Lampiran 2
DIALOG AWAL
PENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
(PBL) SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016
1. Bagaimana pembelajaran ekonomi yang dilakukan di SMA NEGERI 2 SUKOHARJO selama ini?
Jawab : Dalam pembelajaran ekonomi selama ini berjalan baik meskipun masih kendala dalam proses pembelajaran.
2. Kendala apa saja yang sering ditemui saat pembelajaran berlangsung?
Jawab : Ada beberapa siswa yang dalam pembelajaran tidak memperhatikan. Ketika ada diskusi kelompok hanya siswa tertentu yang aktif dalam diskusi kelompok.
3. Apakah dalam pembelajaran sudah menggunakan model pembelajaran tertentu? Jawab : Sudah tetapi prestasi belajar siswa juga belum bias meningkat dengan
baik.
4. Bagaimana prestasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar khususnya pada pembelajaran ekonomi?
Jawab : prestasi belajar masih tergolong rendah dalam penguasaan materi hanya beberapa siswa saja.
5. Kendala apa saja yang ditemui siswa saat pembelajaran ekonomi berlangsung? Jawab : Model pembelajan kurang menarik, siswa masih kurang memahami
materi sehingga saat diberi pertanyaan masih belum bias menjawab dengan tepat.
Peneliti SRI LESTARI
Lampiran 3
CATATAN OBSERVASI PENDAHULUAN
PENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
(PBL) SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016
Kelas : X2 Hari/ tanggal : Selasa, 3 Mei 2016
Waktu : 08.30-10.00 Nama Guru : Drs. Suharsono
A. TINDAK MENGAJAR
1. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya materi yang belum dipahami.
2. Guru kurang mendorong keberanian siswa untuk menyampaikan pendapat/menjawab pertanyaan.
3. Guru mendominasi pada pembelajran. B. TINDAK BELAJAR
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru, namun masih ada sebagian siswa yang tidak mendengarkan apa yang sedang dijelaskan oleh guru.
2. Siswa kurang aktif bertanya ketika guru memberi kesempatan untuk bertanya. 3. Siswa kurang aktif dalam mengungkapkan pendapatnya.
C. PENARIKAN MAKNA
1. Proses pembelajaran masih didominasi oleh guru karena aktivitas belajar siswa kurang dalam pembelajaran ekonomi.
2. Siswa kurang fokus dalam mata pelajaran ekonomi karena penyampaian materi kurang inovatif dalam proses pembelajaran.
Peneliti SRI LESTARI
Lampiran 4
PEDOMAN OBSERVASI SIKLUS I
PENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
(PBL) SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016
Nama Guru : Drs. Suharsono
Satuan Pendidikan / Kelas : SMA Negeri 2 Sukoharjo/ X2
Mata Pelajaran : Ekonomi
Sub Pokok bahasan : Koperasi
Hari / Tanggal : Senin, 9 Mei 2016 / Selasa, 10 Mei 2016 Jam Pelajaran ke : 1-2 (07.30-09.00) dan 3-4 (08.30-10.00) Jumlah Siswa Hadir : 35 orang
I. TINDAK MENGAJAR
No Komponen Pernyataan Observasi Ya Tidak
A 1.
PENDAHULUAN
Kegiatan Awal 1.1 Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
1.2 Menginformasikan tujuan yang
akan dicapai selama
pembelajaran
1.3 Menyampaikan garis besar materi yang akan disampaikan
√
√
√
2. Memotivasi Siswa 2.1 Membangkitkan rasa ingin tahu siswa
2.2 Memberikan motivasi kepada siswa dengan menayangkan video atau bercerita
√ √
3. Apersepsi 3.1 Guru menjelaskan kompetensi dasar yang harus dicapai dan indikator pencapaian
3.2 mengulas kembali materi yang sebelumnya dengan tanya jawab √ √ B 1. PENERAPAN Model pembelajaran Problem Based Learning
1.1 Memberikan gambaran umum tentang materi yang akan diajrakan
1.2 Langkah-langkah yang
digunakan dalam model
pembelajaran PBL ini di arahkan dengan jelas
1.3 Menjelaskan bahwa kegiatan pembelajaran ini dilakukan secara berkelompok
1.4 Masing- masing kelompok diberikan permasalahan yang berbeda untuk diselesaikan dengan anggota kelompoknya 1.5 Masing-masing kelompok
mempresentasikan tugasnya di depan kelas, sedangkan
kelompok yang lain
menanggapi
1.6 Dalam kerja kelompok setiap siswa dituntut untuk aktif
√
√
√
√
√ C
1
PENUTUP Kesimpulan
1.1 Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan
1.2 Kesimpulan jelas dan
mencakup inti materi yang dipealajari
√ √
2 Tindak Lanjut 2.1 Evaluasi kemampuan siswa 2.2 Memberi tugas individu di
rumah
2.3 Menyarankan agar siswa mempelajari materi yang telah disampaikan
2.4 Menyarankan agar siswa mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
√ √ √
√
II. TINDAK BELAJAR
No Komponen Aspek yang diamati Jumlah
1. Prestasi Belajar 1.1 Nilai siswa yang diatas KKM atau Siswa yang sudah mencapai KKM > 76
1.2 Siswa yang belum mencapai KKM < 76
26
9
III. KETERANGAN TAMBAHAN
Proses pembelajaran siklus I menunjukkan peningkatan prestasi belajar siswa, tetapi masih perlu adanya perbaikan karena dalam peningkatan prestasi belajar siswa ini belum mencapai indikator yang ditetapkan, oleh karena itu guru harus
melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II agar prestasi belajar siswa meningkat sesuai dengan indikator yang diinginkan
Peneliti
SRI LESTARI A 210120006
Lampiran 5
PEDOMAN OBSERVASI SIKLUS II
PENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
(PBL) SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016
Nama Guru : Drs. Suharsono
Satuan Pendidikan / Kelas : SMA Negeri 2 Sukoharjo/ X2
Mata Pelajaran : Ekonomi
Sub Pokok bahasan : Koperasi Sekolah
Hari / Tanggal : Senin, 16 Mei 2016 / Selasa, 17 Mei 2016 Jam Pelajaran ke : 1-2 (07.30-09.00) dan 3-4 (08.30-10.00) Jumlah Siswa Hadir : 35 orang
I. TINDAK MENGAJAR
No Komponen Pernyataan Observasi Ya Tidak
A 1.
PENDAHULUAN
Kegiatan Awal 1.1 Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
1.2 Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran
1.3 Menyampaikan garis besar materi yang akan disampaikan
√ √
√
2. Memotivasi Siswa 2.1 Membangkitkan rasa ingin tahu siswa
2.2 Memberikan motivasi kepada siswa dengan menayangkan video atau bercerita
√
3. Apersepsi 3.1 Guru menjelaskan
kompetensi dasar yang harus dicapai dan indikator
pencapaian kompetensi dasar 3.2 mengulas kembali materi
yang sebelumnya dengan tanya jawab √ √ B 1. PENERAPAN Model pembelajaran Problem Based Learning
1.1 Memberikan gambaran umum tentang materi yang akan diajrakan
1.2 Langkah-langkah yang
digunakan dalam model
pembelajaran PBL ini di arahkan dengan jelas
1.3 Menjelaskan bahwa kegiatan pembelajaran ini dilakukan secara berkelompok
1.4 Masing- masing kelompok diberikan permasalahan yang berbeda untuk diselesaikan dengan anggota kelompoknya 1.5 Masing-masing kelompok
mempresentasikan tugasnya di depan kelas, sedangkan
kelompok yang lain
menanggapi
1.6 Dalam kerja kelompok setiap siswa dituntut untuk aktif
√ √ √ √ √ √ C PENUTUP
1 Kesimpulan 1.1 Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan 1.2 Kesimpulan jelas dan
mencakup inti materi yang dipealajari
√ √
2 Tindak Lanjut 2.1 Evaluasi kemampuan siswa 2.2 Memberi tugas individu di
rumah
2.3 Menyarankan agar siswa mempelajari materi yang telah disampaikan 2.4 Menyarankan agar siswa
mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
√
√
√
√
II. TINDAK BELAJAR
No Komponen Aspek yang diamati Jumlah
1. Prestasi Belajar 1.1 Siswa yang sudah mencapai KKM > 76
1.2 Siswa yang belum mencapai KKM < 76
33
2
III. KETERANGAN TAMBAHAN
Proses pembelajaran pada siklus II menunjukkan peningkatan prestasi belajar siswa. Peningkatan prestasi belajar siswa meningkat secara drastis dibanding pada siklus I. Jadi penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dalam mata pelajaran ekonomi ternyata dapat membantu siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Dari data siklus II, peneliti merasa puas
dengan apa yang dicapai. Karena prestasi belajar siswa sudah memenuhi indikator yang ditetapkan.
Peneliti
SRI LESTARI A 210120006
Lampiran 8
CATATAN LAPANGAN SIKLUS I
PENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
(PBL) SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016
Nama Guru : Drs. Suharsono
Satuan Pendidikan / Kelas : SMA Negeri 2 Sukoharjo/ X2
Mata Pelajaran : Ekonomi
Sub Pokok bahasan : Koperasi
Hari / Tanggal : Senin, 9 Mei 2016 / Selasa, 10 Mei 2016 Jam Pelajaran ke : 1-2 (07.30-09.00) dan 3-4 (08.30-10.00) Jumlah Siswa Hadir : 35 orang
A. TINDAK MENGAJAR
1. Guru membuka pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam, kemudian mengabsen siswa dan menanyakan siswa yang tidak masuk.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran materi ajar yang akan dipelajari. 3. Guru memberikan arahan tentang model pembelajaran yang akan digunakan. 4. Guru mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok satu kelompok terdiri
dari 5-6 siswa.
5. Guru memberikan permasalahan kepada siswa untuk diselesaikannya.
6. Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya kedepan kelas kemudian kelompok lain menanggapi.
7. Guru menjawab pertanyaan dari siswa ketika siswa merasa kesulitan. B. TINDAK BELAJAR
1. Siswa mengikuti proses pembelajaran dengan ramai karena baru pertama kali menggunakan model ini.
2. Ketika guru menerangkan materi masih ada siswa yang ramai dan ngobrol sendiri dengan teman sebangku.
3. Siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.
4. Hanya beberapa siswa yang berani menjawab pertanyaan dan mempresentasikan kedepan kelas.
5. Prestasi belajar siswa dalam pelajaran ini sedikit mengalami peningkatan. C. PENARIKAN MAKNA
Prestasi belajar siswa telah mengalami peningkatan, namun masih terdapat kekurangan sehingga membutuhkan perbaikan.
Peneliti
SRI LESTARI A 210120006
Lampiran 9
CATATAN LAPANGAN SIKLUS II
PENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
(PBL) SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016
Nama Guru : Drs. Suharsono
Satuan Pendidikan / Kelas : SMA Negeri 2 Sukoharjo/ X2
Mata Pelajaran : Ekonomi
Sub Pokok bahasan : Koperasi Sekolah
Hari / Tanggal : Senin, 16 Mei 2016 / Selasa, 17 Mei 2016 Jam Pelajaran ke : 1-2 (07.30-09.00) dan 3-4 (08.30-10.00) Jumlah Siswa Hadir : 35 orang
A. TINDAK MENGAJAR
1. Guru membuka pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam, kemudian mengabsen siswa dan menanyakan siswa yang tidak masuk.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran materi ajar yang akan dipelajari. 3. Guru memberikan arahan tentang penggunaan pendekatan dan model
pembelajaran yang akan digunakan.
4. Guru mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok satu kelompok terdiri dari 5-6 siswa.
5. Guru memberikan permasalahan kepada siswa untuk diselesaikannya.
6. Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya kedepan kelas kemudian kelompok lain menanggapi.
7. Guru menjawab pertanyaan dari siswa ketika siswa merasa kesulitan. B. TINDAK BELAJAR
1. Siswa sudah mulai terbiasa dalam pendekatan pembelajaran yang digunakan sehingga lebih antusias dalam proses pembelajaran.
3. Siswa sudah mulai berani untuk bertanya. 4. Siswa sudah aktif dalam proses pembelajaran. 5. Siswa mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
6. Semua anggota kelompok berani dalam mempresentasikan hasil diskusinya kedepan kelas.
7. Prestasi belajar siswa dalam pelajaran mengalami peningkatan dari sebelumnya.
C. PENARIKAN MAKNA
Pada siklus II sudah mulai terbiasa dengan penerapan dan model pembelajaran ini, maka ada perubahan yang signifikan pada siswa
Peneliti
SRI LESTARI A 210120006
Lampiran 8
LEMBAR TANGGAPAN GURU EKONOMI SETELAH PENELITIAN PENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
(PBL) SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016
A. Identitas Guru
1. Nama lengkap : Drs. Suharsono
2. Pendidikan : SI
3. Mengajar kelas : X dan XI
B. Tanggapan Guru Ekonomi Setelah Pembelajaran 1. Perhatian siswa dalam pembelajaran.
Jawab : Untuk perhatian siswa meningkat dan memberikan respon positif dalam pembelajaran berlangsung.
2. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
Jawab : Baik, siswa terlibat baik pada saat guru menjelaskan materi pelajaran, diskusi kelompok, interaksi dengan guru maupun temannya dan penarikan kesimpulan materi yang dipelajari.
3. Kekompakan antar siswa dalam memecahkan suatu masalah.
Jawab : Siswa sudah berani menyampaikan pendapat, walau masih ada beberapa siswa yang malu untuk berpendapat, tetapi setidaknya sudah ada peningkatan .
4. Gangguan kelas
Jawab : Gangguan sudah rendah, siswa sudah mengikuti pembelajaran dengan baik.
C. Kesimpulan Secara Umum
Melalui model pembelajaran problem based learning ini, memang baik untuk meningkatkan prestasi belajar ekonomi pada siswa.
Untuk kedepannya, alangkah lebih baik model pembelajaran problem based learning ini diterapkan dalam proses pembelajaran. Karena banyak siswa yang antusias belajar mengajar dengan model ini.
Guru Ekonomi
Drs. Suharsono NIP. 195901111988031001
Lampiran 9
DAFTAR NAMA SISWA KELAS X IPS 2 SMA NEGERI 2 SUKOHARJO
TAHUN AJARAN 2015/2016
No NIS NAMA JENIS
KELAMIN
1 12026 Aditya Imam Nurhakim L
2 12027 Aditya Kurniawan L
3 12055 Anisa Irmawati P
4 12061 Anton Wahyu Kurniawan L
5 12067 Ary Pratiwi P
6 12075 Azza Zumrida P
7 12084 Buana Bella Rahmadi Puteri P
8 12103 Dewi Kusuma P
9 12110 Dina Alfian P
10 12114 Eka Agustina Widayanti P
11 12127 Fadilah Tri Cahyanti P
12 12130 Faisal Mulia Amrullah L
13 12147 Fitriyan Nur Patria L
14 12157 Gusnanda Ari Mukti L
15 12169 Ilham Bachtiar Ramadhana Irawan L
16 12174 Iqbal Maulana L
17 12185 Laela Melenia Febriani P
18 12189 Laurentia Yessinta S P
19 12190 Lia Sukma Dai Lukmana P
20 12210 Muh Amri Ramdhani L
21 12212 Muhammad Bagus Ilham Cesario L
22 12218 Muhammad Rizki Ardhiansyah L
23 12232 Ni Kadek Nitika Sari P
24 12233 Niken Dwi Agustina P
25 12241 Novia Dwi Hapsari P
26 12243 Novita Rizki Hapsari P
27 12258 Puput Puspitasari P
28 12271 Rifky Adrian Indrianto L
29 12275 Risnanda Bella Anggraini P
30 12292 Sekar Ningrum P
31 12324 Winanda Fajar Prabaningrum P
32 12326 Yasinta Nuraini P
33 12330 Yossy Eka Nanda P
34 12338 Zulaiha Nur Itsnaini P
Lampiran 10
DAFTAR PRESENSI SISWA KELAS X IPS 2 SMA NEGERI 2 SUKOHARJO
TAHUN AJARAN 2015/2016 No NAMA JENIS PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II Pertemu an I Pertemu an II Pertemu an I Pertemu an II
1 Aditya Imam Nurhakim • • • • •
2 Aditya Kurniawan • • • • •
3 Anisa Irmawati • • • • •
4 Anton Wahyu Kurniawan • • • • •
5 Ary Pratiwi • • • • •
6 Azza Zumrida • • • • •
7 Buana Bella Rahmadi Puteri • • • • •
8 Dewi Kusuma • • • • •
9 Dina Alfian • • • • •
10 Eka Agustina Widayanti • • • • •
11 Fadilah Tri Cahyanti • • • • •
12 Faisal Mulia Amrullah • • • • •
13 Fitriyan Nur Patria • • • • •
14 Gusnanda Ari Mukti • • • • •
15 Ilham Bachtiar Ramadhana Irawan • • • • •
16 Iqbal Maulana • • • • •
17 Laela Melenia Febriani • • • • •
18 Laurentia Yessinta S • • • • •
19 Lia Sukma Dai Lukmana • • • • •
20 Muh Amri Ramdhani • • • • •
21 Muhammad Bagus Ilham Cesario • • • • •
22 Muhammad Rizki Ardhiansyah • • • • •
23 Ni Kadek Nitika Sari • • • • •
24 Niken Dwi Agustina • • • • •
25 Novia Dwi Hapsari • • • • •
26 Novita Rizki Hapsari • • • • •
27 Puput Puspitasari • • • • •
28 Rifky Adrian Indrianto • • • • •
29 Risnanda Bella Anggraini • • • • •
30 Sekar Ningrum • • • • •
31 Winanda Fajar Prabaningrum • • • • •
32 Yasinta Nuraini • • • • •
33 Yossy Eka Nanda • • • • •
34 Zulaiha Nur Itsnaini • • • • •
Lampiran 11
PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X IPS 2 PRA SIKLUS
No NAMA KKM
Nilai Sebelum Tindakan
Keterangan
1 Aditya Imam Nurhakim 75 75 Tuntas
2 Aditya Kurniawan 75 50 Belum Tuntas
3 Anisa Irmawati 75 80 Tuntas
4 Anton Wahyu Kurniawan 75 55 Belum Tuntas
5 Ary Pratiwi 75 60 Belum Tuntas
6 Azza Zumrida 75 75 Tuntas
7 Buana Bella Rahmadi Puteri 75 85 Tuntas
8 Dewi Kusuma 75 75 Tuntas
9 Dina Alfian 75 50 Belum Tuntas
10 Eka Agustina Widayanti 75 75 Tuntas
11 Fadilah Tri Cahyanti 75 50 Belum Tuntas
12 Faisal Mulia Amrullah 75 55 Belum Tuntas
13 Fitriyan Nur Patria 75 50 Belum Tuntas
14 Gusnanda Ari Mukti 75 75 Tuntas
15 Ilham Bachtiar Ramadhana Irawan 75 75 Tuntas
16 Iqbal Maulana 75 60 Belum Tuntas
17 Laela Melenia Febriani 75 75 Tuntas
18 Laurentia Yessinta S 75 60 Belum Tuntas
19 Lia Sukma Dai Lukmana 75 50 Belum Tuntas
20 Muh Amri Ramdhani 75 100 Tuntas
21 Muhammad Bagus Ilham Cesario 75 50 Belum Tuntas
22 Muhammad Rizki Ardhiansyah 75 55 Belum Tuntas
23 Ni Kadek Nitika Sari 75 70 Belum Tuntas
24 Niken Dwi Agustina 75 75 Tuntas
25 Novia Dwi Hapsari 75 45 Belum Tuntas
26 Novita Rizki Hapsari 75 60 Belum Tuntas
27 Puput Puspitasari 75 75 Tuntas
28 Rifky Adrian Indrianto 75 50 Belum Tuntas
29 Risnanda Bella Anggraini 75 75 Tuntas
30 Sekar Ningrum 75 75 Tuntas
31 Winanda Fajar Prabaningrum 75 55 Belum Tuntas
32 Yasinta Nuraini 75 80 Tuntas
33 Yossy Eka Nanda 75 65 Belum Tuntas
34 Zulaiha Nur Itsnaini 75 80 Tuntas
35 Dimas Permana Putra 75 45 Belum Tuntas
Jumlah 75 2285 -
Lampiran 12
PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X IPS 2 SIKLUS I
No NAMA KKM Siklus I Keterangan
1 Aditya Imam Nurhakim 75 84 Tuntas
2 Aditya Kurniawan 75 66 Belum Tuntas
3 Anisa Irmawati 75 82 Tuntas
4 Anton Wahyu Kurniawan 75 76 Tuntas
5 Ary Pratiwi 75 76 Tuntas
6 Azza Zumrida 75 78 Tuntas
7 Buana Bella Rahmadi Puteri 75 80 Tuntas
8 Dewi Kusuma 75 80 Tuntas
9 Dina Alfian 75 78 Tuntas
10 Eka Agustina Widayanti 75 80 Tuntas
11 Fadilah Tri Cahyanti 75 76 Tuntas
12 Faisal Mulia Amrullah 75 78 Tuntas
13 Fitriyan Nur Patria 75 60 Belum Tuntas
14 Gusnanda Ari Mukti 75 90 Tuntas
15 Ilham Bachtiar Ramadhana Irawan 75 82 Tuntas
16 Iqbal Maulana 75 60 Belum Tuntas
17 Laela Melenia Febriani 75 78 Tuntas
18 Laurentia Yessinta S 75 78 Tuntas
19 Lia Sukma Dai Lukmana 75 76 Tuntas
20 Muh Amri Ramdhani 75 84 Tuntas
21 Muhammad Bagus Ilham Cesario 75 76 Tuntas
22 Muhammad Rizki Ardhiansyah 75 60 Belum Tuntas
23 Ni Kadek Nitika Sari 75 76 Tuntas
24 Niken Dwi Agustina 75 76 Tuntas
25 Novia Dwi Hapsari 75 58 Belum Tuntas
26 Novita Rizki Hapsari 75 76 Tuntas
27 Puput Puspitasari 75 78 Tuntas
28 Rifky Adrian Indrianto 75 66 Belum Tuntas
29 Risnanda Bella Anggraini 75 76 Tuntas
30 Sekar Ningrum 75 82 Tuntas
31 Winanda Fajar Prabaningrum 75 60 Belum Tuntas
32 Yasinta Nuraini 75 80 Tuntas
33 Yossy Eka Nanda 75 68 Belum Tuntas
34 Zulaiha Nur Itsnaini 75 78 Tuntas
35 Dimas Permana Putra 75 56 Belum Tuntas
Jumlah 75 2608 -
Lampiran 13
PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X IPS 2 SIKLUS II
No NAMA KKM Siklus II Keterangan
1 Aditya Imam Nurhakim 75 86 Tuntas
2 Aditya Kurniawan 75 78 Tuntas
3 Anisa Irmawati 75 82 Tuntas
4 Anton Wahyu Kurniawan 75 80 Tuntas
5 Ary Pratiwi 75 84 Tuntas
6 Azza Zumrida 75 82 Tuntas
7 Buana Bella Rahmadi Puteri 75 90 Tuntas
8 Dewi Kusuma 75 84 Tuntas
9 Dina Alfian 75 80 Tuntas
10 Eka Agustina Widayanti 75 80 Tuntas
11 Fadilah Tri Cahyanti 75 76 Tuntas
12 Faisal Mulia Amrullah 75 84 Tuntas
13 Fitriyan Nur Patria 75 76 Tuntas
14 Gusnanda Ari Mukti 75 100 Tuntas
15 Ilham Bachtiar Ramadhana Irawan 75 84 Tuntas
16 Iqbal Maulana 75 76 Tuntas
17 Laela Melenia Febriani 75 80 Tuntas
18 Laurentia Yessinta S 75 78 Tuntas
19 Lia Sukma Dai Lukmana 75 80 Tuntas
20 Muh Amri Ramdhani 75 96 Tuntas
21 Muhammad Bagus Ilham Cesario 75 78 Tuntas
22 Muhammad Rizki Ardhiansyah 75 76 Tuntas
23 Ni Kadek Nitika Sari 75 84 Tuntas
24 Niken Dwi Agustina 75 80 Tuntas
25 Novia Dwi Hapsari 75 78 Tuntas
26 Novita Rizki Hapsari 75 82 Tuntas
27 Puput Puspitasari 75 84 Tuntas
28 Rifky Adrian Indrianto 75 72 Belum Tuntas
29 Risnanda Bella Anggraini 75 82 Tuntas
30 Sekar Ningrum 75 90 Tuntas
31 Winanda Fajar Prabaningrum 75 76 Tuntas
32 Yasinta Nuraini 75 100 Tuntas
33 Yossy Eka Nanda 75 78 Tuntas
34 Zulaiha Nur Itsnaini 75 88 Tuntas
35 Dimas Permana Putra 75 74 Belum Tuntas
Jumlah 75 2878 -
Lampiran 14
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X IPS 2 SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016
No NAMA KKM Nilai Sebelum
Tindakan
Nilai Setelah Tindakan Siklus I Siklus II
1 Aditya Imam Nurhakim 75 75 84 86
2 Aditya Kurniawan 75 50 66 78
3 Anisa Irmawati 75 80 82 82
4 Anton Wahyu Kurniawan 75 55 76 80
5 Ary Pratiwi 75 60 76 84
6 Azza Zumrida 75 75 78 82
7 Buana Bella Rahmadi Puteri 75 85 80 90
8 Dewi Kusuma 75 75 80 84
9 Dina Alfian 75 50 78 80
10 Eka Agustina Widayanti 75 75 80 80
11 Fadilah Tri Cahyanti 75 50 76 76
12 Faisal Mulia Amrullah 75 55 78 84
13 Fitriyan Nur Patria 75 50 60 76
14 Gusnanda Ari Mukti 75 75 90 100
15 Ilham Bachtiar Ramadhana Irawan 75 75 82 84
16 Iqbal Maulana 75 60 60 76
17 Laela Melenia Febriani 75 75 78 80
18 Laurentia Yessinta S 75 60 78 78
19 Lia Sukma Dai Lukmana 75 50 76 80
20 Muh Amri Ramdhani 75 100 84 96
21 Muhammad Bagus Ilham Cesario 75 50 76 78
22 Muhammad Rizki Ardhiansyah 75 55 60 76
23 Ni Kadek Nitika Sari 75 70 76 84
24 Niken Dwi Agustina 75 75 76 80
25 Novia Dwi Hapsari 75 45 58 78
26 Novita Rizki Hapsari 75 60 76 82
27 Puput Puspitasari 75 75 78 84
28 Rifky Adrian Indrianto 75 50 66 72
29 Risnanda Bella Anggraini 75 75 76 82
30 Sekar Ningrum 75 75 82 90
31 Winanda Fajar Prabaningrum 75 55 60 76
32 Yasinta Nuraini 75 80 80 100
33 Yossy Eka Nanda 75 65 68 78
34 Zulaiha Nur Itsnaini 75 80 78 88
35 Dimas Permana Putra 75 45 56 74
Jumlah - 2285 2608 2878
Rata-rata - 65.28571 74.51429 82.22857
Lampiran 15
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I
Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Sukoharjo Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : X IPS 2 / Genap
Alokasi waktu : 4 x 45 menit (2 x pertemuan) I. Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan ndari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode nsesuai kaidah keilmuan.
II. Kompetensi Dasar dan Indikator
III. Indikator
1. Menjelaskan pengertian koperasi dan lambang koperasi Indonesia. 2. Menjelaskan landasan, asas dan tujuan koperasi.
3. Menjelaskan nilai dan prinsip koperasi. 4. Menjelaskan jenis-jenis koperasi. IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian koperasi dan lambang koperasi Indonesia.
2. Siswa dapat menjelaskan landasan, asas dan tujuan koperasi. 3. Siswa dapat menjelaskan nilai dan prinsip koperasi
4. Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis koperasi. V. Materi Pembelajaran
Pengembangan Koperasi
1. Pengertian dan Lambang Koperasi Indonesia 2. Landasan, Asas dan Tujuan Koperasi Indonesia 3. Ciri-Ciri dan Fungsi Koperasi Indonesia
4. Nilai dan Prinsip Koperasi
5. Peran dan Jenis-Jenis Koperasi Indonesia VI. Model Pembelajaran
1. Model pembelajaran : Problem Based Learning
2. Metode : Diskusi Kelompok dan Studi Kepustakaan
VII. Perangkat Pembelajaran 1. Alat :
a. Spidol b. Alat tulis c. White Board d. Penghapus
2. Sumber : Buku Ekonomi Ismawanto 1 kurikulum 2013, Kelompok Peminatan Ilmu Sosial, CV Putra Kertonatan,, Surakarta 3. Media : Materi pembelajaran
Pertemuan Pertama
Kegiatan Proses pembelajaran Alokasi
Waktu Pendahuluan a. Orientasi
- Guru mengucapkan salam dan doa. - Guru memeriksa kehadiran siswa.
b. Guru memberi motivasi kepada siswa agar siap dalam menerima materi.
c. Apresepsi
- Guru mengulas materi sebelumnya dan mengaitkan materi yang sebelumnya degan materi yang akan dipelajari hari ini. d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran mengenai apa yang akan dicapai selama proses pembelajaran 10 menit Kegiatan Inti a. Mengorientasi kan b. Mengorganisa sikan
- Guru membagikan materi pelajaran tentang koperasi sebagai bahan diskusi, disini setiap siswa memperoleh pengetahuan dari apa yang dibaca.
- Guru membentuk kelompok dimana masing-masing kelompok yang terdiri dari 5 dan 6 siswa dan memecahkan masalah yang berbeda kelompok 1 dan 2 yaitu sekarang ini banyak sekali koperasi-koperasi yang berdiri, menurut kelompok anda usaha apa yang dilakukan koperasi supaya tetap berdiri? Kelompok 3 dan 4 yaitu terbentuknya KUD dimasing-masing desa diharapkan dapat membantu
c. Membimbing penyelidikan d. Mengembang kan dan mempresentas ikan e. Menganalisa dan mengevaluasi
masyarakat dalam menjalankan roda usahanya akan tetapi KUD sekarang tidak berfungsi secara maksimal, saat ini banyak sekali koperasi yang berdiri dengan modal pribadi, menurut kelompok anda bagaimana usaha koperasi unit desa untuk dapat bersaing dengan koperasi-koperasi yang dengan modal pribadi tersebut? Kelompok 5 dan 6 koperasi sebagai badan usaha yang ikut membangun tatanan perekonomian Indonesia, menurut kelompok anda guna koperasi dalam memakmurkan rakyat dan Negara? Kemudian beserta kelompoknya siswa diminta untuk mengembangkan dan menyajikan hasil diskusi mereka
- Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dengan masalah tersebut, guru membantu peserta didik untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan dari masalah tersebut.
- Guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan hasilnya.
- Guru mengevaluasi hasil dari pemecahan masalah dan meminta semua kelompok untuk presentasi di depan kelas.
Penutup a. Simpulan
Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan hari ini
b. Refleksi
Siswa diajak merenungkan akan manfaat dari materi yang telah dipelajari hari ini
c. Usaha tindak lanjut
Siswa diminta untuk mempelajari materi berikutnya serta meminta kelompok selanjutnya untuk mempersiapkan diri.
d. Guru mengucapkan salam Pertemuan Kedua
Kegiatan Proses Pembelajaran Alokasi
Waktu Pendahuluan a. Orientasi
- Guru mengucapakan salam
- Guru melakukan pengecekan kehadiran siswa
b. Guru memberikan motivasi kepada siswa c. Apresepsi
- Guru mengulas materi sebelumnya d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
- Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran mengenai apa yang akan dicapai selama proses pembelajaran
10 menit Kegiatan Inti a. Mengorientasi kan b. Mengorganisa sikan c. Membimbing penyelidikan
- Guru memberikan penjelasan singkat tentang materi kemarin dan materi yang akan dibahas hari ini.
- Kelompok berikutnya dengan dibantu guru
mempersiapkan materi yang akan
dipresentasikan didepan kelas.
- Guru membimbing agar kelompok lain supaya bisa menanggapi hasil diskusi
d. Mengembang kan dan mempresentas ikan e. Menganalisa dan mengevaluasi
kelompok yang sedang memaparkan hasil diskusi.
- Guru memberikan gambaran untuk
membantu kelompok tersebut menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut.
- Siswa bersama guru menjawab pertanyaan yang belum terjawab.
Penutup a. Simpulan
Guru membantu siswa membuat simpulan dari materi yang telah dijelaskan.
b. Guru memberikan tes evaluasi yang berhubungan dengan materi yang telah dijelaskan.
c. Refleksi
Siswa diajak merenungkan akan manfaat dari materi yang telah dipelajari hari ini
d. Usaha tindak lanjut
Siswa diminta untuk mempelajari materi berikutnya
e. Guru mengucapkan salam untuk mengakhiri pembelajaran.
45 menit
IX. Penilaian Hasil Pembelajaran 1. Teknik Penilaian
a. Tes Tertulis b. Penugasan 2. Bentuk Instrumen
a. Pilihan Ganda b. Tes Uraian
Surakarta, 9 Mei 2016
Peneliti Guru Mata Pelajaran
Sri Lestari Drs. Suharsono
A 210120006 NIP 195901111988031001
Lampiran 16
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus II
Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Sukoharjo Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : X IPS 2 / Genap
Alokasi waktu : 4 x 45 menit (2 x pertemuan) I. Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
II. Kompetensi Dasar dan Indikator
III. Indikator Pertemuan I
1. Menjelaskan pengertian SHU.
2. Menghitung pembagian SHU untuk anggota. Pertemuan II
1. Menjelaskan pengelolaan koperasi.
2. Mendeskripsikan pengembangan koperasi sekolah IV. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan I
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian SHU.
2. Siswa dapat menghitung pembagian SHU untuk anggota. Pertemuan II
1. Siswa dapat menjelaskan pengelolaan koperasi.
2. Siswa dapat mendeskripsikan pengembangan koperasi sekolah. V. Materi Pembelajaran
Pertemuan I
1. Pengertian SHU.
2. Jasa Modal dan Jasa Anggota
3. Pengelolaan dan Sumber Permodalan Koperasi Pertemuan II
1. Pengertian dan Tujuan pendirian Koperasi Sekolah
2. Syarat keanggotaan dan Tahap Pendirian Koperasi Sekolah. 3. Kegiatan Usaha dan Pengelolaan Koperasi Sekolah.
4. Permodalan dan Manfaat Koperasi Sekolah VI. Model Pembelajaran
1. Model pembelajaran : Problem Based Learning
2. Metode : Diskusi Kelompok dan Studi Kepustakaan
VII. Perangkat Pembelajaran 1. Alat :
a. Spidol b. Alat tulis c. White Board d. Penghapus
2. Sumber : Buku Ekonomi Ismawanto 1 kurikulum 2013, Kelompok Peminatan Ilmu Sosial, CV Putra Kertonatan,, Surakarta 3. Media : Materi pembelajaran
VIII. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Pertama
Kegiatan Proses pembelajaran Alokasi
Waktu Pendahuluan a. Orientasi
- Guru mengucapakan salam
- Guru melakukan pengecekan kehadiran siswa
b. Guru memberikan motivasi kepada siswa c. Apresepsi
- Guru mengulas materi sebelumnya d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran mengenai apa yang akan dicapai selama proses pembelajaran 10 menit Kegiatan Inti a. Mengorientasik an b. Mengorganisas ikan
- Guru membagikan materi pelajaran tentang SHU pada pertemuan I disini setiap siswa memperoleh pengetahuan dari apa yang dibaca.
- Guru membentuk kelompok dimana masing-masing kelompok yang terdiri dari 5 dan 6
75 menit
c. Membimbing Penyelidikan d. Mengembangk an dan mempresentasi kan e. Menganalisa dan mengevaluasi Penutup
siswa dan memecahkan masalah yang berbeda yaitu pertemuan pertama, kelompok 1 dan 2, 3 dan 4, 5 dan 6 (soal perhitungan tentang pembagian SHU sudah terlampir). - Guru mendorong peserta didik untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai dengan masalah tersebut, guru membantu peserta didik untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan dari masalah tersebut.
- Guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan hasilnya.
- Guru mengevaluasi hasil dari pemecahan masalah dan meminta semua kelompok untuk presentasi di depan kelas.
a. Simpulan
Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan hari ini
b. Refleksi
Siswa diajak merenungkan akan manfaat dari materi yang telah dipelajari hari ini
c. Usaha tindak lanjut
Siswa diminta untuk mempelajari materi berikutnya
d. Guru mengucapkan salam
5 menit
Pertemuan Kedua
Kegiatan Proses Pembelajaran Alokasi
Pendahuluan a. Orientasi
Guru mengucapakan salam
Guru melakukan pengecekan kehadiran siswa
b. Guru memberikan motivasi kepada siswa c. Apresepsi
Guru mengulas materi sebelumnya d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran mengenai apa yang akan dicapai selama proses pembelajaran 10 menit Kegiatan Inti a. Mengorientasikan b. Mengorganisasika n
- Guru membagikan materi pelajaran tentang koperasi sekolah sebagai bahan diskusi, disini setiap siswa memperoleh pengetahuan dari apa yang dibaca.
- guru membentuk kelompok dimana masing-masing kelompok yang terdiri dari 5 dan 6 siswa dan memecahkan masalah yang berbeda yaitu pertemuan pertama kelompok 1 dan 2 yaitu koperasi sekolah banyak yang belum berkembang dengan baik dan bahkan siswa juga jarang membeli perlengkapan ataupun membeli snack yang diperjual belikan dikoperasi sekolah, menurut kelompok anda sebagai
siswa apa upaya anda untuk
mengembangkan koperasi sekolah? Kelompok 3 dan 4 yaitu menurut anda mengapa koperasi sekolah sangat penting bagi pemupukan jiwa kewirausahaan?
75 menit
c. Membimbing penyelidikan d. Mengembangkan dan mempresentasikan e. Menganalisa dan mengevaluasi
Kelompok 5 dan 6 yaitu apa tanggapan kelompok anda mengenai adanya koperasi sekolah?
- Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dengan masalah tersebut, guru membantu peserta didik untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan dari masalah tersebut.
- Guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan hasilnya. - Guru mengevaluasi hasil dari pemecahan
masalah dan meminta semua kelompok untuk presentasi di depan kelas.
Penutup f. Simpulan
Guru dan siswa menyimpulkan
pembelajaran yang telah dilakukan hari ini g. Refleksi
Siswa diajak merenungkan akan manfaat dari materi yang telah dipelajari hari ini h. Usaha tindak lanjut
Siswa diminta untuk mempelajari materi berikutnya
i. Guru mengucapkan salam
5 menit
e. Penilaian Hasil Pembelajaran 1. Teknik Penilaian
a. Tes Tertulis b. Penugasan
2. Bentuk Instrumen a. Pilihan Ganda b. Tes Uraian
Surakarta, 16 Mei 2016
Peneliti Guru Mata Pelajaran
Sri Lestari Drs. Suharsono
Lampiran 17
MATERI PEMBELAJARAN SIKLUS I A. Pengembangan Koperasi
1. Pengertian dan Lambang Koperasi Indonesia a. Pengertian koperasi Indonesia
Koperasi berasal dari kata “co” yang berarti bersama dan “operation” yang berarti bekerja. Jadi, secara bahasa koperasi berarti suatu perkumpulan yang beranggotakan orang ataupun badan yang melakukan kerjasama. Menurut UU koperasi Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, pengertian koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang perseorangan atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Adapun menurut Undang-Undang perkoperasian yang baru, yaitu UU Nomor 17 Tahun 2012 tentang perkoperasian, pengertian koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisah kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama dibidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.
Berdasarkan UU Nomor 17 Tahun 2012, koperasi Indonesia mengandung lima unsur pokok.
1) Koperasi adalah badan usaha. Sebagai badan usaha koperasi harus memperoleh laba.
2) Koperasi adalah kumpulan orang-orang dan atau badan hukum koperasi.
3) Koperasi Indonesia adalah koperasi yang bekerja berdasarkan prinsip-prinsip koperasi.
4) Adanya pemisah kekayaan antara kekayaan anggota koperasi dan kekayaan koperasi.
5) Koperasi Indonesia memenuhi aspirasai dan kenbutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.
b. Lambang Koperasi
Setiap badan usaha memiliki lambang yang menggambarkan simbol tujuan usaha tersebut. Bagaimana dengan lambang koperasi? Berdasarkan Peraturan Menteri Negara
Koperasi dan UKM RI Nomor
02/Per/M.UKUM/IV/2012 tanggal 17 April 2012 tentang penggunaan lambang koperasi Indonesia dan surat keputusan dekopin nomor SKEP/14/DEKOPIN-A/III/2012 tanggal 30 Maret 2012 tentang Perubahan Lambang/Logo Gerakan Koperasi Indonesia, sebagai berikut :
Arti Gambar dan Penjelasan Lambang Koperasi Baru:
1) Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk gambar bunga yang memberi kesan akan perkembangan dan kemajuan terhadap perkoperasian di Indonesia, mengandung makna bahwa koperasi Indonesia harus selalu berkembang, cemerlang, berwawasan, variatif, inovatif sekaligus produktif dalam kegiatannya serta berwawasan dan berorientasi pada keunggulan dan teknologi.
2) Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk gambar 4 (empat) sudut pandang melambangkan arah mata angin yang mempunyai maksud Koperasi Indonesia:
a) Sebagai gerakan koperasi di Indonesia untuk menyalurkan aspirasi.
b) Sebagai dasar perekonomian masional yang bersifat kerakyatan. c) Sebagai penjunjung tinggi prinsip nilai kebersamaan,
kemandirian, keadilan dan demokrasi.
d) Selalu menuju pada keunggulan dalam persaingan global.
3) Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk teks koperasi Indonesia memberi kesan dinamis modern, menyiratkan kemajuan untuk terus
berkembang serta mengikuti kemajuan jaman yang bercermin pada perekonomian yang bersemangat tinggi, teks koperasi Indonesia yang berkesinambungan sejajar rapi mengandung makna adanya ikatan yang kuat, baik didalam lingkungan internal koperasi Indonesia maupun antara koperasi Indonesia dan para anggotanya.
4) Lambang Koperasi Indonesia yang berwarna Pastel memberi kesan kalem sekaligus berwibawa, selain koperasi Indonesia bergerak pada sektor perekonomian, warna pastel melambangkan adanya suatu keinginan, ketabahan, kemauan dan kemajuan serta mempunyai kepribadian yang kuat akan suatu hal terhadap peningkatan rasa bangga dan percaya diri yang tinggi terhadap pelaku ekonomi lainnya. 5) Lambang Koperasi Indonesia dapat digunakan pada papan nama kantor, pataka, umbul-umbul, atribut yang terdiri dari pin, tanda pengenal pegawai dan emblem untuk seluruh kegiatan ketatalaksanaan administratif oleh Gerakan Koperasi di Seluruh Indonesia.
6) Lambang Koperasi Indonesia menggambarkan falsafah hidup berkoperasi yang memuat.
a) Tulisan : Koperasi Indonesia yang merupakan identitas lambang. b) Gambar : 4 (empat) kuncup bunga yang saling bertaut
dihubungkan bentuk sebuah lingkaran yang menghubungkan satu kuncup dengan kuncup lainnya, menggambarkan seluruh pemangku kepentingan saling bekerja sama secara terpadu dan berkoordinasi secara harmonis dalam membangun Koperasi Indonesia.
c) Tata Warna :
(1) Warna hijau muda dengan kode warna C:10,M:3,Y:22,K:9; (2) Warna hijau tua dengan kode warna C:20,M:0,Y:30,K:25; (3) Warna merah tua dengan kode warna C:5,M:56,Y:76,K:21. (4) Perbandingan skala 1 : 20.
a. Landasan koperasi Indonesia 1) Landasan Idiil.
Telah ditetapkan oleh Undang-Undang Koperasi No. 25 Tahun 1992 Bab II bahwa landasan idiil koperasi adalah Pancasila. Pancasila merupakan jiwa dan pandangan hidup negara, bangsa, dan masyarakat Indonesia. Pancasila juga merupakan nilai-nilai unsur yang ingin diwujudkan oleh bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. 2) Landasan Struktural
Selain menempatkan Pancasila sebagai landasan idiil koperasi Indonesia, UU No. 25 tahun 1992 Bab II juga menempatkan UUD 1945 sebagai landasan struktural koperasi Indonesia. Sebagaimana diketahui, UUD 1945 merupakan aturan pokok organisasi negara RI yang berdasarkan Pancasila. Dalam UUD 1945 terdapat berbagai ketentuan yang mengatur berbagai aspek kehidupan bangsa Indonesia dalam bernegara.
3) Landasan Mental
Landasan mental koperasi Indonesia adalah setia kawan dan kesadaran berpribadi. Landasan itu tercermin dari kehidupan bangsa yang telah berbudaya, yaitu gotong royong. Setia kawan merupakan landasan untuk bekerja sama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Kesadaran berpribadi merupakan rasa tanggung jawab dan disiplin terhadap segala peraturan sehingga koperasi akan terwujud sesuai dengan tujuan.
4) Landasan Operasional
Landasan operasional merupakan tata aturan kerja yang harus diikuti dan ditaati oleh anggota, pengurus, badan pemeriksa, manajer, dan karyawan koperasi dalam melakukan tugas masing-masing. Landasan operasional koperasi Indonesia UU No. 17 Tahun 2017 tentang perkoperasian serta anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART) koperasi.
b. Asas koperasi adalah kekeluargaan, yang berarti koperasi dalam melaksanakan usahanya mengutamakan kemakmuran anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya bukan kemakmuran orang perseorangan.
c. Tujuan Koperasi.
“Tujuan koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan dan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”. Jadi, menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 Pasal 3 ini, tujuan koperasi dapat disimpulkan menjadi tiga bagian. Perhatikan penjelasan masing-masing tujuan koperasi berikut ini!
1) Tujuan Koperasi Ditinjau dari Segi Kepentingan Anggota
a) Anggota koperasi mendirikan koperasi karena adanya suatu dorongan untuk menyatukan kepentingannya, yaitu menyatukan usaha agar dapat memperoleh manfaat yang lebih baik.
b) Dengan adanya koperasi dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2) Tujuan Koperasi Ditinjau dari Segi Kepentingan Masyarakat
a) Koperasi membantu para anggotanya untuk meningkatkan penghasilan sehingga meningkat pula kemakmurannya
b) Menciptakan dan memperluas lapangan kerja.
c) Koperasi mempersatukan dan mengembangkan daya usaha dari orang-orang, baik perseorangan maupun warga masyarakat.
d) Koperasi ikut meningkatkan taraf pendidikan rakyat.
3) Tujuan Koperasi dari Segi Kepentingan Tata Perekonomian Nasional Koperasi sebagai badan usaha yang ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Dalam melaksanakan kemakmuran rakyat dan negara, koperasi berguna sebagai berikut:
b) Perluasan lapangan kerja,
c) Pembagian pendapatan negara kepada seluruh masyarakat Indonesia.
3. Ciri-Ciri dan Fungsi Koperasi Indonesia a. Ciri-ciri Koperasi Indonesia
Bentuk usaha koperasi berbeda dengan bentuk gotong royong yang selama ini ada di masyarakat.
Hal itu disebabkan bentuk koperasi mempunyai ciri berikut : 1) Mempunyai kedudukan sebagi badan hokum.
2) Mempunyai aturan tertulis, yaitu AD dan ART.
3) Mempunyai hubungan yang bersifat lugas dan obyektif antara anggota satu dan anggota lainnya.
4) Mempunyai cara-cara perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta pengawasan usaha yang rasional, berkelanjutan, dan teratur. 5) Bersifat dinamis serta peka terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
b. Fungsi Koperasi Indonesia. 1) Fungsi koperasi
UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, dalam pasal 4 menerangkan tentang fungsi koperasi yaitu sebagai berikut :
a) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya,
b) Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat,
c) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai gurunya,
d) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
c. Nilai dan Prinsip Koperasi
1) Dalam Bab III Pasal 5 UU Nomor 17 tahun 2012, disebutkan bahwa nilai koperasi dibedakan sebagai berikut :
a) Nilai yang mendasari kegiatan koperasi yaitu : (1) Kekeluargaan
(2) Menolong diri sendiri (3) Bertanggung jawab (4) Demokrasi
(5) Persamaan (6) Keadilan (7) Kemandirian
b) Nilai yang diyakini anggota koperasi yaitu : (1) Kejujuran
(2) Keterbukaan (3) Tanggung jawab
(4) Kepedulian terhadap orang lain.
2) Dalam pada pasal 6 UU Nomor 17 Tahun 2012, disebutkan bahwa koperasi melaksanakan prinsip koperasi yang meliputi :
a) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
b) Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokratis c) Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi d) Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom dan
independen
e) Koperasi harus mengadakan pelatihan kepada anggota, pengawas dan karyawan serta memberikan jati diri kegiatan dan pemanfaatan koperasi
f) Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat gerakan koperasi dengan kerjasama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional
g) Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakatnya melalui kebijakan dengan di sepakati oleh anggota.
d. Peran dan Jenis-Jenis Koperasi Indonesia 1) Peran Koperasi Indonesia
a) Fungsi koperasi dan peran koperasi untuk membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
b) Fungsi koperasi dan peran koperasi untuk mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
c) Fungsi koperasi dan peran koperasi untuk memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya. d) Fungsi koperasi dan peran koperasi untuk mewujudkan dan
mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama yang didasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
2) Jenis-jenis koperasi
Menurut pasal 7 UU nomor 17 tahun 2012 Bab IV, disebutkan bahwa syarat pembentukan koperasi antara lain :
a) Koperasi Primer didirikan oleh paling sedikit 20 orang perseorangan dengan memisahkan sebagian kekayaan pendiri atau anggota sebagi modal awal koperasi.
b) Koperasi Sekunder didirikan oleh paling sedikit 3 Koperasi Primer.
Persyaratan tersebut dimaksudkan untuk menjaga kelayakan usaha dan kehidupan koperasi. Orang-orang pembentuk koperasi adalah mereka yang memenuhi persyaratan keanggotaan dan mempunyai kepentingan ekonomi yang sama. Dengan keanggotaan
koperasi yang terdiri dari orang seorang dan badan hukum koperasi, maka terdapat empat tingkatan dalam organisasi koperasi yaitu : a) Koperasi primer adalah koperasi yang beranggotakan minimal 20
orang dan daerah kerjanya berada pada tingkat kecamatan atau tingkat desa.
b) Koperasi pusat adalah koperasi yamg anggotanya minimal 5 koperasi primer dan daerah kerjanya tingkat kabupaten atau kotamadya.
c) Koperasi gabungan adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat dan daerah kerjanya berada pada tingkat propinsi atau daerah yang dipersemakan.
d) Koperasi induk adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi gabungan dan daerah kerjanya berada pada tingkat nasional.
Berdasarkan pasal 82 UU nomor 17 tahun 2012 dijelaskan sebagai berikut :
a) Setiap koperasi mencantumkan jenis koperasi dalam anggaran dasar.
b) Jenis koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan usaha dan/atau kepentingan ekonomi anggota.
c) Jenis koperasi terdiri dari :
a. Koperasi konsumen : Koperasi ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum sehari-hari para anggotanya. Yang pasti barang kebutuhan yang dijual di koperasi harus lebih murah dibantingkan di tempat lain, karena koperasi bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya.
b. Koperasi produsen : Koperasi produksi adalah koperasi yang bidang usahanya membuat barang (memproduksi) dan menjual secara bersama-sama.Anggota koperasi ini pada umumnya sudah memiliki usaha dan melalui koperasi para anggota mendapatkan bantuan modal dan pemasaran.
c. Koperasi jasa : Fungsinya adalah untuk memberikan jasa keuangan dalam bentuk pinjaman kepada para anggotanya. Tentu bunga yang dipatok harus lebih renda dari tempat meminjam uang yang lain.
d. Koperasi simpan pinjam : koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu menampung simpanan anggota dan melayani peminjaman. Anggota yang menabung (menyimpan) akan mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa. Besarnya jasa bagi penabung dan peminjam ditentukan melalui rapat anggota. Dari sinilah, kegiatan usaha koperasi dapat dikatakan “dari, oleh, dan untuk anggota”.
Lampiran 18
MATERI PELAJARAN SIKLUS II
A. Pembagian Selisih Hasil Usaha
1. Pengertian SHU
Menurut Undang-Undang Perkoperasian No. 25 Tahun 1992 (Pasal 45), SHU (Sisa Hasil Usaha) koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. Sisa hasil usaha (SHU) koperasi dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu sebagai berikut :
a. Sisa hasil usaha yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota.
b. Sisa hasil usaha yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk pihak ketiga (bukan anggota)
Sisa hasil usaha yang dibagikan kepada para anggota hanyalah sisa hasil usaha yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota. Apabila pada rapat anggota tahunan, sisa hasil usaha diputuskan untuk dibagi maka pembagiannya disesuaikan dengan ketentuan yang tercantum dalam anggaran dasar koperasi.
Sisa hasil usaha koperasi yang disediakan oleh koperasi bagi para anggotanya terdiri atas dua macam, yaitu jasa modal dan jasa anggota.
a. Jasa modal yaitu bagian dari sisa hasil usaha yang disediakan untuk para anggota berdasarkan uang simpanan mereka dan merupakan modal koperasi.
b. Jasa anggota yaitu bagian dari sisa hasil usaha yang disediakan untuk anggota seimbang dengan jasanya dalam usaha koperasi untuk memperoleh sisa hasil usaha.
Contoh perhitungan sisa hasil usaha:
1. Koperasi “ABC” pada tahun 2012 memperoleh surplus hasil usaha Rp22.000.000,00 jumlah tersebut diperoleh dari:
- Anggota Rp 20.000.000,00 - Bukan Anggota Rp 2.000.000,00 Rp 22.000.000,00
Di dalam anggaran dasar koperasi ditetapkan pembagian sisa hasil usaha sebagai berikut :
No Sisa Hasil Usaha dibagi untuk Sisa hasil usaha dari Anggota Bukan Anggota
1. Jasa Modal 20%
2. Jasa anggota 25%
3. Cadangan 25% 40%
4. Dana pengurus 10% 15%
5. Dana pegawai 5% 15%
6. Dana kemajuan daerah 5% 10%
7. Dana pendidikan koperasi 5% 10%
8. Dana social 5% 10%
100% 100%
Berdasarkan data atau keterangan di atas saudara diminta menyusun pembagian Surplus Hasil Usaha!
Jawab:
Pembagian Surplus Hasil Usaha Koperasi
No Sisa Hasil Usaha dibagi untuk Sisa hasil usaha dari
Anggota Bukan anggota Jumlah
1. Jasa modal Rp 4.000.000,00 Rp 4.000.000,00 2. Jasa anggota Rp 5.000.000,00 Rp 5.000.000,00 3. Cadangan Rp 5.000.000,00 Rp 800.000,00 Rp 5.800.000,00 4. Dana pengurus Rp 2.000.000,00 Rp 300.000,00 Rp 2.300.000,00 5. Dana pegawai Rp 1.000.000,00 Rp 300.000,00 Rp 1.300.000,00 6. Dana kemajuan daerah Rp 1.000.000,00 Rp 200.000,00 Rp 1.200.000,00 7. Dana pendidikan koperasi Rp 1.000.000,00 Rp 200.000,00 Rp 1.200.000,00 8. Dana social Rp 1.000.000,00 Rp 200.000,00 Rp 1.200.000,00 Rp 20.000.000,00 Rp2.000.000,00 Rp 22.000.000,00
2. Jasa Modal dan Jasa Anggota
a. Jasa modal atau jasa simpanan/setoran
Yaitu jumlah bagian surplus hasil usaha yang diterima anggota atas imbalan modalnya dalam koperasi.
Perhitungannya :
Contoh :
Anis adalah seorang anggota koperasi, modal Anis berupa : setoran pokok Rp 100.000,00 Sertifikat Modal Koperasi (SMK) Rp 150.000,00 dan Setoran Sukarela Rp 150.000,00 apabila jumlah setoran pokok dan SMK anggota Rp.4.000.000,00 hitunglah bagian jasa modal yang diterima Anis!
Jawab :
= Rp 234.375,00
b. Jasa penjualan atau jasa anggota atau jasa usaha
Yaitu bagian SHU yang diterima anggota karena jasanya membeli dari koperasi sehingga koperasi itu memperoleh laba
Contoh :
Anggota koperasi Anis membeli dari koperasi Rp 1.000.000,00 dan total pembelian anggota dari koperasi Rp 10.000.000,00 serta jasa penjualan sebesar Rp 3.750.000,00. Hitunglah bagian jasa pejualan yang diterima Anis! Jawab :
= Rp 375.000,00
3. Pengelolaan Koperasi dan Sumber Permodalan Koperasi a. Pengelolaan Koperasi
Beberapa unsur yang terlibat dengan pengelolaan koperasi, meliputi rapat anggota, pengurus dan pengawas.
1) Rapat Anggota
Dalam koperasi rapat anggota memegang kekuasaan tertinggi. Oleh karena itu, Rapat anggota harus dilaksanakan paling sedikit sekali
dalam setahun dan dihadiri minimal setengah ditambah satu dari jumlah anggota.
Wewenang Rapat Anggota :
a) Menetapkan kebijakan umum koperasi. b) Mengubah anggaran dasar.
c) Memilih, mengangkat, dan memberhentikan pengawas dan pengurus. d) Menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja
koperasi.
e) Menetapkan batas maksimum pinjaman yang dapat dilakukan oleh pengurus untuk dan atas nama koperasi.
f) Menetapkan pembagian selisih hasil usaha. 2) Pengurus Koperasi
Pengurus dipilih dari orang perseorangan, baik anggota maupun non-anggota. Pengurus dipilih dan diangkat pada rapat anggota atas usul pengawas.
Tugas-tugas pengurus antara lain sebagai berikut : 1) Mengelola koperasi berdasarkan anggaran dasar 2) Mendorong dan memajukan usaha anggota.
3) Menyusun rancangan kerja serta rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi untuk diajukan kepada rapat anggota.
4) Menyusun laporan keuangan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas untuk diajukan kepada rapat anggota.
5) Menyusun rencana pendidikan, pelatihan, dan komunikasi koperasi untuk diajukan kepada rapat anggota.
Wewenang Pengurus :
1) Pengurus berwenang mewakili koperasi di dalam maupun di luar pengadilan. Pengurus tidak berwenang mewakili koperasi apabila terjadi perkara di depan pengadilan antara koperasi dan pengurus yang bersangkutan.
2) Pengurus yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan koperasi. Ketentuan mengenai siapa
yang berhak mewakili koperasi dalam hal terjadi kondisi seperti di atas diatur dalam anggaran dasar.
3) Pengawasan koperasi
Pengawasan dipilih dari dan oleh anggota pada rapat anggota. Pengawas diangkat untuk jangka waktu tertentu dan dapat diangkat kembali.
Tugas pengawas:
a) Mengusulkan calon pengurus.
b) Memberi nasehat dan pengawasan kepada pengurus.
c) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi yang dilakukan oleh pengurus.
d) Melaporkan hasil pengawasan kepada rapat anggota. Wewenang pengawas
a) Menetapkan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar.
b) Meminta dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan dari pengurus dan pihak lain yang terkait.
c) Mendapatkan laporan berkala tentang perkembangan usaha dan kinerja koperasi dari pengurus.
d) Memberikan persetujuan atau bantuan kepada pengurus dalam melakukan perbuatan hukum tertentu yang ditetapkan dalam anggaran dasar.
e) Dapat memberhentikan pengurus untuk sementara waktu dengan menyebutkan alasannya.
b. Sumber Permodalan Koperasi
Berdasarkan pasal 66 UU No 17 Tahun 2012, dijelaskan bahwa modal koperasi sebagai modal awal terdiri dari :
1) Setoran Pokok, adalah sejumlah uang, yang wajib dibayar oleh seseorang atau badan hokum koperasi pada saat yang bersangkutan mengajukan permohonan keanggotaan pada suatu koperasi. Setoran pokok dibayarkan
oleh anggota pada saat yang bersangkutan mengajukan permohonan sebagai anggota dan tidak dapat dikembalikan.
2) Sertifikat Modal Koperasi, adalah bukti penyertaan anggota koperasi dalam modal koperasi. Setiap anggota koperasi harus menerbitkan sertifikat modal koperasi dengan nilai nominal perlembar maksimum sama dengan nilai setoran pokok. Dan sertifikat modal koperasii tidak memiliki hak suara.
Selain modal tersebut, modal koperasi juga berasal dari :
a) Hibah adalah pemberian uang/barang kepada koperasi dengan sukarela tanpa imbalan jasa, sebagai modal usaha.
b) Modal penyertaan adalah penyetoran modal pada koperasi berupa uang/barang yang dapat dinilai dengan uang yang disetorkan oleh perorangan/badan hukum untuk menambah dan memperkuat permodalan koperasi guna meningkatkan kegiatan usahanya..
c) Modal pinjaman berasal dari : (1) Anggota
(2) Koperasi lainnya/anggotanya
(3) Bank dan lembaga keuangan lainnya
(4) Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya (5) Pemerintah dan pemerintah daerah
(6) Sumber lain yang sah yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar.
B. Pengembangan Koperasi Sekolah
1. Pengertian dan Tujuan Koperasi Sekolah a. Pengertian Koperasi Sekolah
Koperasi sekolah adalah koperasi yang beranggotakan siswa sekolah, yaitu pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah, atau pendidikan setara dengan itu yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Koperasi.
b. Tujuan Pendirian Koperasi Sekolah
1) Mendidik dan menanamkan kesadaran hidup gotong royong dan setia kawan serta jiwa demokrasi di antara para siswa.
2) Memupuk dan mendorong tumbuhnya kesadaran serta semangat berkoperasi bagi siswa.
3) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi yang berguna bagi siswa sebagai bekal untuk terjun ke masyarakat.
4) Menunjang program pembangunan pemerintah di sektor perkoperasian melalui program pendidikan sekolah.
5) Membantu dan melayani pemenuhan kebutuhan ekonomi para siswa melalui pengembangan berbagai kegiatan usaha.
2. Syarat Keanggotaan dan Tahap Pendirian Koperasi Sekolah a. Syarat-syarat keanggotaan koperasi sekolah
Secara umum syarat-syarat kenggotaan koperasi sekolah, antara lain sebagai berikut :
1) Siswa di sekolah yang bersangkutan. 2) Setiap anggota mempunyai hak yang sama.
3) Setiap anggota wajib memenuhi dan melaksanakan ketentuan yang berlaku dalam koperasi sekolah.
4) Keanggotaan tidak bisa dipindahtangankan.
5) Keanggotaan koperasi dapat berakhir bila terjadi hal-hal seperti berikut ini.
a) Siswa meninggal dunia. b) Siswa pindah ke sekolah lain.
c) Siswa berhenti sekolah karena lulus atau alasan lain. d) Ketentuan lain yang ditetapkan dalam AD/ART. b. Tahap-Tahap Pendirian Koperasi Sekolah.
Dalam rangka pendirian koperasi sekolah, terlebih dahulu perlu diketahui langkah-langkah maupun hal-hal yang menyangkut pendirian koperasi sekolah tersebut. Adapun langkah-langkah pendirian koperasi sekolah sebagai berikut :
1) Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, rencana dan program pendirian koperasi disosialisasikan oleh kepala sekolah bersama guru, komite sekolah, dan OSIS serta perlu diinformasikan kepada siswa yang lain.
2) Tahap Pembentukan
Setelah melalui tahap persiapan, selanjutnya diadakan rapat pembentukan koperasi sekolah. Hasil dari rapat pembentukan koperasi tersebut antara lain :
a) Anggaran Dasar koperasi sekolah
b) Susunan pegurus yang terdiri dari ketua, sekertaris dan bendahara. c) Pembentukan pengawas paling banyak 3 siswa.
d) Penetapan sumber modal koperasi yang terdiri atas setoran pokok, sertifikat koperasi, cadangan, hibah, modal penyertaan dan sebagainya.
e) Penetapan pembagian SHU. 3) Tahap Pengesahan
Setelah koperasi sekolah terbentuk, maka pengurus mengajukan permohonan pengakuan kepada Kantor Dinas Koperasi Kabupaten/Kota yang dilampiri :
a) Anggaran dasar/Akta Pendirian Koperasi Sekolah rangkap 3 (tiga0 yang asli bermaterai Rp 6.000,00 atau sesuai peraturan yang berlaku.
b) Berita acara pementukan koperasi sekolah.
c) Neraca awal/neraca permulaan dari koperasi sekolah 3. Kegiatan Usaha dan Pengelolaan Koperasi Sekolah
a. Kegiatan usaha koperasi sekolah
Kegiatan usaha yang dilaksanakan koperasi sekolah meliputi usaha yang dapat memenuhi kebutuhan para siswa disekolah yang bersangkutan dan masyarakat. Adapun kegiatan usaha koperasi sekolah antara lain :
1) Unit usaha pertokoan, meliputi pengadaan buku pelajaraan, alat tulis, seragam sekolah, serta barang lain yang diperlukan siswa. 2) Unit usaha cafetara (warung) sekolah, dimaksudkan untuk
menampung siswa agar tidak keluar dari lingkup sekolahan. 3) Unit usaha simpan pinjam, yang bertujuan untuk melayani
penabungan dan pinjaman uang guna meringankan para siswa serta untuk menumbuhkan kegemaran menabung bagi siswa. 4) Unit jasa usaha lainnya, disesuaikan dengan perkembangan dan
pertumbuhan kegiatan ekonomi masyarakat. b. Pengelolaan Koperasi Sekolah
Kelangsungan koperasi sekolah sangat bergantung kepada peran aktif berbagai pihak didalamnya, baik anggota, pengurus maupun pengawas.
1) Keanggotaan
Anggota koperasi sekolah adalah murid/siswa sekolah yang bersangkutan dimana koperasi sekolah didirikan. Keanggotaan koperasi sekolah tidak dapat dipindah tangankan kepada orang lain.
2) Kepengurusan
Pengurus koperasi sekolah berasal dari anggota yang dipilih melalui rapat anggota atau yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Masa bakti pengurus ditetapkan 1 tahun dan dapat dipilih kembali untuk masa bakti 1 tahun lagi.
3) Pengawas
Pengawas memegang peranan yang penting dalam organisasi koperasi karena ia memegang fungsi control terhadap jalannya koperasi. Pengawas koperasi sekolah dipilih dari kalangan orang tua murid sekolah yang bersangkutan dalam rapat anggota.