Abstrak Abstrak
Selama ini penelitian empiris dalam bidang akuntansi manajemen selalu menggunakan Selama ini penelitian empiris dalam bidang akuntansi manajemen selalu menggunakan berbagai
berbagai metode metode yang yang ada. ada. Tidak Tidak banyak banyak metode metode yang yang dapat dapat mengatasi mengatasi ketidakpastianketidakpastian atas suatu produktivitas, misalnya dalam penelitian survey dengan cara menggunakan atas suatu produktivitas, misalnya dalam penelitian survey dengan cara menggunakan telepon dimana tujuannya adalah untuk mendambah bukti serta temuan yang sedang telepon dimana tujuannya adalah untuk mendambah bukti serta temuan yang sedang dit
ditelieliti, ti, penpenelieliti ti yang yang menmengguggunakanakan n ststudi udi kaskasus us dapdapat at menmenggamggambarbarkan kan kondkondisi isi dardarii organisasi dalam konteks akuntansi manajemen. Namun temuan yang dihasilkan dari organisasi dalam konteks akuntansi manajemen. Namun temuan yang dihasilkan dari metode studi kasus jarang menyelesaikan masalah atas ketidakpastian secara konstruksi, metode studi kasus jarang menyelesaikan masalah atas ketidakpastian secara konstruksi, pengukuran,
pengukuran, serta serta hubungan. hubungan. Dalam Dalam penelitian penelitian ini ini tujuan tujuan peneliti peneliti adalah adalah untuk untuk mem
membangbangun un kemkembalbali i metmetode ode stustudi di kaskasus us agar agar dapdapat at dipdipergergunakunakan an kemkembalbali i daldalamam penelitian.
penelitian. Pendahuluan Pendahuluan
Banyak ulasan tentang penelitian dalam bidang akuntansi maanjemen yang membahas Banyak ulasan tentang penelitian dalam bidang akuntansi maanjemen yang membahas hal yang dibentuk suatu organsisasi untuk tujuan tertentu dan besarnya kegunaan dari hal yang dibentuk suatu organsisasi untuk tujuan tertentu dan besarnya kegunaan dari hasil penelitian yang kurang konsisten dan tidak meyakinkan (Young, !!"# $tkinson et hasil penelitian yang kurang konsisten dan tidak meyakinkan (Young, !!"# $tkinson et al, !!%#. &hapman, !!%# 'ttner )arcker, *++# &henhall, *++ # )u-t dan Shields, al, !!%#. &hapman, !!%# 'ttner )arcker, *++# &henhall, *++ # )u-t dan Shields, *++. Studi kasus yang popular sebagai sarana untuk belajar akuntansi manajemen *++. Studi kasus yang popular sebagai sarana untuk belajar akuntansi manajemen dalamkonteks organsisasi. $kan tetapi studi kausus individu ini kurang digeneralisasikan dalamkonteks organsisasi. $kan tetapi studi kausus individu ini kurang digeneralisasikan dan sering juga
dan sering juga kurang memiliki kurang memiliki gambaran gambaran dengan dasar teoritidengan dasar teoritis akuntansi ms akuntansi manajemen.anajemen. /enelitian ini bertujuan untuk menumbuhkan minat dalam melakukan penelitian dalam /enelitian ini bertujuan untuk menumbuhkan minat dalam melakukan penelitian dalam st
studi udi kakasusus s &r&rososs0s0sesectctioionanal l sesebabagai gai susuatatu u gamgambabararan n atatau au cacara ra dadalalam m memengangatatasisi kesenja
kesenjangan antara ngan antara pengetapengetahuan huan khusus dalam akunatnsi maanjemen dan khusus dalam akunatnsi maanjemen dan meningmeningkatkankatkan interaksi antara penelitian studi kasus dengan penelitian e
interaksi antara penelitian studi kasus dengan penelitian e mpiris lainnya.mpiris lainnya. 1et
1etode ode stustudi di kaskasus us &ro&ross0ss0secsectiotional nal baibaik k digdigunaunakan kan untuntuk uk tujtujuan uan menmengilgilustustrasrasikaikan.n. /enelitian yang menggunakan studi kasus cross0sectional terdapat konteks dimana ada /enelitian yang menggunakan studi kasus cross0sectional terdapat konteks dimana ada masih ada
masih ada teori yang teori yang kepastkepastiannyiannya a masih diragukanmasih diragukan. . /eneli/enelitian tersebut masuk kedalamtian tersebut masuk kedalam kategori teori yang diperbaiki, dengan meningkatkan ketepatan konsep teoritis melalui kategori teori yang diperbaiki, dengan meningkatkan ketepatan konsep teoritis melalui pernyataan
pernyataan yang yang jelas bah2a jelas bah2a disetujui serta disetujui serta memperbaiki konstruksi memperbaiki konstruksi dan dan hubungan hubungan yangyang ada. 3euntungan dari menggunakan metode metode studi kasus cross0sectional adalah ada. 3euntungan dari menggunakan metode metode studi kasus cross0sectional adalah untuk
untuk mengatmengatasi asi kesenjkesenjangan tertentu angan tertentu dalam literatudalam literature re akuntaakuntansi nsi manajemanajemen. men. /eneli/enelititi men
mengidegidentinti-ik-ikasi asi dardari i krikriterteria ia ststudi udi desdesain ain yanyang g memmembahabahas s menmengenagenai i carcara a penpenelielititi men
menggunggunakaakan n stustudi di kaskasus us crocrossss0se0sectictional onal dendengan gan menmenetaetapkan pkan konkontritribusbusi i dardari i teoteoriri penelitian yang dilakukan.
penelitian yang dilakukan.
)iterature selalu menganggap nilai pengembangan interaksi anatra metode dalam studi )iterature selalu menganggap nilai pengembangan interaksi anatra metode dalam studi tun
tunggal ggal dan dan stustudi di laplapangaangan, n, namnamun un stustudi di kaskasus us crocross0ss0secsectitional onal menmenunjunjukkaukkan n bah2bah2aa memiliki kontribusi yang trebatas. Studi kasus di-okuskan untuk pengembangan teori memiliki kontribusi yang trebatas. Studi kasus di-okuskan untuk pengembangan teori dapa
dapat t menmenjadi lebih luas jadi lebih luas dardari i a2aa2al l ataatau u akhiakhir r untuntuk uk menmenjadjadi i yanyang g utautama. ma. DengDenganan mempelajari dan mengevaluasi konstruk sosial dan hubungan utama, serta mempelajari mempelajari dan mengevaluasi konstruk sosial dan hubungan utama, serta mempelajari dan
dan mememvmvalalididasasi i kokonsnstrtruk uk dadan n huhubunbungagan n crcrososs0s0sesectctioionalnal, , pepenenelilititian an inini i dapdapatat meningkatkan kredibilitas dan generalisasi berbasis perbaikan teori lapangan.
/ada bagian selanjutnya peneliti mempertimbangkan isu0isu yang berpengaruh dan meluas yang telah diidenti-ikasi dalam pengembangan literature akuntansi manajemen, dan mengartikulasikan keunggulan komperati- studi kasus dalam mengatasi beberapa masalah. Bagian ketiga menilai kontribusi yang dibuat oleh penelitian yang dilakukan sebelumnya dengan menggunakan pendekatan studi kasus cross0section dan mengevaluasi -itur dari metode tersebut. /ada bagian keempat menggambarkan atribut desai kunci dari studi kasus cross0sectional dalam menentukan metode sampling, instrument desai dan analisis data. Serta bagian terakhir berisi kesimpulan dan komentar dari peneliti.
Masalah yang belum terselesaikan dalam akuntansi manajemen
beberapa masalah yang termasuk dalam pemodelan penelitian akuntansi manajemen dianggap menghambat dalam pengembangan basis pengetahuan yang lengkap dan penting. 3egagalan dalam mengidenti-ikasi variabel intervensi merupakan hal yang penting dalam mempelajari hubungan serta keterkaitan antara bidang studi dan kurang pemahaman tentang bagaiaman atribut tingkat organisasi dihubungkan dengan hasil berupa persepsi dan tindakan pada tingkat individu, sementara ini masalah teknis dalam penelitian akuntansi manajemen adalah cara permodelannya, selain itu terdapat kesulitan dalam mengartikan-enomena ilmiah yang pada dasarnya adalah sosial. 1asalah permodelan ini merupakan masalah yang disebabkan oleh si-at sosial yang sangat kontekstual dari konsep akunatnsi organisasi dan manajemen serta kurangnya kebiasaan dalam melakukan penelitian dan menyikapi untuk menyempurnakan konsep dan langkah0 langkah.
3eunggulan komparati- daro studi kasus dalam mendokumentasikan dan menggambarkan si-at dan dampak dari pengaruh sosial dan kunci kontekstual, keengganan jelas dapat menghasilkan interaksi secara terus0menerus antara kerja lapangan dan metode penelitian lainnya yang berpotensi membatasi kemampuan kita terhadap hasilnya. /eneliti mengamato kurangnya interaksi penelitian yang di-okuskan pada de-inisi, pengukuran dan hubungan antara konstruksi utama yang digunakan dalam penelitian. Beberapa konstruksi seperti seperti ketidakpastian tugas dan stratego, sangatlah kontekstual dan perlu secara terus0menerus disesuaikan dengan in-ormasi dari lapangan untuk menghidnari pemahaman spesi-ik terhadap pertanyaan survey
Banyak penelitian survey yang menyimpulkan bah2a saran terhadap 2a2asan dari lapangan mungkin diperlukan untuk menjelaskan hasil dugaan atau untuk mengesplorasi proses dimana variabel salimg berhubungan untuk menghasilkan hasil. &ontoh penelitian dengan menggunakan metode penelitian survey adalah penelitian dari 'ttner, )arcker dan
4andall (*++ tentang metode improved untuk memunculkan apa yang perusahaan maksud dengan balance scorecard, serta kebutuhan untuk mengeksplorasilebih dalam tentang pengambilan keputusan antara kepuasan persepsi dengan sistem akuntansi manajemen dan kinerja organisasi. Serta penelitian daro 3ennedy dan $--leck 5raves (*++ menemukan bah2a perusahaan mengadopsi teknik $B& mengungguli perusahaan yang tidak menerapkan $B& pada kinerja saham. Studi kasus cross0sectional dapat memperdalam 2a2asan ke dalam kosntruksi dan hubungan secara empiris, dibandingkan dengan mempelajari -enomena akuntansi manajemen dalam kasus0kasus yang lebih spesi-ik. Studi kasus cross sectional dapat memperluas pemahaman kita dengan mendeteksi kasus dalam isu0isu tertentu yang dinyatakan dalam laporan rinci, misalnya studi kasus cross0sectional dapat mendeteksi variasi dokumen dan interpretasi variabel yang dide-inisikan sepreti $B& atau Balance Scorecard atau dimensi penting dari variabel teori. Denga mende-inisikan interpretasi sosial seperyi kesulitan tujuan atau -leksibilitas.
Topic yang menarik dalam penelitian studi kasus sangatlah berkaitan dengan yang biasa dipelajari dalam penelitian survey, termasuk topic0topik yang dibahas dalam penelitian berbasis survey yang disebutkan sebelumnya. 1isalnya dampak dari penerapan balance scorecard, isu yang terkait dengan $B& dan perubahan akuntansi manajemen. Namun ada sedikit interaksi antara kasus spesi-ik dari sistem akunatnsi manajemen. Secara khusus, peneliti menemukan sedikit bukto bah2a ketidakpastian yang diangkat oleh peneliti survey mengenai de-inisi dan pengukuran konstruk kritis dan hubungan antar
mereka secara sistematis ditangani di lapangan, peneliti studi lapangan sering mengumpulkan data yang relevan dengan masalah tetapi tidak menetapkan kontribusi kasus individu untuk masalah dalam membangun de-inisi, pengukuran dan hubungan, selain itu peneliti tidak mengetahui adanya meta analisis dari lapangan serta temuan penelitian berdasarkan atau dirancang untuk mengidenti-ikasi atau pola kontras di kasus
dalam studi yang berbeda.
Beberapa kekha2atiran tentang keadaan penelitian akuntansi manajemen yang baik didokumentasikan, pendapat peneliti dalam hal ini adalah untuk meninjau kembali metode yang digunakan oleh 1erchant dan 1an6oni (!7! dan menganggapnya sebagai model penelitian yang menhubungkan antara survey dan penelitian berbasis kasus. &ross0 sectional merupakan pendekatan studi lapangan yang digunakan oleh 1erchant dan 1an6oni (!7! berpotensi dapat mengurangi beberapa kesenjangan penelitian dalam bidang akuntansi manajemen. Secara khusus studi kasus cross0sectional dapat
memeberikan kontribusi yang signi-ikan untuk menyelesaikan beberapa kontradiksi yang melekat dalam temuan penelitian akuntansi maanjemen. &ontoh contoh penelitian sebelunya beberapa dilakukan dengan menggunakan pendekatan ini menunjukkan kapasitas untuk mengidenti-ikasi8
. teori dimensi variabel merupakan penggunaan dalam mengatur organisasi sosial, misalnya tujuan kesuita adalah variabel teori yang dide-inisikan sebagai yang memiliki praktik secara langsung serta mempengaruhi interpretasi secara kuat. &ontohnya adalah lingkungan dan atribut startegis
*. peran serta dampak dari pelaku tingkat individu dalam organisasi sebagai saluran atribut dimana tingkat organisasi terkait acara. 1isalnya adalah individu yang memiliki kebutuhan in-ormasi terkait dengan tanggung ja2ab -ungsional yang pada akhirnya mempengaruhi struktur sistem in-ormasi, konten dan dirasakan man-aat in-ormasi di tingkat organisasi. &ontoh lainnya adalah termasuk peran individu dalam mengerahkan pengendalian yang secara bersama menjadi suatu sistem pengendalian manajemen organisasi dan keputusan strategis individu yang secara bersama sama menajadi startegi unit bisnis organisasi.
. Non linieritas variabel dan hubungan dengan variabel lain (misalnya motivasi, ontegritas, dan -leksibilitas hubngan multi (misalnya antara kesulitan tujuan dan kinerja dan interval kausal (misalnya bagaimana minat manajer mengubah jumlah data kesuatu kepentingan data keuangan,s elama periode 2aktu yang
lama
Penjelasan fgure 1 yang terdapat pada halaman 132,
Penjelasan mengenai fgure 1 terdapat pada halaman 131 yang dapat di simpulkan sebagai berikut. Pada intinya luas dari metode penelitian dapat secara valid di gambarkan berdasarkan keluasan (jumlah observasi) dan dimensi kedalaan (dari tidap observasi), single case study berada pada low breadth artinya memiliki tingkat keluasan yang paling kecil namun memiliki kuadran kedalaman yang paling tinggi. edangkan keluasan praktik dari metode survei berada pada tingkat keluasan dan kedalamn yang berbda dengan case study, seperti memiliki tingkat keluasan yang tinggi, namun memiliki kuadrant kedalaman yang relati! lebih di bawah atau low dept "uadrant. #ultiple case dan cross sectional feld studies berada di antara single case
study dan survei. Pada fgure tersebut, digambarkan bahwa multiple cases study lebih cenderung mendekati pendekatan single case study, dan begitu juga dengan cross scertional fled yang lebih menderung mendekati pendekatan survei. tudi dengan menggunakan sebuah pendekatan cross sectional feld pada intinya sama dengan desain multiple study di lihat dari sisi dimensi dari keseragaman , pentingnya replikasi logic, dan juga batas kedalaman dari analisis kontetual yang di dapat dari data individu, penjelasan ini didasarkan pada pendapat dari $iendrant 1%&%' in 1%%). *amun, secara umum multiple case study sebenarnya mengimlpi sebuah unit analisis yang merupakan sebuah kasus dan juga jumlah dari kasus yang di uji relati! lebih kecil, hal ini di lakukan untuk menghindari penggabungan kedalaman dari analisis secara signifkan. +alam cross sectional studies unit analisis di defnisikan lebih eksibel dalam mengobservasi sebuah !enomena studi. lebih besar dan luas dan lebih cenderung mengarah ke survei pada rangkaian kesatuan.
-abel penjelasan posisi masingmasing metode yang di gambarkan pada fgure 1.
/enis #etode +epth (0edalaman) readth (0eluasan) ingle 2ase study igh depth "uadrant 4ow depth "udrant #ultiple 2ase tudy #iddle (lebih
cenderung ke metode ingle case study
#iddle dept "uadrant
2ross ectional 5ield #iddle (lebih cenderung ke metode survei)
#iddle depth "uadarnt
urveys 4ow +epth "uadrant igh +epth "uadrant 5enomena ini tidak dikonfrmasi sebagai sebuah kumpulan level yang dapat di dedefnisikan sebagai kasus. #ultiple study dan cross sectional study feld secara umum terlibat dalam jumlah unit study yang. +alam fgure 1, single cases study dan multiple case study di golongkan sebagai case study, karena memiliki metode dan
metodologi yang relati! identik, dan hanya memiliki perbadaan pada sisi jumlah sisi yang digunakan.
0esimpulannya ke empat metode ini dapat di bandingkan dlaam banyak dimesi. +an hal yang membedakan ke empat dimensi ini adalah jumlah observasi dan kedalamana observasi pada sisi spesifk yang lebih sederhana dan juga kesalahan yang dibahas dalam perbedaan dasar dalam desain logik penelitian. +esain logik dikendalikan oleh tingkat kompleksitas dari !enomena yang di pelajari dan juga kebutuhan untuk mengobservasi pola yag terjadi pada kasus.
6pabila dilihat dari sisi tingkat keluasan dan dan keandalan, cross sectional studi lebih mendekati pendekatan survei, di karenakan pengaruh dari peneliti ketika data di kumpulkan menggunakana struktur semi wawancara7interview, memiliki tingkat random yang rendah, dan juga kemungkinan untuk di generalisasikan agak kecil.
Pendapat lain, mengenai kedalaman dan keluasan dari masing masing metode ini dapat dilihat dari aspek yang lain, seperti cara mengidentifkasi research "uestion dan juga cara teori tersebut di cocokkan dengan basis luas dari perbandingan perbedaan dari feld studies.
Pertanyaan how dan why sebenarany dilihat dari keseragaman dan disatukan berdasarkan kebutuhan dari protokol penelitian yang mensyaratakan adanya pengetahuan kualitati! yang lebih mendalam pada isu yang relati! terbatas dan kompleks. 0etika pertayaan penelitian dibuat sebagai gamabran dari kejadian yang terdapat pada dunia nyata, dan interaksi, maka penliti terlibat dilapangan untuk memperoelh penjelasan kontekstual yang lebih banyak. 8alaupun memiliki ingkat kpmleksitas yang kecil, dalam mengamati !enomena empiris peneliti masih dapat memperoleh pengtahuan yang dapat di pahami dengan baik dalam teori. #asalahnya pertanyaan how dan why tidak seutuhnya ada dalam kenyataan di dalam organisasi. Pada saat seperti ini, maka kontak antara peneliti dan responden sangat penting
untuk mengklasrifkasi dan memahami konstruk dan hubunga yang dapat memotivasi dal dalam sebuah case study.
5igure 9 memuat contoh dari tingkat kompleksitas pertanyaan how dan why. 2ontohnya pada tingkatan low comple:ity, pertanyaan lebih menyentuh individu dan pada tingkatan high comple:ity maka pertanyaan lebih cenderung menyentuh tingkat interaksi sosial yang lebih luas, misalnya organisasi. al ini dapat dilihat pada pertanyaan pada fgure 9. eperti
4ow comple:ity igh comple:ity
ow did you respond to last
month;s variances against the pre set budget <
ow is the organi=ation;s strategy !ormulated <
8hy did you choose these action < 8hy is the current strategy considered appropriate <
erikut ini beberapa implikasi dari traditional case study dan juga metode survei penelitian
• ampling logic
• >esearch instrument • +aat analysis
Sampling logic
Pada intinya masingmasing metode tersebut digunakan berdasarkan luasnya konsep dari organisasi. #etode survei lebih konsisten dengan pendekatan pengumpulan data dan juga data analisis yang diaplikasikan pada sejumlah observasi secara random, yang tentunya di seleksia dari sebuah populasi tertentu.hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil statistik yang lebih dpat di generalisasikan. +i sisi lain case study bertjuan untuk mengenralisasikan teori dengan menggunakan perpos!ull sampling (bukan random sampel) untuk memperoleh in!ormasi yang lebih banyak dalam kasus. -ujuan inti dari kedua metode ini berbeda, maka sangat tidak mungkin untuk memperoleh perbandingan mengenai hal yang sama dalam metode ini dengan menggunakan satu dimensi.
Perbedaan yang angat mendasar dari kedua metode ini adalah terletak pada sampel dan penggeneralisasin seperti yang dipalikasikan dalam cross sectional study feld. Pengambilan sampel dan juga generalisasi merupakan hal yang paling mempengarhui metode cross sectional data, karean study kasus dan metode sruvei sangat berbeda daari pendekatan sampling. #enggunakan kedua metode ini secara bersamaan akan menghaislkan hasil yang membigngungkan.
Pendekatan sampling yang digunakan dalam cross sectional adalah dimensional line, yang di dapat dengan cara melist variabel atau dimensi, tentunya dengan menggunakan beragam populasi yang relevan dengan tujuan untuk membentuk sebuah tipologi yang kemudian diguanakn sebagai sebuah kerangka sampling untuk menseleksi jumlah yang kecil dari populasi yang digunakan dalam kasus. +imensi tersebut menyarankan !enomena yang akan di investigasi dan kemudian mencoba untuk memurnikan kembali teori yang ada dari pada membangun teori baru. 6rnold (1%?@) kemudian membedakan pendekatan menurut sampling teori, yaitu berdasarkan preconceived dan nonpreconceived.
Peneliti yang menggunakan cross sectional study dapat menggunakan dimensional sampling, dengan tujuan untuk
1. #engidentifkasi apakah metode yang digunakan telah menggambarkan sebuah percobaan untuk mendapatkan solusi dari literatur yang ada.
9. Antuk mengklarifkai dimensi atau variabel, paakh terdapat kontradiksi antara variabel atau ilmu pengetahuan yang di nilai meragukan.
3. Antuk mengidenti!kasi theoritical sample di anatara variabel yang berbeda.
2ontoh dari metode ini dalah penelitian dari #erchant 1%&B yang menliti tipetipe sampling logic dari kontrol yang digunakan dalam keputusan diskresioneri pendekatan sampel yang digunakan
menggambarkan manejer diseleksi untuk untuk memaksimlakan perbedaan dari sampel dalam istilah dua variabel yang dapat mempertimbangkan penyebab dari perbedaan.
Peneliti membandingkan sampel yang digunakan # dan ##. Pada penelitian dari # menggunakan sampel sebagai causal determinant utama dalam mendapatkan in!ormasi, dan juga menggunakan random sampel dan membuak peluang untuk menyeleksi dasar dari lokasi dan kemampuan untuk diakses, personal kontak. Populasi yang digunakan terdiri dari 3 kelompk dari sektor industri dan distribusi. edangkan ## tidak menspesifkkan dimensi dari sampel karena ## emngharapak penelitiannya menunjukkan dimensi kritis dari !enomene tertentu yang telah di targetkan (menggunakan general population).
Contruction o Research Intstruments
0ebutuhan untuk membangun validitas konstruk mendorong peneliti untuk mendefnisikan dengan jelas konstruk teori dan juga domain yang dapat di observasi. Peneliti yang menggunakan metode survei memilih untuk mendefnisikan domain dari konstruk yang bersumber dari teori dan dapat di ukur. edangkan peneliti yang menggunakan case study lebih memilih untuk sedikit mendefnisikan domain dan juga sedikit mengukur construk. 2ase researcher sebenarnya lebih memilih untuk menjelaskan kontekstual variability yang relevan dengan domain research dari pada menggunakan dasar teori dan domain yang sempit. cross sectional feld yang menggunakan ddasar teori yang kuatdan sampel yang kecil, namun tetap menyadari ketidak pastian dalam defnisi dan pengukuran dari konstruk. >esiko dari cross sectiona study adalah instrumen penelitian dan juga pengumpulan data akan menghasilakn defnisi dan dasar teori yang membingungkan. +yer dan 8ilkin menilai bahwa feld study mengesampingkan sosial setting dan !enomena yang menarik. -ujuan dari cross sectional study adalah untuk megi=inkan peneliti survei
untuk mengukur dan bertanya pertanyaan kritis why dan how pada rsponden yang dapat mengin!ormasikan data dan akhirnya dapat mengembangkan teori yang ada.
Pengumpulan data dengan metode wawancara dapat menghasilkan resiko bias yang samarsamar (tidak dapat di deteksi) yang di dapat dari partisipan. *amun resiko in ternyata dapat di hindari dengan menggunakan multiple case study dari pada menggunakan single study.
2ross sectional study dapat dapat mengatasi resiko ini dengan manbagun konstruk spesifk yang jelas dan hubungan yang ber!okus pada investigasi dilapangan. +efsnis yang sistematis dari domain yang di observasi dalam konteks akan memperluas teori dan akan memberikan kontribusi yang penting dalam cross sectional study. emua study meliputi ##, # dan 64 ber!okus pada menspesifkkan domain yang di observasi dan secara rasional menggambarkan konstruk data dalam konteks pembentukkan dasar pengatahuan. +alam kasus ## dan 64, research "uestion di spesifkkan dan di indikasikan dalam domain yang sempit dalam subjek area yang luas yang berhubungan dengan pencapaian target (##) dan 64 menggunakan !elksibilitas manu!acturing dan structural response. +an # mendefnisikan domain yang di observasi yang luas dengan menggunakan research "uestion dan kemudian memperkecil domain dari pertanyaan ini. 2ontohnya, reserach "uestion seperti what in!ormation do managers say tehy need and use < dan kemudian memperkecil domain pertanyaan dan ber!okus pada tipe data yang digunakan (perhitungan dan fnancial), karakteristik data (timing dan relevance) dan karakteristik in!ormasi, dan penggunaan bahasa !ormal dan in!ormal.
Data nalysis
/umlah data dari cross sectional study mengindikasikan pengujian kuantitai! tidak begitu dibutuhkan.kecuali pada penelitian
64. +alam studi tersebut ualitati! data telah di skalakan dan menggunakan analisis statistik. 8alaupun perkembangan kualtiati! dari skema pengklasifkasian memberikan kontribusi pada paper di anggap tidak bergantung pada pengujian statisktik. *amun, secara umum keinginan untuk mengeksplor konstruk yang membingungkan dan untuk mecari penjelasan dari 8 dan C8 dalam hubungan empiris sangat bergantung pada kualitati! data.
#emberikan justifkasi metode yang akan digunakan berdasarkan teori yang ada dan domain terbatas yang di observasi, adalah sangat penting dalam analisis protokol, yang secara kritis menghubungkan hal tersebut pada teori. +alam metode pengumpulan data yang menggunakan multiple research dalam domian yang kecil, maka matriks data sanagt cocok untuk digunakan, terutama dalam masalah organisasi. 6naisis dalam metode ini adalah timeordered, roleordered, atau thematic order tergantug pada sumebr dari keraguan atas interpretasi dari konstruk dalam teori yang ada. #atri: memungkinkan penggunaan data kualitati! coding dan analisis so!tware, yang meliputi proses indentifkasi tema dari data, kategori data, penghitungan data, dan juga menunjukkan perhitungan dalam diagram. #etode ini memiliki dua keuntungan utama, yaituD
1. #empromosikan completeness atau kelengkapan dalam menilai kehadiaran atau ketidakharidaran dari konstruk dan menghubungkan semuanya dalam semua kasus. 0elengkapan meningkatkan krediilitas dan memberikan pembaca sebuah rasa kedisiplinan dan kehatihatian dalam menilai temuna yang signiikan di dalam data.
9. #engi=inkan peneliti untuk memelihara sebuah data audit (dokumen, dan transkrip wawancara), koding, dan rahan dalam matriks serta interpretasi terhadap temuan.
Entinya tidak ada satupun dari penelitian 64, #, dan ## yang menggambarakn metode analisis data. # mengataka bahwa mereka
menggunkan pengumpula data protokol dan konsisten dengan kerangka analisis untuk meningkatkan keandalan. +ari 3 bentuk studi ini dpat di analisis temuan dan laporannya semuanya lebih mengarah ke kualitati! dan mengunakan domain dari konstruk dan juga keterhubungan. -idak ada satupun dari ke 3 studi ini yang menggunakan sejatrh oragnisasi secara mendalam dan kompleks. -ujuan dari ke tiga studi tersebut adalah untuk mambahas hubungan anatar variabel berdasarkan pola data. Pertanyaan menggunkaan how tidak di jelaskan dalam ke tiga paper tersebut. beberapa papaer yang menggunkan pendekatan cross sectional feld studies, diantaranya adalah lagmulder (1%%?).