BUPATI BIMA
PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 32 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN PENGADAAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NON PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA RSUD BIMA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BIMA,
Menimbang
Mengingat :
:
a. bahwa dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah Bima diperlukan pegawai yang profesional dan berkualitas; b. bahwa dalam rangka pemenuhan pegawai sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan untuk mengisi formasi yang lowong perlu pengadaan Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Pengadaan, Pengangkatan dan Pemberhentian Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil pada Rumah Sakit Umum Daerah Bima;
1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II Dalam Wilayah Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3347) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4484);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3348); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009, Nomor, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor);
7. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009, Nomor, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502) ;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008;
10. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
Menetapkan :
14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 08/PMK.02/2006 tentang Kewenangan Pengadaan Barang jasa pada Badan Layanan Umum;
15. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 703/ MENKES/SK/IX/2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa pada Instansi Pemerintah Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum di Lingkungan Departemen Kesehatan; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Bima
Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Daerah Kabupaten Bima (Lembaran Daerah Kabupaten Bima Tahun 2008 Nomor 2,Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bima Nomor 25);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bima (Lembaran Daerah Kabupaten Bima Tahun 2008 Nomor 3 Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bima Nomor 26) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2010;
19. Peraturan Bupati Bima Nomor 27 Tahun 2013 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Barang Milik Daerah;
MEMUTUSKAN:
PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PENGADAAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NON PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA.
BAB I
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Bima.
2. Bupati adalah Bupati Bima.
3. Rumah Sakit adalah Rumah Sakit Umum Daerah Bima . 4. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Bima.
5. Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Pegawai Non PNS adalah pegawai kontrak pada Rumah Sakit Umum Daerah Bima, yang meliputi tenaga medis, tenaga kesehatan tertentu, tenaga kesehatan lainnya, dan pegawai.
6. Pengadaan pegawai non pegawai negeri sipil adalah kegiatan yang dilaksanakan mulai dari perencanaan, pengumuman, penyaringan dan pengangkatan pegawai non pegawai negeri sipil pada Rumah Sakit Umum Daerah Bima.
7. Tenaga Medis adalah tenaga kesehatan yang melakukan praktek kedokteran yang telah memiliki ijin praktek kedokteran berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
8. Tenaga Kesehatan tertentu adalah tenaga perawat, bidan, perawat gigi, apoteker, asisten apoteker, fisioterapis, refraksionis optisien, terapis wicara, radiographer, okupasi terapis.
9. Tenaga kesehatan lainnya adalah tenaga analis kesehatan, nutrisionis, sanitarian, tenaga kesehatan masyarakat, elektromedik, perekam medik, dan tenaga manajemen rumah sakit.
10. Pegawai adalah tenaga administrasi, petugas keamanan, petugas kebersihan, supir, dan pramusaji.
BAB II PENGADAAN Bagian Kesatu
Perencanaan
Pasal 2
(1) Perencanaan pengadaan Pegawai Non PNS didasarkan pada prinsip efisiensi, ekonomis, dan produktif dalam meningkatkan pelayanan.
Pegawai Non PNS pada RSUD Bima.
(3) Perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) didasarkan pada kebutuhan.
Pasal 3
(1) Hasil Perencanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 menjadi dasar untuk pengadaan Pegawai Non PNS. (2) Direktur mengumumkan pengadaan Pegawai Non PNS
pada masyarakat.
(3) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan secara terbuka melalui papan pengumuman RSUD, website RSUD dan sebanyak- banyaknya 3 (tiga) media massa local.
(4) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sekurang- kurangnya memuat :
a. waktu dan tempat pendaftaran;
b. jumlah, jenis dan kualifikasi tenaga yang dibutuhkan;
c. persyaratan; dan
d. alamat dan tempat lamaran ditujukan. Bagian kedua
Persyaratan Pasal 4
(1) Setiap orang berhak untuk mengajukan lamaran sesuai formasi dengan memenuhi persyaratan.
(2) Persyaratan sebagimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :
a. Warga Negara Indonesia;
b. berusia paling rendah 18 (delapan belas) tahun dan paling tinggi 35 (tiga puluh lima tahun) tahun, kecuali dipersyaratkan lain;
c. tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan;
d. tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat sebagai pegawai negeri sipil atau sebagai pegawai swasta;
e. berijazah sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan;
f. mempunyai pendidikan, kecakapan, keahlian, dan keterampilan yang diperlukan;
h. sehat jasmani dan rohani;
i. syarat lain yang ditentukan dalam persyaratan jabatan; dan
j. bersedia menandatangani kontrak kerja.
Bagian Ketiga Penyaringan
Pasal 5
(1) Direktur membentuk panitia penyaringan penerimaan Pegawai Non PNS.
(2) Panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebanyak- banyaknya 9 (sembilan) orang.
(3) Tugas panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah :
a. menerima berkas lamaran; b. menyiapkan bahan ujian;
c. menentukan pedoman pemeriksaan dan penilaian ujian;
d. menentukan tempat dan jadwal ujian; e. menyelenggarakan ujian; dan
f. memeriksa dan menentukan hasil ujian.
(4) Dalam pelaksanaan tugasnya panitia bertanggung jawab pada direktur.
Pasal 6
(1)Panitia dalam menerima berkas lamaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (3) huruf a dilakukan di RSUD.
(2)Ujian dilakukan pada waktu dan tempat yang ditentukan panitia.
(3)Ujian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berbentuk: a. ujian tertulis; dan
b. ujian kompetensi.
(4)Ujian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan dengan sistem gugur.
Pasal 7
(1) Panitia menetapkan dan mengumumkan pelamar yang dinyatakan lulus ujian tertulis.
(2) Pelamar yang dinyatakan lulus ujian tertulis berhak untuk mengikuti ujian kompetensi.
Bagian keempat Pengangkatan
Pelamar yang dinyatakan lulus ujian penyaringan, wajib menyerahkan kelengkapan administrasi sesuai persyaratan.
Pasal 9
(1) Pelamar yang dinyatakan lulus ujian dan telah menyerahkan berkas kelengkapan administrasi selanjutnya diangkat sebagai pegawai Non PNS dengan masa kontrak selama 1 (satu) tahun.
(2) Setelah masa kontrak selesai pegawai non pegawai negeri sipil dapat diangkat kembali berdasarkan hasil evaluasi.
(3) Pengangkatan Pegawai Non PNS sebagaimana pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan keputusan Direktur.
Pasal 10
(1) Pegawai Honor Daerah yang telah bekerja lebih dari 5 (lima) tahun pada RSUD diangkat langsung sebagai tenaga Pegawai Non PNS pada BLUD.
(2) Pegawai sukarela yang telah bekerja pada RSUD dilakukan melalui seleksi penyaringan.
(3) Direktur dapat menerima tenaga magang yang didasarkan pada perjanjian.
Pasal 11
(1) Pegawai Non PNS yang diangkat diberikan nomor induk kontrak yang berupa NIK.
(2) NIK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari tahun, bulan, dan tanggal lahir, tahun dan bulan pengangkatan, dan nomor urut pengangkatan.
Pasal 12
Pegawai Non PNS yang diangkat harus mengikuti tata tertib sesuai ketentuan yang diatur oleh RSUD.
Pasal 13
(1) Pegawai Non PNS diberikan gaji setiap bulan yang besarnya sesuai kemampuan keuangan RSUD Bima. (2) Gaji Pegawai Non PNS dibebankan pada RBA BLUD. (3) Gaji sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibayarkan
pada bulan berikutnya.
Pegawai Non PNS diberikan remunerasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
(5) Selain gaji dan remunerasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (4), pegawai Non PNS dapat diberikan tambahan penghasilan lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
(6) Besaran remunerasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan dengan Keputusan Direktur.
BAB III
PEMBERHENTIAN
Pasal 14
Pegawai Non PNS diberhentikan apabila : a. Mengundurkan diri;
b. Berakhirnya masa kontrak; c. Telah mencapai usia pensiun;
d. tidak memenuhi syarat kesehatan;
e. tidak menunjukkan kecakapan dalam melaksanakan tugas;
f. menunjukkan sikap dan budi pekerti yang tidak baik yang dapat mengganggu lingkungan pekerjaan;
g. pada waktu melamar dengan sengaja memberikan keterangan atau bukti yang tidak benar;
h. dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap; atau
i. menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik.
Pasal 15
Pemberhentian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ditetapkan dengan keputusan Direktur.
Pasal 16
(1) Usia pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf b adalah 50 (lima puluh) tahun, kecuali Pegawai Non PNS yang berprofesi dokter.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP Pasal 17
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatan dalam Berita Daerah Kabupaten Bima.
Ditetapkan di Bima
pada tanggal 17 Desember 2013 BUPATI BIMA,
H. FERRY ZULKARNAIN
Diundangkan di Bima
pada tanggal 17 Desember 2013 Plt. SEKRETARIS DAERAH KAB.BIMA
Drs. H. ABDUL WAHAB NIP. 195712221986111001 PEMBINA UTAMA MUDA (IVc)