• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Text Mining Untuk Klasifikasi Kesenian Tradisional Dengan Metode NBC (Naive Bayes Classifier)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Text Mining Untuk Klasifikasi Kesenian Tradisional Dengan Metode NBC (Naive Bayes Classifier)"

Copied!
239
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

SRI NURHAYATI

10107859

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

i

IMPLEMENTASI TEXT MINING

UNTUK KLASIFIKASI KESENIAN TRADISIONAL DENGAN METODE NBC (naïve bayes classifier)

Oleh

Sri Nurhayati 10107859

Kesenian Tradisional sangat banyak dan beraneka ragam yang diklasifikasikan menjadi beberapa bentuk kesenian yaitu seni tari, seni musik, seni pertunjukan dan lainnya. Namun banyak yang tidak mengetahui tentang keanekaragaman kesenian tradisional. Karena itu dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat mengolah data kesenian tersebut menjadi informasi tambahan bagi user.

Pembuatan aplikasi text mining untuk klasifikasi kesenian tradisional ini akan mengolah raw data berupa text database yaitu deskripsi kesenian yang diinputkan. Preprocessing akan melakukan tokenizing, filtering, stemming dan

analizing terhadap kata-kata dalam deskripsi kesenian sehingga diperoleh

keywords. Dari keywords tersebut kemudian akan di generate frequent itemset

dengan metode Naïve Bayes untuk mengelompokkan kategori kesenian. Pada hasil pengujian metode naive bayes dapat digunakan untuk mengelompokan kategori kesenian dengan mencari probabilitas lebih tinggi dimana deskripsi kesenian tepat mengandung keywords yang terdapat pada data latihan. Dengan menggunakan keywords dapat diperoleh informasi nama kesenian dan deskripsi kesenian berdasarkan keywords yang dicari oleh user pada saat search engine.

(3)

IMPLEMENTATION TEXT MINING

FOR CLASSIFICATION OF TRADITIONAL ART WITH NBC (Naïve Bayes classifier) METHOD

By

Sri Nurhayati 10107859

Traditional arts are very many and diverse are classified into several forms of art that is dance, music, art and other performances. But many do not know about the diversity of traditional arts. Because it needed an application that can process data into the arts of additional information for the user.

Making text mining applications for the classification of this traditional art will process the raw data is a text database of descriptions of art that entered. Will perform tokenizing preprocessing, filtering, stemming and analizing of the words in the description of art in order to obtain keywords. Of those keywords will then be generated frequent itemset with the Naïve Bayes method for classifying categories of art. In the test results Naïve Bayes method can be used to categorize art category with a higher probability where appropriate description of art contain keywords contained in the training data. By using keywords to obtain information on the book title and synopsis of books based on the keywords searched by users at search engines.

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kenikmatan dan kesehatan lahir batin serta kemampuan kepada penyusun, sehingga tugas akhir yang berjudul

IMPLEMENTASI TEXT MINING UNTUK KLASIFIKASI KESENIAN TRADISIONAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE NBC (naïve bayes classifier) dapat diselesaikan dengan segala kekurangan, kelebihan dan keterbatasannya. Keberhasilan penyusun dalam menyelesaikan tugas akhir ini tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah memberikan sumbangan pikiran, bimbingan, serta dorongan semangat pada penulis.

Untuk itu pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang mendukung dalam proses pembuatan tugas akhir ini. Sungguh tiada untaian kata yang tepat yang dapat penyusun sampaikan untuk mengucapkan rasa terimakasih, hanya do’a yang dapat penulis panjatkan kehadirat Illahi Rabbi, semoga kebaikan dari semua pihak mendapatkan imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam tugas akhir yang penyusun buat masih sangat jauh dari kesempurnaan. Hal ini tiada lain disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki.

(5)

iv

1. ALLAH S.W.T yang telah mencurahkan rahmat dan hidayahnya hingga detik ini.

2. Kedua orang tua yang dengan tulus selalu mendoakan, memberikan dorongan moril dan materil, masukan, perhatian, dukungan sepenuhnya, dan kasih sayang yang tidak ternilai dan tanpa batas yang telah kalian berikan.

3. Kakak dan adik-adik ku tercinta yang selalu tulus memberikan dorongan moral dan materil, dukungan tiada henti.

4. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

5. Prof. Dr. Ir. H. Ukun Sastraprawira, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

6. Ibu Mira Kania Sadariah, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Unikom.

7. Ibu Tati Harihayati S.T., M.T, selaku dosen wali IF-7 yang telah membantu dalam kelancaran dari berbagai permasalahan mengenai perkuliahan.

8. Bapak Irawan Afrianto S.T., M.T, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi masukan dalam penulisan skripsi ini.

(6)

v

10. Kepada soulmate-soulmetku Syarah Meylidiyyah Santoso, S.pd, Ria Rosdiana, S.pd, Dwi Sandriyati terimakasih atas doa dan dukungannya. 11. Kepada sahabat-sahabatku Rany Madiah Sari, Jean Putri Ana, Retno Ayu

Laras Shita, Rahmi Djohan yang telah memberikan semangat dan dukungannya dan seluruh mahasiswa Teknik Informatika khususnya IF-7 terimakasih atas dukungannya.

12. Kepada seluruh mahasiswa bimbingan Bapak Irawan Afrianto S.T., M.T yang telah memberi dukungan moral dan spiritual.

13. Kepada pihak – pihak yang tidak sempat disebutkan satu persatu, semua memiliki andil yang sangat besar atas perjuangan saya. Terima kasih yang sebesar-besarnya.

Akhir kata, penulis berharap semoga laporan bisa sangat berguna dan bermanfaat bagi penulis dan pembaca. semoga segala jenis bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Amin.

Bandung, 20 Februari 2011

(7)

vi

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

ABSTACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR SIMBOL ... xxi

DAFTAR LAMPIRAN ... xxiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Seni Tradisional ... 9

2.2 Knowledge Discovery in Databases (KDD) ... 17

(8)

vii

2.2.2.3 Stemming ... 22

2.2.2.4 Tagging ... 23

2.2.2.5 Analyzing ... 24

2.2.3 Metode Mining ... 24

2.2.3.1 Klasifikasi (classification) ... 25

2.2.3.2 Regresi (regression) ... 34

2.2.3.3 Pengelompokkan (clustering) ... 35

2.2.3.4 Association Rule ... 36

2.2.3.5 Visualization ... 36

2.3 Object Oriented Programing(OOP)... 37

2.4 Unified Modeling Language (UML) ... 39

2.5 Pembangun Perangkat Lunak ... 46

2.5.1 Pegenalan PHP (Personal Home Page) ... 46

2.5.2 MySQL ... 47

2.5.3 Javascript ... 49

2.5.4 HTML ... 50

2.5.5 Adobe Dreamweaver ... 50

2.5.6 WAMP Server... 51

2.5.7 Web Server ... 52

(9)

viii

3.1.1 Analisis Masalah ... 55

3.1.2 Analisis Penyelesaian Masalah ... 56

3.1.2.1 Analisis Data………... 57

3.1.2.2 Analisis Proses ... 59

3.1.3 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 69

3.1.3.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 69

3.1.3.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 70

3.1.3.3 Kebutuhan User ... 71

3.1.4 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 72

3.1.4.1 Use Case Diagram ... 71

3.2 Perancangan Sistem... 162

3.2.1 Perancangan Struktur Menu ... 163

3.2.2 Perancangan Antar Muka ... 164

3.2.3 Perancangan Antar Muka Pesan ... 174

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi ... 176

4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras ... 176

4.1.2 Spesifikasi Perangkat Lunak ... 176

4.1.3 Implementasi Web Hosting ... 177

(10)

ix

4.1.6.2 Implementasi Antarmuka Halaman Berita ... 186

4.1.6.3 Implementasi Antarmuka Halaman Download ... 187

4.1.6.4 Implementasi Antarmuka Halaman Pencarian... 188

4.1.6.5 Implementasi Antarmuka Halaman Menu Proses Klasifikasi ... 189

4.2 Pengujian Alpa ... 189

4.2.1 Lingkungan Pengujian ... 189

4.2.2 Skenario Pengujian ... 190

4.2.3 Butir Pengujian ... 191

4.2.3.1 Pengujian Data Login ... 191

4.2.3.2 Pengujian Pencarian ... 192

4.2.3.3 Pengujian Data User ... 192

4.2.3.4 Pengujian Data Kategori Seni ... 194

4.2.3.5 Pengujian Data Stopword ... 195

4.2.3.6 Pengujian Data Training ... 197

4.2.3.7 Pengujian Klasifikasi ... 198

4.2.3.8 Pengujian Akurasi ... 199

4.2.4 Kesimpulan Pengujian Alpha ... 202

4.3 Pengujian Beta ... 202

(11)

x

(12)

xi

Tabel 3.1 Nama dan Kategori Seni ... 57

Tabel 3.2 Deskripsi Kesenian dan Kategori Seni ... 58

Table 3.3 Himpunan Data Latihan ... 65

Table 3.4 Nilai P(vj) untuk setiap kategori ... 66

Tabel 3.5 Nilai P(bambu) untuk setiap kategori... 66

Tabel 3.6 Model Probabilistik ... 67

Tabel 3.7 Spesifikasi User ... 71

Tabel 3.8 Definisi Use Case... 74

Tabel 3.9 Skenario Use Case home ... 75

Tabel 3.10 Skenario Use Case pencarian ... 76

Tabel 3.11 Skenario Use Case detail seni ... 76

Table 3.12 Skenario Use Case berita ... 77

Table 3.13 Skenario Use Case download ... 77

Tabel 3.14 Skenario Use Case login ... 78

Tabel 3.15 Skenario Use Case data user ... 78

Tabel 3.16 Skenario Use Case tambah data user ... 79

Tabel 3.17 Skenario Use Case ubah data user ... 79

Tabel 3.18 Skenario Use Case hapus data user ... 80

Tabel 3.19 Skenario Use Case data berita ... 80

(13)

xii

Tabel 3.24 Skenario Use Case tambah data download ... 83

Tabel 3.25 Skenario Use Case ubah data download... 84

Tabel 3.26 Skenario Use Case hapus data download ... 84

Tabel 3.27 Skenario Use Case kategori seni ... 85

Tabel 3.28 Skenario Use Case tambah kategori seni ... 85

Tabel 3.29 Skenario Use Case ubah kategori seni ... 86

Tabel 3.30 Skenario Use Case hapus kategori seni ... 86

Tabel 3.31 Skenario Use Case data stopwords ... 87

Tabel 3.32 Skenario Use Case tambah data stopwords ... 88

Tabel 3.33 Skenario Use Case ubah data stopwords ... 88

Tabel 3.34 Skenario Use Case hapus data stopwords ... 89

Tabel 3.35 Skenario Use Case seni rupa... 89

Tabel 3.36 Skenario Use Case tambah seni rupa ... 90

Tabel 3.37 Skenario Use Case ubah seni rupa ... 91

Tabel 3.38 Skenario Use Case hapus seni rupa ... 91

Tabel 3.39 Skenario Use Case seni tari ... 92

Tabel 3.40 Skenario Use Case tambah seni tari ... 92

Tabel 3.41 Skenario Use Case ubah seni rupa ... 93

(14)

xiii

Tabel 3.46 Skenario Use Case hapus seni musik ... 96

Tabel 3.47 Skenario Use Case seni pertunjukan ... 96

Tabel 3.48 Skenario Use Case tambah seni pertunjukan ... 97

Tabel 3.49 Skenario Use Case ubah seni pertunjukan... 97

Tabel 3.50 Skenario Use Case hapus seni pertunjukan ... 98

Tabel 3.51 Skenario Use Case sastra ... 99

Tabel 3.52 Skenario Use Case tambah sastra ... 99

Tabel 3.53 Skenario Use Case ubah sastra ... 100

Tabel 3.54 Skenario Use Case hapus sastra ... 100

Tabel 3.55 Skenario Use Case proses klasifikasi ... 101

Tabel 3.56 Skenario Use Case input data kesenian ... 101

Tabel 3.57 Skenario Use Case proses ... 102

Tabel 3.59 Skenario Use Case Skenario Use Case seni musik Table 3.58 Skenario Use Case proses hasil klasifikasi ... 102

Tabel 3.59 Skenario Use Case seni rupa... 103

Tabel 3.60 Skenario Use Case seni musik ... 103

Tabel 3.61 Skenario Use Case seni pertunjukan rakyat ... 104

Tabel 3.62 Skenario Use Case seni tari ... 105

(15)

xiv

Tabel 3.67 Tabel stopwords ... 160

Tabel 3.68 Tabel keyword ... 160

Tabel 3.69 Tabel user ... 161

Tabel 3.70 Tabel berita ... 161

Tabel 3.71 Tabel download ... 162

Tabel 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras ... 176

Tabel 4.2 Spesifikasi Perangkat Lunak... 177

Table 4.3 Implementasi database ... 178

Table 4.4 Implementasi class ... 180

Tabel 4.5 Skenario Pengujian Aplikasi Penerapan Text Mining Untuk Klasifikasi Kesenian Tradisional ... 190

Tabel 4.6 Pengujian Login ... 191

Tabel 4.7 Pengujian Pencarian ... 192

Tabel 4.8 Pengujian Data User ... 192

Tabel 4.9 Pengujian Data Kategori Seni ... 194

Tabel 4.10 Pengujian Data Stopword ... 195

Tabel 4.11 Pengujian Data Training ... 197

Table 4.12 Pengujian Klasifikasi... 198

Table 4.13 Pengujian Akurasi ... 199

(16)

xv

(17)

xvi

Gambar 2.1 Seni Rupa ... 11

Gambar 2.2 Seni Musik ... 11

Gambar 2.3 Seni Tari ... 14

Gambar 2.4 Seni Sastra ... 17

Gambar 2.5 Tahap-tahap dalam proses knowladge discovery ... 18

Gambar 2.6 Tahap parsing ... 21

Gambar 2.7 Tahap Stopwrds removal/ filtering ... 22

Gambar 2.8 Tahap Stemming ... 23

Gambar 2.9 Tahap Tagging ... 24

Gambar 2.10 Batas klasifikasi linier sederhana ... 26

Gambar 2.11 Classification tree sederhana ... 27

Gambar 2.12 Neuralnetwork... 29

Gambar 2.13 Wxy adalah bobot dari simpul x ke simpul y ... 29

Gambar 2.14 Algoritma Naïve Bayes Classifier... 33

Gambar 2.15 Regresi linier sederhana ... 34

Gambar 2.16 Pengelompokan himpunan data peminjaman ... 35

Gambar 2.17 Use Case Diagram ... 42

Gambar 2.18 Class Diagram ... 44

(18)

xvii

Gambar 3.4 Sequence diagram home ... 94

Gambar 3.5 Sequence diagram pencarian ... 95

Gambar 3.6 Sequence diagram berita... 95

Gambar 3.7 Sequence diagram download ... 96

Gambar 3.8 Sequence diagram login ... 96

Gambar 3.9 Sequence diagram pengaturan ... 97

Gambar 3.10 Sequence diagram data user... 97

Gambar 3.11 Sequence diagram add data user ... 98

Gambar 3.12 Sequence diagram edit data user ... 98

Gambar 3.13 Sequence diagram delete data user ... 99

Gambar 3.14 Sequence diagram data berita ... 99

Gambar 3.15 Sequence diagram add data berita ... 100

Gambar 3.16 Sequence diagram edit data berita ... 100

Gambar 3.17 Sequence diagram delete data berita ... 101

Gambar 3.18 Sequence diagram data download ... 101

Gambar 3.19 Sequence diagram add data download ... 102

Gambar 3.20 Sequence diagram edit data download ... 102

Gambar 3.21 Sequence diagram delete data download ... 103

Gambar 3.22 Sequence diagram data master ... 103

(19)

xviii

Gambar 3.27 Sequence diagram data kesenian ... 106

Gambar 3.28 Sequence diagram add data kesenian ... 107

Gambar 3.29 Sequence diagram edit data kesenian ... 108

Gambar 3.30 Sequence diagram delete data kesenian ... 109

Gambar 3.31 Sequence diagram data stopwords ... 110

Gambar 3.32 Sequence diagram add data stopwords ... 110

Gambar 3.33 Sequence diagram edit data stopwords ... 111

Gambar 3.34 Sequence diagram delete data stopwords ... 111

Gambar 3.35 Sequence diagram klasifikasi naïve bayes ... 112

Gambar 3.36 Sequence diagram input data kesenian ... 112

Gambar 3.27 Sequence diagram data kesenian ... 106

Gambar 3.28 Sequence diagram add data kesenian ... 107

Gambar 3.29 Sequence diagram edit data kesenian ... 108

Gambar 3.30 Sequence diagram delete data kesenian ... 109

Gambar 3.31 Sequence diagram data stopwords ... 110

Gambar 3.32 Sequence diagram add data stopwords ... 110

Gambar 3.33 Sequence diagram edit data stopwords ... 111

Gambar 3.34 Sequence diagram delete data stopwords ... 111

Gambar 3.35 Sequence diagram klasifikasi naïve bayes ... 112

(20)

xix

Gambar 3.40 Activity diagram download ... 115

Gambar 3.41 Activity diagram search ... 115

Gambar 3.42 Activity diagram add data user... 116

Gambar 3.43 Activity diagram edit data user ... 117

Gambar 3.44 Activity diagram delete data user ... 118

Gambar 3.45 Activity diagram add data berita ... 119

Gambar 3.46 Activity diagram edit data berita ... 120

Gambar 3.47 Activity diagram delete data berita ... 121

Gambar 3.48 Activity diagram add data download ... 122

Gambar 3.49 Activity diagram edit data download ... 123

Gambar 3.50 Activity diagram delete data download ... 124

Gambar 3.51 Activity diagram add data stopwords ... 125

Gambar 3.52 Activity diagram edit data stopwords rds ... 126

Gambar 3.53 Activity diagram delete data stopwords... 127

Gambar 3.54 Activity diagram add master kategori seni ... 128

Gambar 3.55 Activity diagram edit master kategori seni ... 129

Gambar 3.56 Activity diagram delete master kategori seni ... 130

Gambar 3.57 Activity diagram add data kesenian... 131

Gambar 3.58 Activity diagram edit data kesenian ... 132

(21)

xx

Gambar 3.63 Rancangan menu pengunjung/ utama ... 141

Gambar 3.64 Rancangan menu admin ... 141

Gambar 3.65 Rancangan tampilan antarmuka home ... 142

Gambar 3.66 Rancangan tampilan antarmuka halaman berita ... 143

Gambar 3.67 Rancangan tampilan antarmuka halaman download ... 143

Gambar 3.68 Rancangan tampilan antarmuka halaman admin ... 144

Gambar 3.69 Rancangan tampilan antarmuka pengaturan ... 144

Gambar 3.70 Rancangan tampilan antarmuka add dan edit data user ... 145

Gambar 3.71 Rancangan tampilan antarmuka add dan edit data download ... 145

Gambar 3.72 Rancangan tampilan antarmuka add dan edit data berita .... 146

Gambar 3.73 Rancangan tampilan antarmuka Data Master ... 146

Gambar 3.74 Rancangan tampilan antarmuka Data Master Kategori seni 147 Gambar 3.75 Rancangan tampilan antarmuka add dan edit master kategori ... 147

Gambar 3.76 Rancangan tampilan antarmuka Data Kesenian ... 148

(22)

xxi

bayes ... 151 Gambar 3.83 Rancangan antarmuka pesan... 152 Gambar 4.1 Halaman Utama Pengunjung ... 161 Gambar 4.2 Implementasi Antarmuka Halaman Utama Administrator .. 162 Gambar 4.3 Implementasi Antarmuka Halaman Berita ... 163 Gambar 4.4 Implementasi Antarmuka Halaman Download... 164 Gambar 4.5 Implementasi Antarmuka Halaman Pencarian ... 164 Gambar 4.6 Implementasi Antarmuka Halaman Menu Pengaturan ... 165 Gambar 4.7 Implementasi Antarmuka Halaman Menu Data Master ... 166 Gambar 4.8 Implementasi Antarmuka Halaman Menu Klasifikasi Naïve

(23)

xxiii

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 Actor Menspesifikasikan himpuan peran yang pengguna

mainkan ketika berinteraksi dengan use case.

2 Dependency

Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).

3 Generalization

Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).

4 Include Menspesifikasikan bahwa use case sumber secara

eksplisit.

5 Extend

Menspesifikasikan bahwa use case target memperluas perilaku dari use case sumber pada suatu titik yang diberikan.

6 Association Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan

objek lainnya.

7 System

Menspesifikasikan paket yang menampilkan sistem secara terbatas.

8 Use Case

Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor

9 Collaboration

(24)

xxiv

Simbol Sequence Diagram

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 LifeLine

Objek entity, antarmuka yang saling berinteraksi.

2 Message

Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi

3 Message

Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi

Simbol Activity Diagram

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 Actifity

Memperlihatkan bagaimana masing-masing kelas antarmuka saling berinteraksi satu sama lain

2 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi

dari suatu aksi

3 Initial Node Bagaimana objek dibentuk atau diawali.

4 Actifity Final

Node Bagaimana objek dibentuk dan dihancurkan

(25)

xxv

2 Nary Association

Upaya untuk menghindari asosiasi dengan lebih dari 2 objek.

3 Class Himpunan dari objek-objek yang berbagi

atribut serta operasi yang sama.

4 Collaboration

Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor

5 Realization

Operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

6 Dependency

Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempegaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri

7 Association

(26)

210 Yogyakarta.

[2] Penelitian dan Pengembangan, Divisi, (2004), Aplikasi Program PHP dan MySQL, Penerbit Andi & Madcoms, Yogyakarta.

[3] Inventarisasi Kesenian Daerah Jawa Barat, Balai pengelolaan Taman Budaya.

[4] http://jagoanana.wordpress.com/category/document-classification/, (15 November 2010).

(27)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Semakin pesatnya penggunaan Internet memacu pertumbuhan ketersediaan data, yang pada gilirannya memerlukan dukungan dari teknologi informasi untuk mengubah data tersebut menjadi suatu informasi, dan selanjutnya menjadi suatu pengetahuan yang bermanfaat. Seperti halnya pelestarian kesenian tradisional yang perlu memanfaatkan teknologi informasi dalam hal ini internet, agar dapat menjangkau masyarakat luas terutama generasi muda guna ikut berpartisipasi untuk melestarikan kesenian tradisional. Kesenian tradisional Indonesia sangat banyak dan beraneka ragam yang diklasifikasikan menjadi beberapa bentuk kesenian yaitu seni tari, seni musik, seni pertunjukan dan lainnya. Misalnya klasifikasi kesenian dari Provinsi Jawa Barat yaitu angklung yang termasuk seni musik, jaipong adalah jenis seni tari. Permasalahannya saat ini hampir sebagian besar web mengenai kesenian tradisional dalam hal ini kesenian tradisional Jawa Barat hanya menyajikan tentang deskripsi kesenian nya tanpa dilengkapi suatu aplikasi pencarian, walaupun ada hanya menghasilkan pencarian berupa deskripsi saja tanpa pengklasifikasian data keseniannya.

Berdasarkan uraian masalah diatas, diperlukan adanya suatu media informasi berbasis web mengenai kesenian tradisional untuk mengetahui kategori keseniannya berdasarkan kata kunci atau keyword berupa teks dari pengguna atau

(28)

jenis kesenian. Disertai juga aplikasi untuk mengklasifikasikan data kesenian tradisional secara otomatis berdasarkan deskripsi dari kesenian.

Text mining adalah salah satu cara dalam mengatasi permasalahan pengklasifikasian. Text mining mengolah data berupa nama dan deskripsi seni yang diinputkan. Text mining akan melakukan tokenizing, filtering, stemming, tagging dan analyzing terhadap kata-kata dalam nama dan deskripsi seni sehingga diperoleh keyword.

Sedangkan proses pengukuran tingkat similaritas antar dokumen dilakukan dengan membandingkan suatu keyword dengan dokumen. Agar hasil pengukuran tingkat similaritas dokumen dengan keyword mendapatkan hasil yang optimal maka digunakan algoritma text mining dimana dalam prosesnya digunakan algoritma NBC (Naïve Bayes Classifier). Algoritma ini merupakan algoritma yang menerapkan metode probabilistic learning method, yaitu pada saat klasifikasi dengan mencari probabilitas tertinggi melalui masukan atribut.

Dari uraian diatas maka diambil topik tugas akhir Implementasi Text Mining Untuk Klasifikasi Kesenian Tradisional Dengan Metode NBC (Naive Bayes Classifier).

1.2 Identifikasi Masalah

(29)

Bagaimana cara membuat aplikasi pengklasifikasian kesenian tradisional berdasarkan pengenalan teks (teks mining) menggunakan metode NBC (Naïve Bayes Classifier).

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun aplikasi pengklasifikasian berdasarkan pengenalan teks (teks mining) menggunakan metode NBC (Naïve Bayes Classifier).

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu : 1. Mempercepat proses klasifikasi.

2. Mempermudah proses pencarian yang berdasarkan kategori. 3. Menghasilkan kategori seni.

4. Mengenalkan kesenian tradisional secara luas lewat website.

1.4 Batasan Masalah

Karena luasnya ruang lingkup kajian, maka untuk lebih memfokuskan pembahasan yang menjadi batasan dalam penelitian ini adalah :

1. Aplikasi ini digunakan oleh dua user, yaitu pencari informasi dan penulis sebagai admin.

(30)

3. Pada tahap text mining tidak dilakukan tahap tagging, karena tidak menangani teks yang berbahasa inggris.

4. Algoritma yang digunakan pada pengklasifikasian ini adalah Naive Bayes Classifier.

5. Database server menggunakan Mysql.

6. Metode analisis perancangan yang digunakan adalah analisis perancangan dan pengembangan perangkat lunak berbasis objek, dimana alat yang digunakan untuk pengembangan perangkat lunak, yaitu menggunakan pemodelan UML(Unified Modeling Language).

7. Menggunakan metode waterfall sebagai tahapan pengembangan perangkat lunak.

8. Bahasa pemograman aplikasi yang digunakan adalah PHP.

1.5 Metodologi Penelitian

Metode penelitian merupakan tahapan-tahapan yang dilalui oleh peneliti dari perumusan masalah sampai kesimpulan, yang membentuk sebuah alur yang sistematis. Metodologi penelitian in digunakan sebagai pedoman penelitian dalam pelaksanaan penelitian ini agar hasil yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

(31)

a. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan yaitu studi data yang dilakukan melalui penelusuran literature atau buku-buku referensi pendukung sebagai landasan berfikir atau teori dan dari data-data statistik yang di dapat sebagai input sistem.

b. Observasi

Yaitu studi yang dilakukan dengan terjun langsung pada objek atau tempat serta lingkungannya untuk mendapatkan informasi yang diperlukan.

c. Wawancara

Yaitu mengajukan pertanyaan kepada pihak terkait guna mendapatkan informasi terhadap fokus masalah yang dihadapi.

2. Tahap pengembangan perangkat lunak.

Metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan yaitu model

Waterfall, yang meliputi beberapa proses seperti yang di gambarkan pada diagram di bawah ini.

(32)

Model ini telah lama digunakan untuk pengembangan perangkat lunak yang disebut sebagai model atau paradigma siklus hidup klasik. Model ini sangat terstruktur dan bersifat linier. Model ini memerlukan pendekatan yang sistematis dan sekuensial di dalam pengembangan sistem perangkat lunaknya. Setiap tahap harus terjadi interaksi dan kerjasama yang harmonis antara pengembang perngkat lunak dengan pemesannya. Proyek akhir yang diterima oleh pengguna merupakan hasil satu siklus pengembangan (mulai dari tahap analisis dan perancangan kebutuhan sistem hingga integrasi dan pengujiannya) yang terdiri dari satu versi perangkat lunak. Adapun uraian lebih jelasnya mengenai pengembangan perangkat lunak diatas adalah sebagai berikut.

1. Rekayasa Sistem

Tahap ini merupakan kegiatan pengumpulan data sebagai pendukung pembangunan sistem serta menentukan ke arah mana aplikasi ini akan dibangun.

2. Analisis Sistem

Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh aplikasi yang akan dibangun. Tahap ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.

3. Perancangan Sistem

(33)

4. Pengkodean Sistem

Hasil perancangan sistem diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Aplikasi yang dibangun langsung diuji baik secara unit.

5. Pengujian Sistem

Penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan. 6. Pemeliharaan Sistem

Mengoperasikan aplikasi dilingkungannya dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan situasi yang sebenarnya.

7. Umpan Balik

Merupakan respon dari pengguna sistem yang bisa digunakan untuk mengetahui sejauh mana aplikasi yang dibangun diterima oleh penggunanya.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan proposal penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

(34)

yang diterapkan dalam memperoleh dan mengumpulkan data serta sistematika penulisan.

BAB II. LANDASAN TEORI

Membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik masalah yang diambil dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan.

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Berisi tentang analis dan perancangan sistem, Tahap Analisis Sistem mencakup Analisis Masalah, Ruang Lingkup Masalah, Analisis Data, Analisis Prosedur, Analisis Kebutuhan Fungsional (Pengguna, Perangkat Lunak, Perangkat Keras) dan Analisis Kebutuhan Non-Fungsional. Tahap Perancanagn Sistem mencakup Perancangan Aliran Data, Perancangan Data dan Perancangan Antarmuka (Struktur Menu dan Rancangan Tampilan).

BAB IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Berisi tentang implementasi dan pengujian hasil analisis dan perancangan yang telah disusun pada bab sebelumnya, serta tampilan Aplikasi (print screen).

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

(35)

9

2.1 Seni Tradisional

Seni tradisional adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suatu kaum/puak/suku/bangsa tertentu. Tradisional adalah aksi dan tingkah laku yang keluar alamiah karena kebutuhan dari nenek moyang yang terdahulu. Tradisi adalah bagian dari tradisional namun bisa musnah karena ketidamauan masyarakat untuk mengikuti tradisi tersebut. Seni tradisional yang ada di suatu daerah berbeda dengan yang ada di daerah lain, meski pun tidak menutup kemungkinan adanya seni tradisional yang mirip antara dua daerah yang berdekatan.

Berdasarkan bentuk dan mediumnya seni dapat diklasifikasikan dalam lima kelompok : seni rupa, seni musik, seni tari, seni teater dan seni sastra.

Table 2.1 Macam-Macam Seni

No Cabang Seni Bentuk Media Indera Penikmat Matra 1. Rupa Benda Penglihatan, peraba 2 atau 3 dimensi 2. Musik Suara, benda,

manusia, gerak

Pendengaran, penglihatan

Waktu, 3 dimensi 3. Tari Tubuh manusia,

gerak, music

Penglihatan, pedengaran

Waktu, 3 dimensi

4. Teater/ Pertunjukan

Manusia, benda/alam, akting, adegan, suara/music

Penglihatan, pedengaran

Waktu, 3 dimensi

(36)

1. Seni Rupa

Seni rupa merupakan salah satu cabang kesenian. Seni rupa memiliki wujud pasti dan tetap yakni dengan memanfaatkan unsur rupa sebagai salah satu wujud yang diklasifikasikan ke dalam bentuk gambar, lukis, patung, grafis, kerajinan tangan, kriya, dan multimedia.

Kompetensi dasar yang harus dicapai bidang seni rupa adalah meliputi kemampuan memahami dan berkarya lukis, kemampuan memahami dan membuat patung, kemampuan memahami dan berkarya grafis ,kemampuan memahami dan membuat kerajinan tangan, serta kemampuan memahami dan berkarya atau membuat sarana multimedia. Terminologi in pada dasarnya telah ditetapkan sebagai kecakapan seseorang yang mampu menguasai bidang kerupawanan.

(37)
[image:37.595.228.396.524.633.2]

Gambar 2.1 Seni Rupa

2. Seni Musik

Unsur bunyi adalah elemen utama seni musik. Unsur lain dalam bentuk harmoni, melodi dan notasi musik merupakan wujud sarana yang diajarkan. Media seni musik adalah vokal dan instrumen. Karakter musik instrumen dapat berbentuk alat musik Barat dan alat musik Nusantara/tradisional. Jenis alat musik tradisional antara lain terdiri dari seruling, gambang kromong, gamelan, angklung, rebana, kecapi, dan kolintang serta arumba. Jenis alat musik Barat antara lain terdiri dari piano, gitar, flute, drum, musik elektronik, sintetiserr, seksopon, dan terompet.

Gambar 2.2 Seni Musik

(38)

yang memungkinkan seseorang dapat beradaptasi dengan perangkat musik secara cepat. Di sisi lain, kemampuan memahami dan membuat notasi, kemampuan mengaransemen, serta praktik dasar maupun mahir dalam banyak alat atau instrumen secara terampil, serta kemampuan memahami dan membuat multimedia. Seni musik yang lebih mempromosikan unsur bunyi sebagai medium dasar musik lebih memiliki proporsi pada bunyi yang teratur, bunyi yang berirama, serta paduan bunyi yang menjurus kepada eksperimental bunyi secara harafiah tanpa ritme, melodi maupun harmoni. Seni musik banyak berkembang pada komunitas masyarakat yang memiliki aliran klasik, ekspresionis, eksperimentalis, dan fluonsis dengan memetakan perkembangan musik melalui bunyi-bunyian yang tidak berirama dan bernada. Seni musik tumbuh-kembang sejak zaman Renaissance hingga abad milenium. Secara progresif aliran musik yang berkembang pada saat ini lebih ke arah musik yang memiliki tonasi, interval, dan harmoni secara varian.

(39)

3. Seni Tari

Media ungkap tari adalah gerak. Gerak tari merupakan gerak yang diperhalus dan diberi unsur estetis. Gerak dalam tari berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan maksud-maksud tertentu dari koreografer. Keindahan tari terletak pada bentuk kepuasan, kebahagiaan, baik dari koreografer, peraga dan penikmat atau penonton.

(40)
[image:40.595.220.406.168.313.2]

daerah sangat erat untuk dijadikan sebagai tarian yang diunggulkan daerah.di mana tarian tersebut berasal.

Gambar 2.3 Seni Tari

(41)

keagamaan. Dalam perkembangannya, seni tari tradisional pada akhirnya mewariskan seni pertunjukan baru dan inovatif melalui dramatari prembun, hingga sendratari jenis kesenian yang lahir pada zaman modern. Pada masyarakat modern yang dinamis ini, kehadiran seni tari memerlukan hadirnya penari yang baik, guru-guru tari yang profesional, dan pemikir-pemikir yang mampu merumuskan masa depan tari secara proporsional. Oleh sebab itu, beberapa hal harus diperhatikan menyangkut penguasaan teknik tari agar dapat memenuhi syarat sebagai penari yang profesional.

4. Seni Teater/ Pertunjukan

Kompetensi dasar bidang seni teater mencakup kemampuan memahami dan berkarya teater, kemampuan memahami dan membuat naskah, kemampuan memahami berperan di bidang casting kemampuan memahami dan membuat setting atau tata teknik pentas panggung dan penciptaan suasananya sebagai perangkat tambahan dalam membidangi seni teater.

(42)

5. Seni Sastra

Sastra merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.

Yang agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.

Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.

(43)

Gambar 2.4 Seni Sastra

2.2 Knowledge Discovery in Databases (KDD)

Knowledge Discovery in Databases secara sederhana dapat dikatakan sebagai proses meng-extract atau menggali (mining) pengetahuan/informasi yang berharga (Interesting knowledge) dari sejumlah besar data baik yang disimpan di dalam database, datawarehouse maupun media penyimpanan informasi lainnya (Han, Kamber, 2001). Dari definisi tersebut didapatkan berbagai istilah yang beredar dan memliki arti hampir sama dengan data mining yaitu knowledge mining from database, knowledge extraction, data/pattern analysis, data

archeology, data dredging, information harvesting dan business intelligence.

2.2.1 Data Mining

(44)
[image:44.595.134.507.177.470.2]

Proses KDD secara garis besar dapat terlihat pada gambar 2.5.dijelaskan sebagai berikut (Fayyad, 1996).

Gambar 2.5 Tahap-tahap dalam proses knowladge discovery

1. Selection, tahap ini bertujuan untuk mendapatkan data teks yang memiliki relavansi dengan tugas analisa pada tahap selanjutnya. Pada tahap selection

ini akan dilakukan pemilihan dan pemfilteran data mentah (raw data) menjadi target data. Beberapa cara seleksi, antra lain:

a. Sampling, adalah seleksi subset representatif dari populasi data yang besar.

(45)

c. Feature extraction, adalah proses membuka spesifikasi data yang signifikan dalam konteks tertentu.

2. Preprocessing, proses ini mencakup antara lain membuang duplikasi data, memeriksa data yang inkonsisten, dan memperbaiki kesalahan pada data seperti kesalahan cetak (tifografi). Juga dilakukan proses enrichment, yaitu

proses “memperkaya” data yang sudah ada denan data atau informasi lain

yang relevan dan diperlukan untuk KDD, seperti data atau informasi eksternal.

3. Transformation, coding adalah proses transformasi pada data yang telah dipilih, sehingga data tersebut sesuai untuk proses data mining. Proses coding

dalam KDD merupakan proses kreatif dan sangat bergantung jenis atau pola informasi yang akan dicari dalam basis data.

4. Data Mining, proses mencari pola atau informasi menarik dalam data terpilih dengan menggunakan teknik atau metode tertentu. Teknik, metode, atau algoritma dalam data mining sangat bervariasi. Pemilihan metode atau algoritma yang tepat sangat bergantung pada tujuan dan proses KDD secara keseluruhan.

(46)

6. Knowledge presentation, penyajian pengetahuan yang digali kepada pengguna dengan menggunakan visualisasi dan teknik representasi pengetahuan.

2.2.2 Text Mining

Text mining merupakan salah satu aplikasi dari data mining. Text mining

juga sering disebut sebagai Text Data Mining (TDM) dan knowladge Discovery in Textual Databases (KDT). Text mining merupakan proses mengesktrak petterns

dan knowladge yang bersifat menarik dan nontrivial (penting) dari dokumen-dokumen teks. Pada intinya proses kerja text mining sama dengan proses kerja

data mining pada umumnya hanya saja data yang di mining merupakan text databases.

Data teks akan diproses menjadi data numerik agar dapat dilakukan proses lebih lanjut. Sehingga dalam text mining ada istilah preprocessing data, yaitu proses pendahulu yang diterapkan terhadap data teks yang bertujuan untuk menghasilkan data numerik.

Pada proses preprosesing merupakan tahap dimana deskripsi di tangani untuk dapat siap diproses memasuki tahap text mining. Tahap-tahap tersebut adalah:

1. Parsing/ Tokenizing

2. Stopwords Removal/ Filtering

3. Stemming

4. Tagging

(47)

2.2.2.1 Parsing/ Tokenizing

Parsing adalah sebuah proses yang dilakukan seseorang untuk menjadikan sebuah kalimat menjadi lebih bermakna atau berada dengan cara memecah kalimat tersebut menjadi kata-kata atau frase-frase (“Parsing”). Parsing di dalam pembuatan aplikasi text mining ini merupakan proses penguraian deskripsi yang semula berupa kalimat-kalimat berisi kata-kata dan tanda pemisah antara kata seperti titik(.), koma(,), spasi dan tanda pemisah lain menjadi kata-kata saja baik itu berupa kata-kata penting maupun kata-kata tak penting. Secara sederhana proses parsing ini terlihat sebagai proses pengambilan kata jika ketemu tanda spasi namun pada kenyataannya tidak sesederhana itu. Contoh tahap ini adalah sebagai berikut :

(Teks Input)

(Teks Output) Gambar 2.6 Tahap parsing

2.2.2.2 Stopwords Removal/ Filtering

Kebanyakan bahasa resmi di berbagai negara memiliki kata fungsi dan kata sambung seperti artikel dan preposisi yang hampir selalu muncul pada dokumen-dokumen teks. Biasanya kata-kata ini memiliki arti yang lebih di dalam

Manajemen pengetahuan adalah sebuah konsep baru di dunia bisnis

(48)

memenuhi kebutuhan seorang searcher di dalam mencari informasi. Kata-kata tersebut (misalnya a, an, the on pada bahasa inggris) disebut sebagai stopwords. Di dalam bahasa Indonesia stopwords dapat disebut sebagai kata tidak penting

misalnya “di”, “oleh”, “pada”, “sebuah”, “karena”. Sebelum proses stopwords

removal dilakukan, terlebih dulu dibuat daftar stopwords (stoplist). Preposisi, kata hubung dan partikel biasanya merupakan kandidat stoplist.

Stopwords removal merupakan proses penghilangan kata tidak penting pada deskripsi melalui pengecekan kata-kata hasil parsing deskripsi apakah termasuk di dalam daftar kata tidak penting (stoplist) atau tidak. Jika termasuk di dalam stoplist maka kata-kata tersebut akan di-remove dari deskripsi sehingga kata-kata yang tersisa di dalam deskripsi di anggap sebagai kata-kata penting atau

keywords.

(Hasil Filter)

(Hasil Parsing)

Gambar 2.7 Tahap Stopwrds removal/ filtering

2.2.2.3 Stemming

Stemming adalah proses pemetaan dan penguraian berbagai bentuk

(variants) dari suatu kata menjadi bentuk kata dasarnya (stem). Proses ini juga disebut sebagai conflation. Proses stemming secara luas sudah digunakan di dalam

manajemen pengetahuan adalah sebuah konsep baru di dunia bisnis

(49)

Information retrieval (pencarian informasi) untuk meningkatkan kualitas informasi yang didapatkan. Kualitas informasi yang dimaksud misalnya untuk mendapatkan hubungan antara variant kata yang satu dengan yang lainnya.

Sebagai contoh kata “diculik”, “menculik” (melakukan tindakan menculik) dan

“penculik” (orang yang menculik) yang semula mengandung arti yang berbeda

dapat di-stem menjadi sebuah kata “culik” yang memiliki arti yang sama sehingga

kata-kata diatas saling berhubungan.

Selain itu stemming juga dapat digunakan untuk mengurangi ukuran dari suatu ukuran index file. Misalnya dalam suatu deskripsi terdapat variant kata

“memberikan”, “diberikan”, “memberi” dan “diberi” hanya memiliki akar kata

(stem) yaitu “beri”. Ukuran file daftar index yang semula berjumlah lima record

akan di-reduce sehingga menjadi satu record saja.

(Hasil Filtering) (Hasil Stemming) Gambar 2.8 Tahap Stemming

2.2.2.4 Tagging

Tahap tagging adalah tahap mencari bentuk awal/ root dari tiap kata lampau atau kata hasil stemming yang bukan Bahasa Indonesia. Berikut contoh

tagging dalam Bahasa Inggris. membela

menguatnya dikatakan dibandingkan

(50)

Was Used stori

be Use story

(Hasil Stemming) (Hasil Tagging)

Gambar 2.9 Tahap Tagging

2.2.2.5 Analyzing

Tahap analyzing merupakan tahap penentuan seberapa jauh keterhubungan antara kata-kata dengan dokumen yang ada.

2.2.3 Metode Mining

Banyak teknik dan metode yang ada untuk melakukan berbagai jenis tugas

mining. Metode ini dikelompokkan dalam 3 paradigma utama mining: Predictive Modeling, Discovery, dan Deviation Detection.

1. Predictive Modeling, aplikasi Predictive Modeling menghasilkan

(51)

2. Discovery, aplikasi discovery adalah pendekatan eksploratoris untuk analisis data. Aplikasi discovery menggunakan teknik yang menganalisis data set yang besar untuk menemukan association rules(atau pola), atau menemukan kluster dari sampel yang dapat dikelompokan. Hasil dari metode discovery umumnya dimaksudkan untuk pengguna. Walau begitu, hasilnya juga dapat diaplikasikan ke metode mining yang lain.

3. Deviation Detection, melakukan deteksi anomali secara otomatis.

Tujuannya untuk mengidentifikasi kebiasaan suatu entitas dan menetapkan sejumlah norm melalui pattern discovery. Sampel yang berdeviasi dari

norm lalu diidentifikasi sebagai tidak biasa. teknik Deviation Detection

melalui visualisasi melalui parallel coordinates, scatterplots, dan surface plots.

2.2.3.1 Klasifikasi (classification)

(52)

Gambar 2.10 Batas klasifikasi linier sederhana pada himpunan data peminjaman.

Klasifikasi memiliki dua proses yaitu membangun model klasifikasi dari sekumpulan kelas data yang sudah didefinisikan sebelumnya (training data set) dan menggunakan model tersebut untuk klasifikasi tes data serta mengukur akurasi dari model. Klasifikasi dapat dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi seperti diagnosa medis, selective marketing, pengajuan kredit perbankan, dan email. Model klasifikasi dapat disajikan dalam berbagai macam model klasifikasi seperti

decision trees, bayesian classification, k-nearest-neighbourhood classifier, neural

network dan lain-lain. A. Decision tree

Decision tree adalah cara merepresentasikan kumpulan aturan yang mengacu ke suatu nilai atau kelas. Misalnya mengklasifikasikan suatu proposal pinjaman uang memiliki resiko baik atau buruk. Gambar 2.11 memperlihatkan

(53)

Gambar 2.11 Classification tree sederhana

Komponen pertama adalah simpul top decision, atau simpul root, yang menentukan test yang akan dijalankan. Simpul root dalam contoh ini adalah

income > $40.000”. Hasil dari tes ini menyebabkan tree terpecah menjadi dua

cabang, dengan tiap cabang meepresentasikan satu dari jawaban yang mungkin.

Dalam kasus ini, jawabannya adalah “ya” dan “tidak”, sehingga mendapatkan dua

cabang.

Bergantung pada algoritma yang digunakan. Tiap simpul bisa memiliki dua atau lebih cabang. Misalnya, CART akan menggenerate hanya dua cabang pada tiap simpul. Tree seperti ini disebut binary tree. Ketika lebih dari dua cabang diperbolehkan maka disebut sebagai multiway tree.

Tiap cabang akan memiliki simpul node yang lain atau dasar tree, yang disebut leaf. Dengan mengikuti decision tree, bisa memberikan nilai pada suatu kasus dengan memutuskan cabang mana yang akan diambil, dimulai dari simpul

[image:53.595.227.416.129.213.2]
(54)

Model decision tree umum digunakan dalam data mining untuk menelaah data dan menginduksi tree dan aturan yang akan digunakan untuk membuat prediksi. Sejumlah algoritma yang berbeda bisa digunakan untuk membangun tree di antara nya adalah CHAID (Chi squared Automatic Interactin Detection), CART (Classification and Regression Trees), Quest dan C5.0.

Decision tree berkembang melalui pemecahan iteratif dari data ke dalam grup-grup diskrit, yang tujuannya adalah untuk memaksimalkan “jarak” antara grup pada tiap pemecahan. Contoh yang digunakan sampai saat ini sangatlah sederhana. Tree ini sangat mudah untuk dimengerti dan diinterpretasikan. Akan tetapi, tree bisa menjadi sangat kompleks. Bisa dibayangkan kompleksitas suatu

tree yang diturunkan dari database dengan ratusan atribut dan variabel respon dengan lusinan kelas input. Tree sperti ini akan sangat sulit untuk dimengerti, meskipuntiap path dari tree biasanya dapat dimengerti. Dalam hal ini decision tree

bisa menjelaskan prediksinya, yang merupakan keuntungan penting.

B. Neural Network

Neural Network biasa digunakan dalam masalah klasifikasi (di mana

(55)

Gambar 2.12 Neuralnetwork dengan satu hidden layer

Setelah layer input, tiap simpul mengambil satu himpunan input, mengalikan input-input tersebut dengan bobot Wxy (misalnya, bobot dari simpul 1

ke 3 adalah W13 – lihat gambar), menambahkan kedua bobot, menerapkan fungsi

(biasa dipanggil fungsi aktivasi atau squashing), dan melewatkan outputnya ke simpul dalam layer berikutnya. Misalnya, nilai yang dilewatkan dari node 4 ke node 6 adalah:

[image:55.595.247.405.117.232.2]

Activation function applied to ([W14 * value of node 1] + [W24 * value of node 2])

Gambar 2.13 Wxy adalah bobot dari simpul x ke simpul y

[image:55.595.230.393.478.587.2]
(56)

C. Bayes Classification

a. Penggunaan Algoritma Bayes untuk Melakukan Klasifikasi

Sebelum mendeskripsikan bagaimana teorema bayes digunakan untuk klasifikasi, disusun masalah klasifikasi dari sudut pandang statistik. Jika X

melambangkan set atribut data dan Y melambangkan kelas variable. Jika variable kelas memiliki hubungan non deterministic dengan atribut, maka dapat diperlakukan X dan Y sebagai variable acak dan menangkap peluang menggunakan P(X | Y). peluang bersyarat ini dikenal juga dengan posterior

peluang untuk Y, dan sebaliknya prior P(Y). (Muhamad Rachli, 2007).

Selama masa training perlu mempelajari peluang posterior untuk seluruh kombinasi X dan Y berdasar informasi yang diperoleh dari training data. Dengan mengetahui peluang ini, test record X’ dan dapat diklasifikasikan dengan menemukan Y’ yang memaksimalkan peluang posterior P(X |Y).

Untuk mengestimasi peluang posterior secara akurat untuk setiap kombinasi label kelas dan nilai atribut adalah masa sulit karena membutuhkan

training set sangat besar, meski untuk jumlah moderate atribut. Teorema bayes

bermanfaat karena menyediakan pernyataan istilah peluang posterior dari prior

P(Y) dari peluang bersyarat P(X | Y) dan bukti P(X):

P(Y

|

X) =

Ketika membandingkan peluang posterior untuk nilai Y berbeda, istilah

(57)

b. Penggunaan Naïve Bayes untuk Klasifikasi Teks

Salah satu metode klasifikasi yang dapat digunakan adalah metode Naive Bayes yang sering disebut sebagai Naive Bayes Classifier (NBC). NBC menggunakan teori probabilitas sebagai dasar teori. Ada dua tahap pada proses klasifikasi text. Tahap pertama adalah pelatihan terhadap himpunan artikel contoh (training example). Sedangkan tahap kedua adalah proses klasifikasi dokumen yang belum diketahui kategorinya.

Pada NBC setiap dokumen deskripsi dipresentasikan dengan pasangan atribut (a1,a2,a3...an) dimana a1 adalah kata pertama, a2 dan seterusnya. (Wibisono,

2005). Sedangkan V adalah himpunan jenis dokumen. Pada saat klasifikasi, pendekatan Bayes akan menghasilkan label kategori yang paling tinggi probabiltasnya (VMAP) dengan masukan atribut (a1,a2,a3...an)

V

MAP

=

P(v

j

| a

1

, a

2

,a

3

…a

n

)

(2.1)

Teorema Bayes menyatakan:

P(A | B) =

(2.2)

Menggunakan Teorema Bayes ini, persamaan diatas akan dapat ditulis menjadi :

V

MAP

=

(2.3)

P(a1,a2,a3...an) nilainya konstan untuk semua vj sehingga persamaan ini dapat

ditulis sebagai berikut:

(58)

Tingkat kesulitan menghitung P(a1,a2,a3...an|vj) menjadi tinggi karena

jumlah term P(a1,a2,a3...an|vj) bisa jadi akan sangat besar. Ini disebabkan jumlah

term tersebut sama dengan jumlah semua kombinasi posisi kata dikali dengan jumlah kategori yang ada.

Naive Bayes Classfier menyederhanakan hal ini dengan mengasumsikan bahwa di dalam setiap kategori, setiap kata independen satu sama lain. Dengan kata lain:

P ( a

1

, a

2

,a

3

…a

n

| v

j

) =

P ( a

i

| v

j

)

(2.5)

Dengan men-substitusikan persamaan ini dengan persamaan di atas akan menghasilkan:

V

MAP

=

P(v

j

)

P ( a

i

| v

j

)

(

2.6

)

P(vj) dan probabilitas kata wk untuk setiap kategori P(wk|vj) dihitung pada saat

pelatihan.

P(v

j

) ←

(2.7)

P(w

k

|v

j

) =

(2.8)

Di mana |docs j| adalah jumlah data pada kategori j dan |contoh| adalah jumlah dokumen yang digunakan dalam pelatihan. Sedangkan nk adalah jumlah

kemnculan kata wk pada kategori vj, n adalah jumlah semua kata pada kategori vj

(59)

Ringkasan algoritma untuk Naïve Bayes Clasifier dapat dilihat pada gambar 2.14 berikut :

Pembelajaran

1. Bentuk kosakata 2. Untuk setiap kategori: a. Hitung P(vj)

b. Bentuk teksj

c. Hitung P(wk|vj) untuk

setiap kata wk pada

[image:59.595.115.514.173.443.2]

vocabulary

Gambar 2.14 Algoritma Naïve Bayes Classifier (Masayu, 2007)

Berikut adalah penjelasan gambar 2.14 Algoritma Naïve Bayes Classifier : A. Proses pelatihan. Input adalah dokumen-dokumen contoh yang telah diketahui

kategorinya:

1. Kosakata

himpunan semua kata yang unik dari dokumen-dokumen

contoh.

2. Untuk setiap kategori vj lakukan:

a. Docsj

Himpunan dokumen-dokumen yang berada pada kategori vj

b. Hitung P(vj) dengan persamaan 2.7

Classify

1. Hitung P(vj)Π P(ai|vj)

untuk setiap kategori 2. Tentukan kategori dengan nilai P(vj)Π P(ai|vj)

maksimal

Kategori Data Data Latihan

(60)

c. Untuk setiap kata wk pada kosakata lakukan:

i. Hitung P(wk | vj) dengan persamaan 2.8

B. Proses klasifikasi. Input adalah dokumen yang belum diketahui kategorinya: 1. Hasilkan VMAP sesuai dengan persamaan 2.6 dengan menggunakan P(vj)

dan P(wk | vj) yang telah diperoleh dari pelatihan.

2.2.3.2 Regresi (regression)

Regresi adalah fungsi pembelajaran yang memetakan sebuah unsur data ke sebuah variabel prediksi bernilai nyata. Aplikasi dari regresi ini misalnya pada prediksi volume biomasa di hutan dengan didasari pada pengukuran gelombang mikro penginderaan jarak jauh (remotely-sensed), prediksi kebutuhan kustomer terhadap sebuah produk baru sebagai fungsi dari pembiayaan advertensi. Gambar 2.14 menunjukkan regresi linear sederhana dimana “total peminjaman” (total debt) diplot sebagai fungsi linier dari penghasilan (income): pengeplotan ini menghasilkan kesalahan besar karena hanya ada korelasi sedikit antara kedua variabel ini.

(61)

Regresi melibatkan model yang memetakan data contoh ke prediksi real-valued. Teknik regresi meliputi neural networks dan decision (atau regression)

trees.

2.2.3.3 Pengelompokan (clustering)

Pengelompokan (clustering) merupakan tugas deskripsi yang banyak digunakan dalam mengidentifikasi sebuah himpunan terbatas pada kategori atau

cluster untuk mendeskripsikan data yang ditelaah. Kategori-kategori ini dapat bersifat eksklusif dan ekshaustif mutual, atau mengandung representasi yang lebih kaya seperti kategori yang hirarkis atau saling menumpu (overlapping). Gambar 2.14 menunjukkan pembagian himpunan data peminjaman menjadi 3 cluster. Di sini, cluster - cluster dapat saling menumpu, sehingga titik-titik data dapat menjadi anggota lebih dari satu cluster. (Label x dan o pada gambar sebelumnya diubah menjadi + untuk mengindikasikan bahwa keanggotaan kelas diasumsikan belum diketahui.).

(62)

2.2.3.4 Association Rule

Association rule mining adalah teknik mining untuk menemukan aturan assosiatif antara suatu kombinasi item. Contoh dari aturan assosiatif dari analisa pembelian di suatu pasar swalayan adalah bisa diketahui berapa besar kemungkinan seorang pelanggan membeli roti bersamaan dengan susu. Dengan pengetahuan tersebut. pemilik pasar swalayan dapat mengatur penempatan barangnya atau merancang kampanye pemasaran dengan memakai kupon diskon untuk kombinasi barang tertentu. Penting tidaknya suatu aturan assosiatif dapat diketahui dengan dua parameter, support yaitu persentase kombinasi item tersebut. dalam database dan confidence yaitu kuatnya hubungan antar item dalam aturan assosiatif.

Algoritma yang paling populer dikenal sebagai Apriori dengan paradigma

generate and test, yaitu pembuatan kandidat kombinasi item yang mungkin berdasar aturan tertentu lalu diuji apakah kombinasi item tersebut memenuhi syarat support minimum. Kombinasi item yang memenuhi syarat tersebut. disebut

frequent itemset, yang nantinya dipakai untuk membuat aturanaturan yang memenuhi syarat confidence minimum.

2.2.3.5 Visualization

(63)

2.3 Object Oriented Programing(OOP)

Object-Oriented Programming (OOP) adalah sebuah pendekatan untuk

pengembangan / development suatu software dimana dalam struktur software

tersebut didasarkan kepada interaksi object dalam penyelesaian suatu proses/tugas. Interaksi tersebut mengambil form dari pesan-pesan dan mengirimkannya kembali antar object tersebut. Object akan merespon pesan tersebut menjadi sebuah tindakan / action atau metode. Jika mencoba melihat bagaimana tugas disekitar diselesaikan, maka akan diketahui bahwa manusia berinteraksi dalam sebuah object-oriented world. Jika akan bepergian manusia pasti berinteraksi dengan object mobil. Sebagai sebuah object, mobil berisi object-object lain yang berinteraksi untuk melakukan tugasnya membawa manusia.

Object-oriented programs terdiri dari objects yang berinteraksi satu sama lainnya untuk menyelesaikan sebuah tugas. Seperti dunia nyata, users dari

software programs dilibatkan dari logika proses untuk menyelesaikan tugas. Contoh, ketika mencetak sebuah halaman di word processor, berarti melakukan inisialisasi tindakan dengan mengklik tombol printer. Kemudian hanya menunggu respon apakah job tersebut sukses atau gagal, sedangkan proses terjadi internal tanpa diketahui. Tentunya setelah menekan tombol printer, maka secara simultan

object tombol tersebut berinteraksi dengan object printer untuk menyelesaikan job

tersebut. Adapun karakteristik yang dimiliki OOP yaitu :

a. Objects

(64)

b. Abstraction

Ketika manusia berinteraksi dengan object-object di dunia ini, manusia sering hanya konsentrasi dengan sebuah bagian dari propertiesnya. Tanpa kemampuan untuk mensarikan/abstract atau menyaring untuk dibuang properties object yang asing / tidak ada hubungannya, maka akan menemukan kesulitan untuk memproses informasi yang kebanyakan membombarding.

Ketika membangun objects dalam aplikasi OOP, adalah penting untuk menggabungkan konsep abstraction ini. Jika membangun aplikasi

shipping, maka harus membangun object produk dengan atribut seperti ukuran dan berat. Warna adalah contoh informasi yang tidak ada hubungannya dan harus dibuang. Tetapi ketika akan membangun order-entry application, warna menjadi penting dan harus termasuk atribut

object produk.

c. Encapsulation

Ciri penting lainnya dari OOP adalah encapsulation. Encapsulation

adalah sebuah proses dimana tidak ada akses langsung ke data yang diberikan, bahkan hidden. Jika ingin mendapat data, harus berinteraksi dengan object yang bertanggung jawab atas data tersebut.

d. Polymorphism

(65)

mencetak pada printer, dan juga dapat mengirim pesan yang sama ke

object screen yang akan menuliskan pada screen monitor. Dalam OOP, diterapkan tipe polymorphism melalui proses yang disebut overloading. Dapat dilakukan dalam implementasi metode yang berbeda pada sebuah

object yang mempunyai nama yang sama.

e. Inheritance

Penggunaan inheritance dalam OOP untuk mengklasifikasikan

objects dalam program sesuai karakteristik umum dan fungsinya. Hal ini akan membuat pekerjaan bersama object lebih mudah dan lebih intuitif. Hal ini juga membuat programming lebih mudah karena memungkinkan untuk mengkombinasikan karakteristik umum kedalam object parent dan mewariskan karakteristik ini ke child object.

2.4 Unified Modeling Language (UML)

UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk

menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan artifact (bagian dari informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses pembuatan perangkat lunak. Artifact dapat berupa model, deskripsi atau perangkat lunak) dari sistem perangkat lunak, seperti pada pemodelan bisnis dan sistem non perangkat lunak lainnya.

(66)

digunakan dalam proses pemodelan perangkat lunak, namun hampir dalam semua bidang yang membutuhkan pemodelan.

Bagian-bagian utama dari UML adalah view, diagram, model element, dan

general mechanism.

1. View

View digunakan untuk melihat sistem yang dimodelkan dari beberapa aspek yang berbeda. View bukan melihat grafik, tapi merupakan suatu abstraksi yang berisi sejumlah diagram. Beberapa jenis view dalam UML antara lain: use case view, logical view, component view, concurrency view, dan deployment view.

a) Use case view

Mendeskripsikan fungsionalitas sistem yang seharusnya dilakukan sesuai yang diinginkan external actors. Actor yang berinteraksi dengan sistem dapat berupa user atau sistem lainnya. View ini digambarkan dalam

use case diagrams dan kadang-kadang dengan activity diagrams. View ini digunakan terutama untuk pelanggan, perancang (designer), pengembang (developer), dan penguji sistem (tester).

b) Logical view

Mendeskripsikan bagaimana fungsionalitas dari sistem, struktur statis (class, object,dan relationship) dan kolaborasi dinamis yang terjadi ketika object mengirim pesan ke object lain dalam suatu fungsi tertentu.

(67)

dinamisnya. View ini digunakan untuk perancang (designer) dan pengembang (developer).

c) Component view

Mendeskripsikan implementasi dan ketergantungan modul. Komponen yang merupakan tipe lainnya dari code module diperlihatkan dengan struktur dan ketergantungannya juga alokasi sumber daya komponen dan informasi administrative lainnya. View ini digambarkan dalam component view dan digunakan untuk pengembang (developer).

d) Concurrency view

Membagi sistem ke dalam proses dan prosesor. View ini digambarkan dalam diagram dinamis (state, sequence, collaboration, dan activity diagrams) dan diagram implementasi (component dan deployment diagrams) serta digunakan untuk pengembang (developer), pengintegrasi (integrator), dan penguji (tester).

e) Deployment view

Mendeskripsikan fisik dari sistem seperti komputer dan perangkat

(nodes) dan bagaimana hubungannya dengan lainnya. View ini

digambarkan dalam deployment diagrams dan digunakan untuk pengembang (developer), pengintegrasi (integrator), dan penguji (tester).

2. Diagram

(68)

diagram merupakan bagian dari suatu view tertentu dan ketika digambarkan biasanya dialokasikan untuk view tertentu. Adapun jenis diagram antara lain :

a) Use Case Diagram

Use case adalah abstraksi dari interaksi antara sistem dan actor.

Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user

sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Use case merupakan konstruksi untuk mendeskripsikan bagaimana sistem akan terlihat di mata user. Sedangkan

use case diagram memfasilitasi komunikasi diantara analis dan pengguna serta antara anal

Gambar

Gambar 2.1 Seni Rupa
Gambar 2.3 Seni Tari
Gambar 2.5 Tahap-tahap dalam proses knowladge discovery
Gambar 2.11 Classification tree sederhana
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bentuk pemarkah kohesi leksikal dan

Meskipun jarang terjadi, harus diwaspadai kemungkinan timbulnya efek samping, yaitu agranulositosis (metimazol mempunyai efek samping agranulositosis yang lebih kecil),

19 Infiltrasi eosinofil pada rinitis alergi dan asma dapat timbul akibat pelepasan berbagai mediator dan sitokin dari sel mast, limfosit T, sel epitel dan kalau dari

Korelasi paling kuat yang bersifat positif antara stres kerja dengan kepuasan kerja terdapat pada pengukuran fisiologis pada skala stres kerja dengan pekerjaan itu

227.120,- yaitu perubahan Bangunan/Gedung Menjadi Komplek Perumahan di Kecamatan Denpasar Utara sedangkan kenaikan nilai tertinggi terjadi di Denpasar Barat yaitu

ALOKASI DAN PERUNTUKAN ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2017H. KECAMATAN/DESA DAN KETENAGAKERJAAN JAMINAN KESEHATAN

Adapun penelitian yang pernah dilakukan di luar negeri tentang bank syariah seperti penelitian yang dilakukan oleh Haron dan Ahmad (2000), penelitian ini bertujuan untuk

982 Pengadilan campuran (Hybrid Tribunal) sebagai Forum Penyelesaian atas Kejahatan Intemasional dinyatakan dalam suatu perjanjian bilateral yang ditandatangani pada tanggal