PERSPEKTIF TAMPAK UTARA
• Seluruh struktur lama menjadi bukan struktur yang perlu diamankan supaya tidak rontok
• Secara bentuk arsitektur merupakan kontekstual harmonis namun secara fungsi perlu ada adjustment di selasar karena ada tapak cendawan baru
3. Alternative 3 Perkuatan Struktur dengan pengikat/pengaku struktur baja :
• Pondasi tetap digunakan dengan tambahan perkuatan untuk posisi WF pengikat kolom
• Struktur baja tambahan seperti “kruk” atau struktur pengikat/penopang kaki yang lumpuh, dibuat menjadi pengikat kolom dan balok keempat sisi,
• Perbaikan struktur atap
• Secara otentisitas struktur lama masih utuh ditambah penguat struktur baja yang dapat menjadi elemen interior
4. Alternative 4 Rekonstruksi :
• Pondasi tetap digunakan ditambah perkuatan karena level lantai dasar dinaikan
• Seluruh system struktur diganti baru dengan mengembalikan seluruh proporsi dan dimensi yang sesuai dengan aslinya, level atap juga ikut naik.
• Atap diganti baru Setelah mengalami kebakaran dalam waktu yang cukup lama, yaitu
lebih dari 12 jam, maka ada praduga bahwa kondisi struktur sudah mengalami penurunan yang sangat significant
Sebagai asumsi untuk alternative renovasi seluruh struktur eksisting dianggap tidak lagi berfungsi sebagai struktur
Ada 4 alternative pendekatan, yaitu :
1. Alternative 1 Renovasi :
• Pondasi tetap digunakan
• Prinsip mengembalikan dan mempertahankan keaslian, minimal intervensi
• Membongkar dan membangun ulang bagian2 yang rusak parah seperti kolom yang miring, yang hangus dan pecah2 karena kebakaran, kemudian plat konsol yang rusak parah • Jacketing kolom2 yang kekuatannya menurun
• Jacketing plat atap (dari bawah) untuk mengembalikan kekuatan atap dan plat pengganti balok
• Ada kemungkinan kondisi yang masih baik sangat sedikit, sehingga sistim selimut beton akan menjadi pengganti struktur lama
2. Alternative 2 Perkuatan Struktur dengan menambah Pilar Cendawan :
• Pondasi tetap digunakan
• Dibuat struktur tambahan berbentuk Pilar Cendawan menjadi fungsi penggantung struktur lama sehingga otentisitas struktur lama masih utuh
• Dibuat perbaikan struktur atap dan ring penggantung ke pilar cendawan baru
ANALISA PERBANDINGAN
RENOVASI VS REKONSTRUKSI
KRITERIA RENOVASI (ALT. 1) REKONSTRUKSI (ALT. 4)
• Prinsip Original Copy/Tidak original
• Kekuatan Dibatasi Sesuai dengan kebutuhannya
• Cara kerja Sulit Mudah
• Tampilan
Kolom Tambah gemuk karena jacketing Sesuai dengan proporsi ukuran asli Sistim struktur tambahan menjadi
pengganti struktur lama
Atap Diberi jacketing dibawah plat Dapat disesuaikan dengan water proofing dan arah air drainase atap
Talang Tegak Sebagian besar tersumbat Dapat dibuat ditengah kolom
Biaya Lebih mahal Lebih murah
Waktu Lebih lama Lebih cepat
ANALISA PERBANDINGAN
RENOVASI, PERKUATAN DAN
REKONSTRUKSI
KRITERIA CENDAWAN BARU (ALT 2A & 2B) PERKUATAN STRUKTUR BAJA (ALT 3A & 3B)
• Prinsip Original + Str cendawan baru Original + perkuatan str baja • Kekuatan Dibatasi Sesuai dengan kebutuhannya
• Cara kerja Sedang Mudah
• Tampilan
Kolom Original Sesuai dengan proporsi ukuran asli tapi ada str baja nya
Atap Diberi jacketing dibawah plat Jacketing plat dan dapat disesuaikan dengan water proofing dan arah air drainase atap
Talang Tegak Belum ada data, kemungkinan Dapat dibuat ditengah kolom dalam kondisi tersumbat
Biaya Sedang Lebih mahal
STUDI BANDING REKONSTRUKSI
BANGUNAN CAGAR BUDAYA PASCA
KEBAKARAN
Istana Pagaruyung mengalami beberapa kali kebakaran dan rebuilding : • Istana Kerajaan Pagaruyung pertama, kebakaran pada tahun 1804 • Replika Istana Pagaruyung I, kebakaran tahun 1966
• Replika Istana Pagaruyung II, dibangun 26 Desember 1976 – kebakaran pada 27 Februari 2007 • Replika Istana Pagaruyung III, mulai dibangun 8 Juli 2007 - sekarang
Istano Basa yang lebih terkenal dengan nama Istana Pagaruyung, adalah sebuah istana yang
terletak di kecamatan Tanjung Emas, kota Batusangkar, kabupaten Tanah Datar, Sumatera
Barat. Istana ini merupakan obyek wisata budaya yang terkenal di Sumatera Barat
Sambaran petir pada awal 27 Februari 2007 memicu api yang akhirnya membakar bangunan
utama istana dan bangunan pendamping di sekitarnya. Atap bangunan yang terbuat dari ijuk
menyebabkan api cepat menyebar. Hanya sebagian kecil bangunan dan dokumen-dokumen
penting yang tersisa.
Sisa kebakaran replika II istana basa Pagaruyung berupa struktur beton yang sebelumnya
dilapisi oleh kayu
4. PROSES PEMBANGUNAN REPLIKA III ISTANA PAGARUYUNG (REKONSTRUKSI)
4. PROSES PEMBANGUNAN REPLIKA III ISTANA PAGARUYUNG (REKONSTRUKSI)
The Great Fire of 1892 destroyed over half of the city of St. John's, and left approximately 11,000 people homeless. Despite the extensive damage, the city was quickly rebuilt. Some buildings, or at least their shells, survived and were rebuilt, especially those of stone and brick construction. Many of the city's residential properties, however, were made of wood and were destroyed. They too were rebuilt quickly, and the burned-over area came to have a distinct and recognizable architectural style.
One of the major priorities in the reconstruction after the Great Fire of 1892 was to rebuild the many commercial and ecclesiastical buildings that had been destroyed. Some buildings were reconstructed on their old foundations or rebuilt in their burnt-out shells. The Baird building on Water Street is a good example of post-fire rebuilding. While the exterior walls remained standing, the interior had to be rebuilt, and the exterior was modified in appearance while retaining much of its old design. Some buildings, such as the Customs House and the Athenaeum, were never rebuilt. Still others were new constructions entirely. TheMasonic Templeon Cathedral Street was built in 1894 to replace the old wooden Masonic Lodge on Long's Hill that was destroyed in the fire. Inspired by the classic English lodges that were popular at the time, the Masonic Lodge incorporated classic design elements such as pillars and pediments, in contrast to the Gothic style that was common in St. John's, especially in churches.
Baird Building
These two photographs show how the Baird Building on Water Street was reconstructed after the Great Fire of 1892. On the top is the burnt-out building in the immediate aftermath of the fire. On the bottom is the building as it was reconstructed after the fire. Note that the essential design was retained, although the turret has been removed, the roofline has been altered, and the peaked roof on the left of the building has been incorporated into a new, rectangular design. Many stone and brick commercial buildings survived the fire as shells, and were reconstructed using their old walls and foundations. Photos courtesy of the City of St. John's Archives (O'Mara collection, images 01-41-133 and 01-41-137).
Matriks Alternatif Renovasi BCB
(Johar Utara dan Tengah)
ARAHAN ALTERNATIVE DAN LANGKAH SELANJUT NYA :
Dari analisa 4 alternative mengerucut menjadi 2 alternative yang sangat mendasar yaitu : a. Alternative 1, 2 dan 3 Renovasi
b. Alternative 4 Rekonstruksi