Sistem Informasi Pengolahan PKO pada Pabrik Pengolahan Inti Sawit
PT. Perkebunan Nusantara IV Pabatu
(The
Production
Information
System
on
Palm
Kernel
Processing
Plant
of
PT.
Perkebunan
Nusantara
IV
Pabatu)
Saipul Bahri Daulay, Lukman Adlin Harahap
Abstract
The information system in a palm kernel crushing factory related closely to controlling and reporting the production process of palm kernel oil (PKO). The use of good information system will accelerate the reporting of production to the manager; tighten the controlling and the evaluation of the production process.
The information system in Pabrik Pengolahan Inti Sawit PT. Perkebunan Nusantara IV Pabatu still using paper documents, so that the reporting, controling and evaluation of production run slowly.
This research was done to develop the information system such as reporting, maintaining of data and evaluation based on Microsoft Visual Basic 6.0.
The information system could economize the maintainance of data, accelerated the process of reporting and making the evaluation of production accurate, so that controlling of production process could be done better. Keywords: information system, economize, accelerate
Abstrak
Sistem informasi di pabrik pengolahan inti sawit erat kaitannya dengan pengawasan serta
pelaporan proses produksi palm kernel oil (PKO). Penggunaan sistem informasi yang baik tentunya
akan mempercepat pelaporan produksi kepada pimpinan, memperketat pengawasan dan evaluasi
proses produksi.
Sistem informasi di pabrik pengolahan inti sawit PT. Perkebunan Nusantara IV Pabatu masih
menggunakan sistem berkas sehingga pelaporan, pengawasan serta evaluasi produksi berjalan
lambat.
Penelitian dilakukan untuk mengembangkan sistem informasi berupa pelaporan, penyimpanan
data, serta evaluasi produksi berbasis komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman
Microsoft Visual Basic 6.0.
Sistem informasi ini dapat menghemat penyimpanan data, mempercepat proses pelaporan dan
membuat evaluasi produksi secara akurat sehingga pengawasan proses produksi dapat dilakukan
secara lebih baik.
Kata kunci: sistem informasi, menghemat, mempercepat
Pendahuluan
Latar Belakang
Kelapa sawit adalah komoditi ekspor
utama di Indonesia, terutama dalam bentuk
CPO. Kelapa sawit sangat membantu
perkembangan sektor non migas karena
pertumbuhannya yang pesat dan diharapkan di
masa depan akan menjadi penghasil utama
devisa negara. Kebanyakan produksi kelapa
dan perkebunan adalah suatu bentuk usaha
yang padat modal dan padat karya, artinya,
selain butuh modal banyak, juga menyerap
tenaga kerja yang banyak pula. (Bank Bumi
Daya, 1988)
Perkebunan kelapa sawit selain
menghasilkan minyak sawit mentah (CPO; crude palm oil) dan minyak inti sawit (PKO; palm
kernel oil) juga menghasilkan produk turunan
yang dapat dikembangkan menjadi produk
setengah jadi ( fatty acids, fatty alkohol dan glycerine) dan produk jadi seperti sabun dan kosmetika. (Basyar, 1999)
Pabrik pengolahan inti sawit (PPIS) Pabatu
menghasilkan begitu banyak catatan‐catatan
timbangan tiap harinya. Oleh karena itu,
penggunaan suatu sistem informasi dengan
memakai komputer untuk menyimpan dan
menyajikan data‐data input harian di PPIS
Pabatu akan dapat membantu Manajer Pabrik
Pabatu untuk menganalisa keadaan pabrik lebih
mudah dan dengan waktu yang relatif lebih
singkat.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk
Mendesain program berbasis komputer untuk
pengelolaan data di PPIS Pabatu.
Metodologi Penelitian
Penelitian dilakukan di PPIS PTPN IV
Pabatu mulai bulan Mei sampai bulan Juni 2004.
Data yang dibutuhkan antara lain adalah
data inventaris alat dan mesin pengolahan, data
Penerimaan Inti Sawit Harian yang diperoleh
dari stasiun timbangan inti sawit, data produksi
PKO yang diperoleh dari buku jurnal pabrik,
data analisis produksi laboratorium tentang
kadar air, kadar kotor, dan Asam Lemak Bebas
(ALB), dormat masukan dan keluaran laporan
antara lain penerimaan inti sawit per kebun,
data penerimaan, produksi, pengiriman, dan
persedian serta laporan harian pengolahan
PPIS.
Data yang digunakan diperoleh dengan
cara pengamatan langsung, wawancara, studi
pustaka, dan pencatatan.
Berdasarkan kepada tahapan yang
diutarakan Waljiyanto (2003). Dalam
pelaksanaan penelitian ini dilakukan beberapa
tahap kegiatan, tahap pertama adalah analisis
sistem, yang terdiri dari:
1. Mengidentifikasi sistem, dengan cara
mempelajari dan mengumpulkan data dari
setiap bagian yang terlibat dalam bentuk
pengolahan data yang telah ada.
2. Memahami kerja dari sistem yang ada,
dengan cara mempelajari aliran informasi
dari setiap bagian yang terlibat dalam
penggunaan dan pengolahan PKO di PPIS
PTPN IV Pabatu, dan juga mempelajari
format masukan dan keluaran informasi
pada setiap bagiannya. Selain itu
mengetahui pihak‐pihak yang akan
menggunakan informasi tersebut.
3. Menganalisis sistem, berdasar‐ kan data
yang sudah didapatkan ditariklah suatu
kesimpulan mengenai aliran data yang
terwakili dengan dibuatnya suatu diagram
aliran data (DAD). (Kadir, 1999)
Tahap kedua dari kegiatan penelitian
adalah perancangan sistem, yang mana terdiri
dari :
1. Merancang masukan, keluaran, dan
merancang program secara keseluruhan,
berdasarkan masukan dan keluaran yang
digunakan di PPIS PTPN IV Pabatu.
2. Merancang form beserta object‐objectnya dan
menulis kode program (routine) yang
dibutuhkan berdasarkan rancangan
masukan dan keluaran yang telah
ditentukan sebelumnya.
3. Melakukan uji jalan (Run), diperiksa apakah
ada terjadi error/kesalahan pada tiap‐tiap
object yang terdapat pada form.
4. Mendiagnosa kesalahan yang terjadi
kemudian diperbaiki dan diuji jalankan lagi sampai tidak terdapat error lagi.
5. Bila program sudah benar maka segera
melakukan pengujian dengan
menggunakan data.
6. Memeriksa masukan‐masukan dan
keluaran‐keluaran dari pengujian yang
dilakukan dengan data. Jika hasil yang
dicari sumber errornya dan kemudian dilakukan perbaikan.
7. Dokumentasi program.
Hasil dan Pembahasan
Analisis Dan Perancangan Sistem
Analisis terhadap data‐data yang ada
adalah hal yang penting sebelum dilakukannya
perancangan sistem. Hasil analisis memiliki
andil besar dalam validitas sistem informasi
yang nantinya akan dihasilkan. Kesalahan
analisis mempengaruhi kemampuan sistem
informasi itu nantinya dalam mewakili
kebutuhan pengguna. (Nugroho, 2004)
Analisis Sistem Informasi
Sistem informasi yang ada di PPIS PTPN IV
Pabatu masih setengah manual, maksudnya,
maskipun sudah melibatkan komputer dalam
pelaporan data‐data hariannya, ternyata
keseluruhan data yang ada dihitung manual
oleh seorang karyawan pelaksana. Jadi, pada
dasarnya sistem informasi yang ada masih
menggunakan metode manual pinsil dan kertas.
Pada beberapa stasiun memang sudah
menggunakan komputer dalam pencatatan
datanya, pada akhirnya data‐data ini juga tetap
dimasukkan dalam buku besar yang isinya
data‐data mentah dan hasil hitungan yang
dihitung dengan cara manual (menggunakan
kalkulator). Misalnya pada stasiun penerimaan
inti sawit, laporan inti masuk sudah dicetak
dengan menggunakan printer, meskipun
demikian pada akhirnya slip hasil cetakan
printer itu diserahkan kepada petugas pencatat, dan dimasukkan ke buku besar.
Data inti masuk, produksi PKO dan PKM,
status pabrik (jam olah netto, jam jalan kempa
cake, dan seterusnya), dan hasil pemeriksaan
laboratorium diserahkan secara kolektif kepada
karyawan pelaksana yang kemudian dihitung
manual dan disatukan ke dalam satu laporan.
Baru kemudian dicatat pada blanko laporan
harian, lalu diketik dan kemudaian dicetak
dengan menggunakan komputer dan printer.
Setelah itu barulah laporan harian itu sampai ke tangan Manajer.
Dilihat dari pemantauan di atas, tampaklah
bahwa sistem informasi yang ada memakan
banyak waktu dan tenaga dalam proses
pembuatan laporannya, berdasarkan fakta ini,
keberadaan sistem informasi yang
terkomputerisasi bisa menyingkat waktu yang
dibutuhkan, karena data‐data cukup
dimasukkan saja ke dalam program aplikasi dan
tidak lagi dihitung manual oleh karyawan
pelaksana bersangkutan, dan laporan yang
dibutuhkan bisa langsung dicetak ke kertas.
Perancangan Program Aplikasi
Perancangan program aplikasi sistem
informasi meliputi perancangan input
(masukan), perancangan output (luaran), dan
perancangan basis data. Dan kesemuanya
memerlukan waktu yang banyak dan
kecermatan dalam perancangannya, kesalahan
dalam proses perancangan ini dapat
mengakibatkan bug (keabnormalan operasi
dalam suatu program aplikasi) yang cukup
mengganggu. (Fathansyah, 2001)
Acuan rancangan yang akan dibuat adalah
laporan harian di PPIS PTPN IV Pabatu. Hal ini dilakukan agar program aplikasi sesuai dengan
sistem informasi yang sudah ada, mengingat
dalam hal ini yang diubah hanya metode
pengarsipan dan pengolahan datanya saja,
bukan sistem informasinya.
Masukan Sistem
Masukan dirancang berdasarkan item‐item
yang ada dalam laporan harian dan data‐data
yang tersedia. Data‐data yang tersedia antara lain:
1. Data penerimaan inti sawit per kebun,
meliputi:
a. tanggal terima inti sawit
b. asal kebun
c. jumlah ton inti sawit yang diterima
2. Data penerimaan, produksi, pengiriman
dan persediaan, meliputi:
a. nama kebun
c. inti sawit diolah dan diterima
d. produksi dan pengiriman PKO
e. produksi dan pengiriman PKM
f. stock akhir inti sawit, PKO dan PKM
3. Data laporan harian pengolahan PPIS,
meliputi:
a. PK masuk dari kebun‐kebun
b. produksi
c. mutu dan losis
d. lain‐lain
4. Data daftar inventaris pabrik, meliputi:
a. nama alat
b. jumlah alat
Berdasarkan keempat data tersebut
dirancang dua item untuk program aplikasi
yang akan dibuat, pertama adalah masukan
data dan ubah data (editor). Untuk masukan
data, form‐form‐nya dirancang sedemikian rupa
sehingga fungsinya dibatasi hanya untuk
memasukkan data sedang untuk ubah data,
form‐nya dirancang sedemikian rupa sehingga
form memiliki fungsi untuk mengubah,
menambah dan menghapus data yang ada.
Keluaran Sistem
Seperti yang diutarakan mula‐mula,
program aplikasi dirancang berdasarkan sistem
informasi yang sudah ada. Dengan demikian,
keluaran yang dihasilkan diharapkan mampu
mewakili sistem informasi yang ada. Rancangan
hasil keluaran dari program aplikasi sistem
informasi yang akan dibuat adalah sebagai
berikut:
a. Data Inventaris
Merupakan daftar part/bagian dalam
PPIS PTPN IV Pabatu, terdiri dari field‐field,
nama barang, jumlah barang, tanggal
operasional dan tanggal ganti.
b. Data produksi inti sawit (PK)
Merupakan data‐data mengenai jumlah
inti sawit yang diterima PPIS PTPN IV
Pabatu, terdiri dari field‐field, tanggal masuk (plus saldo awal), asal kebun, jumlah inti
sawit yang diterima dan jumlah inti sawit
yang diolah.
c. Data produksi PKO
Merupakan data‐data mengenai jumlah
PKO yang dihasilkan oleh PPIS PTPN IV
Pabatu, terdiri dari field‐field, tanggal
produksi, jumlah produksi dan jumlah
dikirim.
d. Data produksi PKM
Merupakan data‐data mengenai jumlah
PKM yang dihasilkan PPIS PTPN IV Pabatu, terdiri dari field‐field, tanggal produksi, jumlah produksi, dan jumlah pengiriman.
e. Data mutu dan losis PK
Merupakan data‐data mengenai hasil
pengujian inti sawit di laboratorium PPIS
PTPN IV Pabatu, terdiri dari field‐field, tanggal pengujian, kadar asam lemak bebas, kadar air, kadar kotoran dan kadar minyak.
f. Data mutu dan losis Palm Kernel Cake (PKC)
Merupakan data‐data mengenai hasil
pengujian PKC di laboratorium PPIS PTPN
IV Pabatu, terdiri dari field‐field, tanggal pengujian, kadar air dan kadar minyak.
g. Data mutu dan losis PKM
Merupakan data‐data mengenai hasil
pengujian PKM di laboratorium PPIS PTPN IV Pabatu, terdiri dari field‐field, tanggal pengujian, kadar air dan kadar minyak.
h. Data mutu dan losis PKO
Merupakan data‐data mengenai hasil
pengujian PKO di laboratorium PPIS PTPN IV Pabatu, terdiri dari field‐field, tanggal
pengujian, kadar asam lemak bebas, kadar
air dan kadar kotoran.
i. Data lain‐lain
Merupakan data‐data mengenai status
pabrik, terdiri dari field‐field, tanggal
pemeriksaan, jumlah jam jalan kempa cake, jumlah jalan kempa inti, jumlah daya listrik
yang digunakan, kapasitas kempa inti,
intensitas tenaga dan jam olah netto.
Basis Data
Saat sebuah basis data dirancang, hal yang
dilakukan mula‐mula adalah menentukan
struktur tabelnya terlebih dahulu, yaitu
atributnya, lebar field‐nya, jenis field‐nya dan konstrain/batasan (opsional).
Perancangan basis data harus dilakukan
pada tahap ini memiliki imbas yang sangat
menentukan pada cara pengaksesan data,
waktu yang dibutuhkan basis data untuk
memberikan tanggapan (response time) pada
pengguna, serta kemudahan pemakaian basis
data oleh para pengguna kelak. (Nugroho, 2004)
Basis data yang akan digunakan dibuat
dengan menggunakan Microsoft Access, basis
data ini kemudaian disimpan dengan nama
“dbinv.mdb”. Pemilihan ini digunakan dengan
pertimbangan bahwa nantinya metoda akses
data yang akan digunakan adalah Adodc
(Active‐x Data Object Data Controller), dan
dengan metode Adodc, format basis data yang
didukung adalah basis data yang dihasilkan
Microsoft Access.(Mangkulo, 2004)
Beberapa struktur tabel diperlukan untuk
menyimpan data dalam database yang akan
digunakan dalam program aplikasi yang akan
dirancang. Tabel inventaris digunakan untuk
menyimpan data inventaris, Tabel produksi inti
sawit, PKO dan PKM digunakan untuk
menyimpan data produksi inti sawit, PKO dan
PKM, Tabel mutu dan losis inti sawit, PKC,
PKM dan PKO digunakan untuk menyimpan
data mutu dan losis inti sawit, PKC, PKM dan
PKO. Sedang yang terakhir, Tabel lain‐lain,
digunakan untuk menyimpan data lain‐lain,
yang merupakan status pabrik.
Tabel‐tabel ini nantinya akan dihubungkan
dengan program aplikasi menggunakan adodc,
penampilan dengan menggunakan data grid dan
manipulasinya menggunakan SQL. SQL (baca :
SEQUEL) adalah bahasa merupakan standar
yang digunakan untuk mengakses basis data
relasional. (Kadir, 2002)
Program Aplikasi
Perancangan program dengan
menggunakan MsVB6.0 mengha‐ ruskan
dirancang terlebih dahulu form‐form sebagai
object yang kemudian akan dibuat kode/rou‐
tine‐nya. Dari keseluruhan proses, perancangan
program aplikasi yang akan memakan banyak
waktu, karena programmer harus menyesuaikan
tampilan form‐nya nanti dengan data yang ada
dan rancangan basis data.
Setelah perancangan program aplikasi
selesai, maka akan lebih mudah melakukan
perakitannya. Karena pada dasarnya,
programming tidak lebih dari menerjemahkan
rancangan di atas kertas ke bahasa yang
dimengerti oleh sistem komputer.
Dalam proses perakitan program aplikasi,
hal yang paling penting diperhatikan adalah
detil‐detil routine, kesalahan pengetikan kecil
saja akan mampu membuat program aplikasi
menjadi error, misalnya kesalahan pengetikan
nama kontrol yang harusnya “txtasd” tetapi
tertulis “txasd”, hal ini akan menyebabkan error
“Object Required”. Bila sudah demikian, maka
kompilasi (compile) ke file EXE tidak dapat
dilakukan. Maka, seorang programmer harus
teliti dalam pengetikan code‐nya, MsVB6.0
sudah menyediakan fasilitas step breaker (Run – Step Into atau tombol F8) untuk menganalisa kesalahan/error yang terjadi baris demi baris.
Layar Utama
Layar utama dibuat dengan menggunakan
MDI. MDI mengaitkan satu form dengan form
yang lainnya. Dengan menggunakan pull down
menu, form‐form lain bisa dibuka. Pada
permulaan program akan muncul dialog box
untuk memasukkan password. Bila pengguna
ingin mengubah data yang ada (sebagai database
administrator), maka pengguna harus
memasukkan password dengan benar dan
mendapatkan akses ke semua menu dalam pull
down menu. Bila pengguna tidak mengetahui
password yang dibutuhkan, pengguna tetap bisa
melihat data yang ada dengan meng‐klik
tombol Lanjutkan, tapi akses untuk mengubah
data akan dibatasi.
Menu Data Inventaris
Menu Data Inventaris terdiri dari Daftar
Inventaris dan Keluar. Keluar berguna untuk
menutup program aplikasi, sedang Daftar
Inventaris berfungsi untuk menampilkan dan
mengubah data inventaris yang sudah
dimasukkan dalam sistem. Sesuai nama
submenu‐nya, Lihat Data berfungsi untuk
berfungsi untuk melakukan perubahan terhadap data yang sudah ada. Pengguna dapat
mengambil informasi mengenai alat‐alat apa
saja yang ada berserta tanggal operasional dan
tanggal gantinya. Dengan adanya menu ini,
petugas administrasi dapat dengan mudah
memeriksa apakah suatu alat memang sudah
tiba tanggal penggantiannya atau belum, hanya
membutuhkan beberapa klik pada mouse tanpa
harus membongkar arsip‐arsip yang
bertumpuk.
Menu Data Produksi
Menu Data Produksi terdiri dari dua
submenu utama, yaitu Data Entri dan Ubah Data.
Fungsi Data Entri adalah untuk memasukkan
data saja pada Data Entri, pengguna dapat
memilih antara Palm Kernel, Palm Kernel Oil,
Palm Kernel Meal dan Palm Kernel Cake. Ubah
Data berfungsi untuk melihat sekaligus
melakukan perubahan pada data. Pada Ubah
Data Pengguna dapat memilih item apa yang
ingin dilihat atau dimodifikasi, pilihannya
antara lain adalah Palm Kernel, Palm Kernel Oil, Palm Kernel Meal, dan Mutu dan Losis.
Dengan adanya menu ini, pengguna dapat
menghemat waktu pemrosesan data‐data
mentah. Jika tadinya karyawan pelaksana atau
sebutlah pengguna, harus menggunakan
kalkulator untuk menghitung data‐data mentah tadi, dengan menggunakan menu ini, pengguna
hanya perlu mengetikkan data‐data mentah itu
dan dengan sekali tekan tombol, data‐data tadi
sudah diproses dan dimasukkan ke dalam basis data pada sistem.
Menu Lain‐Lain
Menu Lain‐Lain berisi data‐data mengenai
status pabrik mulai dari jumlah jam jalan kempa
inti sampai jumlah jam olah netto. Pengguna
dapat memilih Entri Data untuk memasukkan
data saja atau memilih Ubah Data untuk melihat
dan melakukan perubahan terhadap data yang
ada.
Melalui menu ini, pengguna dapat melihat
data status pabrik dengan cepat dalam bentuk
tabel. Pengguna tidak perlu lagi membongkar
arsip‐arsip lama hanya untuk melihat data
status pabrik pada tanggal tertentu. Pencarian
data sangat mudah karena data yang ada sudah diurutkan berdasarkan tanggal.
Menu Laporan dan Evaluasi
Menu Laporan dan Evaluasi berisi Laporan
dan Evaluasi. Laporan berguna untuk
menampilkan rangkuman data pada suatu
tanggal tertentu. Evaluasi berguna untuk
menampilkan grafik produksi palm kernel,
PKM dan PKO. Pengguna dapat menentukan
grafik apa yang ingin dilihat dengan memilih
salah satu dari submenu yang ada.
Dengan menggunakan Lapo ran, pengguna
dapat melihat rangkuman data‐data pada
tanggal tertentu dengan cepat. Mulai dari
kiriman inti sawit dari berbagai kebun sampai
mutu dan losisnya, sekali lagi, pengguna
dimudahkan karena dapat melakukannya tanpa
harus membongkar dan mencari‐cari lagi di
tumpukan arsip lama, hemat waktu dan tenaga. Laporan ini dapat dicetak ke atas kertas dengan
menekan tombol cetak. Laporan yang dicetak
hanya berukuran setengah kertas kuarto.
Setelah memilih item yang ingin dilihat
grafiknya pada Evaluasi, pengguna dapat
melihat grafik yang diinginkan. Dari ketiga
pilihan yang ada, grafik untuk palm kernel
adalah yang paling unik, karena memiliki dua
mode penampilan grafik. Pengguna dapat
melihat grafik rata‐rata pengiriman inti sawit
dari kebun‐kebun pada rentang tanggal
tertentu, pengguna dapat melakukannya
dengan mengisi tanggal saja tanpa mengisi
nama kebunnya.
Mode yang lainnya adalah grafik jumlah
kiriman kebun tertentu pada rentang tanggal
tertentu. Pengguna dapat mendapatkannya
dengan melakukan cara yang sama seperti
mode pertama, hanya saja, kali ini pengguna
juga harus mengisikan nama kebunnya.
Berbeda dengan tampilan grafik produksi
palm kernel, tampilan grafik produksi untuk
PKM dan PKO memiliki tampilan yang hampir
sama, yang berbeda hanya item yang
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Dari studi yang telah dilakukan maka
disimpulkan bahwa dari kesemua tahapan yang
dilalui, tahap perancangan adalah tahap yang
paling banyak memakan waktu. Selain itu
disimpulkan juga bahwa sistem informasi yang
dihasilkan mampu menyediakan alternatif
penyimpanan data (pengarsipan) dengan media
penyimpanan digital (database). Dengan
menggunakan program aplikasi yang
dihasilkan, waktu yang diperlukan untuk
memperoleh informasi spesifik mengenai segala
sesuatu tentang produksi PPIS dapat dihemat.
Meskipun demikian program aplikasi yang
dihasilkan masih jauh dari sempurna dan masih
banyak memerlukan lebih banyak lagi sumber
daya untuk menyempurnakannya.
Saran
Hal yang disarankan adalah mengenai
pembaruan data, dalam pengembangan yang
lebih lanjut ada baiknya jika pembaharuan
(update) dimungkinkan melalui jaringan.
Daftar Pustaka
Bank Bumi Daya (BBD), 1988. Minyak Kelapa
Sawit Palm Oil, Suatu Tinjauan
Produksi, Pemasaran dan Prospek,
Penerbit Bank Bumi Daya, Jakarta.
Basyar, A.H., 1999. Perkebunan Besar Kelapa
Sawit (Blunder ketiga kebijakan sektor
kehutanan), Penerbit E‐Law dan CePAS, Jakarta.
Fathansyah, 2001. Basis Data. Penerbit
Informatika, Bandung
Kadir, A., 2002, Penuntun Praktis Belajar SQL, Penerbit ANDI Yogyakarta, Yogyakarta
Kadir, A., 1999, Konsep dan Tuntunan Praktis
Basis Data, Penerbit Andi Yogyakarta,
Yogyakarta.
Mangkulo, H.A., 2004, Aplikasi Database
Manggunakan ADO VB 6.0 dan SQL
Server 2000, PT Elex Media
Komputindo, Jakarta.
Nugroho, A., 2004, Konsep Pengembangan
Sistem Basis Data, Penerbit Informatika
Bandung, Bandung.
Waljiyanto, 2003, Sistem Basis Data : Analisis
dan Pemodelan Data, Penerbit Graha