• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dasar Fotografi Dasar fotografi 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dasar Fotografi Dasar fotografi 2"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

+

DASAR-DASAR FOTOGRAFI DIGITAL

(2)

+

Pengenalan alat

(3)

+

Pengenalan alat

(4)

+

(5)
(6)

+

Field of view

Field of view

adalah bidang gambar (panjang, lebar dan

diagonal) yang tertangkap oleh sensor.

Field of view ditentukan oleh panjang fokal dan ukuran

sensor.

Semakin besar angka focal length, semakin sempit field of

view. Semakin kecil (wide) angka panjang lensa, semakin

lebar field of view

Pada panjang fokal yang sama, semakin besar ukuran sensor

(7)

+

(8)

+

(9)

+

Konsep dasar

Eksposur (

ISO speed, shutter speed,

aperture

)

ISO speed menunjukkan tingkat kepekaan sensor

terhadap cahaya. Semakin tinggi angka ISO, semakin

peka sensor terhadap cahaya.

Shutter speed adalah hitungan waktu selama shutter/tirai

di depan sensor membuka dan membiarkan cahaya dari

luar kamera mencapai sensor. Shutter speed dituliskan

dengan satuan detik seperti 30 detik, 5 detik, 1/50 detik,

1/8000.

Aperture (f) menunjukkan ukuran diafragma lensa untuk

masuknya cahaya dari luar ke dalam kamera dan

(10)

+

(11)

+

Konsep dasar

Fokus dan DoF

Fokus adalah posisi asal cahaya yang

melalui lensa bertemu dan mengumpul/

konvergen untuk membentuk imaji yang

tajam pada sensor.

Depth of Field (DoF) adalah jarak antara

objek yang terjauh dan terdekat dari

(12)

+

(13)

+

Fokus depan

Fokus tengah

Fokus belakang

(14)

+

Hyperfocal

distance

Adalah jarak antara lensa ke titik fokus yang memungkinkan seluruh objek dari infinity

sampai titik terdekat dalam bidang gambar terlihat tajam (in focus).

(15)

+

(16)
(17)

+

(18)

+

eye level high angle

low angle

A

n

(19)

+

gfjashfjsbchjd

(20)

+

High angle

(21)

+

• Low angle

• Eye level

High angle

Posisi kamera dan lensa menghadap ke bawah horison

Eye level

Posisi kamera dan lensa horisontal

Low angle

(22)

+

(23)

+

Long shot/full shot/wide shot

Memberikan gambaran yang lengkap mengenai objek (benda/manusia) tertentu dan hubungan dengan lingkungannya. Lazimnya dibuat

(24)

+

Medium shot

Menggambarkan objek secara utuh (benda/

(25)

+

Close up

(26)

+

Komposisi

Penempatan atau penyusunan elemen-elemen visual yang saling berhubungan untuk mencapai estetika tertentu dan untuk menyampaikan gagasan pemotretan.

Penekanan subjek membantu mata untuk

(27)
(28)

+

Bagian terang di luar

jendela mendapatkan pengimbang dari sisi dalam ruang yang lebih gelap.

Keseimbangan

Citarasa “pas”, tidak njomplang atau berat sebelah. Susunan simetris, menciptakan sensasi nyaman.

Komposisi bukit kecil

dengan campers di atasnya menjadi

(29)

+

Kontras –misalnya Kontras perbedaan gelap dan terang– yang tinggi memiliki citarasa berbeda dibanding kontras rendah pada foto. Selain perbedaan gelap-terang, kontras bisa muncul dari perbedaan bentuk, ukuran, warna, tekstur, dsb..

Warna daun hijau

(30)

+

Gerak

Dengan shutter speed yang cukup rendah, efek gerak akan terekam dalam gambar.

(31)

+

Efek gerak juga dapat dibuat dengan menggunakan leading lines. Jejak kaki kuda di pasir menandai gerak dari andong

(32)
(33)

+

Arah

Alur yang terbentuk oleh

unsur-unsur visual yang

nyata maupun imajiner.

Garis-garis nyata membentuk arah yang konvergen di tengah gambar

Leading lines mengarah ke

(34)

+

Referensi

Dokumen terkait

Kadar protein lebih rendah dari SNI, disebabkan yogurt pada penelitian ini berbahan baku susu biji kecipir yang berkadar protein lebih rendah dari yogurt yang digunakan di

Mempengaruhi Leverage dengan DPR Sebagai Mediator Pengaruh Insider Ownership dan Sales Growth Terhadap Leverage (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Diterapkannya kebijakan otonomi pada suatu daerah menyebabkan keuangan daerah harus dikelola secara mandiri oleh pemerintah daerah yang bertujuan agar proses

Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian 1 Gede Sedana/ 2012 (Universitas Dwijendra) Analisis Swot Subak Padangbulia Berorientasi Agribisnis Tujuan penelitian

Bahasa Assembler pada mikrokontroler AVR memiliki kesamaan instruksi, sehingga jika telah menguasai pemrograman satu jenis mikrokontroler AVR, maka akan dengan mudah untuk memprogram

Sistem ini berfungsi sebagai bahan evaluasi dalam menentukan kebijakan berdasarkan kebutuhan masing-masing wilayah per kecamatan atau per kelurahan meliputi Informasi penyebaran

Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……….. 339 menyebabkan tingginya sifat asam Bronsted. Proses masuknya tembaga dalam zeolit – MBT dapat

Permasalahan yang akan dipecahkan menghasilkan gagasan ide / alternatif desain dan hasil akhirnya berupa desain akhir yang akan diwujudkan dalam visualisasi