• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /enm/images/dokumen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /enm/images/dokumen"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

I

I

t

KETERANGAN DEWAN PERWAKILAN MKYAT

REPT.IBLtK tNDONESIA

isTS."j:gttljlry^"yrrjill.uNDANG_uNDANGNoniroR6

rAly5;l^r?:

JFllrjllq

lEiEi,i-riaii

iffi ;-fiiliHftXl^

IST:ryj$I-s_Epecaueruei'ir_-iir-ri6il;/i?it

g1upf

l"lE"llT5ll_o.e3ea1uHoa-r,r6-uHoiidri6ri&.,2e

rAHUN20ozrERHAolr.urganbi,iii6ai,ib-ffiii1ilfi,R"^

ReRueur

noQresn

raxu'r,r

rlli

DAL4M PERKARA

^f^'

""*l

"1""^-DEwAN

pERWAKtLeH

{lxtlr nseuelrK

rNDoNEsrA

JAKARTA, rianuanr zooe

(2)

AKILAN RAKYAT K IIIIDONESIA

PERMOHONAN PENGUJ DANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN I983 TENTANG UAN UMUM OAN TATA CARA PERPAJAKAN SEBAGAIMAN

TERAKHIR DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2OO7 TERHADAP UNDANGTUNDANG DASAR NEGARA

REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DALAM PERKARA

NOMOR: 3/PUU.VU2008

Jakarta, Februari 2008

Kepada Yth i

KET UA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA DI

JAKARTA.

Dengan hormat,

sebagaimana

telah-diuoan

oengarlieflutuian

Pimpinan

DPR

Rl Ndmor

26

PlMPAl2007-2008

dan Surat Kubsa

Khusus

Pimpinan

DPR'RI

Nomor:

HK.00/0889./DPR

Rl/2008

tanggal

5 Februari

2008,

telah

memberikan

Kuasa kepada yaitu ; H.M. Akil l,Iochtar, SH., MH. (No. Anggota A-516); Lukman Hakim Saifuddin (No. Anggota A-45); H. Patrialis Akbar, SH.(No. Anggota A-138); Prof. Dr. I'iahfud, MD, SH. (No. Anggota A-...); Pataniari Siahaan (No.Anggota A-31 1); Trimedya Panjaitan, SH. (No. Anggota A-301)i Dr. M. Azis Syamsudin, SE, SH, MAF, MH. (No. Anggota A-466), dan Drs. Rizal Djalil, MM (No. Anggota A-141) dalam hal ini baik secara sendirisendiri dan/atau secara bersama-sama bertindak untuk dan atas

Berdasarkan Keputusan Pi4nprnfln DPR Rl Nomor 19/PIMP/lll/2006-2007 tentang Penugasan Anggot4 Ko+rsr lll DPR Rl Untuk Mewakili DPR Rl Dalam Menghadapr Sida4g-Sipang dr Mahkamah Konstitusi, sebagarmana telah diubah dengarl KeCutusan Pimprnan DPR Rl Nomor 26

nama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yangi untuk selaltutnya drsingkat DPR Rl.

NoJnor . 88.3iMKll/2008 tanggal 12 dang yang disampaikan oleh MaTkamah Sehubungan dengan Sura

(3)

I:}lil"-f1! kelerangan difiadapan persidangan Vankaman-r<onstrtusi.

i"jffi

I """XT"'j::T:nHl*T'l'fl

:'as^^unq1n-s'unoano-

nornor

o

3ll^,]99! rentans

.Keterituan-

lJmum

dan r"tJ

-C"r."

'p"ip"r"r""

::11s_1T::^

jqd_beberapl_

katr.

diubah. terarrnir

oengan

-Jni;n!_

g:::lg" ij1::39 J^tun.2ob7

terhadap

undans-undanl

6;"",-N;;;;"

Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-Undang Dasar Negara Repubtik Indonesia iaiun 1945.

Pasal 34 ayat (2a) huruf b

(2a) Dikecualikan da ke

utkan bahwa ;

_ PenguJian atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 19g3 tentano Kelemuan umum clan Tata cara perpajakan sebagaimana telah beberaD; Kar o||lDan, lerakhrr dengan Undang_Undang Nomor 2g Tahun 2OO7 terhadap Undang-Undang Dasar Negara Repubtik lndonesia Tanun i9+5 tersebut dtajukan oleh : prof. Dr. Anwar Nasution dalam kedudukannya selaku Ketua Badan pemeriksp Keuangan. yang beralamat dr Jalan Gaiot 5uDroto Nomor 3'1 Jakada pusat 10210, dalam hal ini diwakili oleh kuasanya para advokat Bambing yvid,ojanto, SH.,LLM. lskandar Sonhadii. 5H, oan para personrl 4afl Direktorat Utama pembinaan din Pengemban9an Hukum Peme4iksa?n Keuangan Negara Badan pemeriksa ^euangan, untuk selanjutnya dlsebut p€mohon.

I

Dengan ini OeR lt qrenyampaikan keteranqan te/hadaD permononan penguJran atas I Un4ang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 .renlang Ketentuan Umum da4 TaF Cara perpajakan sebagaimana telah l:!:rapa kali djubah, terakhrr.dengan Undang_Undang No;or 28 Tahun zuul rernaoap Undang,UndanF Dasar Negara Republik lndonesia Tahun

rvilc. ya[u seDagal benkut :

A. Ketentuan-ketentuan pasal Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara p-rpajakan seOagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir denga; Undanqlundanq Nomor 28 Tahun 2007, yang dimohonkan pengujian lerhadai

I

I

I

I

i

i'

!

i'

I

l

(1) ctan ayat (2) adala

a. pejabat dan tenag dalam sidang peng b. pejabat dan/atau

Keuangan untuk lembaga negara

otuin sebagaimana dimaksud pada ayat

r af{i yang bertindak sebagai sakJi ahli

dilal;

atau

I

(4)

t

il

t

ill

I

I

I

I

I

I

I

:

t

I

I

I

t

I

I

I

I

yang dianggap P{mohon

terl(ait

denganl

fraoe

dan frase "atau instansi

Penjelasan Pasal 34 ayat (2a) yang menyebutkan bahwa :

(2a) Ketercngan yang dapat dibe Ehukan adalah identitas Waiib Pajak dan infomasi yang bersifat umum tentang perpajaka;. ldentitas Wajib Paj?k metiputi:

1. Nama Wajib Palak;

2. Nomor Pokok Wajib pajak; 3. Alamaa Wajtb pbjak:

4, Alamat kegiatan usaha; 5. Merek usaha;

6. Kegiatan usaha Wajib pajak.

lnformasiyang a. penerimaan b. penedmaan

Pajak dan/atau

umum tentang perpajakan melip,uai : cara nasional:

er Kantor Wilayah Direktorat Jenderat antor Pelayanan Palak;

penerlmaan penerimaan

(r.

e.

'enis pajak;

klasifikasi lapangan usaha;

jumlah Wajib

terdaftar; dan/atau Pengusaha Kena pajak f. register permohonan Wajib pajak:

tunggakan pajak secara nasional: dan/atau

,:!,s:"|!n,

?"hf

p:: Kantor.witayah

Direktorat Jenderat

Pajak dan/atau ier Kantor petayanin pajak. lt.

h.

Ka:tentuan-ketentuan pasal 34 ayat (2a) oleh Pemohgn ayat (1) Undang-Undand

1945, yaitu i

34 ayat (2a) huruf b

dranggap bertentangan Dasar Negara Republik

Pasal 23E ayat (1) berbu i sebagai berikut

(1) Untuk memeriksa p dan tanggung jawab

(5)

I

I

I

Dan ketentuan Pasal Int, inenfrut Pemohon Pemenksa pengelola dan tanggung jawab keuangad negara hanya satu yakni Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang bebas dan mandiri.

B. Hak Konstitusional Pemohon, yang menurut pemohon telah dirugikan oleh bgrlakultan Undang.Undang Nomor 6 Tahun t9g3 Tentang Ketentuan Umufn dan Tata Cara perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007.

Pemohon dalam permofonan a quo, mengemukakan bahv;a hak konstitusronalnya telah dilpgikan dan dtlanggar oleh bedakunya pasal 34 Ayat (2a) Huruf b daF Penjelasan Pasat 34 Ayat (2a) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 198p Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan sebagalmanh tetah beberapa kati diubah, terakhrr dengan Undang-Undang l.lomfr 28 Tahun 2007, yaitu sebagai birikut :

I

1. Bahwa menurut Pemolon a]quo, norma yang diatur dalam pesal 34 ayal (2a) Huruf b UndFng-pndang Nomor 6 Tahun 1983 lentang Ketentuan Umum Da4 TatF Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah, ite|akhir dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007, telah nlembatasi kewenangan BpK sebagbimana dijamin dalam Pasal a3E ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik lndonesia Tahun 1945, karena pejabat pajak dan tenaga ahli hanya dapat merFberikan ketarangan kepada BpK setelah mendapat penetapan oleh l\renteri Keuangan.

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

2. Bahwa frasa "atau instansi pemerintah" dalam Pasal 34 ayat (2a) Huruf.b Undang-Undafrg a quo, menurut Pemohon a quo telah

merugikan kewenangan konstrtusional BPK Hal rni Pemohon a quo adanyi frasa "atau instansi pemerintah" bahwa terdapat dua

negara" dan "in

bahwa menurut Pasal f3E Fyat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Taiun 1945. secara tegas menyebutkan lbahwa untuk memeriksa

negara diadakan satu qadaf pemeriksa keuangan yang bebFs dan.

bebas dan mandin, niemillkr kedudukan yang sederajat lembaga negara lain

Bahwa oleh karena it Pasal 34 ayat (2a) menyangkut frasa "

inkonstitusionalitas an Menteri Keuangan untuk"telah merugikan 3

I

I

I

(6)

I

I

pihak lajn

tanqouno

Oleh karena itu, Menteri Keuangan

dalam Pasal 34 ayat merugikan kewenan bertentangan dengan

Negara Republik Indo Bahwa menurut pem (2a) Undang-Undang Umum Dan Tata Cara

9llbjl l:Tkl', densad

unirans_undais

\oroi is r-Jn|'ji'iooz

telah, membatasr kewenangan -BpK seoagarmana duamin dalam

quo, luga Penjelasan pasal 3b Avat 6 Tahun 1983 Tentang Keti:ntuan kan sebagaimana telah beberdpa kali

perpajakan yang wajib yang be.kaitan dengan jawab keuangan negara.

disampaikan oleh pejabat atau petaksanaan, pemeriksaan, dan

Pemohon a quo dapat

"ditelapkan pemeintah',

a quo, telah karenanya ndang Dasar

l"_r^1--?3E-

ayat

tJ) _ Undans-unoans

oiii|.- Neffi R";;;;

Inoonesta tahun '1945, oleh karena ttdak semua data danlatau Ke{erangan

,dapal diberikan kepada BpK selaku Lembaga Negara, T.e]ll-an hanya keterangan tentang rdentitas wajrb

-palak-dan Inrormast yang bersifat umum tentang perpajakan.

6 .

Keterangan DPR-Rl.

Atas dasar permohlnan sebagai berikut :

1. Pemohon dalam permoh4nan a quo mendalilkan bahwa pa ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesii

ayat ( 1) undang-Undang Dasar Negara Republrk Indonl rv4c memoeflkan kewenangan kepada BpK untuk pemenKsaan pengetotaan dan tanggung jawab keuang secara DeDas dan mandiii. Kewenangan tersebut diperl

beberapa undang-undanq yaitu : Unding-UnOang ltomor ti zuuJ renrang Keuangan ryegara, Undang_Undang Nomor 15

2,004 tentang Pemeriks{an pengetolaan dan Tanggung Keuangan Negara, khusufnya pasal 3, dan UnOang-Un-Oan-g

Bahwa menurut Pemohon a quo, rumusan penjelasan pasal 34 Ayar (za) undang-Undarlg a quo tidak menjelaskan materi pasat a quo. tetapi memuat mqten baru yang tid;k diatur Oatam piiai uengan demrkran. pqmohon a quo berpandanqan bahwa Fenjerasan pasat a quo iuga bersifat Inkonstitusional

(7)

-15 Tahun 2006 tentang qadan pemeriksa Keuanqan. khususnva Pasal 6 dan Pasal 9. ryamJn Undang-Undang Nomo-r 6 Tahdn 1983

seoagaimaoa

telah

qiubarl

dongan

Undang.Undang

Nomor

2E

Tahun 2007 telah m+mbgtasr kewenangan BpK, metalur norma yang dialur dalam PasFl 34 ayat (2a) huruf b dan penjetasan pasal U ayat (2a). Dikatakln r embatasi karena menurut norma yang dratur dalam ketentua4 PaJat 34 ayal \2a) truruf b Undang-Undan! Nomor 5 Tahun '1983 sebagatmana telah diubah denoan-Undanol Undang Nomor 28 Tahun 2OO7 pejabat pajak dan atai tenaga atitr hanya dapat memberikan keterangan kepada BpK S;tetah mendapat penetapan oleh Menteri Keuangan.

Untuk melindungi keratlasian Wajib Pajak, pada prinsipnya pejabat dan/atau tenag4 ahli dilarang memberitahukan kepad lain segala sesuatu yahg diketahui atau diberitahukan kep oleh Wajab Pajak dala4n rangka jabatan atau pekerjaanny€ menjalankan ketentuan peratufan perundang-undangan perF (vide Pasal 34 ayat (11 UU KUP). akan tetapi dengan sya prosedur tertentu (yFitu PeJabat dan/atau Tenaga Ahl ditetapkan oleh lvlentefi K4uangan) prinsrp tersebut dikec (Vide Pasal 34 ayat (2al huruf b UU KUP).

I

I

I

I

I

Terhadap dalil Pemohon a quo, dapat diterangkan bahwa pada pnnsrpnya norma yang terkandung didalam pasat 34 ayat (Za) huruf D memang merupakan pengecualian dan berkaitan erat dengan norma tarangan yang terkandung pada ayat sebelumnya yaitu dalam Pasal 34 ayat ('1) yang bertujuan melindungi Wajib pajak terutama kerahasian Wajib Pajak.

Pasal 34 ayat (1) menyhtakan;

(1) Setiap pejabatlctilarang membeitahukan kepadat pihak Iain segala se+uatq yang diketahui atau diberttahukan kepadanya ole+ Wdib Pajak datam rangka jabatan atau pekerjaannya +ntuk menjalankan ketentuan peraturan peru nd a ng- un dFngan perp aj akan.

Pengecualian dalam P4sal 34 ayat (2a) huruf b tjdak dapat diartikan sebagai menghalangi 4tau menghambat pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan akan tetapi untuk melindungi kerahasian Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat sebelumnyb yaitu (Pasal 34 ayat (1).

2 .

I

I

(8)

I

I

I

t

I

I

I

I

I

Syarat dan.prosedur tersebut mengandung makna bahwa. pihak_ prhak yang ditetapkan Menteri Keua;gan, yang dalam hat ini ;ejabat

:gi9j;:',S1,:ji,ir,?ttiiiriliiiJ;?f#l,ffi

",1;:i'ffiffi

;

leg.litas (dikecualrkan dari tarangan) unluk membenkan f,("teiang'a; kepada pejabat lembaga negaia atau Instansi pemeflntan vino berwenang melakukan pemeriksaan dalam bidang keuangan negari sepanJang mendapat pfnetapan dari Menteri Keuangan

Sy,ara.t dan.prosedur t{rsequt setain drmaksudkan untuk legatrtas,

l:-S:-!:rrnlkr.ja mengt'ltangf€n sifat pidana darr tarangan iepada Pejabat untuk membedtah kepada pihak lain segala sesuatu

yang .diketahui. atau diberit'ahukan kepadanya oteh Wajib pajak. Hal inisejalan dengan {eterituan Umum KUH'pidana e""il St ylnl menyatakan "Bat",ndl si?pa metakukan pehuatan u;tui

melaksanakan

pennt4h

j+atanyang criberikin

oten eenjiisa

yang betwenang, tlda+ dipldana"

Wn g berwen a n g, I da I

d i pl dan a"

3. Bahwa Frasa "ditetr+kai oleh Menteri Keuangan" pada prinsipnya tidak dimdksudkan untuk membatasi fiweriangan

I

I

I

I

I

I

I

I

4 .

konstitusional BPK dalam mejakukan pemeriksaan pengelolaan ian rcnggung_Jawab keuangan negara yang berkaitan dengan wajib pajak. BPK dapat melakukan pemeriksaan pengetolaan dan Ian-ggung Jawab keuangan negara khusus yang berkattan dengan wajib pajak dengan syarat dan prosedur tertentu debaojim;na diatuir dalam Pasat 34 ayat (2a).huruf b UU KUp. - I

Dengan demikian Frasa ,ditetapkan oleh Mqtteri Keuangan,, lebih mengandung pengertian bahwa hanya pejabat dan/'atau tenaga ahtt. tertentu saja yang ditetapkan untuk memberikan keterangan kepada lerybagp negara atau instansi pemerintahan

::lT^T :l:1:l t-"Itll!T"l penseroraan-dan

tanssuns

jawab

keuangan negara yangl bertaitan d;ngan informasi 6;ta;g'wajib

pajaK I

Bahwa Pemohon a qu{ juda mendalilkan dalam permohonannya

bahwa Pasal 34 ayat (2*)-huruf b Undano-Undanq ;;r";;";;",

frasa "atau instansi pdmerlntah,,, men,rut pemoho; a ouo'ietah merugikan kewenangan] konstitusional BpK. Oleh karena abanva ftasa "atau ins,ansi p.imedntah,, ditafsirkan bahwa terdapdt dua pemeriksa keuangan negara yaitu "lembaga negara', datam hal ini sesuai Pasal 23E ayat (1) undang.lJndang Dasar eqara Republik lndonesia Tahun 1945 adalah BpK dan ',instinsi

pemerintah".

:

!

I

t

t

j .:

(9)

Terhadap datit pemohon teEebut dapat diterangkan bahwa vano pengawasan secara umum terhadap pengelolaan

keuanq"n n"t"rj

memang

otlahul(an

oleh

tspK N8mun.

gAdan

penoawajKeuanian

oan pemDangunan dan Inspektorat Jenderal di setiap Departerien Juga otoefl wewenang sebagai pengawas internal. Hal Inl menganoung pengertial bahwa dt samping BpK sebaqai lembaoa n€g€ra yang berwenarlg melakukan pemetksaan pengilotaan oin Ianggung Jawab dalarh bidang keuangan negara terdaDat oula Insransr pemerintah yang secara deskripai kerja memitiki xewenangan untuk lnelqkukan pemeriksaan dalam bidano Keuangan negara di tinqkungan Instansi pemerintah.

5.

3"jff ,,t"":* ::- :,j1|,^,01,-tlr*.

" t,, mend

a

r

i rr

a

n bLnwa

menurut Penjetasan pabal 34 avat /2a) Undang_Undang fl"roi O

L"^!l j:11-*o:9:gpna.

terah

oiuban

oenea-n

unoais-unoani

Nomor

28 Tahun

2007.

fidak

semua

data

d"nl"iJ, rci"i""i"i olo"j

orDeflKan kepada BPK. melainkan hanva karpre"^."- r-^rj^^

oroenKan Kepada tsp,[, melainkan hanya keterangan tent;ng

:1"lti1i:_^I"jib

pajak

{an lnformasi

yans

bersifat

,;;; i;ili;;;

perpajaKan.

I:rl:^d:?-9:!l

p.:Ighon tersebut

dapat

diteranskan

bahwa

tperru

dipahami secara tebih seksama adatah mens""ii;;ri"irp i;;*i;k;" secara umum Dalam prinsip perpa,akan memOlritan iebe6asan Kepaoa settap wajib pajak untuk mengisi kewajiban perDaiakan !?fllt'p :9/f assessmenl). Kewajiban perpajakan yang dijatjnkan :i::_:.ll:o -p-?.! .-etupakan domain private yang lioai< oapat dicampufl oleh pihak manapun prinstp self ,'r""i"r"ri n"i* ornormat oleh prhak fis\us, kecuali pihak fiskus mendapatkan data atau informasi atas k4tidakbenaran dari kewajjban

;;rp"jii;;. (Pasal

.10 ayat (t) qndang-Undang Nomor 2g T;hu;'iOOi. Selanjutnya. dalam prinqip pgipajakan luga mengatur bahwa fiskus JUga mempunyar kewajipan untuk merahasiakan terhadap sAoala s€suatu yang ditaporka+ oteh wajib pajak kepada petuqas d;kus (Hasar 34 ayat (1) UU liup), KewaJrban perpajakan dalam bentuk (Pasar J4 ayat (1) UU |fup){ KewaJrban perpalakan dal;m bentuk :::9-Iung tetah disetqr kepada Negara. menjadi hak Negara s€oagar bentuk penelimaqn peneTmaqn Negara di brdang perpajakanNegara di bidang perpajakan ^onseKwenst dan penefimadn Negara atas perpaiakan ters]ebut. maKa nal lnr sebagai dolain pubtik

]

(10)

Republ Hakim

[eatEls-Albel.sH

No.Anggota A_ 139

-3rtW*--Pataniari Siahaan No Anggota A-31.t

. l 2

V;,lr4a/t

Drs. Rizat Dialil. M.M. No Anggota A-.14i

! j

t

Pro

N O

o. Anggota A-S16

v

hfud A-23

D

M 3

Referensi

Dokumen terkait

(Kemudian dia ditimbang), ternyata beratnya di sisi Allah Subhanahu wa ta’ala tidak lebih dari berat sehelai sayap nyamuk.” Beliau Shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata,

Wawancara tersebut dilakukan peneliti didasarkan kepada tujuan penelitian yang ingin mencari narasumber yang mengetahui lebih dalam sehubungan dengan topik penelitian mengenai

Perlindungan hukum terhadap para pihak yang melakukan perjanjian pinjam meminjam uang secara lisan (non kontraktual) dilakukan dengan melakukan beberapa penilaian

Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan Tahura Bukit Barisan yaitu Desa Semangat Gunung dan Desa Merdeka Kecamatan Merdeka,

Menurut Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, menambah

Berikut ini tampilan menu utama bagian Pengiriman untuk melakukan transaksi pembuatan Surat jalan,Pencarian Surat jalan yang sudah di buat dan mencetak

Terbentuknya kelompok masyarakat tani nelayan yang memiliki usaha olahan buah nipah diharapkan dapat menjadi icon khas oleh- oleh kota Langsa yang belum memiliki

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) pada Perguruan Tinggi di Kota Bandung Populasi terdiri dari 6 Perguruan tinggi