• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Fenologi dan Pengaruh Posisi Payung terhadap Viabilitas Benih Ketumbar (Coriandrum sativum Linn.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Fenologi dan Pengaruh Posisi Payung terhadap Viabilitas Benih Ketumbar (Coriandrum sativum Linn.)"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

~ e J l l n ~ 2 1 i / L ~ 1 y C (

Al%,/z

tnenuntliiIlLnn

6utir fzi,nLiiX-fuInliihnlt rkln diji Lunlr-Liinllnn.

(2)

STUD1 FENOLOGI DAN PENGARUH POSlSl PAYUNG

TERHADAP VlABILlTAS BENlH KETUMBAR

(

@oriartdrum aativum

Linn.

)

4

Oleh

PURBAWATI S E T Y A N I N G S I H

A24.1258

JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANlAN BDGOR

(3)

PURBAWATI SETYANINGSIH. Studi Fenologi dan Pengaruh Posisi

Payung terhadap Viabilitas Benih Ketumbar (Coriandrum

sativum'~inn.) (Dibawah bimbingan SJAMSOErOED SADJAD dan

MAHARANI HASANAH).

Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Nagasari

Cipanas, Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih IPB di

Leuwikopo dan Laboratorium Fisiologi Balai Penelitian

Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) pada awal Pebruari 1991

sampai bulan Januari 1992. Penelitian bertujuan untuk

(1) mempelajari fenologi perkembangan bunga dan buah, (2) menentukan saat masak fisiologis benih ketumbar, dan

(3) mengetahui pengaruh posisi payung dan ukuran benih

terhadap viabilitas benih ketumbar.

Percobaan terdiri dari dua bagian. Percobaan pertama

adalah studi fenologi benih ketumbar, percobaan kedua

adalah pengaruh posisi payung dan ukuran benih terhadap

viabilitas benih ketumbar. Percobaan pertama tidak meng-

gunakan rancangan, hasil pengamatan langsung ditapakkan

dalam grafik. Percobaan I1 menggunakan Rancangan Acak

Kelompok yang disusun secara faktorial dengan ulangan

contoh sebagai blok. Faktor posisi payung (P) terdiri

dari 8 taraf yaitu P1 (payung cabang ke-1, P2 (payung

cabang ke-2), P3 (payung cabang ke-3), P4 (payung cabang

(4)

P7 (payung cabang ke-7) dan P8 (payung cabang ke-8).

.Faktor ukuran benih (A) terdiri dari 3 taraf yaitu A1

( 2 4.0 mm), A2 (3.5-3.9 mm) dan A3 (< 3.5 mm).

Benih ketumbar mencapai masak fisiologis pada umur

44 Hari Setelah Antesis yang ditandai dengan Viabilitas

Potensial, Vigor Kekuatan Tumbuh benih dan Berat Kering

Benih maksimum.

Payung cabang-payung cabang bagian bawah menghasilkan

sedikit benih. Produksi benih tertinggi adalah payung ca-

bang ke-5 yang berukuran besar (1 4.0 mm). Menilik tolok

ukur Bobot 1000 butir, tanaman ketumbar varietas lokal Ci-

panas lebih banyak menghasilkan benih berukuran

>

3.5 mm.

Dari hasil pengujian Viabilitas Potensial dengan to-

lok ukur Daya Berkecambah dan Berat Kering Kecambah Nor-

mal, Vigor Kekuatan Tumbuh dengan tolok ukur Berat per Vo-

lume Benih, serta Vigor Awal Sebelum Disimpan dengan tolok

ukur Daya Hantar Listrik, ternyata benih payung cabang ke-

4 , 5, 6 dan 7 yang berukuran besar ( 2 4.0 mm) dan sedang

(3.5-3.9 mm) memiliki mutu yang lebih baik dibandingkan

(5)

STUD1 FENOLOGI DAN PENGARUH POSISI PAYUNG

TERHADAP VIABILITAS BENIH KETUMBAR

(Coriandrum sativum Linn. )

skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh

PURBAWATI SETYANINGSIH

A24.1258

JURUSAN BUDI DAYA P E R T ~ I A N

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)

: STUD1 FENOLOGI DAN PENGARUH POSISI

PAYUNG TERHADAP VIABILITAS BENIH

KETUMBAR (Coriandrum sativum Linn.)

Nama Mahasiswa : PURBAWATI SETYANINGSIH

NRP : A24.1258

Menyetujui :

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing I1

Prof Dr Ir Sjamsoe'oed Sadjad, MA Dr Ir Maharani Hasanah

NIP. 1 3 0 1 2 0 1 3 9 NIP. 0 8 0 0 2 6 6 2 8

Daya Pertanian

NIP. 1 0 5 3 6 6 9 0

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 14 Maret 1969 di

Banjarnegara (Jawa Tengah) sebagai anak pertama dari empat

putera keluarga Bapak Kadi Wuryanto dan Ibu Soewarni.

Tahun 1981 penulis lulus dari Sekolah Dasar Negeri

Krandegan IV Banjarnegara, tahun 1984 lulus Sekolah Mene-

ngah Pertama Negeri I Banjarnegara. Tahun 1987 lulus

Sekolah Menengah Atas Negeri I Banjarnegara.

Penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian

Bogor (IPB) melalui jalur Penelusuran Minat Dan Kemampuan

(PMDK) pada tahun 1987, kemudian memilih Program Studi

Ilmu dan Teknologi Benih pada Jurusan Budi Daya Pertanian.

Penulis pernah menjadi asisten mata kuliah Fisiologi Benih

(8)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjat-

kan k e hadirat Allah SWT., berkat rahmat-Nya penulis dapat

menyelesaikan penulisan Skripsi ini.

Produksi suatu pertanaman dapat ditingkatkan dengan

penggunaan benih bermutu. Mutu benih dipengaruhi oleh

saat panen yang tepat serta asal/sumber benih dari tanaman

induk. Tulisan ini mengunqkapkan penentuan masak fisiolo-

gis serta salah satu upaya memperoleh benih ketumbar yang

bermutu tingqi.

Skripsi yang berjudul Studi Fenologi dan Pengaruh

Posisi Payung terhadap Viabilitas Benih Ketumbar (Corian-

'drum sativum Linn.) ini ditulis sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di IPB.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada pembimbinq,

Bapak Sjamsoe'oed Sadjad dan Ibu Maharani Hasanah yang

telah memberikan bimbingan selama penelitian dan penyu-

sunan skripsi ini, segenap Staf Kebun Percobaan Nagasari

Cipanas yang membantu pelaksanaan penelitian yang penulis

lakukan. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua

pihak yang turut membantu dan memacu semangat menyelesai-

kan tugas akademik ini.

Semoga tulisan ini bermanfaat.

Bogor, Pebruari 1992

(9)

DAFTAR IS1

Halaman

Daftar Tabel

...

iii

Daftar Gambar

...

iv

PENDAHULUAN

...

1

Latar Belakang

...

1

Tujuan Percobaan

...

4

Hipotesa

...

4

...

TINJAUAN PUSTAKA 5 Botani Tanaman Ketumbar

...

5

Viabilitas Benih

...

7

Kemasakan Benih

...

9

Faktor-faktor yang Mempengaruhi vigor Benih

..

12

BAHAN DAN METODE

...

15

Tempat dan Waktu Percobaan

...

15

Bahan dan Alat

...

15

Prosedur Pelaksanaan

...

16

Pengamatan Percobaan

...

18

Rancangan Percobaan

...

21

HASIL DAN PEMBAHASAN

...

24

Percobaan I

...

24

Struktur Bunga

...

24

...

Perkembangan Bunga dan Buah Ketumbar 27 Saat Masak Fisiologis

...

32
(10)

KESIMPULAN DAN SARAN... 46

DAFTAR PUSTAKA... 4 7

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)

~ e J l l n ~ 2 1 i / L ~ 1 y C (

Al%,/z

tnenuntliiIlLnn

6utir fzi,nLiiX-fuInliihnlt rkln diji Lunlr-Liinllnn.

(68)

STUD1 FENOLOGI DAN PENGARUH POSlSl PAYUNG

TERHADAP VlABILlTAS BENlH KETUMBAR

(

@oriartdrum aativum

Linn.

)

4

Oleh

PURBAWATI S E T Y A N I N G S I H

A24.1258

JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANlAN BDGOR

(69)

PURBAWATI SETYANINGSIH. Studi Fenologi dan Pengaruh Posisi

Payung terhadap Viabilitas Benih Ketumbar (Coriandrum

sativum'~inn.) (Dibawah bimbingan SJAMSOErOED SADJAD dan

MAHARANI HASANAH).

Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Nagasari

Cipanas, Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih IPB di

Leuwikopo dan Laboratorium Fisiologi Balai Penelitian

Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) pada awal Pebruari 1991

sampai bulan Januari 1992. Penelitian bertujuan untuk

(1) mempelajari fenologi perkembangan bunga dan buah, (2) menentukan saat masak fisiologis benih ketumbar, dan

(3) mengetahui pengaruh posisi payung dan ukuran benih

terhadap viabilitas benih ketumbar.

Percobaan terdiri dari dua bagian. Percobaan pertama

adalah studi fenologi benih ketumbar, percobaan kedua

adalah pengaruh posisi payung dan ukuran benih terhadap

viabilitas benih ketumbar. Percobaan pertama tidak meng-

gunakan rancangan, hasil pengamatan langsung ditapakkan

dalam grafik. Percobaan I1 menggunakan Rancangan Acak

Kelompok yang disusun secara faktorial dengan ulangan

contoh sebagai blok. Faktor posisi payung (P) terdiri

dari 8 taraf yaitu P1 (payung cabang ke-1, P2 (payung

cabang ke-2), P3 (payung cabang ke-3), P4 (payung cabang

(70)

P7 (payung cabang ke-7) dan P8 (payung cabang ke-8).

.Faktor ukuran benih (A) terdiri dari 3 taraf yaitu A1

( 2 4.0 mm), A2 (3.5-3.9 mm) dan A3 (< 3.5 mm).

Benih ketumbar mencapai masak fisiologis pada umur

44 Hari Setelah Antesis yang ditandai dengan Viabilitas

Potensial, Vigor Kekuatan Tumbuh benih dan Berat Kering

Benih maksimum.

Payung cabang-payung cabang bagian bawah menghasilkan

sedikit benih. Produksi benih tertinggi adalah payung ca-

bang ke-5 yang berukuran besar (1 4.0 mm). Menilik tolok

ukur Bobot 1000 butir, tanaman ketumbar varietas lokal Ci-

panas lebih banyak menghasilkan benih berukuran

>

3.5 mm.

Dari hasil pengujian Viabilitas Potensial dengan to-

lok ukur Daya Berkecambah dan Berat Kering Kecambah Nor-

mal, Vigor Kekuatan Tumbuh dengan tolok ukur Berat per Vo-

lume Benih, serta Vigor Awal Sebelum Disimpan dengan tolok

ukur Daya Hantar Listrik, ternyata benih payung cabang ke-

4 , 5, 6 dan 7 yang berukuran besar ( 2 4.0 mm) dan sedang

(3.5-3.9 mm) memiliki mutu yang lebih baik dibandingkan

(71)

STUD1 FENOLOGI DAN PENGARUH POSISI PAYUNG

TERHADAP VIABILITAS BENIH KETUMBAR

(Coriandrum sativum Linn. )

skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh

PURBAWATI SETYANINGSIH

A24.1258

JURUSAN BUDI DAYA P E R T ~ I A N

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(72)

: STUD1 FENOLOGI DAN PENGARUH POSISI

PAYUNG TERHADAP VIABILITAS BENIH

KETUMBAR (Coriandrum sativum Linn.)

Nama Mahasiswa : PURBAWATI SETYANINGSIH

NRP : A24.1258

Menyetujui :

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing I1

Prof Dr Ir Sjamsoe'oed Sadjad, MA Dr Ir Maharani Hasanah

NIP. 1 3 0 1 2 0 1 3 9 NIP. 0 8 0 0 2 6 6 2 8

Daya Pertanian

NIP. 1 0 5 3 6 6 9 0

(73)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 14 Maret 1969 di

Banjarnegara (Jawa Tengah) sebagai anak pertama dari empat

putera keluarga Bapak Kadi Wuryanto dan Ibu Soewarni.

Tahun 1981 penulis lulus dari Sekolah Dasar Negeri

Krandegan IV Banjarnegara, tahun 1984 lulus Sekolah Mene-

ngah Pertama Negeri I Banjarnegara. Tahun 1987 lulus

Sekolah Menengah Atas Negeri I Banjarnegara.

Penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian

Bogor (IPB) melalui jalur Penelusuran Minat Dan Kemampuan

(PMDK) pada tahun 1987, kemudian memilih Program Studi

Ilmu dan Teknologi Benih pada Jurusan Budi Daya Pertanian.

Penulis pernah menjadi asisten mata kuliah Fisiologi Benih

(74)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjat-

kan k e hadirat Allah SWT., berkat rahmat-Nya penulis dapat

menyelesaikan penulisan Skripsi ini.

Produksi suatu pertanaman dapat ditingkatkan dengan

penggunaan benih bermutu. Mutu benih dipengaruhi oleh

saat panen yang tepat serta asal/sumber benih dari tanaman

induk. Tulisan ini mengunqkapkan penentuan masak fisiolo-

gis serta salah satu upaya memperoleh benih ketumbar yang

bermutu tingqi.

Skripsi yang berjudul Studi Fenologi dan Pengaruh

Posisi Payung terhadap Viabilitas Benih Ketumbar (Corian-

'drum sativum Linn.) ini ditulis sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di IPB.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada pembimbinq,

Bapak Sjamsoe'oed Sadjad dan Ibu Maharani Hasanah yang

telah memberikan bimbingan selama penelitian dan penyu-

sunan skripsi ini, segenap Staf Kebun Percobaan Nagasari

Cipanas yang membantu pelaksanaan penelitian yang penulis

lakukan. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua

pihak yang turut membantu dan memacu semangat menyelesai-

kan tugas akademik ini.

Semoga tulisan ini bermanfaat.

Bogor, Pebruari 1992

(75)

DAFTAR IS1

Halaman

Daftar Tabel

...

iii

Daftar Gambar

...

iv

PENDAHULUAN

...

1

Latar Belakang

...

1

Tujuan Percobaan

...

4

Hipotesa

...

4

...

TINJAUAN PUSTAKA 5 Botani Tanaman Ketumbar

...

5

Viabilitas Benih

...

7

Kemasakan Benih

...

9

Faktor-faktor yang Mempengaruhi vigor Benih

..

12

BAHAN DAN METODE

...

15

Tempat dan Waktu Percobaan

...

15

Bahan dan Alat

...

15

Prosedur Pelaksanaan

...

16

Pengamatan Percobaan

...

18

Rancangan Percobaan

...

21

HASIL DAN PEMBAHASAN

...

24

Percobaan I

...

24

Struktur Bunga

...

24

...

Perkembangan Bunga dan Buah Ketumbar 27 Saat Masak Fisiologis

...

32
(76)

KESIMPULAN DAN SARAN... 46

DAFTAR PUSTAKA... 4 7

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Pengaruh Variabel-Variabel Fundamental dan Teknikal Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan “Food and Baverage” Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006- 2009”..

Jika tidak ada pengobatan khusus yang disarankan, Anda mungkin akan memperingatkan bahwa Anda beresiko untuk menjadi hipotiroid atau hipertiroid di masa depan.. Namun, jika

Saran dalam penelitian ini adalah PPP Kecamatan Kembang, melaksanakan pendidikan politik dengan menarik melalui bentuk pendidikan politik yang kreatif, sehingga

HARI JAM KELAS MATA KULIAH SKS Jlh DOSEN PENGAMPU/PENGAWAS RUANG. IV C S1 Pemeriksaan Akuntansi I dan Praktikum 3

[r]

Utama IV/d 850 Rp.. PENGERTIAN : Jabatan fungsional Teknisi Elektromedis adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan

Tentu pernyataan tersebut hanya akan dianggap oleh publik sebagai retorika politik belaka jika pada akhirnya Anas tidak membuktikannya dengan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Perubahan Atas Peraturan