• Tidak ada hasil yang ditemukan

7. Statistika Kuantum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "7. Statistika Kuantum"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

7. Statistika Kuantum

Pada bagian ini akan didiskusikan pembahasan sistem dengan interaksi antar molekul lemah (‘gas ideal’) secara mekanika kuantum.

• Formulasi problem statistik • Fungsi distribusi kuantum • Klasifikasi Sistem Partikel

• Fermion dan Boson pada Fisika Partikel • Statistik Maxwell-Boltzmann

• Statistik foton

• Statistik Bose-Einstein • Statistik Fermi-Dirac • Radiasi benda hitam

• Konduksi elektron dalam metal

7.1. Partikel Identik dan Simetri yang Diperlukan

Gas terdiri dari N partikel dalam volume V:

Sebut:

Qi koordinat gabungan (posisi dan spin) partikel ke-i si keadaan kuantum partikel ke-i

Keadaan seluruh gas: {s1, s2, s3,....}

dengan fungsi gelombang pada keadaan ini: ) ,.... , , ( 1 2 3 ,..] , , [s1s2s3 Q Q Q QN Ψ = Ψ

(2)

7.1.1. Klasifikasi Sistem Partikel

Beberapa kasus:

A. Kasus “Klassik” (Statistik Maxwell Boltzmann) Dalam kasus ini (Statistik MB)

¾ partikel dapat dibedakan (distinguishable)

¾ berapa pun jumlah partikel dapat menempati keadaan tunggal s yang sama ¾ tidak ada simetri yang dibutuhkan ketika dua partikel ditukar

B. Deskripsi Mekanika Kuantum

• Simetri jelas dibutuhkan ketika terjadi pertukaran partikel

• Partikel secara intrinsik tidak dapat dibedakan (indistinguishible) • Dapat terjadi pembatasan untuk menempati keadaan tertentu

Karena keadaan simetri ini, keadaan kuantum erat hubungannya dengan spin partikel: (a) Spin bulat (integral spin)

(b) Spin setengah (half integral spin)

Dengan demikian statistika mekanika kuantum terbagi dua: (a) Partikel dengan Spin bulat (Statistik Bose-Einstein)

¾ Setiap partikel memiliki momentum angular spin total (diukur dalam unit h) bilangan bulat: 0, 1, 2, 3, 4,...

¾ Fungsi gelombang total bersifat simetri, yakni Ψ(. . . Qj. . . Qi. . .) = Ψ(. . . Qi. . .Qj. . .)

¾ Tidak dapat dibedakan → setiap pertukaran partikel tidak menghasilkan keadaan baru

(b) Partikel dengan Spin kelipatan ½ (Statistik Fermi-Dirac)

¾ Setiap partikel memiliki momentum angular spin total (diukur dalam unit h) kelipatan ½ yakni 12, 32 ,....

¾ Fungsi gelombang total bersifat antisimetri, yakni Ψ(. . . Qj. . . Qi. . .) = − Ψ(. . . Qi. . .Qj. . .) ¾ Tidak dapat dibedakan

→ Karena sifat antisimetri dan partikel indistinguishable maka dua atau lebih partikel tidak mungkin pada keadaan yang sama.

(3)

Resumé:

Klassik Kuantum

Maxwell-Boltzmann Bose-Einstein Fermi-Dirac

Distinguishable indistinguishable, spin: 0,1,2,3,4,...

indistinguishable spin: 12, 32 ,....

Tak ada simetri Simetri antisimetri

Tak ada batasan jumlah menempati satu keadaan

Tak ada batasan jumlah menempati satu keadaan

Prinsip eksklusi Pauli contoh:

Foton, He4

contoh: Elektron, He3

Dalam perkembangan lebih lanjut

generalisasi dari fermion dan boson dinamakan

anyon

, disini spin tidak selalu kelipatan ganjil atau genap dari 1/2. Fenomena

ini teramati cukup jelas di condensed matter, namun tidak akan dibahas di

kuliah Fisika Statistik.

7.1.2. Kaitan Fermion dan Boson pada Fisika Partikel

Dalam kaitan dengan Fisika Partikel, Boson (dari Bose-Einstein) adalah partikel interaksi –yakni pembawa interaksi/gaya menurut teori Medan Kuantum– , sementara Fermion (dari Fermi-Dirac) adalah partikel materi, Fermion lebih ‘padat’.

Model Standar Fisika partikel meramalkan adanya lima Boson fundamental yaitu - Foton

- Gluon (ada 8 tipe) - Boson-Z

- Boson-W (ada dua macam yakni W- dan W+)

- Boson Higgs (terkonfirmasi 99,9999% pada tanggal 4 juli 2012 di CERN)

Tanggal 4 Juli 2012: partikel Higgs dijumpai pada tingkat 5 sigma di wilayah massa sekitar 126 GeV. Itu berarti kepastian penemuan partikel baru mencapai 99,9999%. "Ini memang partikel baru. Kami tahu itu boson dan itu boson terberat yang pernah ditemukan," kata Joe Candela, jurubicara CERN

(4)

Lebih lanjut, beberapa fisikawan percaya bahwa ada kemungkinan boson bernama graviton yang berkaitan dengan gravitasi.

Boson-boson komposit dapat juga terjadi; hal ini terbentuk dengan kombinasi jumlah genap beberapa fermion. Contoh, atom carbon-12 terdiri dari 6 proton dan 6 netron, semuanya fermion. Inti atom carbon-12, oleh karena itu, merupakan boson komposit. Meson, di lain pihak, adalah partikel yang terbuat secara eksak dari 2 quark, oleh karena itu meson juga boson komposit.

Sebagaimana yang sudah disebutkan sebelumnya, Fermion adalah partikel yang mempunyai nilai spin kuantum setengah bilangan bilangan. Tidak seperti boson, fermion memenuhi prinsip eksklusi Pauli yang berarti fermion-fermion tidak mungkin berada pada bilangan kuantum yang sama. Sementara boson dipandang sebagai partikel perantara gaya-gaya di alam, fermion dipandang sebagai partikel “lebih padat” atau partikel-materi.

Terdapat dua famili partikel-materi fundamental yang merupakan fermion yaitu quark dan lepton, keduanya merupakan partikel elementer yang tidak bisa dipecah (sejauh yang diketahui oleh saintis) menjadi partikel lebih kecil. Elektron merupakan lepton, namun Model Standar Fisika Partikel menunjukkan adanya tiga generasi partikel, masing-masing lebih berat dari sebelumnya. (Tiga generasi partikel ini diprediksi dengan teori sebelum mereka ditemukan dengan eksperimen, ini contoh yang sangat bagus bagaimana teori meramalkan eksperimen dalam teori medan kuantum.)

Pada tiap generasi terdapat dua flavor quark. Tabel berikut menunjukkan 12 tipe fermion fundamental, semuanya telah dapat diobservasi.

Table: Famili Partikel Elementer untuk Fermion

Quarks Leptons First Generation Up Quark 3 MeV Down Quark 7 MeV Electron Neutrino Electron 0.5 MeV Second Generation Charm Quark 1.2 GeV Strange Quark 120 MeV

Muon Neutrino Muon 106 MeV Third Generation Top Quark 174 GeV Bottom Quark 4.3 GeV

Tau Neutrino Tau 1.8 GeV Catatan: neutrion mempunyai massa kecil sekali (praktis tidak punya massa). Tentu saja terdapat fermion komposit terbuat dari jumlah ganjil fermion menjadikan partikel baru, seperti proton dan neutron.

Pada perkembangan Model Standar Fisika Partikel, telah menjadi jelas bahwa gaya-gaya (Fisikawan lebih suka dengan istilah interaksi) dalam Fisika dapat dipecah menjadi empat fundamental:

¾ Electromagnetism ¾ Gravity

(5)

¾ Weak nuclear force ¾ Strong nuclear force

Gaya elektromagnetik dan interaksi inti lemah pada tahun 1960 disatukan oleh Sheldon Lee Glashow, Abdus Salam, dan Steven Weinberg menjadi gaya tunggal disebut electroweak force. Gaya ini dikombinasi dengan quantum chromodynamics (yang mendefinisikan gaya inti kuat) adalah yang dimaksud oleh para Fisikawan ketika berbicara tentang Model Standar Fisika Partikel.

Salah satu elemen kunci Model Standar Fisika Partikel adalah gauge theory yang berarti terdapat tipe-tipe simetri yang inherent berada dalam teori; dengan perkataan lain dinamika sistem tetap sama pada suatu tipe transformasi. Suatu gaya berkerja melalui medan gauge ditransmisi dengan suatu gauge boson. Berikut ini gauge boson yang telah diamati untuk tiga tipe gaya di alam:

➜ Electromagnetism — photon

➜ Strong nuclear force — gluon

➜ Weak nuclear force — Z, W+, and W– bosons

Lebih lanjut, gravitasi juga dapat dituliskan dalam suatu gauge theory, yang berarti harus ada gauge boson yang menjadi perantara gravitasi. Nama teoritis gauge boson ini adalah graviton.

Catatan tentang spin: foton, gluon, Z, dan W mempunyai spin 1, Higgs boson berspin 0, sementara partikel-partikel fermion (quark, lepton, neutrino) semua berspinnya 1/2.Graviton -jika terdeteksi- akan berspin 2. Standard Model tidak memiliki partikel fundamental dengan spin 3/2

7.1.3. Contoh Perhitungan Probabilitas

Sekarang kembali ke Fisika Statistik, supaya jelas tinjau kasus 2 partikel dengan keadaan kuantum yang mungkin ada tiga s = 1, 2, 3.

Maxwell-Boltzman: 1 2 3 AB . . . . . . A B A B . . . . . . . . . AB . . . B A . . . . . . A B . . . . . . AB . . . . . . B A B A

(6)

Bose-Einstein: 1 2 3 AA . . . . . . . . . AA . . . . . . . . . AA A A . . . A . . . A . . . A A Fermi Dirac: 1 2 3 A A . . . A . . . A . . . A A Bila didefinisikan: berbeda keadaan pada partikel menemukan as probabilit sama keadaan pada partikel menemukan as probabilit = ξ Maka: 2 1 6 3= = MB ξ ; 1 3 3= = BE ξ ; 0 3 0= = FD ξ Arti fisis?

Partikel BE memiliki tendensi lebih besar untuk berada pada keadaan yang sama dibandingkan partikel klassik. Partikel FD memiliki tendensi untuk berbeda satu sama lain.

Formulasi Problem Statistik:

¾ Beri label keadaan kuantum yang mungkin → r ¾ Nyatakan energi partikel pada keadaan r dengan εr ¾ Nyatakan jumlah partikel pada keadaan r dengan nr ¾ Beri label semua keadaan yang mungkin dengan R Bila interaksi lemah, maka energi bersifat aditif:

ER = n1ε1 +n2ε2 + n3ε3 + . . . =

r

r r

nε dan bila jumlah partikel diketahui maka:

N n

r r =

(7)

= − + + = R n n R E e e Z β R β( 1ε1 2ε2 ...)

dan seterusnya harga rata-rata jumlah partikel, dispersi dll. juga dapat dirumuskan:

+ + + − + + + − = R n n n R n n n s s e e n n ( ....) ....) ( 3 3 2 2 1 1 3 3 2 2 1 1 ε ε ε β ε ε ε β s s Z n ε β ∂ ∂ − = 1 ln Perhitungan dispersi: 2 2 2 2 ) ( ) (Δns = nsns =nsns

+ + − + + − = R n n R n n s s e e n n ( ....) ....) ( 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 ε ε β ε ε β sehingga: ...) ( 2 11 2 2 ) 1 )( 1 ( 1 − + + ∂ ∂ − ∂ ∂ − =

β ε ε ε β ε β n n s s s e Z n Z Z s 2 ) 1 ( 1 ε β ∂ ∂ − = atau 2 2 2 2 1 s s Z Z n ε β ∂ ∂ = ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ ∂ ∂ + ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ ∂ ∂ ∂ ∂ = 2 2 2 2 1 1 1 s s s s Z Z Z Z n ε ε ε β ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ + ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ ∂ ∂ ∂ ∂ = 2 2 2 ln 1 s s s n Z

β

ε

ε

β

seterusnya: 2 2 2 2 1 ln ) ( s s Z n ε β ∂ ∂ = Δ

dapat juga ditulis:

s s s n n ε β ∂ ∂ − = Δ ) 1 ( 2

7.2. Fungsi Distribusi Kuantum

(8)

+ + + + − + + + + −

=

,... , ...) ... ( ,... , ...) ... ( 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 n n n n n n n n n n s s s s s s

e

e

n

n

β ε ε ε ε ε ε β dapat ditulis:

+ + − − + + − −

=

,... , ...) ( ) ( ,... , ...) ( ) ( 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 n n n n s n n n n n n s n n s s

e

e

e

e

n

n

s s s s s s ε ε β ε β ε ε β ε β 7.2.1. Statistika Foton

Æ Termasuk Bose-Einstein tanpa pembatasan jumlah partikel

− − = s s s s s s n n n n s s e e n n β ε ε β ) ln( 1 ) / 1 ( s s s s s s s s n s n n n n s e e e n β ε β ε ε β ε β β β − − − ∂ ∂ − = ∂ ∂ − =

jumlah terakhir ini merupakan deret geometri tak berhingga: ... 1+ + 2 + 3 + = − − − −

e βnsεs e βεs e βεs e βεs s -e 1 1 βε − = menghasilkan: s s -e 1 e ) 1 ln( 1 βε βε βε ε β ∂ − = − ∂ = es n s s dapat ditulis: 1 e 1 s − = βε s n

(9)

Tanpa kesulitan, fungsi partisi statistika foton dapat ditulis: Z =

− + + R n n

e

β

( 1

ε

1 2

ε

2 ...) = ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ ∑ = − 0 ) ( 1 1 1 n n e β ε ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ ∑ = − 0 ) ( 2 2 2 n n e β ε

= − 0 ) ( 3 3 3 n n

e

β ε ... karena ∑

e

−βnsεs= s -e 1 1 βε − maka =−

− − r r e Z ln(1 ) ln βε 7.2.2. Statistik Maxwell-Boltzmann

Pada kasus klassik statistik Maxwell-Boltzmann, fungsi partisi:

− + + = R n n e Z β( 1ε1 2ε2 ...)

jumlah untuk semua keadaan partikel dengan juga mempertimbangkan bahwa partikel dapat dibedakan → perhatikan permutasi yang mungkin

Sehingga untuk N partikel:

− + + = ... , ...) ( 3 2 1 2 1 2 2 1 1 !... ! ! n n n n e n n n N Z β ε ε

disini nr = 0, 1, 2, 3,... dengan restriksi: N

n

r r =

Fungsi partisi dapat ditulis:

( ) ( )

( )

− − − = ... ,2 1 2 3 1 3 3 2 2 1 1 ... !... ! ! n n n n n e e e n n n N Z βε βε βε

yang tidak lain merupakan binomial Newton:

(

)

N e e e Z= −βε1+ −βε2 + −βε3... atau =

r r e N Z ln βε ln seterusnya:

− − − − = − − = ∂ ∂ − = r r s s r r r r e e N e e N Z n βε βε βε βε β β ε β 1 ln 1 Persamaan terakhir

− − = r s r r e e N n βε βε

disebut sebagai “distribusi Maxwell-Boltzmann”

(10)

Sekali lagi fungsi partisi diberikan oleh:

− + + = R n n e Z β(1ε1 2ε2 ...)

dengan jumlah semua harga

nr = 0, 1, 2, 3,... untuk setiap r Tidak seperti foton, disini ada restriksi:

N n

r r =

Pembatasan ini menyulitkan evaluasi nilai Z. (See Reif page 346-348 for detail derivation) Kita perkenalkan besaran Z sedemikian rupa:

− = ' ' ) ' ( N N e N Z α Z

secara pendekatan diperoleh: ln Z(N) = αN + ln Z seterusnya diperoleh: (Reif 348)

− − − = r r e N Z ln(1 ) ln α α βε ; N e r r = −

+ 1 1 βε α dan 1 1 − = + r e ns α βε

Æ disebut distribusi Bose-Einstein. Hubungan antara potensial kimia μ dan α:

α μ kT N Z kT N F = ∂ ∂ − = ∂ ∂ = ln atau α = −βμ

Pada kasus foton Z tidak tergantung N dan α = 0

7.2.4. Statistik Fermi-Dirac

(11)

N e r r = +

+ 1 1 βε α

+ − − + = r r e N Z ln(1 ) ln α α βε ; dan 1 1 + = + r e ns α βε

Æ disebut distribusi Fermi-Dirac

Resume:

Nilai ns dan fungsi partisi untuk berbagai distribusi

Maxwell-Boltzmann Foton (Planck) Bose-Einstein Fermi-Dirac s n

− − r r r e e N βε βε s s -e 1 e βε βε − 1 1 − + s eα βε 1 1 + + s eα βε f. partisi ln Z = N ln

r r e βε ln Z = −

r ln (1−e−βεr) ln Z = αN

− − r r e ) 1 ln( α βε ln Z = αN +

+ − − r r e ) 1 ln( α βε

Pelajari topik: Radiasi benda hitam (Reif, p.381-388)

7.3. Konduksi Elektron dalam Zat Padat

Tinjau atom Natrium (11 elektron)

10 elektron menjadi ‘core’.

(12)

Ketika atom-atom ini membentuk zat padat:

Core tetap berada di tempatnya, sedangkan elektron terluar menjadi ‘elektron bebas’. Disini dapat dibedakan dua keadaan elektron:

¾ elektron core yang dapat dipandang terlokalisasi

¾ elektron valensi atau konduksi yang memiliki keadaan Bloch pada keseluruhan kristal Beberapa fenomena fisis makroskopis seperti konduktivitas atau resistivitas dapat

dijelaskan dengan melihat elektron konduksi.

Æ Untuk pendekatan pertama, perilaku elektron ini dapat dipandang seperti gas ideal (berarti tidak ada interaksi dari luar atau sesamanya).

Namun karena konsentrasi elektron cukup tinggi, maka tidak dapat digunakan statistik klassik.

Statistik yang digunakan Fermi-Dirac. Jumlah rata-rata partikel:

1 1 1 1 ) ( + = + = + F s s e e ns α βε βε ε disini telah digunakan

α β

α

εF ≡− =−kT

besaran ini disebut “Energi Fermi” suatu sistem (terlihat bahwa besaran ini sama dengan

μ, potensial kimia gas).

(13)

N e n s s s =

s F + =

− 1 1 ) (ε ε β

N : jumlah total partikel pada volume V Sekarang kita lihat perilaku “fungsi Fermi”:

1 1 ) ( ( ) + ≡ F e F ε βε ε

sebagai fungsi dari energi ε (diukur dari energi terendah ε = 0) Sekarang kita perhatikan beberapa limit fisis:

Pada suhu tinggi atau kondisi βεF << 1, maka eβ(ε−εF) >>>1 fungsi distribusi F akan menjadi distribusi Maxwell-Boltzmann.

Pada kasus ini kita lebih tertarik pada kondisi sebaliknya, yakni 1 >> =kT F F ε βε

(makna fisis: bisa pada suhu rendah atau pada suhu kamar namun energi Fermi jauh lebih besar dibandingkan energi termal)

1 1 ) ( ) ( + F e F ε β ε ε

Disini masih ada tiga kasus ekstrim:

(a) Bila ε <<εF maka β(ε−εF) <<0 sehingga F(ε) = 1

(b) Bila ε >>εF maka β(ε−εF) >>0 Æ F(ε) berperilaku seperti distribusi Boltzmann (c) Bila ε = εF maka F(ε) = ½

Secara skematik dapat digambarkan sbb:

Bila pada suhu ekstrim rendah TÆ0 dengan perkataan lain βÆ∞. kondisi dapat digambarkan:

½

1

F

(ε)

ε

ε

F

1

1

)

(

)

(

+

F

e

F

ε

β

ε

ε

(14)

Mengapa bisa demikian? Æ cukup jelas secara matematis Æ secara fisis???

Pada suhu T = 0 semua partikel berada pada ground state (keadaan dasar) dengan energi terendah. Namun karena prinsip eksklusi Pauli yang tidak

memperkenankan partikel dalam keadaan sama, maka partikel-partikel “menumpuk” mengisi keadaan dasar yang mungkin sampai semua partikel terakomodasi.

Jadi karena prinsip eksklusi Pauli, gas Fermi-Dirac memiliki energi rata-rata cukup besar meskipun pada suhu nol mutlak.

Sekarang kita hitung energi Fermi εFF0 pada suhu nol.

Energi tiap partikel berkaitan dengan momentum p =

h

k. m k m p 2 2 2 2 2 h = = ε

Pada suhu T=0 semua keadaan energi rendah terpenuhi sampai energi Fermi, yang berhubungan dengan “momentum Fermi”, pF =hkF.

m k m pF F F 2 2 2 2 2 0= =h ε

1

F

(ε)

ε

ε

F

1

1

)

(

( )

+

F

e

F

ε

β ε ε

(15)

Jadi pada T=0 semua keadaan dengan k<kF terisi, sedangkan pada k>kFkosong. Disini terdapat 3 ) 2 ( π

V keadaan translasi per unit volume di ruang-k

Sehingga “bola Fermi” dengan radius kF berisi: ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ × 3 3 3 4 ) 2 ( F k V π π keadaan translasi

Karena elektron (spin ½) dapat memiliki dua keadaan, maka:

N k V F⎞= ⎜ ⎝ ⎛ × 3 3 3 4 ) 2 ( 2 π π

Pembuktian jumlah keadaan translasi per-unit volume pada ruang-k: k d V k d 3 3 3 ) 2 ( π ρ =

Fungsi gelombang partikel bebas: ) (k x k y k z i i e x y z e • = + + = k r ψ

Pertimbangkan unit volume kecil dengan sisi-sisi Lx, Ly, Lz dapat dibuktikan: z z z y y y x x x L n k L n k L n k =2π ; =2π ; =2π

Oleh karena itu jumlah keadaan translasi untuk bilangan gelombang antara k dan k + dk

adalah:

k

z

k

y

k

x

k

F

ε

F

(16)

ρ d3k = Δnx Δny Δnz = ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ x x dk L π 2 ⎟⎟ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ y y dk L π 2 ⎟⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ z z dk L π 2 =

( )

⎟⎟ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ 3 2π z y xL L L kx ky kz = 3 ) 2 ( π V d3k

(see Reif page 353-358 for more detail)

Seterusnya: 3 / 1 2 3 ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ = V N kF π jadi 3 / 1 2 3 1 2 2 ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ = = N V kF F π π π λ

dari hal tersebut, energi Fermi pada suhu nol mutlak: 3 / 2 2 2 2 2 0 3 2 2 ⎟⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ = = V N m m kF F π ε h h

Apa manfaat besaran ini? adakah besaran makroskopis terukur yang dapat dikaitkan dengan besaran ini?

Æ satu diantaranya: kapasitas panas elektronik zat padat.

V V TE C ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ ∂ ∂ =

Kalau elektron mengikuti distribusi Maxwell-Boltzmann, maka R Nk C NkT E V atau 3 2 3 2 3 = =

dan tentu saja kalau digunakan distribusi Fermi-Dirac, bentuk ini akan jauh berbeda. Mengikuti distribusi FD, energi rata-rata elektron:

∑ + = r r F r e E 1 ) (ε ε β ε

Karena jarak antara level-level energi sangat dekat, maka jumlah dapat diganti menjadi integral: ε ε ρ ε ε ε ερ ε β ε ε d e d F E F 1 ( ) 2 ) ( ) ( 2 0 ( ) ∫ + = ∫ = ∞

(17)

disini ρ(ε) dε kerapatan keadaan yang berada pada energi antara ε dan ε+ dε. Evaluasi integral β ε εε ρ ε dε e F 1 ( ) 0 ( ) ∫ + ∞

− dengan keadaan kT <<1 akan menghasilkan:

) ( ) ( 3 0 0 2 2 F o kT E E = +π ρ ε dengan demikian T k T E CV ( F ) 3 2 0 0 2 2 ε ρ π = ∂ ∂ =

Hasil ini berbeda dengan perumusan klassik (MB) yang menunjukkan bahwa CV konstan. Kalau dimasukkan: ε ε π ε ε π π ε ε ρ d V m d d dk k V d 3 1 2 3 3 2 2 3 ) 2 ( 4 4 ) 2 ( ) ( h = ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ = diperoleh: 0 2 2 F V kN kT C ε π =

rumusan terakhir ini ternyata sesuai dengan hasil eksperimen.

Bentuk yang lebih umum sesungguhnya ada suku-suku T order tinggi: CV = AT + B T3

Perumusan ini dapat diperoleh dengan evaluasi integral β ε εε ρ ε dε

e F 1 ( ) 0 ( ) ∫ + ∞ − tanpa pendekatan kT <<1. Contoh soal:

Hitunglah besar panjang gelombang Fermi untuk 4,2x1021 elektron yang berada dalam kotak 1 cm3! Hitung energi Fermi! Bila elektron diganti netron, hitung panjang gelombang dan energi Fermi! (dalam kasus terakhir, anggap momentum tetap sama) Jawab:

Jumlah total partikel adalah: ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ × = 3 3 3 4 ) 2 ( 2 V kF N π π

sehingga bilangan gelombang Fermi: 3 / 1 2 3 ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ = V N kF π

(18)

3 / 1 3 / 1 2 3 8 3 1 2 2 ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ = ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ = = N V N V kF F π π π π λ Å 12,5 m 1,25x10 10 2 , 4 10 3 8 -9 3 / 1 23 6 = = ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ = − x π Energi Fermi: J V N m m k m pF F F 19 3 / 2 2 2 2 2 2 10 54 , 1 3 2 2 2 − × = ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ = = = π ε h h = 0,96 eV Jika elektron diganti netron:

λF = 12,5 Å dan F F m m ε ε netron elektron ) netron ( = = 5,2x10-4 eV Soal-soal Latihan:

7.1. Untuk atom Natrium yang memiliki sekitar 2,6x1022 elektron konduksi per cm3, carilah energi Fermi Natrium dan perkirakan kapasitas panas elektronik pada suhu kamar.

7.2. The three lowest energy levels of a certain molecule are E1 = 0, E2 = ε, dan E3 = 10ε.

Show that at sufficiently low temperature (how low?) only level E1 dan E2 are

populated. Find the average energy E of the molecule at temperature T. Find the contribution of these levels to the specific heat per-mole, Cv, and sketch Cv as function of T. (Anggap partikel memenuhi statistika Boltzmann)

7.3 Suatu sistem gas terdiri dari N molekul identik yang tidak berinteraksi dalam suatu wadah bervolume V pada suhu T. Setiap molekul memiliki 4 kemungkinan keadaan internal yakni satu keadaan dasar dan tiga keadaan tereksitasi yang memiliki besar energi yang sama (terdegenerasi 3). Pada keadaan dasar energi internal molekul adalah εint = 0, sementara pada keadaan eksitasi memiliki εint = ε1. Energi total untuk

satu molekul dapat ditulis sebagai

2 int 2 p m ε = r +ε

a) Cari fungsi partisi sistem, Z!

b) Cari energi rata-rata untuk satu molekul gas, ε ! c) Cari kapasitas panas CV dan buat sketsa CV terhadap T!

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan JKN di Klinik Kota Tasikmalaya,

Pameran bersama “MERTI BUMI”di kampong seni Lerep Ungaran Jawa Tengah Pameran seni rupa Ulang Tahun SMKN 3 ke 45 Di Taman Budaya Jogjakarta Pameran bersama dalam rangka Ulang

Jumlah Pegawai Teknisi Kehutanan pada Balai Taman Nasional Kepualuan Seribu Sampai dengan Bulan Desember

Berdasarkan kesimpulan tersebut, peneliti memberikan saran kepada, (1) Kepada Kepala Sekolah Dasar Laboratorium UM, hendaknya lebih perhatian dalam melakukan pengawasan

Pesawat Telepon Analog adalah perangkat terminal yang dalam operasinya dapat dihubungkan dengan PSTN atau PABX/STLO atau keduanya melalui saluran telepon analog dan digunakan untuk

Jenis asam memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P&lt;0,01) terhadap rendemen serat yang dihasilkan, Rendemen tertinggi terdapat pada perlakuan P2 yaitu sebesar 18,53 % dan

Dengan demikian, mikrooganisme tanah bermanfaat yaitu bakteri pelarut fosfat dan bakteri penambat nitrogen non-simbiotik yang ditemukan pada rizosfer tanaman umbi di bawah

Sebaliknya individu yang memiliki tingkat pe- ngetahuan tentang agama yang rendah akan melakukan perilaku seks bebas tanpa berpikir panjang terlebih dahulu sehingga