• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN SUKSES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH KEWIRAUSAHAAN SUKSES"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN SUKSES

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

Di antara makhluk hidup yang di ciptakan Tuhan Yang Maha Esa, manusia merupakan

makhluk yang paling sempurna. Manusia membutuhkan pekerjaan agar memperoleh

penghasilan untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Di antara manusia tersebut ada

beberapa orang yang mendapat kesempatan dan mampu menciptakan lapangan kerja sendiri

bahkan dapat membuka lapangan kerja untuk orang lain.

Terjadinya kegagalan pada model pembangunan pada masa lalu, menyadarkan akan

perlunya reorientasi baru dalam pembangunan, yaitu pendekatan pembangunan yang

memperhatikan lingkungan dan pembangunan yang berwajah manusiawi. Pendekatan

tersebut menempatkan manusia sebagai factor kunci yang memainkan peran penting dalam

segala segi. Proses pembangunan hendaknya sebagai suatu proses yang populis, konsentrasi

pembangunan lebih pada ekonomi kerakyatan, dengan mengedepankan fasilitas

pembangunan pada usaha rakyat kecil.

Bertolak dari model pembangunan yang Humanize tersebut maka dibutuhkan

program-program pembangunan yang memberikan prioritas pada upaya memberdayakan

masyarakat. Dalam konteks

Good Governance

ada tiga pilar yang harus menopang jalannya

proses pembangunan, yaitu masyarakat sipil, pemerintah dan swasta. Oleh karena itu SDM/

masyarakat menjadi pilar utama yang harus diberdayakan sejak awal.

Dalam pembangunan perekonomian rakyat untuk memberdayakan rakyat hendaklah

disertai transformasi secara seimbang, baik itu transformasi ekonomi, social, budaya maupun

politik. Sehingga akan terjadi keseimbangan antara kekuatan ekonomi, budaya, social dan

budaya.

Dengan adanya pemberdayaan, masyarakat dapat menjalankan pembangunan dengan

diberikan hak untuk mengelola sumber daya yang ada. Masyarakat miskin diberikan

kesempatan untuk merencanakan dan melaksanakan pogram pembangunan yang telah

mereka tentukan. Dengan demikian masyarakat diberi kekuasaan untuk mengelola dana

sendiri, baik yang berasal dai pemerintah maupun pihak lain.

(2)

Dalam rangka pemerataan hasil-hasil pembangunan perlu lebih di tingkatkan dan

diperluas usaha-usaha untuk memperbaiki penghasilan kelompok masyarakat yang

mempunyai mata pencaharian rendah, seperti buruh tani, pedagang kecil, petani menggarap

yang tidak memiliki lahan peternak kecil, nelayan, ataupun pengrajin.

Pengusaha golongan ekonomi lemah termasuk pengusaha informal dan tradisional

perlu ditingkatkan dan dibina untuk meningkatkan kemampuan usaha dan pemasaran dalam

rangka mengembangkan kewirausahaan, antara lain melalui pendidikan dan latihan serta

penyuluhan dan bimbingan, dengan mengikut sertakan pengusaha besar dan menengah.

Dan kini pemerintah telah mengeluarkan kebijakan melalui penyediaan yang

memadai untuk berbagai kemudahan dan bantuan seperti, kredit dan permodalan, tempat

berusaha bimbingan teknologi cepat, dsb. Olehkarena itu, kini para masyarakat hanya saja

perlu pengembangan usahanya, bagaimana cara pengelolaan barang-barang yang akan dibuat

menjadi produk jual dan produknya itu dapat menarik hati konsumen.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang di atas, maka masalah yang akan di bahas dalam makalah ini yaitu :

1. Apa yang dimaksud dengan pengelolaan kewirausahaan?

2. Bagaimana ciri dan watak dalam kewirausahaan?

3. Bagaimana faktor-faktor motivasi dalam kewirausahaan?

4. Bagaimanakah tahap-tahap dan proese dalam kewirausahaan?

5. Apa langkah-langkah dalam pengembangan usaha?

C. TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan rumusan masalah yang tersebut di atas, maka tujuan penulisan makalah ini

yaitu:

1. Untuk menjelaskan pengertian pengelolaan dan kewirausahaan.

2. Untuk mengidentifikasikan ciri dan watak dalam kewirausahaan.

3. Untuk mengidentifikasikan faktor-faktor motivasi dalam berwirausaha.

4. Untuk menjelaskan dan mengidentifikasikan tahap-tahap dan proses dalam berwirausaha.

5. Menjelaskan langkah-langkah dalam pengembangan usaha.

(3)

Bagi Pribadi

Meningkatkan pengetahuan dan wawasan akan ciri dan watak berwirausaha. Selain

itu juga, wawasan akan berwirausaha semakin jelas dan dapat meningkatkan motivasi dalam

berwirausaha.

Bagi Masyarakat Pembaca

1.

Meningkatkan pengetahuan dan wawasan akan kewirausahaan beserta proses-prosesnya.

2.

Menumbuhkan dan meningkatkan motivasi untuk mulai dan terus berwirausaha.

(4)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kewirausahaan

Istilah wirausaha diperkenalkan oleh Prof. Dr. Suparman Sumahamijaya pada

tahun 1975 dengan menjabarkan dalam istilah aslinya yaitu

entrepreneur

, dalam arti mereka

yang memulai usaha baru., menanggung segala resiko, dan mendapatkan keuntungan.

Kata “Wirausaha” merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris

entrepreneur,

yang artinya adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk melihat dan menilai

kesempatan peluang bisnis. J. B. Say menggambarkan pengusaha sebagai orang yang mampu

memindahkan sumber-sumber ekonomi dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat

produktivitas tinggi karena mampu menghasilkan produk yang lebih banyak.

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Menurut dari segi etimologi (asal

usul kata ). Wira, artinya pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, gagah berani, berjiwa

besar, dan berwatak agung. Usaha, artinya perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi,

wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Wirausaha dapat

mengumpulkan sumber daya yang di butuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya,

dan mengambil tindakan yang tepat guna untuk memastikan keberhasilan usahanya.

Wirausaha ini bukan faktor keturunan atau bakat, tetapi sesuatu yang dapat dipelajari dan

dikembangkan.

Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha, yang dimana dapat

membantu para wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan barang-barang yang

akan dijadikan produk yang akan dijual. Dalam proses pengembangan usaha ini

diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang soft skill yang artinya adanya ketekunan

berani mengambil resiko, terampil, tidak mudah putus asa, mempunyai kemauan terus

belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada konsumen, bersikap ramah terhadap

konsumen, sabar, pandai mengelola dan berdo’a. karena semua usaha dan rencana tidak akan

berhasil tanpa adanya ridho dari Tuhan Yang Maha Esa.

Untuk memulai usahanya, dimana para wirausahawan harus memiliki strategi

pemasaran. Meskipun dalam mengembangkan usahanya hanya mempunyai modal terbatas.

(5)

B. Ciri dan Watak dalam Kewirausahaan

Ciri dan watak kewirausahaan

No

Ciri

Watak

1

Percaya diri

Keyakinan,

ketidaktergantungan,individualistis, dan

optimisme

2

Berorientasi

pada tugas dan

hasil

Kebutuhan untuk berprestasi,

berorientasi laba, ketekunan dan

ketabahan, tekad kerja keras,

mempunyai dorongan kuat, energetik

dan inisiatif

3

Pengambilan

resiko

Kemampuan untuk mengambil resiko

yang wajar dan suka tantangan

4 Kepemimpinan

Perilaku sebagai pemimpin, bergaul

dengan orang lain, menanggapi

saran-saran dan kritik

5

Keorisinilan

Inovatif dan kreatif serta fleksibel

6

Berorientasi ke

masa depan

Pandanga ke depan, perspektif

Dalam konteks bisnis, seorang entrepreneur membuka usaha baru (new ventures) yang

menyebabkan munculnya produk baru arau ide tentang penyelenggaraan jasa-jasa.

Karakteristik tipikal entrepreneur (Schermerhorn Jr, 1999) :

1. Lokus pengendalian internal

2. Tingkat energi tinggi

3. Kebutuhan tinggi akan prestasi

4. Toleransi terhadap ambiguitas

(6)

5. Kepercayaan diri

6. Berorientasi pada action

Karakteristik Wirausahawan (Masykur W) :

1. Keinginan untuk berprestasi

2. Keinginan untuk bertanggung jawab

3. Preferensi kepada resiko menengah

4. Persepsi kepada kemungkian berhasil

5. Rangsangan untuk umpan balik

6. Aktivitas Energik

7. Orientasi ke masa depan

8. Ketrampilan dalam pengorganisasian

9. Sikap terhadap uang

(7)

Wirausahawan yang berhasil mempunyai standar prestasi (n Ach) tinggi. Potensi

kewirausahaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut : (Masykur, Winardi)

1. Kemampuan inovatif

2. Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)

3. Keinginan untuk berprestasi

4. Kemampuan perencanaan realistis

5. Kepemimpinan berorientasi pada tujuan

6. Obyektivitas

7. Tanggung jawab pribadi

8. Kemampuan beradaptasi (Flexibility)

9. Kemampuan sebagai pengorganisator dan administrator

10. Tingkat komitmen tinggi (survival)

Jenis Kewirausahaan (Williamson, 1961)

Innovating Entrepreneurship Bereksperimentasi secara agresif, trampil

mempraktekkan transformasi-transformasi atraktif

Imitative Entrepreneurship Meniru inovasi yang berhasil dari para Innovating

Entrepreneur

Fabian Entrepreneurship Sikap yang teramat berhati-hati dan sikap skeptikal tetapi

yang segera melaksanakan peniruan-peniruan menjadi jelas sekali, apabila mereka

tidak melakukan hal tersebut, mereka akan kehilangan posisi relatif pada industri yang

bersangkutan.

(8)

Drone Entrepreneurship Drone = malas. Penolakan untuk memanfaatkan

peluang-peluang untuk melaksanakan perubahan-perubahan dalam rumus produksi sekalipun

hal tersbut akan mengakibatkan mereka merugi diandingkan dengan produsen lain.

Di banyak negara berkembang masih terdapat jenis entrepreneurship yang lain yang

disebut sebagai Parasitic Entrepreneurship, dalam konteks ilmu ekonomi disebut sebagai

Rent-seekers (pemburu rente). (Winardi, 1977)

C. Faktor-Faktor Motivasi dalam Kewirausahaan

Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana

langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan

oleh pengusaha tersebut

Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak

hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang

sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.

Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang

lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan,

serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas

usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.

Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang

pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.

Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di

situ dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu

kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu

mendorongnya untuk bekerja kerjas merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak

ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.

Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya, baik sekarang

maupun yang akan datang. Tanggungjawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi

material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.

(9)

Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan

harus ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban

untuk segera ditepati dana direalisasikan.

Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik

yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan

baik yang perlu dlijalankan, antara lain kepada : para pelanggan, pemerintah,

pemasok, serta masyarakat luas.

Dari analisis pengalaman di lapangan, ciri-ciri wirausaha yang pokok untuk dapat berhasil

dapat dirangkum dalam tiga sikap, yaitu :

Jujur, dalam arti berani untuk mengemukakan kondisi sebenarnya dari usaha yang

dijalankan, dan mau melaksanakan kegiatan usahanya sesuai dengan kemampuannya.

Hal ini diperlukan karena dengan sikap tersebut cenderung akan membuat pembeli

mempunyai kepercayaan yang tinggi kepada pengusaha sehingga mau dengan rela

untuk menjadi pelanggan dalam jangka waktu panjang ke depan

Mempunyai tujuan jangka panjang, dalam arti mempunyai gambaran yang jelas

mengenai perkembangan akhir dari usaha yang dilaksanakan. Hal ini untuk dapat

memberikan motivasi yang besar kepada pelaku wirausaha untuk dapat melakukan

kerja walaupun pada saat yang bersamaan hasil yang diharapkan masih juga belum

dapat diperoleh.

Selalu taat berdoa, yang merupakan penyerahan diri kepada Tuhan untuk meminta

apa yang diinginkan dan menerima apapun hasil yang diperoleh. Dalam bahasa lain,

dapat dikemukakan bahwa ”manusia yang berusaha, tetapi Tuhan-lah yang

menentukan !” dengan demikian berdoa merupakan salah satu terapi bagi

pemeliharaan usaha untuk mencapai cita-cita.

(10)

Kompetensi perlu dimiliki oleh wirausahawan seperti halnya profesi lain dalam kehidupan,

kompetensi ini mendukungnya ke arah kesuksesan. Dan & Bradstreet business Credit Service

(1993 : 1) mengemukakan 10 kompetensi yang harus dimiliki, yaitu :

1.

knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan. Dengan

kata lain, seorang wirausahawan harus mengetahui segala sesuatu yang ada

hubungannya dengan usaha atau bisnis yang akan dilakukan.

2.

knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan

bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasi dan mengenalikan

perusahaan, termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan,

dan membukukan kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui manajemen bisnis berarti

memahami kiat, cara, proses dan pengelolaan semua sumberdaya perusahaan secara

efektif dan efisien.

3.

having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha

yang dilakukannya. Dia harus bersikap seperti pedagang, industriawan, pengusaha,

eksekutif yang sunggung-sungguh dan tidak setengah hati.

4.

having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya

bentuk materi tetapi juga rohani. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal

utama dalam usaha. Oleh karena itu, harus cukup waktu, cukup uang, cukup tenaga,

tempat dan mental.

5.

managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan / mengelola keuangan,

secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakannnya secara tepat,

dan mengendalikannya secara akurat.

6.

managing time efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin.

Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya.

7.

managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan /

memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.

(11)

8.

statisfying customer by providing high quality product, yaitu memberi kepuasan

kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu,

bermanfaat dan memuaskan.

9.

knowing Hozu to Compete, yaitu mengetahui strategi / cara bersaing. Wirausaha

harus dapat mengungkap kekuatan (strength), kelemahan (weaks), peluang

(opportunity), dan ancaman (threat), dirinya dan pesaing. Dia harus menggunakan

analisis SWOT sebaik terhadap dirinya dan terhadap pesaing.

10.

copying with regulation and paper work, yaitu membuat aturan / pedoman yang

jelas tersurat, tidak tersirat. (Triton, 2007 :137 – 139)

Delapan anak tangga menuju puncak karir berwirausaha (Alma, 106 – 109), terdiri atas :

1. mau kerja keras (capacity for hard work)

2. bekerjasama dengan orang lain (getting things done with and through people)

3. penampilan yang baik (good appearance)

4. yakin (self confidence)

5. pandai membuat keputusan (making sound decision)

6. mau menambah ilmu pengetahuan (college education)

7. ambisi untuk maju (ambition drive)

8. pandai berkomunikasi (ability to communicate)

D. Tahap-Tahap dan Proses dalam Kewirausahaan

Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha :

1. Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha

mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang

usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau

(12)

melakukan franchising. Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di

bidang pertanian, industri / manufaktur / produksi atau jasa.

2. Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap "jalan", tahap ini seorang

wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup

aspek-aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang

meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan

melakukan evaluasi.

3. Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah

dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai

dengan kondisi yang dihadapi

4. Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau

mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah

satu pilihan yang mungkin diambil.

Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996 : 3), proses kewirausahaan diawali

dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal

dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan

lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk locus of control, kreativitas, keinovasian,

implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausaha yang

besar. Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu, seperti

locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang

berasal dari lingkungan yang mempengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang.

Oleh karena itu, inovasi berkembangan menajdi kewirausahaan melalui proses yang

dipengrauhi lingkungan, organisasi dan keluarga (Suryana, 2001 : 34).

Secara ringkas, model proses kewirausahaan mencakup tahap-tahap berikut (Alma, 2007 : 10

– 12) :

1. proses inovasi

2. proses pemicu

(13)

3. proses pelaksanaan

4. proses pertumbuhan

Berdasarkan analisis pustaka terkait kewirausahaan, diketahui bahwa aspek-aspek yang

perlu diperhatikan dalam melakukan wirausaha adalah :

mencari peluang usaha baru : lama usaha dilakukan, dan jenis usaha yang pernah

dilakukan

pembiayaan : pendanaan – jumlah dan sumber-sumber dana

SDM : tenaga kerja yang dipergunakan

kepemilikan : peran-peran dalam pelaksanaan usaha

organisasi : pembagian kerja diantara tenaga kerja yang dimiliki

kepemimpinan : kejujuran, agama, tujuan jangka panjang, proses manajerial (POAC)

Pemasaran : lokasi dan tempat usaha

E. Langkah-Langkah Yang Dilakukan Dalam Pengembangan Usaha, sebagai berikut;

Pertama kalinya adalah jeli melihat pasar.

Dalam hal ini, kebanyakan konsumen lebih memilih dan membeli produk yang tengah

tren meskipun dalam kualitas produknya nomor 2 daripada kualitas produk nomor 1 tapi

produknya ketinggalan jaman (dalam bidang garmen/usaha pakaian). Seandainya dalam

bidang makanan, konsumen lebih membeli produk yang mempunyai kualitas, mutu, dan

bergizi serta rasa yang enak.

Langkah kedua adalah menjalin komunikasi dengan orang lain

Maksudnya agar tidak ketinggalan informasi diperlukan mata-mata dalam

menjalankan usaha, tentunya mata-mata dalam ati positif yaitu orang yang bertugas

mengumpulkan informasi untuk mendukung kemajuan usahanya. Memperluas jaringan

komunikasi sangatlah penting selain mempermudah mendapatkan informasi juga dapat

memperluas daerah pemasaran.

(14)

Langkah ketiga yakni, berani berinvestasi

Sebagai pemula dalam usaha dengan dana/modal yang terbatas, diharapkan untuk

berani menjual asset sendiri yang dapat menghasilkan uang untuk berinvestasi ataupun

berusaha mengkredit uang dengan orang lain dengan syarat harus adanya

pertanggungjawaban untuk melunasinya.

Langkah keempat adalah focus dalam usahanya

Kelemahan dari para wirausahawan selama ini adalah tidak mampu mengelola

kesuksesan yang telah dicapai dengan melakukan tindakan yang tidak terkendali. Sebagai

contoh, beberapa pengusaha garmen tergiur keuntungan sesaat dari bisnis valas saat krisis

moneter 1998, akhirnya mereka mencoba berbisnis valas sedangkan bisnis garmennya

terbengkalai. Sementara bisnis valasnya merugi akibat ketiadaan pengalaman bisnis financial,

maka pengusaha tersebut gulung tikar.

Langkah kelima adalah promosi

Dengan adanya promosi, masyarakat dapat mengenal produk yang ditawarkan.

Sehingga konsumen dapat tertarik membeli produk yang telah dibuat. Para wirausahawan

dapat mengambil alternatifnya yakni, dengan mengikuti bazaar, karena bazaar adalah sarana

promosi yang murah dan dapat dijadikan momen untuk mengambil keuntungan. Setelah itu

baru mempersiapkan brosur ataupun spanduk.

Untuk langkah keenam adalah pemasaran yang dilakukan para wirausahawan

Dapat memilih tempat yang strategis. Dan dalam hal memproduksi barang dan

penamaan tempat (toko) perlu adanya keunikan. Karena dengan keunikan suatu barang, maka

kemungkinan banyak konsumen yang mencari, dan semakin besar peluang untuk

mendapatkan keuntungan besar, dalam hal ini juga dapat memberikan nilai tambah didalam

penjualan produk atapun memberikan nilai diskon apabila pembelian banyak.

Langkah Ketujuh adalah Pertimbangkan untuk mengembangkan bisnis

Yakni dengan jalan Waralabalisensi atau peluang bisnis ataupun distribusi wholesale.

Strategi Untuk Mendapatkan Keuntungan Besar

Seringkali para pemilik bisnis berpikir bahwa untuk meningkatkan profit/keuntungan

maka mereka harus menaikkan jumlah pelanggan mereka dan omset mereka / total

(15)

pendapatan kotor mereka. Anggapan ini adalah salah, karena profit, omset dan pelanggan

sebenarnya adalah hasil akhir yang tidak dapat diubah bila wirausahawan tidak mengubah

strategi tersebut.

Adapun strategi yang harus di ubah yaitu:

Calon Pelanggan x Tingkat Konversi = Jumlah Pelanggan

Jumlah Pelanggan x Jumlah Transaksi x Rata-rata Belanja = Omset

Omset x Margin = Keuntungan ( Profit)

Dalam berbisnis para wirausahawan hanya dapat mempengaruhi : calon pelanggan, tingkat

konversi, jumlah transaksi, rata-rata belanja, dan margin

1. Calon Pelanggan

Adalah setiap orang yang telah mampir ke toko, tapi belum membeli, mereka juga

orang-orang yang telah menelepon ke toko dan meminta penjelasan tenteng produk tsb atau

merespon email yang di buat untuk promosi tapi mereka belum membeli.

2. Tingkat Konversi

Adalah persentase calon pelanggan yang akhirnya membeli produk. Sebagai contoh,

bila saat ini datang 10 orang ke toko anda, kemudian 3 orang membeli, maka tingkat

konversinya adalah 30%.

3. Jumlah Transaksi

Adalah berapa banyak pelanggan yang sama, untuk kembali ke toko dengan membeli

produk tersebut.

4. Rata-rata belanja

Adalah besarnya uang yang dibelanjakan dalam 1 kali transaksi. Contohnya, bila saat

ini rata-rata pelanggan anda menghabiskan 50.000 rupiah untuk berbelanja di toko anda,

maka anda dapat melakukan upaya agar mereka mau membelanjakan uangnya lebih banyak

lagi di toko anda dalam 1 kali transaksi.

5. Margin

Adalah persentase keuntungan dari produk tersebut. Sebagai contoh, bila anda

dapat menerapkan strategi-strategi yang tepat untuk menaikkan 10 % saja kinerja anda

(16)

dimasing-masing langkah, maka diakhir periode anda dapat meningkatkan hingga 61 %

keuntungan anda.

Pada hakekatnya dalam dunia wirausaha para wirausahawan harus berani terjun dalam

mengembangkan usahanya hingga titik kesuksesan dan pada intinya banyak cara untuk

mencapai kesempurnaan dalam dunia bismis namun semua dapat dicapai jika kita

bersungguh-sungguh untuk mengembangkan bisnis yang kita punya. Dan kami berharap agar

pembelajaran ini kita bisa mengambil pelajaran dalam dunia bisnis yang ingin kita jalankan.

Dan semua pengorbanan yang kita keluarkan untuk mengembangkan usaha kita harus

didukung juga rasa percaya diri agar mampu bersaing di dunia bisnis yang kita dalami.

Lampiran

Asep Dan Budidaya Kelinci di Lembang

Seorang wirausahawan bernama Asep Sutisna, lahir di Bandung 12 Juni 1992.

Mendirikan sebuah wirausaha kecil-kecilan. Dari pertama dia bekerja dengan usahanya di

bidang pekerja pabrik obat, lalu dia berpindah profesi sebagi juru foto. Disuatu hari, anaknya

meminta kepadanya untuk minta dibelikan 5 ekor kelinci, karena melihat teman-temannya

memilki kelinci dan setelah itukelinci tersebut dipelihara oleh anaknya. Kemudian setelah itu

kedua anaknya bosan terhadap kelinci-kelinci itu. Pada akhirnya, Asep menjual kelima

kelinci tersebut dan hasil penjualannya tersebut laku. Tetapi dengan menjual kelinci itu

adalah pekerja sampingan, sedangakan dia masih berprofesi sebagai juru foto.

Pada saat itu, istrinya menyuruhnya untuk menjual kelinci lagi karena banyak warga

yang memesan pada keluaraga Asep, akhirnya dia membeli kelinci lagi sebanyak mungkin,

dan laku. Kemudian Asep menjual kelinci lebih banyak lagi,tapi pada akhirnya kelinci-kelinci

tersebut banyak terkena serangan

scabies

dan

karena dulu dia belum tahu benar tentang

ternak kelinci, maka dia sedikt bangkrut. Kemudian dia ikut kerja sebagai ternak sapi oleh

pengusaha jepang, semakin lama, semakin dia tahu tentang berternak dan tau tentang obat

yang dapat menyebuhkan kelinci, akhirnya dia meneruskan kembali usahanya sebagai

peternak kelinci. Dan setelah itu, dia berhasil dan kini dia

menjadi pengusaha besar, dan dia memproduksikan dan memasarkan olahan daging kelinci

berupa sate

kelinci ataupun yang lainnya.

Selain itu, Asep ingin sekali mendirikan usaha kecil terpadu, mulai dari, peternakan,

pembibitan, industri produk pengolahan, pengolahan kulit, serta restoran. Dengan ini, Asep

(17)

telah mendirikan beberpa lapangan pekerjaan yang dapat mengurangi pengengguran yang

terjadi.

BAB III

KESIMPULAN

Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha, yang dimana dapat

membantu para wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan barang-barang yang

akan dijadikan produk yang akan dijual. Dalam proses pengembangan usaha ini

(18)

diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang soft skill yang artinya adanya ketekunan

berani mengambil resiko, terampil, tidak mudah putus asa, mempunyai kemauan terus

belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada konsumen, bersikap ramah terhadap

konsumen, sabar, pandai mengelola dan berdoa. karena semua usaha dan rencana tidak akan

berhasil tanpa adanya rhido dari Tuhan Yang Maha Esa.

DAFTAR PUSTAKA

http://ivansibarani.blogspot.com/2012/03/makalah-wirausaha-sukses.html

http://adesyams.blogspot.com/2009/06/ciri-dan-watak-wirausaha.html

(19)
(20)

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

KATA PENGANTAR

Kita dan setiap orang masing-masing pasti ingin mendapatkan pekerjaan yang layak, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja saat ini sangat terbatas dan tidak berbanding lurus dengan lulusan lembaga pendidikan baik dasar. Oleh sebab itu semua pihak harus terus berpikir dan mewujudkan karya nyata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan kerja dengan lulusan institusi pendidikan.Di era global sekarang ini keadaan ekonomi di Indonesia memang sangat memprihatinkan, namun kita tidak boleh menyerah pada keadaan sekarang ini yang serba sulit kita harus berusaha,kreatif,inovatif dan berani mengambil suatu keputusan serta resiko untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.kita tidak harus bergantung pada orang lain.Untuk mendapatkan suatu pekerjaan kita harus berusaha semaksimal mungkin. Dengan kita berwira usaha kita bisa belajar mandiri dan bisa memaknai arti penting kehidupan secara tidak langsung kita sudah membantu banyak orang. Bisnis adalah sebuah pembelajaran, dimana dibutuhkan analisa yang sangat dalam tentang prospek dan kelayakan dalam usaha itu. Oleh karena itu, bisnis itu harus dimulai sejak dini sehingga kita memiliki banyak waktu untuk dapat berpikir dan mengolah otak demi kesuksesan usaha tersebut.

(21)

DAFTAR ISI

1. Kata Pengantar Daftar Isi

2. BAB I. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Masalah

b. Tujuan 3. BAB II . ISI a. Sejarah Singkat b. Landasan Teori c. Analisis 9 aspek s. Analisis keberhasilan 4. BAB III. PENUTUP

a. Kesimpulan b. Saran c. Kutipan

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan cara memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produk barang atau jasa. Dalam menjalankan suatu usaha (wirausaha) seorang pelaku usaha harus memiliki :

1. Skill (kemampuan)

Seorang pelaku usaha harus memiliki skill (kemampuan) untuk berwirausaha karena tanpa skill (kemampuan) seorang pelaku usaha tidak akan mungkin bisa berwirausaha dan skill (kemampuan) ini adalah modal utama yang harus dimiliki dalam berwirausaha.

(22)

Apabila seorang pelaku usaha telah mempunyai skill (kemampuan) tapi tanpa ada tekad (kemauan yang kuat) untuk berwirausaha maka skill (kemampuan) berwirausaha itu akan sia-sia karena tidak dapat tersalurkan.

3. Modal

Modal merupakan aspek yang sangat menunjang dalam hal memulai dan menjalankan suatu usaha disamping mempunyai skill dan tekad.

4. Target dan Tujuan

Seorang pelaku usaha apabila ingin menjalankan suatu usaha maka harus bisa menentukan target dan tujuan pemasarannya. Karena apabila target dan tujuan tidak direncanakan maka usaha yang dijalankan tidak mungkin dapat bertahan lama.

5. Tempat

Tempat berwirausaha merupakan aspek yang harus dimiliki karena sangat menunjang dalam hal wirausaha dan bisa menjadikan suatu bahan pertimbangan oleh konsumen mengenai wirausaha yang sedang dijalankan. B. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut : a. Sebagai contoh inspirasi dalam memulai suatu usaha baru

b. Sebagai tolak ukur jika mau memulai berwirausaha

c. Menjadi gambaran dalam berwirausaha bagi pemula wirausaha d. Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi mahasiswa

e. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan

BAB II

ISI

A. Sejarah Singkat

Achmad Zulfikar adalah putra dari Bapak Suherman dan Ibu Juati. Anak ketiga dari empat bersaudara ini berusia 27 tahun memiliki seorang istri yang bernama Putri Karina dan seorang putra bernama Achmad Nawawi Faturahman. Panggilan akrabnya adalah Aa Fikar. Dahulu ia tinggal bersama orangtuanya di daerah

(23)

Tamanasari Jl. Mangga Besar IV K Jakarta Barat. Setelah menikah ia tinggal bersama istri dan anaknya di daerah krukut Jl. Thalib 3 Dalam No.4a Rt.004/Rw.05 Tamansari Jakarta Barat.

Aa Fikar ini dulunya pernah bekerja di sebuah restaurant, namun karena banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi untuk keluarganya, gaji yang beliau dapatkan tidak mampu memenuhi kebutuhannya. Untuk itulah beliau memulai berwirausaha kecil-kecilan dirumahnya dengan menjual sosis bakar,ice bubble dan makanan lainnya. Usaha beliau sempat berhenti karena beliau ingin lebih fokus mengurusi istrinya yang sedang hamil.

Setelah kelahiran putra pertamanya, beliau berhenti menjadi karyawan di restaurant tempat ia bekerja, kini ia memulai membuka usaha barunya yaitu “ANAWFATH CAFE” . Nama tersebut diambil dari nama putra pertamanya, usaha ini masih dibilang baru dan kecil-kecilan,dengan tekad dan kesungguhan beliau memulai usahanya, diharapkan usaha ini semkin berkembang dan lebih maju lagi.

Landasan Trori

1. Inti dan Hakikat Kewirausahaan

Kewirausahaan (Suryana: 2003) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melalui berfikir kreatif dan inovatif. Suryana (2003) mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda melalui :

1. Pengembangan teknologi baru 2. Penemuan pengetahuan ilmiah baru

3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada

4. Penemuan cara-cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak dengan sumber daya lebih efisien Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang. Sedangkan inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang. Jadi kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda, sedangkan inovasi merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang baru dan berbeda.

(24)

2. Jiwa dan Sikap Kewirausahaan

Meredith et al.. (2002), mengemukakan nilai hakiki penting dari wirausaha adalah:

1. Percaya diri (self confidence)

Merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Kepercayaan diri akan mempengaruhi gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegairahan berkarya. Kunci keberhasilan dalam bisnis adaalh untuk memahami diri sendiri. Oleh karena itu wirausaha yang sukses adalahwirausaha yang mandiri dan percaya diri.

2. Berorientasi tugas dan hasil

Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan kerja keras. Dalam kewirausahaan peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif. Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman bertahun-tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis, tanggap, bergairah dan semangat berprestasi.

3. Keberanian mengambil risiko

Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pada situasi ini ada dua alternatif yang harus dipilih yaitu alternatif yang mengangung risiko dan alternatif yang konservatif . Pilihan terhadap risiko tergantung pada :

a. Daya tarik setiap alternatif b. Kesediaan untuk rugi

c. Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal

Selanjutnya kemampuan untuk mengambil risiko tergantung dari : a. Keyakinan pada diri sendiri

b. Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan kemungkinan untuk memperoleh keuntungan

(25)

c. Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realitis 4. Kempemimpinan

Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Dan selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai.

5. Berorientasi ke masa depan

Wirausaha harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan, kuncinya dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang ada sekarang.

2. Keorisinilan : Kreativitas dan Inovasi

Wirausaha yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri :

a. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup baik

b. Selalu menuangkan imajinasi dalaam pekerjaannya

c. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan Kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru.

Menurut Everett E. Hagen ciri-ciri innovational personality sebagai berikut : a. terbuka terhadap pengalaman

b. memiliki kemampuan untuk bekerja dengan penuh imajinasi c. memiliki keyakinan atas penilaian dirinya dan teguh pendirian

d. selalu memiliki kepuasan dalam menghadapi dan memecahkan persoalan e. Has a duty or responsibility to achieve, memiliki tugas dan rasa tanggung jawab untuk berprestasi

f. memiliki kecerdasan dan energik

Sedangkan menurut Alma (2003), jalan menuju wirausaha sukses adalah : · mau kerja keras

· bekerjasama

· penampilan yang baik · yakin

(26)

· pandai membuat keputusan

· mau menambah ilmu pengetahuan · ambisi untuk maju

· pandai berkomunikasi

Proses kreatif dan inovatif (Suryana: 2003) hanya dilakukan oleh orangorang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu :

a. Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen) b. Berinisiatif (energik dan percaya diri)

c. Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan) d. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan) dan Suka tantangan.

Faktor pribadi yang mempengaruhi kewirausahaan : motif berprestasi, komitmen, nilai-nilai pribadi, pendidikan dan pengalaman. Sedangkan dari faktor lingkungan adalah peluang, model peran dan aktivitas.

3. Kompetensi Kewirausahaan

Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu : seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan.

Keterampilan yang harus dimiliki Suryana (2003) : a. Managerial skill

b. Conceptual skill

c. Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi)

d. Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan)

e. Time managerial skill ( keterampilan mengatur dan menggunakan waktu) Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan individu yang langsung berpengaruh pada kinerja, Kinerja bagi wirausaha merupakan tujuan yang ingin dicapai.

(27)

disimpulkan sebagai berikut :

1. Kebutuhan Pokok a. Sandang

Kebutuhan sandang / pakaian beliau dan keluarganya terbilang memadai. b. Pangan

Untuk kebutuhan pangan, keluarga ini memiliki cara tersendiri untuk memenuhinya dengan membuat makanan dirumah/ tidak beli diwarung nasi atau tempat makan, untuk menghemat waktu dan mengembangkan kemampuan memasaknya.

c. Papan

Saat ini beliau masih tinggal dirumah ibu mertuanya, dulu ia sempat mengontrak rumah namun karena jarak yang terlalu jauh mereka kembali kerumah yang kini dibuatnya usaha Anawfath Café.

d. Kesehatan

Untuk kesehatan beliau dan keluarganya tidak memakai jasa asuransi apapun. e. Pendidikan

Pendidikan terakhir pemilik Anawfath Café ini adalah SMA ,tetapi ia memiliki cukup pengalaman bekerja diberbagai tempat dan berbagai bidang pekerjaan.

2. Hutang Vs Kartu Kredit

Untuk memulai usahanya ini pemilik memperoleh modal dari hasil kerja kerasnya selama ia bekerja dan ditambah dengan pinjaman dari pihak lain .

3. Manfaat untuk orang lain

Usaha ini jelas memberikan manfaat untuk orang lain , salah satunya dengan membuka lapangan pekerjaan baru untuk orang-orang yang butuh pekerjaan dan mengembangkan kemampuan wirausahanya.

4. Gaya Hidup

Gaya hidup beliau bisa dibilang sangat sederhana, ramah, mudah bergaul dan mau berbagi dengan siapapun yang kesulitan.

(28)

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dimana ada kemauan, usaha, kerja keras dan berfikir maju maka segala kesulitan akan menjadi kemudahan. Terbukti dengan kisah dari Bang Djaja yang dulunya susah payah membuka usaha, sampai meminjam uang untuk modal usahanya, kini ia mampu membuktikan ia mampu menjadi wirausaha yang sukses.

Hidup sulit dan sangat sederhana tidak mematahkan semangatnya untuk berusaha, sampai ia menjadi suksespun ia tetap menjadi Bang Djaja yang ramah dan bersahaja. Dari gerobak kecil sampai menjadi warung yang cukup besar ia rai dengan kerja keras. Berusaha memuaskan konsumennya dan tak henti pula ia berkreasi untuk mengembangkan usahanya.

SARAN

Menumbuhkan Jiwa dan Kompetisi Kewirausahaan 1. Menumbuhkan Jiwa Wirausaha

Mungkin kita pernah mendengar bahwa keluarga yang kaya akan memunculkan anak-anak yang kaya karena mereka terbiasa kaya. Begitu pula ada yang menganggap bahwa seseorang menjadi pengusaha karena memang bapakibunya, kakek-neneknya, dan sebagian besar keluarganya adlah keturunan pengusaha. Anggapan seperti ini menurut hemat penulis merupakan pemikiran yang keliru. Tidak bisa dipungkiri memang, ada banyak pengusaha yang lahir dari keluarga atau keturunan pengusaha. Tetapi bukan berarti diturunkan secara genetis. Mungkin hal ini terjadi karena aspek lingkungan pengusaha yang cukup kuat mempengaruhi jiwa orang tersebut untuk menjadi pengusaha. Menjadi

(29)

wirausaha (entrepreneur) tentu saja merupakan hak azasi semua kita. Jangan karena mentang-mentang kita tidak punya turunan pengusaha sehingga menutup peluang untuk menjadi wirausaha. Langkah awal yang kita lakukan apabila berminat terjun ke dunia wirausaha adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan di diri kita. Banyak cara yang dapat dilakukan misalnya:

1. Melalui pendidikan formal. Kini berbagai lembaga pendidikan baik menengah maupun tinggi menyajikan berbagai program atau paling tidak mata kuliah kewirausahaan

2. Melalui seminar-seminar kewirausahaan. Berbagai seminar kewirausahaan seringkali diselenggarakan dengan mengundang pakar dan praktisi kewirausahaan sehingga melalui media ini kita akan membangun jiwa kewirausahaan di diri kita

3. Melalui pelatihan. Berbagai simulasi usaha biasanya diberikan melalui pelatihan baik yang dilakukan dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan outdoor). Melalui pelatihan ini, keberanian dan ketanggapan kita terhadap dinamika perubahan linghkungan akan diuji dan selalu diperbaiki dan dikembabngkan

4. Otodidak. Melalui berbagai media kita bisa menumbuhkan semangat berwirausaha. Misalnya melalui biografi pengusaha sukses (sucess story), media televisi, radio majalah koran dan berbagai media yang dapat kita akses untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha yang ada di diri kita. Melalui berbagai media tersebut ternyata setiap orang dapat mempelajari dan menumbuhkan jiwa wirausaha. Pertanyaannya, aspek-aspek kejiwaan apa saja yang mencirikan bahwa seseorang dikatakan memilki jiwa wirausaha ? Untuk membahas lebih lanjut mengenai pertanyaan tersebut, penulis akan mencoba membahas pendapat Suryana (2003) bahwa orang-orang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu :

a. Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen)

Percaya diri dalam menentukan sesuatu, percaya diri dalam menjalankan sesuatu, percaya diri bahwa kita dapat mengatasi berbagai resiko yang dihadapi merupakan faktor yang mendasar yang harus dimiliki oleh wirausaha. Seseorang yang memiliki jiwa wirausaha merasa yakin bahwa apa-apa yang diperbuatnya akan berhasil walaupun akan menghadapi berbagai rintangan. Tidak selalu dihantui rasa takut akan kegagalan sehingga membuat dirinya optimis untuk terus maju.

(30)

Menunggu akan sesuatu yang tidak pasti merupakan sesuatu yang paling dibenci oleh seseorang yang memiliki jiwa wirausaha. Dalam menghadapi dinamisnya kehidupan yang penuh dengan perubahan dan persoalan yang dihadapi, seorang wirausaha akan selalu berusaha mencari jalan keluar. Mereka tidak ingin hidupnya digantungkan pada lingkungan, sehingga akan terus berupaya mencari jalan keluarnya.

c. Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)

Berbagai target demi mencapai sukses dalam kehidupan biasanya selalu dirancang oleh seorang wirausaha. Satu demi satu targetnya terus mereka raih. Bila dihadapkan pada kondisi gagal, mereka akan terus berupaya kembali memperbaiki kegagalan yang dialaminya. Keberhasilan demi keberhasilan yang diraih oleh seseorang yang berjiwa entrepreneur menjadikannya pemicu untuk terus meraih sukses dalam hidupnya. Bagi mereka masa depan adalah kesuksesan adalah keindahan yang harus dicapai dalam hidupnya.

d. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan) Leadership atau kepemimpinan merupakan faktor kunci menjadi wirausahawan sukses. Berani tampil ke depan menghadapi sesuatu yang baru walaupun penuh resiko. Keberanian ini tentunya dilandasi perhitungan yang rasional. Seorang yang takut untuk tampil memimpin dan selalu melemparkan tanggung jawab kepada orang lain, akan sulit meraih sukses dalam berwirausaha. Sifat-sifat tidak percaya diri, minder, malu yang berlebihan, takut salah dan merasa rendah diri adalah sifat-sifat yang harus ditinggalkan dan dibuang jauh-jauh dari diri kita apabila ingin meraih sukses dalam berwirausaha.

e. Suka tantangan

Kita mungkin sering membaca atau menyaksikan beberapa kasus mundurnya seorang manajer atau eksekutif dari suatu perusahaan. apa yang menyebabkan mereka hengkang dari perusahaannya dan meninggalkan kemapanan sebagai seorang manajer? Sebagian dari mereka ternyata merasa jenuh terus menerus mengemban tugas rutin yang entah kapan berakhirnya. Mereka membutuhkan kehidupan yang lebih dinamis yang selama ini belim mereka dapatkan di perusahaan tempat mereka bekerja. Akhirnya mereka menelusuri aktivitas seperti apakah yang dapat memuaskan kebutuhan mereka akan tantangan ? “Berwirausaha” ternyata menjadi pilihan sebagian besar manajer yang sengaja keluar dari kemapanannya di perusahaan. Mengapa “wirausah ?” Ternyata begitu banyak variasi pekerjaan dan perubahan yang sangat menantang dalam dunia wirausaha.

(31)

2. Menumbuhkan Kompetensi Kewirausahaan

Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu : seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan.

Keterampilan yang harus dimiliki :

a. Managerial skill

Managerial skill atau keterampilan manajerial merupakan bekal yang harus dimiliki wirausaha. Seorang wirausahawan harus mampu menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan agar usaha yang dijalankannya dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Kemampuan menganalisis dan mengembangkan pasar, kemampuan mengelola sumber daya manusia, material, uang, fasilitas dan seluruh sumber daya perusahaan merupakan syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sukses. Secara garis besar ada dua cara untuk menumbuhkan kemampuan manajerial, yaitu melalui jalur formal dan informal. Jalur formal misalnya melalui jenjang lembaga pendidikan sekolah menengah kejuruan bisnis dan manajemen atau melalui pendidikan tinggi misalnya departemen administrasi niaga atau departemen manajemen yang tersebar berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Jalur informal, misalnya melalui seminar, pelatihan dan otodidak

serta melalui pengalaman.

b. Kemampuan untuk merumuskan tujuan

Kebijakan dan strategi usaha merupakan landasan utama menuju wirausaha sukses. Tidak mudah memang mendapatkan kemampuan ini. Kita harus akstra keras belajar dari berbagai sumber dan terus belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain dalam berwirausaha.

c. keterampilan memahami

Mengerti, berkomunikasi dan berelasi Supel, mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain adalah modal keterampilan yang sangat mendukung kita menuju keberhasilan usaha. Dengan keterampilan seperti ini, kita akan memiliki banyak peluang dalam merintis dan mengembangkan usaha. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini misalnya denganmelatih diri

(32)

diberbagai organisasi, bergabung dengan klub-klub hobi dan melatih kepribadian kita agar bertingkah laku mentenangkan bagi orang lain

d. keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan

Sebagai seorang wirausaha, kita seringkali dihadapkan pada kondisi ketidakpastian. Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada situasi seperti ini. Wirausaha dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan merumuskan berbagai masalah untuk dicarikan berbagai alternatif pemecahannya. Tidak mudah memang memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang ada. Agar tidak salah menentukan alternatif, sebelum mengambil keputusan, wirausaha harus mampu mengelola informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan.

Keterampilan memutuskan dapat kita pelajari dan kita bangun melalui berbagai cara. Selain pendiudikan formal, pendidikan informal melalui pelatihan, simulasi dan berbagi pengalaman dapat kita peroleh.

e. keterampilan mengatur dan menggunakan waktu

Para pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber stress adalah ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan. Ketidakmampuan mengelola waktu membuat pekerjaan menjadi menumpuk atau tak kunjung selesai sehingga membuat jiwanya gundah dan tidak tenang. Seorang wirausaha harus terus belajar mengelola waktu. Keterampilan mengelola waktu dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencana-rencana yang telah digariskan.

KUTIPAN

Memang kegagalan merupakan cambuk untuk sebuah kesuksesan tapi dibalik kegagalan itu pasti ada hikmahnya. Ada pepetah bilang “masih banyak jalan menuju roma” kita memang harus selalu optimis dengan semuanya. Dalam segala hal yang kita lakukan pasti ada ujian, cobaan dan tantangannya. Secara tidak disadari itu merupakan musuh yang tidak kita ketahu darimana datangnya, arahnya dan tujuanya tapi itu semua memang harus kita hadapi. Bila kita mampu menghadapinya maka tunggulah kesuksesan telah menunggu. Tapi kita juga jangan lupa berdoa karena dalam suatu hadis dikatakan “kejarlah akhiratmu maka dunia akan mengejarmu”jadi dalam melakukan usaha apapun harus diimbangi dengan keimanan.

(33)
(34)

REVIEW ENTERPRENEURSHIP BAGI WIRAUSAHA PEMULA

Posted by Teddy Wirawan Trunodipo pada September 17, 2013

Sebuah artikel yang berisi tentang rangkuman mengenai review enterpreneur bagi

wirausahawan pemula. Tema ini diambil dengan tujuan untuk membantu bagi orang-orang

yang ingin membuka wirausaha supaya memiliki orientasi sikap dan kepribadian wirausaha.

Karakter wirausaha yang telah terbentuk akan secara langsung akan mendorong seseorang

masuk di dunia usaha seperti yang dia impikan. Artikel ini merupakan rangkuman dari

beberapa sumber dan sedikit penjelasan yang mendukung pada pengertian dan maksud yang

adai pada indikatornya.

A. KARAKTER WIRAUSAHAWAN TERKAIT DENGAN PENGEMBANGAN

KEWIRAUSAHAAN

1. Pembinaan komitmen tinggi. Calon wirausaha harus mengalami

pembinaan karakter dalam hal komitmen yang tinggi. Pengusaha yang suskes karena dia memiliki karakter komitmen yang tinggi dalam dirinya. Karakter komitmen ini terwujud dalam kegiatan seperti: komitmen pada tandar kualitas produk, kualitas manajemen, realisasi perencanaan, komitmen pada pengembangan produk dan manajemen organisasi, komitmen pada MoU rekan bisnis, komitmen pada suplier.

2. Menghayati kegiatan wirausaha. Pembentukan karakter yang memiliki jiwa penghayatan terhadap kegiatan berwirausaha sangat mendukung sekali dalam menciptakan wirausahawan baru dan handal. Seorang wirausaha yang menghayati dengan sungguh-sungguh kegiatan

wirausahanya akan menimbulkan semangat besar dan dorongan yang menuntun kepada intuisi-intuisi berwirausaha yang baik. Penghayatan yang dilakukannya akan membantu dalam membaca situasi yang baik dan yang buruk.

3. Berbuat dan bekerja prestatif, efektif, dan efisien. Seorang wirausaha baru ketika mampu menyelesaikan pekerjaan sudah merasa senang. Pekerjaan yang selesai harus sebanding dengan pendapatan dan keuntungan yang diperoleh. Bekerja secara serampangan lebih mengarah kepada hasil yang tidak baik. Seorang wirausaha harus mengerti betul tentang berbuat dan bekerja secara prestatif. Pekerjaan yang dikerjakan secara prestatif dapat diartikan wirausahawan tersebut berpegangan pada prinsip efektif dan efisisen.

4. Memahami masalah usaha dan tepat dalam membuat keputusan dari solusi masalah. Kemampuan memahami masalah tidak bisa datang secara tiba-tiba. Kemampuan ini harus diolah dengan kecerdasan dan

pengalaman di lingkungan hidup. Wirausahawan yang mampu memahami masalah dan membuat keputusan yang tepat akan membantu dirinya lepas dari kesulitan.

5. Pengamatan lingkungan usaha yang cermat. Lingkungan usaha sangat mendukung beroperasinya bisnis yang dibangun. Kecermatan pengamatan lingkungan diperlukan dalam membangun kepekaan intuisi wirausahawan.

(35)

Lingkungan usaha yang diperhatikan lebih awal adalah lingkungan sekitas bisnis kemudian melebar ke lingkungan yang lebih jauh. Lingkungan usaha itu diantaranya lingkungan demografi, sosial politik, keamanan dan

(36)

ra Menjadi Pengusaha Muda yang Sukses Berbisnis dari Nol

Jika Anda bertanya 'bagaimana cara menjadi pengusaha / pebisnis sukses dengan modal kecil ?' maka jawaban paling tepat untuk pertanyaan tersebut adalah dengan menjalankan bisnis online. Bahkan, menjalankan bisnis online tanpa modal sekalipun bisa dan sangat mungkin, karena modal yang kita perlukan hanya koneksi internet dan laptop saja, kabar baiknya kini telah banyak tersedia free wifi, sementara untuk laptop, bisa pinjam teman (tidak disarankan).

Kembali ke topik utama mengenai cara menjadi pengusaha sukses, dimana sebenarnya bisnis apapun yang kita jalankan, pasti bisa mengantarkan kita pada kesuksesan atau dalam hal ini adalah uang yang banyak, hanya saja lama

tidaknya hal tersebut tercapai, tergantung dari jenis bisnis yang dipilih dan seberapa mahir Anda dalam menjalankan bisnis tersebut.

* Baca Juga : Peluang Bisnis Dengan Modal Kecil

Untuk Anda yang tidak punya banyak waktu untuk membaca seluruh artikel ini, secara garis besar, cara menjadi pengusaha sukses adalah dengan :

1. Menentukan produk yang tepat 2. Mencari tahu siapa target pasar 3. Memilih media promosi yang efektif 4. Menggunakan strategi promosi kreatif

5. Membuat pembukuan untuk menghitung margin

Selanjutnya mari kita kupas secara mendalam, satu per satu dari kelima poin penting diatas untuk menjadi pengusaha sukses dari nol.

(37)

1. Menentukan produk

Langkah awal untuk menjadi pengusaha / pebisnis sukses adalah menentukan produk atau jamak disebut dengan riset produk.

Produk disini tidak selamanya harus berbentuk barang fisik, namun juga bisa berupa barang digital seperti ebook, ecourse atau semacamnya, bahkan bisa juga berbentuk layanan / jasa.

Untuk menentukan produk yang tepat, tentu kita harus melakukan riset terlebih dahulu, mulai dari riset konsumen sampai riset persaingan. Produk yang baik adalah produk yang memiliki jumlah peminat (konsumen) yang besar namun memiliki tingkat persaingan kecil.

Salah satu cara paling mudah untuk melakukan kedua riset tersebut adalah dengan menggunakan tool dari Google. Ya, tool yang saya maksud adalah Google AdWords Keyword Planner, tool online gratis dari Google ini bisa kita gunakan untuk mencari tahu berapa banyak peminat suatu produk. Jadi misal kita mengetikkan produk 'baju korea' maka nanti akan muncul jumlah pencarian produk tersebut tiap bulannya.

Data tersebut, bisa kita manfaatkan untuk menganalisa apakah produk tersebut memilik prospek bagus atau tidak. Jika tren atau jumlah pencarian meningkat, maka bisa dipastikan produk tersebut memiliki prospek bagus.

Alternatif lainnya untuk mencari ide bisnis terbaik secara gratis bisa adalah dengan mencari informasi produk melalui Amazon Best Seller atau bisa juga menggunakan Google Trends, jadi Anda cukup melihat apa yang sedang trend lalu jual produk tersebut, pasti akan laku keras.

2. Mencari tahu target pasar

Pengusaha sukses adalah mereka yang bukan hanya pandai memilih produk namun juga pandai menganalisa siapa yang menjadi target pasar. Jadi, disini kita dituntut untuk mengetaui siapa target pasar atas produk yang akan kita jual, karena jika dalam pengapliasiannya salah, maka bisa dipastikan akan sulit untuk memperoleh penjualan.

(38)

Target pasar secara garis besar dibedakan menjadi 4 bagian atau lebih dikenal dengan segmentasi yang meliputi :

 Target produk

 Target lokasi

 Target demografi

 Target psikografi

Untuk mempermudah memahami maksud dari keempat poin target pasar diatas, akan saya berikan contoh, semisal Anda ingin menjual baju korea :

 Target produk : Remaja belasan tahun

 Target lokasi : Kota besar di indonesia

 Target demografi : Anak orang kaya, uang jajan jutaan per bulan

 Target psikografi : Remaja yang aktif di sosialmedia

Dengan menentukan dan mengetahui target, maka Anda akan lebih mudah dalam menentukan media dan cara promosi produk seperti apa yang akan digunakan. Pastinya akan meningkatkan persentase untuk terjadi penjualan. 3. Memilih media promosi yang efektif

Ada banyak media yang bisa kita gunakan untuk promosi, seperti media cetak, internet, radio atau tv. Namun perlu diketahui bahwa tidak semua media

tersebut efektif untuk meningkatkan penjualan. Karena kembali lagi pada siapa target Anda, jika target produk Anda adalah anak muda, maka gunakan internet sebagai media promosi, sebaliknya jika target Anda adalah orang tua yang notabenya tidak terlalu paham akan internet, maka gunakan media tv atau radio.

(39)

Salah satu cara menjadi pengusaha sukses dengan modal kecil bisa dengan cara memanfaatkan situs media promosi gratis di internet, seperti media sosial Facebook, Twitter atau Google+, karena dari media sosial itulah kita bisa

mendapatkan banyak pelanggan, mengingat masyarakat modern saat ini lebih memilih untuk bersosialisasi melalui media sosial dibanding bertemu langsung di dunia nyata.

Memanfaatkan toko online sebaagi media promosi di internet juga bisa jadi alternatif untuk Anda yang memiliki cukup modal, pasalnya untuk buat 1 toko online membutuhkan biaya antara 100 - 200 ribu (per bulan) dengan rincian :

 1 Domain : Rp. 100.000 per tahun

 1 Hosting : Rp. 50.000 per bulan

Namun, Anda tidak perlu khawatir, karena kini telah tersedia domain dan hosting gratisan dari penyedia hostinger indonesia seperti IDHostinger, 000Webhost dan masih banyak lagi lainnya. Jadi sekarang kita bisa buat toko online gratis

menggunakan layanan dari hostinger tersebut, untuk lebih jelasnya tentang bagaimana cara membuat toko online, silahkan Anda pelajari

disini http://www.seoterpadu.com/2014/10/cara-membuat-toko-online-dengan-wordpress.html.

4. Menggunakan strategi promosi kreatif

Akan sangat susah untuk bisa menjadi pengusaha sukses jika Anda tidak mengerti bagaimana cara menjalankan strategi berbisnis yang baik dan benar. Penjelasan mengenai strategi atau metode marketing ini sangat panjang jika saya jelaskan secara rinci, untuk itu disini akan saya jelaskan singkatnya saja, dan mungkin jika ada waktu akan saya sambung di artikel selanjutnya.

(40)

Berikut gambaran atau garis besar tentang strategi promosi kreatif untuk mendapatkan banyak pelanggan :

 Dapatkan kepercayaan pelanggan

 Berikan harga murah diawal

 Diskon untuk pembelian lebih dari satu

 Sarankan produk lain

 Jangan lupakan layanan after sales

Intinya, diawal penjualan kita harus membina hubungan yang baik dengan pelanggan untuk mendapatkan loyalitas dari pelanggan.

Pemasaran yang baik akan meningkatkan persentase untuk terjadi penjualan yang akan meningkatkan keuntungan dalam bisnis atau usaha yang Anda jalankan.

5. Membuat pembukuan untuk menghitung margin

Akan jauh lebih baik jika pengusaha / pebisnis memiliki pembukuan yang jelas, karena dari pembukuan tersebut nantinya bisa menghitung untung dan rugi, jadi kita bisa mengetahui berapa keuntungan yang didapat setelah dikurangi dengan modal yang dikeluarkan.

Intinya pembukuan itu penting untuk membantu kita menjadi pengusaha sukses. Pembukuan juga akan membantu kita dalam merencanakan bisnis kita ke depan.

(41)

Intinya disni saya ingin mengatakan bahwa, tidak ada batasan usia dalam berbisnis, dengan kata lain jika kita ingin belajar cara menjadi pengusaha muda sejak mahasiswa pun juga bisa asalkan kita mau untuk berusaha, sebagai contoh adalah Mark Zukerberg yang sukses berbisnis di usia muda, dan tentunya tidak ada kata terlambat untuk memulai bisnis, contoh nyatanya adalah Harland Sanders yang mendirikan KFC pada usia 65 tahun.

* Baca Juga : Daftar Usaha Yang Menguntungkan di Tahun 2015

Kurang lebih itulah tips menjadi pengusaha muda sukses yang bisa saya berikan untuk Anda, dan perlu dicatat bahwa cara menjadi pengusaha muda tanpa modal uang itu nyata untuk mereka yang percaya, jadi tidak ada alasan untuk tidak menjadi pengusaha karena alasan tidak ada modal.

Semoga cara menjadi pengusaha muda sukses yang saya berikan diatas bisa memberikan inspirasi untuk teman-teman semua untuk memulai berbisnis dari sekarang.

Tips Menjadi Wirausaha Sukses Bagi Pemula

(42)

Menjadi seorang wirausahawan sukses merupakan cita-cita bagi semua pelaku usaha. Namun

semuanya itu tidak akan terwujud dengan mudah jika Anda tidak memenuhi syarat menjadi

seorang wirausaha yang sukses. Tidak akan ada kesuksesan tanpa adanya pengorbanan,

sekecil apapun pengorbanan yang Anda lakukan.

Jangan pernah takut dengan kegagalan ketika Anda baru saja memulai usaha. Yang terpenting

dalam memulai usaha adalah rasa percaya diri dan teruslah untuk bermimpi. Sekarang ini

banyak sekali orang yang memilih untuk membuka usaha sendiri, Mengapa? Salah satu

faktornya tentu saja karena faktor kebutuhan hidup.

Baca Juga Artikel Ini :

Rahasia Sukses Entrepreneur Dunia

5 Alasan Gagal Menjadi Entrepreneur

(43)

Kunci Sukses Menjadi Seorang Wirausahawan

Berwirausaha merupakan seni menjalankan usaha sendiri untuk mencapai sebuah usaha

mandiri yang sukses. Berikut ini adalah tips bisnis menjadi seorang wirausahawan yang

sukses :

1. Pengetahuan dan Keterampilan

Sebelum Anda berencna untuk memulai usaha sebaiknya terlebih dahulu Anda telah memiliki

pengetahuan dan keterampilan dasar mengenai wirausaha yang akan Anda tekuni atau

jalankan. Akan lebih baik juga jika pengetahuan dan keterampilan yang Anda miliki telah

mumpuni sehingga Anda tidak akan merasa kesulitan dalam menjalankannya. Jika Anda

Belum mempunyai pengetahuan sebaiknya Anda meluangkan waktu untuk belajar terlebih

dahulu sebagai bekal sebelum memulai usaha.

2. Semangat dan Kerja Keras

Dalam berwirausaha, semangat dan kerjakeras adalah hal penting yang harus dimiliki setiap

orang salam membangun dan mengembangkan sebuah usaha. Dengan begitu,

perencanaan-perencanaan baru untuk mengembangkan usaha Anda akan terus tercipta.

Salah satu penyebab kegagalan usaha adalah tidak terpeliharanya semangat dan kerjakeras

untuk memajukan usaha. Sehingga, pada saat timbul masalah seperti planning yang tidak

sesuai dengan harapan maka akan timbul keputusasaan. Oleh sebab itu, semangat dan

kerjakeras harus selalu terpelihara dalam berwirausaha.

3. Memiliki Rasa Kepercayaan Diri

Banyak orang yang secara ilmu pengetahuan kurang pandai namun mereka sukses dalam

berwirausaha karena mereka memiliki rasa percaya diri yang tinggi untuk maju dan sukses,

sehingga persoalan apapun bisa dihadapi dengan rasa percaya diri. Namun, tidak sedikit juga

orang yang pandai tetapi kurang sukses dalam berkarir karena tidak mempunyai rasa percaya

diri, sehingga mereka tidak bisa menghadapi permasalahan dengan tenang dan tidak bisa

mengambil keputusan secara tepat.

Kepercayaan diri adalah modal penting dalam memajukan usaha. Jika pemilik usaha tidak

percaya diri dengan usaha yang mereka jalani maka klien atau calon konsumen pun tidak

akan percaya dengan bisnis yang Anda jalankan.

4. Berani Mengambil Resiko

Tidak ada sebuah usaha atau bisnis yang tidak memiliki resiko. Untuk bisa maju dalam

berwirausaha maka Anda sebagai pelaku bisnis harus berani mengambil resiko yang harus

Anda terima. Besar kecilnya resiko yang Anda hadapi tergantung pada besar kecilnya usaha

yang Anda jalankan. Resiko yang yang Anda ambil tentu saja bukan tanpa alasan tetapi harus

dengan pemikiran yang matang dengan berbagai alasan serta pertimbangan yang jelas.

Referensi

Dokumen terkait

asetat, borneol, simen. Kina, damar, malam.. as. CI CINN NNAM AMOM OMI COR I CORTE TEX X..

Kendaraan Bermotor (BPKB) yang tercatat atas nama Khoirudin atau anak dari Bapak Hendry. Dimana seiring dengan perjalanan waktu fasilitas pembiayaan yang dilakukan

Berdasarkan penilaian hasil penapisan berdasar sistem penglihatan manusia, yang diwakili oleh 30 responden, terhadap citra Barbara.jpg , Lena.jpg , dan trui.tif ,

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan metode regresi data panel mengenai pengaruh PDRB Perkapita, Jumlah Wajib Pajak dan Inflasi terhadap

2 Membantu dalam pencarian data pendaftaran pasien 3 Menu – menu yang ada pada. aplikasi pendaftaran pasien

Buku pedoman pencegahan anemia bagi anak usia 6-9 tahun yang telah dikembangkan sangat layak digunakan ditinjau dari hasil validasi dengan nilai presentase untuk tampilan

Membuat model prediksi kondisi perkerasan jalan dengan menggunakan metode Dynamic Bayesian Network. Data

Seperti yang sudah dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya bahwa inti dari viral marketing adalah strategi pemasaran yang dapat menyebabkan orang-orang