008 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Tehnis Daerah Kabupaten

Musi Rawas (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 3 Tahun

2008) ;

14.Keputusan Kepala Badan Keluarga Berencana Kabupaten Musi Rawas

Nomor : 012/KPTS/BKB/2011 tentang Penunjukan Tim Penyusunan

RENSTRA Badan KB Tahun 2011-2015.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Rencana Panjang Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Musi Rawas Tahun 2011 – 2015 disusun dengan maksud menyediakan

acuan resmi (Pedoman) SKPD dalam penyusunan Rencana Strategis

(RENSTRA) SKPD dan selanjutnya sebagai acuan penyusunan Rencana Kerja

(RENJA) SKPD yang serasi dengan RKPD (Rencana Kerja Pemerintah

Daerah). Kemudian (RENJA) SKPD juga merupakan sebagai acuan RKA

(Rencana Kerja Anggaran) SKPD yang serasi dengan RAPBD.

Berdasarkan uraian diatas, maka RENSTRA Badan Keluarga

Berencana disusun dengan tujuan sebagai berikut :

1.

Menyediakan acuan resmi bagi seluruh jajaran Badan Keluarga

Berencana Kabupaten Musi Rawas dalam menentukan prioritas program

dan kegiatan tahunan yang akan dibiayai oleh APBD dan APBN

2.

Menyediakan satu pedoman dalam menentukan arah pelaksanaan

program KB pada kondisi yang nyata dan proyeksi kegiatan kedepan

Sebagai pedoman untuk menilai dan mengevaluasi akuntabilitas kinerja

(7)
(8)

BAB VII

PENUTUP

Rencana Strategis ini merupakan pengembangan dari program-program

RPJMN tahun 2011-2014, terutama yang berkaitan dengan Program KB Nasional

sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan keluarga berencana dan kesehatan

reproduksi, kesehatan reproduksi remaja, peningkatan ketahanan dan

pemberdayaan keluarga, serta penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas.

Rencana Strategis Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Badan

KB Kabupaten Musi Rawas Tahun 2011-2015 ini disusun sebagai dokumen

perencanaan dan sebagai bahan masukan dalam penyusunan PERDA Rencana

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). Oleh karena itu, Renstra ini

juga digunakan sebagai rujukan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah

(RKP) sehingga dari tahun ke tahun dapat disusun suatu rencana yang

berkesinambungan, menyeluruh dan konsisten.

Selain itu, Renstra ini dapat juga digunakan untuk meningkatkan

akuntabilitas pelaksanaan Program KB Kabupaten Musi Rawas dan peningkatan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil Berita Acara Pembukaan Penawaran nomor : 050/026/BAPP/PILSUNG/P2JJ/K/DPU/2014 tanggal 23 Juni 2014, maka Pokja Pengadaan Kontruksi ULP

Bersama ini diharapkan kehadiran saudara untuk Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya Paket Pekerjaan Perencanaan Teknis Pembangunan Jembatan Handel pada :. Hari : Selasa Tanggal

Berdasarkan hasil penilaian yang telah dilakukan oleh Pokja meliputi Koreksi Aritmatik, Evaluasi Administrasi, EvaluasiTeknis, Evaluasi Harga, Evaluasi Kualifikasi,

Asli atau Fotocopy Legalisir Bukti kontrak pengalaman paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah

– Genetik (hasil penelitian kemampuan VO2max 93,4% ditentukan oleh faktor genetik. Faktor Genetik yang berperan dapat membedakan -  kapasitas jantung, paru, sel darah merah, Hb,

Apabila pada saat pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data isian, maka perusahaan akan diberi sanksi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan jika tidak

Karena fungsi alat-alat tubuh berubah antara keadaan istirahat dan keadaan kerja, maka SEHAT menurut ilmu istirahat dan keadaan kerja, maka SEHAT menurut ilmu faal dibagi dalam

Of the three modification patterns of flower color in torenia (Table 2), transformants harbor- ing antisense transgene(s) tended to become group 2 types (no plants changed to group