• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE 2022 (2)i NILAI-NILAI KARAKTER DALAM FILM ANIMASI NUSSA TINJAUAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM OLEH SITI AHSANUL HAQ NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan " PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE 2022 (2)i NILAI-NILAI KARAKTER DALAM FILM ANIMASI NUSSA TINJAUAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM OLEH SITI AHSANUL HAQ NIM"

Copied!
151
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pilihan tayangan yang dapat dijadikan media penanaman nilai-nilai pendidikan karakter adalah film animasi Nussa karya anak-anak. Film ini menyuguhkan cerita ringan dan menyenangkan terkait dengan nilai-nilai pendidikan karakter yang dilakukan sehari-hari.

Rumusan Masalah

Film ini bercerita tentang kehidupan sehari-hari seorang anak bernama Nussa dan Rarra, dimana terdapat nilai-nilai pendidikan karakter yang akan membangun karakter dan akhlak Islami dengan menyajikan konten yang menarik dan musik yang menyenangkan, serta petualangan dan pemecahan masalah dalam kehidupan Islami. ... berdasarkan ajaran Islam. Berangkat dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Film Animasi Nussa Tinjauan Pendidikan Agama Islam”.

Tujuan Penelitian

Film ini muncul karena kekhawatiran orang tua terhadap pilihan yang tidak sesuai dengan kebutuhan anak. Untuk menjelaskan relevansi nilai-nilai pendidikan karakter dalam film animasi Nussa dengan pendidikan agama Islam.

Kegunaan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Penelitian Relevan

Objek penelitiannya adalah film jembatan pensil karya Hasto Broto, sedangkan penelitian ini menggunakan film animasi Nussa sebagai objeknya. Tujuan penelitian ini adalah film animasi Bilal : A New Breed Of Hero, sedangkan objek penelitiannya adalah film animasi Nussa.

Tabel 2.1. Perbandingan Penelitian Relevan  No  Nama dan Judul
Tabel 2.1. Perbandingan Penelitian Relevan No Nama dan Judul

Tinjauan Teori

  • Konsep Nilai
  • Pendidikan Karakter
  • Film
  • Pendidikan Agama Islam

Oleh karena itu, pendidikan karakter hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami sifat-sifat tersebut secara langsung. Dalam Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter (2010) pendidikan karakter disebutkan sebagai pendidikan nilai, pendidikan karakter, pendidikan moral, dan pendidikan karakter, yang kesemuanya bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam mengambil keputusan yang baik dan buruk, menjaga apa yang baik dan mewujudkannya. kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pendidikan karakter tidak hanya mengajarkan mana yang baik dan buruk saja, tetapi juga menumbuhkan kebiasaan tentang hal-hal yang baik pada diri siswa sehingga siswa mempunyai pemahaman untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk, mampu merasakan nilai-nilai yang baik dan buruk serta menerapkan nilai-nilai yang baik.

Sehubungan dengan upaya mewujudkan pendidikan karakter sebagaimana tertuang dalam RPJPN, hal tersebut sebenarnya tertuang dalam fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Pembentukan karakter berfungsi (1) mengembangkan potensi dasar seseorang agar berakal budi, berfikir baik, dan berperilaku baik, (2) memperkuat dan membangun perilaku multikultural suatu negara, (3) meningkatkan daya saing peradaban bangsa di dunia. hubungan. . Hanya saja tujuan pendidikan karakter digencarkan agar nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tertanam dalam benak siswa.

Degradasi moral bangsa Indonesia tidak terlepas dari belum terbentuknya pendidikan karakter setiap masyarakat Indonesia. Pendidikan karakter bertujuan agar manusia kembali pada kodratnya, yaitu selalu menghiasi kehidupannya dengan kebajikan-kebajikan yang telah digariskan. Menanamkan pendidikan karakter akan menjadikan anak lebih tangguh, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab serta memiliki kepribadian dan akhlak yang baik.

18Muhammad Fadlillah & Lilif Mualifatu Khorida, Vroeë Kinderkarakteropvoeding (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), p.190.

Kerangka Konseptual

Jika tingkah lakunya buruk maka disebut akhlak buruk, dan jika tingkah lakunya baik maka disebut akhlak baik. Dalam ajaran Islam, norma-norma tersebut diatur dalam Al-Qur'an dan hadis. Film animasi Nussa hadir sebagai pilihan tontonan digital dengan konsep edukasi hiburan Islami yang mengandung unsur naratif, unsur audio dan unsur visual yang dibuat untuk memberikan kesan menarik sehingga pesan Islami yang terkandung di dalamnya dapat tersampaikan dengan baik kepada anak-anak. dan aku sudah tua.

Animasi Nussa memaparkan kehidupan seharian seorang kanak-kanak, adik perempuan dan ibunya yang hadir dengan kemesraan. Dalam filem animasi ini kita akan mengembangkan watak dan akhlak Islamik dengan memperkenalkan kandungan yang menarik dan muzik yang menyenangkan, serta petualang dan menyelesaikan masalah kehidupan Islam berlandaskan ajaran Islam. Pendidikan Agama Islam merupakan satu usaha membina dan mengasuh pelajar agar sentiasa memahami ajaran Islam secara menyeluruh.

Jadi jalani tujuan tersebut dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari dan jadikan Islam sebagai pedoman hidup. Pendidikan agama Islam diharapkan dapat menjadi landasan dalam pembentukan watak, budi pekerti atau kepribadian peserta didik sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.

Bagan Kerangka Pikir

METODE PENELITIAN

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini berfokus pada nilai-nilai karakter yang terkandung dalam film animasi Nussa karya Mario Irwansyah. Sumber data dalam penelitian ini dianalisis dan dikumpulkan langsung oleh peneliti film animasi Nussa pada episode tertentu melalui proses observasi tayangan dan perekaman dialog. Jangan Bertengkar”, episode “Kak Nussa Jangan Biarkan”, episode “Qodarullah Wamasya’a Fa’ala” dan episode “Bertemu Ka’bah”.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung, wawancara dan telaah dokumen yang diambil langsung dari film animasi Nussa dengan memperhatikan cerita dan dialog antar aktor serta mengumpulkan dan menganalisis dokumen baik dokumen tertulis maupun grafis. serta karya-karya tulisan ilmiah sebelumnya. Jangan Bertengkar”, episode “Kak Nussa Jangan Tinggalkan Rarra”, episode “Qodarullah Wamasya’a Fa’ala”, dan episode. Peneliti mencatat dialog antar tokoh, alur cerita, tingkah laku tokoh dan gambaran peristiwa dalam episode “ Tolong dan Terima Kasih", episode "Stop!.

Peneliti melakukan wawancara dengan menanyakan beberapa pertanyaan kepada penggemar dan penikmat film animasi Nussa khususnya pada episode tersebut. Penelitian menganalisis dan memperjelas hasil temuan tersebut dengan memasukkan hasil wawancara kepada informan tentang episode “Tolong dan Terima Kasih”, episode “Stop!.

Uji Keabsahan Data

Teknik Analisis Data

Berdasarkan dialog di atas menunjukkan sifat ramah/komunikatif ketika Umma mengingatkan Nussa dan Rarra. Berdasarkan dialog di atas terlihat karakter jujur ​​ketika Nussa dan Rarra mengakui kesalahannya karena merusak ponsel Umma. Berdasarkan dialog di atas yang memperlihatkan karakter religius ketika Umma menjelaskan kepada Nussa dan Rarra tentang takdir Allah, apa yang ingin Allah lakukan.

Dalam film animasi Nussa episode "Kak Nussa Jangan Tinggalkan Rarra" terdapat nilai mandiri dimana Nussa akan berangkat ke sekolah fast food selama tiga hari. Dalam film animasi Nussa terdapat tiga episode yang menampilkan nilai persahabatan/komunikatif, yaitu pada episode “Tolong dan Terima Kasih” saat Umma mengingatkan Nussa dan Rarra akan pentingnya mengucapkan tolong dan terima kasih atau mengucapkan doa yang dibacakan Jazakillah Khair. Dan di episode Mengenal Ka'bah, Syifa mengunjungi Nussa dan Rarra sambil membawa oleh-oleh merupakan bentuk nilai persahabatan.

Dan yang ketiga pada episode "Qodarullah Wamasya'a Fa'ala" saat Rarra membantu Nussa mengingat kenangan Nussa dan Rarra tentang Abba sehingga Nussa bisa mengerjakan tugasnya tentang pekerjaan Abba. 5 Menurut kalian apa saja nilai-nilai karakter dalam film animasi Nussa khususnya pada episode Tolong dan Terima Kasih.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Profil Film Animasi Nussa
  • Sinopsis Film
  • Pemeran Film
  • Hasil Penelitian

Menurut Ratna Megawangi, pendidikan karakter merupakan upaya mendidik anak agar mampu mengambil keputusan secara bijaksana dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga mampu memberikan kontribusi positif terhadap lingkungannya.12 Definisi lain yang diberikan oleh E. Pendidikan karakter yang disampaikan adalah a berbagai upaya yang dilakukan oleh staf sekolah, bahkan bersama orang tua dan anggota masyarakat untuk membantu anak dan remaja menjadi atau menjadi peduli, mandiri dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, RPJPN dan UUSPN menjadi landasan yang kuat dalam penyelenggaraan operasional pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai prioritas program Kementerian Pendidikan Nasional sebagaimana dituangkan dalam Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter (2010): Pendidikan karakter menjadi nilai-nilai pendidikan.

Pendidikan karakter tidak sekedar mengajarkan apa yang benar dan apa yang salah, namun lebih dari itu, pendidikan karakter menanamkan kebiasaan baik dan buruk, mampu merasakan nilai-nilai kebaikan dan belajar melakukan serta mengamalkan nilai-nilai tersebut. . Hal inilah yang dimaksud oleh Ki Hajar Dewantara sebagai falsafah pendidikan karakter, yaitu jika berpikir olah perasaan, olah raga, olah hati. Berbagai media dapat dijadikan sebagai sarana penyelenggaraan pendidikan karakter, antara lain keluarga, satuan pendidikan, masyarakat sipil, masyarakat politik, pemerintah, dunia usaha, dan media massa.

Beberapa tujuan pendidikan karakter yang tercantum di atas menunjukkan bahwa tujuan pendidikan karakter yang ingin dicapai sejalan dengan tujuan pendidikan pada umumnya. Perilaku penyelamatan seperti kekerasan, ketidakjujuran korupsi, konspirasi dan pilih kasih dapat dikurangi disertai dengan pemahaman dan penerapan pendidikan karakter. Keempat, tujuan pendidikan nasional merupakan sumber daya yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan karakter bangsa, sebagai suatu rumusan mutu yang harus dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia dan dikembangkan oleh satuan pendidikan yang berbeda pada jenjang dan lintasan yang berbeda.

Yayasan Pendidikan Karakter, Pilar & Implementasinya, (Jakarta: kelompok prenadamedia, 2014), h. 101. . Dengan mendukung pengembangan individu peserta didik dalam komunitas yang peduli, pendidikan demokratis membantu peserta didik belajar tentang diri mereka sendiri, terhubung dengan dunia di sekitar mereka, dan menjadi anggota masyarakat yang berpikiran positif dan berkontribusi.

Pembahasan

Film animasi Nussa mempunyai nilai-nilai khas di dalamnya yang dapat dijadikan sebagai metode untuk mengenalkan pendidikan karakter. Dalam film animasi Nussa, nilai-nilai karakter religius ditemukan pada empat dari lima episode yang dijadikan objek penelitian. Dalam film animasi Nussa terdapat tiga episode yang menampilkan adegan yang menampilkan pecinta perdamaian, yaitu pada episode "Tolong dan Terima Kasih".

Dari apa yang telah dipaparkan di atas, banyak sekali nilai-nilai karakter yang terdapat dalam film animasi Nussa, khususnya pada episode “Tolong dan Terima Kasih”, “Berhenti!. Dua belas nilai karakter yang muncul dalam film animasi Nussa, dilihat dari sudut pandang pendidikan agama Islam relevan dengan nilai-nilai keimanan, syariah dan akhlak 7 Menurut anda nilai-nilai apa yang terkandung dalam tokoh film animasi Nussa khususnya di episode Kak Nussa Jangan Tinggalkan Rara.

8 Menurut anda apa yang menjadi nilai-nilai karakter dalam film animasi Nussa khususnya pada episode Qodarullah Wamasya'a Fa'ala. 9 Menurut anda apa yang menjadi nilai-nilai karakter dalam film animasi Nussa khususnya pada episode Mengenal Ka'bah.

KESIMPULAN

Kesimpulan

Kedua belas nilai tersebut antara lain nilai keagamaan, nilai adil, nilai disiplin, nilai kerja keras, nilai kreatif, nilai mandiri, nilai rasa ingin tahu, nilai baik hati/komunikatif, nilai cinta damai, nilai peduli lingkungan, nilai peduli sosial, nilai tanggung jawab. Dengan demikian, peneliti menyimpulkan bahwa film animasi Nussa merupakan salah satu pilihan tontonan dengan banyak nilai karakter yang dapat dijadikan sebagai metode penanaman nilai karakter. Dan nilai agama, nilai jujur, nilai disiplin, nilai kerja keras, nilai kreatif, nilai mandiri, nilai rasa ingin tahu, nilai kebaikan.

Saran

Gambar

Tabel 2.1. Perbandingan Penelitian Relevan  No  Nama dan Judul
Gambar 4.1 KarakterNussa
Gambar 4.2 KarakterRarra
Gambar 4.3 Karakter Umma
+7

Referensi

Dokumen terkait

sebagai penerus generasi tua dapat menghayati, memahami, mengamalkan nilai-nilai atau norma-norma tersebut dengan cara mewariskan segala pengalaman, pengetahuan, kemampuan dan