PERAN
JAMUR
PANGAFI
SEBAGAI
PRODUK
UNGGULAN DAERAH
YANG AMAN DAN
MENGLTNTUNGKAN
*)
Oleh:
Dr. Nuniek Ina Ratnaningtyas, M.S. **)
ABSTRAK
Aktivitas
jamur
yang
menguntungkanbagi
manusia
antara
lain
adalah perannya sebagai bahan panganbergizi
dan berkahasiat obat(herb).
Sebagai edible mushroom, nutrisi yang dikandungjamur memiliki
keunggulan, antara lain proteinnyayang
tinggi
dengan asamamino yang
lengkap,lemak,
serat,mineral
sertavitamin
auput Ai3aOitan sebagai sumber makanan untuk pemenuhangizi
masyarakat. Hampirsemua jenis jamur yang telah dibudidayakan,
memiliki
zat akJcif yang dapat digunakandalam
tiaang
kesehatan karena dapat berkhasiat obat (herb), antaralain
sebagai antibakteri, anti tumor bahkan anti
HIV
danlain-lain
serta dapat digunakan dalam industri kecantikan. Khususuntuk jenis
jamur
yang mengandung khasiatobat
digolongkandalam me
dicinal
mushroom.Dalam
pembudidayaannya, pada umumnya digunakanlimbah
lignoselulosauntuk medium
tumbuhnya, tanpa
penambahan bahan-bahankimia
ke
dalamnyamaupun pada saat pemeliharaannya. Berdasarkan
hal
tersebut, makajamur
paogan merupakan produk yang aman untuk dikonsumsi. Cara pembudidayaanjamur
pangan merupakan aplikasi teknologi terapan praktis yang mudah dipelajari oleh masyarakat denganmodal
pengetahuan menengah.Melalui
pengelolaanyang
serius, budidayajamur
pangan merupakan
industri
unggulan daerah
yang
prospektif
dan menguntungkanbila ditinjau dari
segala segio termasuk mernbuka lapangan kerja dan pengelolaan ekosistem yang berkelanjutan.Kata
kunci
: edible mushroom, medicinal musltroom, budidaya,nutrisi,
herbalPENDAHULUAN
Aktivitas
jarnur menguntungkan bagi manusia terutamayang diperankan olehjamur-jamtn
makroskopis.Definisi
baru
yang dikemukakanoleh
Chang danMiles
(1992) tentang cendawan ataujamur
makroskopis atau mushroom adalah kelompokjamur
yang mempunyai tubuh buah cukup besar sehingga dapatdilihat
dengan matatelanjang, dapat
dipetik
oleh tangan, beradadi
atas ataudi
dalam tanab"tidak
selaluberdaging,
tidak
selalu
dapat dimakan (edible),
dan
tidak
hanya
termasuk Basidiomycetes, tetapi juga termasuk dalam kelompok Ascomycetes..)
Makalah, disampaikan pada Penyuluhan
di
DesaKemawi,
Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas, Agustus 2014.**)
Dosen Fakultas
Biologi
Unsoed, Purwokerto.Berdasarkan definisi tersebut selanjutnya Chang (1993) membagi jamur menjadi 4 kategori berdasarkan khasiatnya,
yaitu:
(1)
jamur
yang dapat dimakan, biasanyaberdaging dan dapat dimakan, contoh Agaricus bisporus; (2) jamur yang mempunyai khasiat
obat,
contoh Ganoderma lucidum;(3) jamur
yang beracun, termasuk di dalamnyajamur
yang
diketahui beracunatau
diduga beracun, contoh Amanitaphalloides;
(4) jamur
yang
khasiatnyabelum diketahui
atau disebut kelompokmiscellaneous.
PERAN
JAMUR
SEBAGAIBAHAN PANGA}I
YAI\G
BERGIZI TINGGI,
AMAN DIKONSUMSI
DANMEFIYEHATKAN
Penerimaan terhadap budidaya jamur seperti Shiitake (Lentinus edodes),jamur tiram (Pleurotus ostreatzs) dan jamur kancing (Agricus bisporus) sebagai makanan yanglezat telah diakui
di
seluruh dunia. Jamur tersebut digunakan sebagai makanandan bahan penyedap makanan sejak berabad-abad, karena keunikan dan aromanya.
Apresiasi yang tinggi diberikan terhadap aromanya yang istimewa untuk masakan di
seluruh dunia. Sebagai bahan makanan, jamur
memiliki
banyak keunggulan, antaralain kandungan protein tinggi, serat multi vitamin dan mineral serta memiliki manfaat
farmakologi.
Dalam
penggolonganjamur,
masing-masing berturut-turut disebutsebagai e dib le mus hroom dan me dic inal mus hroom.
Jamur edibel yang sekarang dibudidayakan, dahulunya adalah
jamur
edibelliar.
Jamur edibelliar
hanya dikonsumsi secara tradisonal oleh sekelompok orangtertentu (penduduk lokal, penggemar dan
ahli
kuliner) secara musiman. Konsumsijamur liar meningkat karena kandungan nutrisinya yang baik pada beberapa spesies,
khususnya sebagai sumber protein dan mineral tambahan. meskipun perkembangan
pembudidayaan
jamur
di
duniajuga
meningkat. Secara umum, kandungan mineral dalamjamur
konsumsiliar
lebihtinggi
dibandingkan denganjamur
budidaya dantumbuhan. Kualitas proteinnya sangat baik, yang mengandung sebagian besar asam
amino
esensial sepertileusin,
methionin, tryptophandan
valin.
Adapun
fraksi lemaknya sebagian besar mengandung asam lemak tak jenuh. Konsumsi serat jugaditemukan sangat banyak pada jamur edibel liar dan dikenal secara luas mempunyai khasiat yang berguna ( Chong Kian Sin et a1.,2007).
Sebagai organisme saprofit dan heterotrof, maka
jamur
dapat ditumbuhkanpada medium buatan
yang
sudahmati.
Komposisi medium disesuaikan denganbio.unsoed.ac.id
medium aslinya
di
alam yang akan menentukan pertumbuhn, perkembangan dan kandungan gizi jamur. Kedua sifat tersebut merupakan prinsip dalam budidaya jamurPolisakarida dari jamur secara komersial telah dimanfaatkan sebagai sumber makanan, khususnya jamur dari genus Pleurotus. Jamur Pleurotus memiliki senyawa
aktif
B-glukan yang berguna bagi penstimulus sistem imun tubuh. Senyawa p-glukanyang
terdapat pada Pleurotus disebut
sebagaipleuran
yang
dapat
menekanpertumbuhan tumor. Jamur dari genus Pleurotus banyak dibudidayakan
di
berbagainegara karena kemampuan adaptasinya yang
tinggi. hoduksi jamur
Pleurotus per tahun dapat mencapai 900.000ton.
Beberapajenis
dari genus Pleurotus memilikimanfaat farmakologi, di antaranya adalah P.
florida,
P.tuber-regium, P. Saiur-caiu, P.Pulmonarius,
P.
ostreatus danP.
eryngii Ekstrak dari tubuh buahjamur
tersebut mengandungprotein
dan
polisakaridadan
ekstrak
tersebut digunakan sebagai suplemen makanan (Synl.tsya et a1.,2408).Dalam
sebuah penelitian dilaporkan bahwa Lentinan tunggaltidak
dapat memblokinfeksi
HIV,
namun perlakuan 3'-azido-3'deox1'thymidine(AZT)
dapatmenekan replikasi
HIV
melalui stimulasi sistim imun untuk menghasilkan berbagaifaktor yang dapat mencegah replikasi
HIV
[Tochikura et al., dalam Ooi&
Liu,
2000 dalam Aryantha, 20051. Dalam penelitian terkaitHIV
lain yang dilakukan oleh Ngaidan
Ng
(2003)
dalamAryanth4
(2005) dikatakan bahwa senyawaprotein
dari Shiitake dapat menghambat transkripsi balikHIV-I
Sementara itu beberapa hasil penelitian yang direview dalam artikel Ooi
& Liu
tersebut dinyatakan bahwa Sulfated Lentinan memiliki aktivitas anti-HIV yang kuat walau temyata sifat antitumornya menurur1 namun masih belum diketahui mekanisme penghambatananti virus dari
Lentinansulfat
ini.
Tampaknya Lentinan mampu mempengaruhi sistim fisiologis tubuh inang dan meningkatkan resistensinya terhadapinfeksi dari berbagai patogen bakteri, virus, fungi dan parasit (Aryanth4 (2005).
Jenis jamur yang telah dibudidayakan dan populer
di
dunia adalah Agaricus spp., antaralain
A.
bisporus danA.
bitorquis.Apabila
dkata-ralakan kandungannutrisi keduajenis jamur ini adalah 17,50 protein,lemak 29o/odankarbohidrat untuk
A.
bisporus (56,47*
0,2lyo),
danA.
bitorqois
(
39,94*
0,l7Yo), Kandungan karbohidrat keduajenis
jamur
ini
berbeda sesuai dengan kondisi perkembangan,Sejumlah mineral yang berguna bagi tubuh manusia juga dimiliki jamur
ini
(Sadiq el a1.,2008).Berikut
ini
disajikan kandungan nutrisijamur
pangan (Gambar1)
dankandungan asam amino beberapa jenis jamur ( Gambar 2) (Piryadi, 2010).
ASAM AMINO ESENSIAL
81 8Z Niacin Bi*ti* ffig Fe
*
lttlano,Jdiftri ..gllserida
, ;,I sterol
r-cfusf*
'
:-*
Steroi
i:*ALB
:
::.
]=
ei:;Gambar 1 : Kandungan
nutrisi
jamur
pnngan (edible mushroom) (Piryadi, 2010)*
Ka*dungan asaff amin* ssensialp*r
L$S gr prs'teind*ri
kberapa jenls.Asam Amino
Jam,ur
kancinp Shiitake Jamur
tiram
Jamur
meransLeucyne /.f 7.9 t.8 t.5
lsoleucyne t.5 1.9 t.2 J.4
Valine 1.5 J.7 i.1
i-4
Ihrypiophan
nd 1.3 1.5 Lycine ).1 1.9 [.5 7.1 fhreonine ).f, t.9 t.6 i.5 Phenylalanine 1.2 t.9 1.7 t.6 Vlethionine ).9 1.9 t.5 1.1 [Iistidine 1.7 1.9 1.7i.8
TOTAL
]8.9 ]6 J3.4 ]2.8Gambar
2:
Kandungan asam amino esensial per 100gr
proteindari
beberapa jenisjamur
(Piryadi, 2010)PERAN JAMT]R SEBAGAI PRODT]K {.INGGT]LAN
DAERAH
Selain sebagai bahan makanan yang bergizi tinggi dan berkhasiat obat (herb)
bagi
kesehatan manusi4 makajamur
panganmemiliki
beberapa keunggulan bila dikembangkan menjadi produk unggulan daerah. Dalam pembudidayaannya, biasanyadigunakan limbah organik berbahan dasar lignoselulosa, maka prosesnya merupakan biokonversi limbah organik menjadi protein
tinggi.
Hal
tersebutjelas
merupakanpemanfaatan limbah (Chang dan Miles, 1989; Ratnaningtyas, dkk.,2009)
Setelah
jamur
berhasil ditumbuhkanpada medium
tanamnya,maka
sisamedium tanam merupakan bahan yang telah terdekomposisi oleh jamur. Pada sisa
medium tanamjamur tersebut juga tersisa miselium jamur sehingga juga merupakan
bahan yang mengandung
protein
Sisa medium tanam jamur ini ternyata masih dapatdigunakan
untuk
pembuatanpakan ikan
Qtellef).Dari hasil
percobaan, dengankomposisi tertentu
menghasilkan pertumbuhanikan
nila
yang,
lebih
baik dibandingkan denganikan nila
yangdiberi
pakan buatanpabrik
Selainitu,
sisa medium tanamini juga
dapat digunakan sebagai pupuk organik bermutu tinggi (Ratnaningtyas,dkk,2a0r.
Beberapa penelitian juga melaporkan, sisa medium tanamjamur
dapat digunakan sebagai pakantemak.
Berdasarkanhal
tersebuto maka budidayajamur
merupakan pemanfaatan limbah yang berkelanjutan karena semua dapat dimanfaatkan (zero waste) dan menguntungkan.Apabila budidaya jamur dikelola secara profesional, maka tidak mustahil dapat
dijadikan obyek wisata
unggulan daerahyang
diharapkan dapat meningkatkanpendapatan asli daerah Bagan pohon industri jamur menurut Piryadi (2010) disajikan
pada Gambar 3. Potensi limbah organik yang dimanfaatkan sebagai medium tanam jamur disajikan pada Gambar 4 (Piryadi, 2010).
Budidaya
jamur
merupakan aplikasi bioteknologi praktis yang dapat denganmudah dipahami oleh pelaku
di
lapangan, bahkan dengan modal pengetahuan yang tidak terlalu tinggi. Letak keberhasilan adalah bagaimana mengelola dengan baik danbenar dengan modal ketekunan dan ketelatenan. Untuk pembudidayaanjamur yang dilakukan oleh pemul4 dapat digunakan peralatan yang dimodifikasi seperti untuk
sterilisasi medium tanam, inokulasi medium tanam
dan
peralatan pemeliharaanmedium tanam.
Kunci lain
yang menentukan keberhasilan budidayajamur
adalah bibit yang digunakan.Bibit
harus dipilih yang berkualitas tinggi, tidak terkontaminasiorganisme lain serta tumbuh optimal dalam mediumnya.
:j;=:=:::;=:=_=
=.l . -. r ::.., - :,:.
Gambar 3. Bagan pohon
industri jamur
@iryadi,2010):!
EF4E=5.E:EFi=EE
ffit
Gambar 4. Skema potensi limbah organik sebagai medium
jamur (Piryadi,20l0)
KBSIMPULAN:
1)
Jamur pangan (edibte mushroom) merupakan bahan makanan bergizitinggi
dan aman dikonsumsi karena dalam pemeliharaannyatidak
digunakan bahan kimia, hormon tumbuh dan bahan kimia berbahaya lainnya.2)
Jamur pangan sekaligusjuga
berkhasiat obat,di
samping terdapat segolongan jamur yang murni merupakan jamur yangmemiliki
zat aktif berkhasiat obat atauherb, ya?'niyang tergolong dalam medicinal mushroom.
3)
Pembudidayaanjamur
pangan dengan pengelolaan yangbaik
dan benar makamerupakan lapangan usaha
yang
menguntungkan,baik
dari sisi
ekonomi, lingkungan maupun penciptaan lapangan pekerjaan.DAFTAR
REFERENSIAryantha,
-
l.Nyoman.P.2005.
PengembanganProduk
Kesehatandari
Shiitake. Makalah Lokakarya Pengembangan Produk dan Industri Jamur Pangan. BPPT.Jakarta,l
-
2 Agustus.Chang, S.T. and P.G.
Miles.
1989. Edible Mushroom and TheirCultivation.
CF.ICPress,
Inc.
Florida. 369P..
1992. Mushroom Biology A New Discipline. Mycologist 6: 64-
65. Chang, S.T.1993.
Mushroom Biology: The Impact on Mushroom Production andMushroom Products. 1tr
s.T.
Chang, J.A. Buswell andsiu-wai chiu
(eds).1993. Mushroom
Biologt
and Mushroom Product. Chinese University Press.Hong
Kong.
369p.Chong Kian Shin, Chye Fook Yee, Lee Jau Shya and Markus Atong, 2007. Nutritional Properties of Some Edible Wild Mushrooms in Sabah. Journ.of Appl. Scierrces
7 (15)
:2216-222L
piryadi, T.U. 2010. Paradigma Jamur Sebagai Industri Unggulan Masa Depan. Materi Kuliah Umum. Fakultas Biologi, Unsoed. Purwokerto.
Ratnaningtyas,
N.L,
Purnomowati, Rukayah,S.
dan
G.
Waluyo.
2009. AplikasiBiokot
uetsi
Limbah
Lignoselulosa
Menjadi Bahan
Pangan
Bergizi, Berkhasiat Obat serta Pupuk Organik dan Pakanlkan.
Laporan. ProgramPenerapan Ipteks, Dikti. Universitas' Jenderal Soedirman, Purwokerto.
Sadiq, Saika; Haq, Bhatti
N,
Muhammad andAsif
Hanif. 2008. Studies on Chemical Composition andNuhitive
Evaluationof
Wild
Edible Mushroom.Iran
J.Chem. Eng.27 (3) : 151 -154.
Synytsyq A.
Mickov4 K,
Jablonsky,I,
slukov4M
and J. copikova.2008. Mushroomor
Genus Pleurotusas
Sourceof
Dietary
Fibresand
Glucansfor
FoodSuplements. Czech J. Food Sci. 26 (6) : 441