• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTIKEL SIYANTO NPM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ARTIKEL SIYANTO NPM"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI KELUARGA MISKIN DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN

ANAK (STUDI KASUS RENAH SUNGAI BESAR KECAMATAN LIMBUR

LUBUK MENGKUANG KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI)

ARTIKEL

SIYANTO

NPM. 11070006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATRA BARAT

PADANG

2015

(2)
(3)

STRATEGI KELUARGA MISKIN DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN

ANAK (STUDI KASUS RENAH SUNGAI BESAR KECAMATAN LIMBUR

LUBUK MENGKUANG KABUPTEN BUNGO PROVINSI JAMBI)

Siyanto

1

Dr. Maihasni, M.Si

2

Faishal Yasin, M.Pd

3

Pogram Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatra Barat

ABSTRACT

Jurnal examines the strategies of poor families in meeting the needs of children Limbur District of Lubuk Mengkuang Bungo district in Jambi province. Citizen Indonesia seharus a place habitable because they Indonesia is rich with nature and its growth, but behind it many residents Indonesia are difficult to meet their needs, specifically in the village Renah Great River District of Limbur Lubuk Mengkuang Bungo with just edged searches agricultural rubber they are difficult to meet the needs of children both boards, clothing and food. This study aimed to describe the strategy of poor families in meeting the needs of children.

These results indicate that a variety of strategies that do poor families in meeting the needs of children 1) Utilize yard. 2) Raising animals include: raising cattle chicken, ducks, cattle herding goats. 3) Inflate the craft. 4) Performing loans include: a) Borrowing to relatives, b) Borrowing to toke sap.

1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatra Barat 2011 2

Pembimbing I Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat 3

(4)

STRATEGI KELUARGA MISKIN DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN

ANAK (STUDI KASUS RENAH SUNGAI BESAR KECAMATAN LIMBUR

LUBUK MENGKUANG KABUPTEN BUNGO PROVINSI JAMBI)

Siyanto

1

Dr. Maihasni, M.Si

2

Faishal Yasin, M.Pd

3

Pogram Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatra Barat

ABSTRAK

Jurnal mengkaji tentang strategi keluarga miskin dalam memenuhi kebutuhan anak Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Warga negara Indonesia seharus mendapat tempat yang layak huni kerena Indonesia kaya dengan alam dan tumbuhanya, namun dibalik itu banyak warga Indonesia yang susah untuk memenuhi kebutuhannya, khusus di Desa Renah Sungai Besar Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang Kabupaten Bungo dengan bermata pencarian pertanian karet mereka sulit untuk memenuhi kebutuhan anak baik dari papan, sandang dan pangan penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi keluarga miskin dalam memenuhi kebutuhan anak.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berbagai strategi yang dilakukan keluarga miskin dalam memenuhi kebutuhan anak 1) Memanfaatkan pekarangan rumah. 2) Melihara ternak antara lain: melihara ternak ayam kampung, melihara bebek, memilihara ternak kambing. 3) Mengembang kerajinan. 4) Melakukan pinjaman antara lain: a) Meminjam kesanak saudara, b) Meminjam ketoke getah.

1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatra Barat 2011 2Pembimbing I Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

(5)

PENDAHULUAN

Kemiskinan merupakan masalah sosial yang bersifat global. Artinya kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi dan menjadi perhatian banyak orang di dunia ini. Meskipun dalam tingkat yang berbeda, tidak ada satu pun negara di jagat

raya ini yang “kebal” dari kemiskinan.

Kemiskinan bukan hanya dijumpai di Indonesia, India, Sri Lanka dan Argentina, melainkan juga ditemukan di Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Australia. Semua negara di dunia ini sepakat bahwa kemiskinan merupakan problem kemanusiaan yang menghambat kesejahteraan dan peradaban. Semua umat manusia di planet ini setuju bahwa kemiskinan harus dan bisa ditanggulangi (Suharto, 2009:14).

Pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan merupakan indikator penting untuk memperlihatkan keberhasilan pembangunan suatu negara. Setiap negara akan berusaha keras untuk mencapai ekonomi yang optimal dan menurunkan angka kemiskinan. Indonesia, kemiskinan sudah sejak lama menjadi persoalan bangsa, dimana hingga sekarang masih belum menunjukkan tanda-tanda berakhir berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional, (susemas) yang dilakukan BPS, jumlah penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan tahun 2009 tercatat masih cukup besar yakni, 32,5 juta jiwa atau lebih kurang 14,2 persen (Jonaidi, 2012:141).

Provinsi Jambi pada tahun 2012 mayoritas rumah tangga miskin tinggal di pedesaan dimana persentasenya mencapai 83,00 persen, sedangkan rumah tangga miskin yang tinggal daerah perkotaan hanya sebesar 17,00 persen. Ini memperlihatkan bahwa di Provinsi Jambi, kemiskinan diindentikkan dengan rumah tangga di pedesaan ( Nopriansyah, dkk, 2015:124).

Selain faktor eksternal (penyebab dari luar keluarga) yang mengakibatkan tercipta keluarga miskin di atas, terdapat beberapa faktor internal yang ada pada keluarga miskin tersebut antara lain: rendahnya pendidikan, rendahnya keterampilan mereka, rendahnya motivasi hidup mereka, rendahnya kemauan untuk mengembangkan diri dan sebagainya (Sjafri, 2014:2).

Keluarga miskin pada dasarnya terdiri dari keluarga yang tingkat pendapatan dan penghasilan ekonominya adalah relatif rendah. Berdasarkan indikator yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2013, rendahnya tingkat penghasilan dan pendapatan ekonomi keluarga atau yang disebut dengan keluarga miskin tersebut dapat dilihat beberapa indikator:

1. Rumah yang tidak permanen 2. Sempitnya tanah yang ditempati 3. Kualitas kesehatan yang sangat buruk 4. Lingkungan keluarga yang tidak sehat 5. Kualitas makanan/kalori yang dikonsumsi

tidak memadai dari sisi kesehatan 6. Fasilitas air minum

7. Fasilitas jamban/WC 8. Status tanah tempat tinggal 9. Status tempat tinggal.

Desa Renah Sungai Besar Kepala Keluarga yang miskin yaitu sebanyak 54 keluarga miskin. Rata- rata setiap kepala keluarga yang mempunyai anak lebih dari empat 4 (empat). Mereka merupakan keluarga miskin yang bekerja sebagai petani karet dengan penghasilan rata-rata per harinya sebesar Rp, 48.800 dengan penghasilan rata-rata per kepala keluarga per bulannya sebesar Rp 1.464.000, mereka memperoleh uang hasil penjualan karet 1 kali dalam seminggu dengan menyadap karet selama 6 hari jika cuaca cerah dan bisa sampai 3 hari dalam seminggu apabila cuaca sedang buruk.

Berdasarkan permasalahan diatas maka bagaimanakah strategi keluarga miskin dalam memenuhi kebutuhan anak di Desa Renah Sungai Besar Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang Kabupaten Bungo Provinsi Jambi?. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: mendeskripsikan strategi keluarga miskin dalam memenuhi kebutuhan anak di Desa Renah Sungai Besar Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang Kabupaten Bungo Provinsi Jambi.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teori pilihan rasional dikemukakan oleh James S, Coleman, dimana

pada dasarnya bahwa” tindakan perorangan

mengarahkan kepada suatu tujuan dan tujuan itu (dan dengan tindakan-tindakan itu) dibentuk oleh nilai-nilai atau pilihan-pilihan”. Selanjutnya Coleman berargumen bahwa sebagian besar maksud teoritis,

(6)

membutuhkan suatu konseptualisasi yang sama mengenai aktor, aktor rasional yang berasal dari ilmu ekonomi, konseptualisasi yang sama mengenai memilih tindakan-tidakan yang akan memaksimalkan manfaat, atau pemuasan kebutuhan-kebutuhan atau keinginan-keinginan mereka (Ritzer, 2003:394).

Ada lagi teori lain dikemukakan oleh Weber sebagai pengemuka exemplar dari paradigma ini mengartikan sosiologi sebagai studi tindakan sosial antar hubungan sosial kedua hal itulah yang menurutnya menjadi pokok persoalan sosiologi inti tesis adalah

“tindakan yang penuh arti” dari individu.

Tindakan yang dimaksud itu adalah tindakan individu sepanjang tidakannya itu mempunyai makna atau arti subyektif bagi dirinya dan diarahkan kepada tindakan orang lain. Sebaliknya tindakan individu yang diarahkan kepada benda mati atau objek fisik semata tanpa dihubungkan dengan tindakan orang lain bukan merupakan tindakan sosial. Tindakan seorang melemparkan batu kedalam sungai bukan tindakan sosial. METODOLOGI PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan tipe deskriptif. Pemilihan informan dilakukan dengan cara purposive sampling, yaitu pengambilan informan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu dengan jumlah informan 10 orang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi non partisipan, dan wawancara mendalam. Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data menurut Milles dan Huberman yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/ verifikasi.

TEMUAN DAN PEMBAHASAN 1. Pemanfaatan Pekarangan Rumah

Indonesia memiliki sumber potensi alam beragam dari berbagai wilayah, baik sebagai sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Semua sumber ini dapat diperoleh dengan mengelola lahan pertanian. Pemanfaatan lahan untuk pertanian mampu untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan apabila kita tidak mempunyai lahan pertanian

yang cukup, kita bisa memanfaatkan sumber daya yang tersedia dilingkungan sekitar salah satunya dengan pemanfaatan pekarangan yang ada disekitar rumah. Pekarangan rumah jika dikelola secara intensif akan dapat memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga, selain itu juga dapat memberikan sumbangan pendapatan bagi keluarga, sehingga dapat menambah pendapatan keluarga dan kebutuhan anak terpenuhi. Isi dalam pekarangan adalah sayuran pucuk ubi, talas, cabe, jahe.

2. Memelihara Ternak

Selain pemanfaatan dari pekarangan rumah, keluarga miskin juga memanfaatkan salah satunya sumber daya berupa peternakan. Ternak yang mereka pelihara seperti beternak ayam kampung, bebek dan kambing. Keluarga miskin hanya mengembala dan hasil dibagi dua, Mereka membuat kandang dibawah rumah yang mereka tempati,

a. Ayam kampung

Ayam merupakan jenis unggas yang seringkali kita jumpai diperkampungan dan perdesaan terutama didaerah yang jauh dari keramaiaan. Pemeliharaan yang mudah menjadi alasan masyarakat pedesaan untuk memilih beternak ayam sebagai usaha tambahan mereka. Pemeliharaan ayam kampung tidaklah sesulit pemeliharaan ayam buras atau ayam potong, pemeliharaan ayam kampung hanya perlu membuat kandang untuk tempat mereka pulang kekandang disaat sore hari. Sistem pemeliharaan ayam kampung dipedesaan terutama di Desa Renah Sungai Besar masih bersifat tradisional yaitu ayam dibiarkan lepas begitu saja dan dibiarkan mencari makan sendiri. Selain dari kebiasaan setempat, pemeliharaan yang begitu mudah menjadi alasan masyarakat Desa Renah Sungai Besar memelihara ayam. Karena hasil penjualan dari ayam kampung bisa menambah penghasilan bagi keluarga miskin dalam memenuhi kebutuhan anaknya. b. Memelihara Ternak Bebek

Selain memelihara ternak ayam kampung ada juga yang memilih untuk memelihara bebek dalam memenuhi kebutuhan keluarganya. Alasanya memelihara bebek, karena pemeliharaan bebek lebih mudah di bandingkan ayam, selain itu bebek tidak mudah terserang virus / penyakit.

(7)

c. Memelira Ternak Kambing

Keadaan geografis dengan kondisi alam yang masih hijau Desa Renah Sungai Besar sangat tepat untuk memelihara hewan ternak terutama memelihara ternak kambing, dengan adanya memelihara hewan ternak tersebut, diharapkan akan mampu memberi nilai tambah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ada di Desa Renah Sungai Besar, bentuk kandang sederhana hanya di bikin dibawah rumah mereka dengan luas 2 meter persegi yang terbuat dari kayu buat yang diambil dari hutan dan mekeka dapat ternak atau modal dari memilira ternak orang lain yang kemudian dibagi hasil, kemudian hasil dari itu dikemabang biakkan.

3. Membuat Kerajinan

Selain memanfaatkan perkarangan rumah memelihara ternak mengembangkan kerajianan juga menjadi strategi bagi keluarga miskin khususnya bagi keluarga miskin yang ada di Desa Renah Sungai Besar untuk memenuhi kebutuhan keluarga termasuk kebutuhan anaknya. adapun jenis kerajinan yang dikembangkan di antaranya ialah alat tangkapan ikan seperti jala dan kukah ikan, serta mengembangkan kerajinan yang terbuat dari rotan seperti keranjang motor, ambung, ada juga kerajinan yang terbuat dari bambu seperti tampi beras dan bakul. Kemudian mereka jual kepasar terdekat.

4. Meminjam Uang

Meminjam merupakan suatu usaha atau strategi yang dilakukan masyarakat miskin dalam memenuhi kebutuhan keluarganya, selain berfungsi sebagai tempat pinjaman. Pinjaman juga dapat menghubungkan individu atau masyarakat dari satu ke lainnya sehingga menimbulkan suatu hubungan antar individu tersebut. Seperti masyarakat yang ada di Desa Renah Sungai Besar mereka menyebarluaskan jaringan mereka agar tetap bertahan hidup dengan harapan agar ekonomi mereka lebih baik kedepannya. Melakukan pinjaman uang merupakan suatu alternatif yang di pilih masyarakat miskin dalam memenuhi kebutuhan keluarganya terutama kebutuhan bagi anaknya, jumlah uang yang di pinjan Rp. 30.000-50.000

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang didasarkan pada data, observasi langsung di lapangan serta uraian pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan

a. Memilira ternak ayam kampung b. Memilirakan ternak bebek c. Memilihara ternak kambing d. Membuat kerajina

e. Meminjam uan

Berdasarkan kesimpul di atas, maka saran yang dirasakan perlu untuk disampaikan yaitu:

a. Agar tingkat kesejahteraan petani karet meningkat terutama bagi keluarga miskin perlu adanya kesadaran pola hidup yang hemat, kreatif dan inovatif agar terbebas dari kemiskinan.

b. Agar terbebas dari kemiskinan kita perlu menanamkan betapa pentingnya pendidikan, karena pendidikan lah yang mampu membangkit dan melepaskan kita dari garis lingkar kemiskinan.

c. Di mohon kepada pemerintah setempat agar tidak lupa memperhatikan masalah kemiskinan ditempat serta berusaha untuk mengatasinya dengan cara pemberian modal usaha.

DAFTAR PUSTAKA

Jonaidi Arius. 2012. Analisis Pertumbuhan

Ekonomi Dan Kemiskinan Di

Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi

(Volume 1 No 1tahun 2012). Hlm 141.

Nopriansyah. 2015. Determinan Kemiskinan

Rumah Tangga Di Provinsi Jambi. Jurnal perspektif pembiayaan dan

pembangunan daerah (volume 2 no3 tahun 2015). Hlm 124.

Ritzer, George dan Goodman, Douglas J. 2003.teori sosiolgi modern. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sjafri, Agus. 2014. Kemiskinan dan

Pemberdayaan Kelompok.

Referensi

Dokumen terkait

(BKKBN 2012, 2016). Pernikahan dini adalah suatu pernikahan yang salah satu atau kedua pasangan berusia di bawah usia minimal untuk melakukan pernikahan, yaitu 21 tahun

Salah dalam menentukam harga yaitu menjual produk dengan harga yang tinggi akan berakibat fatal terhadap produk yang di tawarkan dan berakibat terhadap tidak lakunya

Hambatan penyelesaian proyek akhir menurut pandangan dosen pembimbing adalah: (1) Hambatan pada saat persiapan meliputi: mendapatkan topik permasalahan dan judul

Tabel 2 merupakan rekapitulasi beban emisi SO2 dan NOx dari kegiatan industri di Karang Pilang Surabaya, sedangkan Tabel 3 adalah data indusri yang mempunyai

Ruang terbuka publik yang memberikan kenyamanan terhadap pengguna adalah terdapat banyak teduhan, pedestrian yang baik, tempat duduk, arena bermain anak, tempat jualan makanan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai maximum power density dari suatu PMFC dengan melakukan variasi jenis material anoda seperti carbon felt, besi, dan seng serta

Keduanya juga sependapat, bahwa bentuk kehidupan awal adalah aseksual (tak berjenis kelamin), pula keduanya sependapat bahwa bentuk kehidupan berevolusi, dari bentuk yang

Konsepsi dasar mengenai hakikat mengandung pengertian tentang tujuan hidup manusia. Proses menjadi manusia merupakan sebuah peziarahan, perjalanan panjang dan berliku untuk