• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penguat Kelas a Kelompok 9

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penguat Kelas a Kelompok 9"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN HASIL PRAKTEK

LAPORAN HASIL PRAKTEK

Penguat Kelas A

Penguat Kelas A

Dengan Transistor Tipe

Dengan Transistor Tipe

BC559BC559

Kelompok 9

Kelompok 9

 Nur Ahmad Filar

 Nur Ahmad Filardi

di

(521-512-7156)

(521-512-715

6)

Zakia

(521-512-5350)

Zakia

(521-512-5350)

Hervin

Hervin Hidayat

Hidayat Putra

Putra

(521-512-534

(521-512-5347)

7)

M.

M. Sutan

Sutan Sholahuddin

Sholahuddin

(521-512-534

(521-512-5345)

5)

Diyana

Diyana Wuriastuti

Wuriastuti

(521-507-7519)

(521-507-7519)

Vikis

(2)

A. Pendahuluan

Rangkaian penguat merupakan sistem yang tidak dapat ditinggalkan dalam perangkat elektronika. Hampir semua pesawat elektronika mulai dari yang sederhana sampai yang rumit di dalamnya terdapat penguat. Penguat mempunyai bentuk, fungsi, dan komponen penyusun yang berbeda-beda tergantung pada fungsi dari penguat tersebut.Salah satu rangkaian penguat yang sederhana dan secara umum sering ditemukan adalah penguat daya kelas A.

Penguat transistor ini mempunyai titik kerja efektif setengah tegangan Vcc. Agar rangkaian siap bekerja menerima signal input maka penguat ini memerlukan bias awal. Penguat kelas A adalah penguat dengan efesiensi terendah tetapi memiliki cacat signal (distorsi) terkecil.

Untuk mendapatkan titik kerja transistor tepat setengah tegangan Vcc, maka harus dilakukan sedikit perhitungan melalui pembagi tegangan yang terdiri dari dua buah resistor. Karena memiliki distorsi kecil, maka penguat kelas A dapat digunakan sebagai penguat awal sebuah sistem ( Pre Amp).

Tujuan dari praktek pembuatan kelas A adalah Merancang rangkaian penguat kelas A sesuai karakteristik yang ada.

B. Teori

Penguat kelas A adalah penguat yang menggunakan transistor dengan disipasi daya minimal ½ Watt. Dengan ciri garis beban berada ditengah ( berpotongan tepat ditengah ). Penguat kelas A biasanya digunakan untuk sinyal besar, maka ketentuan untuk membuat rangkaian agar menghasilkan sinyal penguat kelas A,

Pada rangkaian penguat kelas A, harus dirancang sedemikian rupa agar terjadi  penguatan sinyal yang diinginkan. Sistem bias penguat kelas A yang populer adalah sistem  bias pembagi tegangan dan sistem bias umpan balik kolektor. Melalui perhitungan tegangan  bias yang tepat maka kita akan mendapatkan titik kerja transistor tepat pada setengah dari tegangan VCC penguat. Penguat kelas A cocok dipakai pada penguat awal (pre amplifier) karena mempunyai distorsi yang kecil.

(3)

Ciri Penguat Daya Kelas A

Ciri khusus yang membedakan penguat daya kelas A dengan penguat daya kelas lainnya adalah:

- Penguat dengan letak titik Q di tengah-tengah garis beban.

- Mempunyai sinyal keluaran yang paling bagus diantara penguat jenis yang lain. - Efisiensinya paling rendah, karena banyaknya daya yang terbuang di transistor.

- Titik kerja diatur agar seluruh fasa sinyal input diatur sedemikian rupa sehingga seluruh fasa arus output selalu mengalir. Penguat ini peroperasi pada daerah linear. - Disipasi daya tertinggi terjadi saat tidak ada sinyal masukan. Besarnya disipasi daya

 pada transistor dirumuskan: PDiss= Vcex Ic

Penguat kelas A yang kami gunakan adalah penguat kelas A dengan sistem bias  pembagi tegangan. Setiap penguat mempunyai dua garis beban, yaitu garis beban DC dan garis  beban AC. Garis beban DC diperoleh dari IC(sat) dan VCE(cutoff) di rangkaian ekivalen DC,

sedangkan garis beban AC diperoleh dari ic(sat) dan vce(cutoff) dari rangkaian ekivalen AC. Sebuah penguat, jika penguatannya berlebih maka akan terjadi kemungkinan sinyal output dari  penguat tersebut akan terpotong puncaknya. Maka pada penguat kelas A, titik Q diatur agar

tepat berada ditengah-tengah suatu garis beban agar output dari penguat sinyal kelas A tidak terpotong.

Garis Beban DC

Garis beban DC menyatakan semua titik saturasi yang mungkin terjadi pada rangkaian  penguat tersebut. Ujung atas dari garis beban dc disebut titik penjenuhan (saturation point) dan

(4)

Ketika transistor saturasi, semua tegangan Vcc akan muncul pada RC dan RE, maka arus pada IC akan sama dengan IE, sehingga:

     

Dan sebaliknya, jika transistor dalam keadaan cutoff, semua tegangan Vcc akan muncul pada terminal kolektor-emiter, sehingga:

  

Titik Q menunjukan arus (ICQ) dan tegangan kolektor (VCEQ) stasioner (dalam keadaan istirahat).

        dimana 



  dan   untuk transistor jenis silicon dan 0,3 untuk bahan jenis Germanium.

       Garis Beban AC

Garis beban ac diambil dari rangkaian ekivalen ac. Garis beban ac memiliki titik jenuh (saturation point) yang diberi lanbang ic(sat)  dan suatu titik pancung yang ditunjukan dengan vce(cutoff). Dimana        dan      VCE(cutoff) IC(sat) IC Q VCE

Gambar 4. Garis beban AC

vce cutoff  ic(sat) IC Q VCE ie

(5)

Titik Q Penguat Kelas A

Hal yang membedakan Penguat kelas A dengan penguat lain adalah letak titik Q berada di  pusat garis beban. Hal ini untuk mencegah terpotongnya sinyal output.

Agar titik Q berada ditengah garis beban ac, maka:

  

  

    

Dari persamaan diatas dapat disimpulkan, untuk mendapatkan titik Q yang terletak dipusat, resistansi ac dari rangkaian kolektor dan emitter harus sama dengan rasio dari tegangan kolektor stasioner ke arus kolekter stasioner.

Gambar 2.6 titik Q berada diatas pusat dari garis beban, sehingga terjadi pengguntingan penjenuhan (saturation clipping)

Gambar 2.7 titik Q berada dibawah pusat dari garis beban, sehingga terjadi

pengguntingan titik sumbat (cutoff clipping)

Gambar 2.8 titik Q berada di pusat garis beban, sehingga tidak terjadi

(6)

Penempatan Titik Q pada Garis Beban DC

Cara untuk menempatkan titik Q ditengah garis beban dc pada tahapan CE pada rangkaian  pembagi tegangan adalah sebagai berikut:

1. Buat VE= 0.1 VCC

2. tentukan nilai RE 3. Pilih nilai RC = 4RE

4. Tambahkan 0.7V pada VE untuk memperoleh VB

5. Pilih R1 dan R2 untuk menghasilkan VB yang diperlukan.

Penempatan Titik Q pada Garis Beban AC

Untuk merancang penguat kelas A dengan titik Q berada di pusat garis beban AC dapat dibuat dengan bantuan persamaan berikut ini:

        Dimana Rc = 4 R E, sehingga:           

Gambar 2.10 Titik Q berada di tengah-tengah garis beban AC

(7)

DATA TRANSISTOR 

Transistor BC559 merupakan transistor jenis PNP, dengan karakteristik sebagai berikut:

 Tegangan maksimum kolektor-emiter (VCEO) = 30 Volt  Tegangan maksimum kolektor-basis (VCBO) = 30 Volt  Tegangan maksimum emitter-basis (VEBO) = 5 Volt  Arus kolektor konstan (IC) = 100 mA

(8)

Menentukan Rangkaian Penguat dengan Perhitungan

                                                                                                                              

(9)

Gambar Grafik Titik Q pada Penguat Kelas A ini :

Grafik 1. Titik Q pada penguat kelas A

Perhitungan Titik Q :                                                       

C. Langkah kerja praktek

Alat : 1. Osiloscop 2. Protoboard 3. Function Generator 4. Capit Buaya 5. AVO meter Bahan : 1. Transistor BC559 2. Resistor 200K, 37K, 4K7, dan 1K2 3. Capasitor 100 µF 4. Jumper

(10)

Langkah Kerja

1. Merancang Rangkaian Penguat Kelas A ( Menentukan besar resistor )

Gambar 8. Rangkaian penguat kelas A di Portoboard

2. Menggambarkan grafik titik Q

3. Membuat rangkaian seperti yang telah dirancang diatas protoboard.

Gambar 9. Rangkaian penguat kelas A di Portoboard

4. Sambungkan osiloscop Chanel 1 pada Input dan Chanel 2 pada Outpun, liat  penguatan sinyal yang dihasilkan.

(11)
(12)

Gambar 10. Hasil Gelombang beda fasa 180º

5. Ukur menggunakan AVO meter VB, VE, VC, VBE, VR1, IE, IB, dan IC.

VRC VR1 VE VB VC VBE IC IE IB

(13)

6. Bandingkan hasil perhitungan teori dengan hasil perhitungan praktek

No Nama Teori Praktek

1 R1 202 k Ω 200 k Ω 2 R2 38 k  39 k  3 Rc 4,8 k  4,7 k  4 R E 1,2 k Ω 1,2 k Ω 5 V E 1,2 V 1,4 V 6 I C 1 mA 1,02 mA 7 I E 1 mA 0,94 mA 8 I B 0,005 mA 0,12 mA 9 V B 1,9 V 2,3 V 10 V C 7,2 V 4,4 V 11 V BE 0,7 V 0,8 V

(14)

D. Analisis

Gambar Gelombang

Gambar 11. Hasil gelombang Osiloscop

Besar penguatan diamati dari pengukuran tegangan VB dan VC , percobaan :

   

 

   

Penguatan pada Penguat kelas A, saat Perhitungan teori memiliki rumus :    

  

(15)

E. Penutup

KESIMPULAN

Penguat kelas A berbeda fasa 180o dan titik beban Q ditengah dengan menggunakan  perbandingan IC(sat)= 2 ICQ(dipusat Q)

VCE(cutoff) = 2 ICEQ (dipusat Q)

(16)

PARAMETER HYBRIDA

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat ditentukan beberapa hubungan dalam  parameter hybrida. Empat parameter hybrida dalam hubungan CE adalah

1. hie = impedansi input (r C = 0)

Diketahui                             2.  = penguatan arus (  ) Diketahui                        3.  = penguatan tegangan balik (  )

Diketahui                        4.  = Admitansi output (  ) Diketahui                                 

(17)

Gambar 1 menunjukan bagaimana caranya menghasilkan dan  dengan melakukan  perhitungan setelah melakukan pengukuran-pengukuran tertentu. Dari pengukuran pada gambar

1 kita dapatkan             dengan transistor BC559 dan tegangan input sebesar 12 V.

Gambar 1.

Gambar 2 menunjukan bagaimana caranya menghasilkan dan  dengan melakukan  perhitungan setelah melakukan pengukuran-pengukuran tertentu. Dari pengukuran pada gambar

2 kita dapatkan             dengan transistor BC559 dan tegangan input sebesar 12V.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Albert Paul Malvino. Prinsip-prinsip Elektronik . Jakarta: Erlangga. http://pdf1.alldatasheet.com/datasheet-pdf/view/82713/ETC/BC559.html

Gambar

Gambar  4. Garis beban AC
Gambar 2.6 titik Q berada diatas pusat dari garis beban, sehingga terjadi pengguntingan penjenuhan (saturation clipping)
Gambar 2.10 Titik Q berada di tengah-tengah garis beban AC
Gambar Grafik Titik Q pada Penguat Kelas A ini :
+5

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing.. Hal

Hasil dalam penelitian ini adalah sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit gagal ginjal dengan menggunakan metode bayes dapat menyelesaikan masalah diagnosis penyakit

Adanya data yang valid tentang kelomok olahraga - Menurunnya angka kesakitan dimasyarakat - Meningkatnya derajat masyarakat BOK 3 Jan– Des 2014 Membuat jadwal kegiatan

Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian kebidanan, dan kajian lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai dengan kebutuhan8. Proses kajian dilakukan mengacu

Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelaksanaan pemungutan pajak reklamame di Kabupaten Siak serta faktor- faktor yang menghambat pelaksanaan

1) Data tentang proses dan hasil belajar siswa dengan dengan media Strip Story pada pembelajaran Bahasa Arab kelas IVdi MI TPI Keramat Banjarmasin Timur Tahun

Melalui penerapan strategi pembelajaran everyone is a teacher here dengan menggunakan LKS dapat memberikan pengalaman yang baru dalam proses pembelajaran sehingga

data berhubungan linier pada model ARIMA ditandai dengan nilai residual yang.. berdistribusi normal dan white