Informasi Dokumen
- Penulis:
- Warda Putri Rochmawati
 
 - Pengajar:
- Dr. Hj. Suti'ah, M.Pd
 
 - Sekolah: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
 - Mata Pelajaran: Pendidikan Agama Islam
 - Topik: Analisis Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Film “The Miracle Worker”
 - Tipe: Skripsi
 - Tahun: 2016
 - Kota: Malang
 
Ringkasan Dokumen
I. Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Film “The Miracle Worker”
Seksyen ini akan menganalisis nilai-nilai pendidikan karakter yang ditampilkan dalam film "The Miracle Worker". Analisis akan berfokus pada bagaimana film tersebut menggambarkan dan mempromosikan nilai-nilai seperti kesabaran, ketekunan, ketabahan, empati, dan kepercayaan diri, melalui perjalanan Helen Keller dan guru pribadinya, Anne Sullivan. Kajian akan merujuk kepada teori-teori pendidikan karakter yang relevan dan menunjukkan bagaimana nilai-nilai ini selari dengan objektif pembelajaran dan hasil pembelajaran dalam konteks pendidikan agama Islam (PAI) dan pendidikan secara umum.
1.1 Nilai Keyakinan dan Ketabahan
Penggambaran Helen Keller yang gigih mengatasi keterbatasannya, meskipun menghadapi tantangan yang sangat besar, menonjolkan nilai keyakinan dan ketabahan. Anne Sullivan, sebagai gurunya, juga menunjukkan ketabahan dan keyakinan yang luar biasa dalam proses pembelajaran. Analisis ini akan membahas bagaimana adegan-adegan tertentu dalam film menggambarkan ketekunan mereka, dan bagaimana nilai-nilai ini dapat diterapkan dalam konteks pembelajaran di sekolah untuk meningkatkan daya tahan dan ketahanan pelajar menghadapi kegagalan.
1.2 Nilai Kerja Keras dan Dedikasi
Baik Helen dan Anne menunjukkan dedikasi dan kerja keras yang luar biasa. Anne tidak pernah menyerah dalam usaha untuk mengajar Helen, meskipun proses itu penuh dengan cabaran dan kekecewaan. Helen pula menunjukkan ketekunan dan usaha gigih dalam usahanya untuk berkomunikasi dan mempelajari dunia sekitarnya. Analisis ini akan mengkaji bagaimana kerja keras dan dedikasi mereka membawa kepada kejayaan dan bagaimana nilai-nilai ini boleh diterapkan dalam kurikulum pendidikan untuk memupuk etos kerja yang kuat dalam kalangan pelajar.
1.3 Nilai Empati dan Penerimaan
Film ini menonjolkan pentingnya empati dan penerimaan terhadap individu yang berbeza kemampuan. Anne Sullivan menunjukkan empati yang mendalam terhadap Helen, memahami kesulitan yang dihadapi oleh Helen dan menyesuaikan cara pengajarannya dengan keperluan Helen. Analisis ini akan membincangkan bagaimana nilai empati dan penerimaan ini penting dalam pendidikan inklusif dan bagaimana film ini dapat digunakan sebagai alat pembelajaran untuk memupuk rasa hormat dan penghargaan terhadap semua individu.
II. Metode Pembentukan Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Film
Bab ini akan meneliti pelbagai metode yang digunakan oleh Anne Sullivan dalam membentuk nilai-nilai pendidikan karakter dalam Helen Keller. Analisis ini akan mengenal pasti teknik-teknik pengajaran, strategi pengurusan kelas, dan pendekatan pembelajaran yang digunakan. Kajian akan meneliti keberkesanan setiap metode dalam membentuk watak Helen dan bagaimana ia dapat diadaptasi ke dalam praktik pendidikan kontemporari.
2.1 Keteladanan dan Bimbingan
Anne Sullivan bertindak sebagai role model bagi Helen. Sikap sabar, tekun, dan dedikasi Anne menjadi contoh teladan bagi Helen. Analisis ini akan mengkaji bagaimana keteladanan guru memainkan peranan penting dalam pembentukan karakter pelajar dan bagaimana guru-guru boleh menjadi role model yang berkesan dalam bilik darjah.
2.2 Pengukuhan Positif dan Konsekuensi Logis
Anne Sullivan menggunakan kombinasi pengukuhan positif dan konsekuensi logis untuk membimbing Helen. Pengukuhan positif diberikan apabila Helen menunjukkan kemajuan, manakala konsekuensi logis diberikan apabila Helen melakukan tingkah laku yang tidak wajar. Analisis ini akan membahas keberkesanan pendekatan ini dan implikasinya dalam membentuk disiplin diri dan tanggungjawab pelajar.
2.3 Pembelajaran Bermakna dan Berpengalaman
Anne Sullivan menekankan pembelajaran bermakna melalui pengalaman. Helen belajar melalui interaksi langsung dengan dunia sekitarnya. Analisis ini akan membincangkan bagaimana pembelajaran experiential dapat mempertingkatkan pemahaman dan pelibatan pelajar, sekaligus memupuk perkembangan karakter.
III. Implikasi Penggunaan Media Film dalam Pembentukan Karakter
Bahagian ini akan membahaskan implikasi penggunaan film "The Miracle Worker" sebagai alat bantu pembelajaran dalam konteks pendidikan agama Islam (PAI) dan pendidikan secara umum. Analisis akan berfokus pada bagaimana film ini boleh digunakan untuk memupuk nilai-nilai pendidikan karakter dalam kalangan pelajar, menangani isu-isu pembelajaran, dan mengatasi cabaran dalam pendidikan.
3.1 Aplikasi dalam Kurikulum PAI
Analisis ini akan mengkaji bagaimana film "The Miracle Worker" boleh diintegrasikan ke dalam kurikulum PAI untuk memupuk nilai-nilai seperti kesabaran, ketabahan, dan empati. Ia juga akan membincangkan potensi film ini untuk menggalakkan perbincangan dan refleksi kritis dalam kalangan pelajar berkaitan dengan nilai-nilai Islam dan kehidupan seharian.
3.2 Penggunaan dalam Pendidikan Inklusif
Film ini boleh digunakan sebagai alat untuk mempromosikan pendidikan inklusif. Analisis ini akan membincangkan bagaimana film ini dapat meningkatkan kesedaran dan pemahaman terhadap keperluan pelajar berkeperluan khas dan bagaimana ia dapat menggalakkan penerimaan dan integrasi pelajar berkeperluan khas dalam bilik darjah.
3.3 Cabaran dan Strategi Pelaksanaan
Analisis ini akan mengenal pasti cabaran-cabaran yang mungkin dihadapi dalam penggunaan film "The Miracle Worker" sebagai alat bantu pembelajaran, seperti ketersediaan bahan dan latihan guru. Ia juga akan mencadangkan strategi untuk mengatasi cabaran-cabaran tersebut dan memastikan pelaksanaan yang berkesan.