FLAGELATA
(MASTIGOPHORA)
Flagelata darah & jaringan banyak yg sebagian
hidupnya berada di tubuh vertebrata atau serangga sebagai hospes perantara
Genus yang penting bagi kesehatan manusia :
a. Genus Trypanosoma, memiliki 3 spesies yg patogen pd manusia yaitu :
Trypanosoma rhodesiense Trypanosoma gambiense Trypanosoma cruzi
Penyakit yg disebabkan oleh ke 3 spesies tsb disebut tripanosomiasis
b. Genus Leishmania, yaitu :
Leishmania donovani
Leishmania brazieliensis Leishmania tropica
Ciri morfologi Umum (1)
Famili Trypanosomidae bersifat polimorfik
(setiap stadium memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda)
memiliki 2 bentuk stadium utama :
Stadium flagelata berbentuk langsing,
memanjang, sering melengkung, ekstrasel
Stadium non flagelata berbentuk bulat/
lonjong, intrasel
Permukaan tubuh memiliki lapisan yg lentur Bentuk inti : bulat/lonjong, dibagian tengah,
Ciri morfologi Umum (2)
Kinetoplas : bentuk bulat/batang yg ukurannya
> kecil dibandingkan inti, letak di depan/ belakang
(kinetoplas = inti pelengkap & terdapat dalam bentuk blefaroplas atau benda parabasal)
Flagela seperti cambuk halus, flagela tdk
selalu ada pd stadium Flagellata
Memiliki undulating membran yg panjangnya
Reproduksi
Memperbanyak diri dg binary longitudinal
fission
Pembelahan dimulai dr kinetoplas & diikuti
oleh pembelahan inti setelah itu sitoplasma membagi diri secara longitudinal
Bagian tubuh yg waktu membelah tdk
mendapatkan flagel & undulating membrane maka akan membentuk flagel & undulating membrane yg baru
Stadium
1. Amastigot (leismania) : intrasel, bentuk
bulat/lonjong, memiliki 1 inti & 1 kinetoplas, tidak memiliki flagel
2. Paramastigot : mirip dg amastigot, sudah mulai terbentuk flagela
3. Promastigot (leptomonas) : bentuk
memanjang dg 1 inti di sentral, 1 flagela
panjang keluar dr bagian anterior (di tempat kinetoplas), belum tampak undulating
4. Epimastigot (kritidia) : ekstrasel, bentuk
memanjang dg kinetoplas terdapat di depan inti, sudah tampak undulating membran
pendek yg menghubungkan flagel dg tubuh parasit
5. Tripomastigot (tripanosoma) : bentuk badan langsing memanjang & melengkung, inti di
sentral, Kinetoplas berada di dekat ujung
posterior, flagela pd stadium ini membentuk 2 – 4 kurva undulating membrane
Daur hidup
Memerlukan 2 jenis hospes yaitu vertebrata
dan artropoda
Memiliki beberapa satdium dan masing2
stadium tsb dpt memperbanyak diri
Stdium infektif : tripanosoma metasiklik
Proses terbentuknya tripanosoma metasiklik
menentukan kemampuan serangga dalam menularkan parasit
Jenis
2
Trypanosoma
Spesies Hospes Penyakitnya
T. gambiense Manusia Penyakit tidur
T. rhodesiense Manusia Penyakit tidur Afrika Timur
T. cruzi Manusia Chagas Disease di Amerika Selatan T. brucei Hewan Nagana disease, ditularkan oleh
lalat tsetse
T. evansi Hewan Penyakit surra, ditularkan oleh Tabanus
T. equiperdum Hewan Stallion disease, ditularkan oleh hub kelamin
Hospes
Spesies T. gambiense T. rhodesiense T. cruzi
Hospes
definitif manusia manusia manusia Hospes
reservoar binatang peliha-raan seperti sapi, babi,
kambing dsb
binatang liar
seperti antilop beberapa jenis hewan (armadillo, oposum, anjing, tikus & kucing) Hospes
perantara Glossina (lalat tse tse) Glossina (lalat tse tse) serangga famili Reduviidae (Tria-toma,
Morfologi
Antara T. rhodesiensi & T. gambiensi tdk terdpt
perbedaan morfologi
Pada manusia, kedua species tsb dlm stadium
tripomastigot yg hidup dlm darah
Bentuk ini ada 2 macam, yaitu bentuk panjang
(32µ) dan bentuk pendek (16µ) yg tdk memp flagel.
Stadium tripomastigot hidup ekstraseluler yaitu
dalam darah, limfa, kel. limfe, cairan otak dan di otak
Parasit berkembangbiak secara belah-pasang
Trypanosoma gambiense
Hidup parasitik dalam plasma darah, kel getah
bening & otak manusia
Nama penyakitnya : tripanosomiasis Afrika /
sleeping sickness
Hospes definitif : manusia
Hospes reservoar : sapi, babi, kambing & domba Hospes perantara : lalat tse tse (Glossina
Morfologi :
Bentuk mirip bulan sabit melengkung
Memiliki inti yg besar, lonjong, letak di sentral Kinetoplasnya berukuran kecil, letak diujung
posterior
Flagela keluar dr ujung posterior & membentuk
Patologi dan Gejala Klinis
Masa inkubasi sekitar 6-14 hari, terbagi
menjadi 3 fase (tahap)
1. Initial stage (tahap awal)
2. Haemoflagellates stage (tahap penyebaran) 3. Meningoencephalitic stage (tahap kronik)
1. Initial Stage
ditandai dengan timbulnya reaksi inflamasi
lokal pada daerah gigitan lalat tsetse.
Reaksi inflamasi dapat berkembang
menjadi bentuk ulkus atau parut ( primary
chancre).
Reaksi inflamasi ini biasanya mereda dalam
waktu 1-2 minggu.
2. Haemoflagellates stage
Setelah fase awal mereda, parasit masuk ke dalam darah dan kelenjar getah bening (parasitemia).
Gejala klinis yang sering muncul adalah demam yang tidak teratur, sakit kepala, nyeri pada otot dan
persendian.
Tanda klinis yang sering muncul antara lain : Lympha-denopati, lymphadenitis yg terjadi pd bagian posterior kel. Cervical, papula dan rash pada kulit.
Pada fase ini dapat juga terjadi proses infiltrasi peri-vascular oleh sel2 endotel, sel limfoid dan sel plasma, hingga dapat menyebabkan terjadinya pelunakan jar iskemik dan perdarahan di bawah kulit
Parasitemia yg berat (toksemia) dpt mengakibatkan kematian pd penderita.
3. Meningoencephalitic stage
Pada fase ini terjadi invasi parasit ke dalam SSP &
meng-akibatkan terjadinya meningoenchepalitis difusa & meningomyelitis. Demam & sakit kepala menjadi lebih nyata.
Terjadi gangguan pola tidur (insomnia pada malam hari &
mengantuk pada siang hari), gangguan ekstrapiramidal dan keseimbangan otak kecil menjadi nyata.
Pada kondisi yang lain dijumpai juga perubahan mental yg
sangat nyata.
Gangguan gizi umumnya terjadi & diikuti dengan infeksi
sekunder oleh karena immunosupresi. Jumlah leukosit normal atau sedikit meningkat.
Bila tercapai stadium tidur terakhir, penderita sukar
dibangunkan. Kematian dapat terjadi oleh karena penyakit itu sendiri atau diperberat oleh penyakit lain seperti
Diagnosa
Diagnosa ditegakkan dg :
menemukan parasit dalam darah, cairan
otak, kel. Limfe & sumsum tulang
dengan melihat hasil tes serologi
Pengobatan
Pengobatan akan berhasil dg baik bila dimulai pada
permulaan penyakit, yaitu stadium darah-limfe Pengobatan :
suramin (urea substitution compound)
diberikan intravenus
pentamidine isethionate
Bila susunan syaraf sudah kena, dpt diberikan
triparsamid, melarsoprol yg dikombinasi dg suramin
Pencegahan
Pencegahan dg obat tripanosid Mengobati penderita
Memberantas lalat tse tse (Glossina)
sebagai vektor penularnya
Mengurangi kontak dengan vektor (memakai
pelindung kepala dan tubuh, kelambu, memakai repellant)
Trypanosoma rhodesiense
Secara morfologi parasit ini sulit dibedakan
dg T. gambiense
Lebih patogen dibandingkan T. gambiense Pengobatan = pengobatan T. Gambiense
Penyakit yg disebabkan oleh T. rhodesiense
sangat jarang, ttp penting krn penyakit ini berbahaya
Perbedaan infeksi
Perbedaan infeksi T. rhodesiensi & T. gambiense
a. T. rhodesiensi :
sangat virulen, penyakitnya akut, penderita meninggal
sebelum gejala otak tampak
vektornya Glossina morsitans (hidup di daerah padang rumput (savanah).
b. T. gambiense
T. gambiense : penyakit menahun, setelah 1 tahun penderita akan meninggal setelah gejala otak
Vektornya : Glossina palpalis yg terdpt di daerah dataran rendah dg hutan yg lebat dan lembab
Trypanosoma cruzi
Penyebab penyakit Chagas (Tripanosomiasis
Amerika)
Distribusi geografik ditemukan di Amerika
Selatan, Tengah dan A. Serikat
Bentuk infektif tripanosoma (tripomastigot)
Morfologi
Dalam tubuh manusia terdpt dlm 2 stadium
tripomastigot : ekstrasel dalam darah, tdk
membelah, ukurannya 20µ dan menyerupai huruf C atau huruf S dg kinetoplas yg besar
amastigot : intrasel dalam sel RE, ukuran
2-3 µ, berkembangbiak secara belah pasang longitudinal
Patologi & Gejala Klinis
Jika masuk melalui luka pd kulit maka di tempat
luka akan terjadi pembengkakan kulit .
Tripomastigot metasiklik akan dikelilingi oleh
makro-fag & parasit akan masuk ke makrofag dan berubah menjadi sta. amastigot & melakukan
pembelahan. Jika banyak makrofag yg diserang maka akan terbentuk granuloma (chagoma) yg dpt membendung aliran limfe
Jika masuk melalui konjungtiva (mata) maka akan
terjadi pembengkakan pd kelopak mata salah satu mata (edema unilateral) gejala Romana
Jika parasit menyebar ke organ2 maka akan
menimbulkan kerusakan sistem RE & kelainan jantung, otot rangka, sistem saraf & kel tiroid
Gejala klinis akut pd anak2 : demam,
konjung-tivis, pembesaran kel limfe & limfa, udem uni-lateral pd wajah, anemia & limfositosis pe-nyebab kematian penderita biasanya mening-ensefalitis atau gagal miokardial setelah
gejala klinis berlangsung selama 20 – 30 hari
Pada orang dewasa biasanya gejala klinis
bentuk kronis : gangguan ritme jantung, gejala neurologis
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan dengan:
1.menemukan parasit dlm drh pd saat demam atau dlm
biopsi kelenjar limfe, limfa, hati, dan sumsum tulang (stadium tripomastigot dan amastigot)
2.menemukan parasit pd pembiakan dlm medium NNN
(stadium epimastigot)
3.xenodiagnosis, yaitu dg percobaan serangga
Triatoma atau cimex.
4.Selain itu, adanya bbrp uji imunodiagnostik yg
dikembangkan utk mendeteksi adanya zat anti/ antigen thd T. gambiense dg ELISA, PCR
Pengobatan
Penyakit chagas diobati dg nifurtimox &
nitrofurazon
Belum ada obat yg dapat menghancurkan
parasit yg berada dlm sel jaringan
Primakuin agaknya merupakan obat yg terbaik
utk membasmi tripomastigot dlm darah, akan mencegah invasi lebih lanjut ke dlm jaringan
Pencegahan
Mengobati penderita
Memberantas vektor penularnya
Mengurangi kontak dengan vektor (memakai
pelindung kepala dan tubuh, kelambu, memakai repellant)
Bentuk & Morfologi
Termasuk flagelata yg tersebar luas di alam Morfologinya mirip satu dg yg lain
Genus Leishmania memiliki 2 stadium yaitu
Stadium amastigot/leishmania : hidup di
manusia & reservoar
Stadium promastigot/leptomonas : hidup di
vektor (lalat Phlebotomus/Lutzomya)
(stadium ini dapat dibiakan dalam media NNN (Novy-Mac Neal-Nicole)
Bentuk amastigot / leismania
L. donovani berada di sistem
retikuloendo-tel, kel limfe, limfe, hati, sumsum, tulang
L. Tropica & L. Brazililensis berada intasel &
ekstrasel kulit & membrana mukosa mamalia
Bentuk promastigot/leptomonad
L. donovani berada di midgut & faring
insekta
L. Tropica & L. Brazililensis berada di
Pd manusia yg dpt menimbulkan penyebab
penyakit adalah :
Leishmania donovani Leishmania tropica
Leishmania donovani
Nama penyakit : kala azar, leishmaniasis
visceral
Distribusi : India, Afrika, Eropa (sekitar laut
tengah), Amerika tengah dan selatan
Di Indonesia penyakit ini belum pernah
ditemukan
Hospes definitif : manusia Hospes reservoar : anjing
Penularan : gigitan vektor Inkubasi : 3-6 bulan
Diagnosa : pada penderita
ditemukan parasit dlm sediaan darah, biopsi
hati, limpa, kelenjar limfe dan sumsum tulang
reaksi imunologis dg: uji aglutinasi langsung,
elisa, Western blot, PCR
Pengobatan : antimon pentavalen, natrium
antimonium glukonat, diamidin, pentamidin isetionat, amfoterisin B, etilstibamin, dan stilbamidin
Gejala Kala Azar
RE banyak yg rusak tubuh membentuk sel2
baru terjadi hiperplasi dan hipertrofi sel RE akibatnya terjadi pembesaran: limfa (spleno-megali), hati (hepato(spleno-megali), kelenjar limfe
(limfadenopati) dan anemi (karena pembentukan sel drh terdesak)
Masa tunas 2 - 4 bulan, sth masa tunas, timbul
demam yg berlang-sung 2 - 4 minggu
Mula2 demam tdk teratur, kemudian intermitten,
kadang2 demam menunjukkan dua puncak sehari (duoble rise), demam lalu hilang kmd timbul lagi Lambat laun timbul pembesaran beberapa organ
Kelenjar limfe di usus dpt diserang, infeksi
berat mengakibatkan tjd diare
Terjadi Anemia & leukopenia akibat diserangnya
sumsum tulang
Timbul anoreksia (tdk nafsu makan) tjd
kakeksia (kurus kering), shg penderita mjd lemah sekali.
Daya tahan tbh menurun, mudah tjd infeksi
sekunder
Kmd dpt timbul leishmanoid dermal (kelainan pd
Gejala klinis umum leismanioma (kelainan kulit berupa nodul lama kelamaan kering, kasar, hiperpigmentasi, rambut rontok)
Leishmania tropica
Nama penyakit : oriental sore
Distribusi : Laut Tengah, Laut Hitam, Afrika,
Amerika Tengah dan Selatan, negeri2 Arab, India, Pakistan dan Sailan.
Di Indonesia belum ditemukan Hospes : manusia,
Hospes perantara : anjing, gerbil dan binatang
pengerat
Parasit hidup di sel RE di bawah kulit, di
dekat porte d’entrée sebagai stadium
amastigot dan tdk menyebar ke bagian lain.
Morfologi tdk dpt dibedakan dr L. donovani Cara infeksi sama seperti pada L. donovani Penularan : gigitan vektor & kontaminasi luka
dg jaringan tubuh vektor
Inkubasi : 2 minggu s/d 6 bulan Gejala klinis : delhi boil
Gejala (1)
Pd manusia : penyakit ini terbatas pada kulit
dan kadang2 menyerang selaput mukosa
Pada ‘porte d’entrée’ terjadi hiperplasia sel RE
yg mengandung stadium amastigot
Mula2 akan terbentuk makula dan kemudian mjd
papula
Papula akan pecah dan terjadi ulkus Ulkus
dpt sembuh sendiri dlm waktu beberapa bulan & kmd meninggalkan parut yg kecil
Gejala (2)
Bila terjd infeksi sekunder oleh bakteri timbul
gejala umum: demam, menggigil, bila sembuh meninggalkan parut yg besar.
Ulkus pd leishmaniasis kulit atau ‘oriental sore’ dpt
sembuh sendiri dlm bbrp bulan,
Diagnosa :
Diagnosis ditegakkan menemukan parasit dlm
sediaan apus yg diambil dr tepi ulkus atau dari sediaan biopsi atau membiakan dlm medium NNN atau dg reaksi imunologi
Pengobatan dan Pencegahan
Pengobatan : salep yang mengandung
paramomisin, antimon pentavalen, antimony trivalent, lokal : emetin, atabrin
Pencegahan :
Menutup luka,
Memberantas vektor, menghindari vektor dg
menggunakan repellant dan kelambu
Menghindari hosper reservoar karena dapat
Leishmania braziliensis
Nama penyakit : leishmaniasis mukokutis/
leishmaniasis Amerika/Espundia
Distribusi : amerika tengah & selatan Di Indonesia penyakit ini belum pernah
ditemukan
Hospes : manusia, anjing
Hospes perantara : Phlebotomus
Penularan : gigitan vektor, autoinfection,
Morfologi
Morfologi parasit tdk dpt dibedakan dr L.
tropica dan L. donovani
Stadium amastigot hidup dlm sel RE di bwh
kulit pd ‘porte d’entrée’ dan menyebar ke selaput lendir (mukosa) yg berdekatan, seperti mulut, hidung, dan tulang rawan telinga.
Stadium promastigot terdpt pd lalat
Phlebotomus sbg bentuk infektif (bentuk ini dapat dibiakan dalam media NNN)
Gejala Klinis
Inkubasi : beberapa hari/minggu Gejala klinis : kulit & mukosa
Ada 3 macam strain :
tipe uta (pd lesi yg dini > banyak ditemukan
parasit drpd lesi yg lama, penyakit ini jarang menyebar ke selaput mukosa),
tipe meksiko (lesi terbatas pd telinga, penyakit
menahun, parasitnya sedikit, ulkusnya kecil2 & tdk menyebar ke mukosa lainnya)
Tipe espundia sering bersifat polipoid dan ulkus
Gejala Klinis
Pd ‘porte d’entrée’ terjadi hiperplasi sel RE yg
mengandung stadium amastigot.
Kmd muncul makula dan papula setelah itu papula
pecah dan terjadi ulkus Parasit keluar bersama sekret ulkus menyebabkan ulkus baru atau
granuloma Saluran limfe tersumbat & terjadilah nekrosis
Jika terjadi infeksi sekunder oleh bakteri maka
akan terjadi destruksi tulang rawan pd hidung atau telinga
Penyakit dpt berlangsung bertahun-tahun, bila tdk
diobati dpt sembuh sendiri. Ulkus dpt sembuh sendiri dg meninggalkan parut
Diagnosis
: menemukan parasit dalam sediaan apus/
sediaan biopsi dr tepi ulkus , uji serologis atau pembiakan dlm medium NNN
Pengobatan :
1. terapi intravena dg etilstibamin hrs dilakukan
dg segera stl diagnosis dibuat, mengingat luka mukokutan yg destruktif
2.natrium antimonium tartrat, sodium antimony
gluconate & amfoterisin B, stibofen dpt digunakan dlm pengobatan scr berturut2
3.antibiotik diberikan bila tdp infeksi sekunder
oleh bakteri