• Tidak ada hasil yang ditemukan

P.29 2012 PerubahanKeduaP .20TentangKSOpadaIUPHHKHT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "P.29 2012 PerubahanKeduaP .20TentangKSOpadaIUPHHKHT"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.29/MENHUT-II/2012

TENTANG

PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.20/MENHUT-II/2005 TENTANG KERJASAMA OPERASI (KSO) PADA IZIN USAHA

PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN TANAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa ruang lingkup kerjasama sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 5 ayat (1) Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.37/Menhut-II/2009 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.20/Menhut-II/2005 tentang Kerjasama Operasi (KSO) Pada Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman dinilai sudah tidak lagi mampu mengakomodir dalam rangka Kerjasama Operasi (KSO);

b. bahwa pembangunan usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan tanaman pada saat ini semakin cepat dan kompleks sehingga diperlukan tenaga profesional bidang kehutanan untuk Kerjasama Operasi (KSO) pada Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kehutanan tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.20/Menhut-II/2005 tentang Kerjasama Operasi (KSO) Pada Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412);

2. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011;

(2)

~ 2 ~

 

3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011;

4. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011;

5. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.20/Menhut-II/2005 Tentang Kerjasama Operasi (KSO) Pada Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman;

6. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 405);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG PERUBAHAN

KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.20/MENHUT-II/2005 TENTANG KERJASAMA OPERASI (KSO) PADA IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN TANAMAN.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.20/Menhut-II/2005 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.37/Menhut-II/2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.20/Menhut-II/2005 Tentang Kerjasama Operasi (KSO) Pada Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 129), diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan Pasal 5 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 5 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 5

(1) Ruang lingkup KSO pengelolaan usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada

hutan tanaman, meliputi :

a.Penyiapan lahan; dan

b.Pemanenan/Penebangan Hasil;

(2) KSO tidak menghilangkan hak dan kewajiban serta tanggung jawab pemegang

IUPHHK pada hutan tanaman sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Pemegang KSO dapat menyediakan modal untuk kegiatan pembibitan,

penanaman dan pemeliharaan, dan diperhitungkan setelah pemanenan.

(4) Perhitungan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dilakukan atas kesepakatan

kedua belah pihak.

(5) Untuk jaminan pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan

ayat (3), pemegang KSO mempekerjakan tenaga profesional bidang kehutanan setingkat Direksi, dibuat dengan akta notaris dan dilaporkan kepada Direktur Jenderal.

(3)

~ 3 ~

 

2. Ketentuan Pasal 7 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 7 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 7

Perjanjian KSO sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf c, dibuat dihadapan Notaris, dengan memuat :

a.Waktu penandatanganan perjanjian;

b.Identitas pemegang izin dan pemohon;

c. Dasar perjanjian;

d.Maksud dan tujuan;

e. Ruang lingkup;

f. Lokasi dan luas areal;

g. Jenis kegiatan;

h.Hak dan kewajiban;

i. Jangka waktu;

j. Force Majeur;

k.Lain-lain.

Pasal II

1. Dengan diundangkannya Peraturan ini, maka Peraturan Menteri Kehutanan Nomor

P.37/Menhut-II/2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.20/Menhut-II/2005 Tentang Kerjasama Operasi (KSO) Pada Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

2. Peraturan Menteri Kehutanan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri Kehutanan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 12 Juli 2012 MENTERI KEHUTANAN

REPUBLIK INDONESIA, ttd.

ZULKIFLI HASAN Diundangkan di Jakarta

Pada Tanggal 20 Juli 2012 MENTERI HUKUM DAN HAM REPUBLIK INDONESIA, ttd.

AMIR SYAMSUDIN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 NOMOR 736

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI, ttd.

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan pengadaan Jasa Konsultansi paket Perencanaan Jalan Dua Jalur Ambepua - Motaha pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan ini kami mengundang

Sultra pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan ini kami mengundang Saudara untuk mengikuti pembuktian kualifikasi, yang akan dilaksanakan.

The organizer shall reserve the right to change the location and/or the size of the space allocated to the exhibitor at any time prior to the commencement of the build-up of

[r]

Kondisi dan system manajemen partai politik dalam merekruit anggota legislatif tanpa memiliki persyaratan yang rasional, pemahaman dan kapabilitas sebagai elit partai politik

Peningkatan Kinerja Pajak Melalui Kecerdasan Emosional (EQ), OrganizationalCitizenship Behavior (OCB), dan Motivasi Kerja Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama

Jemaat/peserta yang masuk kategori ini adalah seluruh peraih Nilai Silver dan Bronze Seri A Tahun 2016 dan Peraih Nilai Silver dan Bronze pada Kategori Mixed Choir Seri B tahun

Pedagang kaki lima adalah seseorang yang melakukan kegiatan usaha perdagangan dan jasa yang menempati tempat-tempat prasarana kota dan fasilitas umum baik yang