Seminar kasus
TENTANG
waham
(DI RUANG arjuna rsj jambi)
DISUSUN OLEH:
Kelompok 2 rotasi I
1. Nora susmita
2. Reni tri diana
3. Selamet budiman
4. zuzelman
YAYASAN PENDIDIKAN SETIH SETIO
AKADEMI KEPERAWATAN SETIH SETIO MUARA BUNGO
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Menurut Gail W. Stuart, Waham adalah keyakinan yang salah dan kuat dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realitas sosial.
Waham dibangun atas unsur-unsur yang tidak berdasarkan logika, individu tidak mau melepaskan wahamnya, walaupun telah tersedia cukup bukti-bukti yang objektif tentang kebenaran itu. Biasanya waham digunakan untuk mengisi keperluan atau keinginan-keinginan dari penderita itu sendiri. Waham merupakan suatu cara untuk memberikan gambaran dari berbagai problem sendiri atau tekanan-tekanan yang ada dalam kepribadian penderita biasanya:
a. Keinginan yang tertekan.
b. Kekecewaan dalam berbagai harapan. c. Perasaan rendah diri.
d. Perasaan bersalah.
e. Keadaan yang memerlukan perlindungan terhadap ketakutan.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Tujuan umum dari pembahasan materi ini penulis berharap agar kita semua, khususnya para pembaca dapat memahami tentang askep pada pasien waham. 2. Tujuan khusus
Menjelaskan definisi waham Menjelaskan penyebab waham Menjelaskan tanda dan gejala waham Menjelaskan jenis-jenis waham
Menjelaskan pohon masalah terjadinya waham Menjelaskan asuhan keperawatan waham
C. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah agar pembaca khususnya mahasiswa di bidang keperawatan dapat memahami tentang Askep waham
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Waham adalah keyakinan terhadap sesuatu yang salah dan secara kukuh di pertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita yang normal (stuart dan sundeen,1998).
Wahan adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan tetapi di pertahankan dan tidak dapat berubah secara logis oleh orang lain.keyakinan ini berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan control (depkes RI,2000).
2. Penyebab
Faktor predisposisi
a. biologis
Gangguan perkembangan dan fungsi otak / system sarap pusat yang menimbulkan - hambatan perkembangan otak khususnya lobus frontal, temporal dan limbic - pertumbuhan dan perkembangan individu pada prenatal,perinatal,neonatus dan
kanak–kanan.
b. psikososial
keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon psikologis dari klien. Sikap atau keadaan yang dapat mempengaruhi seperti penolakan dan kekerasan.
c. sosial budaya
kehidupan sosial budaya dapat juga mempengaruhi timbulnya waham seperti kemiskinan, komfliks social budaya ( peperangan, kerusakan, kerawanan ) serta kehidupan yang terisolasi dan stress yang menumpuk.
Faktor prepesitasi
Riwayat prepesitasi yang biasanya menimbulkan waham merupakan karakteristik umum, latar belakang, termasuk penganiayaan fisik / eemosional, tekanan, isolasi, permusuhan, perasaan tidak berguna ataupun tidak berdaya.
3. Tanda dan gejala waham
a) Waham dengan perawatan minimal
- Berbicara dan berprilaku sesuai dengan realita - Bersosialisasi dengan orang baru
- Mau makan dan minum - Ekpresi dengan wajah tenang
b) Waham dengan perawatan persial - Iritamble
- Cenderung menghindari orang lain - Mendominasi pembicaraan
- Bicara kasar
c) Waham dengan perawatan total - melukai diri sendiri dan orang lain
- menolak makam dan minum obat karena takut diracuni - gerakan tidak terkontrol
- ekspresi tegang - iritable
- bicara kasar
- menghindar dari orang lain - mendemonstrasi pembicaraan
- mengungkapkan keyakinannya yang salah berulang kali
4. Jenis–jenis waham
Waham kebesaran
Penderita merasa dirinya orang besar, berpangkat tinggi, orang yang pandai sekali, orang kaya
Waham agama
Keyakinan klien terhadap agama diucapkan berulang kali dan tidak sesuai dengan kenyataan.
Waham curiga
Klien yakin bahwa ada seseorang/kelompok yang berusaha merugikan / mencinderai, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. Waham berdosa
Timbul perasaan bersalah yang luar biasa dan merasakan suatu dosa yang besar , klien mengatakan sudah selayaknya ia dihukum berat.
Waham dikejar
Klien merasa dirinya senantiasa dikejar–kejar oleh orang lain atau kelompok orang yang bermaksud berbuat jahat padanya.
Waham cemburu
Selalu cemburu pada orang lain. Waham somatic / Hipokondria
Keyakinan tentang berbagai penyakit yang berbeda dalam tubuhnya seperti wujudnya yang membusuk, otak yang mencair.
Waham keagamaan
Waham yang keyakinan dan pembicaraan selalu tentang agama Waham nihilistic
Keyakinan bahwa dunia ini sudah hancur atau dirinya sendiri sudah meninggal.
Waham pengaruh
Pikiran, emosi dan perbuatannya diawasi / dipengaruhi oleh orang lain atau kekuatan.
Waham sisip pikir
Klien yakin ada ide dan pikiran orang lain yang disisipkan ke dalam pikirannya, diucapkan berulang kali dan tidak sesuai dengan kenyataan.
Waham control pikir
Klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar, diucapkan berulang kali dan tidak sesuai kenyataan.
5. Pohon masalah
Masalah utama : waham
Perilaku kekerasan
Perubahan proses piker : waham
Gangguan harga diri : HDR
6. Masalah keperawatan
1. perubahan proses piker : waham 2. perilaku kekerasan
3. gangguan harga diri : HDR
7. diagnosa keperawatan:
1 perubahan proses piker : waham 2 perilaku kekerasan
NCP pasien dengan waham
tgl Diagnosa Tujuan Intervensi
Gangguan proses pikir : Waham
Pasien mampu :
- berorientasi kepada realitas secara bertahap
- berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
- menggunakan obat dengan prinsip 5 benar
SP 1
- identifikasi kebutuhan pasien
- bicara konteks realita (tidak mendukung atau membantah waham pasien)
- latih pasien untuk memenuhi kebutuhannya - masukkan dalam jadwal harian pasien SP 2
- evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1) - tanyakan program pengobatan
- jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa - jelaskan akibat bila tidak digunakan sesuai program - jelaskan akibat bila putus obat
- jelaskan cara mendapatkan obat
- jelaskan pengobatan dengan prinsip 5 B - latih pasien minum obat
- masukkan dalam jdwal kegiatan pasien SP 3
- evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1 dan SP 2) - identifikasi potensi/ kemampuan yang dimiliki - pilih/ latih potensi / kemampuan lain yang dimiliki - masukkan dalam jadwal kegiatan
SP 4
- evaluasi kegiatan yang lalu (SP1, SP2, dan SP 3) - pilih kemampuan yang dapat dilakukan
- pilih dan latih potensi kemampuan lain yang dimiliki - masukkn dalam jadwal kegiatan pasien.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
(WAHAM)
Ruang Rawat : Arjuna Tanggal di rawat :23 april 2010 I . Identitas klien
Inisial : Tn.M Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 29 Th
Informan : pasien dan keluarganya Tanggal pengkajian : 29 April 2010
RM . No : 0324425
II. Alasan masuk
Klien masuk RSJsudah 7 hari di antar oleh keluarganya dengan alasan sering mengamuk,sulit tidur,sering berbicara berlebihan
Ds : klien mengatakan tahu tentang pemerintahan Do : klien sering ngoceh- ngoceh
Kontak mata (+)
III. Faktor Predisposisi
Klien masuk RSJ 7 hari,menurut data yang di dapat saat pengkajian klien tidak dapat mengontrol omongannya,namun dia tidak pernah berobat sebelumnya,klien sudah tidak mempunyai ayah sejak kecil dank lien di bawa oleh kakaknya ke RSJ.
Klien tidak mempunyai anggota keluarga yang mempunyai penyakit gangguan jiwa,sebelumnya klien juga tidak pernah di rawat di RSJ
Klien tidak pernah mengalami kekerasan fisik namun klien mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan di masa lau yaitu di tinggal orang tua yang di sayangi nya dan dia tidak bisa membahagiakan orang tuanya.
IV. Pemeriksaan Fisik
1.TD :120/70 mmHg 2.Nadi :68 x/i
3.suhu :370c
4.RR :18x/i
5.keluhan fisik : klien mengatakan pernah mengalami sakit kepala dan perut sebelum masuk ke RSJ
V. Psikososial 1.genogram Ket : Laki laki Perempuan Meninggal Pasien 2.konsep diri
Klien mengatakan bahwa dirinya biasa saja dan tidak ada yang kurang dari tubuhnya,klien bisa mengenali dirinya beserta menyebutkan namanya,klien juga mengatakan berperan dalam mencukupi kebutuhan keluarganya,klien merasa percaya diri dan berharap anggota keluarganya dapat mempercayainya juga.
3.hubungan social
Klien mengatakan bahwa kakak adalah orang yang paling dekat dengan dirinya dan selau memberikan dukungan.klien mau mengikuti kegiatan kelompok
4.spiritual
VI. Status mental
Penampilan klien tidak rapi,warna kulit sawo matang,rambut pendek,kulit kepala tanpak kotor,saat berkomunikasi klien terlihat ragu-ragu dan kurang kooperatip.klien sering di tempat tidur dank lien susah untuk mengingat apa yang di ucapkannya.klien tanpak berdiam diri namun setlah di ajak berkomunikasi klien mampu mennceritakan keadaanya.
VII. Mekanisme koping
a) Klien tidak mengganggu temannya
b) Klien tidak menganiaya diri dan lingkungannya c) Klien mau berbicara dengan perawat
VIII. Masalah psikosi dan lingkungan
a) Masalah dan dukungan kelompok : klien sering berintekrasi dengan orang lain b) Masalah yang berhubungan dengan lingkungan : klien sering bergabung dengan
teman
c) Masalah dengan pekerjaan : klien jarang melakukan pekerjaan rumah tangga d) Masalah dengan ekonomi : klien tidak bekerja
IX. Pengetahuan
Klien mengetahui tentang kondisi nya saat ini dank lien mengetahui dimana dia berada
X. Aspek medis Dx : waham kebesaran Terapi : Cpz 3x1 Thp 3x1 Hld 1,5 3x1
XI. Daftar masalah keperawatan 1. perubahan proses pikir : waham 2. berduka dispungsional
NCP pasien dengan waham
no Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1 Gangguan proses pikir : Waham Pasien mampu : - berorientasi kepada realitas secara bertahap - berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
- menggunakan obat dengan prinsip 5 benar
SP 1
- identifikasi kebutuhan pasien - bicara konteks realita (tidak
mendukung atau membantah waham pasien)
- latih pasien untuk memenuhi kebutuhannya
- masukkan dalam jadwal harian pasien
- mengetahui kebutuhan klien - memperdekat hubungan kontak
dengan klien
- agar terpenuhi kebutuhan klien
SP 2
- evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1)
- tanyakan program pengobatan - jelaskan pentingnya penggunaan
obat pada gangguan jiwa
- jelaskan akibat bila tidak digunakan sesuai program - jelaskan akibat bila putus obat - jelaskan cara mendapatkan obat - jelaskan pengobatan dengan
prinsip 5 B
- latih pasien minum obat
- masukkan dalam jdwal kegiatan pasien
- mengetahui evaluasi / kemajuan klien dari sebelumnya
- minum obat secara benar dengan prinsip 5 benar dapat mempercepat penyembuhan penyakit klien.
SP 3
- evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1 dan SP 2)
- identifikasi potensi/ kemampuan yang dimiliki
- pilih/ latih potensi / kemampuan lain yang dimiliki
- masukkan dalam jadwal kegiatan
- memperoleh dan menggali kemampuan yang dimiliki klien
SP 4
- evaluasi kegiatan yang lalu (SP1, SP2, dan SP 3)
- pilih kemampuan yang dapat dilakukan
- pilih dan latih potensi kemampuan lain yang dimiliki - masukkn dalam jadwal kegiatan
pasien.
Untuk menggali dan memperdalam kemampuan klien secara mendalam yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan sehari-hari
Catatan perkembangan
tgl Diagnosa Tujuan Implementasi Evaluasi 27/4 Gangguan proses pikir :
Waham Pasien mampu : - berorientasi kepada realitas secara bertahap - berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan - menggunakan obat dengan prinsip 5 benar SP 1 - mengidentifikasi kebutuhan pasien
- berbicara konteks realita (tidak mendukung atau membantah waham pasien)
- melatih pasien untuk memenuhi kebutuhannya
- memasukkan dalam jadwal harian pasien
S: os mengatakan sedikit mengetahui dengan kebutuhan sehari-harinya
O: kebutuhan sehari2 klien teridentifikasi,
Klien mulai mampu memenuhi kebutuhan sehari-harinya A: SP I tercapai
P: Lanjutkan SP 2
28/4 SP 2
- mengevaluasi kegiatan yang lalu (SP 1)
- menanyakan program pengobatan
- menjelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa
- menjelaskan akibat bila tidak digunakan sesuai program - menjelaskan akibat bila putus
obat
- menjelaskan cara mendapatkan obat
- menjelaskan pengobatan dengan prinsip 5 B
- melatih pasien minum obat
S: os mengatakan tahu jenis warna obat yang dikomsumsinya O: os mengetahui cara minum
obat, os dapat mengulang SP sebelumnya, Os dapat minum obat dengan benar
A: SP 2 tercapai P: Lanjutkan SP 3
- memasukkan dalam jdwal kegiatan pasien
29/4 SP 3
- mengevaluasi kegiatan yang lalu (SP 1 dan SP 2)
- mengidentifikasi potensi/ kemampuan yang dimiliki - memilih/ melatih potensi /
kemampuan lain yang dimiliki - memasukkan dalam jadwal
kegiatan
S: os mengatakan tahu memiliki kemampuan dalam bidang politik
O: Os tampak mengikuti aktifitas bersama teman-temanya dalam membersihkan lingkungan dan mampu mengulang SP sebelumnya
A: SP 3 tercapai P: Lanjutkan SP 4
30/4 SP 4
- mengevaluasi kegiatan yang lalu (SP1, SP2, dan SP 3)
- memilih kemampuan yang dapat dilakukan
- memilih dan latih potensi kemampuan lain yang dimiliki - memasukkan dalam jadwal
kegiatan pasien.
S: os mengatakan dapat melakukan sesuatu dengan kemampuan yang dimiliki. O: os tampak dapat memilih dan
melatih kemampuan yang dimilikinya os dapat mengulang SP sebelumnya, Os dapat minum obat dengan benar A: SP 4 tercapai
DAFTAR PUSTAKA
1. Fitria, Nita (2000). Prinsip dasar dan aplikasi penulisan laporan pendahuluan dan strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (LP dan SP). jakarta, salemba medika 2. Stuart. G.W Sundenn (1995). Buku saku keperawatan jiwa. Jakarta, EGC