• Tidak ada hasil yang ditemukan

presentasi RTRW

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "presentasi RTRW"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA TATA RUANG WILAYAH

RENCANA TATA RUANG WILAYAH

(RTRW)

(RTRW)

KOTA BANJARMASIN

KOTA BANJARMASIN

KOTA BANJARMASIN

KOTA BANJARMASIN

2013

2013 --2032

2032

(2)

APA ITU RTRW...?

APA ITU RTRW...?

Rencana Tata Ruang Wilayah kota

yang mengatur Rencana Struktur dan

Pola Ruang Wilayah Kota

(3)

DEFINISI :

Ruang : wadah yg meliputi ruang daratan, lautan dan

udara sebagai satu kesatuan wilayah tempat manusia dan mahluk hidup lain berkegiatan dan hidup.

Tata Ruang : wujud struktural dan pola pemanfaatan ruang baik direncanakan maupun tidak.

Penataan Ruang : Proses perencanaan tata ruang,

pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. • Penyelenggaraan Penataan ruang : kegiatan ygnmeliputi

Pengaturan, pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan penataan ruang

(4)

Struktur Ruang : Susunan Pusat-pusat Permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hirarkis memiliki hubungan fungsional

DEFINISI :

yang secara hirarkis memiliki hubungan fungsional

Pola Ruang : Distribusi perunukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya

(5)

LATAR BELAKANG

LATAR BELAKANG PENYUSUNAN RTRW

PENYUSUNAN RTRW

Amanat Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang

Penataan Ruang

Peningkatan Intensitas kegiatan

pemanfaatan ruang

(6)

ISU-ISU PERKOTAAN BANJARMASIN

1. TATA RUANG KOTA

• Struktur ruang kota belum terbentuk dengan baik. • Pertumbuhan kota dalam bentuk sprawl.

• Pemanfaatan ruang kota belum optimal. • Terbatasnya ruang-ruang publik

2. LINGKUNGAN

• Degradasi sungai-sungai dan kanal • Pencemaran air dan udara

• Kurangnya RTH

• Ketinggian air pasang cenderung meningkat • Isu perubahan iklim (climate change)

(7)

ISU-ISU PERKOTAAN BANJARMASIN

3

3. EKONOMI. EKONOMI

•• Menurunnya industri pengolahanMenurunnya industri pengolahan

•• Sektor informal yang belum tertataSektor informal yang belum tertata

•• Kepariwisataan belum berkembang secara optimalKepariwisataan belum berkembang secara optimal

•• DampakDampak perpindahanperpindahan PusatPusat PemerintahanPemerintahan KalselKalsel

•• Isu globalisasi dan pasar terbukaIsu globalisasi dan pasar terbuka

•• Persaingan ekonomi regionalPersaingan ekonomi regional

•• Relatif tingginya kemiskinan perkotaanRelatif tingginya kemiskinan perkotaan

4. SOSIAL BUDAYA 4. SOSIAL BUDAYA

•• Kepadatan penduduk yang relatif tinggiKepadatan penduduk yang relatif tinggi

•• Terjadinya proses urbanisasiTerjadinya proses urbanisasi

•• Banyaknya kawasanBanyaknya kawasan--kawasan kumuhkawasan kumuh

•• Bangunan /kawasan cagar budaya dan Bangunan /kawasan cagar budaya dan heritageheritagebelum terkelola dengan baikbelum terkelola dengan baik

(8)

Tujuan penataan ruang wilayah Kota Banjarmasin

adalah :

a. Terciptanya ruang wilayah kota yang menyediakan

TUJUAN PENATAAN RUANG

WILAYAH KOTA

(PermenPU No.17 Tahun 2009)

a. Terciptanya ruang wilayah kota yang menyediakan

kualitas kehidupan kota yang aman dan nyaman

b. Terwujudnya pelayanan prasarana dan sarana kota

yang berkualitas, dalam jumlah yang layak,

berkesinambungan dan dapat diakses oleh seluruh

warga kota.

(9)

TUJUAN PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA

(LANJUTAN)

TUJUAN PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA

(LANJUTAN)

c.

c. Terwujudnya

Terwujudnya pemanfaatan

pemanfaatan ruang

ruang wilayah

wilayah kota

kota yang

yang

memperhatikan

memperhatikan nilai

nilai kearifan

kearifan lokal

lokal..

d. Terwujudnya Kota Banjarmasin yang memiliki

tujuan-tujuan wisata dan optimalisasi Kota

tujuan-tujuan wisata dan optimalisasi Kota

Banjarmasin sebagai Kota Seribu Sungai.

e. Terwujudnya pemanfaatan kawasan budidaya Kota

Banjarmasin secara optimal dalam rangka

meningkatkan produktivitas dan nilai tambah

ekonomi perkotaan

(10)

1. Tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah

2. Rencana struktur ruang wilayah yang meliputi sistem perkotaan di wilayah terkait dengan kawasan perdesaan dan sistem jaringan prasarana wilayah 3. Rencana pola ruang wilayah yang meliputi kawasan lindung dan kawasan

budidaya kabupaten/kota. 4. Penetapan kawasan strategis

MUATAN RTRW

MUATAN RTRW Kota Banjarmasin

Kota Banjarmasin

4. Penetapan kawasan strategis

5. Arahan pemanfaatan ruang wilayah yang berisi indikasi program jangka menengah lima tahunan

6. Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota yang berisi arahan peraturan zonasi (provinsi) ketentuan umum peraturan zonasi (kabupaten/kota), ketentuan perizinan, ketentuan insentif dan disinsentif serta arahan sanksi.

(11)

KEBIJAKAN PENATAAN RUANG WILAYAH

KEBIJAKAN PENATAAN RUANG WILAYAH

KOTA BANJARMASIN

KOTA BANJARMASIN

Kebijakan dan penyediaan sarana dan prasarana perkotaan, yang memenuhi ketentuan dan standar yang berlaku sehingga terjadi rasa aman dan nyaman

Penataan kawasan permukiman yang aman dan nyaman

Penataan kawasan permukiman yang aman dan nyaman

Penataan dan pengembangan sistem pengelolaan Sumber Daya Air

Penataan sistem transportasi

Pengembangan nilai budaya lokal perencanaan ruang

(12)

KEBIJAKAN PENATAAN RUANG WILAYAH

KEBIJAKAN PENATAAN RUANG WILAYAH

KOTA BANJARMASIN

KOTA BANJARMASIN

Pengendalian pembangunan permukiman yang diaesuaikan dengan daya dukung kota

Peningkatan ruang terbuka hijau

Penyediaan prasarana dan sarana pendukung kegiatan

Penyediaan prasarana dan sarana pendukung kegiatan kepariwisataan

Penataan sungai-sungai yang ada

Pengembangan ekonomi melalui peningkatan sektor perdagangan dan jasa séta sektor lainnya

Pengembangan industri rumah tangga, sebagai pemicu ekonomi masyarakat

(13)

Kota Banjarmasin sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN).

Jalur Banjarmasin-Liang Anggang, Banjarmasin-Kapuas dan Banjarmasin-Marabahan akan direncanakan sebagai

Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 2008

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Nasional

dan Banjarmasin-Marabahan akan direncanakan sebagai jalan bebas hambatan (TOL).

Pelabuhan Trisakti sebagai Pelabuhan Internasional.

Kawasan Bajarmasin Raya sebagai kawasan andalan

dengan sektor unggulan pertanian, industri, perkebunan, perikanan dan pariwisata.

(14)

PUSAT KEGIATAN NASIONAL

Kawasan perkotaan yang berfungsi

untuk melayani kegiatan skala

provinsi atau beberapa kabupaten /

kota.

- industri pengolahan

- perdagangan dan jasa (keuangan)

- simpul transportasi

(15)

RENCANA STRUKTUR RUANG

WILAYAH KOTA :

Sistem pusat-pusat pelayanan kegiatan kota

- Pusat Pelayanan Kota (PPK)

- Sub Pusat Pelayanan Kota (SPK) - Pusat Lingkungan (PL)

- Pusat Lingkungan (PL)

Sistem jaringan prasarana wilayah kota

- sistem jaringan prasarana utama (transportasi darat, kereta api dan transportasi laut)

- sistem jaringan prasarana lainnya (energi/kelistrikan,

telekomunikasi, penyediaan air minum, pengelolaan air limbah, persampahan, drainase, jaringan jalan)

(16)
(17)

• Peta Jaringan Jalan dan Sungai (sistem Transportasi)

(18)
(19)
(20)
(21)

RENCANA

RENCANA POLA

POLA RUANG

RUANG WILAYAH KOTA

WILAYAH KOTA

KAWASAN LINDUNG

Yaitu

wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama

melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup

sumber daya alam dan sumber daya buatan.

melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup

sumber daya alam dan sumber daya buatan.

KAWASAN BUDIDAYA

Adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama

untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi

sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber

(22)

KAWASAN LINDUNG

KAWASAN LINDUNG

Terdiri dari :

1. Kawasan hutan lindung

2. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya (kawasan bergambut dan kawasan resapan air) 3. Kawasan perlindungan setempat (sempadan pantai,

sempadan sungai, kawasan sekitar danau atau waduk, sempadan sungai, kawasan sekitar danau atau waduk, kawasan sekitar mata air)

4. Ruang terbuka hijau (taman RT, taman RW, taman kota dan permakaman; kawasan suaka alam dan cagar budaya)

5. Kawasan rawan bencana alam (kawasan rawan tanah longsor, kawasan rawan gelombang pasang dan kawasan rawan

banjir)

(23)

KAWASAN BUDIDAYA

KAWASAN BUDIDAYA

Diantaranya Terdiri dari :

1. Kawasan peruntukan hutan produksi;

2. Kawasan peruntukan pertanian, (pertanian lahan basah, pertanian lahan kering, dan hortikultura);

3. kawasan peruntukan perkebunan;

4. Kawasan peruntukan perikanan (perikanan tangkap, kawasan 4. Kawasan peruntukan perikanan (perikanan tangkap, kawasan

budi daya perikanan, dan kawasan pengolahan ikan;)

5. kawasan peruntukan pariwisata, ( semua jenis wisata alam, wisata budaya, wisata buatan/taman rekreasi, dan wisata lainnya);

6. kawasan peruntukan permukiman, (permukiman perdesaan dan permukiman perkotaan);

(24)

PETA POLA RUANG RTRW 2013

(25)

PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS KOTA

(KSK)

KAWASAN STRATEGIS

Kawasan strategis kota merupakan bagian wilayah kota yang penataan ruangnya diprioritaskan, karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kota di bidang ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan.

Kawasan strategis kota berfungsi :

a. mengembangkan, melestarikan, melindungi, dan/atau mengkoordinasikan a. mengembangkan, melestarikan, melindungi, dan/atau mengkoordinasikan

keterpaduan pembangunan nilai strategis kawasan yang bersangkutan dalam mendukung penataan ruang wilayah kota;

b. sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup dalam wilayah kota yang dinilai mempunyai pengaruh sangat penting terhadap wilayah kota

bersangkutan;

c. sebagai pertimbangan dalam penyusunan indikasi program utama RTRW kota; dan

(26)

PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS KOTA

(KSK)

KAWASAN STRATEGIS EKONOMI

• Kawasan Pelabuhan Trisakti • Kawasan Terminal B – KM.6

• Kawasan Perdagangan dan Jasa (Jalan Lambung Mangkurat, • Kawasan Perdagangan dan Jasa (Jalan Lambung Mangkurat,

Sudimampir dan Sekitarnya, Pasar Baru, Pasar Lima dan sekitarnya)

• Kawasan Perdagangan dan Jasa (Mitra Plasa, Sentra Antasari dan Sekitarnya)

• Kawasan Perdagangan dan Jasa (Duta Mall dan Sekitarnya)

(27)

PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS

KOTA (KSK)

KAWASAN STRATEGIS SOSIAL BUDAYA

Kawasan Kuin Utara (Masjid Sultan Suriansyah,

Makam Sultan Suriansyah, Pasar Terapung)

(28)

PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS

KOTA (KSK)

KAWASAN STRATEGIS LINGKUNGAN

Bantaran / Sungai Martapura, Alalak, Barito

Daerah Resapan Air, Jalan Zafri Zamzam

(29)

• Peta Kawasan Strategis

(30)

ARAHAN

ARAHAN PEMANFAATAN

PEMANFAATAN RUANG

RUANG

Perwujudan rencana struktur wilayah kota

:

• perwujudan pusat pelayanan kegiatan kota; • perwujudan sistem jaringan prasarana kota,

Perwujudan rencana pola ruang wilayah kota:

• perwujudan kawasan lindung; • perwujudan kawasan budi daya.

(31)

KETENTUAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN

RUANG WILAYAH PROVINSI / KABUPATEN/KOTA

Ketentuan yang diperuntukkan sebagai alat penertiban penataan ruang, yang meliputi:

a) Arahan peraturan zonasi (sistem provinsi); ketentuan umum peraturan zonasi (RTRW kabupaten/kota),

b) ketentuan perizinan,

c) ketentuan pemberian insentif dan disinsentif,

d) serta arahan pengenaan sanksi dalam rangka perwujudan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota.

(32)

CONTOH KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI

PADA WILAYAH KABUPATEN/KOTA

(33)

KETENTUAN

KETENTUAN PERIZINAN

PERIZINAN

1. Ketentuan perizinan adalah ketentuan yang diberikan untuk kegiatan pemanfaatan ruang;

2. Ketentuan perizinan berfungsi sebagai:

• alat pengendali dalam penggunaan lahan untuk mencapai kesesuaian pemanfaatan ruang; dan

• rujukan dalam membangun.

3. Ketentuan perizinan disusun berdasarkan:

• ketentuan umum peraturan zonasi yang sudah ditetapkan; dan

• ketentuan teknis berdasarkanperaturan perundang-undangan sektor terkait • ketentuan teknis berdasarkanperaturan perundang-undangan sektor terkait

lainnya.

4. Mekanisme perizinan terkait pemanfaatan ruang yang menjadi wewenang

pemerintah provinsi kabupaten mencakup pengaturan keterlibatan masing-masing instansi perangkat daerah terkait dalam setiap perizinan yang diterbitkan;

5. Ketentuan teknis prosedural dalam pengajuan izin pemanfaatan ruang maupun forum pengambilan keputusan atas izin yang akan dikeluarkan, yang akan menjadi dasar pengembangan standar operasional prosedur (SOP) perizinan; dan

6. Ketentuan pengambilan keputusan apabila dalam dokumen RTRW

provinsi/kabupaten belum memberikan ketentuan yang cukup tentang perizinan yang dimohonkan oleh masyarakat, individual maupun organisasi.

(34)

KETENTUAN PEMBERIAN INSENTIF - DISINSENTIF

Bentuk

Bentuk insentifinsentif padapada masyarakat masyarakat ::

1. Pengenaan pajak yang tinggi

2. Pembatasan penyediaan infrastruktur

Bentuk disinsentif

Bentuk disinsentif PemerintahPemerintah kepadakepada Masy

Masyarakatarakat ::

1. Keringanan pajak

2. Pemberian kompensasi

3. Imbalan 2. Pembatasan penyediaan infrastruktur 3. Pengenaan Kompensasi 4. Penalti 3. Imbalan 4. Sewa ruang 5. Urun saham 6. Penyediaan infrastruktur 7. Kemudahan prosedur perizinan, dan atau

(35)

ARAHAN PENGENAAN SANKSI

Cakupan Arahan Sanksi terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang berdasarkan UUPR No 26/2007

(36)

UNDANG-UNDANG 26 TAHUN 2007

TENTANG PENATAAN RUANG

Pasal 29

(1) Ruang terbuka hijau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 huruf a terdiri dari ruang terbuka hijau publik dan

ruang terbuka hijau privat. ruang terbuka hijau privat.

(2) Proporsi ruang terbuka hijau pada wilayah kota paling sedikit 30 (tiga puluh) persen dari luas wilayah kota. (3) Proporsi ruang terbuka hijau publik pada wilayah kota

paling sedikit 20 (dua puluh) persen dari luas wilayah kota.

(37)

Ruang Terbuka Hijau Publik (20%) Kota Banjarmasin

RTH Pertanian

•Pertanian Berkelanjutan Sungai Lulut seluas 5 ha •Pertanian Berkelanjutan Basirih Selatan seluas 320 ha

RTH Pertamanan RTH Pemakaman & RTH Lainnya

•RTH pemakaman seluas 62,64 ha

•RTH Sungai Lulut seluas 22 ha,

•Taman Kamboja seluas 2 ha, •RTH Resapan Air: Mantuil RTH Taman

•RTH di kecamatan

Banjarmasin Timur seluas 0,65 ha

•RTH di kecamatan

Banjarmasin Barat seluas •RTH Resapan Air: Mantuil 44,47 ha, Kelayan Timur 111,89 ha, Tanjung Pagar 98,23 ha, dan Pemurus Dalam seluas 15,33 ha,

•Rencana Hutan Kota; Basirih 3 ha, Banua Anyar 1 ha; Teluk Mendung 15 ha, Stadiun Lambung Mangkurat 2 ha •Kawasan Cagar Budaya : Kawasan Sei Jingah dan Kawasan Kuin 5,64

RTH Jalur Hijau •RTH sempadan sungai seluas 1,25 ha

Banjarmasin Barat seluas 0,09 ha

•RTH di kecamatan

Banjarmasin Tengah seluas 6,47 ha

•RTH di kecamatan

Banjarmasin Utara seluas 691,79 ha

•RTH di kecamatan Banjarmasin Selatan seluas 914,22 ha

(38)
(39)

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penelitian itu disatukan dengan kata lain sehingga

Qawlan layyina ini adalah etika komunikasi yang diimbangi dengan sikap dan perilaku yang baik, lemah lembut, tanpa emosi dan caci maki, atau dalam bahasa

Perancangan sistem aplikasi SPMB berbasis SMS Gateway dan WAP ini, maka dapat memudahkan penyampaian informasi hasil kelulusan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru

Kalau Tuhan sendiri yang mengatakan bahwa ahli Taurat dan orang Farisi penuh kemunafikan, maka itu tidak perlu disang- sikan oleh siapapun karena Tuhan adalah pribadi yang

Kami akan mempertimbangkan hal apa saja yang terlibat dalam mendengarkan, membahas hambatan untuk mendengarkan secara efektif dan cara menguranginya,

Jumlah data dan threshold memiliki hubungan linier yaitu semakin besar jumlah data yang diuji, maka akan semakin sedikit fitur optimal yang diperoleh begitu pula

Dari data tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa dengan dana yang cukup, penyerapan dana yang tinggi, terdapat transmisi komunikasi, terdapat komunikasi yang

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental,