• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah akuntabilitas publik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "makalah akuntabilitas publik"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

Pertanggungjawaban merupakan mekanisme penyampaian pelaporan pertanggungjawaban organisai sektor publik kepada pihak yang memiliki hak atau

berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban atsnya. Dalam akalh ini akan kami bahas mengenai pengertian pertanggungjawaban itu sendiri, cara membuat

pertanggungjawaban, fungsi pertanggungjawaban ini bagi pihak-pihak yang akan

menggunakannya. Selain itu, makalah ini kami buat untuk memenuhi tuntutan tugas mata kuliah Akuntansi Sektor Publik.

2. RUMUSAN MASALAH

1. Teori pertanggungjawaban publik?

2. Apa itu sistem pertanggungjawaban publik?

3. Bagaimana siklus dalam pertanggungjawaban publik? 4. Apa saja teknik pertanggungjawaban publik?

5. Contoh dari pertanggugjawaban di organisasi sektor publik! 3. TUJUAN

1. Untuk mengetahui teori dalam pertanggungjawaban publik. 2. Untuk mengetahui sistem pertanggungjawaban publik. 3. Untuk mengetahui siklus dalam pertanggungjawaban publik. 4. Untuk mengetahui teknik dalam pertanggungjawaban publik.

5. Untuk mengetahui Contoh dari pertanggungjawaban di organisasi sektor publik.

BAB 2

PEMBAHASAN

(2)

A. Teori Pertanggungjawaban Publik 1. Makna istilah pertanggung jawaban

Atau sering disebut akuntabilitas, penyelenggaraan, tanggung jawab, blamesworthieness, kewajiban, dsb. Istilah akuntabilitas adalah kewajiban untuk

menyampaikan pertanggung jawaban atau untuk menjawab, menerankan kinerja dan tindakan seseoran/badan hukum/pimpinan kolektif atau organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggung jawaban.

Dalam organisasi sektor publik, pertanggungjawaban adalah pertanggungjawaban atas tindakan dan keputusan dari para pemimpin atau pengelola organisasi sektor publik kepada pihk yang memiliki (stakeholder) serta masyarakat.

2. Teori kekuasaan (Authority) dalam pertanggung jawaban publik Pengertian kekuasaan menurut:

1. Filsuf Niccolo Machiavelli : kekuasaan merupakan sesuatu yang harus diraih, karena ia tidak datang begitu saja. Kekuasaan harus direbut, lau dipertahankan, dan dalam mempertahankannya, seorang penguasa harus serentak dicintai dan ditakuti warganya.

2. Max Weber : kekuasaan merupakan kemampuan individu dalam menjalin

hubungan sosial untuk mewujudkan keinginannya dalam suatu tindakan komunal, meskipun melawan arus dan mendapat risistensi dari individu lain yang terlibat dalam tindakan tersebut. Dalam legitimasi Weber membagi legitimasi atas tiga bentuk, pertama legitimasi tradisional, yang berasal dari tradisi kepercayaan dan adat-istiadat yang berlaku dalam masyarakat. Kedua, legitimasi kerismatik, yang berasal dari individu yang diakui oleh masyarakat dengan ciri-ciri khusus yang luar biasa. Ketiga, rasional-legal yang berasal dari peraturan normatif secara rasional.

3. Michel Foucault : kekuasaan sebagai seluruh tindakan yang menekan dan mendorong tindakan-tindakan lain melaui rangsangan, persuasi, atau dapat juga dengan melalui paksaan dan larangan.

4. Hannah Arendt : kekuasaan manusia terkait dengan kemampuannya untuk melakukan suatu tindakan.

5. Akerlof : jika komunikasi yang sifatnya mengarahkan diterima oleh seseorang untuk pencapaian tujuan, kekuasaan untuknya akan ditentukan.

(3)

Kekuasaan umumnya memberikan berbagai manfaat, karena kekuasaan merupakan alat yang berguna untuk mendukung pengikut atau orang-orang dalam organisasinya.

Kekuasaan terbatas

Di berbagai pengaturan kepentingan, phak ‘yang dipimpin’ mempengaruhi perintah. Namun ‘yang dipimpin’ dapat tidak mendukung walaupun semua pihak harus mengikuti perintah pimpinan.benuk kehilangan kekuasaan. Pertama, ‘yang dipimpin’ dapat memutuskan untuk menolak kekuasaan pemimpin. Kedua, bentuk kehilangan kekuasaan sebagai kasus dimana agen memegang idealismenya dan memilih untuk mempercayai bahwa kejadian tersebut belum ada.

Pemeliharaan kekuasaan

Seorang pemimpin dapat kehilangan kekuasaannya. Oleh karena itu, seorang

pimpinan harus dapat mempertahankan kekuasaannya. Faktor yang menyebabkan seseorang kehilangan kekusaan diantaranya : memberikan perintah yang sulit dilakukan, perlakuan yang tidak adil, kegagalan melangsungkan nilai-nilai yang ada pada agen, tingkah laku pimpinan yang berubah-beerubahndan tidak berkompeten, atau penolakan kekuasaan pemimpinan oleh agen lain.

Apa yang terjadi jika pemeliharaan kekuasaan gagal?

‘Pihak yang dipimpin’ dapat secara aktif menentang agar seorang pemimpin

kehilangan kekuasaannya. Dalam melakukan pemberontakan, ‘pihak yang dipimpin’ dapat merasakan keinginan baru untuk meyakini bahwa dia sedang diperlakukan tidak adil oleh pimpinannya.

Permasalahan pimpinan

Pemimpin dapat membayar ‘pihak yang dipimpin’ berdasarkan tingkatan perintah yang menciptakan persingan sehat diantara ‘pihak yang dipimpin’. Upah pegawai dengan

(4)

output yang besar akan lebih tinggi dari upah pegawai dengan output lebih kecil. Kekuasaan pemimpin adalah utuk memberikan perintah. Pemimpinan dapat memberikan perintah kepada para pegawai agar bekerja lebih keras. Permasalahan yang dihadapi pemimpin adalah

menyangkut pemilihan upah untuk memaksimalkan keuntungan. Permasalahan ‘pihak yang dipimpin’

‘Pihak yang dipimpin’ memiliki dua keputusan yang akan dibua: (1) apakah meraka akan berpartisiapsi. Meraka akan berpartisipasi jika mereka menerima manfaat ebanyak yang diterima dari pihak lain dan (2) jika berpartisipasi, para pendukung harus memutuskan seberapa besar upaya yang akan dicurahkannya. Jika ‘yang dipimpin’ berpartisipasi, mereka harus memutuskan apakah akan menerima atau tidak kekuasaan pimpinan. Jadi, mereka harus memilih apakah mereka memang harus melakukan apa yang pimpinan meraka katakan untuk dikerjakan.

Birokrasi dan Delegasi

Dua alasan bagi birokrasi organisasi: (1) terkait erat dengan teori birokrasi yang diajukan oleh Philip (1949). Pimpinan harus mengatakan kepada ‘yang dipimpin’ untuk mengikuti perintahnya, jika negara mengambil alih dan (2) teori Alvin (1954). Mari pertimbangkan aturan berikut, di mana ada seorang pimpinan, pengawas, dan perangkat aturan pegawai. Pimpinan mempunyai berbagai kekuasaan terhadap pengawas dan pegawai tersebut. Pengawas mempunyai kekuasaan terhadap pegawai, namun tidak pada pimpinan. Dalam rangka memaksimalkan keuntungan, pegawai melakukan pekerjaannya. Selanjutnya, pengawas mempunyai infornasi yang lebih banyak tentang pekerjaan pegawainya daripada pimpinan.

Manfaat pendelegasian

Pimpinan harus mempunyai kekuasaan yang lebih kecil atas para pegawai (batasan pemeliharaan kekuasaanyang ketat), namun pengawas harus mempunyai kekuasaan yang lebih besar atas pegawai ( batasan pemeliharaan kekuasaan yang longgar). Hal ini akan lebih mempermudah bagi pengawas untuk mendorong pegawai daripada pimpinannya. Meskipun dorongan pengawas tidak sebaik apa yang diberikan pimpinan, hal ini akan mendorong pimpinan untuk mendelegasikan tugasnya.

(5)

Kekuasaan pimpinan dapat terancam oleh kegagalan melangsungkan cita-cita pegawainya atau kegagalan untuk menegakkan aturan cita-cita oleh pimpinan bagi

pegawainya. Jika ‘kegagalan mempertemukan cita-cita ‘pihak yang dipimpin’ mengancam kekuasaan pimpinan (penegasan batas pemeliharan kekuasaan)’, pemimpin harus menempuh upaya untuk menegakkan nilai yang dipercaya oleh masyarakat.

B. Sistem Pertanggungjawaban Publik

Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap organisasi sektor publik untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita bangsa. Untuk mewujudkannya diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertangungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate agar penyelenggaraan kegiatan organisasi sektor publik dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih, bertanggung jawab, serta bebas dari KKN. Sistem ini tergantung dari sistem pemerintahan yang diterapkan. Sesuai dengan kondisi negara masing-masing, sistem ini dibedakan menjadi:

(1) Presidensil

Atau biasa disebut dengan sistem kongresional, merupakan sistem pemerintahan negara republik di mana kekuasaan eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasaan legislatif.

Menurut Rod Hague, pemerintahan presidensial terdiri dari 3 unsur:

1. Presiden yang dipilih rrakyat dalam memimpin pemerintahan dan mengangkat pejabat-pejabat pemerintahan terkait.

2. Presiden dengan dewan perwakilan memiliki masa jabatan yang tetap tidak bisa saling menjatuhkan.

3. Tidak ada status yang tumpang tindih antara badan eksekutif dan badan legislatif.

Ciri-ciri pemerintah presidensial:

1. Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala negara.

2. Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan dipilih langsung atau melalui badan perwakilan rakyat.

3. Presiden memiliki hak prerogatif (hak istimewa) untuk mengangkat dan memberhentikan menteri-meteri yang memimpin departemen dan nondepartemen.

4. Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan eksekutif presiden bukan kepada kekuasaan legislatif.

(6)

5. Presiden tidak bertanggung jawab kekuasaan legislatif. (2) Parlementer

Yaitu sebuah sistem pemerintahan di mana parlemen (DPR) memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteridan dapat menjatuhkan pemerintahan, dengan cara mengeluarkan mosi tidak percaya. Tidak ada pemisahan kekuasaan yang jelas antara cabang eksekutif dan legislatif. Kelemahannya, sistem ini sering menimbulkan pemerintahan yang kurang stabil.

(3) Komunis

Negara di bawah satu partai dan mendeklarasikan kesetiaan kepada Marxisme-Leninisme, Maoisme. Negara komunis yang masih ada hingga kini adalah RRC, Vietnam, Kuba, Laos, dan Korea Utara.

(4) Demokrasi Liberal

Yaitu satu bentuk kerajaan demokrasi melalui perwakilan yang membuat keputusan berlandaskan UU yang tunduk pada perlembagaan yang

liberal.perlembagaan ini melindungi hak-hak dan kebebasan rakyat dengan membatasi kekuasaan pihak mayoritas untuk mengatasi kekuasaan minoritas. (5) Liberal

Yaitu falsafah yang meletakkan kebebasan individu sebagai nilai politik tertinggi. Menekankan hak-hak pribadi serta kesamarataan peluang.

(6) Kapital

Yaitu sistem perekenomian yang menekankan peran kapital (modal), yakni kekayaan dalam segala jenisnya, termasuk barang-barang yang digunakan dalam proses pembuatan barang lainnya. Ebenstein (1990) menyebut kapitalisme sebagai sistem sosial yang menyeluruh, lebih dari sekedar sistem perekonomian di mana perkembangan kaitalisme dikaitkan sebagai bagian dari gerakan individualisme. C. Siklus Pertanggungjawaban Publik

1. Penetapan regulasi pertanggungjawaban pimpinan organisasi

Yakni menetapkan aturan yang terkait dengan pertanggungjawaban pimpinan organisasi dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Regulasi ini merupakan hal yang sangat penting, karena regulasi diatur dalam dalam mekanisme dan tata cara pertanggungjawaban serta hal-hal apa saja yang harus dilakukan oleh pimpinan organisasi beserta jajarannya, dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh pimpinan organisasi beserta jajarannya, sehingga ada pimpinan yang jelas ntara yang salah dan yang yang benar.

2. Pembentukan dan penerbitan SK tim penyusun laporan pertanggungjawaban organisasi

(7)

Pada tahapan ini, akan dibentuk tim yang terdiri dari individu-individu yang kompeten di bidangnya, yang akan menyudun laporan pertanggungjawaban dari kegiatan dan program yang telah dilaksanakan organisasi sektor publik selama satu periode. Diharapkan tim jujur dan objektif, sesuai antara kegiatan yang dan program yang telah direalisasikan dengan laporan yang dibuat.

3. Penyusunan draft laporan pertanggungjawaban organisasi

Dalam tahapan ini, tim penyusun harus jeli dan teliti agar tidak ada kesalahan atau hal-hal yang seharusnya dilaporkan untuk dipertanggungjawabkan justru tidak tercantum dalam draft laporan pertanggungjawaban.

4. Pembahasan draft laporan pertanggungjawaban organisasi sektor publik Hal ini sebagai tindakan koreksi dan evaluasi agar draft laporan

pertanggungjawaban yang dibuat sudah mencantumkan segala sesuatu yang akan dipertanggungjawabkan.

5. Penyelesaian laporan pertanggungjawaban organisasi sektor publik

Berdasarkan draft yang telah disepakati, tim penyusun kemudian melengkapi draft tersebut sampai menjadi laporan pertanggungjawaban akhir yang siap diajukan guna dipertanggungjawaban.

6. Pengajuan laporan pertanggungjawaban organisasi sektor publik ke legislatif/parlemen

Di lembaga legislatif/parlemen ini, laporan pertanggungjawaban organisasi akan diperiksa dan dinilai kebenarannya.

7. Pemaparan/pembacaan laporan pertanggugjawaban organisasi sektor publik oleh kepala/pimpinan organisasi di hadapan lembaga legislatif/parlemen

8. Pembahasan laporan pertanggungjawaban organisasi oleh lembaga legislatif/parlemen

Musyawarah ini membahas “jawaban” lembaga legislatif/prlemen atas laporan pertanggungjawaban pimpinan pelaksana organisasi.

9. Penilaian dan rekomendasi atas laporan pertanggungjawaban organisasi Dari laporan tersebut, lembaga legislatif/parlemen dapat menilai kinerja serta memberikan rekomendasi bagi pimpinan pelaksana oraganisasi yang membuat laporan tersebut agar kualitas pertanggungjawaban organisasi mengalami peningkatan di masa mendatang.

10. Penerbitan laporan pertanggungjawaban organisasi.

Setelah penilaian, laporan tersebut siap untuk dipublikasikan atau disampaikan kepada masyarakat. Publikasi bisa melalui TV, radio, surat kabar, atau media publik lainnya. Dari ini, masyarakat dapat menilai kinerja organisasi serta

memberikan rekomendasi malaui wakil-wakilnya dalam organisasi publi, apabila dirasa ada hal-hal yang kurang tepat dalam realisai kegiatan atau program yang telah dilakukan organisasi publik.

(8)

D. Teknik Pertanggungjawaban Publik

1. Teknik penyusunan pelaporan pertanggungjawaban publik (1) Metode kuantitatif

a. Metode analisis isi

 Karakter objektif

Ini berkenaan dengan definisi yang jelas mengenai kategori-kategori pesan terkait hal-hal yang dipertanggungjawabkan, sehingga apabila diterapkan metode dengan kategori yang sama akan memperoleh hasil yang sama.

 Sifat sistematis

 Ini adalah prosedur yang diterapkan untuk semua isi/pesan

pertanggungjawaban dari bagian awal sampa akhir. Lalu, kategori pesan dibuat sedemikian rupa sehinggga semua pesan yang relevan benar-benar dapat dianalisis. Demikian pula, rancangan yang dibuat dapat memberikan jaminan akan dihasilkannya jawaban terhadap pertanyaan atau konfirmasi terhadap hipotesisi yang telah dibuat sebelumnya pada persiapan bahan laporan

pertanggungjawaban.

 Kuantitatif

Ini adalah gambaran tentang isi laporan pertanggungjawaban yang disajikan dengan dukungan data yang terkuantifikasi berupa nagka-angka atau bilangan. Karakter ini berkenaan dengan pesan berupa data dalam laporan pertanggungjawaban yang bersifat eksplisit atau nampak (manifest). Metode ini dapat ilakukan dengan

mencermati kata-kata, frase, atau kalimat-kalimat yang digunakan dalam pesan atau isi laporan pertanggungjawaban.

Metode ini meneknkan pada penelusuran deskriptif ke pesan-pesan laporan

pertanggungjawaban. Juga dapat digunakan melacak perbedaan dengan cara membandingkan isi pesan dalam laporan pertanggungjawaban. Contohnya: menganalisis keseluruhan isi laporan pertanggungjawaban publik.

b. Metode survei

Ini adalah metode yang memiliki kelebihan, yaitu mampu mengumpulkan data secara besar-besaran dengan mengakses sebagian populasi sebagai sampel dengan cara tertentu sehingga dapat dikatakan mewakili seluruh populasi. Contoh: survei yang dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan

(9)

seperti mengedarkan kuesioner secara langsung kepada responden, melalui surat, telepon, dan email.

c. Metode eksperimen

Yaitu metode kuantitatif yang banyak digunakan dalam penyusunan laporn pertanggungjawaban. Kelebihannya, dapat dilakukan pengendalian

terhadap setting penyusunan atau melakukan manipulasi terhadap variabel yang digunakan, khususnya variabel independen. Contoh: isi laporan pertanggungjawaban yang berasal dari data hasil eksperimen laboratorium. Contoh kegiatan dengan metode kuantitatif adalah menyusun laporan

pertanggungjawaban berdasarkan data-data yang berasal dari hasil penyebaran penyebaran kuesioner secara lansung kepada responden melalui surat, telepon, email, atau dari hasil uji laboratorium.

(2) Metode kualitatif a. Metode wawancara

Wawancara yang dilakukan dapat berupa percakapan informal. Wawancara dengan metode pedoman wawancara, dan wawancara dengn metode open-ended standard. Metode ini digunakan untuk melacak berbagai gejala tertentu dari perspektif orang-orang yang terlibat.

b. Metode observasi/pengamatan

Digunakan untuk melacak secara sistematis dan langsung gejala-gejala komunikasi politik terkait dengan persoalan-persoalan penting, seperti soaiallisasi politik, prtisipasi politik, konflik dan penyelesaian konflik, pola pengaruh, pola pencarian informasi, pola penggunaan media massa, serta kemungkinan komplementaritasnya dengan sumber personal, kelompok, dan organisasi. Dua jenis metode observasi:

Participant observation, yaitu observasi dengan ikut terlibat dalam kegiatan komunitas yang diteliti. Jenis ini dibedakan lagi

berdasarkan tingkat keterlibatannya, yaitu partisipasi secara total dan aktif.

Nonparticipant observation, observasi tidak terlibat. Dalam hal ini, pengamat seolah-olah menjadi penonton dan mencermati kejadian-kejadian sambil melakukan wawancara dan membuat catatan. c. Metode focus group discussion

(10)

Metode ini lazim digunakan untuk melacak hal-hal tertentu yang ingin ditonjolkan atau menjadi prioritas bagi publik. Metode ini terkait juga dengan urutan pengutaraan jawaban publik diantara sejumlah

permasalahan yang dikemukakan, pemberian penekanan, pengulangan, dan pemberian penjelasan panjang lebar, yang dapat dianggap sebagai isyarat dari prioritas permasalahan. Langkah-langkah dalam

penyelenggaran metode ini:

 Merancang interview guide yang bersifat longgar sesuai topik.

 Menentukan paket pesan sebagai bahan diskusi, jika diperlukan.

 Menunjuk dan melatih moderator yang bertugas memfasilitasi diskusi.

 Moderator mengajukan pertanyaan kepada peserta (publik) sesuai tujuan diskusi.

 Menentukan dan mengorganisasi kelompok peserta yang terdiri atas jumlah dan karakter kelompok, menentukan jumlah dan nama-nama orang yang akan diundang untuk masing-masing kelompok, menentukan waktu dan tempat berdiskusi serta wawancara, dan merencanakan insentif (jika diperlukan) yang akan diberikan kepada peserta.

 Mengahdirkan partisipasi untuk masing-masing kelompok pada waktu dan tempat yang telah direncanakan, dan kemudian berbagi tugas dengan mediator.

 Sementara paket pesan disampaikan oleh moderator, pada saat yang sama dilakukan pencatatan atas

perkembangan-perkembangan yang terjadi pada peserta hingga dilanjutkan sampai diskusi dan wawancara.

 Melakukan transkripsi hasil rekaman.

 Menganalisis data yang telah ditranskip sambil mempelajari catatan lapangan.

 Menarik kesimpulan dengan mengacu pada prtanyaan dan tujuan diskusi.

d. Metode analisis semiotik

Yaitu metode untuk menganalisis dan memberikan makna terhadap tanda yang ada pada suatu sistem pesa komunikasi.tujuanya untuk melacak makna yang dibawa oleh teks dalam laporan pertanggungjawaban yang berupa tanda-tanda. Fokus pada pemaknaan/interpretasi terhadap tanda dalam teks laporan pertanggungjawaban.

(11)

Contoh yang menggunakan metode kulitatif adalah penyusunan laporan

pertanggungjawaban berdasarkan data-data yang berasal dari hasil wawancara, pengamatan, FGD, dan interpretasi hasil analisis smiotik.

(3) Metode gabungan kuantitatif-kualitatif

Contohnya survei melalui wawancara, analisis isi melalui wawancara, dan analisis semiotik melalui wawancara. Metode ini memungkinkan memperoleh temuan-temuan yang lebih valid daripada hasil yang diperoleh dengan hanya menggunakan satu metode. Contohnya adalah penyusunan laporan

pertanggungjawaban berdasarkan data-data yang berasal dari perpaduan antara hasil penyebaran kuesioner secara langsung kepada responden, melalui surat, telepon, email, atau dari hasil uji laboratorium dengan hasil data wawancara, pengamatan, FGD, dan interprestasi analisis semiotik.

2. Penyampaian pelaporan pertanggungjawaban publik (1) Presentasi

Penyampaian laporan pertanggungjawaban publik oleh pimpinan/kepala/ pelaksana (eksekutif) organisasi, diawali dengan presenatsi kepada lembaga legislatif/parlemen. Contoh: presentasi kepala daerah kepada DPRD tentang hasil-hasil yang dicapai dalam bidang pemerintahan dan pengelolaan

keuangan selama periode berjalan. (2) Publikasi

Melaui media massa seperti televisi, media cetak, dan radio. (3) Pengiriman surat

Surat ini berisi laporan pertanggungjawaban pihak pelaksana atas program atau kegiatan yang diamanatkan oleh pihak pemberi amanat/tanggung jawab. E. Contoh Pertanggugjawaban di Organisai Sektor Publik

1. Pemerintah pusat

Pendapatan negara dan hibah dalam APBN tahun 2005 ditetapkan Rp380,4 triliun, atau 17,4 persen terhadap PDB. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar Rp23,4 triliun atau 5,8 persen jika dibandingkan dengan anggaran pendapatan negara dan hibah yang ditetapkan dalam APBN-P tahun 2004. Dari jumlah tersebut, 78,3 persen bersumber dari penerimaan perpajakan, 21,5 persen dari penerimaan negara bukan pajak, dan 0,2 persen dari hibah. Kontribusi peneriamaan sektor perpajakan yang semakin memungkinkan tersebut menujukkan bahwa pemerintah tetap konsisten untuk terus menggali sumber-sumber pendanaan dari dalm negeri guna mewujdkan kemandirian APBN.

(12)

Dalam menyudun akuntabilitasnya haruslah transparan dan dapat menyediakan informasi tentang pengelolaan keuangan daerah secara luas, sehingga mudah diakses, diketahui, dan dievaluasi oleh pihak-pihak ynag berkepentingan serta masyarakat luas.

3. LSM

Transparansi dan akuntabilitas LSM berarti LSM harus melakukan pencatatan keuangan dan memberikan laporan keuangan kepada konstituennya sebagai bentuk akuntabilitas keuangan.

4. Yayasan

Oragnisasi yayasan pada awalnya memperoleh sumber daya awal dari sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut. Pemakaian laporan keuangan organisasi yayasan memiliki kepentingan bersama yang tidak berbeda dengan organisasi binis, yaitu untuk menilai:

a. Jasa yang diberikan oleh organisasi yayasan dan kemampuannya untuk memberikan jasa tersebut.

b. Cara manajer melaksanakan tanggung jawabnya dan aspek kinerja manajer. Pertanggungjawaban manajer mengenai kemampuannya mengelola sumber daya organisasi yang diterima dari para penyumbang disajikan melalui laporan aktivitas dan laporan arus kas. Laporan aktivitas harus menyajikan informasi mengenai perubahan yang terjadi dalam kelompok aktiva bersih.

5. Partai politik

Good governance dalam partai politik diamksudkan agar partai-partai politik bersifat akuntabel dan transparan dalam pengelolaan sumber daya keuangan, mengikuti aturan hukum, dan etika politik. Pertanggungjawaban haruslah transparan, sehingga pertanggungjawaban keuangan merupakan hal yang tidak dapat di tawar lagi.

Di Indonesia, kebanyakan pendapatan partai politik di peroleh dari sumbangan perorang yang diberikan secara langsung kepada pemimpin partai. Jenis laporan pertanggungjawaban yang perlu dibuat oleh partai politik untuk tujuan

akuntabilitasnya adalah laporan sumber penggunaan dana (laporan aktivitas), neraca, laporan perubahan aktiva neto/ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

(13)

BAB 3 PENUTUP

1. KESIMPULAN

Pertanggungjawaban adalah mekanisme penyampaian pelaporan pertanggungjawaban organisasi sektor publik kepada pihak yang memiliki hak atau kewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban atasnya.

2. SARAN

Akuntabilitas ini hendaknya dibuat secar transparan dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Karena dari pertanggungjawaban ini kita dapat menilai kinerja suatu organisiasi dalam suatu periode tertentu.

(14)

KEPUSTAKAAN

Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Erlangga.

Referensi

Dokumen terkait

dan delete , yang terdiri dari manipulasi data users, manipulasi data menu, manipulasi data guest,manipulasi data galeri, manipulasi data profil, manipulasi data

bahwa dalam rangka memperkuat upaya pembudayaan hidup bersih dan sehat, mencegah penyakit berbasis lingkungan, meningkatkan kemampuan masyarakat, serta

DML merupakan bagian dari SQL yang memungkinkan pengguna untuk melakukan suatu proses atau manipulasi suatu basis data seperti melakukan query. INSERT, UPDATE

• Perseroan akan membuka tujuh pabrik baru untuk meningkatkan kapasitas produksi. Pembangunan tujuh pabrik baru tersebut merupakan bentuk kerjasama dengan Mitsubushi Jepang

Menurut Manuaba (2008; h.389) disebutkan perdarahan terjadi karena gangguan hormon, gangguan kehamilan, gangguan KB, penyakit kandungan dan keganasan genetalia. 55)

Penilaian aspek psikomotor yang dilakukan oleh guru dan siswa didasarkan pada unjuk kerja/ gerak yang ditunjukkan siswa selama proses pembelajaran.. Penilaian dilaksanakan

Batang tanaman cabai rawit memiliki struktur tidak berkayu pada saat masih muda, tetapi pada saat tua pada bagian batang yang dekat dengan tanah akan mempunyai

Dalam studi manajemen, kehadiran konflik pendidikan tidak bisa terlepas dari permasalahan keseharian yang dirasakan oleh pengelola lembaga pendidikan. Konflik tersebut