• Tidak ada hasil yang ditemukan

SK 651 Menlhk Setjen Kum 1 8 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SK 651 Menlhk Setjen Kum 1 8 2016"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR SK.651/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016

TENTANG

HASIL PEMETAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG

LINGKUNGAN HIDUP DAN BIDANG KEHUTANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN TANG MAHA ESA

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang

: a.

bahwa

dalam

rangka

penetapan

kelembagaan,

perencanaan

dan

penganggaran

dalam

penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah sebagaimana diamanatkan Pasal

24 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah

beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang

Nomor 9 Tahun 2015, perlu ditetapkan hasil

pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak

berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan

Pemerintahan Pilihan;

b.

bahwa

berdasarkan

pertimbangan

sebagaimana

dimaksud

dalam

huruf

a,

perlu

menetapkan

Keputusan

Menteri

Lingkungan

Hidup

dan

Kehutanan

tentang

Hasil

Pemetaan

Urusan

Pemerintahan Daerah di Bidang Lingkungan Hidup

dan Bidang Kehutanan;

(2)

2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004

tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41

Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi

Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4412);

2.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5059);

3.

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang

Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);

4.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan

Peraturan

Perundang-Undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5234);

5.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia

Tahun

2014

Nomor

6,

Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494),

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015

tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5679);

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 18 tentang Perangkat

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2016 Nomor 114);

(3)

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 15);

9.

Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014

tentang

Pembentukan

Kementerian

dan

Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Tahun

2014-2019, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan

Presiden

Nomor

83/P

Tahun

2016

tentang

Penggantian Beberapa Menteri Negara Kabinet Kerja

Periode 2014-2019

;

10.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Nomor P.18/MenLHK-II/2015 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 713);

Memperhatikan :

Rekomendasi

Menteri

Dalam

Negeri

Nomor

100/2948/SJ Tanggal 08 Agustus 2016;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan

: KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN

KEHUTANAN TENTANG HASIL PEMETAAN URUSAN

PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG LINGKUNGAN

HIDUP DAN BIDANG KEHUTANAN.

KESATU

: Pemetaan urusan pemerintahan daerah ditetapkan

berdasarkan kriteria dan variabel sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

KEDUA

: Hasil Pemetaan Urusan Pemerintahan Daerah di

Bidang Lingkungan Hidup dan Bidang Kehutanan

sebagaimana

dimaksud

dalam

Amar

KESATU

tercantum dalam Lampiran I dan II sebagai bagian

yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KETIGA

: Hasil pemetaan Urusan Pemerintahan Daerah di

Bidang Lingkungan Hidup dan Bidang Kehutanan

sebagaimana

dimaksud

dalam

Amar

KEDUA

ditetapkan dalam skala:

a.

besar;

(4)

d.

sangat kecil.

KEEMPAT

: Hasil Pemetaan Urusan Pemerintahan Daerah di

Bidang Lingkungan Hidup dan Bidang Kehutanan

sebagaimana

dimaksud

dalam

Amar

KETIGA

digunakan

sebagai

dasar

pertimbangan

oleh

Pemerintah Daerah dalam hal:

a.

penentuan

klasifikasi

kelembagaan

perangkat

daerah;

b.

perencanaan

dan

penganggaran

dalam

penyelenggaraan urusan;

c.

penyusunan formasi dan pembinaan kompetensi

Aparatur Sipil Negara di daerah; dan

d.

pembinaan teknis penyelenggaraan urusan.

KELIMA

: Perubahan hasil pemetaan sebagaimana dimaksud

dalam Amar KEDUA dilaksanakan paling lambat 1

(satu) tahun setelah berkoordinasi dengan Menteri

Dalam Negeri.

KEENAM

: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth. :

1. Presiden Republik Indonesia;

2. Menteri Dalam Negeri;

3. Gubernur seluruh Indonesia;

4. Bupati/Walikota seluruh Indonesia;

5. Pejabat Eselon I Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 16 Agustus 2016

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN

KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

SITI NURBAYA

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BIRO HUKUM,

(5)

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup

dan Kehutanan

Nomor

SK.651/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016

Tentang

Hasil

Pemetaan

Urusan

Pemerintahan Daerah di Bidang Lingkungan

Hidup dan Bidang Kehutanan

HASIL PEMETAAN INTENSITAS DAN BEBAN KERJA URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SELURUH INDONESIA TAHUN 2016

URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

(6)

2.5 Kab. Labuhan Batu 814 BESAR

3 PROVINSI SUMATERA BARAT 880 BESAR

(7)
(8)
(9)
(10)
(11)

15.16 Kab. Nganjuk 850 BESAR

16 PROVINSI KALIMANTAN BARAT 814 BESAR

16.1 Kab. Bengkayang 1.050 BESAR

17 PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 891 BESAR

(12)

17.8 Kab. Seruyan 649 SEDANG

20 PROVINSI KALIMANTAN UTARA 686 SEDANG

(13)

21.8 Kota Tomohon 781 SEDANG

21.9 Kab. Minahasa Utara 484 KECIL

21.10 Kota Kotamobagu 847 BESAR

21.11 Kab. Bolaang Mongondow Utara 495 KECIL

21.12 Kab. Kepulauan Siau Tagulandang Bitaro 747 SEDANG

21.13 Kab. Minahasa Tenggara 638 SEDANG

23 PROVINSI SULAWESI TENGAH 682 SEDANG

23.1 Kab. Banggai 924 BESAR

24 PROVINSI SULAWESI SELATAN 880 BESAR

(14)

24.17 Kab. Sidenreng Rappang 825 BESAR

25 PROVINSI SULAWESI BARAT 770 SEDANG

25.1 Kab. Majene 693 SEDANG

26 PROVINSI SULAWESI TENGGARA 880 BESAR

26.1 Kab. Buton 660 SEDANG

28 PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 742 SEDANG

28.1 Kab. Bima 732 SEDANG

(15)
(16)
(17)

33.8 Kab. Teluk Wondama 294 SANGAT SANGAT KECIL

33.9 Kab. Kaimana 630 SEDANG

33.10 Kab. Maybrat 434 KECIL

33.11 Kab. Tambrauw 658 SEDANG

33.12 Kab. Manokwari Selatan 672 SEDANG

33.13 Kab. Pegunungan Arfak 493 KECIL

34 PROVINSI DKI JAKARTA 970 BESAR

34.1 Kota Jakarta Pusat - *) Tidak terpetakan

34.2 Kota Jakarta Timur - *) Tidak terpetakan

34.3 Kota Jakarta Selatan - *) Tidak terpetakan

34.4 Kota Jakarta Barat - *) Tidak terpetakan

34.5 Kota Jakarta Utara - *) Tidak terpetakan

34.6 Kab. Kepulauan Seribu 539 KECIL

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN

KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

SITI NURBAYA

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BIRO HUKUM,

(18)

dan Kehutanan

Nomor

SK.651/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016

Tentang

Hasil

Pemetaan

Urusan

Pemerintahan Daerah di Bidang Lingkungan

Hidup dan Bidang Kehutanan

HASIL PEMETAAN INTENSITAS DAN BEBAN KERJA URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SELURUH INDONESIA TAHUN 2016

URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEHUTANAN

NO. PROVINSI/

2 PROVINSI SUMATERA UTARA 1.100 BESAR

(19)

2.7 Kab. Mandailing Natal 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

2.23 Kab. Humbang Hasundutan 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

2.24 Kab. Serdang Bedagai 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

3 PROVINSI SUMATERA BARAT 836 BESAR

(20)

3.19 Kab. Solok Selatan 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

5 PROVINSI KEPULAUAN RIAU 784 SEDANG

5.1 Kab. Natuna 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

7 PROVINSI SUMATERA SELATAN 1.089 BESAR

(21)

7.12 Kab. Ogan Ilir 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

7.13 Kab. OKU Timur 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

7.14 Kab. OKU Selatan 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

7.15 Kab. Empat Lawang 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

7.16 Kab. Penukal Abab Lematang Ilir 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

7.17 Kab. Musi Rawas Utara 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

8 PROVINSI BANGKA BELITUNG 952 BESAR

8.1 Kab. Bangka 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

10.8 Kab. Way Kanan 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

(22)

11.3 Kab. Bogor 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

12.8 Kota Tangerang Selatan 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

(23)

13.13 Kab. Kebumen 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

14 PROVINSI DI YOGYAKARTA 440 KECIL

(24)

15.16 Kab. Nganjuk 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

16 PROVINSI KALIMANTAN BARAT 1.034 BESAR

16.1 Kab. Bengkayang 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

17 PROVINSI KALIMANTEN TENGAH 924 BESAR

17.1 Kab. Barito Selatan 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

17.2 Kab. Barito Utara 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

17.3 Kab. Kapuas 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

17.4 Kab. Kotawaringin Barat 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

17.5 Kab. Kotawaringin Timur 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

17.6 Kota Palangkaraya 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

(25)

17.8 Kab. Seruyan 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

18 PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 836 BESAR

18.1 Kab. Banjar 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

19 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 902 BESAR

19.1 Kab. Kutai Kartanegara 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

20 PROVINSI KALIMANTAN UTARA 902 BESAR

20.1 Kab. Bulungan 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

20.2 Kab. Malinau 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

20.3 Kab. Nunukan 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

20.4 Kab. Tarakan 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

20.5 Kab. Tana Tidung 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

21 PROVINSI SULAWESI UTARA 854 BESAR

(26)

21.8 Kota Tomohon 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

21.9 Kab. Minahasa Utara 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

21.10 Kota Kotamobagu 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

21.11 Kab. Bolaang Mongondow Utara 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

21.12 Kab. Kepulauan Siau Tagulandang Bitaro 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

21.13 Kab. Minahasa Tenggara 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

21.14 Kab. Bolaang Mangondow Timur 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

21.15 Kab. Bolaang Mangondow Selatan 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

22 PROVINSI GORONTALO 671 SEDANG

22.1 Kab. Boalemo 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

23 PROVINSI SULAWESI TENGAH 1.001 BESAR

23.1 Kab. Banggai 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

24 PROVINSI SULAWESI SELATAN 990 BESAR

24.1 Kab. Bantaeng 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

24.11 Kab. Pangkajene Kepulauan 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

24.12 Kota Palopo 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

24.13 Kab. Luwu Timur 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

24.14 Kab. Pinrang 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

24.15 Kab. Sinjai 380 SANGAT KECIL

(27)

24.17 Kab. Sidenreng Rappang 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

25 PROVINSI SULAWESI BARAT 737 SEDANG

25.1 Kab. Majene 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

26 PROVINSI SULAWESI TENGGARA 935 BESAR

26.1 Kab. Buton 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

28 PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 900 BESAR

28.1 Kab. Bima 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

(28)

28.3 Kab. Lombok Barat 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

29 PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 1.032 BESAR

29.1 Kab. Alor 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

31 PROVINSI MALUKU UTARA 1.162 BESAR

31.1 Kab. Halmahera Tengah 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

(29)

31.3 Kab. Halmahera Barat 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

32.14 Kab. Pegunungan Bintang 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

(30)

33.8 Kab. Teluk Wondama 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

33.9 Kab. Kaimana 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

33.10 Kab. Maybrat 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

33.11 Kab. Tambrauw 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

33.12 Kab. Manokwari Selatan 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

33.13 Kab. Pegunungan Arfak 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

34 PROVINSI DKI JAKARTA 330 SANGAT KECIL

34.1 Kota Jakarta Pusat 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

34.2 Kota Jakarta Timur 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

34.3 Kota Jakarta Selatan 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

34.4 Kota Jakarta Barat 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

34.5 Kota Jakarta Utara 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

34.6 Kab. Kepulauan Seribu 0 ** ) Nihil (Urusan Pilihan)

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN

KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

SITI NURBAYA

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BIRO HUKUM,

Referensi

Dokumen terkait

Sekarang, bila menu tidak ditampilkan, Anda dapat menekan tombol Select untuk mengganti pengaturan pembesaran (Magnify Level, Magnify Horizontal Position dan Magnify

PENELITIAN DO SEN MUDA.. Upaya pengendalian penyakit tanaman telah banyak dilakukan. Cara pengendalian penyakit tanaman yang cukup dikenal oleh petani yaitu penggunan

PRODI PGMI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA TANGGAL MASUK 1

Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kemandirian keuangan daerah berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota/ Kabupaten Se-eks Karesidenan Kediri, sedangkan

Beberapa sumber risiko yang bisa mempengaruhi besarnya suatu investasi menurut Zubir (2011:20-23), antara lain. 1) Risiko suku bunga, yaitu risiko yang disebabkan

Peningkatan Pendapatan Petani Ternak Melalui Alih Teknologi Silase Ransum Komplit pada Kelompok Tani Kayu Sati Jorong taratak Baru Nagari Koto Laweh Kecamatan Lembang Jaya