Pengertian
IPRA (International Public Relations Associaton)
humas adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik
untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan
penelitian opini public di antara mereka.
•
Humas adalah seni menciptakan pengertian
publik yang lebih baik sehingga dapat
Revitalisasi Humas Pemerintah
•
Humas kelembagaan pemerintah saat ini menghadapi
tantangan berat dalam pelaksanaan tugas-tugasnya
sehingga dituntut untuk selalu melakukan
pembenahan baik menyangkut hal-hal yang sifatnya
profesionalisme diri ataupun terus menyempurnakan
konstelasi/kedudukan kelembagaannya.
•
Jadi peranan humas pemerintahan harus diperbaiki
PENTINGNYA HUMAS DI INSTANSI & LEMBAGA PEMERINTAH:
• memberi penerangan (informasi) kepada masyarakat ttg tujuan2, aktivitas, maksud peraturan pemerintah
• menanamkan kepercayaan/meyakinkan masyarakat akan
kecakapan, kejujuran & pengabdian aparatur dinas pemerintahan sbg pelaksana public service
• memberikan inf ttg keinginan, aspirasi dari masyarakat agar pemerintah dpt mengambil keputusan yg tepat & berguna
• menyampaikan SOP agar peraturan yg dibuat berdasarkan kenyataan & dpt diterima masyarakat
Memahami Publik Humas
internal
eksternal
Era keberlimpahan informasi
Hubungan
dengan
media
Informasi
sebagai
komoditas
HUMAS PEMERINTAH DAN UU KIP
APLIKASI OLEH BADAN PUBLIK
SOSIALISASI HAK & KEWAJIBAN
PEMAHAMAN
Apa Undang-Undangnya?
UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik atau
sering disebut UU KIP
Apa Prinsipnya?
1. Setiap Orang Berhak Memperoleh Informasi. 2. Penyelenggaraan Pemerintahan perlu
diawasi/diketahui oleh masyarakat, karena
penyelenggaraan pemerintahan memang untuk
kepentingan masyarakat/hajat hidup orang banyak. 3. Dalam era transparansi, badan publik wajib
menyediakan informasi diminta atau tidak kecuali informasi tertentu, secara cepat, tepat waktu,
sederhana dengan biaya ringan.
Perubahan kondisi yang ingin
dicapai
Pengecualian bersifat ketat, terbatas, dan tidak mutlak
1. MALE
2. Akses yg murah, cepat, utuh, dan akurat
3. Proaktif 4. Penyelesaian
sengketa yg cepat kompeten,
independen 5. Sanksi bagi
1. MALE: Maximum Access, Limited Exemption;
1. Informasi terbuka seluas-luasnya
.
2. Pengecualian informasi bersifat ketat, terbatas, dan
tidak mutlak melalui uji konsekuensi dan kepentingan
publik, masa retensi, penghitaman dan pengaburan.
2. Informasi harus dapat diperoleh cepat, tepat
waktu, biaya ringan, dan cara sederhana;
3. Penyelesaian sengketa yang cepat, kompeten,
dan independen;
4. Sanksi bagi penghambat keterbukaan informasi
publik.
Prinsip-prinsip
KATEGORI INFORMASI
1.
Informasi yang Dapat Diakses oleh Publik:
a.
Wajib Disediakan dan Diumumkan:
◦ Informasi yang Wajib Disediakan dan Diumumkan secara berkala
◦ Informasi Yang harus diumumkan secara serta merta
◦ Informasi Publik yang Wajib Tersedia Setiap Saat
b.
Disediakan atas dasar permintaan.
Eksekutif, Legislatif, Yudikatif;
Badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya
berkaitan dengan penyelenggaraan negara
yang sebagian atau seluruh dananya
bersumber dari APBN/APBD;
Organisasi non pemerintah yang menerima
dana dari APBN/APBD, Sumbangan
Masyarakat, atau Luar Negeri;
Partai Politik;
BUMN dan/atau BUMD.
Apa Kewajiban Badan Publik?
1. Menyediakan Informasi Berkala
2. Menyediakan Informasi Serta Merta
3. Menyediakan Informasi Setiap Saat
Hak dan Kewajiban Badan Publik
Hak Badan Publik
Kewajiban Badan Publik
Menolak memberikan informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; (penolakan atas dasar substansi)
Menolak memberikan informasi apabila tidak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; (penolakan atas dasar prosedural)
Mengecualikan informasi publik untuk diakses secara ketat dan terbatas berdasarkan prinsip consequential harm test,
balancing public interest test dan non-permanence.
Menyediakan, memberikan, dan/atau
menerbitkan/mengumumkan informasi publik yang berada di bawah kewenangannya;
Menyediakan informasi yang akurat, benar, dan tidak menyesatkan;
Menunjuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) dalam rangka pelayanan informasi publik;
Menunjuk pejabat fungsional dan/atau petugas informasi yang akan membantu pelaksanaan tugas PPID.
Membangun dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk mengelola informasi publik secara baik dan efisien sehingga dapat diakses dengan mudah;
Membuat pertimbangan tertulis dari setiap kebijakan yang diambil dalam rangka pelayanan informasi publik;
Siapa Yang berhak Memperoleh
Informasi?
Orang
Kelompok Orang
Badan Hukum
Badan Publik Lainnya
Wartawan
Hak Dan Kewajiban Masyarakat
Hak Publik
Kewajiban Publik
Memperoleh informasi:
Melihat & mengetahui informasi;
Menghadiri pertemuan badan publik yang sifatnya terbuka;
Mendapat salinan informasi;
Menyebarluaskan informasi.
Mengajukan permintaan informasi .
Mengajukan gugatan ke
pengadilan jika memperoleh hambatan dalam memperoleh informasi.
Menggunakan
informasi sesuai
dengan ketentuan
peraturan
perundang-undangan;
Mencantumkan
Bagaimana Prosedurnya?
S.O.P
1. Permintaan tertulis, kecuali bagi yang buta huruf, Badan Publik menerima secara lisan, dan membantu menulisnya. 2. Beri Nomor Pendaftaran.
3. Beri Tanda Bukti Terima.
4. Dalam waktu 10 hari kerja sejak permintaan diterima, jawab/tindaklanjuti beserta berapa besar biayanya jika perlu, dapat diperpanjang 7 hari dengan menyebut alasan perpanjangannya.
Informasi yang Wajib Disediakan
dan Diumumkan secara berkala
Disediakan/diumumkan secara rutin, teratur, dan dalam jangka waktu tertentu setidaknya setiap 6 bulan sekali; Penyebarluasan informasi disampaikan dengan cara yang
mudah dijangkau masyarakat dan dalam bahasa yang mudah dipahami;
Mencakup:
informasi berkaitan dengan Badan Publik (profil, kedudukan, kepengurusan, maksud & tujuan didirikannya badan publik);
informasi kegiatan dan kinerja Badan Publik;
informasi ttg laporan keuangan;
Informasi Yang harus diumumkan
secara serta merta
•
Wajib diumumkan tanpa penundaan;
•
Menyangkut ancaman terhadap hajat hidup
orang banyak dan ketertiban umum;
•
Informasi aktif. Artinya informasi yang wajib
diumumkan seketika terjadinya keadaan yang
dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan
ketertiban umum;
Informasi yang Wajib Tersedia
Setiap Saat
Informasi pasif. Artinya, untuk memperolehnya harus dilakukan dengan mengajukan permintaan;
Wajib dan rutin disediakan badan publik;
Informasi yang wajib tersedia setiap saat mencakup :
•Daftar seluruh informasi dalam penguasaan badan publik;
•Keputusan badan publik dan pertimbangannya;
•Kebijakan badan publik dan dokumen pendukungnya;
•Rencana proyek dan anggaran tahunannya;
•Perjanjian badan publik dengan pihak ketiga;
•Informasi dalam pertemuan yang bersifat terbuka untuk umum;
•Prosedur kerja yang berkaitan dengan layanan publik;
•Laporan layanan akses informasi;
Prinsip Pengecualian Informasi
Pengecualian informasi bersifat ketat, terbatas, dan tidak mutlak:
◦Bersifat ketat artinya, pengecualian informasi dilakukan dengan pengujian secara seksama dengan
mempertimbangkan berbagai aspek legal, kepatutan, dan kepentingan umum.
◦Bersifat terbatas artinya, alasan pengecualian hanya didasarkan pada ketentuan pasal 17 UU KIP, dan dengan memperhatikan jangka waktu pengecualian informasi.
◦Informasi yang telah dikecualikan dapat dinyatakan
terbuka untuk melindungi kepentingan umum yang lebih besar.
Metode uji dalam pengecualian informasi:
◦Uji konsekuensi bahaya (consequential harm test )
APAKAH INFORMASI RAHASIA?
Pada Prinsipnya:
•
Bersifat Ketat dan Terbatas
Bagaimana dengan Informasi yang
tidak dapat diberikan/rahasia?
• Dise ut dala UU KIP de ga istilah I for asi Ya g Dike ualika atau ID
• Pada umumnya bila informasi itu menganggu proses
penegakan hukum, HAKI, Persaingan usaha sehat, pertahanan dan keamanan negara, dan lain-lain yang diatur dalam pasal 17 UU KIP
• PPID dapat menentukan sendiri apa saja informasi yang
dikategorika rahasia dala i stitusi ya, a u harus
Apa Batasan Informasi yang
Dikecualikan?
•
Undang-Undang
•
Kepatutan
•
Kepentingan Umum
Informasi yang dikecualikan
(Pasal 17)
Informasi yang apabila dibuka dapat merugikan: Penegakan hukum;
Hak Atas Kekayaan Intelektual & persaingan usaha sehat; Pertahanan & keamanan;
Kekayaan alam;
Ketahanan ekonomi nasional;
Kepentingan hubungan luar negeri; Informasi perlindungan privasi, wasiat;
Memo atau surat intra dan antar badan publik yang menurut sifat dikecualikan;
Apa yang Harus disiapkan Badan Publik
sebagaimana diamanatkan Undang-Undang KIP ?
• Mengangkat PPID ( 1 tahun setelah Peraturan Pelaksana berlaku)
• Membuat SOP pengelolaan dan pelayanan informasi
• Menyediakan sarana dan prasarana pengelolaan dan pelayanan
informasi publik, termasuk papan pengumuman dan meja informasi
• Membuat dan mengumumkan laporan tentang pengelolaan dan pelayanan informasi serta menyampaikan salinan laporan kepada Komisi Informasi sesuai dengan kewenangannya.
• Menganggarkan pembiayaan secara memadai bagi pengelolaan dan pelayanan informasi publik
Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi (PPID)
Juknis mewajibkan adanya PPID pada setiap badan publik, namun tidak mengatur secara tegas siapa yang akan menjabat sebagai PPID.
Keputusan penunjukkan PPID sepenuhnya diberikan kepada badan publik untuk melakukannya.
Juknis mengatur mengenai tugas, kewajiban, dan kewenangan PPID dalam rangka pengelolaan dan pelayanan informasi publik.
Tugas, kewajiban, dan kewenangan PPID tersebut dapat dijadikan sebagai acuan penilaian tentang siapa yang akan menjabat sebagai PPID dalam badan publik.
Juknis juga mengatur mengenai kewenangan pelimpahan wewenang PPID kepada pejabat/petugas yang dapat menjalankan kewenangan yang
dimiliki PPID dalam rangka efektifitas dan efisiensi pengelolaan dan pelayanan informasi publik.
Apa Sanksinya Bila Tidak
Dilakukan?
• Pidana Kurungan Paling Lama 1 (Satu) Tahun
dan/atau Denda Paling Banyak Rp. 5 Juta Rupiah
• Proses Peradilan Pidana Ini Dapat Berjalan
Berdasarkan Aduan/Laporan Pihak Yang Merasa
Dirugikan, dan Oleh Karenanya Harus Ada Kerugian