KONSEP
PENDIDIKAN
KI
HADJAR
DEWANTARA1
Dr.
DyahKumalasari, M.Pd
a.
Latar
belakangkeluarga
Lingkr-urgan
kehrarga mempunyai
atli
dan
pengarr-rhyang
besar
bagi
pelaksanaaltpendidikan
seseorang.Ki
Hadjar Dewantala terlal'rir
der-rgannama
RadenMas
suwardiSur.yaningrat (selanjutnya
ditulis R.M.
Suwardi Suryaningrat) pada2
Mei
1889.Ia
berasaldari keluarga bangsawan, tepatnya Kaclipaten Pura Pakualaman Yogyakarta.
R.M.
Suwardi Sur-yaningrat adalahputera
keempatdari
Pangelan Srirj anir-rglat,putera sulung
dari
Pal<uAiam
III,
ibunya bernama RadenAyu
Sandiyah, yang mempakan br-Lyutdari
Nyai
Ageng Serang, seorang keturunan SunanKalijaga. Ia
kemr"rdian menikah dengan sepupunya' RAj
Sutarlinah
yang kemudian dikenal
dengan
sebutanNyi
Hadjar
Dewantara
(Bambarg Sukawati, 1989:2).Raden Mas adalah gelar kebangsawanan Jawa yang otomatis melekat pada seorang
laki-laki
ketulr-rnanningrat
dali
hetuluuan kedua hinggaketujuh dari raja
atau pemirnpinyalg
terdekat (secara
siisilah)
yang per-nah memerintah. Gelarini
dipakai
di
semua kerajaan diJawa pervalis Keraj aan Mataram.
Tempat kediaman
K.P.H.
StLryaningratada
di
sebeiahtimur
Pura Paku
Alaman.Demikian pula rumah G.P.H
Sasraningrat, ayahNyi
Hadjal
Dewantara. Seperti lazimnyarurrah para bangsawan
di
Jawa, pada rumah para pangeranitu
terdapat pendapa dan dal,zmDi
iralan'ran yang sama terdapat rumah-rumah pata sentono (keluarga) yang magerscn'i (1k"i befempat tinggal)(Dalsiti
Soeratman, 1 989 : 1 2).Mer.rurut
Ki
Hadjal
Dewantara,ciri
khas kerabat PakuAlam
ialah kecenderungan akan kesasteraa:r dan mempelajari kesenian(Darsiti
Soeratman, 1989:12).Hingga
saatini,
setiap keturunan dapat menghasilkan seorang atau lebih yang men-rpelajari sastra dan kesenian. SriPaku
Alam
III
mengarang SeratDarmo
LVirtryat, belbentuk syair dan berisi pelajarar.r tentang kesusilaan (Darsiti Soelatman, 1 989: 1 3).Masa muda
R.M.
Suwardi Sulyaningrat dipenga:'uhioleh
suasana kesusasteraan Jawa,agama
Islam, sefia
pembicalaan-pembicaraantentaug
ajaran yang
dipengaruhi
olehHinduisme der-rgan ayahnya. Suasaria kesenian dengan cabang-cabangnya, kesenian gending,
seni sLrara dan seni sastra tidak asing baginya (Abdurachrnan Sr,rjomihardjo, 1986 52).
l Disampaikan dalam Serninar "Aktualisasi Konsep Pendidikan Ki Had.jar Dewantara dalam Pembelajaran
/
Pengiliman ptltera-pulera ketabat Paku Alam 1te sekolah Belanda ternyata
tidak
merusakpendtciikan nasional Jawa, sebab cii istana Paku
Alam'
selalr'rdisediakan guru untuk mengajal
sejal'ah, i(esashaan dan kesenian dalam
arti
yangluas Hal
senacam
ini juga
bellaku
bagiR.M.
Sr.rwardi Suryaningrat clan saudala-sar"rdaranya(Darsiti
Soeratman'1989:15)
Pelajarantentang agama didapatkan
dali
ayahnya'yaitu K
PH
stuyaningrat
Selain aj aran
Islam'
iajr,rga mendapat
peiajalan
bertLpa aiaran lama yang
clipengaruhioleh filsafat
Hindr"i yang
telselat dalam cerita wayang. pelajaran tentang seni sastra, gending, dan
senl suara diberikan
pr"LLa secala lr-ttin.
b. Latar
belakang Pendidikan
R.M.
Suwaldi
Sr'tt'yaninglat meneruskan pendidtkan agamadari
Pesantrenl(alasan
dibawah
asuhanI(
H'
Abdurrahman' Sejak
Lrecrlla
dinilai
istimewa' K
H
Abdurahman
menjultrkinya
sebagai"jentbltmg t:'Ltnogcti"
yaitu
ar-rakkecil
berpelut
buncit' tapi
mampumenghimpun pengetal-ruan yang luas (Sr:parto Rahardjo' 2010:10)'
R.NI. Strwaldi Suryaningrat uenen-rpull pendidikan dasar
di
ELS
(EtLropeesche Lagcre
Schoot)"adalah
sekoLah dasar pada masa pemerintahankolonial Belanda
Di
sekoiahini
menggnnakan bahasa pengantar bahasa
Belanda
Sekolahini
awalnya diperuntr'lkkan bagi
warga Belanda
cli
Hindia
Beianda'
namun sejah 1903' kesempatanbelajar
juga
diberihankepada orang-olang pribumi yang n'lamptl dan warga keiurunan
titnur
asing (Cina)'
Setela.h tan-rat
dari
BLS'
RM'
Snwaldi
Sulyaningrat
meneLuskanpelaj ar
annya
keloteekschool(sekolahgtrr.uBelanda).Ial-ranyamenjalarrir-ryaselamasatutahundanpirrdalrke
srovlA
(seholal-idokter.unt.k
b.mi
pr.rter.a)di
Jakar-ta(Batavia) dari
tallun
1903 san-rpai
tahun
1909
Ia
mendapatkan beasisr'vadi
STOVIA
karena
kecerdasannyadan
mampu mengtLasai bahasa Belanda clenganbaik
(SrLpartoRahaldjo'
2010:i0)
Saai
itu
pemerintahkolonial
Belalrdamenberikan
keistimewaan kepada para bangsawan dan anakambtenacu'
(pegawaineger.i)untukmendapatlransekoLal.iyarrglebii'rbaikdaripadawargabiasa,fasrlitas
inilahyangditnalfaatkanSuwar.diunlr-tkmenen'rskansekolalrdiSToViA.DisinilahR.M.
Survaldl Sr-rryaninglat mulai mengenal
politik'
Belbagai
peraturanyang
diberlakukandi
STOVIA
men-ibrtatbanyak
pelajal
pribr-rn-ri
termasuk
R.M.
Suwar.di Suryaningrat merasatidak
puas.Aturan
sepertiLarangan memakai
paltaian secar-a
Eropa bagi pelajar-pelajal
asai Jawadan
St-uraterayang
tidak
beragamaKdsten, mereka hanya diperbolehkan mengenakan pakaian adat masing-masing
Peraturan
im
oleh
parapelajal
telsebut
diterjemahkan sebagai usaha supayameleha kelak
harus puas
dengan gaji lebih
hecil
yang akan diterimanya' apabila dibandingkandalam pemerintahan
lain,
yang diduduhi oieh orang-orang yang lebih rendah pendidikannya'Selain
itu
aturan tersebutjuga dinilai
sebagai tanda kedudukan yanglebih
rendahdi
mataorang Eropa.
Di
sampingitu
diber lakukanjuga
aturanyang
dinilai
aneh,yaitu
larangan merayakanIdul
Fitri
oleh peiaj ar'-pelaj ar Stovia(Abdurachman
SrujomihaLdjo, 1986:53).R.M.
Suwardi Sr"I1"yar-ringrat masukSTOVIA
dengan bantuan sangkakak
surjopranotoIa bersekolah selama
lima
tahun, namrLn ticlak sampai lulr-rs dan terpaksa kelr-rar karena sakit selama empatbulan, akhirnya
tidak naik
kelas dan beasiswanyadicabut.
Sebenalnya adaalasan
lain
yang sifatnya
politis
c1i balil< kasus pencabutan beasiswa tersebut. Pencabutan beasiswadilakukan
sesaat setelahR.M.
Suwardi
Suryanir.rglat membacakan sebuah sajakdaiam
sebuah pertemuan.
Sajak
itu
menggambarkankeperwiraan
Ali
Basah
SentotPrawirodirdjo,
panglin-raperang
andalan
PangeranDiponegoro
(Mohammad
Tauchid"1968:1 1). Sajak itu kemudian digubah dalam bahasa Belanda oleh
Multatuli.
Pagi irari setelah pembacaan sajakitti,
Ia dipanggil dar-r dimarahi olehdirektul STOVIA,
harena dianggap telahmembangkitkan semangat memberontal< terhadap pemerintah
kolonial'
Pada sumbel
lain
disebutkan bahwa alasan keluaruyaR.M.
Suwardi
Suryaninglat dariStovia
disebabkan
karena
biaya untuk
menemskan
pelajaran
tidak
mencukupi
Lagi.selanjutnya
ia
bekerja
sebagaianalis pada
pabrik
grLlaBojong,
Purbalingga, kemudiankembali
lagi ke
Yogyakarta dan bekerja pada apotik Rathkamp.Dari lingkungal
pekerjaankimia
dal-l obat-obatan, rnulailah ia tertarik kepada kewar-tawanan datl ia menjadi pembantu disur.at kabar Serlj atamcr, lulidclen Jc.cr, De Express dan Oetoesan HindicL.
,\klivitas
menulisnvakemudian dimr-r1ai
dari
sana. Belmacamkritik
yang ditujukar-r kepada pemerintah kolonial Belanda dituangkannyalewat tulisan,
yang berakibat akhirnya
ia
sempatkeluar
masukpenjara. Terakhir ia l-Larus menerima
hukunan
pengasingan di negeli Belanda, atas tulisannya yang mengkritik kebijakankolonial
yang dimuat harian De Expres yang berjudul"Als
ik
eenN e cle rl an d e
r
ra,as"
(Abdurrachmar-r Surj omihar dj o, 1 9 8 6 : 5 5 -60).pada wai<tu
ia
tinggal
di
Belanda sebagai orang bnangan,R.M.
Suwardi
Suryaningrat clikenal sebagaiahli
sastra Jawa. Sejakkecil
ia
memang telahdilatih
mendalami sastra dan kesenian Jawalail1ya,
sehinggaia
nengtLasai betul tentang itr"r.Ia
mendapat r:ndangan daripanitia Kongres Pengajaran
Kolonial I
di
Den Haaguntuk ikut
sefa
dalan-r kongres tersebut(1916) clan
diminta untuk melyampaikan
pendapatnya. Sr-rwardi selalu berpendapat balrwapendidikan kesenian adalah sangat penting, karena pendidikan kesenian yang disebut pula
dapat
mengembalgkan perasaannya:religius,
sosial,
individual, dan
sebagainya (DarsitiSoerahman, 1989:15).
selain
kegiatan-kegiatan yang bercorakpolitik,
sebagiandari
kehidupanR.M.
Suwardi Suryaningr.atdi
neger-iBelarda
juga
dicurahkan kepada soal-soal
pengajaran.Hal
ini
merupakan akibatiogis
dad jalannya pergetakan, karena sejaklahimya
pergerakan nasional, sr:atu gejala yangpenting ialah
adanya keinginan yang bertambah luas kepada pengajalan. Penyebabnya, karena salah satuciri
yangjelas teriihat
dalam
hubungankolonial
adalah kr-fangnya perhatian pemerintahjajahan
dalam usaha kemasyaraLatan,te
]tama
dalam halpendidikan
dan
pengajar.an. Pengajalanakan
membawasuatu
bangsa j ajaha:r
ke
arah kemajuandan
dapat menjadi
bahayabagi
kedudukan pemerintah,yang
memperlahankansistem kasta
di
daer.ahjajahan
dengan keras. Berdasalkanpemikiran
terhadap pentingnya pengajaran tersebut, makadi
samping kegiatan-kegiatan kewarlawanan da]]politik,
iajuga
belajar lagitntuk
mendapatkan akte pengajalan Eropa, yang sangatdihalgai
da1 sukar untukmendapatkanaya di Hindia Belanda (Abdurrachman Soerjomihardjo, 1986:66).
Konsep
pendiclikannyayang
egaliter mefrbuat
R.M.
Suwardi
Suryaningrat akhirnya nengubah namanya menj adiKi
Hadj ar Dewantara, dengankonsekuelsi
menanggalkan gelar kebangsawananmiliknya.
Dengan namabaru
tersebut,ia
berqsaha menunjukkan prinsipkebersamaan, bahwa pengajaran bui<a:r
hanya
urtuk
kalanganpriyayi tapi rintuk
semuakalangan masyarakat bumi ptttera.
c.
Pengalaman organisasiSelama menempuh
pendidikan
di
STOVIA,
Ki
Hadjar
Dewantara
aktif
mengikuti perkumpulan PirulttmcmJatvi
yang dianggap seagaiembrio
dali
organisasiBudi
Utomo. Setelah keluar dadSTovIA,
ia beherja sebagai waltawan di beberapa sufat kabar, antara lainSeclyotomo, Midden Javct,
De
Express, OetoesanHindia,
KaoemMoeda' Tiahaya
Timoer, danPoescra.
Ia juga
n-renerbitkansurat
kabal
Goentoel Bergerak
dan Hindia
Bergerak(Srrpai to Ralrardjo. 20 l 0: l 2).
Ki
Hadjar
Dewantaraaktif
berkiprahpula
dalamorgalisasi sosial-politik.
Pada tahun1908
ia
aktif
di
seksi
propagandaBudi Utomo untuk
mensosialisasikandan
menggugahkesadaran
masyarakat Indbnesia mengenai pentingnya pelsatuan
dan
kesatuan
dalamber.bangsa dan bernegara pada waktr,r
itri.
Kemudian bersama DouwesDekkel
dandr.
Ciptot-(Nfohammad
rauchrd,
1 968: 10).
Ketiga tokoh
ini
kemudian dikenal
sebagai
,.TigaSerangi<ai".
Sebagai sebuah parlai, Indi.sche Pcu'tij rm gagal
'nemperoleh statris badan huhnm, karena perizinarulya ditolak oieh Gubernur Jelderal Idenburg pada 11 maret 1913. Alasan penolakan
karer-La
organisasi
ini
diar-rggapdapat
meinbangkitkan
lasa
nasionalisme
rakyat
dan
menggelald<an kesatuan rakyat untuk menentang pemer.intah kolonial Belanda.
Mer-iyusul
ditolaknya Indische
Partij,
r(i
Hadjar
Dewar.rtaraikut
membentuk KomiteBumiputela pada November' 1913. Komite
ini
sebagai tandir.rgan dari komite perayaan seratustahun
kemerdekaan bangsaBela'da
(Srpa'to
Rahardjo,
2010:I3). Komite Bunip,tera
nelancarl<anlaitik
terhadap pemerintah Belanda yang bermaksr-rcl merayakan seratus tahunbebasr.rya negeli Belanda dari penjajahan prancis dengan menar.ik uang dari r.akyat jajahannya untuk membiayai pesta pelayaan tersebut. Sebagai
k
tikan,
Ki
Hacljar
Dewantara membuat tulisan berjr-rdul Al.:; Ik Eens Neclerlander LVcts (seandainya aku seorang Belancia) yar-rg cli1nuatdalam majaial.r de Express n-rilik Dor,rwes Dekker dan Een yoor
Allen
tnaa.r OokAllen
yrrr
Een (satLt untuk senLla, tetapi semua untuk satr.Lluga).
Akibat
tulisan
tersebut, pemerintah
kolonial
menjatuhkan
hr-<uman
tanpa
proses pengadrlan kepadaI{i
HadjarDewa'tara,
benrpa hukuman internering (hr-rkum br-Lang), yaitusebuah hukuman
denga'menunjuk
sebuah tempattinggal
yang boleh bagi seseorang u'tui<berten.]pat tir-rggal.
Ki
I{adjar
Dewar-rtara dihukun.r buang kepulau
Bangha. Douwes Dekkerdan
cipto
Nianguntusumo
meryusr:l
mendapat hur<umaninrernering
setelah'remprotes
hr:kuman yang diberikan kepada
I(i
Hadja'
Dewantara, Dour.r,'es Dekker.dibr:angdi
Kr-ipangdan
cipto
MangunJ<usulodibua'g
kepula,
Banda. Nanr-rnketiga'ya
menghendahi dibuangke
Belanda, dengantujuan
agar merekabisa
mempelajaribanl,ak
hal
daripadadi
daerahterpencil
(Ban-rbangS,kowati,
1989:15).Akhirnya,
mer.eka diizinL<a'ke Negeri
Belanda sejak Agustus 1913 sebagai bagian dar.i pelaksanaan hukuman.Sebelum berangkat ke negeri
Bela'da IC
Hadjar Dewantara rnenika.h clengan Raden Ayr-rSutar-tir.rah Sasraningi'at
pada
i907,
Ia
adalah
cucu
sd
pakr"rAlan.r
III
dan
merupakan sepupunya sendiri yang ken-ri-rdian dikenal sebagaiNyi
HadjaL Dewantala. Masa pelrbuangar.rdi Belanda dimanlaatkan olelr Suwardi untuk mendalan.ii masalah pendidikan dan pengajar.an.
Su'vardi bekerja sebagai
jurnalis
guru Taman Kanak-kanak (.Frobel schoot) gr-Lnamenunja'g
kebutul.ra'i
hidup dan
menabung
biaya
pr-riangke
tanal'rair,
karena
biaya
hidr-rp daripemerintah
kolonial
yang
terbatasdan
hanya diper.untukkanrurtuk satu orang
(Bambang ./
Saat belada
dalam
pembuangandi
Belanda.Ki
lIadjar
Dewantaramulai
menggagaskemeldekaan
Indonesia
meialui
pembangunanbidang
pendidihar-rnasionai. Selama
dipengasingan
ia
memperdalam iLmu
pendidiltar-rhingga
mendapatkansertifikat
sebagaipendidik.
Balrl<an
teori
lenlang
kontinLLitos,konvergensi,
dan
konsenlrisnte
telah dipraktikkannya sejakia
r.nenr.rntr,rtilmu
pendidikandi
Beianda. Iln.ru pendidikan Barat yangia
dapat berusahadisaling,
ia
ingrn
n'rengambil manfaatpendidikan
alaBarat
bagi bangsa Indonesia, tetapi pendidikan tersebut l.]arus tetap berpijak kepada akar budaya tanah air.Pada ta.hun 1919
Snwadi
belhasil kembali ke Indonesia danmencurahkal
perhatian dibidang pendidikan
sebagai bagiandali
alat
perjuanganmeraih
kemerdekaan.Ia
bersamarekan-rekan
seperjuangannyakemudian mendilikan
sebuah
perguruan
yang
bercorak nasional,yaitt
Nct/ionaal Ondenvijs In.rtitLtLLt Tantansistva (Pergurr:an Nasional Tamansiswa)pada
3 Juli
1922. Pergulr,Lanini
sangat menekan.Lcanpendidikan lasa
hebangsaan kepada peseltadidik
agar meleka ntencintai bangsa dan belriang untuknempeloleh
kemerdekaan.d.
Pemikiran
Ifi
Hadjar
Dewantara
tentangpendidikan
Sebelum
didilikamya
Tamansiswa, Sr-rwardiihut
menyelenggarakansekolah Adhi
D1'Larma yang
didilikan
oleh kakahnya, yaitu Srirjoplanoto pada tahlut 1915.Di
sekoiah inilahpertama
kali
diplaktihannya
pengalaman tentangpendidikan yang diperoleh
dari
Belanda(Abdnlrachmar-r
Surjomihaldjo, 1986:71). Suwardi
menyatal<andi
dalan
rapat-rapatperkenalan dengan masyarakat
Yogyakarta
bahwa metodeyang
digunakanialah
metbdeMeontessori-Tagore
yang
disesuaikan. Unsur'-rlnsurmetode pendidikan Montessoli
yang diambih-rya ialah "memelihara suasana kebebasal dan menghormati invidr"ralitas."Montessori
dan Tagore menurut
Ki
Hadjar
Dewantara adalah pembongkal
duniapendidikan lama serta pembangun
aliran balu, aliran
yang sesuai denganaliran
kita,
yangdiambrl
dari
adat pendidikan yang masil.rhidup
daLam masyalakat l<ita atau tnasih tampakbekas-bekasnya,
yaitu alilan
yang
disebut
kultural-nasional.
Montessoli
dan
Tagole menganggap bahwa pendidikan dan pengajalandi
Eropa sangat menyuburkan ir-rtelektualitas,tapi
mematikan
perasaan,sehingga mernbalikkan
derajat
budi
rnenjadi mesin
semata(Abdurrachman Surjornihardjo, 1 986 :74).
Perbedaan antara
alilan
Montessori dan
Tagoretelletalr
pada
tujr-rannya. Montessorimementingiran
hidup jasmani
kanak-kalrak, khususnyapanca indelanya,
yang
akhitnya diarahkanpula
pada keceldasan bLrdi,tapi
hidLLpbatin
menurut Montessori
semata-mata/
pendidikan kanak-kanak
semata-matasebagai
alat
dar.rsyarat
mel'iperkr-rkuhkan hidup kemanusiaan dalamarli
yang sedalam-dalamnya, yaitu reiigius.Kegiatan
Ki
Hadjar Dewantara mempelkenalkan metode Montessoli-Tagore yang telah disesuaikan dan diubah seperlmya oleh pendapatnya sendiri ditulisnya daiam sr-Lrat kabat DeExpress.
Pihak
Belanda
tidak
menyukai
aliran
kemeldekaandalam pendidikan
ini,
danr.nengatakan
bahwa Suwardi
adalahpengikut
Gandhi
dan
sistem
per-rdidikamya bersilat merusak.lvlereka mengingatkan
golongar.iIsiam
bahlvaa
cita-cita pendidikan
Suwalditersebut
tidak
mengenal Tnhan dan"anti Islan",
sebagai upaya memecah beLah penduduk L.rdonesia.Namun
kenyataanir.ya pernyataantersebut
terbantal.roleh
kenyataan
adanya anggota-anggota Mr:hammadiyah dan SarekatIslani
(Haji
Fachrr"rddin danAgus Salim)
di dalam pin-rpu-rar.r Komite Hidup Merdekamilik
Tamansiswa.Ki
Hadjar
Dewantalanenilil<i
honsep pendidikan yang benar-benar bersifat pribr"rmi,yakni bersifat
non-pemerintairkolonral dan non-lslam (Supalto
Rahardjo. 2010:17).
Iamemadukan
pendidikan gaya
Elopa yang
modern
dengan seni-seniJawa tradisional.
Iadengan tegas menolak
per-rdidikan yar-rgtellalu
mengutamakan iirtelektualisn're
danmengorbanJ<an
aspek
kelr.rhanian araLLj;wa
para siswa.
Menurutnya. pendidikan
yangditawarkan pemerintah
kolonial
hanya akan membuat pribnn-rilupa
akan kebndayaannnyadan nembuat pribr-rmr inenjadi tenaga
telampil
bagi kepentingan pemerintah kolonial.Taniansiswa
didilikan
sebagai sebuah sekolah yang menawarkar-L pendidikan berorientasi kepada kebudayaanTimul
dan mengedepanhan nilai-r.rilai keruhanian yang clibarengi denganintelektual. Sebagai sarana menyebarkan ide-ide pendidikannya,
diterbitkan
majalah Pusaradan
Wasita.
Ki
Hadjar Dewartara
berperan
sebagai pengarangdan salah
satu
dewanledalisinya. Melalr-ri majalah
ini,
gagasan-gagasanI{i
Had'; ar" Dewantara tentang pendidikandan pengajaran
yang
ia
coba telapkandi
Tamansiswa dicobadisebarkal
kepada ldtalayak umum, khususnya masyarakatpribumi
sebagai sarana pencelahan pikiran.Pendidikan menuLut
Ki
Hadjal Der'vantala sepelti dirnr"rat dalam majalah Pusarajilid
XIII
nomor
4
tahr-rn 1951 belarti
upaya memajukan tumbuhnyabudi pekelti
(hekuatan batin,kalakter). fikirarL
(intellect)
dan tubuh anah(Ki
Hadjar Dewantara, 1951a:59). Untui< dapat memajukan kesen'rpurnaan hidup, yakni kel-ridupan dan penghidupan pala anakdidik,
selarasdengan
durianya, ketiga
bagiantelsebut
tidak
dapat clipisah-pisaldcan. Dengankata
lain, bahwa per-rdidikan dirraksudkan untlrk sempumanya hidup manusia, hingga dapat memenuhisegala kebr"rtuhan
hidup baik
lahir
maupun
batin
(Ki
Hadjar Dewantala,
1951b;68)..Pendapat
Ki
Hadja
Dewantarate'tang
pendidika' di
atas,jika
kita
bandingkan denganteori
pendidikan Pestalozzi ternyata menemui kesamaan. Pestalozzijuga
menekankan tigaaspek
penting
dalam
pe,didikan,
yaitr-r aspek interektr"rar,moral,
da.
fisik,
yang
har's
dibangun secara utuh dalam
diri
anah melalui pendidikan (pestalozzi, 1961:41).Dari
ketigaaspek
lerseb't,
yang paling diutamakan adalah aspek moral, yang nantinya berpe'an pentingdalam membentuk karaktel anak.
Pendidika'
di
sekorah
tidak
terrepas
dari
proses
pengajara'. pe'gajaran
darampandangan
Ki
Hadj ar Dewantara(195ic)
adalah bagian dadpendidikal
sebagai usahauntr,rk
mendidik
fiki'an
dal
melatih
kecakapa'
dan
kepandaia', utamanya adalah ,ntuk
mengembangkandan
mencerdaskanfikiran,
se'1a Lrntuk menyiapkan kesiapan
dankemampuan
hidup
dalam masyarakat. olel.rkare'anya,
pengajaran harus dibangunsetinggi-tingginya dan
te'buka
seluas-luasnya, agal anak-anak helak dapat membangun kehidupanya de'gar.ibaik.
Pendidikan jasmanij'ga
penting
untuk
nenyehatkan
diri
da'
keturunannyayang akan datang.
Menurut
Ki
Hadjar
Dewantarasilat
per-rdidikandi
suatu daerah berhubungan derrgan beragamkondisi
yang menyedai tempatdi
mana cliseierenggarakannya pendidikanitu.
Sifatpendidikan
men,rutnya
sangat tergantllng dengan alam, budaya, dan masyarakatnya.oleh
karenanya, demi kelancaran dan keberhasilal tuj uan pendidikan, dalam pelaksanaannya perlumemperhatikan dasar-dasar
hidup
men,r',t
kodlatnya
keadaan
(Ki
Hadjar.
Dewant4ra, 1951b:66).Hal inilah
yangmenjadi
arasan bahwape'didikan
ya:rg diserenggarakan dalamsebuah negara
harus
sesuaidenga'
l-ridup c1a' perikehidupan masyarakatnyasendiri.
Ki
Hadjar
Dewantara
menyebutnya sebagaicara
kebangsaan, car-akodrat
aram,
dan
carakemanusiaan.
Pendidikan kebangsaan, menLu.ut
Ki
Hadj ar Dewantara ( 195 i c) adalah:. . pendidikan
jg
berdasarkan galis hidLrp dari bangsanja(c
trtreer ncttionaar),ditld.jukan
,ntui<
keperluan perikeh.idupanjang
dapatrnenga'gkat
deradjatnegeri
ia.r.r rakj atnj a sehinggapantas berkerdja
bersamadenga' lain2
la'gsa
untuk
kemuriaan segcnap manrLsia di se lurr..h dunia.Lebih lanjut
dijelaskan bahwapendiclikar
yang bersifatbudi pekerti,
harus mementingkansya'at-syarat
yang
selaras
de'gan
roh
kebangsaan, menr-gu
ke
ar.ah keseramatan dankebahagiaan hidup
lahir
batin,baik
syarat-syarat yang sudah acla clanbaik, ma.pun
syarat-syarat baru
ya'g
sesuai dengan tuj r-ran yangingin
dicapai(Ki
Hadjar
Dewantara, 1951c).V
keagamaan, atar"l terdapat dalam
buku-buku
ceritera' dongeng'mythe'
legenda' babad'dan
Lain sebagainYa.
Guna
mewu.judkan
cita-cita
pendidikannya'
Ki
Hadjar
Dewantata
(1951c)n'ienyampaihan tq r-Lh pasal yang clijadikan sebagai azas Tamansiswa' yang dinyatakan pada
saat lembaga pendidikan
ini
didirikan, yaitu
pada3 Juli 1922
Ketujul-i azas dasar tersebut dilelaskan sebagai berikut, yang pertama adalal-r pendidikan sebagai usaha kebudayaan' yangbemaksud memberi tlrntr'tnan bagi peltunbuhar.r
jiwa
dan laga anak-anak'agu
kelak mampu bertahan dari segala pengaruh yang mengelilingi hidupnya' maj r"rlahir
serla batinnya' memtju ke alah adab kemanusiaan'Azas kedna,
yailu
'kodlat
hidtLp' mamrsia menunjl <kan adanya segala hekuatan sebagaibekalhiduprryaper.ludipeliharasehinggadapatdicapaikeselamatandalarrrl'ridupnyalahir
mauputrbatin,balklrr'rtrrkdilrnyasendirimaupllnuniuknasyarakatnya.
AzasketigaadalahadabkemantLsiaan,melrgandringar.tikehat.rrsansertakesanggupan
manusiauntukmenuntutkecerclasandatrkelulruranbudipekerlibagidir.inya,sedabersama.
sama dengan
masyarakatnya, ,rrang beracladalam satu linghungan alam dan
zaman'menimbulkankebudayaanbersanra'yal]gmepul]yaicorakkhustlstapitetapberdasaratas
adab kemanusiaan sedunia. selanjutnya terciptalah
alarr-diri,
alam-kebangsaan' danalam-kemanusiaan yang saling berhubunga-n' kalena
memiliki
dasar yang samaAzasyangkeempat,yaitrrkebudayaansebagaibr"rahbtrdidanhasilperjr'tarrganmallrisil
terhadapkekuasaanaiarrrcleinzan'ran,nernbtLktiitanlremamprra-nraanusiar.lntulrmenlatasi
segala
lintangan dalam
hidup
guna mencapai keselamatandan
hebahagiaandalam
hidup belsama, yang bersifat tertib dan damai'Azas kelima
adalah
ken-relciekaan'merupakan
syarat
mutlak dalarr
setiap
usahapendidikanyangber.dasarlrankeyaltuan,balrwamanusia,karerrakodratlryasendiridanhanya
telbatas
oleh
pengarr-rh-pengaluhkodrat alam serta zaman dan
masyarakatnya' dapatmemelihaladanmenrajui<an'mempeltinggidannretryemput.nakanhtdupnyaser-rdiri.Setiap
paksanaan hanya akan metnpersulit dan menghambat kemajuan hidup anak-alta-h'Azas keenam'
ba1rwasebagai usalra
kebr:dayaan'maka setiap pendidikan
wajibmeneliharadann-reneruskancorakwarnadangarishidr-rpyangterdapatdalamsetrapaliran
kebatinandankeurasyalaltatanr-urtt<mencapaikelr-ihrirandankel'laiusanhrdripdan
penghidupan menttt'ut masiLrg-tnasir-rg aliran yang rnerlnjn l<e arah aclab kemanusiaan'
Azasketrgtrl'r'pendidikandanpengajaranrakyatsebagaiusahauntukmempertinggidan
rLenyempurnakanhidrrpdanperrgl-riduparrr.akyat,adalalrmenjadikewajibannegafadanharrls
/
keisti'rewaan yang
belhubnr.rgan denganhidup
kebatian, sertarlemberi
kesempatan padasetiap warga negara
u'tuk
rnenuntut kecerdasanbudi,
pengetahuan dankepandaia'yang
setinggi-tingginya, sesuai dengan kemampuannya.
Ketujr-rh azas dasar tersebut yang dijadrkan sebagai azas dasar pencLidikan Tamansiswa.
Pemil<iran
pendidika'r yang
lahir
di
tengah per.golaka' bangsa menujr-r kemerdekaan danpemikilan
tentang dasar-dasar masyalakat baru setelah kener-clekaan tercapai, makadasar-dasar
pemikiran
yang
sempatdirumuskan
sebenamya merupakansuatu
rangkaian yang ditawarkan kepada segenap bangsa Indonesia untuk dikembangkan sesuai dengan perubahalalam dan zaman (Abdr-in achrnan Srjon.rihar.dj o. 1986:206).
Pada
masa kolonial,
gagasan-gagasandasar
tersebut
telah
dicoba
untui( diimplementasihan sebagai pelaksanaansuatu
teori
pendidihan ekstra
kolonial, arti'ya
mencoba
untuk
mengimbangi sisternpendidika' kolonial
dengan sistem penclidikan yairg bersumber pada kebudayaan sendiri dar.r kepelcayaan atas kekmtan sendiri r:ntuk tumbuh.Saat kong'es Tamansiswa pada
tah,n
1946, clicoba dirumuskan kembali pernyataan azasdasar tersebut,
ditemuka'lah
Panca
Dhan'a
sebagai
dasar
Tamansiswa,
ya'g
berisi: kemerdekaan; kodrat alam; kebrLdayaan: kebangsaan: dan kemaniLsiaan.Pendidikan menlrrut
Ki
Hadj aL Dewantal'a ( 1955:357) harus ciit,jr-rkan pada kecakapanpanca indera, tajamnya
pihi'al,
je''ihya
perasaanj tetap dan huatnya kernauandan tenaga sefla pada
urumnya
masaknya budipekefti; inilah
tiang-tiangkei'erdekaan
hidup. Adaprur cara melakukannya adalah de'gan j alar.r memberico'toh,
ibadat dan pengajar.an, sedangkanmulid
membiasakandi.i
mencai
dan belajar senclir.i. Tngas gurr-r adalah mengamali dengan perhatian" dan hanya menoiongdi
mairaperlu.
per.ir.rtah dan paksaaan hanya bolehdipakai untuk tingkat tertentu, mudd harus dibiaskaan bergantung pada
disiplin
kebatir-rannya sendiri. segala ca'a pendidikan harus sesuai cLenga' cara hiclup,yakni
adat istiadat masing-masing, itulah yang dir.naksud der-rgan pendidikan dan pengajara:r nasional.Dalam
pelaksanaanpendidikan
Ki
Hadja.
Dewantara (1955:35g)
memperke'alkan crnong systeem (sisten.r among).Sisten
an.io.rg adalal.r cala pendidikan yang dipakai dalamsistem
Tamansiswa, dengau
'raksrLd
mewajibkan
pacragll1.u
supaya mengi'gat
danmementingkan
kodrat-irodat
murid,
de.gan
tidak
r.nel,paka. segala
keadaan
ya'g
mengelilinginya.
oleh
ka.ena
itr-r,pe'i'tah
dan
paksaan clengan hukr-inanharus
diganti dengan aturan:memberi tuntllnan
danme'yokong
anak-anakdala'r
turnbuh kembangnyamenru'Ltt kodratnya
sendili,
rnenghilangkan segala hambatan yang menghalangi per.tumbuhan .Berdasarkan
konsep
pe'didikan
tersebut,
dapat disimpulkan bahwa
Ki
Hadj arDewaltara: 1)
menempatkan anak sebagai sentral pendidikan;2)
memandang pendidikansebagai suatu proses
yang
bersifatdinarnis;
3)
nengutamakan keseimbangan antara cipta, rasa,dan
karsa dalam
dili
anak;
4)
n'rengisiruh
penciidikannasional
dengan wawasan kebudayaan, kebangsaan, dan kemajuan.DAFTAR
PUSTAI(A.
Abdruraclrmar.r Surjornihardjo. (1986).
1* Hadjar
Deutantctrcr clan TamcLnsistva clc anL sejarcth Indonesict Modern. Jaka:.ta:Penerbit Sinar HarapanAgus
purtono.
(1988). Implementctsi konsepsiKi
Haitjar
Dewctntara tenttmgjiwcr
nterclekns e b agai p enc er mi.nan e ks i s I e ns
i
manrLsia. yogyakata:
USTFudyaltanto.
(1987).
Tinjattattfitosofis
terhctdcrp sistent cnttong d.an penerctpcrnnya clctlctmpenclidika.n. Yogl'akar.ta: Majelis Luhur per.satuan Tamansiswa.
Heafford,
M.R.
(1961). "Pesta.lozzi". The libraryt of echtcctional thotrght. Lond,on: Methuen&
Co LTD.
Ki
Hadjar Dewantara. (1964). Kenang-kenangcm promosi cloktor honori.s cctusa. yogyakarta: Majelis Luhur Tam-sis.(1911a) Karya
Ki
Hadjcu' Detvcrnrcu'a, bctgictn pertcrma; pencridikcm.yogyakata
Maj elis Lrihur PeLsatuan Tamansiswa.
(r977b).
KarytaKi
Hadjctr Dewa.n.tctra, bcrgictn kecrttct; Kebudaycrcrn.yogyakula
Majelis Luhur Persatrian Tamansiswa.
(2008). "Kebangkitan pendidikan nasionai, raenggali
butir-br"rtir
pemikiran pendidikanKi
Hadjar Dewantara untuhmemaklai
Kebangkitan nasional.','Kr,,rprlo,
tutlisan. Y ogyakarta: Pelpustakaau puro pakualaman.
(1951a). Hal
pendiclikin;
DiktarK.H.D.
pusara.DjrlidXIII
No.3,59_64.( 195 1b). Sifat dan maksud pendidikan I. puscra.
Djitid XIII
No.4, 65_68.( 1951c). Sifat dan maksud pendidikan II. ptrsctrcr.
Djilid XIII
No.5.(1955)
"Pangkal-pangkai roch Tamansiswa". Dalarn bl.kv Peringatan Tcrmansistitct 30 tahtLn I922-1 95 2. Yogyakafta: VIaj elis Luhur Tamansiswa.(1964'1. Asas-asas
dan
dasar-dcrsc* Tcunctnsisvtn.Jogjakarta:
Madjeiis
L'hur
Tamansiswa.Ki
Gunawan. (1989)."Aktuatisasi
konsepsi pendidikanKi
Hadjar. Dewantar.a clalam sistempendidikan nasionar Indonesia
di
gerba'g
abaclXXi.
Daram buku
Ki
Hadjar
Devvantara, dalant pctndangcLnparo
cctntrik crctn ntenh.iknycr.yogyakarta:
Majelis Luhr,u Tamansiswa.Ki
Iman
Sudijat. ( 1 989). "Pamong yang berwatak satda pinandhita dan panclhita sinatria,,. Dalanr bnkuKi
Hadjar.Detucrntarct, dctlam pcrnclaigan pcrct cctntrik dan menrriknya.
Yogyakafia:
Majelis
Luhur Tamansiswa.Mohammad
Tauchid. (1968).
1(l
HctdjctrDewantara;
puhlct,t,crnnasional. Yogyakarta: Majelis Luhur. persatuan Tamansiswa. Suparto Rahardj
o.
(2010).Ki
Hadjar
De.,vcmtarct, biogrctfi singkatGalasi.
dan pelopor
pendidikan