• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KETERAMPILAN BERHITUNG PERMULAAN ANAK USIA DINI PADA AKTIVITAS YANG MENGGUNAKAN KARTU ANGKA BERGAMBAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KETERAMPILAN BERHITUNG PERMULAAN ANAK USIA DINI PADA AKTIVITAS YANG MENGGUNAKAN KARTU ANGKA BERGAMBAR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KETERAMPILAN BERHITUNG PERMULAAN ANAK

USIA DINI PADA AKTIVITAS YANG MENGGUNAKAN KARTU

ANGKA BERGAMBAR

(Pendekatan Kualitatif di Kelompok B TK Kartika Siliwangi 39 Serang Banten)

Ticha Genio Zahrotunnisa

Tiurlina

1

Tatang Suratno

2

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini,Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang, e-mail Tichagenio@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini berawal dari adanya permasalahan mengenai proses kegiatan belajar anak dikelas, yaitu kurang aktifnya anak saat proses belajar mengajar, sehingga diperlukanlah suatu strategi metode dan media yang dapat meningkatkan keterampilan berhitung anak, antusias dan keaktifan anak dalam proses kegiatan belajar terutama dalam hasil belajar anak dikelas yaitu dengan menggunakan media kartu angka bergambar. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai secara umum adalah menganalisis keterampilan berhitung permulaan anak usia dini pada aktivitas yang menggunakan kartu angka bergambar. Pendekatan dan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada konteks khusus yang alamiah. metode ini dilakukan beberapa tindakan, setiap tindakan terdiri dari tindakan dan pembahasan atau analisis. Sehingga dapat diketahui perkembangannya dan dapat dikembangkan keterampilan berhitungnya pada tindakan selanjutnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya perkembangan keterampilan berhitung pada lembar kerja anak. Dari pra penelitian sampai dengan tindakan II mengalami perubahan yang baik dalam keterampilan berhitung. Hasil pelaksanaan pra penelitian dari 10 anak, diperoleh 3 anak sudah berkembang baik, 5 anak mulai berkembang, dan 2 anak belum berkembang. Pada tindakan I yaitu 4 Anak sudah berkembang dengan baik, 4 anak mulai berkembang dan 2 anak belum berkembang. Pada tindakan II yaitu 6 Anak sudah berkembang dengan baik, 4 anak mulai berkembang, dan pada tindakan III yaitu 8 Anak sudah berkembang dengan baik, 2 anak mulai berkembang. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka media kartu angka bergambar dapat meningkatkan keterampilan berhitung permulaan anak usia dini sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif dalam strategi kegiatan belajar mengajar khususnya untuk meningkatkan aspek perkembangan kognitif anak.

Kata kunci: Kartu Angka Bergambar, Keterampilan Berhitung Permulaan 1

Penulis Penanggung Jawab

2

(2)

ANALYSIS NUMERACY SKILLS BEGINNING EARLY IN THE

ACTIVITIES CHILDREN WHO USE CARD NUMBERS

ILLUSTRATED

(Qualitative Approach in Group B TK Kartika Siliwangi 39 Serang Banten)

Ticha Genio Zahrotunnisa

Tiurlina

1

Tatang Suratno

2

Teacher Education Department of Early Childhood Education, Faculty of Education, University of Indonesia campus Serang

e-mail : Tichagenio@gmail.com

Abstract

This study originated from the problem of the learning process of children in class, which is less active children during the learning process, so it requires the strategy methods and media that can improve numeracy skills of children, enthusiasm and liveliness of the child in the process of learning, especially in the learning outcomes of children in class ie by using a media card number display. Based on this background, the research objectives to be achieved in general are beginning to analyze numeracy skills of early childhood activities using the card number display. The approaches and research methods used in this study is a qualitative approach, to describe it in the form of words and language in the specific context in which the natural. These methods do some action, any action consists of action and discussion or analysis. So that can know its development and skills can be developed berhitungnya on further action. Data collection techniques used in this study is observation, interview and documentation. Results showed that the development of numeracy skills in a worksheet children. From pre-study to the action II changes are good in numeracy skills. The results of the implementation of the pre-study of 10 children, earned three children are well developed, five children began to grow, and the two children have not developed. In the first action that is 4 Kids is already well developed, four children and two children began developing undeveloped. In action, namely 6 Kids II is already well developed, four children began to grow, and in the third act, namely 8 Children already well developed, two children began to grow. Based on the research that has been done, then the media card number display can improve numeracy skills beginning early childhood so that it can be used as an alternative in the strategy of teaching and learning activities, especially to improve aspects of cognitive development of children. Keywords: Picture Score Card, Skills Numeracy Starters

(3)

LATAR BELAKANG

Keberhasilan anak usia dini merupakan landasan bagi keberhasilan pendidikan pada jenjang berikutnya. Usia dini merupakan "usia emas (the golden age)" bagi seseorang, artinya bila seseorang pada masa itu mendapat pendidikan yang tepat, maka ia memperoleh kesiapan belajar yang baik dan merupakan salah satu kunci utama bagi keberhasilan belajarnya pada jenjang berikutnya, salah satunya adalah kemampuan matematika yang banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Kemampuan matematika sangat penting bagi kehidupan manuisa. Banyak manfaat yang didapatkan dari kemampuan matematika tersebut baik secara logika maupun praktikum. Tentu saja kemampuan matematika tidak datang dengan sendirinya. Kemampuan matematika merupakan kemampuan yang diperoleh dari berbagai proses dan bukanlah kemampuan yang dapat di kuasai dengan tiba-tiba. Kemampuan matematika seorang individu berkembang sesuai dengan tahap perkembangan individu yang bersangkutan. Potensi matematika yang telah ada dalam struktur kognitif harus dikembangkan dan distimulasi agar idenya dapat keluar dan perlu adanya bimbingan dan arahan dari orang dewasa.

Berhitung permulaan merupakan kemampuan yang telah ada pada diri anak, yang memfokuskan pada pemahaman dan memberikan pengalaman dibandingkan dengan kebiasaan mengingat. Matematika merupakan dasar dari perkembangan kognitif pada anak untuk perkembangan selanjutnya. Menurut Munandar (dalam Susanto 2011, hlm. 97) menyatakan bahwa kemampuan merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Seseorang dapat melakukan sesuatu

karena adanya kemampuan yang dimilikinya. Adapun yang dimaksud dengan kemampuan berhitung permulaan ialah kemampuan yang dimiliki setiap anak untuk mengembangkan kemampuannya, karakterisitik perkembangannya di mulai dari lingkungan yang terdekat dengan dirinya sejalan dengan perkembangan kemampuannya anak dapat meningkat ke tahap pengertian mengenal jumlah yaitu berhubungan dengan penjumlahan dan pengurangan.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti bahwa, dalam pembelajaran matematika permulaan belum menggunakan media kartu angka bergambar. Sehingga masih banyak anak yang tidak tertarik dengan pembelajaran matematika permulaan, sebagian besar anak hanya dikenalkan dengan menulis dan berhitung melalui buku. Kemudian ada beberapa anak yang masih kesulitan dalam menerima atau menyerap matematika yang diberikan. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya guru dalam menggunakan strategi yang tepat sehingga mereka malas untuk memperhatikan kegiatan yang akan dilakukan.

Pada penelitian ini media yang digunakan adalah Kartu Angka Bergambar. yaitu sebuah media berbentuk kartu berisi gambar yang terbuat dari bahan karton duplek berukuran 4x4 cm yang dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar yang lebih aktif dan efektif sehingga anak terangsang untuk belajar dan memberikan kesempatan kepada anak untuk memecahkan masalah yang terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan keterampilan berhitung permulaan anak pada aktivitas dengan menggunakan kartu angka bergambar.

(4)

METODE

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan alasan penelitian yang dilakukan dalam konteks alami. Menurut Moloeng (2010, hlm. 6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain sebagainya. Secara holistic dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. diharapkan permasalahan yang terjadi secara empirik dapat dikupas dalam, menyeluruh dan sistematis serta menggunakan instrumen manusia, yaitu peneliti sendiri. Pada penulisan laporan, peneliti menganalisa data sesuai dengan aslinya. Hasil penelitian kemudian dianalisis oleh peneliti dan dijabarkan dalam bentuk narasi.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif yaitu ingin mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana proses keterampilan berhitung anak usia dini pada aktivitas yang menggunakan media kartu angka bergambar di TK Kartika Siliwangi Serang Banten. Peneliti berusaha mengumpulkan informasi mengenai keterampilan berhitung anak di TK Kartika Siliwangi Serang dan bagaimana proses pembelajaran menggunakan media kartu angka bergambar untuk mengembangkan keterampilan berhitung permulaan anak usia dini di TK Kartika Siliwangi.

Subjek yang terlibat dalam penelitian ini adalah siswa kelompok B di TK Kartika Siliwangi yang berjumlah

10 orang yang mengalami kesulitan dalam keterampilan berhitung permulaan. Partisipan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri bersama dengan guru TK Kartika Siliwangi, bantuan selaku kolaborator yang dinilai memiliki keterampilan berhitung permulaan anak.

Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Kartika Siliwangi beralamat di Jl. Mayor H. Abdullah Kota Serang Banten. Pemilihan tempat penelitian ini berdasarkan pertimbangan terkait dengan permasalahan yang berkenaan dengan fokus penelitian, bahwa masih banyaknya anak yang tidak tertarik dalam belajar matematika. Dalam dengan ini peneliti mengetahui perkembangan anak secara satu persatu, seperti sejauh mana proses pembelajaran keterampilan berhitung permulaan anak usia dini dengan menggunakan media kartu angka bergambar. Keterampilan berhitung anak perlu dikembangkan secara maksimal dikelompok B TK Kartika Siliwangi, agar perkembangan kognitif anak berkembang dengan baik.

Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono, dalam bukunya (2013, hlm. 224) menyebutkan bahwa teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari npenelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam penelitian kualitatif ini, cara atau teknik pengumpulan data dilakukan dalam kondisi alamiah maka teknik pengumpulan data lebih banyak

(5)

pada observasi, wawancara, dan dokumentasi.

a. Observasi (Pengamatan)

Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Aspek-aspek yang di observasi oleh peneliti adalah keterampilan berhitung permulaan anak usia dini dan proses pembelajaran dengan menggunakan media kartu angka bergambar untuk mengoptimalisasikan keterampilan berhitung permulaan anak di TK Kartika Siliwangi. b. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah tentang profil sekolah dan media pembelajaran yang digunakan dalam keterampilan berhitung permulaan anak. Wawancara dilakukan pula kepada guru-guru di TK Kartika Siliwangi tentang bagaimana peran guru dalam mengoptimalisasikan keterampilan berhitung permulaan anak usia dini melalui media kartu angka bergambar serta orangtua mendukung informasi mengenai subjek penelitian.

c. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini berbentuk tulisan, gambar atau foto, video dan buku laporan perkembangan anak. Dokumentasi dilakukan saat observasi, pelaksanaan penelitian terhadap anak usia dini di TK Kartika Siliwangi, proses pembelajaran, rencana kegiatan harian dan mingguan yang diterapkan di TK, dan media pembelajaran yang digunakan untuk pembelajaran yang dapat menarik antusias anak. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam beberapa kali pertemuan. Pertemuan pertama

dilaksanakan pada tanggal 25 April 2016, pertemuan kedua pada tanggal 26 April 2016 dan pertemuan ketiga dilaksanakan pada 29 April 2016. Untuk sebelumnya peneliti telah melakukan observasi pada tanggal 18 April 2016, observasi ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji tentang keterampilan berhitung anak dengan menggunakan media kartu angka bergambar yang kemudian menjadi dasar bagi peneliti untuk merancang sebuah pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok B2 TK Kartika Siliwangi 39 Serang dengan siswa berjumlah 10 orang. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yaitu dengan menganalisis Keterampilan Berhitung Permulaan Anak dengan menggunakan Media Kartu Angka Bergambar.

Tema yang digunakan pada saat penelitian berlangsung adalah tema tanah airku. Data yang dikumpulkan yaitu menggunaan media kartu angka bergambar untuk mengembangkan keterampilan berhitung permulaan. Data yang diperoleh tersebut dianalisis dengan metode yang telah di tetapkan sebelumnya.

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis di TK Kartika Siliwangi 39 Serang bahwa Dalam kegiatan ini, peneliti dan guru menganalisis kelemahan pembelajaran berhitung permulaan yang telah dilakukan berdasarkan hasil belajar anak yang diperoleh. Setelah peneliti mengadakan pra penelitian, ternyata hal tersebut dikarenakan kurangnya antusias anak dan kurangnya anak dalam memperhatikan guru saat belajar berlangsung, mereka lebih senang bercanda dan bermain pada saat guru menjelaskan. Dalam kaitan ini guru harus memiliki tugas meluruskan kembali baik dalam komunikasi langsung maupun dalam menggunakan media yang dapat menarik perhatian anak. Setelah

(6)

menggunakan media kartu angka bergambar dikelompok B2, maka peneliti memperoleh hasil observasi pengembangan berhitung permulaan pada aktivitas yang menggunakan kartu angka bergambar.

Tindakan I dilakukan pada tanggal 25 April 2016. pada tindakan I ini, peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media kartu angka bergambar. Sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran harian yang sudah dibuat.

Gambar 1.1 Peta Konsep Penelitian Awal

Berdasarkan peta konsep diatas, untuk mempermudah guru

dalam menyampaikan

pembelajaran maka peneliti membuat Lesson design. Berikut ini adalah lesson design untuk diterapkan dalam tahapan penelitian awal.

Gambar 1.2 Lesson Design penelitian awal

Dalam kegiatan refleksi pada tindakan I, peneliti menganalisis keterampilan berhitung anak dengan menggunakan media kartu angka bergambar. Dari data yang diperoleh hasil belajar anak ketika pra penelitian dengan tindakan I mengalami perubahan yang cukup. Adapun hasil yang diperoleh anak yaitu 4 Anak sudah berkembang dengan baik berhitung dengan menggunakan media tanpa bantuan guru, 4 anak mulai berkembang dengan sedikit bantuan guru, dan 2 anak belum berkembang perlu bimbingan guru. Hal tersebut dikarenakan 2 anak masih ada yang belum memahami bilangan berdasarkan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan menggunakan media kartu angka bergambar.

Berdasarkan pengamatan peneliti, 2 Anak masih belum aktif dan antusias dalam kegiatan yang dilakukan, hal ini membuat anak kurang menguasai lembar kerja yang diberikan. Maka peneliti menyarankan agar guru lebih focus dalam membimbing anak tersebut, agar anak dapat mudah memahami dan mengembangkan daya pikirnya.

Pada tahap tindakan peneliti menyarankan sebelum lembar kerja di isi,

(7)

tidak hanya guru yang memberikan contoh tetapi juga anak yang terlibat langsung. Hal itu dilakukan agar anak mengalami sendiri dan dapat mengembangkan ide-idenya. Secara keseluruhan proses pelaksanaan tindakan I sudah cukup baik. tetapi masih banyak kekurangan, oleh karena itu peneliti melakukan perencanaan untuk melakukan tindakan I. Berikut hasil lembar kerja anak pada tindakan I.

Tabel I

Hasil Lembar Kerja anak pada Tindakan 1 N o Nam a Sisw a Hasil Ke t S B M B BB 1 AR ** 2 AIR *** 3 ARS ** 4 DPR ** 5 NDA ** * 6 NSR ** * 7 NC ** 8 DBJ ** * 9 RMS * 10 Restu * PEMBAHASAN

Aktivitas Keterampilan Berhitung Permulaan dengan Menggunakan Media Kartu Angka bergambar

Pada tahap awal aktivitas berhitung permulaan menggunakan media kartu angka bergambar guru memberikan apresiasi, yaitu tanya jawab tentang tema pada hari ini

dengan menghubungkan pengetahuan awal anak pada proses kegiatan belajar yang akan dilakukan. Setelah tanya jawab selesai, langkah selanjutnya peneliti menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan, yaitu tentang berhitung bilangan penjumlahan dengan menggunakan kartu angka bergambar. guru memberikan kartu angka bergambar dengan masing-masing anak mendapatkan 10 kartu.

Setelah guru memberikan contoh berhitung dengan menggunakan kartu gambar, guru bertanya kepada anak : Guru : “Siapa yang hari ini kita mau belajar apa ?”, coba lihat ke depan perhatikan bunda sayang, bunda punya apa ini ?”

Anak1 : “Gambar burung garuda bun”

Anak2 : “apa itu bunda ?” Anak3 : “coba bunda lihat”

Guru : “Iya betul, ini namanya kartu bergambar, gambarnya burung garuda. nanti kita akan menghitung dengan kartu ini sayang”

Guru : “Coba bunda tanya siapa yang tau bilangan angka 1-10 ?

Anak1: “saya bunda”

Guru : “Coba lihat kartu yang dipegang bunda dan anak anak masing-masing ada berapa ya ?” yuk, kita hitung sama-sama”.

Anak1 : “1,2,3,4,5,6,7,8,9,10” Anak2: “Ada 10 bunda”

Setelah semua anak mendapatkan kartu angka bergambar, guru membagikan lembar kerja pada masing-masing anak untuk menjawab soal yang terdapat pada Lembar Kerja dengan berbantuan kartu angka bergambar. Guru memberikan motivasi terlebih dahulu kepada anak untuk mengerjakan penjumlahan. guru bertanyan kepada anak “Anak-anak siapa yang tahu tentang bilangan

(8)

penjumlahan ?’ jawaban siswa sangat beragam. Ada yang menjawab angka, ditambah bahkan ada yang menjawab gambar burung garuda. setelah itu guru menjelaskan bahwa lembar kerja yang dipegang anak anak merupakan penjumlahan. Setelah itu anak mengerjakan lembar kerjanya dengan menggunakan kartu tersebut.

Guru kembali bertanya ketika anak sedang berhitung menjumlahkan benda dengan menggunakan kartu. Guru : “Perhatikan bunda anak-anak, ini ada tulisan tambah, kita mau berhitung tentang apa?”

Anak : “Tambah-tambahan”

Guru : “Iya, tambah-tambahan atau bisa disebut penjumlahan ya”

Guru : “Coba perhatikan lagi . dilembar kerja ini ada gambar pertama, gambar garudanya ada 1, ditambah 5 berapa anak anak?” Anak1 : “(menghitung dengan menggunakan kartu) 1+5 jadi isinya 6”

Guru : “Sekarang gambar 2+4, ayo hitung pake kartu gambarnya anak-anak”

Anak2: 6

Anak3: Ko, 6 Lagi bunda.

Guru : Iya, anak-anak 1+5 dan 2+4 hasilnya sama yaitu 6

Anak4 : nomor yang ketiga juga hasilnya 6 bun, yaitu 3+3.

Anak5 : 5+1 = 6, ko enam lagi ya ? Guru : Iya anak-anak banyak cara untuk menghasilkan angka 6.

Anak : oh, jadi untuk menghasilkan angka 6 itu bisa dengan 1+5, 2+4, 3+3, 4+2 dan 5+1 .

Setelah semuanya selesai, guru memberikan kesimpulan secara keseluruhan tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Dalam kegiatan observasi pada tindakan I dilakukan selama kegiatan

pembelajaran berlangsung. Kegiatan yang diobservasi yaitu proses berhitung permulaan dengan menggunakan media kartu angka bergambar dengan konsep bilangan. Peneliti menyediakan lembar observasi yang digunakan untuk mengamati keterampilan yang dialami anak selama proses tindakan serta mengamati kesulitan yang di alami anak.

Pada Tindakan I guru mampu dengan baik dalam menerapkan media kartu angka bergambar dalam pembelajaran. Kesesuaian perencanaan pada lesson design (RPPH) dalam implementasinya sudah berkembang dengan cukup baik. terbukti dengan adanya hasil lembar kerja anak setelah dilakukan pada tindakan I. 4 orang anak sudah berkembang dengan baik, 4 orang mulai berkembang dan 2 orang belum berkembang perlu adanya bimbingan guru. Namun, peneliti menganggap wajar karena hal tersebut merupalan hal yang terjadi secara alamiah dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Pada tindakan II, kesesuaian antara yang direncanakan oleh guru dengan implementasinya dikelas terlihat berkembang dengan baik, jadi dapat disimpulkan bahwa guru mampu menerapkan media kartu

angka bergambar untuk

mengembangkan keterampilan berhitung anak pada bilangan pengurangan. Guru dapat mewujudkan pembelajaran yang dapat meningkatakan keaktifan dan antusias anak. setelah dilaksanakan tindakan II, hasil lembar kerja anak terlihat baik, 6 anak sudah berkembang dengan baik, dan 4 anak sudah mulai berkembang dengan baik.

(9)

Pada tindakan III, review dari tindakan I dan tindakan II, kesesuaian antara yang direncanakan oleh guru terlihat berkembang sangat baik. jadi dapat disimpulkan bahwa keterampilan berhitung permulaan dengan menggunakan kartu angka bergambar sudah berkembang dengan baik. guru dapat mewujudkan pembelajaran yang dapat meningkatkan kreatif, aktif dan antuisas anak. Dari hasil lembar kerja anak dapat dilihat bahwa jumlah perolehan hasil yang didapat dalam observasi lembar kerja anak pada tindakan III yaitu 8 Anak sudah berkembang dengan baik, 2 anak mulai berkembang.

Dari uraian tersebut telah membuktikan bahwa keterampilan berhitung permulaan anak usia dini di TK Kartika Siliwangi 39 Serang dengan menggunakan kartu angka bergambar sudah berkembang dengan baik.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap pelaksanaan penelitian di kelompok B2, peneliti menemukan beberapa faktor yang menyebabkan anak kurang tertarik dengan belajar matematika permulaan. Saat peneliti mengamati proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru sebagian besar anak hanya dikenalkan dengan menulis dan berhitung melalui buku, kemudian metode yang digunakan guru masih dengan metode ceramah saja sehingga membuat anak kurang antusias dan kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Selain faktor diatas, ada beberapa anak yang masih kesulitan dalam menerima dan

menyerap matematika yang diberikan. hal tersebut tentu berpengaruh terhadap anak, kurangnya siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dengan demikian peneliti merencanakan untuk membuat kegiatan belajar mengajar dikelas menarik, aktif dan membuat anak antusias, yaitu membuat media kartu

angka bergambar untuk

meningkatkan keterampilan perhitung permulaan dimana kegiatan tersebut berpusat pada anak guru hanya mengarahkan dan membimbing.

Perkembangan berhitung anak dalam kegiatan berhitung permulaan dengan menggunakan media kartu angka bergambar mengalami perubahan yang baik. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil kerja anak yang diperoleh dari pra penelitian sampai dengan tindakan III. Pada pra penelitian hasil lembar kerja anak dikategorikan masih rendah, diperoleh dari 10 anak, 3 anak sudah berkembang baik, 5 anak mulai berkembang, dan 2 anak belum berkembang karena antusias anak didik kurang memperhatikan guru saat belajar berlangsung, mereka lebih senang bercanda dan bermain pada saat guru menjelaskan. Kemudian pada tindakan I hasil lembar kerja anak dikategorikan cukup baik dan mulai anak mulai terampil yaitu 4 Anak sudah berkembang dengan baik, 4 anak mulai berkembang dan 2 anak belum berkembang.

Pada tindakan II hasil lembar kerja anak dikategorikan baik dari 10 anak, yaitu 6 Anak sudah berkembang dengan baik, 4 anak mulai berkembang. Selanjutnya pada tindakan III dikategorikan sangat baik terlihat 8 Anak sudah berkembang dengan baik, 2 anak mulai

(10)

berkembang. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar anak mengalami perubahan pada pembelajaran berhitung bilangan penjumlahan dan pengurangan degan menggunakan media kartu angka bergambar berdasarkan kesulitan yang dialami anak.

Berdasarkan hasil analisis peneliti, anak mengalami perubahan menunjukkan bahwa ppeneliti berhasil dalam penggunaan media kartu angka bergambar yang dibuat, terlihat dari tindakan I, tindakan II sampai dengan tindakan III. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil dari aktivitas anak pada tindakan I yang dapat dikategorikan cukup baik. Pada tindakan II mengalami perubahan dikategorikan baik dan tindakan III mengalami perubahan yang istimewa, dimana hasil aktivitas anak yang diperoleh dikategorikan sangat baik. Dengan demikian peneliti telah berhasil dalam menggunakan media kartu angka bergambar untuk meningkatkan keterampilan berhitung permulaan anak usia dini.

Pembelajaran dengan

menggunakan media kartu angka bergambar berdampak positif terhadap peningkatan aspek kognitif anak terhadap peningkatan berhitung permulaaan, tetapi juga mengembangkan aspek sosial dan bahasa anak didik. Hal tersebut dijelaskan oleh Susanto (2011, hlm. 108). Untuk itu bentuk pembelajaran harus dapat memotivasi anak agar lebih cepat memahaminya. Dengan demikian, melalui permainan kartu angka bergambar membuat anak didik belajar banyak mengenai urutan bilangan dan pemahaman konsep bilangan dengan baik dan kartu angka bergambar anak-anak diarahkan

untuk terampil dalam berhitung permulaan dengan alamiah karena tidak disadari anak-anak bahwa media kartu angka bergambar merupakan strategi yang tepat untuk meningkatkan berhitung anak.

Maka berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian analisis keterampilan berhitung permulaan pada aktivitas yang menggunakan kartu angka bergambar telah berhasil. Hal itu terbukti dengan meningkatnya hasil belajar anak aktivitas anak serta terlaksananya langkah-langkah belajar berhitung dengan menggunakan kartu angka bergambar dengan baik sehingga terciptanya kegiatan belajar mengajar yang aktif dan menarik.

DAFTAR PUSTAKA

Latif, M. dkk. (2013). Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana

Moleong, Lexy J. (2010). Metodologi penelitian kualitatif.Bandung: Remaja Rosdakarya

Susanto, A. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini, Jakarta: Kencana Sugiyono. (2014) Metode Penelitian

Pendidikan Pendekatan

Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Gambar 1.1 Peta Konsep  Penelitian Awal

Referensi

Dokumen terkait

Pendapat lain yang dikemukakan Sinungan (1993 : 3) bank adalah lembaga financial Intermediary atau perantara keuangan dari dua pihak, yakni pihak yang kelebihan dana

Kubu raya, serta ada pengaruh positif norma subjektif terhadap minat berwirausaha sebesar 81,70% semakin tinggi norma subjektif (dukungan) dari keluarga maupun

TEKS ANEKDOT BERBASIS KEARIFAN LOKAL SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR SMA KELAS X ” ini berikut seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak

Oleh karena itu, peneliti berusaha membantu pengajar mencari alternatif bahan ajar lain selain yang terdapat pada buku ajar kurikulum 2013 agar pendidik tidak

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 72 ayat (6) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, perlu menetapkan Peraturan Menteri

Untuk mengetahui apakah pengendalian intern, penerapan good corporate governance, budaya organisasi, dan audit manajemen berpengaruh secara simultan terhadap kinerja managerial

[r]

Model Pengembangan Teks Anekdot Berbasis Kearifan Lokal sebagai Alternatif Bahan Ajar SMA Kelas X ...156. Pola Pengembangan Teks Anekdot Berbasis Kearifan Lokal