• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wealth Management Newsletter - April 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Wealth Management Newsletter - April 2014"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Sumber: Bloomberg, 3 April 2014

Sumber: Bloomberg, 3 April 2014

I

ndikator makro ekonomi global terus menunjukkan peningkatan positif sepanjang bulan Maret 2014. Sektor tenaga kerja di Amerika

Serikat kembali bangkit setelah musim dingin yang sangat buruk di akhir tahun 2013 kemarin. Salah satu peristiwa penting yang menjadi perhatian utama investor di bulan Maret 2014 adalah pernyataan dari Janet Yellen bahwa The Fed akan memperketat kebijakan moneternya lebih cepat dari estimasi. Yellen menyatakan bahwa program QE Taper kemungkinan akan diselesaikan pada musim gugur tahun ini (Q4 2014) disusul oleh kemungkinan menaikkan suku bunga acuan The Fed kurang lebih 6 bulan setelahnya. Yellen juga menyatakan bahwa target suku bunga The Fed pada akhir tahun 2015 adalah 1%, sementara pada akhir tahun 2016 adalah 2,25%. Hal ini sempat memicu sentimen negatif di pasar modal global pada pertengahan bulan Maret kemarin, sehingga Yellen melakukan klarifikasi di akhir bulan Maret bahwa The Fed masih memerlukan komitmen ekstra untuk memulihkan sektor tenaga kerja di AS. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa laju positif dari sektor tenaga kerja AS akan mendorong The Fed untuk melanjutkan program QE Taper dan diestimasi tetap akan berakhir pada tahun 2014 ini.

Peristiwa penting lainnya yang menjadi perhatian utama investor adalah konflik geopolitik di wilayah Crimea, salah satu provinsi di Ukraina yang saat ini menjadi sengketa dengan Rusia. Agresi militer yang dilakukan oleh Russia terhadap Ukraina dan Crimea menuai protes keras dari negara-negara Barat dan mengakibatkan dijatuhkannya sanksi ekonomi terhadap Russia. Hal ini sempat mempengaruhi selera risiko investor untuk berinvestasi ke pasar modal, mengingat Rusia adalah salah satu penghasil minyak terbesar dunia. Namun konflik ini diperkirakan hanya bersifat temporer dan tidak memberikan pengaruh yang fundamental dan signifikan terhadap pergerakan pasar modal jangka panjang. Kenaikan harga minyak mentah selama konflik Rusia – Ukraina terjadi diestimasi tidak bertahan dalam jangka panjang mengingat strategi swasembada energi dan penemuan shell gas di Amerika Serikat berdampak pada menurunnya permintaan minyak global mentah secara signifikan tahun ini.

Investor lebih mengkhawatirkan perlambatan ekonomi yang terjadi di China sebagai salah satu isu yang fundamental dan krusial. Indikator sektor manufaktur China terus menunjukkan pelemahan, seiring dengan tingkat pertumbuhan ekonomi negara Tirai Bambu tersebut. Tentunya hal ini mempengaruhi tingkat perdagangan global, terutama pada negara-negara yang memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap ekspor. Neraca perdagangan dari mayoritas negara-negara berkembang diestimasi masih berada pada level defisit sebagai akibat dari melemahnya ekonomi China.

gLOBAL OUTLOOK

Penambahan tenaga kerja US (bar oranye)

serta tingkat pengangguran (garis putih) mengindikasikan The fed akan terus melanjutkan QE taper hingga akhir 2014

Pergerakan harga minyak mentah global semenjak krisis Crimea berlangsung – kenaikan hanya bersifat temporer

11)Compare

04/30/2007 04/03/2014 Local CCY

Daily

1D 3D 1M 6M YTD 1Y 5Y Max Security/Study

NFP TCH Index (L1) 175.00 +46.00 USURTOT Index (R1) 6.70 +1.0 Last Price 10.0 600 400 200 0 -200 -400 -600 -800 9.0 8.0 7.0 6.0 5.0 4.0 6.7 2014 2013 2011 2008 2009 2010 2012 2017 175.00 Dec Sep Mar Jun Dec Sep Mar Jun Dec Sep Mar Jun Dec Sep Mar Jun Dec Sep Mar Jun Dec Sep Mar Jun Dec Sep Jun Daily 11)Compare Mov.Avgs 1D 3D

02/03/2014 04/03/2014 Last Price Line Contract DI USD

1M 6M YTD 1Y 5Y Max Security/Study Event

Last Price 99.26 High on 03/03/14 104.22 Average 99.84 Low on 02/03/14 94.90 104.00 102.00 100.00 98.00 96.00 0.2M 0.1M 0.1M 0 0.327M 99.26 Mar 31 Mar 24 Mar 7

Feb 14 Feb 21 Feb 28 2014 Mar 14 Feb 7

Open Interest 0.327M $MAVG (15) 0.323M Nasabah yang terhormat,

Kita memasuki bulan di mana seluruh rakyat Indonesia menggunakan hak pilihnya untuk memilih wakilnya yang akan duduk di pemerintahan. Hal tersebut pastinya akan membawa dampak bagi perekonomian Indonesia baik langsung maupun tidak langsung. Sepanjang bulan Maret 2014, perekonomian global juga menunjukkan perkembangan yang positif. Hal ini didukung oleh perbaikan data tenaga kerja dan kebijakan moneter yang diambil Bank Sentral Amerika Serikat. Namun di satu sisi, sektor manufaktur China yang melemah juga mempengaruhi tingkat perdagangan global, terutama bagi negara-negara berkembang.

Kita berharap segala perubahan yang terjadi dapat memberi pengaruh yang positif dan kita harus tetap optimis untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.

Sebagai penutup, saya ucapkan terima kasih untuk kesetiaan Anda yang telah menjadi Nasabah Commonwealth Bank. Kami harap agar Commonwealth Bank dapat membantu Anda dan menjadi partner dalam keuangan Anda. Salam hangat,

Ian Whitehead

(3)

Mar 31 Dec 31 Dec 31

Dec 31

Dec 31 Sep 30 Sep 30 Sep 30 Sep 30 Jun 30 Jun 30 Jun 30 Jun 30 Mar 31 Mar 31 Mar 31 Mar 31 8.00 6.00 5.00 4.00 2014 2012 2013 2011 2010 7.00 7.32 Daily 11)Compare Mov.Avgs 1D 3D IDCPIY Index

01/31/2010 04/03/2014 Last Price No Lower Chart

95) Save As 96) Actions 97) Edit 98) Table Line Chart

1M 6M YTD 1Y 5Y Max Security/Study

IDCPIY

Indonesia CPI YoY Badan Pusat Statistik Indonesia

Next Release 02 May 11:00 For Mar 7.32% Survey --Event Last Price 7.32 High on 01/31/14 8.22 Average 5.37 Low on 03/31/10 3.43

Dengan surplusnya neraca perdagangan di bulan Februari, pemerintah dan investor optimis bahwa defisit transaksi berjalan untuk periode Q1 2014 akan tetap berada di bahwa level 3% dari total GDP (sebelumnya 1,9%), terlepas dari regulasi baru pemerintah yang melarang ekspor mineral mentah di bulan Januari 2014 lalu. Hal ini membuat pemerintah, terutama Bank Indonesia semakin nyaman untuk mengelola kebijakan moneter dan menyatakan akan meluncurkan paket stimulus baru pasca Pemilu 2014 nanti. Suku bunga acuan BI diestimasi masih akan dipertahankan di level 7,5%, setidaknya hingga pertengahan tahun 2014 nanti, namun melihat laju inflasi saat ini, investor optimis bahwa target inflasi pemerintah untuk akhir tahun 2014 dapat tercapai, di level 4,5% +/- 1%. Hal ini membuka kesempatan bagi Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga acuannya, meskipun risiko dapat timbul dari potensi kenaikan suku bunga acuan di Amerika Serikat.

Penguatan nilai tukar rupiah juga menjadi faktor lain yang menarik investor asing untuk kembali berinvestasi di pasar modal domestik. Meningkatnya cadangan devisa ke level US$102,7 miliar juga memberikan keleluasaan bagi pemerintah untuk melakukan stabilisasi nilai tukar dan obligasi domestik di masa yang akan datang.

Sumber: Bloomberg, 3 April 2014 Sumber: Bloomberg, 3 April 2014

K

ontradiksi dengan mayoritas negara-negara Asia lainnya, pasar saham Indonesia mencatat transaksi pembelian bersih oleh

investor asing tertinggi sepanjang sejarah pada bulan Maret 2014. Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih senilai US$1,3 miliar sepanjang bulan Maret 2014. Salah satu peristiwa penting yang memicu aksi beli agresif oleh investor asing adalah deklarasi pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, sebagai calon Presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Jokowi merupakan kandidat capres yang memimpin hampir seluruh survey yang dilakukan sepanjang tahun 2013 dan 2014 serta merupakan salah satu figur favorit bagi investor domestik dan asing dikarenakan kemampuannya melakukan eksekusi pada salah satu permasalahan krusial di Indonesia: infrastruktur.

LOCAL OUTLOOK

Semenjak awal tahun hingga tanggal 31 Maret 2014, IHSG tercatat menguat 11,56% dengan total pembelian bersih investor asing senilai US$2,1 miliar. Sementara HSBC Bond Index, sebagai indikator dari pergerakan harga obligasi pemerintah Indonesia, mencatat penguatan 4,96% pada periode yang sama, dengan pembelian bersih investor asing senilai US$3,28 miliar. Selain dari derasnya aliran dana investor asing yang masuk ke pasar modal domestik, membaiknya makro ekonomi Indonesia juga turut meningkatkan kepercayaan diri investor untuk kembali berinvestasi.

Tingkat inflasi di bulan Maret 2014 kembali mengalami penurunan ke level 7,32% (YoY) dari sebelumnya di level 7,75% (YoY). Memasuki masa panen di bulan April 2014, tingkat inflasi diperkirakan akan semakin menurun serta memberikan keleluasaan bagi Bank Indonesia untuk melonggarkan kebijakan moneternya. Data neraca perdagangan domestik di bulan Februari 2014 juga memberikan imbas positif bagi investor, dengan mencatat surplus sebesar US$785 juta. Penurunan impor sebesar 10% (YoY) pada bulan yang sama menjadi kontributor utama dari surplusnya neraca perdagangan di bulan tersebut. Dari penurunan total impor tersebut, kontraksi terbesar terjadi pada impor barang konsumsi yang melemah 11,5% (YoY) dibandingkan bulan Januari. Yang mana hal ini dipandang positif oleh pemerintah dan investor.

Deklarasi pencalonan Joko Widodo sebagai capres di rumah Si Pitung, 14 Maret 2014

Investor asing membukukan pembelian bersih senilai US$655 juta pada hari pencalonan Jokowi sebagai capres PDIP (14 Maret 2014)

Inflasi semakin menurun (7,32% YOY) surplus neraca perdagangan meningkat

Daily

11)Compare Mov.Avgs 1D 3D

04/30/09 04/03/2014 Last Price No Lower Chart USD

1M 6M YTD 1Y 5Y Max Security/Study Event

Last Price 84.909 High on 03/14/14 655.505 Average 38.675 Low on 01/27/14 -79.584 700 500 300 600 400 200 0 -100 84.909 Mar 28 Feb 28

Jan 30 Feb 14 Mar 14 2014 Jan 15 4000 3000 2000 1000 0 -1000 -2000 785.30 Daily 11)Compare Mov.Avgs 1D 3D IDBALTOL Index

04/30/09 04/03/2014 Last Price No Lower Chart USD

95) Save As 96) Actions 97) Edit 98) Table Line Chart

1M 6M YTD 1Y 5Y Max Security/Study

IDBALTOL

Indonesia Trade Balance Badan Pusat Statistik Indonesia

Next Release 02 May For Feb $785M Survey --Event Last Price 785.30 High on 12/31/10 3683.20 Average 991.99 Low on 07/31/13 -2329.10 Feb Dec Dec Sep Sep Mar Mar Jun Jun Dec Sep Mar Jun Dec Sep Mar Jun Dec Sep Jun 2013 2014 2011 2012 2010 2009

(4)

Nilai Euro terpantau melemah sepanjang bulan Maret kemarin. Dibandingkan dengan posisi di awal bulan, Euro terdepresiasi sebanyak 0,24%. Meskipun melemah secara umum, nilai Euro sempat menguat Sepanjang bulan Maret, Rupiah menguat 2,14% terhadap Dollar Amerika. Penguatan Rupiah ini secara umum dipengaruhi oleh kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang semakin membaik. Meskipun neraca perdagangan Januari dilaporkan defisit akibat berlakunya UU pelarangan ekspor bijih mineral, namun surplusnya neraca perdagangan Februari ditambah melambatnya inflasi bulanan dan tahunan semakin meyakinkan investor untuk lebih banyak menanamkan modal di pasar domestik. Secara khusus, nominasi Joko Widodo sebagai calon Presiden Indonesia berikutnya juga berkontribusi besar mendorong kenaikan Rupiah karena asumsi terpilihnya Joko Widodo akan meningkatkan investasi.

Memasuki bulan April, tren penguatan Rupiah tetap perlu dicermati mengingat level Rupiah yang terlalu kuat tidak begitu diinginkan karena tidak menguntungkan eksportir dan cenderung memicu impor. Semakin membaiknya ekonomi Amerika Serikat juga dapat menjadi faktor pemicu koreksi Rupiah.

Diperkirakan USD/IDR akan cenderung bergerak stabil dengan rentang 11,000 – 11,500 pada bulan April 2014.

Di antara mata uang majors, Dollar Australia mencatatkan hasil terbaik sepanjang bulan Maret kemarin. Sepanjang bulan Maret, Dollar Australia tercatat menguat sebanyak 3,27%. Penguatan nilai Dollar Australia ini dipicu oleh membaiknya kondisi ekonomi Australia yang ditandai oleh tingginya angka lapangan pekerjaan baru, tercatat sebagai yang tertinggi selama 22 tahun, dan angka perumahan domestik. Gubernur Bank Sentral Australia, RBA, Glenn Stevens bahkan memberikan pernyataan bahwa ekonomi Australia mulai bergeser dari ekonomi yang bergantung pada sektor pertambangan menjadi ekonomi berbasis konsumsi domestik. Hal ini pun terbukti dari pergerakan nilai Dollar Australia yang mulai terlihat terlepas dari bayang-bayang pengaruh buruk data ekonomi China di bulan Maret lalu. Namun penguatan nilai tukar tersebut berpotensi berpengaruh buruk pada sektor ekspor Australia.

Diperkirakan AUD/USD cenderung memiliki pola bearish/turun, dengan rentang 0,8850 – 0,9320 pada bulan April 2014.

Pound sterling Inggris tercatat melemah 0,5% terhadap Dollar Amerika sepanjang bulan Maret lalu. Pound sterling bergerak melemah di awal bulan akibat data inflasi yang tidak sesuai estimasi dan kemudian menetap lama di level 1,66-bawah hingga pertengahan bulan. Di pertengahan bulan, pernyataan Janet Yellen yang mengindikasikan kebijakan tapering-off lebih lanjut dan kenaikan suku bunga di Amerika Serikat berimbas kepada kejatuhan Pound sterling lebih dalam hingga level 1,6504. Namun, menjelang akhir bulan, beberapa rilis data yang menunjukkan perbaikan ekonomi Inggris menopang Pound sterling kembali ke level 1,6637.

Diperkirakan GBP/USD cenderung bergerak stabil dengan rentang 1,6450 – 1,6750 pada bulan April 2014.

Krisis geopolitik di Ukraina, tambahan stimulus ekonomi, dan kenaikan pajak untuk pertama kalinya sejak 1997 mewarnai pergerakan Yen Jepang sepanjang Maret lalu. Tarik-ulur kekuatan antara Barat melawan Rusia di semenanjung Crimea membuat Yen Jepang bergerak naik-turun mengingat Yen Jepang adalah salah satu aset safe haven. Sementara itu, tambahan stimulus ekonomi dan kenaikan pajak dalam paket kebijakan yang termasuk dalam strategi “Abenomics” untuk mendorong inflasi demi perbaikan ekonomi yang diluncurkan mendekati akhir bulan Maret, menjadi faktor utama pelemahan Yen sehingga pada akhir hari perdagangan bulan Maret Yen Jepang tercatat terdepresiasi sebanyak 1,4% dibandingkan dengan nilai Yen di awal bulan.

Diperkirakan USD/JPY cenderung memiliki pola bullish/naik (pelemahan JPY) dengan rentang 101,30 – 104,50 pada bulan April 2014.

*Data di atas hanya bersifat indikatif dan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi pasar.

Entry Point Profit Taking Cut Loss USD/IDR EUR/USD gBP/USD USD/JPY AUD/USD

ANALISA

VALAS

P

ernyataan Janet Yellen, Gubernur The Fed, mengenai rencana pengetatan kebijakan ekonomi dengan kenaikan suku bunga

menjadi fokus dari para pelaku pasar untuk beberapa bulan ke depan sementara terus mengamati perubahan pada sektor ketenaga kerjaan dan pertumbuhan GDP Amerika Serikat. Pasalnya penguataan USD berpotensi mengakibatkan pelemahan mata uang lainnya secara menyeluruh. Volatilitas di pasar valas cenderung tinggi pada bulan April 2014, khususnya untuk mata uang IDR menjelang pesta demokrasi yang akan berlangsung di Indonesia. Tingginya volatilitas adalah peluang yang baik untuk melakukan alokasi investasi dan bisnis serta rebalancing portofolio investment

USD/IDR EUR/USD GBP/USD AUD/USD USD/JPY

RECOMMENDATION

hingga pertengahan bulan dipicu oleh data inflasi yang dilaporkan lebih tinggi dibandingkan dengan estimasi. Pernyataan Presiden ECB, Mario Draghi, yang mengindikasikan di masa depan inflasi akan terus menigkat secara gradual juga mendorong kenaikan Euro ini. Namun, buruknya sejumlah data yang dirilis di paruh kedua bulan Maret ditambah pernyataan Janet Yellen, gubernur bank sentral Amerika, yang akan mengurangi program quantitative easing membuat nilai Euro terjerembab. Tidak pastinya kondisi ekonomi Zona Eropa ini membuat investor berspekulasi akan adanya kebijakan stimulus lebih lanjut.

Diperkirakan EUR/USD cenderung bergerak stabil dengan rentang 1,3480 – 1,3800 pada bulan April 2014.

Expected buying level 11.250 - 11.285 1.3400 - 1.3450 1.6450 - 1.6475 0.8800 - 0.8850 102.20 - 102.70

Expected selling level 11.400 - 11.450 1.3700 - 1.3800 1.6680 - 1.6725 0.9290 - 0.9325 104.00 - 104.50

Long profit taking @ 11.400 - 11.425 1.3630 and above 1.6600 and above 0.9000 and above 103.75 and above

Short profit taking @ 11.250 - 11,300 1.3500 and below 1.6550 and below 0.9000 and below 102.50 and below

Long cut loss @ 11.180 - 11.200 1.3300 - 1.3350 1.6325 - 1.6375 0.800 - 0.8750 101.00 - 101.50

(5)

Apabila membandingkan transaksi investor asing dengan kapitalisasi IHSG (rolling-12 bulan terakhir), terlihat dengan jelas bahwa transaksi beli investor asing belum mencapai level jenuh beli (perhatikan grafik) dimana pembelian bersih investor asing baru mencapai -0,4% dari total kapitalisasi IHSG (posisi per akhir Maret 2014) dibandingkan Jepang di

level 2,8%. Bandingkan dengan indeks Nikkei di Jepang yang dapat

dikatakan telah memasuki kondisi jenuh beli/padat oleh aksi beli investor asing yang telah mencapai 2,8% dari total kapitalisasi indeks Nikkei.

Pemerintah telah mengeluarkan 2 paket kebijakan ekonomi sebelumnya di akhir bulan Agustus 2013 serta pada bulan Desember 2013 yang direspon positif oleh para investor dan terefleksikan juga pada kinerja indeks setelah paket diumumkan. Seperti diketahui, pada akhir Agustus 2013 lalu pemerintah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi untuk menjaga perekonomian nasional dari dampak perubahan kebijakan ekonomi global. Paket tersebut bertujuan untuk memperbaiki neraca transaksi berjalan, menjaga nilai tukar, menjaga pertumbuhan ekonomi, menjaga daya beli masyarakat dan tingkat inflasi, serta mempercepat upaya investasi. Setelah itu, pemerintah meluncurkan pada Desember 2013. Pada paket kebijakan ekonomi yang kedua ini, pemerintah berupaya untuk mengurangi impor barang konsumsi dan mendorong nilai ekspor melalui peraturan Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE). Paket kebijakan tersebut terbilang efektif karena mampu mengurangi tekanan pada defisit.

Valuasi IHSG saat ini relatif cukup tinggi di level 16,72 jika dibandingkan dengan valuasi rata-rata selama 5 tahun terakhir. Namun, semenjak tahun 2009, valuasi pasar domestik hampir tidak pernah mencapai level

discount dan selalu berada di level premium. Hal ini mendorong fluktuasi

pada pasar saham relatif tinggi. Tetapi, valuasi yang relatif tinggi ini juga dapat dirasionalkan dengan tingginya Return on Equity dari IHSG (yang memang tertinggi dibandingkan bursa saham Asia lainnya) selama periode yang sama.

COMM

INSIghT

IHSG telah mencatat kenaikan sebesar 3,2% di bulan Maret karena masuknya kembali dana investasi asing sebanyak US$1,3 miliar. Aksi beli agresif yang dilakukan oleh investor asing mayoritas dipicu oleh pencalonan Jokowi sebagai kandidat presiden RI dari PDI-P pada tanggal 14 Maret 2014, di mana pada hari tersebut saja investor asing tercatat melakukan pembelian bersih senilai US$655 juta. Perbaikan data ekonomi Indonesia yaitu penurunan inflasi bulan Maret dan surplusnya neraca perdagangan bulan Februari juga turut menyebabkan aliran dana asing yang terus berlanjut masuk. Dengan penguatan ini, banyak investor yang bertanya apakah masih ada ruang untuk IHSG terus meningkat? Beberapa katalis penting berpotensi mendukung kelanjutan kinerja IHSG seperti: Transaksi Asing masih belum mencapai level jenuh beli, rasional untuk tingginya Valuasi IHSG selama 5 tahun terakhir, Paket kebijakan ekonomi jilid ketiga berpotensi mendukung kenaikan Indeks menilai dari kesuksesan 2 paket ekonomi sebelumnya, Proposal untuk kenaikan harga BBM bersubsidi lebih dari 30% pada revisi APBN 2014 dan berkaca pada

pre-election rally pada bursa IHSG secara historis dan kelanjutan penguatan Indeks saham pada bursa regional setelah Pemilu.

EQUITY MARKET REVIEW – MARET 2014

Rasio P/E IHSG saat ini relatif tinggi dibandingkan 5 tahun terakhir

Valuasi IHSG (menggunakan metode PB/ROE) selama 5 tahun terakhir – tidak pernah berada di level discount dibandingkan negara asia lainnya

Figure 2: Indonesia P/BV vs ROE premium versus the region

Transaksi asing belum mencapai level jenuh beli

Rasional untuk tingginya valuasi IhSg selama 5 tahun terakhir

Paket kebijakan ekonomi jilid ke tiga berpotensi mendukung kenaikan Indeks

70% 20% -30% -80% -130% -180%

Dec-00 Dec-02 Dec-04 Dec-06 Dec-08 Dec-10 Dec-12 50.3% currenctly Previous high 63%

Indonesia - PB vs ROE rel to region

Sumber: Bloomberg, 3 April 2014

Sumber: Bloomberg, 2 April 2014

Sumber: Company data, Credit Suisse estimates Net foreign buying in Indonesia as a percentage of market cap (12M)

5.0% 4.0% 3.0% 2.0% 1.0% 4.0% 0.0% -1.0% -2.0% -3.0% -4.0%

Jan-97 Jan-99 Jan-01 Jan-03 Jan-05 Jan-07 Jan-09 Jan-11 Jan-13 -0.4% currenctly

Indonesia - net foreign buying as % of market cap (12 mths rolling)

Sumber: Various stock exchanges Daily

11)Compare Mov.Avgs 1D 3D

JCI Index

04/03/2013 04/03/2014 Last Price Line No Lower Chart IDR

95) Save As 96) Actions 97) Edit 98) Table Line Chart

1M 6M YTD 1Y 5Y Max Security/Study Event

JCI 4881.496 +11.291 At 15:28 O 4877.317 H 4896.611 L 4876.405 Prev 4870.205 5200 5000 4600 4200 4800 4400 4000 88 68 28 0 Apr May Jun Jul Aug

2011 Sep Oct Nov Dec Jan Feb2014 Mar

4881.496 Paket Kebijakan Ekonomi 2 Paket Kebijakan Ekonomi 1 Last Price 4881.496 High on 05/20/13 5214.976 Average 4577.015 Low on 08/27/13 3967.842 4.7898 Fields/Securities Options 18.00 16.00 14.00 12.00 15.00 13.00 11.00 10.00

Jun 26 Dec 25 Jun 25 Dec 31 Jun 24 Dec 30 Jun 29 Dec 28 Jun 28 Dec 27

2009 2010 2011 2012 2013

16.8206

Adjusted Positive Price/Earnings 16.8206 JCI Index

(6)

Pemerintah dalam waktu dekat ini berencana menerbitkan paket kebijakan ekonomi jilid ke tiga. Paket kebijakan ini rencananya memiliki tujuan yang sama dengan dua paket kebijakan ekonomi sebelumnya, yakni menurunkan defisit neraca transaksi berjalan (current account defisit). Dalam paket kebijakan jilid ke tiga ini, Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan pemerintah akan memberikan insentif pajak untuk mendorong perusahaan untuk mengurangi repatriasi dividen dengan menginvestasikan kembali di Indonesia. Pemerintah juga akan memperkuat infrastruktur dengan mempercepat pembebasan lahan serta mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar minyak dan gas.

Kementrian Keuangan juga diekspektasi akan mengajukan kenaikan harga BBM bersubsidi lebih dari 30% pada revisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 dalam waktu dekat ini. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014, dana untuk subsidi energi mencapai Rp333,7 triliun. Beban subsidi BBM membengkak dari jumlah asumsi APBN 2014 karena pemintaan yang besar, pelemahan rupiah serta lifting minyak yang lebih kecil dari angka asumsi awal, walaupun harga BBM bersubsidi sudah dinaikan cukup tajam sebanyak 44% pada bulan Juni lalu. Walaupun, terealisasinya peningkatan harga subsidi BBM pada tahun pemilu kemungkinan kecil terjadi, proposal untuk menaikkan harga BBM bersubsidi untuk meringankan APBN akan disambut cukup positif oleh pelaku pasar.

Indonesia mempersiapkan diri untuk pemilihan Presiden di bulan Juli 2014. Untuk Pemilu Legislatif pada tanggal 9 April 2014, sebanyak 12 partai politik tingkat nasional akan memperebutkan 560 kursi DPR-RI dengan partai unggulan seperti Demokrat, PDI-P dan Golkar.

Konstitusi saat ini membolehkan partai politik atau gabungan partai politik dengan perolehan kursi paling sedikit (a) 20 persen dari jumlah kursi DPR atau (b) memperoleh 25% dari suara sah nasional dalam Pemilu anggota DPR, dapat mengajukan calon presiden dan wakilnya untuk Pemilu Presiden pada tanggal 9 Juli 2014. Karena tidak ada satu pasangan yang memperoleh suara lebih dari 50%, maka diselenggarakan pemilihan putaran kedua di bulan September 2014. Presiden yang baru diekspektasi akan secara resmi mulai menjabat mulai tanggal 20 Oktober 2014.

Proposal untuk kenaikan harga BBM bersubsidi lebih dari 30% pada revisi APBN 2014

The Jokowi Effect

Pemilu Legislatif pada tanggal 9 April 2014 dan Pemilu Presiden pada tanggal 9 Juli 2014

BOND MARKET REVIEW – MARET 2014

Secara historis, bursa saham Indonesia kinerjanya cukup baik menjelang pemilu (lihat grafik). Pre-election rally biasanya dinominasi oleh sektor seperti Perbankan, Aneka Industri dan Automotif, sedangkan sektor Barang Konsumsi serta Infrastruktur lebih perlahan (lihat grafik). Semakin mendekati pemilu, fluktuasi pasar juga biasanya meningkat. Secara historis, aliran dana investasi yang masuk ke bursa saham juga masih cukup besar setelah hasil pemilu legislatif diumumkan jika melihat kembali data historis dari pemilu tahun 1999, 2004, dan 2009.

Tingkat inflasi di bulan Maret 2014 di level 7,32% YoY serta neraca perdagangan dilaporkan surplus US$785 juta serta nilai tukar rupiah terhadap USD juga mengalami penguatan 2,6% di bulan Maret. Dengan ekspektasi kemungkinan suku bunga dapat diturunkan, Total Return dari obligasi pemerintah berbasis IDR di bulan Maret meningkat pesat hampir 5% untuk FR71, FR65 dan FR68 yang merupakan FR pilihan CommInsight.

Dengan tingkat inflasi yang terus menurun, Bank Indonesia tidak akan tertekan untuk memperketat kebijakan moneternya, dan mempunyai ruang untuk menahan ataupun menurunkan suku bunganya. Sebelumnya, Bank Indonesia memperingatkan bahwa akan cukup sulit untuk mengharapkan penurunan suku bunga secara besar dan cepat, karena ekonomi global juga sedang menghadapi kondisi kenaikan suku bunga.

Menurut data historis antara tahun 2006 - 2014, pada setiap penurunan BI Rate, secara rata-rata tingkat imbal hasil obligasi pemerintah IDR (10 tahun) juga mengalami penurunan 2,56%.

“Jokowi” has gained popularuty in the opinion polls over the last few months

Indonesia: Cumulative Fll flows in equities (US$mn)

% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 1,000 800 600 400 200 0 -200 Joko Widodo t-64 t-56 t-48 t-40 t-24 t-16 t-8 t t-32 t+8 t+16 t-60 t-52 t-44 t-36 t-28 t-20 t-12 t-4 t+4 t+12 t+20 Aburizal Bakrie Prabowo Subianto

No. of trading days

Megawati July 2013 Dec 2013 2004 election 2009 election 1999 election Day of legislative election results

KOMPAS public opinion survey

Sumber: Kompas

Sumber: Bloomberg, Goldman Sachs Global Investment Research Indonesia has also seen pre-election rallies,

outperforming the broader region in most previous elections

Sumber: Bloomberg, Factset, MSCI, Goldman Sachs Global Investment Research

3 month into the elections 3 month into the elections 1 month post elections 1 month post elections Parliamentary election year Average returns Median returns MSCI Indonesia Sectors (Relative returns vs. MSCI Indonesia) 2004 elections 2009 elections 1 month into the elections JCI (IDR,

Absolute returns) JCI vs MXAPJ (US$, Relative returns)

3 months before election results 1 month into the elections 3 month post elections 3 month post elections 1996 1998 1999 2004 2009 Banks Autos Consumer Staples Telcos Materials Utilities Industrials Health Care Energy Real Estate 14% -2% -3% 6% 37% 10% 6% 2% 0% 6% 4% 1% 1% 7% 6% 1% 0% 5% 6% -1% 0% 6% 7% -4% 4% 25% 0% 5% -1% -8% 15% -6% -19% 2% 0% 31% 5% -1% -5% 4% 28% 6% 2% -16% 8% 22% 3% 1% 0% -10% 10% 0% -25% 3% -1% 18% 0% 42% -20% -27% 5% -10% 46% NA 54% -10% 2% 6% -8% 5% -13% -26% NA% -10% NA% NA% Rela tive performance vs. MSCI Indonesia

(7)

Minat investor domestik maupun asing untuk obligasi pemerintah Indonesia dalam mata uang IDR masih cukup besar menilai dari bid to

issue ratio serta penyerapan Asing terhadap obligasi yang diterbitkan.

Namun kemungkinan permintaannya sudah akan lebih menurun pada lelang selanjutnya, karena Asing sudah menyerap 46% dari besaran obligasi yang dilelang tahun ini sampai tanggal 25 Maret.

Perbankan lokal sudah menyerap 10%. Sedangkan permintaan dari reksa dana dan badan asuransi masih terbatas karena dapat menempatkan dananya pada deposito yang saat ini memberikan suku bunga yang menarik. Dengan ini, kenaikan harga obligasi FR kedepannya mungkin tidak akan secepat kenaikan di bulan Maret ini. Secara suplai, pemerintah sudah mencapai sekitar 48% dari jumlah pembiayaan yang diperlukan tahun ini. Pada Q2, jumlah target lelang pemerintah adalah IDR66 triliun (20% lebih rendah dari penerbitan obligasi pada Q1).

Kinerja dari obligasi pemerintah IDR (Seri FR) rekomendasi Comminsight (FR71, FR65, FR68) sepanjang bulan Maret 2014

YANg DAPAT DIPERTIMBANgKAN – 2014

Fokus : Tema investasi dan solusi yang dapat dipertimbangkan di tahun 2014

AKUMULASI INVESTASI PADA OBLIGASI PEMERINTAH BERDENOMINASI IDR YANG SAAT INI MEMILIKI IMBAL HASIL TINGGI, NAMUN MEWASPADAI INVESTASI PADA OBLIGASI PEMERINTAH BERDENOMINASI USD (PERHATIKAN DURASI OBLIGASI)

HASILKAN PENDAPATAN REGULAR JANGKA PENDEK SEMAKSIMAL MUNGKIN DALAM SITUASI SUKU BUNGA TINGGI, NAMUN TETAP BERPIKIR UNTUK MENCARI POTENSI IMBAL HASIL LEBIH TINGGI DALAM JANGKA PANJANG

MANFAATKAN INVESTASI PADA REKSA DANA SAHAM UNTUK MEMPEROLEH IMBAL HASIL OPTIMAL DITENGAH DERASNYA LIKUIDITAS YANG MASUK KARENA SENTIMEN POSITIF AKAN PEMILU, NAMUN WASPADAI FLUKTUASI TINGGI DENGAN STRATEGI PORTOFOLIO YANG SEIMBANG

Obligasi pemerintah berdenominasi IDR telah dijabarkan di atas, namun untuk obligasi pemerintah berdenominasi USD yang berpotensi terkena dampak langsung dari program QE Taper, investor lebih disarankan untuk memilih obligasi dengan tenor rendah maupun reksa dana pendapatan tetap USD yang memiliki dampak minimal terhadap fluktuasi pasar.

Di saat suku bunga deposito berada di level tinggi seperti saat ini, adalah merupakan hal yang wajar untuk melakukan diversifikasi pada aset kas untuk mengincar potensi imbal hasil tinggi dalam jangka pendek. Namun hal ini tetap harus diseimbangkan dengan mewaspadai faktor inflasi dan depresiasi nilai tukar yang dapat menggerus portofolio Anda dengan cara mecari potensi imbal hasil lebih tinggi dalam jangka panjang yang ditawarkan oleh instrument pasar modal.

Memilih reksa dana saham dengan strategi diversifikasi yang menyeluruh dan melakukan strategi bottom up akan lebih memberikan hasil yang optimal dan menjaga fluktuasi portofolio investor.

Sumber: Bloomberg, 10 March 2014 Sumber: Bloomberg, 4 March 2014

Daily

11)Compare Mov.Avgs 1D 3D

IDBIRATE Index

11/30/2005 02/13/2014 Mid Yield No Lower Chart IDR

95) Save As 96) Actions 97) Edit 98) Table Line Chart

1M 6M YTD 1Y 5Y Max Security/Study

Bank Indonesia Reference Interest Rate Bank Indonesia

Event Last Price 7.50 High on 01/31/14 12.75 Average 7.79 Low on 03/31/10 5.75 13.00 11.00 9.00 7.00 13.00 10.00 8.00 6.00 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 7.50 -4.75 -3.00 -1.00 Daily 11)Compare Mov.Avgs 1D 3D GIDN10YR Index

11/30/2005 02/13/2014 Mid Yield Line No Lower Chart IDR

95) Save As 96) Actions 97) Edit 98) Table Line Chart

1M 6M YTD 1Y 5Y Max Security/Study Event

GIDN10YR 8.059 -.009 8.059 / 7.969 At 11:40 Op 8.071 Hi 8.074 Lo 8.057 Prev 8.068 Last Price 8.778 High on 01/31/08 17.301 Average 9.293 Low on 12/31/12 5.191 18.00 14.00 16.00 12.00 10.00 8.00 6.00 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 8.778 -1.609 -4.560 -1.452

Range 02/28/2014 Period No. of Period 28 Day(s)

INDOGB 9.000 03/15/29 1 2 3 .72% 4.66% .18% .41% 0 -.20% 5.06% 4.66% 4.46% 90.42% 81.03% 76.67% INDOGB 6.625 05/15/33 INDOGB 8.375 03/15/34 03/28/2014 Daily

1) Settings 2) Actions Page 1/3 Comparative Return INDOGB 9 03/15/29 106.963 -.080 106.676 / 107.249

At 16:47 Op 107.043 Hi 107.052 Lo 106.963 Prev 107.043 BGN

Security Currency Price Change Total Return Difference Annual Eq

5.00 3.00 4.00 2.00 1.00 0.00 3 4 5 6 7 10 17 Mar 2014 Total Return 11 12 13 14 18 19 20 21 24 25 26 27 28 1M 3M 6M YTD 1Y 2Y 3Y 5Y 10Y INDONESIA GOVERNMENT INDONESIA GOVERNMENT INDONESIA GOVERNMENT

Jika mengunakan rumus Modified Duration x Average Yield Decline, maka dapat dihitung potensi kenaikan harga obligasi FR71 sebesar= 2,56 x 6,48 = 16,58% (indikatif bukan garansi).

(8)

Core Portfolio Manulife Greater Indonesia Fund 70%

Fixed Income Long duration Indon 35/42/43 10%

Fixed Income Medium duration Indon 21/22/23 New 20%

Core Portfolio First State Indoequity Dividend Yield 50%

Shroder 90 Equity Plus

Schroder Dana Istimewa

Growth Portfolio BNP Paribas Infrastruktur Plus 20%

Batavia Dana Saham Optimal

Fixed Income Medium to Long duration First State Indonesia Bond Fund 20%

FR68 / FR65 / FR71

Fixed Income Short duration Danareksa Melati Platinum Rupiah 10%

Schroder Dana Andalan 2

FR66 / 63

Portfolio IDR April 2014*

Portfolio USD April 2014*

Konsep Portofolio Pilihan Reksa Dana Alokasi pada portofolio

Konsep Portofolio Pilihan Reksa Dana Alokasi pada portofolio

CommBankID

www.commbank.co.id

DISCLAIMER

Kecuali dinyatakan lain, semua data bersumber dari berita media massa, dan tidak diterbitkan oleh PT Bank Commonwealth (PTBC). PTBC harus dijamin untuk dibebaskan dari tanggung jawab, termasuk tetapi tidak terbatas pada penuntutan hukum oleh pihak ketiga. PTBC beserta direkturnya, karyawannya dan perwakilannya dalam Lampiran ini selanjutnya bersama-sama disebut sebagai “Grup” “Laporan ini diterbitkan semata-mata untuk tujuan informasi dan tidak boleh ditafsirkan sebagai suatu ajakan atau penawaran untuk membeli efek atau instrumen keuangan. Laporan ini telah disusun tanpa mempertimbangkan tujuan, situasi keuangan dan kapasitas untuk menanggung kerugian, pengetahuan, pengalaman atau kebutuhan orang-orang tertentu yang mungkin menerima laporan ini. Tidak ada anggota dari Grup yang melakukan atau harus melakukan penilaian kelayakan atau penyesuaian laporan untuk penerima laporan ini yang karenanya tidak mendapatkan manfaat dari perlindungan peraturan dalam hal ini. Laporan ini bukan nasihat atau petunjuk. Semua penerima laporan ini harus, sebelum bertindak atas dasar informasi dalam laporan ini, mempertimbangkan kewajaran/kelayakan dan kesesuaian informasi, dengan memperhatikan tujuan-tujuan mereka sendiri, situasi keuangan dan kebutuhan, dan, jika perlu mencari profesional yang tepat, memperhatikan kondisi valuta asing atau nasihat keuangan tentang isi laporan ini sebelum membuat keputusan investasi. Kami percaya bahwa informasi dalam laporan ini adalah benar dan setiap pendapat, kesimpulan atau rekomendasi yang cukup telah diadakan atau dibuat, berdasarkan informasi yang tersedia pada saat kompilasi, tetapi tidak ada pernyataan atau jaminan, baik tersurat maupun tersirat, yang dibuat atau disediakan untuk akurasi, kehandalan atau kelengkapan setiap pernyataan yang dibuat dalam laporan ini. Setiap pendapat, kesimpulan atau rekomendasi yang ditetapkan dalam laporan ini dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan dan mungkin berbeda atau bertentangan dengan, kesimpulan pendapat atau rekomendasi yang diungkapkan oleh Grup di tempat lain. Kami tidak berkewajiban untuk, dan tidak,memberitahukan perkembangan terkini atau terus mengikuti informasi terkini yang terdapat dalam laporan ini. Grup tidak menerima tanggung jawab untuk setiap kerugian atau kerusakan yang timbul akibat dari penggunaan seluruh atau setiap bagian dari laporan ini. Setiap penilaian, proyeksi dan prakiraan yang terkandung dalam laporan ini didasarkan pada sejumlah asumsi dan perkiraan dan tunduk pada kontinjensi dan ketidakpastian. Asumsi dan perkiraan yang berbeda dapat mengakibatkan hasil material yang berbeda pula. Grup tidak mewakili atau menjamin bahwa salah satu proyeksi penilaian atau prakiraan, atau salah satu dasar asumsi atau perkiraan, akan dipenuhi. Kinerja masa lalu bukan merupakan indikator yang dapat diandalkan untuk kinerja masa depan Grup tidak menjamin kinerja dari produk investasi atau pembayaran kembali modal dengan produk yang didistribusikan oleh PTBC. Investasi dalam produk ini bukan merupakan simpanan atau kewajiban lainnya dari Grup atau anak perusahaannya dan setiap jenis produk investasi memiliki risiko investasi termasuk hilangnya pendapatan dan modal yang diinvestasikan. Contoh yang digunakan dalam komunikasi ini hanya untuk ilustrasi. Semua materi yang disajikan dalam laporan ini, kecuali bila ditentukan lain, berada di bawah hak cipta Grup. Tak satu pun dari materi, maupun isinya, maupun salinannya, dapat diubah dengan cara apapun, ditransmisikan ke, disalin atau didistribusikan kepada pihak lain, tanpa izin tertulis dari perusahaan terkait yang menjadi bagian dalam Grup. Grup, berikut agennya, asosiasinya dan kliennya memiliki atau telah memiliki posisi panjang atau pendek pada efek atau instrumen keuangan lainnya yang disebut di sini, dan dapat setiap saat melakukan pembelian dan/atau penjualan terhadap kepentingan atau surat berharga dalam kapasitasnya sebagai prinsipal atau agen, termasuk menjual atau membeli dari klien atas dasar pokok dan dapat terlibat dalam transaksi yang tidak konsisten dengan laporan ini. Silahkan melihat website kami di www.commbank.co.id untuk informasi lebih lanjut. Jika Anda ingin berbicara dengan seseorang mengenai instrumen keuangan yang dijelaskan dalam laporan ini, silakan hubungi kami hubungi Call Centre kami di 5000 30 atau email kami di customercare@commbank.co.id.

*Subject to disclaimer

Gambar

Figure 2: Indonesia P/BV vs ROE premium versus the region

Referensi

Dokumen terkait

Menurut H.B Sutopo, “teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda, serta rekaman gambar.”

Teknik analisis data pada penelitian ini adalah: membaca berita utama surat kabar SIB yang menjadi objek kajian penelitian ini, mengidentifikasi penggunaan eufemisme yang terdiri

Dari simulasi panggilan suara pada teknologi WiMAX (IEEE 802.16e) yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil simulasi, nilai BER yang dapat dikatakan

Dalam tataran elit politik, wacana merupakan salah satu media yang sesuai untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat luas sehingga diharapkan tidak muncul

Penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi ekstrak akan meningkatkan intensitas warna dan bau sediaan, daya sebar, persen penghambatan DPPH, dan nilai SPF,

Dalam hal mengubah satu teks berita menjadi teks esai, seorang penulis dianggap berhasil apabila bisa mengambil inti dari teks bacaan yang telah dibacanya yang

Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis ingin memperbaiki sistem dengan cara membuat Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Tenaga Pengajar Pada Sekolah Luar Biasa

Dan dari 11 materi dalam mata pelajaran olahraga terlihat di SMP negeri terlihat yang paling lengkap memilki ketersediaan sarana prasarana olahraga adalah materi