• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh : Andreas Pembimbing : dr. Hesti Gunarti, Sp. Rad

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh : Andreas Pembimbing : dr. Hesti Gunarti, Sp. Rad"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh :

Andreas

Pembimbing :

(2)

BAB I. PENDAHULUAN

Transposition of the Great Arteries (TGA)

:

Defek jantung

kongenital,

posisi

aorta & arteri

pulmonalis tertukar

Normal:

aorta

(

posterior

, cenderung sisi kanan);

a.

pulmonalis

(

anterior

, cenderung sisi kiri)

Aorta muncul dari ventrikel kiri; a. pulmonalis dari

ventrikel kanan

Prevalensi:

5% - 7%

seluruh penyakit jantung

bawaan

TGA dengan derajat

percampuran darah tinggi

(3)

BAB I. PENDAHULUAN

Echokardiografi:

Penegakan diagnosis

Operator dependent (

kardiolog

)

Foto thorax:

Screening awal

pasien kecurigaan PJB

Alternatif modalitas

Beberapa kasus memiliki konfigurasi

jantung khas seperti

egg on a string sign

(4)

BAB I. PENDAHULUAN

Tujuan:

Melaporkan pasien sianosis dengan

diagnosis TGA, memiliki konfigurasi

jantung pada foto thorax:

egg on a string

sign

seperti pada referensi.

(5)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A.

Definisi TGA.

Malformasi

kardiovaskuler

kongenital

,

posisi

aorta & a. pulmonalis terbalik

.

Kelangsungan hidup bergantung pada

percampuran

sirkulasi

sistemik

&

pulmonal (ex.

AVSD

)

(6)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

B.

Epidemiologi

PJB

sianotik

tersering

=

1:4000

kelahiran hidup

Laki : wanita = 2:1 sampai 3:1

(7)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

C.

Patofisiologi

Transposition

hubungan

anteroposterior

(

normal

:

aorta

di

posterior a. pulmonalis)

Klasifikasi:

Dextro

transposition of the great

arteries

(d-TGA)

Levo

transposition of the great

arteries (l-TGA) atau

congenitally

corrected

TGA

• transposition physiology

transposition physiology

• untuk menunjang hidup perlu

defek

(8)

C.

Patofisiologi

Diagram anatomi

TGA

dengan

septum

interventrikular

intak

•Brickner ME. Congenital Heart Disease. In: Textbook of Cardiovascular Medicine. 3th ed. 2007.

(9)

Diagram anatomi

TGA

(A), dengan

septum

interventrikular

intak, PFO,

pelebaran arteri bronchialis. (B), dengan

VSD

, tanpa stenosis pulmonalis.

•Fulton DR. Congenital Heart Disease in Children and Adolescents. In: Hurst’s: The Heart. 12th ed. Volume two. 2008

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

(10)

Diagram hemodinamik

TGA

dengan

VSD

dan

PFO.

Aliran darah menuju paru

melalui defek septum ventrikel. Darah

dari paru akan melalui PFO dan VSD.

Saturasi O

2

78% masih dapat untuk

pertumbuhan.

•Fulton DR, Fyler DC. D-Transposition of the Great Arteries. In:: Pediatric Cardiology. 2nd ed. 2006

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

(11)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Diagram hemodinamik

TGA

dengan

VSD

dan

stenosis pulmonal.

Stenosis

pulmonal akan membatasi sirkulasi

pulmonal yang berlebihan sehingga

tekanan atrium kiri lebih rendah.

•Fulton DR, Fyler DC. D-Transposition of the Great Arteries. In:: Pediatric Cardiology. 2nd ed. 2006

C.

Patofisiologi

(12)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

D.

Perjalanan Penyakit

Sianosis muncul

sesaat

setelah lahir

Gejala kardiak muncul lebih awal bila

VSD

Tanpa intervensi, timbul gagal jantung

pada 1 bulan awal, dan hampir semua

meninggal pada usia 6 bulan.

(13)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

D.

Perjalanan Penyakit

TGA + VSD + pulmonal stenosis:

Gejala minimal

Sianosis minimal

Menyerupai TOF (

hemodinamik

).

(14)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

E.

Pemeriksaan

Fisik

Pasien

VSD :

Sianosis berat

Tachypnea, dyspnea

S

1

keras di parasternalis

bawah

S

2

split normal

Murmur jarang

Gagal jantung muncul

pada usia > 1 bulan &

PDA besar

Pasien

dengan

VSD

besar :

Sianosis ringan

Kurus

Murmur

sistolik

/

holosistolik

di

parasternalis

kiri

bawah

Gallop

(15)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

F.

Elektrokardiogram

RVH (gel P tinggi pada lead precordial)

tekanan ventrikel kanan meningkat

mencapai level sistemik

RAH

Deviasi axis ke kanan

(16)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

G.

Gambaran Foto Thorax

Egg on a string sign:

besar dan globular ≈

telur

Kecembungan

batas atrium kanan

abnormal

LAH

Penyempitan mediastinum superior:

telur yang

tergantung pada tali

a. pulmonalis ke kanan

atrofi thymus (stress induced hipoksia)

Hiperinflasi paru

(17)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

(a) Foto thorax neonatus, tampak

penyempitan mediastinum superior

,

kardiomegali

dengan kecembungan abnormal batas jantung kanan dan

peningkatan corakan vaskuler

– karakteristik

TGA

. (b) foto sama dengan (a)

dengan animasi karakteristik konfigurasi

egg on a string sign.

(c) foto thorax

neonatus dengan mediastinum dan thymus normal.

•Ferguson EC. Classic Imaging Signs of Congenital Cardiovascular Abnormalities. RadioGraphics. 2007

G.

Gambaran Foto Thorax

(18)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

H.

Echokardiogram

Penegakan diagnosis

Visualisasi

aorta di anterior a. pulmonalis

&

berasal dari

ventrikel kanan

(berlaku sebaliknya)

(19)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Echokardiografi

TGA

proyeksi

subxiphoid long-axis

, tampak

A.

pulmonalis utama

berasal dari

ventrikel kiri

Echokardiografi

TGA

proyeksi

subxiphoid short-axis

, tampak

Aorta

berasal dari

ventrikel kanan

.

•Fulton DR, Fyler DC. D-Transposition of the Great Arteries. In:: Pediatric Cardiology. 2nd ed. 2006

H.

Echokardiogram

(20)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Echokardiografi septum interatrial TGA proyeksi

subxiphoid long-axis

, A.

sebelum septostomy, tampak septum primer

menonjol ke atrium kanan

. B.

Setelah septostomy, tampak sisa septum primer .

•Fulton DR, Fyler DC. D-Transposition of the Great Arteries. In:: Pediatric Cardiology. 2nd ed. 2006

H.

Echokardiogram

(21)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

I.

Diagnosis Banding

1.

TOF (

hemodinamik

mirip TGA)

VSD, overriding aorta, RVH,

stenosis pulmonalis

sianosis berkaitan dengan stenosis pulmonalis

( tahun pertama)

Gejala khas:

sianosis

,

spell

, dan

squatting

.

Foto thorax:

Konfigurasi jantung

Boot shaped

(RVH, segmen a.

pulmonalis cekung) dengan

ukuran normal

(22)

Diagram skematik

TOF

•Brickner ME. Congenital Heart Disease. In: Textbook of Cardiovascular Medicine. 3th ed. 2007.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

I.

Diagnosis Banding

(23)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

(a) Foto thorax neonatus, dengan

TOF,

tampak

arcus aorta di kanan,

dengan

pergeseran apeks ke cranial

(RVH) dan

cekungnya

proyeksi

a. pulmonalis

utama

boot shaped sign

. (b) diagram animasi foto (a).

•Ferguson EC. Classic Imaging Signs of Congenital Cardiovascular Abnormalities. RadioGraphics. 2007

I.

Diagnosis Banding

(24)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Foto thorax pasien

TOF

,

tampak karakteristik

ukuran

jantung

normal

,

apeks

terangkat

segmen

arteri

pulmonalis

cekung

,

dan

corakan vaskuler menurun.

•Johnson W, Moller J. Cardiac conditions associated with right-to-left shunt (cyanotic lesions). In: Pediatric Cardiology: The Essential Pocket Guide. 2008

I.

Diagnosis Banding

(25)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

I.

Diagnosis Banding

2.

PAPVR

(Partial Anomalous Pulmonary Venous Return)

Anomali muara vena pulmonalis:

Supra kardiak (VCS)

Kardiak (atrium kanan atau sinus venosus)

Infra kardiak (VCI atau v. hepatika)

Darah mengalir ke

atrium kanan

,

ventrikel kanan

,

dan

a.pulmonalis

, sehingga jantung kiri kadang

menjadi lebih kecil.

(26)

Diagram

skematik

PAPVR.

Vena pulmonalis

bermuara ke

atrium kanan

, sebagian lagi ke

atrium kiri

•Purwohudoyo SS. Pemeriksaan Kelainan-Kelainan Kardio Vaskular dengan Radiografi Polos. Penerbit Universitas Indonesia. 2011.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

I.

Diagnosis Banding

(27)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

I.

Diagnosis Banding

2.

PAPVR

Foto thorax:

Scimitar vein

(

v. pulmonalis

yang mengalami anomali

muara) , opasitas curvilinier di batas jantung kanan

mulai

pertengahan hilus

sampai

cardiophrenic angle

.

Pembesaran atrium kanan, ventrikel kanan, dan a.

pulmonalis ≈

ASD

(28)

(a) Foto thorax pasien

PAPVR

, tampak opasitas curvilinier mulai

dari hilus kanan ke cardiophrenic angle

scimitar sign

. (b) foto

thorax (a) dengan animasi.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

•Ferguson EC. Classic Imaging Signs of Congenital Cardiovascular Abnormalities. RadioGraphics. 2007

I.

Diagnosis Banding

(29)

BAB III. LAPORAN KASUS

IDENTITAS

Nama : An. Z A

Umur : 2 Tahun 3 bulan

Sex

: Perempuan

Alamat : Kretek, Bantul

Keluhan : badan biru, sesak napas

(30)

Badan biru (sianosis)

MASALAH UTAMA

BAB III. LAPORAN KASUS

ANAMNESIS

(31)

BAB III. LAPORAN KASUS

ANAMNESIS (

4 Januari 2014

)

Jam 14.00

Demam dan

menangis

Sesak napas &

badan biru

Dibawa ke

PKU

Bantul

Jam 18.00

Knee-chest

position

RL bolus 40 cc

Diazepam 5mg

(rectal)

Propiretik 80 mg

Rujuk ke RSS

(32)

BAB III. LAPORAN KASUS

ANAMNESIS (

4 Januari 2014

)

Riwayat Penyakit Dahulu

Demam (-), batuk (-)

Echokardiografi (28 September 2012) : TGA dan

AVSD komplit

(33)

Foto echokardiografi pasien, dikesankan

TGA

dan

AVSD komplit

Echokardiografi

28 September 2012

(34)

Kesan Umum: sakit berat, somnolent

Tanda Vital

Nadi

:

120x/menit

, reguler, isi dan

tegangan normal, sama pada keempat ekstremitas

Respirasi

: 36 x/menit, reguler

Suhu aksilla

:

38,6°C

(aksila)

Tekanan darah

: 113/40 mmHg

Simpulan

:

Takikardi

&

Demam

BAB III. LAPORAN KASUS

PEMERIKSAAN UMUM

(35)

• Sianosis (+)

, hematoma (-)

KULIT

• Tidak ada pembesaran limfonodi

KELENJAR LIMFE

• Nyeri tekan (-), bengkak (-), atrofi otot (-)

OTOT

• ROM normal,

CRT ≈ 3 detik, Jari tabuh (+)

EKSTREMITAS

PEMERIKSAAN FISIK

(4 Januari 2014)

(36)

Bentuk

: mesosefal

Mata

: oedem palpebra (-), Konjungtiva

Anemis (-), Sklera ikterik (-)

Hidung

: discharge (-), bentuk normal, nasal

flare (-)

Telinga

: bentuk dan letak dalam batas normal

Mulut

:

Tidak ada stomatitis

Faring

: hiperemis (-), tonsil tidak membesar

Gigi

: caries (–)

Bibir

:

sianosis (+)

Kepala

(37)

• Limfonodi colli tidak teraba, JVP tidak meningkat

LEHER

• Simetris, ketinggalan gerak (-),

retraksi (+) subcostal

DADA

• Batas jantung : kesan batas jantung normal,

tidak ada

cardiomegali

• Suara jantung : S1 tunggal,

S2 split konstan dan kesan keras,

bising (-), gallop(-)

Jantung

(38)

Kanan

DEPAN

Kiri

tidak ada ketinggalan gerak,

retraksi (+) subcostal

Inspeksi

tidak ada ketinggalan gerak,

retraksi (+) subcostal

fremitus sama dengan kiri

Palpasi

fremitus sama dengan kanan

Sonor

Perkusi

Sonor

suara dasar vesikular normal, tidak

terdengar suara tambahan

Auskultasi

suara dasar vesikular normal,

tidak terdengar suara tambahan

Kanan

BELAKANG

Kiri

tidak ada ketinggalan gerak

Inspeksi

tidak ada ketinggalan gerak

fremitus sama dengan kiri

Palpasi

fremitus sama dengan kanan

Sonor

Perkusi

Sonor

suara dasar vesikular normal tidak

terdengar suara tambahan

Auskultasi

suara dasar vesikular normal

tidak terdengar suara tambahan

Simpulan:

retraksi subcostal biateral

(39)

Inspeksi

: permukaan dinding perut

sejajar dinding dada

Auskultasi

: bising usus normal

Palpasi

: supel, nyeri tekan, Hepar dan

Lien tidak teraba

Perkusi

: timpani (+) normal

Simpulan:

pemeriksaan abdomen dalam batas normal

(40)

Anus

: tidak ada hemoroid maupun

fisura

Inguinal

: tidak teraba limfonodi

Genital

: jenis kelamin laki-laki, Fimosis

(-)

ANOGENITAL

(41)

Hasil Laboratorium

(4 Januari 2014)

AGD (RM

5 liter/menit

)

04/01/2014

pH

7,183

pCO

2

24.8

pO

2

25.8

HCO

3

9.1

BE

- 17.5

AaDO

369.5

SaO

2

29.3%

KESAN:

asidosis metabolik berat dengan

hipoksemia berat

(42)

Kardiomegali

(CTR =0,62)

konfigurasi

egg on a string

sign

disertai

penyempitan

mediastinum superior

dan

peningkatan

corakan

vaskuler

,

menyokong

gambaran

TGA

BAB III. LAPORAN KASUS

Foto Thorax

(43)

Diagnosis Kerja

Cyanotic spell

AVSD komplit dan

TGA

dengan

stenosis pulmonal suspek

Penurunan kesadaran ec

hipoksia lama karena spell

suspek

(44)

FOLLOW UP

5/1/2014

6/1/2014

KU

CM, stabil, akral hangat

Menurun

muntah 1x,

, Diare 10 x,

napas gasping

VS

37,7

99/33 mmHg, MAP 60, RR

o

C

, HR 157 x/mnt,

48 x/mnt

37,2

o

C, HR 159 x/mnt,

54/19 mmHg,

MAP 34

, RR

33 x/mnt

Pulse

oksimetri

71%

(RM 5 liter/mnt)

78% (RM 5 liter/mnt)

Plan

Intubasi, NGT (

segar

), Dobutamin, dan nor-

darah

adrenalin

(45)

Diagnosis Akhir

- Diagnosis fungsional

:

DC

- Diagnosis anatomis

: AVSD komplit

dan

TGA

- Diagnosis etiologi

: PJB sianotik

Pneumonia

Syok septik

Perdarahan gastrointestinal

Cyanotic spell

Diare cair akut tanpa dehidrasi

(46)

BAB IV. PEMBAHASAN

Foto thorax masih memegang peranan

penting untuk

screening awal

PJB (+

perjalanan klinis)

informasi penting posisi, ukuran dan

konfigurasi

jantung

dan

vaskuler utama

Tidak seperti echokardiografi (

dapat

visualisasi struktur intrakardiak)

Proyeksi PA/AP dan lateral

(47)

Sistematik pembacaan foto

thorax

neonatus

dengan

kecurigaan PJB.

BAB IV. PEMBAHASAN

(48)

BAB IV. PEMBAHASAN

1.

Skeleton:

Dapat membantu penegakan diagnosis

PJB

Down syndrome

(11 pasang costa)

Alagille syndrome

(butterfly vertebra)

Coarctation of the aorta

(rib notching)

Kasus

tidak

ditemukan

kelainan

skeleton

TGA, TOF

&

PAPVR

tidak selalu

disertai abnormalitas skeleton

(49)

BAB IV. PEMBAHASAN

Kasus

Literature

TOF

1.

Skeleton:

Literature

TGA

Literature

PAPVR

(50)

BAB IV. PEMBAHASAN

2.

Jantung:

Posisi apeks

: levo-/dextro-/mesocardia

Ukuran

: gambaran seluruh struktur

jantung dalam rongga pericardium

Volume tiap ruang jantung

Tebal dinding jantung

Cavum pericardium

Struktur lain (ex tumor, udara/pneumopericardium)

Bentuk

:

konfigurasi

jantung

dapat

mengarahkan

pada

kondisi

patologis

(51)

BAB IV. PEMBAHASAN

Kasus

kardiomegali

Literature

TOF

woodenBoot

shaped sign

Ukuran jtg

normal

Literature

TGA

Egg on a

string sign

kardiomegali

Literature

PAPVR

Scimitar

sign

Ukuran jtg

normal /

2.

Jantung:

(52)

BAB IV. PEMBAHASAN

3.

Pembuluh Darah Utama:

(aorta & a. pulmonalis)

Aorta

:

Arcus aorta - tekan batas lateral trachea & mendeviasi

- arcus aorta di

kanan

, 90% PJB (t.u

TOF

)

Arteri pulmonalis

:

Prominent defek dengan shunt

kiri ke kanan

Hilang hipoplasia, sering karena

obstruksi

jalur keluar

(53)

BAB IV. PEMBAHASAN

Kasus

Mediastinum

superior

sempit

Literature

TOF

Mediastinum

sup

dapat

sempit

ec

overiding aorta

& a.pulmonalis

lebih kecil

(cekung)

Literature

TGA

Mediastinum

superior

sempit

e.c a.

pulmonalis

lebih ke

kanan &

hiperinflasi

paru

Literature

PAPVR

Mediastinum

sup

dapat

sempit

Hipoplasia

a.pulmonalis

kanan

(scimitar

syndrome)

3.

Pembuluh Darah Utama:

(aorta & a. pulmonalis)

(54)

BAB IV. PEMBAHASAN

4.

Thymus

Thymus prominent dapat memberi kesan

kardiomegali

Batas

bergelombang

e.c indentasi costa

Hipoksia

atrofi

(ex TGA) memberi

kesan mediastinum superior sempit

TOF & PAPVR tidak terdapat literature

mengenai thymus

(55)

BAB IV. PEMBAHASAN

Kasus

Literature

TOF

Literature

TGA

Literature

PAPVR

4.

Thymus

Thymus ???

Foto lateral (-)

(56)

BAB IV. PEMBAHASAN

5.

Situs

Situs solitus (normal)

Kanan

: paru (3 lobus), bronchus utama pendek,

atrium dari vena sistemik, VCI, hepar

Kiri:

paru (2 lobus), bronchus utama panjang, atrium

dari vena pulmonalis, gaster, lien

Situs inversus

Kebalikan

situs solitus secara keseluruhan

Situs ambiguous

hepar di

midline

, gaster sulit ditentukan pada CXR

TGA, TOF, maupun PAPVR

tidak selalu diikuti

(57)

BAB IV. PEMBAHASAN

Kasus

Hepar di kanan

Lien di kiri

(

Situs solitus

)

Literature

TOF

Literature

TGA

Literature

PAPVR

5.

Situs

(58)

BAB IV. PEMBAHASAN

6.

Paru

Corakan vaskuler & aliran darah pulmonal

Meningkat:

shunt kiri ke kanan

dilatasi a.pulmonalis

sampai tepi

(

tervisualisasi

sampai

tepi

lapang paru)

Menurun

:

Hilus kecil

Sebagian besar

lapang paru

lusen

(59)

BAB IV. PEMBAHASAN

Kasus

Corakan ↑

Literature

TOF

Corakan

Literature

TGA

Corakan ↑

Literature

PAPVR

Corakan

/ N

6.

Paru

(60)

Diagram alur pendekatan

pasien dengan kecurigaan

PJB

BAB IV. PEMBAHASAN

(61)

BAB V. KESIMPULAN

Perempuan 2 Th dengan

keluahan utama

sianosis,

pada foto thorax:

Kardiomegali

Egg on a string sign

Globular ec abnormalitas

batas atrium kanan ≈

telur

Penyempitan mediastinum

superior

telur

yang

tergantung pada tali

Corakan vaskuler meningkat

Echokardiografi:

TGA

& AVSD komplit

Transposition of the

Great Arteries

(62)

62

TERIMA KASIH

MOHON ASUPAN

(63)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Endocardial cushion defect/AVSD. (a,b) foto angiokardiografi proyeksi lateral

menunjukkan

pemendekan jalur masuk ventrikel kiri

dan

elongasi

serta

penyempitan jalur keluar ventrikel kiri

goose neck sign

. (c) diagram proyeksi

AP, tampak batas medial ventrikel kiri cekung (1) menyebabkan penyempitan

jalur keluar ventrikel kiri (2).

Gambar

Diagram  anatomi  TGA   dengan  septum  interventrikular intak
Diagram  anatomi  TGA     (A),  dengan  septum  interventrikular  intak,  PFO,  pelebaran arteri bronchialis
Diagram  hemodinamik  TGA   dengan  VSD dan PFO. Aliran darah menuju paru  melalui  defek  septum  ventrikel
Diagram  hemodinamik  TGA   dengan  VSD  dan  stenosis  pulmonal.  Stenosis  pulmonal  akan  membatasi  sirkulasi  pulmonal  yang  berlebihan  sehingga  tekanan atrium kiri lebih rendah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Digunakan untuk formasi karbonat, dirancang untuk menghasilkan “dissolving power” yang ekonomis dari HCl pada saat mencapai korosi yang paling rendah (terutama pada

merupakan produk akhir yang akan dijual, tapi merupakan komponen yang dapat diproduksi dan dirakit menjadi satu unit produk. Modul- modul ini mungkin merupakan komponen inti dari

1. Kampung Douwbo dan Syurdori adalah bagian dari Distrik Supiori Timur Kabupaten Supiori berdasrkan aspirasi murni dari masyarakat dan telah disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum

Batam (Lembaran Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahun 1 Tahun 1999 999 Nomor Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

1. Alasan para malaikat mempertanyakan kepada Allah SWT tentang penciptaan manusia menurut Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 30

‘I don’t think mother or child is going to mind,’ said Myra, disappearing into Mr Hamilton’s pantry to use the telephone.. ‘But what will I say?’ This I directed to the

Penyeleksian Data (Decision), pada aktifitas ini jika user telah mengisi semua Tab Field yang ada di aplikasi tersebut, maka bisa langsung menekan button atau tombol

File Stego WAV yang dihasilkan mempunyai ukuran, sampling rate, resolusi, channel, dan durasi yang tidak berubah atau sama dengan file cover WAV, yaitu ukuran 10,9 MB