• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL KOTA PANGKALPINANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROFIL KOTA PANGKALPINANG"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL KOTA PANGKALPINANG

Sumber : Dokumentasi Best Practice Kota – Kota, Jilid 4, 2008

Provinsi Bangka Belitung (Babel) pada awalnya merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan. Pada tahun 2000, Provinsi Bangka Belitung (Babel) resmi berdiri sebagai provinsi ke 31 dengan ibukota provinsi adalah Kota Pangkalpinang.

Ditinjau dari letak Provinsi (Babel) provinsi ini memiliki lokasi strategis sebagai comparative advantage wilayah yaitu di antara Negara Singapura, Malaysia dan Indonesia. Secara geografis, Kota Pangkalpinang terletak ditengah Kepulauan Bangka dan sekaligus menjadi pusat perdagangan dan industri Provinsi Bangka Belitung.

GAMBARAN UMUM

Letak Geografis : 1060 4’ – 1060 7’ BT dan 20 4’-20 10’ LS

Luas wilayah : 118,408 km2

Batas Wilayah

> Sebelah Utara : Desa Selindung Lama, Kecamatan Pangkalan Baru Kabupaten Bangka Tengah

> Sebelah Selatan : Desa Dul, Kecamatan Pangkalan Baru, Kecamatan Bangka Tengah

> Sebelah Timur : Laut Cina Selatan

> Sebelah Barat : Desa Air Duren, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka Jumlah penduduk : 153.705 jiwa (tahun 2007)

Kepadatan : 1.584 jiwa / km2

Jumlah Kecamatan : 5 kecamatan

LUAS WILAYAH, JUMLAH DAN KEPADATAN PENDUDUK KOTA PANGKALPINANG

No KECAMATAN LUAS

(Km) JUMLAH KEPADATAN PENDUDUK

1 Rangkui 7,87 39.205 4.982 2 Bukit Intan 36,54 39.506 1.081 3 Gerunggung 37,1 22.86 616 4 Tamansari 1,33 15.441 11.61 5 Pangkalbalam 35,568 36.693 1.032 118,408 153.705 19.321

(2)

UPAYA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

KOTA PANGKALPINANG MENUJU SMARTEDU

Latar Belakang

Kota Pangkalpinang merupakan ibukota provinsi yang baru lahir sejak tahun 2000 melalui UU Nomor 27 Tahun 2000. Sebagai ibukota provinsi kepulauan yang letaknya berbatasan dengan Laut Cina Selatan, provinsi ini menjadi salah satu daerah sentra produksi ikan laut. Disamping itu provinsi ini juga mempunyai potensi daerah yang tak kalah bagusnya dengan provinsi asalnya yaitu Provinsi Sumatera Selatan. Untuk mengelola kekayaan potensi daerah ini, diperlukan SDM yang berkualitas agar dapat mendukung dan meningkatkan PAD Provinsi Bangka Belitung khususnya Kota Pangkalpinang.

Situasi Sebelum Inisiatif

Salah satu persoalan berat yang dialami oleh Kota Pangkalpinang adalah masalah SDM. Kualitas SDM Kota Pangkalpinang jika dibandingkan dengan kota lain sangat jauh tertinggal. Kota – kota besar di dunia selalu dinilai lebih unggul dalam penerapan teknologi informasi komunikasi / Information Communication Technology (TIK/ICT). Hal ini dikarenakan kota-kota besar tersebut sudah memiliki SDM dan infrastruktur yang memadai. Sedangkan Kota Pangkalpinang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) dan infrastruktur yang terbatas.

Padahal untuk mendukung keberhasilan peningkatan kualitas SDM di Kota Pangkalpinang, diperlukan sarana dan prasarana pendidikan dengan dukungan infrastruktur TIK yang memadai. Dukungan infrastruktur tersebut, seperti akses internet, intranet, konten website dunia pendidikan kota Pangkalpinang sebagai data center dan lain-lain.

Insiatif

Pemerintah Kota Pangkalpinang berkeinginan untuk menjadikan Kota Pangkalpinang berkembang dalam hal pendidikan yang didukung dengan TIK yang memadai seprti halnya negara tetangga, yaitu Singapura. Keinginan tersebut mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, khususnya dunia pendidikan di Kota Pangkalpinang . Penggunaan TIK di dunia pendidikan sangat diperlukan untuk menunjang peningkatan mutu dan kualitas siswa. Untuk mengusung keinginan tersebut Pemerintah Kota Pangkalpinang melakukan terobosan di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bidang pendidikan. Terobosan yuang dilakukan oleh Pemko Pangkalpinang ini berupa peluncuran Pangkalpinang Educational Cyber City (PECC) yang diresmikan oleh Menteri Pendidikan Nasional pada tanggal 14 November 2006.

PECC ini merupakan jaringan Wide Area Network (WAN) yang menghubungkan Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang dengan semua sekolah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK Negeri dan Swasta) di Kota Pangkalpinang yang dapat dihubungkan melalui internet dan intranet. Selain bidang pendidikan, program ini juga ditujukan

(3)

untuk instansi-instansi pemerintahan agar terjalin kerjasama yang dinamis antar instansi pemerintahan di Kota Pangkalpinang. Program PECC ini diharapkan dapat menunjang pembangunan Kota Pangkalpinang yang seyogyanya selaras dengan perkembangan sumber daya manusia dan teknologi .

Strategi yang Diterapkan

Peningkatan TIK di era globalisasi sangat dibutuhkan oleh dunia pendidikan khususnya dan semua sektor kehidupan di Kota Pangkalpinang pada umumnya. Namun keinginan tersebut terbentur oleh ketersediaan infrastruktur yang masih sangat terbatas dan bersifat parsial antara lain seperti belum tercakupnya sekolah-sekolah dalam satu jaringan TIK. Disamping itu peningkatan kualitas SDM merupakan salah satu kebutuhan yang mendesak bagi Kota Pangkalpinang. Untuk mewujudkan SDM yang berkualitas hanya dapat dilakukan melalui pendidikan yang berkesinambungan. Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemerintah Kota Pangkalpinang melalui Dinas Pendidikan melakukan strategi-strategi, seperti melakukan identifikasi permasalahan di sektor pendidikan, mengembangkan infrastruktur TIK yang sudah ada memberikan pelatihan-pelatihan dan lain-lain.

Pengembangan TIK di Kota Pangkalpinang ini sebenarnya sudah lama direncanakan oleh Pemerintah Kota Pangkalpinang. Ide pertama pembangunan jaringan TIK ini pada mulanya hanya akan dikembangkan untuk kalangan pendidikan saja. Ide tersebut ternyata sejalan dengan konsep dari Wali Kota Pangkalpinang yang mengedepankan bahwa peningkatan kualitas SDM harus bermula dari pendidikan.

Berdasarkan dukungan dari Wali Kota Pangkalpinang tersebut, pihak pemerintah kota dalam hal ini Dinas Pendidikan melakukan proses identifikasi masalah pendidikan dengan melibatkan tenaga pendidik, siswa, orang tua dan komite sekolah. Hasil identifikasi tersebut antara lain meliputi keberadaan infrastruktur TIK di sekolah-sekolah, seperti laboratorium komputer, tingginya biaya bandwith untuk akses internet, seberapa jauh pengetahuan siswa di bidang TIK dan lain-lain.

Pada tahun 2003/2004, Kota Pangkalpinang melakukan persiapan pembangunan infrastruktur WAN Dinas Pendidikan dengan sekolah-sekolah di Kota Pangkalpinang. Salah satu persiapannya adalah dengan memberikan bantuan komputer ke sekolah-sekoalh di Kota Pangkalpinang.

Tujuan pemberian bantuan ini adalah agar sekolah-sekolah yang ada di Kota Pangkalpinang dapat belajar mengenal teknologi informasi sejak dini. Sekolah-sekolah yang mendapat bantuan komputer tersebut disarankan untuk mulai mengakses data sekolah, data guru, dan informasi-informasi seputar pendidikan yang sudah ada di website Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang. Hanya saja koneksi internet yang dilakukan baru melalui jaringan telepon sekolah masing-masing.

Saat ini sudah banyak sekolah di Kota Pangkalpinang yang telah memiliki laboratorium komputer. Tidak hanya SMP/MTs maupun SMA/SMK/MA sekolah setingkat dengan SD/MI juga sudah cukup banyak yang memiliki laboratorium komputer. Untuk mengatasi masalah-masalah teknis yang timbul pada sekolah-sekolah yang telah

(4)

memiliki laboratorium komputer tersebut, Pemko Pangkalpinang bekerjasama dengan CISCO mengadakan pelatihan teknisi komputer melalui program D3 Teknisi Komputer Jaringan (D3TKJ). Peserta pelatihan tersebut direkrut dari staf administrasi atau staf tata usaha di sekolah –sekolah di Kota Pangkalpinang yang memiliki pengetahuan atau kemampuan di bidang komputer.

Pada tahun 2005, pengembangan TIK di Kota Pangkalpinang semakin gencar dilakukan. Dari persiapan pembangunan infrastruktur WAN, pemasangan backbone di tiap kecamatan, pemasang tower untuk SD, SMPN, SMAN, SMKN dan kantor-kantor dinas pemko. Disamping itu, pihak pemko juga mengadakan kerjasama dengan Indosat dalam hal penyewaan bandwith untuk internet.

Pada tanggal 14 Nopember 2006, Pemerintah Kota Pangkalpinang meluncurkan program Pangkalpinang Education Cyber City (PECC) yang diresmikan oelh Menteri Pendidikan Nasional. Program ini mendapat sambutan yang sangat antusias oleh semua sekolah dan instansi pemerintahan di Kota Pangkalpinang terutama Dinas Pendidikan.

Kemudian pada tahun 2007 untuk memperkuat jaringan WAN kota, Pemko Pangkalpinang melakukan kerjasama dengan Telkom untuk menambah bandwith yang sudah ada sebelumnya. Keseriusan Pemko Pangkalpinang dalam mengembangkan PECC ini dapat dilihat dari pembebasan biaya koneksi internet di sekolah-sekolah di Kota Pangkalpinang. Hal ini dilakukan agar tidak ada biaya sewa koneksi internet di sekolah-sekolah di Kota Pangkalpinang. Hal ini dilakukan agar tidak ada biaya sewa koneksi internet yang membebani sekolah – sekolah di Kota Pangkalpinang. Saat ini, Pemko Pangkalpinang telah bekerjasama dengan dua ISP Nasional yaitu Indosat dan Telkom. Biaya sewa bandwith tersebut telah dimasukkan ke dalam anggaran rutin Kota Pangkalpinang. Untuk anggaran sewa bandwith pada Indosat telah dimasukkan ke dalam anggaran rutin sejak tahun 2005, sedangkan untuk Telkom baru dimasukkan pada tahun 2007.

Dalam mengembangkan jaringan WAN Kota Pangkalpinang, tidak sedikit masalah yang dihadapi oleh Pemko Pangkalpinang. Disamping dari minimnya SDM yang profesional di bidang TIK juga terdapat masalah kelistrikan yang terasa sangat mengganggu. Kota Pangkalpinang tidak memiliki pasokan listrik yang cukup memadai. Hal ini menimbulkan seringnya terjadi pemadaman listrik. Tentu saja hal ini sangat riskan bagi infrastruktur jaringan WAN yang telah dikembangkan oleh Kota Pangkalpinang.

Daftar Biaya Sewa Bandwith Kota Pangkalpinang

Nama ISP Bandwith Biaya/Bln Discount Total/Bln Total/Thn INDOSAT 512 kbps 12,000,000 0% 12,000,000 144,000,000

TELKOM 1024 kbps 15,000,000 50% 7,500,000 90,000,000

234,000,000 Untuk menghindari sering matinya server yang berada di Dinas Pendidikan Kota

(5)

genset yang mampu memenuhi kebutuhan listrik di Dinas Pendidikan agar server lokal dapat selalu aktif atau online.

Hasil yang Dicapai

Pengembangan dan implementasi teknologi informasi dan komunikasi di sekolah-sekolah di Kota Pangkalpinang telah dilakukan. Hasilnya 70% sekolah-sekolah-sekolah-sekolah sudah dapat mengakses internet dengan infrastruktur yang dibangun secara gratis. Dan diharapkan pertengahan tahun 2008, semua sekolah yang ada di Kota Pangkalpinang dan ditambah dengan instansi-instansi di lingkungan pemerintah kota serta lembaga kemasyarakatan sudah dapat terkoneksi dalam jaringan WAN Kota Pangkalpinang.

Jaringan Internet & Intranet (WAN Kota) Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang Sekolah Total Rencana Koneksi

Th. 2006 Rencana Koneksi Th. 2007 Rencana Koneksi Th. 2008 Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%)

SD/MI 86 15 17 44 52 86 100 SMP/MTs 24 10 47 24 100 24 100

SMA/SMK/MA 26 8 38 26 100 26 100

JUMLAH 136 33 34% 94 84% 136 100%

Instansi Pemko Pangkalpinang

Yang sudah terhubung dalam jaringan WAN No. Nama Instansi

1 Dinas Pendidikan 2 Dinas Pekerjaan Umum 3 Dinas Kearsipan

4 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 5 Bappeda

6 Perpustakaan Umum

No. Nama Lembaga Kemasyarakatan

1 IPPI (Institute Pendidikan Pelatihan Indonesia)

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang

Fasilitas dan pelayanan PECC yang telah berhasil dikembangkan meliputi VOIP Edu (Free Intranet Telpon Pendidikan), Video Conference System, Data Center, Akses Internet, Web Hosting For School, Layanan Email ([email protected]) dan Technical Support Online.

Melalui pengembangan content school mapping yang terdapat dalam website Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang, memudahkan masyarakat dalam memperoleh informasi pendidikan secara cepat, akurat,dan lengkap. Pengembangan content ini merupakan pelayanan di bidang pendidikan yang memudahkan para orang tua siswa

(6)

dalam melihat data siswa, data guru, kurikulum sekolah bahkan lokasi sekolah yang diinginkan secara cepat, akurat dan lengkap. Pengembangan content ini juga berguna bagi sekolah-sekolah di Kota Pangkalpinang dalam mengembangkan dan mempromosikan potensi sekolahnya.

Disamping itu, komunikasi antar sekolah dan antardinas pemerintah tidak sering lagi melalui surat menyurat, melainkan lebih sering melalui e-mail. Hal ini lebih menguntungkan karena paperless (lebih hemat dalam pemakaian kertas).

Tidak hanya itu saja, sampai saat ini Pemko Pangkalpinang melalui beberapa sekolah telah menjalin kerjasama dengan beberapa sekolah di luarnegeri seperti Malaysia dan Cina. Kerjasama ini disebut dengan school sister. Saat ini SD Negeri 3 Kota Pangkalpinang telah melakukan school sister dengan Sekolah Rakyat Taman Megah Selangor Malaysia. Kemudian pada tanggal 18 Oktober 2007, empat Sekolah Menengah di Kota Pangkalpinang yaitu SMAN 1, SMAN 2, SMKN 2, dan SMKN 3 Pangkalpinang juga telah melakukan school sister dengan Guangxi Overseas Chinese School – Nanning, Cina. Sekolah-sekolah yang telah menjalin school sister tersebut bahkan telah dapat melakukan teleconference bersama. Kerjasama school sister ini mencakup studi banding sistem pendidikan dengan melakukan pertukaran pelajar dan guru. Tentu saja para siswa dan guru yang dikirim tersebut diberikan pengetahuan tentang budaya dan bahasa yang nantinya akan digunakan di negara yang dikunjungi.

Seiring dengan pesatnya pertumbuhan TIK di Kota Pangkalpinang beberapa lapangan kerja di bidang pendidikan, seperti pelatihan-pelatihan, kursus-kursus komputer makin banyak diminati. Hal ini turut menambah daya saing dan pengetahuan masyarakat di bidang teknologi komunikasi dan informasi.

Program PECC yang telah dilaksanakan oleh Pemko Pangkalpinang di samping terlihat kemajuan dalam infrastruktur TIK, juga terlihat dari peningkatan kualitas siswa dan mutu pendidikan. Hal ini terbukti dengan berhasilnya 4 dari 6 siswa SD utusan Kota Pangkalpinang berjaya dan memperoleh predikat juara pada Olimpiade MIPA SD Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas P&K Provinsi Bangka Belitung tersebut dilaksanakan pada bulan Juli 2007.

Keberlanjutan

Keberlanjutan inovasi Kota Pangkalpinang di bidang TIK dapat terlihat dari beberapa sektor, yaitu dari sektor keuangan, budaya, sosial dan ekonomi. Dari sisi keuangan, memang telah dipikirkan bahwa kedepan tidak mungkin akan tergantung sepenuhnya kepada uluran tangan pemerintah baik pusat maupun daerah. Oleh karena itu kedepan akan dikembangkan suatu unit produksi dari suatu badan usaha yang berbadan hukum seperti Koperasi, yang bentuk kerjasamanya menganut pola kemitraan yang diikat melalui suatu MoU.

Dalam waktu kurang lebih 5 tahun, diharapkan inisiatif yang telah dibangun ini dapat berjalan secara mandiri atau dikelola oleh suatu lembaga secara swadaya.

(7)

Dari sisi sosial and ekonomi, instansi pemerintah bagaimanapun adalah lembaga pelayanan publik dan bersifat non profit. Sedangkan untuk pemeliharaan dan pengembangan TIK, dibutuhkan biaya yang tidak sedikit sehingga diupayakan pemeliharaan dan pengembangan TIK ini dapat berjalan secara mandiri tanpa tergantung sepenuhnya pada pemerintah.

Dari sisi budaya, masyarakat dalam hal ini sekolah-sekolah dan instansi pemerintah sangat menghargai inisiatif dan upaya yang telah dilakukan dan berusaha untuk membantu dengan merawat atau memeliharasecara maksimal infrastruktur yang telah dibangun. Infrastruktur tersebut meliputi tower, antena receiver, modem dan lain-lain.

Dari sisi teknologi, masih banyak yang perlu dikembangkan dalam jaringan WAN Kota Pangkalpinang. Pengembangan tersebut meliputi infrastruktur, e-content, ICT-Training Center dan Publication dan Event. Infrastruktur meliputi Pangkalpinang Internet Exchange Education (PIXedu) dan Hotspot Wireless PECC & Broadband Internet Access. E-content meliputi TV Edukasi, e-learning berbasis web dan e-book atau modul.

Pengembangan ICT Training dilakukan pemko dengan menjalin kerjasama dengan Cisco yang meliputi Cisco Academy yang mengambil tempat di SMKN 2 Kota Pangkalpinang dan KKPI (Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi).

Kemudian Publication and Event yang lebih ke arah pengembangan situs portal PECC dan pelaksanaan workshop atau seminar yang bertema ICT atau TIK.

Pelajaran yang Dapat Diambil

Rencana Pembangunan yang dilaksanakan oleh suatu pemerintah daerah seyogyanya selaras dengan perkembangan sumber daya manusia dan sarana teknologi yang dimiliki. Komitmen, kemauan dan semangat yang kuat memang sangat diperlulkan suatu daerah untuk dapat berubah dan berkembang ke arah yang lebih baik. Untuk itu diperlukan suatu kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat dan stakeholder dalam mendukung program pemerintah agar dapat terlaksana dengan baik dan lancar.

Pengembangan infrastruktur TIK yang telah dilakukan Kota Pangkalpinang menunjukkan bahwa TIK memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas SDM. Hanya saja butuh perencanaan dan konsep yang matang dalam pembangunan dan pengembangan infrastruktur yang telah ada. Kemudahan dalam hal mengakses data melalui internet dan intranet juga merupakan salah satu sarana dalam memperkaya pengetahuan.

Kemampuan Tular

Pada dasarnya, pengembangan teknologi informasi dan komunikasi yang telah dilakukan oleh Kota Pangkalpinang dapat diadopsi oleh daerah lain. Dari segi konsep, program pengembangan serta manajemen pengelolaan dapat dengan mudah ditiru oleh daerah lain. Begitu juga dengan koordinasi dan integrasi antarsatuan kerja dan subsistem serta pengembangan konten.

(8)

Hanya saja, yang penting ada dukungan penuh dari pemerintah kota dalam hal ini walikota. Disamping itu juga perlu disiapkan pra kondisi yang diperlukan untuk penerapan inovasi tersebut, seperti adanya inisiator, fasilitator, dan motivator, ketersediaan infrastruktur penunjang dan lain-lain.

KONTAK PENGHUBUNG

PEMKO PANGKALPINANG

1. Nama : Drs. Edison Taher Jabatan : Kepala Dinas Pendidikan Alamat : Jl. Rasakunda – Bukit Intan No. Telp : 0717-421 163

Fax : - HP : -

2. Nama : Decky Sunarto Rasta Loho Jabatan : Staf ICT Dinas Pendidikan Alamat : Jl. Rasakunda – Bukit Intan No. Telp. : 0717 – 421163

HP. : 0811 717125 APEKSI

Nama : Teguh Ardhiwiratno

Jabatan : Staf Komunikasi dan Informasi Alamat : Rasuna Office Park III WO. 06-09 Komplek Rasuna Epicentrum Jl. H. R. Rasuna Said – Kuningan Jakarta 12960

No. Telp : 021-8370 4703, 9393 890 Fax : 021-8370 4733

HP. : 0818 131 433

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara keterbukaan diri dengan kesepian pada anak koso Subyek dalam penelitian ini adalah

penyesuaian sosial pada remaja low vision yang tinggal di asrama dengan.. yang tinggal

- Hasil analisa kebutuhan kredit dituangkan dalam Memorandum Analisa Kebutuhan Kredit sesuai ketentuan yang berlaku dan diajukan ke pejabat pemutus untuk mendapatkan putusan kredit.

Perhitungan penetapan indeks bias minyak atsiri simplisia daun salam koja

Intinya, kata Prijambodo, ketiga provinsi paling produktif dalam aktivitas sektor riil tersebut, harus mempersiapkan kebijakan di daerah masing-masing terhadap program KUR sehingga

Program Susu Untuk Anak Sekolah di Provinsi Jawa Barat bisa segera direalisasi karena GKSI memang telah siap dengan fasilitas pabrik dan bahan baku susu dari koperasi peternak sapi

Dankos Laboratories Tbk, Sebelum dan Sesudah Merger

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, Peraturan Pemerintah ini dirancang dan ditetapkan untuk mengatur tugas dan wewenang serta pelaksanaan otonomi perguruan tinggi di