• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BENIH HORTIKULTURA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BENIH HORTIKULTURA"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA

2017

PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BENIH

HORTIKULTURA

(2)

DASAR HUKUM PELAYANAN PEMASUKAN/PENGELUARAN

BENIH HORTIKULTURA

Undang-undang No. 13 tahun 2010 tentang Hortikultura

Permentan No. 38/Permentan/OT.140/7/2011 tentang Pendaftaran

Varietas Tanaman Hortikultura

Permentan No. 05/Permentan/OT.140/2/2012 tentang Pemasukan dan

Pengeluaran Benih

Permentan No. 76/Permentan/OT.140/7/2013 tentang Perubahan

Atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor

05/Permentan/OT.140/2/2012

Permentan No. 116/Permentan/SR.120/11/2013 tentang Perubahan

Atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor

48/Permentan/SR.120/8/2012 tentang Produksi, Sertifikasi, dan

Pengawasan Peredaran Benih Hortikultura

Permentan No. 511/Kpts/PD.310/9/2006 tentang Jenis Komoditi

Tanaman Binaan Direktorat Jenderal Hortikultura

Kepmentan No. 150/Kpts/SR.130/11/2013 tentang Benih Hortikultura

Yang Tidak Dapat Diproduksi Di Wilayah Negara Republik Indonesia

(3)

JENIS KOMODITAS TANAMAN BINAAN DIREKTORAT JENDERAL

HORTIKULTURA (Kepmentan 511/2006)

3

Komoditas

Buah-buahan

Komoditas

Sayur-sayuran

Komoditas Biofarmaka

Komoditas Tanaman

Hias

802 Varietas

(44 komoditas)

1.493 Varietas

(39 Komoditas)

30 Varietas

(10 komoditas)

247 Varietas

(19 komoditas)

(4)

Benih dari Jenis tanaman sayuran

yang diexpor:

1. Bayam

2. Buncis

3. Blingo

4. Cabe

5. Gambas

6. Jagung Manis

7. Kangkung

8. Kacang Panjang

9. Labu

10. Mentimun

11. Pare

12. Terong

13. Tomat

14. Okra

15. Waluh

Benih dari jenis tanaman

sayuran yang diimpor:

1. Kentang (Atlantik)

2. Bawang Merah

(umbi/Biji)

3. Brokoli

4. Cabe

5. Jagung Manis

6. Kubis

7. Kembang Kol

8. Lobak

9. Sawi Putih/Petsai

10. Sawi Sendok/Pak Choy

11. Sawi Hijau/Caisim

12. Sawi Pahit/Mustard

13. Seledri

14. Selada

15. Tomat

16. Wortel

Benih Tanaman Sayuran yang di ekspor / impor

(5)

Benih dari jenis tanaman Florikultura yang di expor:

1. Anggrek (Cattleya, Dendrobium, Phalaenopsis, Vanda, Cymbidium) 2. Aglaonema 3. Anthurium 4. Agave 5. Aloe Vera 6. Brunnera 7. Bougainvillea 8. Croton 9. Chrysanthemum 10. Drasaena 11. Gynura 12. Heuchera 13. Hoya 14. Hippeastrum 15. Lily 16. Pachira 17. Polyscia 18. Sansevieria

Benih dari jenis tanaman Florikultura yang di impor :

1. Anggrek (Cattleya, Dendrobium, Phalaenopsis, Vanda, Cymbidium) 2. Aglaonema 3. Agapanthus 4. Agave 5. Aloe Vera 6. Actaea 7. Brunnera 8. Begonia 9. Chrysanthemum 10. Dianella 11. Hosta 12. Heuchera 13. Hippeastrum 14. Iris 15. Kalanchoe 16. Lily 17. Petunia 18. Sanseviera

Benih Tanaman Florikultura yang di ekspor / impor

(6)

Benih Tanaman Buah yang di ekspor / impor

Benih tanaman buah yang

di impor :

1. Semangka 2. Melon 3. Strowberry 4. Anggur 5. Kurma 6. Buah Naga 7. Pisang

Benih tanaman buah

yang di expor:

1. Semangka

2. Melon

3. Anggur

(7)

ALUR PERMOHONAN PEMASUKAN – PENGELUARAN BENIH HORTIKULTURA

1. Pemohon mendaftar Ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan

Perizinan Pertanian (PPTVPP) untuk mendapatkan hak akses

permohonan online dengan membawa syarat – syarat administrasi sesuai permentan 05 tahun 2012.

2. Setelah mendapatkan hak akses, pemohon mengajukan permohonan pengeluaran / pemasukan melalui aplikasi perizinan online Kementerian Pertanian.

3. Petugas perizinan benih PPVTPP memeriksa kelengkapan dan keabsahan permohonan pemasukan / pengeluaran benih.

4. Permohonan yang telah memenuhi syarat administrasi akan dikirimkan secara online ke Badan Karantina.

5. Untuk permohonan impor, Badan Karantina memeriksa komoditas dan Negara asal benih.

6. Permohonan yang telah memenuhi persyaratan karantina akan

dikirimkan ke Ditjen Hortikultura.

7. Ditjen Hortikultura melaksanakan analisis ketersediaan / kebutuhan benih, status pendaftaran varietas, dan masa berlaku varietas yang di mohon.

8. Surat Izin Pemasukan/ Pengeluaran benih hortikultura dikirimkan secara

online ke pemohon dan PPVTPP oleh petugas perizinan Ditjen

Hortikultura

(8)

*)PEMASUKAN BENIH UNTUK JENIS TANAMAN DAN / ATAU NEGARA ASAL YANG BARU PERTAMA KALI, HARUS MELALUI PROSES AROPT (ANALISIS RESIKO OPT) KARANTINA DALAM WAKTU PALING LAMA 60 HARI KERJA

II.

I. *

(9)

PERSYARATAN PEMASUKAN/PENGELUARAN

BENIH HORTIKULTURA

BERDASARKAN PERMENTAN 05 TAHUN 2012

No PERSYARATAN PEMASUKAN PENGELUARAN Badan Usaha Perora ngan Instansi Pemerintah Pemerhati Tanaman Badan Usaha Perorang an Instansi Pemerintah Pemerhati Tanaman 1

Fc Akte pendirian perusahaan dan perubahannya   2 Fc Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

3 Fc Profil Perusahaan

4 Fc KTP (Kartu Tanda Penduduk)/Paspor

5 Fc keterangan domisili perusahaan

6 Fc tanda daftar produsen benih atau tanda daftar

pelaku usaha hortikultura   

7 Permohonan tertulis dan proposal penggunaan

benih  

8 Surat Permohonan formulir model IM-01 dan

model IK-01      

9 Formulir IF-01 tentang persyaratan pemasukan ke dalam wilayah Republik Indonesia (Information

Required for Seed Introduction/importation to Indonesia).

  

10 Technical Information for Commoditys Proposed

Exported into Indonesia (pemasukan benih

pertama kali (jenis tanaman dan/atau negara asal))

  

11 Pernyataan benih akan ditanam sendiri dan tidak

untuk diperjual belikan  

Catatan : untuk izin pemasukan dan pengeluaran benih, selain memenuhi persyaratan diatas, harus juga memenuhi ketentuan peraturan

perundang-undangan di bidang perkarantinaan.

(10)

Permohonan online PVTPP

analisis dan evaluasi teknis komoditas dan jumlah yang diizinkan

Alur rekomendasi perizinan benih Ditjen Hortikultura

Tim Analisis dan Evaluasi

PENGIRIMAN SURAT IZIN PEMASUKAN / PENGELUARAN BENIH KE PEMOHON & PVTPP MELALUI SISTEM PERIZINAN

ONLINE Penginputan data rekomendasi Tim Administrasi perijinan

online

ditjen hortikultura

10

(11)

Prosedur Karantina untuk

Pemasukan Benih ke wilayah RI

Dilaporkan & diserahkan

kepada Petugas Karantina

Tumbuhan  untuk

keperluan Tindakan KT

Disertai :

•Phytosanitary Certificate (PC) •SIP Mentan

•CITES (tanaman dilindungi)

Melalui tempat-tempat

pemasukan yang

ditetapkan

(12)

Persyaratan Karantina Tumbuhan

Disertai Phytosanitary Certificate (PC) negara asal  diterbitkan negara asal

Melalui tempat-tempat

pemasukan yang ditetapkan

oleh Menteri Pertanian

12

Dilaporkan & diserahkan kepada

Petugas Karantina Tumbuhan  untuk keperluan Tindakan KT

– melalui kargo 

selambat-lambatnya pada saat kedatangan. – melalui pos/ekspedisi 

selambat-lambatnya 3 hari kerja setelah pemilik menerima pemberitahuan dari pos.

– barang bawaan  dilaporkan saat benih tiba di tempat pemasukan.

(13)

Alur Penerbitan Rekomendasi Karantina

Petugas piket perijinan

online

Pusat KT & KHN Bidang Benih KT Fungsional Barantan Draft Rekomendasi Pengesahan Rekomendasi

Oleh Kepala Badan Karantina Pertanian

Rekomendasi

Penginputan data rekomendasi secaraonline/

Penyerahan/ Pengiriman Rekomendasi

Sudah pernah Belum pernah

AROPT

• Dirjen terkait (max 5 hari kerja) • tembusan kepada :

kepada Menteri Pertanian,

Direktorat Perlindungan Tanaman terkait

UPT tempat pemasukan, dan pemilik benih

Permohonan online dari PVTPP

(14)

Analisis Resiko OPT(AROPT)

Badan Karantina

• Pelaksanaan AROPT dilakukan terhadap rencana pemasukan suatu benih impor untuk

pertamakali (PRA by pathway) ataupun terhadap suatu OPT/OPTK (PRA by pest).

Penyusunan AROPT dilakukan oleh fungsional POPT, yang selanjutnya dibahas oleh tim

dan pakar dari perguruan tinggi atau lembaga lain. Lama waktu penyusunan bervariasi,

bergantung dari risiko media pembawa dan ketersediaan informasi teknis terkait. AROPT

juga dilakukan terhadap komoditas produk pertanian, misalnya buah segar, untuk

melakukan pengelolaan risiko masuk dan tersebarnya OPT/OPTK melalui komoditas yang

dilalulintaskan. Penyusunan analisis risiko didasarkan pada pedoman analisis risiko OPT by

pathway, by pest, dan Import Risk Analysis (IRA).

• Dalam menyusun AROPT diperlukan informasi penting terkait dengan status komoditas

yang akan diimpor dan data keberadaan OPT di Negara asalnya. Data Tersebut

dikumpulkan dari berbagai sumber melalui lembaga yang diberi otoritas atau Organisasi

Perlindungan Tanaman Negara bersangkutan atau National Plant Protection Organization

(NPPO)

(15)

Surat Tugas dari Ka UPT Petugas KT Pemeriksaan Administratif Dok. Lengkap Dok. Tidak lengkap Penahanan (Max 14 hari) Dok. Tdk Lengkap Penolakan Tdk keluar dari wil. RI

Pemeriksaan kebenaran & keabsahan dokumen

Dok. Tdk. benar/ tidak sah

Dok. benar/ sah

Pemeriksaan Kesehatan Tindakan KT

OPTK gol I, rusak OPTK gol II Bebas OPTK

perlakuan Tidak bebas OPTK Perlu Pengasingan dan Pengamatan Laporan Pemasukan (Pemilik/Kuasanya) Pelepasan Pemusnahan

UPT Pemasukan UPT Bukan tempatPemasukan

UPT Pemasukan  UPT Singmat UPT Pemasukan  UPT transit  UPT Singmat

Singmat

PROSEDUR KARANTINA

IMPOR BENIH TANAMAN

(16)

DATA PEMASUKAN/PENGELUARAN

BENIH HORTIKULTURA

(17)

JUMLAH PELAKU USAHA

PEMASUKAN BENIH HORTIKULTURA

Komoditas

2015

2016

% Peningkatan/

Penurunan (2015

dari 2016)

Perush

Perorgn Perush Perorgn Perush Perorgn

Buah

10

3

16

2

6

1

Sayuran

29

2

30

1

1

1

florikultura

31

5

33

2

2

3

Jumlah

70

10

79

5

9

5

Total

80

84

• Tahun 2015 pelaku usaha yang melakukan pemasukan benih hortikultura berjumlah 78, sebagian besar dilakukan perusahaan (90%)

• Tahun 2016 dibandingkan dengan 2015 pelaku usaha pemasukan benih oleh perusahaan jumlahnya meningkat, sedangkan jumlah pelaku usaha pemasukan benih oleh perorangan cenderung menurun.

(18)

JUMLAH PELAKU USAHA

PENGELUARAN BENIH HORTIKULTURA

Komoditas

2015

2016

% Peningkatan/

Penurunan

(2015 dari 2016)

Perush

Perorgn Perush

Perorgn Perush

Perorgn

Buah

6

1

5

1

1

tetap

Sayuran

16

2

22

1

6

1

florikultura

43

6

37

2

6

4

Jumlah

65

9

64

4

13

5

Total

74

68

• Pelaku usaha yang melakukan pengeluaran benih Tahun 2015 berjumlah 74, sebagian besar dilakukan oleh perusahaan (65%)

• Tahun 2016 dibandingkan dengan 2015 pelaku usaha pengeluaran benih oleh perusahaan menurun menurun 10 %, sedangkan pelaku usaha perorangan juga menurun 40 %.

(19)

No Nama Komoditas Pemasukan Pengeluaran

Permohonan (Kg) Realisas (kg) Permohonan (kg) Realisasi (kg)

1 Bayam/Spinach 2.500 258.905 2 Buncis 16.703 3 Blingo 615 4 Bawang merah 1.255 5 Brokoli 2.040 285 6 Cabe 1.110 521 19.266 227 7 Gambas 12.825 8 Jagung Manis 45.248 28.530 37.502 9 Kangkung 50 4.709.942 2.000 10 Kacang Panjang 80.883 11 Kubis 20.459 4.197 12 Kembang Kol 3.787 1.694 13 Labu 215 86 14.060 200 14 Lobak 2.400 15 Kentang 16 Mentimun 100 54.164 808 17 Pare 38 900 18 Sawi Putih 11.709 150 56.385 20 19 Sawi Sendok 2.500 2.500 20 Sawi Hijau 14.200 10.050 21 Sawi Pahit 500 730 22 Seledri 4.000 23 Selada 1.665 995 24 Terong 11 3.266 25 Tomat 723 522 3.928 67 26 Okra 27 Waluh 100 28 Wortel 7.500 1.092

PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BENIH SAYURAN TAHUN 2016

(20)

No. Nama Komoditas Pemasukan Pengeluaran Satuan 1 Semangka 157 7.307 kg 2 Melon 11 2.557 kg 3 Strowberry 307.000 pcs 4 Anggur 2.385 10 seedling 5 Kurma 26.200 pcs 6 Buah Naga 950.000 Pcs 7 Pisang 5.000 Pcs

DATA PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BENIH BUAH

TAHUN 2016

• Benih Kurma dari negara Thailand dan Inggris dapat diimpor tanpa melalui AROPT (Analisis

Resiko OPT) badan karantina, karena telah melalui proses tersebut saat impor sebelumnya

• Selain dari Negara Thailand dan Inggris perlu melalui proses AROPT badan karantina

(21)

PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BENIH FLORIKULTURA TAHUN 2016

No. Nama Komoditas Satuan Pemasukan Pengeluaran

1 Anggrek Botol 260.800 -Anggrek Tanaman 1.049.000 171.000 2 Aglaonema Tanaman 13.650 1.043.260 3 Anthurium Tanaman - 239.980 4 Agapanthus Tanaman 2.500 85.900 5 Agave Tanaman 500 1.900.870

6 Aloe Vera Tanaman 500 336.150

7 Actaea Tanaman 2.000 72.000 8 Brunnera Tanaman 4.000 326.010 9 Bougainvillea Tanaman - 554.670 10 Crysanthemum Tanaman 86.500 56.836.527 11 Croton Tanaman - 805.000 12 Dianella Tanaman 3.000 608.010 13 Dracaena Tanaman - 9.540.113 14 Ficus/Beringin Tanaman - 757.000 15 Gynura Tanaman - 2.100.000 16 Hosta Tanaman 10.000 526.500 17 Heuchera Tanaman 8.000 10.649.000 18 Hoya Tanaman - 2.505.000

19 Hippeastrum (bunga bakung) Tanaman 5.000 883.000

20 Iris Tanaman 13.000 264.250 21 Kalanchoe Tanaman 500 9.425.650 22 Lily Umbi 1.368.835 300.000 Lily Tanaman 209.250 -23 Pachira Tanaman - 1.955.000 24 Polyscia Tanaman - 2.115.000 25 Sansevieria Tanaman 5.000 4.600.030 21

(22)

TERIMA KASIH

DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA

2017

(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)

TUPOKSI PELAYANAN PERIZINAN

BENIH HORTIKULTURA

(31)

TUPOKSI PELAYANAN PERIZINAN

BENIH HORTIKULTURA

TUGAS :

1. TUGAS KETUA

a. Menyetujui draf Surat izin Pemasukan/Pengeluaran benih hortikultura secara online b. Melaporkan perkembangan pemasukan/pengeluaran benih hortikultura benih

hortikultura kepada Direktur Jenderal Hortikultura

c. Memeriksa persyaratan teknis dan realisasi pemasukan/pengeluaran untuk menentukan pemberian kuota

2. TUGAS ANGGOTA

a. Menganalisa dan mempertimbangkan varietas/komoditas serta jumlah yang

diperbolehkan baik yang masuk/keluar dari wilayah Negara Republik Indonesia, sesuai aturan yang berlaku dengan pertimbangan/persetujuan Kasubdit Lingkup Direktorat

Perbenihan Hortikultura

b. Mengumpulkan, merekap, dan menganalisa data pemasukan/pengeluaran benih hortikultura

(32)

Lanjutan . . . . .

d. Memonitor dan mengevaluasi benih-benih asal Luar Negeri serta kesesuaiannya dengan tujuan pemasukan benih

e. Menjalankan sistem aplikasi perizinan pemasukan/pengeluaran benih hortikultura secara online sesuai mekanisme izin pemasukan/pengeluaran benih hortikultura f. Melaksanakan tindakan dan proses dalam menjalankan sistem aplikasi perizinan

pemasukan/pengeluaran benih hortikultura

FUNGSI :

Memberikan pelayanan rekomendasi perizinan pemasukan/pengeluaran

benih hortikultura secara cepat, tepat dan transparan.

Referensi

Dokumen terkait

Seperti yang terjadi pada beberapa anggota komunitas Itasha Jepang Kota Bandung, dimana ada beberapa anggota yang merasa bahwa menjadi anggota Itasha dengan

CMV memberikan ventilasi tekanan positif dengan frekwensi dan volume atau pressure yang telah ditentukan sehingga usaha napas pasien sepenuhnya diambil alih oleh mesin

E-Learning dapat digunakan dalam pendidikan jarak jauh atau pendidikan konvensional tergantung dari kepentingannya, namun masih banyak juga sekolah yang masih

Masih tingginya alokasi belanja pemerintah pusat yang hampir mencapai 70% dari total anggaran negara dalam 3 tahun ini, menunjukkan masih rendahnya komitmen pemerintah pusat

Rusdarmawan (2009:38-40) mengatakan bahwa tahapan melatih IQ melalui gambar yaitu, guru atau orang tua dapat memberikan contoh di papan tulis atau di kertas lain

217 dikelas adalah: (1) Guru melaksana- kan apersepsi, untuk mengetahui kondisi kesiapan siswa, (2) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dengan menggunakan media

Berdasarkan Tabel 8, dalam korelasi antara VEGF dengan metastasis kelenjar getah bening aksila didapatkan hasil r=0,455 dengan nilai p=0,005 (p<0,05), yang

Point of purchase tersebut tetap harus tersedia di berbagai tempat yang dekat dengan aktivitas sehari-hari konsumen, sehingga tidak akan menjadi penghalang yang bisa