• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DOKUMEN REKAM MEDIS NONAKTIF MENURUT KEBIJAKAN AKREDITASI KARS DI RSUD AMBARAWA TAHUN 2016 - UDiNus Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DOKUMEN REKAM MEDIS NONAKTIF MENURUT KEBIJAKAN AKREDITASI KARS DI RSUD AMBARAWA TAHUN 2016 - UDiNus Repository"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Kebijakaan yang mendukung adanya kegiatan retensi di RSUD Ambarawa mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no.269 tahun 2008 tentang kebijakan pemisahan , pemilahan dan pengurangan (retensi) dokumen rekam medis, disahkan dan ditetapkan rumah sakit pada tahun 2015 belum sesuai dengan KARS karena di dalam kebijakan Jadwal Retensi Arsip (JRA) belum ada.

2. Tata cara pemilihan DRM nonaktif dimulai dari penyisiran dokumen rekam medis dengan melihat tahun kunjungan terakhir pasien berobat di RSUD Ambarawa belum sesuai dengan akreditasi KARS karena sumber data yang digunakan retensi tidak dijelaskan dan sistem penyimpanan DRM nonaktif berdasarkan 2 nomor terakhir rekam medis, seharusnya dikelompokkan sesuai jenis penyakit. 3. Di RSUD Ambarawa sumber data retensi yang digunakan yaitu KIUP

dan indeks penyakit dapat membantu mempermudah petugas dalam melakukan kegiatan pelaksanaan retensi.

4. Dokumen pendukung catatan kegiatan retensi di RSUD Ambarawa daftar pencatatan DRM yang dipindahkan dari aktif ke inaktif belum ada dalam kegiatan retensi karena setelah DRM diambil dari rak filing aktif langsung dipindahkan ke rak filing terpisah tanpa ditulis terlebih dahulu.

(2)

81

5. RSUD Ambarawa belum memiliki SOP pelaksanaan retensi karena masih digabungkan dengan SOP pemusnahan berkas rekam medis. B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di RSUD Ambarawa, maka peneliti mengajukan beberapa saran kepada bagian rekam medis RSUD Ambarawa yang berkaitan dengan pelaksanaan retensi dokumen rekam medis nonaktif menurut kebijakan akreditasi KARS, sebagai berikut :

1. Perlu adanya kebijakan tentang tata cara pemilihan DRM nonaktif sesuai dengan kebijakan akreditasi KARS karena kebijakan yang ada di RSUD Ambarawa belum sesuai.

2. Perlu adanya SOP tentang kebijakan pemisahan , pemilahan dan pengurangan (retensi) dokumen rekam medis karena kebijakannya sudah dibuat, tetapi prosedur pelaksanaannya belum ada.

3. Perlu ditambahnya petugas untuk membantu dalam pelaksanaan penyisiran DRM masih terjadi kesulitan dikarenakan oleh kekurangan SDM.

4. Daftar pencatatan DRM yang dipindahkan dari aktif ke nonaktif berperan sangat penting, maka perlu dibuat daftar tersebut untuk mempermudah petugas, jika sewaktu waktu dokumen diperlukan kembali karena pasien kembali berobat di RSUD Ambarawa.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hasil penelitian menggunakan model regresi menyatakan bahwa lingkungan industri sebagai variabel pemoderasi secara statistik menunjukkan pengaruh negatif dan

maklumat pada 5 Oktober 1945 untuk membentuk Tentara Keamanan Rakyat di.. Sesuai dengan maklumat tersebut, maka PKR

[r]

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul: Dampak Investasi Aset Teknologi Informasi Terhadap Inovasi Dengan Lingkungan Industri Sebagai

DI NAS KOPERASI , I NDUSTRI DAN PERDAGANGAN KABUPATEN KUANTAN SI NGI NGI. TAHUN

Berdasarkan Berita Acara Evaluasi Penawaran Nomor : 1 6 9 /Dinkes /Pokja II.K/BAEP/VI/2016 dan sesuai hasil Evaluasi Administrasi, Teknis dan Hargadimana perusahaan saudara

Makalah kelompok, keaktifan mahasiswa, ketepatan dalam mengemukakan tanggapan, dan ujian tertulis. Mengetahui Yogyakarta,5