ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT ROTI
Studi Kasus
Perusahaan Roti “Pak Sudi” di Argomulyo Sedayu Bantul
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
MAYASARI SUDIASIH NIM : 042214133
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2011
i
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT ROTI
Studi Kasus
Perusahaan Roti “Pak Sudi” di Argomulyo Sedayu Bantul
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
MAYASARI SUDIASIH NIM : 042214133
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
ii SKRIPSI
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT ROTI Studi Kasus
Perusahaan Roti “Pak Sudi” di Argomulyo Sedayu Bantul
MAYASARI SUDIASIH 042214133
Telah disetujui oleh :
Dosen Pembimbing I
Drs.Marianus Moktar Modesir, M.M Tanggal :19 Juni 2011
Dosen Pembimbing II
Drs.Th,Sutadi,MBA Tanggal :27 Juni 2011
iv MOTTO
Memang baik menjadi orang penting, Tapi lebih penting menjadi orang baik.
(Ebit Kadarusman)
Tak perlu menjadi orang lain untuk kelihatan baik, Yang tahu siapa kita hanyalah diri kita sendiri. Bagaimanapun, yang paling penting adalah
Apapun yang kita lakukan tidak menyakiti orang lain
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini aku persembahkan kepada:
• Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnNya
• Bapak dan Ibu
• Hery dan Rakha, suami dan anakku
• Kakakku mbak Artik dan mbak Murni
• Keponakanku Chica,Denny dan Gading
vi
Pernyataan Keaslian Karya
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau karya orang lain,kecuali saya sebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagai layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta,30 Juni 2011
Mayasari Sudiasih
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Mayasari Sudiasih
Nomor Mahasiswa : 042214133
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT ROTI Studi kasus:Perusahaan Roti ”Pak Sudi” di Argomulyo sedayu bantul Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 30 Juni 2011 Yang menyatakan
viii ABSTRAK
Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut Roti Studi kasus
Perusahaan Roti “Pak Sudi” di Argomulyo Sedayu Bantul
Mayasari Sudiasih Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2011 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) karakteristik konsumen produk roti Pak Sudi. 2) Sikap konsumen terhadap atribut produk roti Pak Sudi. 3) Atribut produk yang paling dominan mempengaruhi sikap konsumen pada produk Roti Pak Sudi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, kuesioner, dan observasi. Sampel yang di digunakan adalah konsumen yang berada di kelurahan Argomulyo dan berjumlah100 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah:1) Analisis persentase yang bertujuan untuk menganalisis karakteristik konsumen. 2)Analisis prioritas kepentingan untuk mengetahui atribut yang menjadi prioritas konsumen dalam melakukan pembelian produk roti. 3)Analisis Multiattribute Attitude Model untuk mengetahui sikap konsumen terhadap atribut – atribut produk roti Pak Sudi. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa:
1. Atribut harga dianggap paling menentukan sikap konsumen dalam melakukan pembelian produk roti Pak Sudi. Atribut berikutnya adalah atribut rasa, ukuran, aroma, dan kemasan.
2. Sikap konsumen secara keseluruhan terhadap atribut produk roti Pak Sudi relatife sangat baik dengan Ab sebesar 4,8965.
ix ABSTRACT
An Analysis on Consumers’ Attitudes towards the Attributes of Bread A Case Study
“Pak Sudi” Bakery in Argomulyo Sedayu Bantul
Mayasari Sudiasih Sanata Dharma University
Yogyakarta 2011
This research was aimed to find out 1) consumers’ characteristics of Pak Sudi bakery products. 2) Consumers’ attitudes towards the attributes of Pak Sudi bakery products. 3) The most dominant attribute of the product that influenced the consumers’ attitudes towards Pak Sudi bakery products. The data were collected by interview, questionnaires, and observation. There were 100 respondents from Argomulyo as the sample. The data were analyzed using two techniques: 1) percentage analysis that aimed to analyze the characteristics of consumers. 2) Interest Priority analysis that aimed to find out the attributes that became the consumers’ priority when purchasing the bakery products. 3) Multi Attributes Attitude Model analysis that aimed to find out the consumers’ attitudes towards the attributes of Pak Sudi bakery products. Based on the data analysis, the research found that:
1. The price tags were considered to be the most dominant attribute for the consumers to purchase Pak Sudi bakery products. The next attributes were the attributes of taste, size, aroma, and packaging. 2. In general, the consumers’ attitudes towards Pak Sudi bakery products
x
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala rahmatNYA yang dilimpahkan kepada penulis,dalam menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT ROTI” Studi kasus pada perusahaan roti Pak Sudi di Kemusuk Lor argomulyo Sedayu Bantul Yogyakarta.
Skripsi ini penulis susun untuk memenuhi salah satu syarat kurikulum guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam kesempatan ini pula penulis ingin menyampaikan tarima kasih yang sedalam dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun skripsi ini terutama kepada;
1. Drs.YP.Supardiyono,M.Si.,A.kt.,Q.I.A selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. V.Mardi Widyatmono,SE,M.B.A selaku ketua program studi Ekonomi Manajemen Universitas Sanata Drarma Yogyakarta. 3. Drs.Marianus moktar Modesir,M.M selaku dosen pembimbing
pertama yang telah meluangkan waktunya untuk dan pikiran untuk membimbing dan memberi pengarahan .
4. Drs.Th,Sutadi,M.B.A selaku dosen pembimbing kedua yang telah meluangkan waktunya untuk dan pikiran untuk membimbing dan membaeri pengarahan.
xi
5. Bapak dan Ibu yang terima kasih telah memberikan segalanya untuk menempuh kuliah selama ini.
6. Hery suamiku tercinta terima kasih untuk segala hal yang telah diberikan padaku.
7. Bapak Bayu Prasetyo dan Ibu Mulia selaku pimpinan perusahaan yang telah bersedia menerima saya untuk melakukan penelitian dan memberikan informasi untuk penelitian.
8. Rakha tersayang satu satunya hal yang paling besar memberikan kekuatan dan apapun akan kulakukan untuk membesarkan dan mendampinginya tumbuh.
9. Chica keponakanku yang sangat membantu dalam mencarikan data – data yang diperlukan dan bantuin ngedit.
10.Mbak Artik kakakku yang memberikan segala hal untukku 11.Mbak Murni kakakku yang sering jagain Rakha untukku 12.Mbak Kantri yang menjadi tempat keluh kesah saat aku rapuh. 13.Teman – teman angkatan 2004
14.Agung,Tina,Wulan,dan Tini teman kelompok KKP. 15.Mbak Tutik BEI
xii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO DAN ERSEMBAHAN ... vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vii
LEMBARAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ... viii
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... xi
ABSTRAK ... xii
ABSTRACT ... xii
KATA PENGANTAR ... xiv
DAFTAR ISI ... xv
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Batasan Msasalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Sistematika ... 6
xiii
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
Pemasaran ... 7
A. Pengertian Pemasaran ... 7
B. Manajemen Pemasaran... 8
C. Konsep Pemasaran ... 8
Perilaku Konsumen ... 9
A. Pengertian Perilaku Konsumen ... 9
B. Teori Perilaku Knsumen ... 9
C. Faktor – Faktor Estern ... 11
D. Faktor – Intern ... 13
E. Atribu Produk ... 15
F. Produk ... 17
G. Hipotesis ... 17
BAB III METODE PENELITIAN ... 18
A. Jenis Penelitian ... 18
B. Lokasi dan Wktu Penelitian ... 18
C. Subyek dan Obyek Peneletian ... 19
D. Metode Pengumpulan Data ... 19
E. Variabel Penelitian ... 21
F. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ... 22
G. Teknik pengjian Instrumen ... 23
xiv
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 28
A. Sejarah Perkembangan Perusahaan ... 28
B. Lokasi Perusahaan ... 28
C. Struktur Organisasi ... 30
D. Aspek Produksi ... 31
E. Aspek Pemasaran ... 33
BAB V ANALISI DATA DAN PEMBAHASAN ... 35
A. Disripsi Penelitian ... 35
B. Pengujian Instrumen Penelitian... 36
C. Analisis Data ... 39
BAB VI KESIMPULAN SARAN DAN KETERBATASAN... 69
A. Kesimpulan ... 69
B. Saran ... 71
C. Keteratasan ... 72
DAFTAR PUSTAKA ... 73
LAMPIRAN ... 74
xv
DAFTAR TABEL
Tabel V.1 : Hasil uji kesahihan butir ideal / Harapan ... 37
Tabel V.2 : Hasil uji kesahihan butir belief / keyakinan ... 38
Tabel V.3 : Hasil uji keandalan butir ideal / harapan ... 39
Tabel V.4 : Hasil uji keandalan butir belief / keyakinan ... 40
Tabel V.5 : Responden berdasarkan jenis kelamin ... 40
Tabel V.6 : Responden berdasarkan usia ... 41
Tabel V.7 : Resonden berdasarkan pendikan terakhir ... 41
Tabel V.8 : Responden berdasarkan pekerjaan ... 42
Tabel V.9 :Responden berdasarkan penghasilan ... 43
Tabel V.10 : Urutan kepentingan aribut ... 44
Tabel V.11 : Atribut yang paling mempengaruhi konsumen ... 45
Tabel V.12 : Bobot rata – rata atribut (wi) ... 47
Tabel V.13 : Sikap konsumen terhadap atribut rasa ... 48
Tabel V.14 : Sikap konsumen terhadap atribut rasa ... 49
Tabel V.15 : Sikap konsumen terhadap atribut rasa ... 50
Tabel V.16 : Sikap konsumen terhadap atribut rasa ... 51
Tabel V.17 : Sikap konsumen terhadap atribut aroma ... 53
Tabel V.18 : Sikap konsumen terhadap atribut aroma ... 54
Tabel V.19 : Sikap konsumen terhadap atribut aroma ... 56
Tabel V.20 : Sikap konsumen terhadap atribut aroma ... 57
xvi
Tabel V.22 : Sikap konsumen terhadap atribut kemasan ... 59
Tabel V.23 : Sikap konsumen terhadap atribut kemasan ... 60
Tabel V.24 : Sikap konsumen terhadap atribut harga ... 62
Tabel V.25 : Sikap konsumen terhadap atribut harga ... 63
Tabel V.26 : Sikap konsumen terhadap atribut harga ... 64
Tabel V.27 : Selisih mutlak belief dan ideal ... 66
xvii
DAFTAR GAMBAR
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner ... 75
Lampiran 3 : Frequency table ... 80
Lampiran 4 : Reability all variables ... 84
Lampiran 5 : Frequency table ... 93
Lampiran 6 : Descriptives statistic ... 117
Lampiran 7 : Frequencies table ... 120
Lampiran 8 : Case summaries ... 122
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Apabila suatu perusahaan menginginkan tetap eksis dalam perdagangan maka perusahaan tersebut harus memperhatikan segi atau kegiatan pemasaran, karena kegiatan pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan hidupnya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba dari penjualan produknya.
Perusahaan yang baik tentu didirikan dengan perhitungan yang matang, sehingga produk perusahaan tersebut dapat bertahan dalam persaingan di pasaran. Sekarang ini di pasaran begitu banyak produk yang ditawarkan. Produk didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan konsumen (Kotler, 1997 : 9). Perusahaan yang bermanfaat bagi pemilik, karyawan, pesaing, konsumen, pemasok, kreditur, pemerintah dan masyarakat sekitar adalah perusahaan yang produknya mempunyai tujuan dan rencana yang panjang dan jangka pendek yang jelas dan masih tetap bertahan.
2
Seiring dengan kemajuan jaman, berbagai industri juga semakin berkembang. Begitu juga dengan industri yang bergerak di bidang jasa boga yang berusaha memenuhi dan keinginan konsumennya. Perkembangan perusahaan roti yang pesat ini menyebabkan munculnya perusahaan-perusahaan roti yang lain dan sejenis tetapi dengan harga yang lebih murah.
Perkembangan dalam industri ini menyebabkan persaingan yang semakin ketat baik itu dengan industri jasa boga yang sejenis maupun industri jasa boga yang berbeda. Satu diantara semakin banyak tawaran produk tersebut adalah produk di bidang jasa boga yaitu roti. Kalau kita cermati peredaran produk roti di pasar, maka akan kita jumpai begitu banyak merek dan jenis roti. Dari macam-macam roti basah dan macam roti kering dan dari perusahaan kecil sampai ke perusahaan besar. Produksi akan kebutuhan makanan terutama roti dalam mengelola persepsi konsumen menjadi hal yang sangat penting dan mutlak untuk dilakukan.
Perusahaan harus dapat menciptakan persepsi konsumen agar sejalan dengan positioning yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Perusahaan-perusahaan roti yang sudah maju dan memiliki banyak konsumen terkadang melupakan mutu produk yang terbaik bagi konsumen. Jika hal itu terjadi maka konsumen tersebut akan merasa kecewa dan memungkinkan konsumen tersebut akan berpaling ke perusahaan roti yang lain. Selain itu mungkin akan bercerita kepada orang lain tentang ketidakbaikan perusahaan tersebut. Jadi untuk mempertahankan konsumen lama maupun untuk mendapatkan
konsumen baru, perlu memperhatikan kepuasan konsumen terhadap produk yang dihasilkan.
Kepuasan konsumen terhadap produk perusahaan merupakan suatu hal sangat penting untuk meraih pasar. Kepuasan konsumen terhadap produk perusahaan yang dihasilkan akan mempengaruhi perusahaan dalam mengantisipasi kecenderungan konsumen semakin canggih dengan tuntutan yang lebih besar untuk tiap harga yang dibayarkan.
Riset konsumen untuk mengungkap sikap konsumen terhadap produk yang dihasilkan perusahaan tersebut sangat relevan dan dibutuhkan oleh perusahaan yang berorientasi pada konsumen.
Atas dasar latar belakang pemikiran dan permasalahan di atas maka penulis mengambil judul “Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut Roti” Studi Kasus pada Perusahaan Roti “Pak Sudi” di Argomulyo, Sedayu, Bantul.
B Rumusan Masalah
Agar masalah-masalah yang berkaitan dengan kinerja, bisa dijawab secara tepat, maka harus dirumuskan secara spesifik.
4
Sebagaimana telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi berkaitan dengan penelitian yang dilakukan tentang :
1. Bagaimana karakteristik konsumen produk roti perusahaan “Pak Sudi” ? 2. Bagaimana sikap konsumen terhadap produk roti perusahaan Pak Sudi ? 3. Atribut apa yang paling mempengaruhi konsumen dalam membeli roti
perusahaan Pak Sudi
C Batasan Masalah
Karena adanya keterbatasan waktu, dana, tenaga, teori-teori dan supaya penelitian dapat dilakukan secara mendalam, maka tidak semua masalah akan diteliti. Untuk itu maka peneliti memberi batasan, variabel yang diteliti : 1. Konsumen yang akan diteliti adalah mereka yang pernah atau sering
melakukan pembelian produk pada perusahaan roti “Pak Sudi” di Argomulyo Sedayu Bantul.
2. Tempat penelitian dilakukan di perusahaan roti “Pak Sudi” di Argomulyo Sedayu Bantul.
3. Atribut yang diteliti meliputi rasa, aroma, ukuran, kemasan, harga.
4. Batasan yang berkenaan dengan karakteristik konsumen ditinjau dari segi usia, jenis kelamin, penghasilan dan pekerjaan.
D. Tujuan Penelitian
Pada umumnya tujuan penelitian untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan dalam perumusan masalah. Tujuan penelitian dirumuskan dalam
bentuk pertanyaan mengenai makna yang terkandung dalam penelitian (Bohar Soeharto, 1989 : 129).
Dalam penelitian ini penulis merumuskan beberapa tujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan dalam perumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui karakteristik konsumen terhadap produk perusahaan 2. Untuk mengetahui sikap konsumen secara parsial terhadap roti lapis legit 3. Untuk mengetahui sikap konsumen secara parsial terhadap roti mandarin 4. Untuk mengetahui sikap konsumen secara simultan terhadap roti lapis
legit dan mandarin.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan tidaklah sekedar untuk menguji hipotesis yang ada, melainkan juga diharapkan dapat berguna untuk semua pihak yang membutuhkan. Penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat bagi :
1. Perusahaan roti lapis legit “Pak Sudi”
6
2. Universitas
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumber informasi dan menambah khasanah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan pemasaran terutama mengenai persepsi konsumen.
3. Penulis
Penelitian ini menjadi sarana pengalaman dalam menganalisis suatu masalah sekaligus menambah ketrampilan dalam memecahkannya sesuai dengan aplikasi teori yang diperoleh selama menempuh studi.
F. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini diuraikan tentang landasan teori yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, metode pengumpulan data, variabel penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel dan teknik pengujian instrumen.
7 BAB II
LANDASAN TEORI
Pemasaran
A. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan dalam perusahaan karena pemasaran merupakan faktor yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, pengembangan perusahaan dan untuk mendapatkan laba. Pemasaran menurut para ahli yaitu : 1. Menurut Philip Kotler dan Armstrong (1992 : 6) pemasaran adalah suatu
proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan diinginkan dengan cara menciptakan serta mempertahankan produk dan nilai dengan pihak lain.
2. Menurut Stanton (1978 : 5) pemasaran didefinisikan sebagai suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditunjuk untuk merencanakan, menentukan harga, memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik dari para pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
8
B. Manajemen Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong (1992 : 13) manajemen pemasaran adalah analisis, implementasi dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan Dari definisi dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah kegiatan untuk memenuhi kebutuhan manusia baik individu maupun kelompok dengan berusaha memuaskannya.
C. Konsep Pemasaran
Menurut Basu Swastha (1984 : 17) konsep pemasaran adalah suatu falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Sedangkan konsep pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2001 : 23) dinyatakan sebagai berikut : untuk mencapai tujuan organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan kegiatan pasar sasaran dan memuaskan pelanggan secara efektif dan efisien daripada yang dilakukan oleh pesaing. Menurut pendapat Kotler dan Armstrong tersebut ada 3 gagasan yang tercakup dalam konsep pemasaran yaitu :
1. Orientasi pelanggan atau konsumen 2. Upaya perusahaan secara menyeluruh 3. Laba sebagai tujuan bukan hanya penjualan
Dengan demikian terlihat jelas bahwa tujuan konsep pemasaran ini adalah untuk memuaskan kebutuhan konsumen dengan cara membuat penelitian mengenai apa yang menjadi keinginan serta kebutuhan konsumen.
Perilaku Konsumen
A. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Basu Swastha DH dan T. Hani Handoko, 1997 : 10).
Dari definisi tersebut terdapat 2 hal penting yang terkandung didalamnya, yaitu :
1. Proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen
2. Kegiatan atau tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok dalam upaya menilai, memperoleh dan menggunakan barang dan jasa. B. Teori Perilaku Konsumen
10
1. Teori ekonomi mikro
Yaitu keputusan untuk membeli yang dilakukan oleh konsumen merupakan hasil pemikiran rasional, ekonomis dan pada setiap saat konsumen bertindak karena tertarik pada sesuatu.
2. Teori psikologis
Ada beberapa teori yang termasuk dalam teori psikologis, yaitu :
a. Teori belajar : bahwa proses belajar merupakan suatu tanggapan dari seseorang terhadap rangsangan yang dihadapinya.
b. Teori psikoanalitis : teori ini menyatakan bahwa tingkah laku konsumen dipengaruhi oleh adanya keinginan yang terpaksa dan adanya motif tersembunyi.
3. Teori sosiologis
Dalam teori ini lebih menitikberatkan pada hubungan dan pengaruh antara individu-individu yang berkaitan dengan tingkah laku mereka. Jauh lebih mengutamakan perilaku kelompok bukan perilaku individu.
4. Teori antropologi
Teori ini menekankan perilaku pembeli pada suatu kelompok masyarakat tetapi mengutamakan kelompok besar, subkultur (kebudayaan daerah) dan kelas-kelas sosial.
C. Faktor-faktor Ekstern yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen 1. Kebudayaan (Basu Swastha dan Bambang Irawan, 1985 : 107)
Kebudayaan adalah simbol dan faktor yang kompleks, yang diciptakan oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu
dan pengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat yang ada. Simbol tersebut dapat bersifat tidak ketara, seperti : sikap, pendapat, nilai, agama, kepercayaan dan lain-lain.
2. Kelas sosial (Basu Swastha dan Bambang Irawan, 1985 : 107)
Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat. Kelas sosial dalam masyarakat dapat digolongkan, yaitu :
a. Golongan atas
Golongan ini memiliki kecenderungan membeli barang-barang yang mahal, membeli pada toko yang berkualitas dan lengkap. Yang termasuk dalam golongan ini antara lain : pengusaha kaya dan pejabat tinggi.
b. Golongan menengah
Golongan ini memiliki kecenderungan membeli barang dalam jumlah banyak dan kualitas yang memadai dan menampakkan kekayaan. Yang termasuk dalam golongan ini antara lain : pegawai menengah pemerintah dan pengusaha menengah.
c. Golongan rendah
Golongan ini membeli barang dengan mementingkan kuantitas dari pada kualitas. Yang termasuk dalam golongan ini antara lain : buruh pabrik, pegawai rendah, tukang becak, dan pedagang kecil. 3. Kelompok referensi kecil (Basu Swastha dan Bambang Irawan, 1985 :
12
Kelompok referensi bagi seseorang adalah kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Pengaruh langsung merupakan kelompok yang memberikan pengaruh langsung dimana seseorang menjadi anggotanya dan saling berinteraksi. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah tetangga, rekan sekerja dan organisasi. Pengaruh tidak langsung adalah kelompok yang ingin dimasuki oleh seseorang dan menjadi anggotanya.
4. Keluarga (Basu Swastha dan Bambang Irawan, 1985 : 109)
Dalam pasar konsumen, keluarga memegang peranan penting dalam hal melakukan pembelian. Setiap anggota keluarga dapat saling mempengaruhi dalam melakukan pembelian. Setiap anggota keluarga dapat berperan dalam pembelian menurut kebutuhan barang yang dibelinya dan setiap anggota keluarga memiliki selera dan keinginan yang berbeda-beda.
D. Faktor-faktor Intern yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen 1. Pengalaman (Basu Swastha dan Bambang Irawan, 1985 : 111)
Pengalaman merupakan suatu perubahan perilaku seseorang yang terjadi sebagai akibat adanya proses belajar. Pengalaman dapat berasal dari masa lampau atau dari hasil proses belajar, yang hasilnya dapat mengubah perilaku seseorang.
2. Kepribadian (Basu Swastha dan Bambang Irawan, 1985 : 112)
Kepribadian sangat dipengaruhi oleh faktor internal seperti cara berpikir, namun dapat juga dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu lingkungan, keluarga dan masyarakat.
3. Sikap
a. Pengertian sikap
Menurut Basu Swastha dan Bambang Irawan (1985 : 114)
Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah yang baik atau kurang baik secara konsisten.
Menurut James F. Engel (1994 : 53)
Sikap adalah suatu evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang berespon berkenaan dengan obyek atau alternatif lain.
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya sikap seseorang merupakan penilaian orang tersebut terhadap suatu obyek tertentu.
b. Komponen sikap (Thomas C. Kinnear dan James R. Taylor, 1998 : 34)
1) Komponen kognitif (komponen keyakinan)
14
2) Komponen afektif (komponen perasaan)
Yaitu perasaan atau tanggapan terhadap suatu produk, misalnya bagus dan jelek.
3) Komponen tingkah laku
Yaitu reaksi seseorang terhadap suatu obyek melalui tingkah lakunya.
c. Pengukuran sikap
Pengukuran sikap dilakukan untuk meneliti arah sikap komponen. Pengukuran terhadap sikap mencakup semua karakteristik sikap melalui kekuasaan, konsistensi, serta spontanitasnya. Tetapi hal tersebut sulit dilakukan dan mungkin belum ada suatu pengukuran sikap yang dapat mengungkapkan karakteristik di atas secara abstrak. Dalam pengukuran sikap, sejumlah pendekatan dikembangkan untuk memperkirakan sikap konsumen terhadap atribut produk yang diasosiasikan sebagai obyek. Analisis Multiatribute Attitude Model adalah suatu satu analisis yang digunakan untuk mengukur sikap konsumen secara keseluruhan mengenai atribut-atribut produk.
d. Konsep diri (Basu Swastha dan Bambang Irawan, 1985 : 112) Konsep diri merupakan cara bagi seseorang untuk melihat dirinya sendiri dan pada saat yang sama ia mempunyai gambaran tentang diri orang lain.
E. Atribut Produk
Atribut produk dapat berupa sesuatu yang berwujud (tangible) maupun sesuatu yang tidak terwujud (intangible). Atribut yang berwujud ini biasanya menggambarkan aspek-aspek teknis seperti desain produk, bungkus, merek dan sebagainya. Sedang atribut tak berwujud biasanya menunjukkan aspek non teknis seperti nama baik. Seringkali atribut yang tidak berwujud ini terdapat pada angan-angan atau image konsumen terhadap nama produk yang diberikan pada produk tersebut. Bahkan kadang-kadang image konsumen itu muncul dari logo atau trade mark (simbol merk) yang tergambar dalam bungkus produknya.
Menurut Mowen (2000 : 312) atribut adalah karakteristik atau fitur yang mungkin dimiliki atau tidak dimiliki oleh obyek. Terbagi atas dua kelas yaitu atribut intrinsik dan atribut ektrinsik. Atribut intrinsik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat aktual produk, misalnya kualitas, citarasa, sedangkan atribut ektrinsik adalah segala sesuatu yang diperoleh dari aspek eksternal produk, seperti nama, merek, kemasan dan label.
Menurut Mowen (2000 : 312) seseorang membentuk tiga jenis kepercayaan yaitu :
1. Kepercayaan atribut-obyek
16
2. Kepercayaan atribut-manfaat
Hubungan antara atribut dan manfaat ini menggambarkan jenis kepercayaan kedua, yang disebut kepercayaan atribut-manfaat. Kepercayaan atribut-manfaat merupakan persepsi konsumen mengenai seberapa jauh atribut tertentu menghasilkan, atau memberikan manfaat tertentu.
3. Kepercayaan obyek-manfaat
Kepercayaan obyek manfaat merupakan persepsi konsumen tentang seberapa jauh produk, orang atau jasa tertentu yang akan memberikan manfaat tertentu.
Menurut Mowen (2000 : 316) ada empat unsur yang menentukan perhatian konsumen yang diarahkan pada sebuah atribut, yaitu :
1. Karakteristik penerima pesan, misalnya kebutuhan dan nilai-nilai konsumen.
2. Karakteristik pesan, penggunaan demarketing untuk sebuah produk. Contoh dari metode demarketing adalah menempatkan label peringatan pada kemasan misalnya adanya dampak negatif dari atribut tersebut (misalnya, merusak kesehatan).
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi peluang tanggapan penerima, faktor-faktor ini menentukan seberapa luas seseorang harus memproses informasi tentang sebuah atribut.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa atribut produk yang menjadi jaminan agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh pembeli.
F. Produk
Orang memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka dengan produk adalah sesuatu yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen (Philip K., 1995 : 9).
Produk akan berhasil jika memberikan nilai yang paling banyak pelanggan mendapatkan manfaat dan mengeluarkan biaya untuk mendapatkan produk.
G. Hipotesis
18 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini yang dilaksanakan adalah studi lapangan yaitu suatu
penelitian terhadap obyek tertentu yang populasinya terbatas, sehingga
kesimpulannya yang diambil berdasarkan penelitian ini hanya terbatas pada
obyek yang diteliti.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Untuk menghemat waktu dan biaya, maka penulis memilih lokasi
penelitian yang berada di daerah Yogyakarta dan waktu penelitian
direncanakan akan dilaksanakan yaitu :
1. Lokasi
Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian akan dilakukan.
Penelitian ini akan dilakukan di Perusahaan Roti “Pak Sudi”, Kemusuk
Lor, Argomulyo, Sedayu, Bantul, Yogyakarta.
2. Waktu
Waktu penelitian adalah kapan penelitian akan dilakukan. Penelitian ini
akan dilakukan pada tanggal 17 febuari – 27 febuari 2010.
C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah sejumlah orang atau responden yang diharapkan
akan memberikan sejumlah data atau informasi yang berkaitan dengan
obyek penelitian kepada peneliti untuk diteliti (Umar, 1997 : 31).
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah responden
yang membeli produk roti “Pak Sudi” Argomulyo,Sedayu,
Bantul,Yogyakarta.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah beberapa variabel terikat yang akan diteliti yaitu
ada atau tidaknya pengaruh antara masing-masing variabel tersebut oleh
peneliti berkaitan dengan subyek peneliti (Umar, 1997 : 31).
Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah sikap
konsumenterhadap atribut roti “Pak Sudi”.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Ridhwan, 2002 : 24).
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode
20
1. Sumber Data
a. Data primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya.
Dalam hal ini penulis memperoleh data melalui :
1) Observasi
Yaitu pengamatan langsung pada konsumen yang mengkonsumsi
produk roti “Pak Sudi” di Argomulyo.
2) Wawancara
Yaitu pengumpulan data dengan cara wawancara pada konsumen
produk perusahaan roti “Pak Sudi” di Argomulyo.
3) Kuesioner
Yaitu pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan
kepada responden (konsumen) produk perusahaan roti “Pak Sudi”.
Dalam penelitian ini kuesioner yang digunakan terbagi dalam tiga
bagian yaitu :
Bagian I : Berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai
karakteristik konsumen.
Bagian II : Berisikan pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh
data tentang sikap konsumen terhadap atribut
produk perusahaan roti “Pak Sudi”.
Dimana mempunyai kategori jawaban
Sikap konsumen Skor
- Sangat positif 5
- Positif 4
- Netral 3
- Negatif 2
- Sangat negatif 1
Bagian III : Berisikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui
urutan tingkat kepentingan terhadap atribut roti
“Pak Sudi” yang terdiri atas rasa, aroma, ukuran,
kemasan, harga.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data-data pendukung penelitian yang diperoleh
dari berbagai sumber yang sudah ada. Data ini dapat diperoleh dari
wawancara langsung dengan pemimpin atau pemilik perusahaan.
E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dapat menjadi obyek
penelitian. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Karakteristik konsumen yang mengkonsumsi produk perusahaan roti “Pak
Sudi” Argomulyo meliputi usia, jenis kelamin, penghasilan dan pekerjaan.
2. Atribut yang paling kuat menentukan sikap konsumen dalam pembelian
22
Sikap konsumen terhadap atribut-atribut yang melekat pada produk
perusahaan roti “Pak Sudi” meliputi : rasa, aroma, ukuran, kemasan, dan
harga.
F. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
1997 : 57).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang pernah
membeli dan mengkonsumsi produk perusahaan roti “Pak Sudi” di
Argomulyo.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 1997 : 57).
Sampel dalam penelitian ini adalah bagian terkecil dari populasi yang
hampir sama. Sampel yang akan diambil peneliti sebesar 100 responden.
Responden adalah konsumen yang membeli dan mengkonsumsi produk
perusahaan roti “Pak Sudi” di Argomulyo. Guna mendapatkan data
maupun informasi yang diperlukan dari responden untuk membantu
penelitian maka, dalam hal ini penulis menggunakan teknik insidental
yaitu responden yang diambil adalah orang-orang yang dijumpai penulis
pada saat penelitian dilakukan.
G. Teknik Pengujian Instrumen 1. Pengujian Validitas
Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan yang
berupa validitas empiris dengan menggunakan validitas internal dengan
rumus koefisien korelasi product moment dari Karl Pearson, dengan rumus :
rxy =
(
)(
)
(
)
(
∑
∑
−∑
∑
)
(
∑
∑
−(
∑
)
)
−
2 2
2 2
Y Y
N X X
N
Y X XY
N
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi antara x dan y
ΣX : Jumlah skor x
ΣY : Jumlah skor y
ΣXY : Jumlah hasil kali antara x dan y
N : Banyaknya sampel yang diuji
Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan korelasi
dengan taraf signifikan (α) 5%. Apabila hasil pengukuran r menunjukkan
hasil lebih besar atau sama dengan taraf signifikan 5%, maka item tersebut
dinyatakan valid, tetapi jika lebih kecil dari 5%, maka item tersebut tidak
24
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan sejauhmana suatu masalah. Untuk
memperoleh koefisien keterandalan menggunakan rumus (Sutrisno Hadi :
44) sebagai berikut :
rii = rxy 1
rxy 2
+
Keterangan :
rii : Reliabilitas instrumen
rxy : Koefisien pengukuran dua belahan
Dalam taraf signifikan 5%, apabila rii lebih besar dari tabel, maka
kuesioner sebagai alat ukur dapat dinyatakan memenuhi syarat reliabilitas.
H. Teknik Analisis Data 1. Analisis Persentase
Analisis ini digunakan untuk mengetahui karakteristik konsumen
ditinjau dari usia, jenis kelamin, penghasilan dan pekerjaan. Rumus
persentase dari Supramono dan Sugiarto (1992 : 35) adalah :
A + B% = B A
A
+ x 100%
Keterangan :
A : Jumlah responden yang menjawab
A + B : Total responden
A + B% : Nilai persentase jawaban responden
2. Analisis Prioritas Kepentingan
Masalah kedua akan dianalisis dengan menggunakan analisis
prioritas kepentingan. Analisis ini berdasarkan atas kepentingan. Analisis
ini berdasarkan atas jawaban responden dari kuesioner bagian yaitu
dengan memberikan nilai peringkat pada masing-masing atribut sebagai
berikut
Peringkat 1 diberi skor 5
Peringkat 2 diberi skor 4
Peringkat 3 diberi skor 3
Peringkat 4 diberi skor 2
Peringkat 5 diberi skor 1
3. Analisis Multiattribute Attitude Model
Selain menggunakan analisis persentase, digunakan alat analisis
lainnya yaitu Multiattribute Attitude Model yaitu dikemukakan oleh Fishben. Alat analisis ini digunakan untuk mengetahui sikap konsumen
terhadap atribut-atribut produk roti “Pak Sudi”. Adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut (Engel, et.al, 1994 : 353).
a. Menentukan atribut yang dipertimbangkan konsumen saat membeli
produk perusahaan roti “Pak Sudi” di Argomulyo.
b. Memberi bobot untuk masing-masing atribut berdasarkan jawaban
yang diberikan konsumen dengan cara :
wi :
atribut Σnilai
atribut masing masing
Nilai −
x 100%
c. Menentukan skor untuk masing-masing sikap dengan angka 5 sampai
26
Sikap konsumen Skor
- Sangat Positif (SP) 5
- Positif (P) 4
- Netral (N) 3
- Negatif (NG) 2
- Sangat Negatif (SN) 1
d. Mencari nilai ideal dan belief
Ideal adalah suatu kondisi yang diinginkan atau diharapkan konsumen terhadap atribut produk.
Rumus yang digunakan adalah :
Nilai ideal = Skor x Σ absolut responden ideal masing-masing atribut
Nilai ideal rata-rata =
responden Jumlah
ideal nilai Jumlah
Belief adalah suatu kondisi yang dipercaya konsumen terhadap atribut-atribut yang terdapat pada produk.
Rumus yang digunakan adalah :
Nilai belief = Skor x Σ absolut responden belief masing-masing atribut
Nilai belief rata-rata =
responden Jumlah
belief nilai Jumlah
e. Dari hasil perhitungan sikap konsumen secara keseluruhan diperoleh
hasil-hasil ini dapat dilihat dengan Skala Likert, dengan rumus
(Sugiono, 1994 : 73).
(Σsikap – 1) x 100 = x hasilnya (5 – 1) x 100 = 400
Gambar Skala Sikap
Sangat
Positif
Positif Negatif Sangat
Negatif
0 100 200 300 400
Dimana :
0 – 99 : Sangat positif
100 – 199 : Positif
200 – 299 : Negatif
300 – 400 : Sangat negatif
Hasil penelitian sikap secara keseluruhan berarti nilai sikap semakin
mendekati 0 maka sikap konsumen secara keseluruhan semakin baik
atau positif tetapi apabila nilai sikap semakin mendekati 400, maka
28 BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PERKEMBANGANNYA
A. Sejarah perkembangan perusahaan
Perusahaan roti “Pak Sudi” berdiri pada tahun 1972,perusahaan ini didirikan oleh Bapak Sudiono di Kurahan Argomulyo.Pada awal tahun 1990 perusahaan ini mengalami kemajuan yang sangat pesat,tapi belum mempunyai cabang.Baru pada tahun 2000 perusahaan ini membuka cabang di.Cabang baru ini memiliki tempat yang strategis karena merupakan jalur utama dari Godean menuju jalan Wates.Perusahaan yang menjadi studi kasus penelitian ini adalah cabang yang ada di Kemusuk dibawah pimpinan Bapak Bayu Prasetyo.
Omset per hari mencapai 50 -100 kardus ukuran standar dengan diameter 15cm,omset ini diluar pemesanan partai besar.Perusahaan ini tergolong industri rumahan.
B.Lokasi Perusahaan
Perusahaan “Pak Sudi” berlokasi di Kemusuk Kemusuk Argomulyo Sedayu Bantul,Disinilah segala aktivitas perusahaan dijalankan dan juga berfungsi juga sebagai kantor untuk pelaksanaan keuangan dan adminisrasi keuangan.
Adapun pertimbangan perusahaan memilihlokasi tersebut adalah
1. Letak geografis
Perusahaan ini merupakan salah satu pusat bisnis yang ada diwilayah tersebut.Terletak dikawasan pasar tradisional dihari tertentu kawasan ini adlah kawasan strategis untuk kegiatan perrekonomian.
2. Bahan Baku
Untuk bahan baku pokok ada pemosok lokal yang mendistribusikan langsung ke perusahaan dan ada beberapa bahan baku tertentu yang harus dibeli di took tertentu.
3. Tenaga kerja
Tenaga kerja mengambil masyarakan sekitar dan tidak ada syarat harus berpendidikan tertentu.Perusahaan ini mengambil masyarakat kemudian memberikan ketrampilan tertentu untuk menunjang kegiatan perusahaan. 4. Pemasaran
30
C. .Sruktur organisasi
Sruktur organisasi perusahaan roti “Pak Sudi adalah: Gambar 1 :
Berdasarkan struktur organisasi diatas dapat diuraikan tanggung jawab dari masing – masing bagian adalah sebagai berikut
1.pimpinan perusahaan
a.Menetukan dan merumuskan kebijakan perusahaan yang bersifat intern dan ekstern.
b.Membina hubungan baik dengan instansi pemerintah,perusahaan lain dan masyarakat
c.berkewjiban mengawsi pekerjaan dan memiliki kekuasaan untuk memerintah dan memberi tugas semua bagian yang ada dalam perusahaan.
Pimpinan
Bagian Keuangan
Bagian Administrasi
Bagian Operasional
2 Bagian Keuangan
a.bertanggung jawab membuat laporan keuangan secara berkala atas laba dan rugi dari perusahaan.
b.Melakukan pembayaran gaji karyawan dan pembayaran bahan baku. 3.Bagian Operasional
a.Mengkoordinir seluruh kegiatan agar produksi dapat tercapai. b.Menentukan perencanaan pemakaian bahan baku.
c.Menjaga kelancaran proses produksi
D.Aspek Produksi
1.Bahan Baku Untuk Roti lapis
Adapun bahan – bahan baku sebagai berikut
• margarin 2kg
• tepung terigu 1kg
• telur 65 butir
• gula 2kg
• susu cair 1kaleng
• bubuk kayu manis secukupnya 2.Peralatan dan mesin yang digunakan
• mixer besar
• mixer kecil
• oven
32
• panci besar diameter 40cm
• panci kecil diameter 25cm
• panci kecil diamerter 15cm
• sendok sayur besar
3.Proses
• Siapkan bahan,pisahkan telur kuning dengan putihannya.Masukkan margarine dan gula kedalam mixer besar kocok bahan tersebut hingga adonan berwarna putih pucat.
• Setelah itu masukan telur yang kuning kedalam adonan dan diaduk sebentar,kocok telur putih menggunakan mixer kecil kemudian masukkan kedalam adonan mixer besar diaduk kembali kemudian masukkan tepung terigu.
• Setelah adonan selesai kemudian siapkan loyang ukuran diameter 10cm sebanyak 10 buah,diolesi margarine dan dilapisi kertas minyak.masukkan adonan kedalam loyang 2 sedok sayur besar masukkan kedalam oven
• Setelah matang 1 lapis kemudian keluarkan beri adonan untuk lapisan berikutnya dan seterusnya hingga adonan habis.
4.Produk Yang dihasilkan
a. Produk utama yaitu roti Lapis Legit dan roti Mandarin. b. Produk sampingan yaitu Bolu,Bolu rool gulung dan cake
E. Aspek Pemasaran 1.Pesaing Perusahaan
Ada banyak pesaing perusahaan pesaing yang sejenis yang terdapat di daerah tersebut,tetapi perusahaan tersebut relatif belaum lama sekitar 5 – 7tahun berdiri.Untuk pesaing yang sama – sama telah lama berdirinya terdapat didaerah Gamping.
2.Strategi perusahaan
Karena persaingan sangat ketat terutama di daerah Sedayu ,Godean dan Gamping,maka strategi perusahaan dalam menghadapi para pesaing sebagai berikut:
a. Membina hubungan baik dengan pelanggan
b. Memberikan bonus kepada pembeli dalam partai besar c. Mempertahankan cita rasa roti
3.Tujuan Perusahaan
Tujuan perusahaan dibagi menjadi tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek:
a. Tujuan jangka pendek
Tujuan jangka pendek yaitu tujuan yang hendak dicapai oleh perusahaan dalam waktu yang relative singkat,biasanya kurang dari satu tahun.tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan :
• Meningkatkan volume penjualan.
34
• Mencari keuntungan atau laba.
• Pemenuhan gaji karyawan.
• Menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
• Mempertahankan rasa dari roti. b.Tujuan jangka panjang
Tujuan jangka panjang yaitu tujuan yang hendak dicapai oleh perusahaan dalam jangka waktu yang relative lama,biasanya sampai 5 tahun atau lebih.Tujuan jangka panjang yang hendak dicapai perusahaan:
• Memperoleh keuntungan yang optimal guna mengembangkan usaha dimasa yang akan dating.
• Meningkatkan nama baik dimata konsumen.
• Memperluas daerah pemasaran dan perluasan usaha. 4.Tenaga kerja
Jumlah tenaga karja yang ada pada saat ini ada 15 orang.Sustem pengupahan adalah mingguan,dimana jumlah keseluruhannya diatas upah minimum.Bentuk tunjangannya yang ada berupa bonus dan tunjangan Hari Raya .
35 BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada konsumen produk perusahaan roti “Pak Sudi” di toko di Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sikap konsumen dalam mengambil keputusan pembelian produk perusahaan roti “Pak Sudi”.
Alasan pemilihan produk ini sebagai obyek penelitian karena produk perusahaan roti “Pak Sudi”, sudah banyak dikonsumsi masyarakat sehingga peneliti mudah mencari responden.
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan tertulis kepada 100 responden sebagai sampel. Cara pengambilan sampel menggunakan metode insidental, jumlah kuesioner yang disebut :
Bagian I : Berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai karakteristik konsumen
Bagian II : Berisikan pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh data tentang sikap konsumen terhadap atribut roti perusahaan “Pak Sudi”.
36
B. Pengujian Instrumen Penelitian
Pengujian instrumen penelitian dilakukan sebelum kita melakukan penelitian lanjut. Penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah kuesioner yang akan dipakai sebagai instrumen penelitian tersebut valid dan reliable. Valid artinya mempunyai keandalan yang cukup sebagai alat untuk mengukur data. Untuk itu penelitian sebelumnya mengadakan pengujian kuesioner dengan uji coba terhadap 30 responden terlebih dahulu. Adapaun pengujian instrumen tersebut menggunakan uji validitas dan reabilitas. Pengujian dilakukan dengan alat bantu SPSS (Statistical Program for Sosial Science). a. Dari hasil uji validitas terhadap butir-butir pertanyaan mengenai atribut
produk roti “Pak Sudi” dinyatakan atau tidak ada yang gugur yang ditunjukkan dari r hitung lebih besar dari r tabel (0,361) dengan taraf signifikan 5%. Hasil uji kesahihan dapat dilihat dibawah ini :
Tabel V.1
Hasil uji kesahihan butir dari ideal/harapan terhadap atribut produk roti “Pak Sudi”
Atribut Butir rxy r table Kesimpulan
Rasa 1 2 3 4 0,602 0,592 0,576 0,626 0,361 0,361 0,361 0,361 Sahih Sahih Sahih Sahih Aroma 5 6 0,520 0,520 0,361 0,361 Sahih Sahih Ukuran 7 8 0,503 0,503 0,361 0,361 Sahih Sahih
Kemasan 9
10 11 0,632 0,641 0,633 0,361 0,361 0,361 Sahih Sahih Sahih Harga 12 13 14 0,660 0,467 0,433 0,361 0,361 0,361 Sahih Sahih Sahih
Dari Tabel V.1 di atas diketahui bahwa semua butir pertanyaan dinyatakan valid atau tidak ada yang gugur, ditunjukkan dari r hitung lebih dari r table (0,361).
Tabel V.2
Hasil uji kesahihan butir dari belief/keyakinan terhadap atribut produk perusahaan roti “Pak Sudi”
Atribut Butir rxy r table Kesimpulan
Rasa 1 2 3 4 0,556 0,632 0,645 0,639 0,361 0,361 0,361 0,361 Sahih Sahih Sahih Sahih Aroma 5 6 0,486 0,486 0,361 0,361 Sahih Sahih Ukuran 7 8 0,667 0,667 0,361 0,361 Sahih Sahih
Kemasan 9
10 11 0,749 0,771 0,713 0,361 0,361 0,361 Sahih Sahih Sahih Harga 12 13 14 0,565 0,375 0,393 0,361 0,361 0,361 Sahih Sahih Sahih Dari Tabel V.2 di atas diketahui bahwa semua butir pertanyaan dinyatakan valid atau tidak ada yang gugur, ditunjukkan dari r hitung lebih besar dari r table (0,361).
b. Hasil Pengujian Realibilitas
38
kemudian hasil perhitungan koefisien ini selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus spearman brown.
Dari hasil uji reliabilitas terhadap butir-butir pertanyaan yang telah dilakukan ternyata kesemua butir tersebut dapat diandalkan atau tidak ada yang gugur, yang ditunjukkan dari r hitung lebih besar dari r tabel (0,361). Hasil uji keandalan dapat dilihat di bawah ini.
Tabel V.3
Hasil uji keandalan butir ideal/harapan terhadap atribut produk perusahaan roti “Pak Sudi”
Atribut Butir rxy r table Kesimpulan
Rasa 1 2 3 4 0,602 0,592 0,576 0,626 0,361 0,361 0,361 0,361 Sahih Sahih Sahih Sahih Aroma 5 6 0,520 0,520 0,361 0,361 Sahih Sahih Ukuran 7 8 0,503 0,503 0,361 0,361 Sahih Sahih
Kemasan 9
10 11 0,632 0,641 0,633 0,361 0,361 0,361 Sahih Sahih Sahih Harga 12 13 14 0,660 0,467 0,433 0,361 0,361 0,361 Sahih Sahih Sahih Dari Tabel V.3 di atas diketahui bahwa semua butir pertanyaan dinyatakan valid atau tidak ada yang gugur, ditunjukkan dari r hitung lebih besar dari r table (0,361).
Tabel V.4
Hasil uji keandalan butir belief/keyakinan terhadap atribut produk perusahaan roti “Pak Sudi”
Atribut Butir rxy r table Kesimpulan
Rasa 1 2 3 4 0,556 0,632 0,645 0,639 0,361 0,361 0,361 0,361 Sahih Sahih Sahih Sahih Aroma 5 6 0,486 0,486 0,361 0,361 Sahih Sahih Ukuran 7 8 0,667 0,667 0,361 0,361 Sahih Sahih
Kemasan 9
10 11 0,749 0,771 0,713 0,361 0,361 0,361 Sahih Sahih Sahih Harga 12 13 14 0,565 0,375 0,393 0,361 0,361 0,361 Sahih Sahih Sahih Dari Tabel V.4 di atas diketahui bahwa semua butir pertanyaan dinyatakan valid atau tidak ada yang gugur, ditunjukkan dari r hitung lebih besar dari r table (0,361).
C. Analisis Data
1. Analisis kualitatif
Tabel V.5 a. Responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Pria 41 41%
Wanita 59 59%
Total 100 100%
40
konsumen produk perusahaan roti “Pak Sudi” adalah wanita sebanyak 59%.
Tabel V.6
Responden berdasarkan usia b. Usia
Usia Jumlah Persentase
Dibawah 20 tahun 22 22%
20 – 25 tahun 10 10%
26 – 30 tahun 15 15%
31 – 35 tahun 19 19%
di atas 35 tahun 34 34%
Total 100 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang berusia dibawah 20 tahun 22 orang, yang berusia 20-25 tahun 10 orang, yang berusia 25-39 tahun 15 orang, yang berusia 31-35 tahun 19 orang, dan yang berusia di atas 35 tahun 34 orang. Sebagian besar responden konsumen produk perusahaan roti “Pak Sudi” adalah berusia di atas 35 tahun sebanyak 34%.
Tabel V.7
Responden berdasarkan pendidikan terakhir c. Pendidikan terakhir
Pendidikan Jumlah Persentase
SD 1 1%
SMP/sederajat 11 11% SMA/sederajat 60 60%
Perguruan Tinggi 27 27%
Lain-lain 1 1%
Total 100 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang pendidikan terakhir SD sebanyak 1 orang, yang pendidikan terakhir
SMP/sederajat sebanyak 11 orang, yang pendidikan terakhir SMA/sederajat sebanyak 60 orang, yang pendidikan terakhir perguruan tinggi sebanyak 27 orang 27 dan lain-lain 1 orang 1. Sebagian besar responden konsumen produk perusahaan roti “Pak Sudi” adalah pendidikan terakhir SMA/sederajat sebanyak 60%.
Tabel V.8
Responden berdasarkan pekerjaan d. Pekerjaan
Pendidikan Jumlah Persentase
Pelajar/mahasiswa 19 19%
Pegawai negeri 16 16%
Swasta 34 34%
Wiraswasta 16 16%
Ibu rumah tangga 9 9%
Lain-lain 6 6%
Total 100 100%
42
Tabel V.9
Responden berdasarkan penghasilan e. Penghasilan
Penghasilan Jumlah Persentase
< Rp 300.000 8 8%
Rp 300.000 – Rp 600.000 23 23%
Rp 600.000 – Rp 900.000 32 32%
> Rp 900.000 37 37%
Total 100 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang berpenghasilan kurang dari Rp 300.000 sebanyak 8 orang, yang berpenghasilan Rp 300.000-Rp 600.000 sebanyak 23 orang, yang berpenghasilan Rp 600.000-Rp 900.000 sebanyak 32 orang, dan yang berpenghasilan lebih dari Rp 900.000 sebanyak 37 orang. Sebagian besar responden konsumen produk perusahaan roti “Pak Sudi” adalah berpenghasilan di atas Rp 900.000.
2. Analisis prioritas kepentingan
Analisis ini digunakan untuk menjawab permasalahan ketiga, yaitu atribut paling kuat penentuan sikap konsumen dalam melakukan pembelian roti “Pak Sudi” Responden mengurutkan atribut berdasarkan kepentingannya.
Untuk memperoleh urutan tingkat kepentingan atribut secara menyeluruh, maka terlebih dahulu dihitung jumlah responden untuk setiap urutan kepentingan, kemudian hasilnya dikalikan dengan menggunakan cara yang sama, maka hasilnya dapat dibandingkan untuk memperoleh urutan tingkat kepentingan dari tiap-tiap atribut berdasarkan skor, semakin
tinggi skor suatu atribut, maka semakin penting atribut tersebut bagi konsumen.
Tabel V.10
Urutan kepentingan atribut produk roti “Pak Sudi”
Urutan kepentingan 5 4 3 2 1
Rasa 4 5 15 56 20
Aroma 52 25 13 6 11
Ukuran 11 14 52 13 10
Kemasan 30 51 8 6 5
Harga 4 4 11 20 61
Sehingga hasil perkalian urutan tingkat kepentingan dengan jumlah responden yang menjawab sebagai berikut :
a. Atribut rasa
= (4 x 1) + (5 x 2) + (15 x 3) + (56 x 4) + (20 x 5) = 4 + 10 + 45 + 224 + 100
= 383 X= 3,83 b. Atribut aroma
= (52 x 1) + (25 x 2) + (13 x 3) + (6 x 4) + (4 x 5) = 52 + 50 + 39 + 24 + 20
= 185 X= 1,85 c. Atribut ukuran
= (11 x 1) + (14 x 2) + (52 x 3) + (13 x 4) + (10 x 5) = 11 + 28 + 156 + 52 + 50
44
d. Atribut kemasan
= (30 x 1) + (51 x 2) + (8 x 3) + (6 x 4) + (5 x 5) = 30 + 102 + 24 + 24 + 25
= 205 X = 2,05 e. Atribut harga
= (4 x 1) + (4 x 2) + (11 x 3) + (20 x 4) + (61 x 5) = 4 + 8 + 33 + 80 + 305
= 430 X= 4,30
Secara ringkas hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel V.11
Atribut yang paling mempengaruhi konsumen
Atribut Hasil perkalian Rata-rata Urutan kepentingan
Harga 430 4,30 1
Rasa 383 3,83 2
Ukuran 297 2,97 3
Aroma 205 2,05 4
Kemasan 185 1,85 5
Dari informasi tersebut diketahui bahwa atribut yang paling menentukan sikap konsumen adalah atribut harga, sedangkan atribut yang paling kurang menentukan sikap konsumen adalah atribut kemasan. 3. Analisis Multiattribute Attitude Model
Untuk menjawab masalah kedua tentang sikap konsumen terhadap atribut-atribut pada produk perusahaan roti “Pak Sudi” digunakan analisis
Multiattribute Attitude Model. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
a. Menentukan atribut produk yang dipertimbangkan responden saat mengkonsumsi produk perusahaan roti “Pak Sudi”, atribut produk tersebut :
Meliputi : 1) rasa 2) aroma 3) ukuran 4) kemasan 5) harga
b. Memberi bobot untuk masing-masing atribut
Produk berdasarkan jawaban yang urutan kepentingannya ditentukan oleh responden. Cara penentuan bobot dari atribut produk adalah dengan menjumlahkan urutan tingkat kepentingan. Dalam penelitian ini terdapat 4 atribut produk, sehingga diperoleh hasil 1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15
Setelah diketahui jumlah skor yang ditetapkan sebagai penyebut, langkah selanjutnya adalah menentukan bobot rata-rata atribut (wi) dengan menggunakan rumus
wi =
atribut nilai Jumlah
atribut masing Nilai
x 100%
46
Tabel V.12
Bobot rata-rata atribut (wi)
Urutan kepentingan Nilai wi
1 5 5/15 x 100 = 33,33
2 4 4/15 x 100 = 26,66
3 3 3/15 x 100 = 20,00
4 2 2/15 x 100 = 13,33
5 1 1/15 x 100 = 6,66
c. Menghitung nilai ideal dan nilai belief responden dalam skala
Ideal adalah kondisi yang diinginkan atau diharapkan konsumen terhadap atribut produk. Rumus yang digunakan adalah :
Nilai ideal : skor x Σ absolut responden. Ideal masing-masing atribut.
Nilai ideal rata-rata :
responden Jumlah
ideal nilai Jumlah
Belief adalah suatu kondisi yang dipercayai konsumen terhadap atribut yang terdapat dalam produk.
Rumus yang digunakan adalah
Nilai belief = skor x Σ absolut responden belief masing-masing atribut.
Nilai belief rata-rata :
responden Jumlah
belief nilai Jumlah
1. Hasil perhitungan nilai ideal dan nilai belief berdasarkan jawaban responden :
Tabel V.13
Sikap konsumen terhadap atribut rasa
Sikap Skor Ideal Belief
Absolut Jumlah Absolut Jumlah STB 1 0 0 0 0
TB 2 0 0 0 0
N 3 2 6 2 6
B 4 62 248 58 232
SB 5 36 180 40 200
Jumlah 100 434 100 438
Sumber : Data Primer yang diolah Keterangan :
STB : Sangat tidak baik TB : Tidak baik
N : Netral
B : Baik
SB : Sangat baik
Nilai ideal rata-rata atribut rasa, dilihat dari rasa manis yang pas. 343/100 = 4,34
Nilai belief rata-rata atribut rasa dilihat dari rasa manis yang pas. 438/100 = 4,38
Tabel VII menunjukkan hasil perhitungan nilai ideal rata-rata atribut rasa dilihat dari rasa manis yang pas sebesar 4,34.
48
Tabel V.14
Sikap konsumen terhadap atribut rasa
Sikap Skor Ideal Belief
Absolut Jumlah Absolut Jumlah STB 1 0 0 0 0
TB 2 2 4 3 6
N 3 17 51 16 48
B 4 60 240 63 252
SB 5 21 105 18 90
Jumlah 100 400 100 396
Sumber : Data Primer yang diolah Keterangan :
STB : Sangat tidak baik TB : Tidak baik
N : Netral
B : Baik
SB : Sangat baik
Nilai ideal rata-rata atribut rasa, dilihat dari produk lapis legit mempunyai rasa kayu manis yang pas.
400/100 = 4,00
Nilai belief rata-rata atribut rasa dilihat dari produk lapis legit mempunyai rasa kayu manis yang pas.
396/100 = 3,96
Tabel menunjukkan hasil perhitungan nilai ideal rata-rata atribut rasa dilihat dari produk lapis legit mempunyai rasa kayu manis yang pas sebesar 4,00.
Sedangkan hasil perhitungan nilai belief rata-rata atribut rasa dilihat dari produk lapis legit mempunyai rasa kayu manis yang pas sebesar 3,96. Ini menunjukkan nilai ideal lebih besar daripada nilai belief, yang artinya bahwa atribut rasa belum memenuhi harapan konsumen.
Tabel V.15
Sikap konsumen terhadap atribut rasa
Sikap Skor Ideal Belief
Absolut Jumlah Absolut Jumlah STB 1 6 0 0 0
TB 2 0 0 1 2
N 3 12 36 11 33
B 4 66 264 63 252
SB 5 22 110 25 125
Jumlah 100 410 100 412
Sumber : Data Primer yang diolah Keterangan :
STB : Sangat tidak baik TB : Tidak baik
N : Netral
B : Baik
SB : Sangat baik
Nilai ideal rata-rata atribut rasa dilihat dari produk mandarin mempunyai rasa coklat yang pas.
50
Nilai belief rata-rata atribut rasa dilihat dari produk mandarin mempunyai rasa coklat yang pas.
412/100 = 4,12
Tabel menunjukkan hasil perhitungan nilai ideal rata-rata atribut rasa dilihat dari produk mandarin mempunyai rasa coklat yang pas sebesar 4,10.
Sedangkan hasil perhitungan nilai belief rata-rata atribut rasa dilihat dari produk mandarin mempunyai rasa coklat yang pas sebesar 4,12. Ini menunjukkan nilai belief lebih besar daripada nilai belief, lebih besar dari nilai ideal, yang artinya bahwa atribut rasa memenuhi harapan konsumen.
Tabel V.16
Sikap konsumen terhadap atribut rasa
Sikap Skor Ideal Belief
Absolut Jumlah Absolut Jumlah STB 1 0 0 0 0
TB 2 1 2 3 6
N 3 3 6 4 12
B 4 75 300 69 275
SB 5 21 105 24 120
Jumlah 100 413 100 414
Sumber : Data Primer yang diolah Keterangan :
STB : Sangat tidak baik TB : Tidak baik
N : Netral
B : Baik
SB : Sangat baik
Nilai ideal rata-rata atribut rasa dilihat dari produk mandarin mempunyai rasa selai yang pas.
413/100 = 4,13
Nilai belief rata-rata atribut rasa dilihat dari produk mandarin mempunyai rasa selai yang pas.
438/100 = 4,38
Tabel menunjukkan hasil perhitungan nilai ideal rata-rata atribut rasa dilihat dari produk mandarin mempunyai rasa selai yang pas sebesar 4,13.
Sedangkan hasil perhitungan nilai belief rata-rata atribut rasa dilihat dari produk mandarin mempunyai rasa selai yang pas sebesar 4,38. Ini menunjukkan nilai belief lebih besar dari nilai ideal yang artinya bahwa atribut rasa memenuhi harapan konsumen.
Karena pertanyaan mengenai atribut rasa terdiri dari 4 pertanyaan maka
Total nilai ideal rata-rata = 4,14 4 13 , 4 10 , 4 00 , 4 34 ,
4 + + + =
Total nilai belief rata-rata = 4,21 4 38 , 4 12 , 4 96 , 3 38 ,
4 + + + =
52
4,21 – 4,14 = 0,07
Selisih total nilai ideal dan belief rata-rata atribut rasa sebesar 0,07, semakin kecil selisih nilai total antara ideal dan belief maka semakin baik.
Tabel V.17
Sikap konsumen terhadap atribut aroma
Sikap Skor Ideal Belief
Absolut Jumlah Absolut Jumlah STB 1 0 0 0 0
TB 2 4 8 2 4
N 3 23 69 20 60
B 4 49 196 56 224
SB 5 24 120 22 110
Jumlah 106 393 100 398
Sumber : Data Primer yang diolah Keterangan :
STB : Sangat tidak baik TB : Tidak baik
N : Netral
B : Baik
SB : Sangat baik
Nilai ideal rata-rata atribut aroma dilihat dari produk lapis legit mempunyai aroma kayu manis yang pas.
393/100 = 3,93
Nilai belief rata-rata atribut aroma dilihat dari produk lapis legit mempunyai aroma kayu manis yang pas.
398/100 = 3,98
Tabel menunjukkan hasil perhitungan nilai ideal rata-rata atribut aroma dilihat dari produk lapis legit mempunyai aroma kayu manis selai yang pas sebesar 3,93.
Sedangkan hasil perhitungan nilai belief rata-rata atribut aroma dilihat dari produk lapis legit mempunyai aroma kayu manis yang pas sebesar 3,98. Ini menunjukkan nilai belief lebih besar dari nilai ideal yang artinya bahwa atribut rasa memenuhi harapan konsumen.
Tabel V.18
Sikap konsumen terhadap atribut aroma
Sikap Skor Ideal Belief
Absolut Jumlah Absolut Jumlah STB 1 6 0 0 0
TB 2 1 2 0 0
N 3 8 24 7 21
B 4 67 268 67 268
SB 5 24 120 26 130
Jumlah 100 414 100 419
Sumber : Data Primer yang diolah Keterangan :
STB : Sangat tidak baik TB : Tidak baik
N : Netral
B : Baik
SB : Sangat baik
54
414/100 = 4,14
Nilai belief rata-rata atribut aroma dilihat dari produk mandarin mempunyai aroma coklat yang pas.
419/100 = 4,19
Tabel menunjukkan hasil perhitungan nilai ideal rata-rata atribut aroma dilihat dari produk mandarin mempunyai aroma coklat yang pas sebesar 4.19. Ini menunjukkan nilai belief lebih besar dari nilai ideal yang artinya bahwa atribut rasa memenuhi harapan konsumen.
Karena pertanyaan mengenai atribut aroma terdiri dari 2 pertanyaan maka
Total nilai ideal rata-rata = 4,035 2
14 , 4 93 ,
3 + =
Total nilai belief rata-rata = 4,06 2
19 , 4 93 ,
3 + =
Total perhitungan nilai ideal dan belief rata-rata atribut aroma menunjukkan nilai belief lebih besar daripada nilai ideal yang berarti atribut aroma memenuhi harapan konsumen produk selisih total ideal dan belief rata-rata atribut aroma.
4,06 – 4,035 = 0,025
Selisih total nilai ideal dan belief rata-rata atribut aroma sebesar 0,025 semakin kecil selisih nilai total antara ideal dan belief maka semakin baik.
Tabel V.19
Sikap konsumen terhadap atribut ukuran
Sikap Skor Ideal Belief
Absolut Jumlah Absolut Jumlah STB 1 0 0 0 0
TB 2 0 0 1 2
N 3 12 36 13 39
B 4 65 260 60 240
SB 5 23 115 26 130
Jumlah 100 411 100 411
Sumber : Data Primer yang diolah Keterangan :
STB : Sangat tidak baik TB : Tidak baik
N : Netral
B : Baik
SB : Sangat baik
Nilai ideal rata-rata atribut ukuran dilihat dari produk mempunyai ukuran yang pas.
411/100 = 4,11
Nilai belief rata-rata atribut ukuran dilihat dari produk mempunyai ukuran yang pas.
411/100 = 4,11
56
Sedangkan hasil perhitungan nilai belief rata-rata atribut ukuran dilihat dari produk mempunyai ukuran yang pas sebesar 4.11. Ini menunjukkan nilai belief dan ideal besarnya sama.
Tabel V.20
Sikap konsumen terhadap atribut ukuran
Sikap Skor Ideal Belief
Absolut Jumlah Absolut Jumlah STB 1 0 0 0 0
TB 2 0 0 1 2
N 3 13 39 14 42
B 4 62 248 60 240
SB 5 25 123 25 125
Jumlah 100 412 100 409
Sumber : Data Primer yang diolah Keterangan :
STB : Sangat tidak baik TB : Tidak baik
N : Netral
B : Baik
SB : Sangat baik
Nilai ideal rata-rata atribut ukuran dilihat dari produk mempunyai porsi yang pas.
412/100 = 4,12
Nilai belief rata-rata atribut ukuran dilihat dari produk mempunyai porsi yang pas.
409/100 = 4,09
Tabel menunjukkan hasil perhitungan nilai ideal rata-rata atribut ukuran dilihat dari produk mempunyai porsi yang pas sebesar 4,12.
Sedangkan hasil perhitungan nilai belief rata-rata atribut ukuran dilihat dari produk mempunyai porsi yang pas sebesar 4,09. Ini menunjukkan nilai ideal lebih besar dari nilai belief, yang artinya bahwa atribut ukuran belum memenuhi harapan konsumen.
Karena pertanyaan mengenai atribut ukuran terdiri dari 2 pertanyaan maka
Total nilai ideal rata-rata = 4,115 2
12 , 4 11 ,
4 + =
Total nilai belief rata-rata = 4,1 2
09 , 4 11 , 4
= +
Total perhitungan nilai ideal dan belief rata-rata atribut ukuran menunjukkan nilai ideal lebih besar daripada belief yang berarti atribut ukuran masih jauh